Selasa, 10 November 2020



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Calon Wali Kota dan Calon Wakil Wali Kota (Cawali-Cawawali) Surabaya nomor urut 1, Eri Cahyadi-Armudji, menghadiri acara ”Surabaya Berenerji” di Bober Cafe, Selasa (10/11/2020).

Di hadapan banyak komunitas anak muda itu, Eri memaparkan program pengembangan kreativitas untuk anak-anak muda Surabaya. 

Menurutnya, anak-anak muda Surabaya memiliki potensi besar yang harus dikembangkan.

“Kami akan perbanyak tempat mengoptimalkan potensi anak muda. Pusat ekonomi kreatif dan ekonomi digital kami siapkan, kita bawa startup Surabaya dan komunitas anak muda semakin berkembang,” ungkapnya.

Mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya tersebut menyatakan, jika anak-anak muda Surabaya mengeluarkan energinya, pasti akan bisa mengguncang dunia. 

“Surabaya mau dibawa kemana itu tergantung anak-anak muda. Dengan kekuatan anak muda, yang memiliki langkah cepat, Surabaya lebih hebat. Untuk itu, fasilitas akan kami tambah, tidak hanya co-working space, tapi juga pusat ekonomi kreatif dan ekonomi digital. Program ini sudah kami daftarkan di KPU, jadi kami tidak main-main untuk mengembangkan potensi anak muda Surabaya,” jelasnya.

Calon Wakil Wali Kota Surabaya Armudji meminta, agar anak-anak muda hadir dan memberikan pilihan pada 9 Desember 2020 nanti.

“Kita harapkan seluruh anak muda hadir ke TPS menyalurkan aspirasinya, mencoblos Eri Cahyadi-Armudji,” tandasnya.

Sementara itu, inisiator ”Surabaya Berenerji”, Pepeng mengatakan, ”Surabaya Berenerji” sebelumnya telah hadir pada momen peringatan hari Sumpah Pemuda Oktober lalu.

Bertepatan dengan Hari Pahlawan, 111 Pemuda dari 11 Latar Belakang Profesi (Pendidikan, Kesehatan, Pemuka Agama, Aktivis Lingkungan, UMKM, Musik, Fashion, Kreatif, Kuliner, Teknologi, dan e-sport) mendeklarasikan Surabaya Berenerji. 

“Pada 10 November ini, kami akan mendeklarasikan diri kami secara lebih masif, kami bersama 111 Pemuda Surabaya dari 11 profesi berbeda mendeklarasikan keberadaan kami," kata Pepeng, Inisiator Surabaya Berenerji.

“Kami ingin menyampaikan aspirasi kami kepada Calon Pemimpin Surabaya agar bisa terjadi enerji positif dan kolaboratif yang lebih baik antara Pemkot Surabaya ke depan dengan para milenial yang memiliki ide inovatif dan kreatif yang solutif agar Surabaya bisa mempersiapkan diri untuk berlari cepst pasca pandemi covid-19,” imbuh Pepeng. 

Berbarengan dengan deklarasi tersebut, diadakan acara final Stand Up Comedy Competition #SurabayaBerenerji dan juga Stand Up Comedy Show “Ngrasani Suroboyo” yang diisi beberapa komika tersohor di Surabaya hingga nasional.

Acara Stand Up Comedy Competition #SurabayaBerenerji dan Stand Up Show “NGrasani Suroboyo” sendiri ditangani oleh Lintas Tawa, event planner dan management talent Stand Up Comedy pertama di Surabaya. 

Kolaborasi antara Surabaya Berenerji dan Lintas Tawa ini adalah bentuk komitmen khas anak muda yang mengutamakan kolaborasi antar sesamanya untuk berkarya positif.

“Kami diberikan kepercayaan oleh teman-teman Surabaya Berenerji untuk menyiapkan lomba stand up comedy dan event Stand Up comedy show, sebuah kebanggan besar bagi kami. Apalagi ada banyak anak muda kreatif di Surabaya Berenerji yang membuat kami semangat dan bisa berkreasi lebih baik lagi,” ucap Giska, Manajer Lintas Tawa.

”Ke depannya, Surabaya Berenerji ingin terus berkolaborasi dengan anak muda dan UMKM di Surabaya agar bisa terjadi sinergi yang bagus demi Surabaya yang semakin baik lagi,” pungkas Pepeng. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Probolinggo) Komandan Komando Pendidikan Operasi Laut (Dankodikopsla) Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Laut (Kodiklatal) Laksma TNI Agus Hariadi meninjau Latihan Praktek (Lattek) Demolisi siswa Sekolah Senjata Bawah Air (Sesenbar) Pusat Pendidikan Pelaut (Pusdikpel) Kodikopsla  di daerah Puslatpur Paiton Probolinggo Jawa Timur, Selasa (10/11/2020).

Dalam melaksanakan peninjauan tersebut Dankodikopsla didampingi Wadan Kodikopsla Kolonel Laut (P) Phundi Rusbandi, Komandan Pusdikpel Kolonel Laut (P) Teguh Wibowo, Komandan Sesenbar Letkol Laut (P) Andik Putro Wibowo dan Komandan Senavbah Mayor Laut (P) Royke Sembayu.

Saat peninjauan tersebut Dankodikopsla diberikan kehormatan untuk melaksanakan Demolisi penghancuran dengan menggunakan TNT dengan daya hancur 15 kg, yang sebelumnya diberikan penjelasan tentang tujuan dan fungsi Demolisi dalam kedinasan oleh Komandan Sesenbar Letkol Laut (P) Andik Putro Wibowo.

Apresiasi tinggi diberikan oleh Dankodikopsla Laksma TNI Agus Hariadi kepada Seluruh Siswa dan Pelatih Sesenbar atas semangat yang ditunjukan dalam melaksanakan latihan ini.

Dalam kesempatan tersebut orang nomor satu dijajaran Kodikopsla ini menekankan untuk Zerro Accident dalam setiap kegiatan lattek Demolisi.

Selain itu dirinya berpesan kepada siswa dan pelatih agar tetap berpegang teguh pada prosedur selama latihan.

Adapun Latihan Demolisi siswa Sesenbar ini diikuti 77 siswa meliputi Siswa Pendidikan Spesialisasi (Dikspespa) Senjata Bawah Air, Siswa Pendidikan Pembentukan Bintara (Diktukba) angkatan 50 kejuruan Senjata Bawah Air dan Siswa Pendidikan Pertama Tamtama (Dikmata) angkatan 40 kejuruan Ranjau dan Torpedo Bom Laut. 

Lattek hari ini meliputi praktek peledakan detonator sumbu, detonator listrik, cortex, TNT dan C-4 serta bahan peledak lainya. (Pen Kodiklatal/Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Direktur Pendidikan dan Latihan (Dirdiklat) Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan Angkatan Laut (Kodiklatal) Laksma TNI Judijanto memaparkan rencana kegiatan Lattek siswa Kodiklatal. Paparan yang juga dihadiri Komandan Kodiklatal Laksda TNI Nurhidayat dan para pejabat utama Kodiklatal tersebut dilaksanakan di Auditorium gedung R. Sudomo Pusatopsla kesatrian Kodiklatal Bumimoro Surabaya, Selasa (10/11/2020).

Adapun paparan yang disampikan tersebut meliputi lattek dukungan kesehatan Jala Wiyata Husada dari siswa Pusdikkes, Lattek Pendidikan Komando (Dikko) angkatan ke-165 siswa Dikmata Marinir XL/1, Lattek Penembakan Senjata Artileri (Baksenart) siswa Diksarcab Marinir  XIV Art dan Lattek Baksenart Diktukba L  Marinir TA. 2020.

Sebelum paparan Lattek Siswa Kodiklatal,  Dirdiklat Kodiklatal Laksma TNI Judijanto ini menyampikan bahwa kedepan dalam mendukung Lattek gabungan layar Wira Jala Yudha perlu adanya KRI/ KAL  yang berada di bawah Kodiklatal. 

Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa Lattek Wira Jala Yudha dilaksanakan dua kali dalam setahun, peserta yang cukup banyak rata rata lebih dari 1.000 personil dan keterbatasan pelatih di KRI/KAL.

Menurutnya dengan terdukungnya KRI/KAL sebagai Alat Instruksi (Alins) dan Alat Penolong Instruksi (Alongins) maka Lattek pelayaran Wira Jala Yudha dalam penyelenggaraan bisa lebih maksimal sehingga seluruh siswa mendapat kesempatan yang sama dan merata dalam belajar dan berlatih. 

Selain itu dengan keberadaan Alins tersebut dalam penyusunan Katdaldik bisa lebih maksimal dan fleksibel.

Hadir dalam acara tersebut Wadan Kodiklatal Brigjen TNI (Mar) Lukman, Dankodikopsla Laksma TNI Agus Hariadi, Dirdok Laksma TNI Antongan Simatupang, Dirjianbang Laksma TNI I Wayan Suarjaya, Dirum Laksma TNI Rubiyanto, Ka Kuwil Kodiklatal, para Komandan Kodik dan Puslat dijajaran Kodiklatal. (Pen Kodiklatal/Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Aliansi Kebangsaan Surabaya bersama Masyarakat Lintas Etnis Surabaya berkomitmen memenangkan  Calon Wali Kota Eri Cahyadi dan Calon Wakil Wali Kota Armudji pada Pilkada 9 Desember mendatang.

”Warga etnis Flores dan NTT yang bermukim di Surabaya berkomitmen memenangkan pasangan Eri Cahyadi dan Armudji,” ujar tokoh muda, Frans Rodiman Nobi, dalam acara temu warga Flores dan NTT, yang berlangsung meriah dengan protokol kesehatan di Kenjeranz.

Frans mengatakan, Eri dan Armudji adalah sosok-sosok yang telah berpengalaman dan bekerja nyata untuk membangun Surabaya. Mereka memiliki rekam jejak yang teruji, tidak muncul tiba-tiba menjelang Pilkada.

”Pak Eri ini birokrat berpengalaman. Kerjanya sudah jelas dalam memajukan Surabaya. Pak Armudji juga puluhan tahun jadi anggota dewan yang selalu memperjuangkan aspirasi warga. Kerjanya juga sudah nyata,” ujar Frans. 

Senada dengan itu, tokoh masyarakat Kenjeran Junaidi Sunarjo mengatakan, Eri-Armudji adalah figur dengan kombinasi yang lengkap. 

Figur muda diwakili Eri, dan figur nasionalis-kerakyatan diwakili Armudji. 

”Saya yakin bahwa visi-misi Eri-Armudji benar-benar akan mampu membawa Surabaya semakin baik dan maju,” ujarnya. 

Acara warga itu kemudian diakhiri dengan deklarasi dukungan dan doa yang dipimpin Robert Kopa. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Inspektorat memastikan hanya menerima 12 laporan baru yang berasal dari laman JAGA Bansos milik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Terhitung hingga Sabtu (7/11) lalu, ada 66 laporan yang diterima pemkot dari laman aplikasi JAGA Bansos milik KPK. 

Dari jumlah itu, sebanyak 55 laporan sudah pernah disampaikan kepada media Bulan September lalu, dan 54 laporan itu sudah selesai ditindaklanjuti, sedangkan satu laporan lagi tidak memenuhi syarat karena tidak ada feedback dari pelapor, sehingga tidak bisa ditindaklanjuti.

“Kemudian dari Bulan September hingga 7 November 2020, ada 12 laporan baru yang masuk, sehingga totalnya 66 laporan yang memenuhi persyaratan untuk dilakukan klarifikasi dan ditindaklanjuti, bukan 73 laporan,” kata Kepala Inspektorat Kota Surabaya Rachmad Basari, Selasa (10/11).

Menurutnya, 12 laporan baru yang masuk itu pun ada 9 laporan yang sudah selesai ditindaklanjuti, dan sisanya 3 laporan lagi masih diminta untuk melengkapi beberapa dokumen atau bukti pendukung. 

Sebab, beberapa dokumen itu harus dilengkapi karena sudah diatur dalam tata cara pengaduan melalui JAGA Bansos.

“Jadi, posisinya sekarang Pemkot Surabaya masih menunggu bukti-bukti 3 pelaporan itu. Namun, pemkot tetap meneliti informasi awal ini, karena bagi kami ini informasi awal untuk melakukan penelitian dan verifikasi ke lapangan,” katanya.

Ia juga menjelaskan bahwa laman atau aplikasi JAGA Bansos milik KPK ini bertujuan untuk menampung keluhan masyarakat tentang penyaluran bansos di lapangan. 

Laporan masyarakat yang masuk ke JAGA bansos, selanjutnya akan dikirimkan ke pemerintah kota/kabupaten atau pemerintah provinsi terkait untuk selanjutnya ditindaklanjuti ke lapangan.

Namun demikian, dari laporan yang masuk ke JAGA Bansos itu, KPK akan melihat mana yang layak untuk ditindaklanjuti dan mana yang tidak layak ditindaklanjuti. 

Sedangkan laporan yang layak untuk ditindaklanjuti, maka KPK akan mengirim ke masing-masing admin pemerintah, kabupaten dan provinsi se-Indonesia untuk ditindaklanjuti.

“Setelah itu, baru kita-kita yang ada di pemerintah daerah, menindaklanjuti laporan tersebut. Setelah diteliti di lapangan, kemudian kami harus mengirimkan laporan tindaklanjut itu ke web itu kembali. Nanti oleh KPK begitu dinyatakan oke, statusnya selesai,” ungkapnya.

Basari juga memastikan bahwa laporan yang diterima Pemkot Surabaya dari laman aplikasi JAGA bansos KPK itu bukan terkait penyimpangan atau hal-hal yang negative dan melanggar hukum, seperti pengurangan isi atau pengurangan nominal bantuan, itu tidak ada. 

Namun, laporan yang diterima itu rata-rata terkait belum menerimanya bansos hingga keterlambatan mengambil bantuan.

“Jadi kami pastikan bahwa rata-rata pengaduan yang diterima Pemkot Surabaya bukan penyimpangan atau penyalahgunaan yang berdampak pada kerugian negara, tapi laporan itu lebih kepada belum menerima bansos, mungkin itu warga yang baru terdampak. Kan memang belum tercatat, dan sepanjang tidak menerima double (bantuan), pasti akan diproses dan kalau memang layak pasti akan diberi,” jelasnya.

Pada prinsipnya, lanjut dia, sepanjang warga itu memenuhi syarat untuk menerima bantuan, pasti jajaran Pemkot Surabaya akan memproses bantuan tersebut. 

Apalagi bantuan itu berasal dari berbagai sumber, mulai dari APBN, APBD Provinsi dan bantuan dari pemkot sendiri.

“Makanya sampai saat ini Camat dan Lurah terus mencari warga mana saja yang terdampak. Kami juga perlu pastikan bahwa pemkot sangat fast respon jika ada keluhan-keluhan semacam ini. Buktinya, kita langsung menindaklanjuti 12 laporan baru, sehingga 9 laporan sudah selesai,” pungkasnya. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Reni Astuti menyampaikan bahwa  Hari Pahlawan 10 November 2020 merupakan momentum bagi Arek-arek Suroboyo.

"Karena momen perjuangan dan pertempuran mempertahankan kemerdekaan melawan kolonialisme setelah terjadinya kemerdekaan 17 Agustus 1945 terjadi di Surabaya. Perjuangan yang besar yang dilakukan oleh Arek-arek Suroboyo dan mendapat support yang luar biasa dari para ulama massa itu menjadi Surabaya sebagai Kota Pahlawan," terang Reni Astuti di Gedung DPRD Kota Surabaya, Senin (9/11/2020).

Reni menjelaskan, atas julukan Surabaya menjadi Kota Pahlawan atas kejadian tersebut. Serta banyak sekali para Pahlawan lahir dari Kota Surabaya. 

"Tentunya karakter kepahlawanan yang menjadi semangat untuk terus kita miliki dan kita perkuat tumbuh suburkan terhadap Arek-arek Suroboyo," katanya. 

Apa karekter kepahlawanan itu, lanjutnya, bahwa pahlawan itu mempunyai karakter berani, jujur, rela berkorban,  pantang menyerah,  peduli dan memiliki kecintaan kepada tanah air. 

"Inilah yang menjadi koreksi diri. Apakah karakter-karakter itu tertanam dalam diri kita. Terutama kepada pelajar,  generasi milenial dan siapa saja semua pemimpin birokrasi, politisi, profesional, pengusaha dan pekerja semuanya secara umum warga Surabaya memiliki karakter kepahlawanan untuk bersama-sama gotong royong kolaboratif membangun Kota Surabaya," ungkapnya. 

Menurutnya, Momen Hari Pahwalan ini menjadi semangat (spirit) Warga Surabaya karena "Kita Diuntungkan" mendapatkan anugrah warga Surabaya memiliki Kota Pahlawan. 

"Selain itu juga di massa pandemi ini tentu ada sosok nyata yang ada di depan kita. Seperti saudara kita para tenaga kesehatan yang gugur di massa pandemi ini. Mereka adalah sosok nyata Pahlawan yang saat ini tengah berjuang membatu para korban covid-19," tandasnya.

Ketua Komisi C DPRD Surabaya Baktiono menambahkan, bahwa Hari Pahlawan memang milik Kota Surabaya. Ia mengaku, karena pada 10 November massa itu Kota Surabaya menghadang sekutu sampai tewasnya Jendral Malabi. 

"Satu-satunya Jendral yang mati perang selama ini menjadi Kota Surabaya. Ternyata heroisme ini semangat Arek-arek Suroboyo tetap dijaga. Makanya menghadapi Pilkada ini peran pemuda ini sangat penting untuk bisa menjadi barisan terdepan  untuk coklit," singkat Baktiono. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Komisi A DPRD Surabaya menyesalkan sikap pemerintah kota yang cuek terhadap keluhan pekerja rekreasi hiburan umum (RHU) atau malam yang belum bisa bekerja lantaran tempat kerjanya masih tutup.

Padahal pemerintah pusat saat ini sedang menggerakkan pemulihan perekonomian dalam segala sektor termasuk pemulihan kesehatan artinya itu berjalan beriringan.

“Saya pikir sebaran covid-19 kan sudah mulai melandai sebagaimana yang disampaikan oleh pemerintah kota,” ujar Anggota Komisi A DPRD Surabaya Arif Fathoni, Selasa (10/11).

Nah, agar pemulihan ekonomi bisa berjalan, menurut Ketua Fraksi Golkar ini, tentunya harus ada kelonggaran terhadap Perwali 33/2020.

“Ya seyogyanya itu, harus segera dilakukan revisi, diberikan kelonggaran tetapi tetap ada pembatasan protokol kesehatan,” kata Thoni sapaan Arif Fathoni.

Ketua DPD Partai Golkar Kota Surabaya menambahkan, disaat sisa jabatannya tinggal menghitung hari, Wali Kota Risma harus bersikap bijak.

Dengan membuka kembali RHU tentunya menerapkan protokol kesehatan sama halnya mrngajak masyarakat menghadapi normal dalam keadaan new normal artinya kenormalan baru tidak seperti normal sebelum pandemi covid-19 ada.

“Itu menurut saya pilihan bijak yang harus dilakukan oleh Walikota (Risma) dalam waktu yang tidak terlalu lama,” tuturnya.

Tak hanya itu, Thoni berharap, agar Pemkot Surabaya juga memberikan sembako kepada para pekerja RHU mulai dari waiters, cleaning service, dan sekurity.

Sebab hampir sembilan bulan mereka menganggur lantaran tempat kerjanya ditutup.

“Mencari pekerjaan dibidang lain itu tidak gampang, apalagi pandemi covid-19 ini yang meluluhlantakkan sektor ekonomi kita. Perwali 33/2020 harus segera di revisi, tetapi tetap dengan batasan batasan yang tetap dilakukan agar RHU tersebut tidak menjadi klaster baru (covid-19),” pungkasnya.

Perlu diketahui, Perwali 33 tahun 2020 atas perubahan Perwali 28 tahun 2020 tentang Pedoman Tatanan Normal Baru Pada Kondisi Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Kota Surabaya.

Dalam Perwali 33 tahun 2020 diundangkan pada 13 juli 2020 lalu melarang tempat rekreasi hiburan umum (RHU) atau malam buka apalagi diperkuat dengan surat edaran dari Dinas Pariwisata.

Adanya edaran tersebut, atas surat permohonan dari Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya Irvan Widyanto yang juga Kepala Bakesbangpol dan Linmas Kota Surabaya tentang permohonan penutupan tempat RHU. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Sejumlah pekerja Rekreasi Hiburan Umum (RHU) atau malam di surabaya mengeluh mengaku bersedih sampai saat ini tidak bisa bekerja.

Pasalnya, sampai saat ini tempat kerja mereka tutup tidak buka lantaran adanya Perwali 33/2020 yang melarang tempat rekreasi hiburan umum (RHU) malam buka sampai saat ini.

“Ya secara pribadi sampai sekarang saya masih sedih mas, rasanya ingin menjerit” kata Nita salah satu pekerja hiburan malam, Senin (9/11/2020).

Kesedihan yang dirasakannya, menurut dia, karena sampai saat ini tempat kerjanya (RHU) tidak diperbolehkan buka karena adanya Perwali 33/2020 sejak bulan juli lalu.

“Sampai sekarang, saya belum bisa bekerja mas, karena (RHU) tutup, kalau begini (Tutup) terus keluarga saya mau makan apa,” ucap Nita berprofesi sebagai penyanyi ini.

Kepada Pemerintah Kota, dia berharap, agar perwali 33/2020 segera direvisi agar tempat hiburan umum (RHU) malam di perbolehkan buka kembali seperti semula dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

“Kita mau kok mematuhi protokol kesehatan seperti sebelumnya di Perwali 28/2020 ya kan,” kata Nita.

Hal senada, salah satu pekerja hiburan malam Anton juga mengaku mengeluh, sampai saat ini dirinya tidak bisa bekerja sejak empat bulan lalu karena tempat kerjanya masih tutup.

“Ya sejak adanya Perwali (33/2020) ini, tempat kerja saya masih tutup belum buka jadi saya belum bisa bekerja,” keluh Anton bekerja di sebuah rumah karaoke.

Untuk itu, dia berharap, agar Pemerintah Kota segera merevisi Perwali 33/2020 agar supaya tempat kerjanya maupun tempat hiburan malam lainnya diperbolehkan buka.

“Kalau bisa di revisi lah (Perwali 33/2020), agar supaya ada solusi terbaik buat kita semua,” kata Anton.

Perlu diketahui, Perwali 33 tahun 2020 atas perubahan Perwali 28 tahun 2020 tentang Pedoman Tatanan Normal Baru Pada Kondisi Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Kota Surabaya.

Dalam Perwali 33 tahun 2020 diundangkan pada 13 juli 2020 lalu melarang tempat rekreasi hiburan umum (RHU) atau malam buka apalagi diperkuat dengan surat edaran dari Dinas Pariwisata.

Adanya edaran tersebut, atas surat permohonan dari Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya Irvan Widyanto yang juga Kepala Bakesbangpol dan Linmas Kota Surabaya ini tentang permohonan penutupan tempat RHU. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Ratusan komunitas sepeda tua tergabung dalam Komunitas Sepeda Tua Indonesia (Kosti) menggelar longmarch keliling kota surabaya menuju ke makam Bung Tomo. Senin (09/11/2020) malam hari.

Longmarch dimulai dari jalan Yos Sudarso menuju ke makam pahlawan Bung Tomo dalam rangka memperingati Hari Pahlawan yang jatuh pada 10 November menggunakan sepeda tua berseragam perjuangan.

“Ini agenda rutin tahunan untuk mengenang jasa para pahlawan kita terutama Bung Tomo dan Wr Supratman,” kata Slamet Ketua Komunitas Sepeda Tua Kota Surabaya. Senin (09/11) malam.

Kedua pahlawan itu, menurut Slamet akrab dipanggil Rete ini, karena beliau beliau yang mendorong kita untuk merdeka dan dia mengaku selalu mengenang peristiwa pembubaran rumah radio Bung Tomo.

“Kami selalu mengenang salah satunya pembubaran rumah radio Bung Tomo dan kami atas nama Kosti tidak terima,” ungkap Rete, saat ditemui wartawan di jalan Yos Sudarso Surabaya.

Karena itu, pria berusia 60 tahun bersama komunitas sepeda tua ini mengadakan longmarch menuju ke makam pahlawan Bung Tomo dalam rangka ikut merayakan hari pahlawan 10 november.

“Makanya saya semarakan longmarch menuju makam pahlawan Bung Tomo pada malam sekarang ini,” terangnya.

Peringatan jelang Hari Pahlawan 10 november ini, kata Rete, dirinya tidak terlalu berharap muluk muluk, meskipun sudah merdeka, tetapi kenyataannya merdeka dan juga berharap surabaya provinsi jawa timur tetap kondusif

“Kami hanya ingin surabaya provinsi jawa timur tetap tenang, damai dan kondusif meskipun kondisi seperti saat ini,” pungkasnya. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Kerjasama sister city terus dikembangkan oleh pihak DPRD kota Surabaya. 

Kali ini pemerintah kota (Pemkot) Gaziantep Turki yang melakukan kerjasama sister city dengan pemerintah kota (Pemkot) Surabaya.

Letter Of Intent (LOI) Kerjasama sister city kota Surabaya dan kota Gaziantep Turki telah melakukan pembahasan persetujuan.

“Surat pengajuan Pansus Sister City pada 24 September dan baru diputuskan DPRD pada 5 Oktober. Masa kerjanya 45 hari sesuai Permendagri 25. Ketuanya saya (Ajeng). Wakilnya Norma Yunita dari fraksi PDIP dan Sekretaris Pansus, Mbak Jeje (Juliana Eva Wati) dari fraksi PAN PPP,” jelas Ketua Panitia Khusus (Pansus) Sister City DPRD kota Surabaya, Ajeng Wira Wati, Selasa (10/11).

Menurut alumnus S2 Unair ini, kerjasama sister city kota Gaziantep Turki ini, sudah harus ditindaklanjuti dengan penandatanganan kedua belah pihak kepala daerah maksimal 1 tahun.

“LOI (letter of intent) harus sudah MoU kerjasama maksimal 1 tahun. Penandatanganan LOIdilakukan 11 Desember 2019 lalu. Jadi ini ngejar waktu agar bisa di tandatangani oleh Wali Kota Tri Risma. Agak ekstra karena barengan dengan pembahasan APBD 2021,” ujarnya.

Politisi Gerindra yang menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi D DPRD kota Surabaya ini menambahkan, tugas Pansus sister city ini yaitu melakukan pembahasan rencana kerjasama dan ruang lingkup kerja antara Pemkot Surabaya dan Pemkot Gaziantep, Turki.

Didalam LOI, terdapat 3 bidang kerjasama yakni promosi budaya dan pariwisata, pengembangan ekonomi kreatif dan pengembangan kapasitas SDM.

“Salah satunya, ingin mendapatkan pengembangan sharing ilmu mengenai gastronomi yang menjadi andalan kota Gaziantep. sehingga Surabaya bisa memaksimalkan konsep kuliner yang mendunia sekaligus pengembangan UMKM. Tapi sekarang fokus utama kami dengan adanya sister city ini adalah memastikan dampak ke ekonomi warga Surabaya agar lebih berjalan meningkat ditengah dampak ekonomi Covid-19,” pungkasnya. (Ar)

Perlu diketahui, penandatanganan LOI Sister City antara kota Surabaya dengan kota Gaziantep setahun lalu, telah dilakukan oleh Wali Kota Tri Rismaharini sendiri dan Wali Kota Gaziantep, yang disaksikan oleh Presiden Turki, Erdogan.

Pihak DPRD kota Gaziantep, Turki telah memberikan persetujuan atas terjalinnya sister city antara Surabaya dan Gaziantep. 

Namun sayangnya pembahasan mundur dan menjadi mendesak, karena surat baru dikirimkan akibat adanya pandemi Covid-19. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Komisi A DPRD Kota Surabaya merespon aduan masyarakat Kelurahan Pakis, Sawahan terkait status kepemilikan tanah yang tidak bisa di sertifikatkan.

Dengar pendapat itu mengundang BPN Kota Surabaya, Kabag Hukum Pemkot Surabaya, Kecamatan, Kelurahan dan warga setempat.

“Tanah saya ini menurut versi BPN katanya milik PT Pertamina,” ujar Nanang Hendratno salah satu perwakilan warga kelurahan Pakis Surabaya, Senin (09/11).

Namun anehnya kata Nanang, pihak PT Pertamina tidak merasa mengklaim tanah miliknya, sehingga dikembalikan kembali lagi ke BPN dan BPN dinilai bulet sampai sepuluh tahun.

“Kita mau mengurus sertifikat selama 10 tahun belum bisa sampai sekarang BPN bulet,” keluhnya.

Mantan ketua RW 3 kelurahan Pakis Surabaya tahun 2003 ini menceritakan, sebenarnya PT Pertamina hanya menanyakan bahwa ada temukan tanah Eigendom 1778 oleh BPK yang didalamnya ada aset milik PT Pertamina dan hal ini dipertanyakan oleh warga yang sudah terlanjur mengurus sertifikat.

“Apakah itu benar itu tanpa ditelusuri, tiba-tiba berkas kami yang mau menjadi sertifikat di hentikan sejak tahun 2010 sampai sekarang,” terangnya.

Dia menambahkan, ada 85 warga yang berada diatas tanah diluas 400 meter persegi sebagian besar sudah bersertifikat, tetapi menurut versi BPN di tahun 2010 ada 110 hektar tanah milik warga.

“Sedangkan kalau menurut versi BPN yang sekarang saat ini 210 hektar milik pertamina," ujarnya.

Sementara Section head Comunition PT Pertamina Regional Jawa Timur Ahad Rahedi mengatakan sesuai dengan arahan dari pimpinan komisi A DPRD Surabaya, pihaknya akan segera menindaklanjuti seperti apa kasus ini sebenarnya.

“Termasuk interaktif dengan pihak BPN serta Lurah dan Camat terkait percepatan sengketa (Tanah) ini sesuai kebutuhan hasil hearing ini,’ ujar Ahad Rahedi ditemui usai haering.

Kasi Penanganan Sengketa Dan Pengedalian Kantor Pertanahan 1 Kota Surabaya 1 Agus Hariyanto mengatakan, intinya warga mengajukan sertifikat sebanyak 85 orang atau bidang sudah diproses.

“Bahkan dari 85 itu sudah diukur semuanya, sedangkan yang 22 sudah terbit surat keputusan pemberian haknya,” ujar Agus Hariyanto.

Tetapi, kata ia, ketika ada semacam klaim bahwa itu aset milik PT Pertamina, maka pihaknya menghentikan sementara prosesnya dan sambil menunggu kejelasan apakah itu aset atau tidak.

“Kita menghentikan sementara prosesnya sambl menunggu kejelasan apakah itu aset atau tidak,” kata Agus.

Saat ini, ia menjelaskan, masih mencari tahu kejelasannya, kalau memang itu aset PT Pertamina tentunya pihaknya kemballi menegaskan akan menghentikan sementara proses pengajuan warga.

“Kalau PT Pertamina tidak bisa menunjukan, seharusnya bisa memberikan kejelasan juga ke warga,” terangnya.

Hearing dipimpin oleh Ketua Komisi A Pertiwi Ayu Krishna mengatakan, pihaknya sangat prihatin jika sebuah institusi BUMN (Badan Usaha Milik Negara) mengklaim mempunyai tanah sekitar 220 hektar.

“Notabennya kalau disana ada 220 hektar, berarti ada tanah tanah pemkot yang diakui oleh PT Pertamina,” ujar Pertiwi Ayu Krishna Ketua Komisi A DPRD Kota Surabaya.

Padahal, menurut ia, ada 85 warga Pakis yang sedang proses mengajukan sertifikat ke BPN, tetapi ternyata tidak bisa karena sudah di klaim oleh pihak BUMN (PT Pertamina).

“Dalam hearing tadi, pihak Pertamina sendiri tidak bisa memperlihatkan dan menunjukan peta bidangnya,” terang Pertiwi Ayu Krishna akrab dipanggil Ayu.

Kata Pertamina, menurut ia, peta bidangnya ada di BPN yang juga hadir namun tinggal konstruksi penempatannya ada dimana, dan kalau memang 220 hektar termasuk kantor kecamatan sawahan, hotel shangrilla dan lainya berarti milik pertamina.

“Apakah mungkin tanah seluas itu miliknya sedangkan pertamina sedang tidak bisa menunjukan suratnya,” terang Ayu.

Jika memang bisa menunjukan surat, lanjut Penasehat Fraksi Golkart ini, kenapa tidak langsung dipatok tanah yang disana, berarti menurut ia, bisa dicurigai karena tidak mau membayar pajak otomatis merugikan negara.

“Disini fer-feran saja, kalau memang diakui ya bayarlah pajak (Tanah) tersebut,” tegas Ayu.

Sedangkan 22 dari 85 warga tadi, menurut ia, sudah mengajukan sertifikat tetapi tidak dikeluarkan dahulu karena alasan dari BPN sudah mendapatkan surat dari Pertamina.

“Kalau memang BPN dapat surat dari Pertamina, kenapa dia tidak segara langsung memancang patoknya,” katanya.

PT Pertamima, menurut ia, sangat hebat sekali sampai punya tanah di tengah kota Surabaya dan ini perlu dipertanyakan bagaimana posisi kebenarannya, padahal sebanyak 22 warga sudah rutin membayar HGB.

“Mereka (Warga) ini kasihan juga, karena warga sudah rutin membayar HGB dan ini sudah menjadi kewajiban mereka,” pungkasnya. (Ar)

Senin, 09 November 2020



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menerima penghargaan Lifetime Achievement Award for Goverment Leadership dari Universistas Airlangga (Unair). 

Penghargaan tersebut, diserahkan oleh Rektor Unair Prof Mohammad Nasih dan didampingi Staf Ahli Bidang Infrastruktur Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek), Ghufron Ali Mukti.

Pada kesempatan itu, Wali Kota Risma menerima penghargaan di momen Sidang Terbuka dalam rangka Dies Natalis Unair ke-66.

Acara tersebut berlangsung di lantai lima, Kantor Manajemen, Aula Garuda Mukti, Kampus C Universitas Airlangga, Jalan Mulyorejo, Senin (9/11/2020).

Suasana begitu hikmat, saat acara dibuka dengan prosesi pemanggilan satu per satu jajaran pimpinan Unair yang terdiri dari dekan, rektor dan senat.

Selanjutnya seluruh hadirin undangan baik secara tatap muka ataupun yang hadir melalui virtual, secara bersama-sama menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya.

Di momen itu, Wali Kota Risma yang tampak mengenakan busana batik, duduk di barisan paling depan sembari menyaksikan jalannya Sidang Terbuka dengan penuh seksama.

Seusai mengikuti serangkaian Sidang Terbuka, Presiden UCLG ASPAC ini diminta maju untuk menerima penghargaan. Meskipun tertutup masker, namun senyum serta wajah sumringah Wali Kota Risma tetap pekat terlihat.

Di momen itu, ia juga mengucapkan terima kasih kepada Rektor Unair atas penghargaan yang diberikan kepadanya.

Sementara itu, Rektor Universitas Airlangga (Unair) Prof Mohammad Nasih mengungkapkan, Wali Kota Surabaya memang layak mendapatkan penghargaan Lifetime Achievement Award for Government Leadership. 

Sebab, ia menyebut, kiprahnya untuk Kota Surabaya bukan lagi satu atau dua tahun saja, melainkan belasan tahun. 

“Bahkan mulai dari beliau belum menjabat sebagai wali kota. Pada waktu itu masih sebagai Kepala Bappeko bahkan juga saat menjabat sebagai Kepala Bagian Pembangunan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Unair sudah bekerjasama dengan sangat baik,” kata Mohammad Nasih, Senin (9/11/2020).

Ia menjelaskan, selama ini kerjasama yang terjalin dua instansi tersebut, dinilai saling menguntungkan kedua belah pihak dan bersinergi positif.

Salah satunya, Nasir – sapaan akrab Mohammad Nasih ini memastikan, sering kali pemkot melibatkan para pakar Unair dalam rangka pengambilan kebijakan yang dilakukan oleh Wali Kota Risma bersama jajarannya.

Seperti misalnya bagian hukum, kesehatan atau bidang lain yang berkaitan dengan kepakaran.

“Dan tentu sangat membantu bagi Unair, juga bagi pemkot. Pemkot juga terbantu dengan adanya tenaga yang dimanfaatkan. Itu sudah kami lakukan sejak sangat lama,” paparnya.

Tidak hanya itu, dia juga menjelaskan, perayaan Dies Natalis Unair ke-66 adalah momen terakhir Wali Kota Risma menghadiri perayaan Unair sebagai seorang wali kota.

Makanya, ia tak ingin melewatkan kesempatan terbaik untuk memberikan penghargaan kepada peraih gelar Doktor Honoris Causa dari Tongmyong University, Busan, Korea Selatan (Korsel) ini.

“Sehingga ini adalah kesempatan terbaik bagi kita untuk bisa memberikan sesuatu bagi Bu Risma. Sekali lagi kerjasama institusi ini sungguh sangat bermanfaat dan saling menguntungkan kedua belah pihak,” urai dia.

Ia berharap ke depan, siapapun wali kotanya, kerjasama yang baik ini tetap akan terus dilaksanakan antara Pemkot Surabaya dan kampus Unair.

“Siapa pun nanti wali kotanya tentu kita berharap pola-pola seperti ini akan bisa terjalin sebaik-baiknya,” pungkasnya. (Ar)


Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive