Rabu, 11 November 2020



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Tepat di momen Peringatan Hari Pahlawan ke 75, Yayasan 10 November lahir di Kota Surabaya.

Sebagai bagian dari masyarakat Surabaya, yayasan ini lahir untuk melestarikan spirit 10 November melalui tindakan nyata. 

Nah, tindakan nyata itu dilakukan dalam upaya mengentas kemiskinan melalui bidang pendidikan.

Ketua Pengurus Yayasan 10 November, Bachrul Amiq menjelaskan latar belakang terbentuknya yayasan ini. 

Ia menyebut, 10 November adalah momentum bersejarah dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. 

Ketika dahulu arek-arek Suroboyo mempertahankan negeri ini dari kembalinya penjajah ke Indonesia, maka sebagai generasi penerus bangsa sudah seharusnya mengisi kemerdekaan yang telah dipertahankan oleh para pahlawan.

“Nah, salah satu cita-cita kemerdekaan yang masih perlu mendapat perhatian adalah mencerdaskan bangsa. Apalagi, konstitusi ini menjamin bahwa setiap warga Negara harus memperoleh pendidikan,” kata Amiq, Selasa (10/11).

Namun, kata dia, faktanya adalah masih ada warga Negara yang sulit mengakses pendidikan itu dengan alasan ekonomi, karena keterbatasan daya tampung sekolah-sekolah gratis negeri ataupun swasta. 

Nah, atas dasar inilah kemudian memantik mereka untuk mengumpulkan orang-orang mumpuni dengan berbuat tindakan nyata mendukung pemerintah.

“Nah, bentuknya kita mendirikan Yayasan 10 November. Jadi resmi didirikan yang tujuannya murni untuk kegiatan sosial dalam rangka memberikan biaya pendidikan untuk anak-anak miskin,” ungkap dia.

Nantinya, kata Amiq, kegiatan yayasan ini adalah bagaimana menghimpun dana dari publik. 

Baik itu dari masyarakat sebagai individu, ataupun badan usaha. 

“Nantinya dana yang telah terkumpul itu akan disalurkan dalam bentuk biaya pendidikan,” terangnya.

Akan tetapi, Rektor Universitas Dr. Soetomo Surabaya (Unitomo) Surabaya ini menyatakan, bantuan biaya pendidikan itu tak hanya sekadar disalurkan. 

Sebab, pihaknya juga melakukan pendampingan, monitoring dan evaluasi terhadap bagaimana keberhasilan dari siswa yang mendapat bantuan pendidikan itu. 

“Jadi anak yang kita berikan biaya pendidikan itu sejauh mana berhasil, sustainable-nya (berkelanjutan),” jelas dia.

Menurut dia, bantuan biaya pendidikan ini bakal menyasar ke semua jenjang, baik itu SD, SMP, SMA maupun perguruan tinggi. Tentunya mereka yang mendapat bantuan ini betul-betul berasal dari keluarga miskin. 

“Jadi untuk semua jenjang pendidikan. Ketika ada anak dari keluarga miskin kita lakukan verifikasi dulu, dan jika benar maka kita bantu,” urai dia.

Amiq menyampaikan, bahwa tujuan akhir dari tindakan nyata melalui bidang pendidikan ini sebetulnya untuk melakukan lompatan status sosial ekonomi. 

Ia mencontohkan, ketika orang tua penerima bantuan ini adalah tukang tambal ban, dan anaknya disekolahkan hingga tinggi, maka anak itu harus lebih sukses dan dapat menyejahterahkan keluarganya.

“Jadi saya kira kita harus melakukan bantuan itu secara tuntas sampai melakukan perubahan status sosial ekonomi anak dari keluarga miskin akhirnya menjadi mampu atau tidak miskin,” katanya.

Maka dari itu, pihaknya berpesan kepada masyarakat yang mempunyai kelebihan rezeki dan tidak tahu cara menyalurkan ke mana, dapat melalui Yayasan 10 November. 

“Nah, kita bikin ini yayasan, kita undang tokoh-tokoh yang mumpuni, kredibel yang bukan mencari makan dari yayasan tapi ingin menghidupkan yayasan ini untuk tujuan-tujuan mulia tadi,” imbuhnya.

Di waktu yang sama, Sekretaris Pengurus Yayasan 10 November, Agnes Swetta Pandia menambahkan, selama ini salah satu cara yang dilakukan Pemkot Surabaya dalam mendukung tersedianya akses pendidikan bagi anak dari keluarga tidak mampu adalah dengan menggandeng perusahaan melalui program CSR. 

Namun, hal itu setiap tahun tentu harus diajukan, apalagi dengan kondisi pandemi saat ini pasti ada pengurangan yang luar biasa.

“Nah, dengan adanya yayasan ini anak-anak lebih terjamin. Jadi ini sudah ada, tinggal menginventarisir anak-anaknya mana,” kata Etta sapaan lekatnya.

Sementara itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebelumnya menyatakan, saat ini seluruh stakeholder telah menjadi sosok pahlawan kemanusiaan. 

Di saat pandemi ini, mereka telah membuktikan bahwa seluruh elemen masyarakat berbondong-bondong memutus wabah dengan cara yang beraneka ragam. 

Dari situlah ia menyimpulkan, bahwa makna pahlawan bukan lagi membawa senjata.

“Menjadi pahlawan kemanusiaan itu dapat dilakukan oleh siapapun. Nah, sekarang ini yang perlu terus kita tingkatkan adalah kita harus menjadi pahlawan-pahlawan kemanusiaan," kata Wali Kota Risma usai Upacara Peringatan Hari Pahlawan ke-75 di Taman Surya Balai Kota Surabaya.

Karena itu, Wali Kota Risma juga menekankan kepada para pelajar Surabaya agar terus mengobarkan semangat para pahlawan untuk meraih prestasi. 

Ia berharap, kondisi pandemi Covid-19 tidak menyurutkan tekad belajar dan terus berprestasi. 

"Saya menyampaikan kepada anak-anakku semuanya, jaga terus semangat para pahlawan untuk terus mengobarkan semangat. Jangan pernah menyerah, sesulit apapun pasti kita bisa menyelesaikan,” pungkasnya.

Sebagai informasi, para pembina, pengurus, maupun pengawas dari Yayasan 10 November ini terdiri dari tokoh-tokoh yang mumpuni dan memiliki kredibilitas tinggi. 

Mereka pun berasal dari berbagai latar belakang. Di antaranya, Prof Nur Hasan (Rektor Unesa), Prof. Dr H. Moh. Ali Aziz (Guru Besar UINSA), Dr Bachrul Amiq (Rektor Unitomo), Prof. Dr. Suryanto, M.Si., Psikolog (Dekan Fakultas Psikologi Unair), Esthi Susanti Hudiono, Agnes Swetta Pandia (Kepala Biro Harian Kompas Jatim), Budi Hartoyo, S.Si, serta Prof Akh. Muzakki,M.Ag,Grad.Dip.SEA,M.Phil,Ph.D. (Ar)



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Akhir tahun seringkali menjadi momok bagi sebagian pemerintah daerah. Sebab, mereka wajib menyusun anggaran untuk APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) tahun berikutnya.

Jika tidak dikerjakan dengan cepat, penyusunan APBD itu tentu akan mengalami keterlambatan yang berbuntut sanksi. 

Beberapa daerah, masih sering mengalami kondisi ini.

Di Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, kondisi semacam ini sudah lama diantisipasi. 

Salah satunya dengan menciptakan sistem e-Budgeting yang mempermudah penyusunan anggaran. 

Inovasi yang lahir tahun 2003 ini, sudah diakui banyak pihak manfaat dan efektivitasnya. 

Bahkan, sistem ini sudah diadopsi pemerintah pusat dan disebarluaskan ke berbagai pemerintah daerah di Indonesia.

“Jadi, e-Budgeting ini murni ciptaan Pemkot Surabaya pada tahun 2003. Surabaya menjadi pelopor lahirnya e-Budgeting ini dan sekarang sudah diadopsi nasional,” kata Tim Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD) Kemendagri RI DJ Gagat Sidi Wahono, Selasa (10/11).

Bahkan, setahu dia, Pemkot Surabaya sudah memiliki hak cipta e-Budgeting ini, sehingga dia memastikan bahwa sistem e-Budgeting yang diterapkan di berbagai daerah di Indonesia, tentu landasannya dari Surabaya.

“Dalam kesempatan ini, saya juga ingin mengklarifikasi keterangan di media bahwa saya tidak pernah ikut mengembangkan sistem penyusunan anggaran secara elektronik (e-Budgeting) di Surabaya. Saya juga ingin memastikan bahwa sistem e-Budgeting di Surabaya itu murni karya Pemkot Surabaya dan saya tidak ikut dalam penyusunannya,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Syamsul Hariadi membenarkan bahwa Pemkot Surabaya sudah menggunakan e-Budgeting ini sejak tahun 2003, dan sudah memiliki hak cipta sejak 2008. 

Ia juga menjelaskan bahwa sistem e-Budgeting ini adalah sebuah sistem penyusunan anggaran di lingkungan Pemkot Surabaya. 

Dalam sistem ini, ketika menyusun anggaran dibutuhkan komponen-komponen penyusun dengan harga yang merupakan hasil dari survey di lapangan, sehingga harga anggaran tidak terpaut jauh dengan harga pasar.

“Untuk komponen penyusun e-Budgeting ini terdiri dari tiga jenis pengelompokan, yaitu Standar Harga Satuan Dasar (SHSD), Harga Satuan Pokok Kegiatan (HSPK), dan Standar Analisa Belanja (SAB). Sistem ini dibuat secara online agar dapat diakses oleh perangkat daerah dimanapun lokasinya dan dapat diakses kapanpun, khususnya pada saat pembahasan rancangan anggaran dengan DPRD,” tegas Syamsul.

Adapun fitur yang terdapat dalam sistem Surabaya e-Budgeting adalah pembuatan komponen-komponen penyusun, penyusunan anggaran, pengiriman rincian anggaran, evaluasi anggaran, daftar harga dan daftar penyusun komponen, rekap anggaran, history rincian anggaran, dan setting kode rekening komponen penyusun anggaran. 

“Nah, tujuan dari penerapan e-Budgeting ini adalah untuk meningkatkan kualitas APBD dari sisi kesesuaian dengan RPJMD, keakuratan nilai dan rekening, dan akuntabilitas alokasi belanja,” katanya.

Sedangkan manfaat sistem ini adalah prosesnya yang transparan, proses penyusunan lebih efektif dan efisien, anggaran sesuai dengan kebutuhan dalam kegiatan, kronologis anggaran sangat jelas, dan laporan-laporan sesuai kebutuhan dapat dipenuhi dengan mudah. 

“Selain itu, waktu proses penyusunan anggaran menjadi lebih singkat, harga satuan komponen anggaran menggunakan Standar Harga yang sama antar perangkat daerah, dan rekap anggaran per rekening belanja dapat dilihat secara rill time,” pungkasnya. (Ar)

Selasa, 10 November 2020



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar Upacara Peringatan Hari Pahlawan ke-75 di Taman Surya Balai Kota Surabaya, Selasa (10/11). 

Upacara yang berlangsung dengan disiplin protokol kesehatan (prokes) itu, dipimpin langsung oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang bertindak sebagai inspektur upacara.

Upacara diawali dengan pembacaan pesan-pesan para pahlawan nasional. Berikutnya, diisi dengan amanat pembina upacara yang dibacakan oleh inspektur upacara.

Dalam amanatnya, Wali Kota Risma membacakan pidato Menteri Sosial. Ia menyampaikan, meskipun di masa pandemi Covid-19, Peringatan Hari Pahlawan Tahun 2020 diharapkan dapat berlangsung khidmat dengan tidak menghilangkan makna.

“Lalu dapat memberikan tambahan untuk menggugah kesadaran segenap elemen bangsa untuk terus bersatu, dan mengutamakan persatuan kesatuan bangsa,” kata Wali Kota Risma di sela sambutannya.

Selain itu, nilai-nilai kepahlawanan seperti percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa, rela berkorban, pantang menyerah, suka  membantu, serta gotong royong, perlu terus dirawat dan dipupuk agar dapat terus tumbuh dan bersemi di dalam hati sanubari setiap rakyat Indonesia. 

“Semangat ke pahlawanan yang terus menyala dapat dijadikan sebagai motor penggerak dalam upaya kita mengisi kemerdekaan untuk mewujudkan cita-cita para pendiri negeri ini,” urai dia.

Setelah membacakan amanat Menteri Sosial, Wali Kota Risma juga memberikan pesan secara khusus kepada warga Kota Pahlawan. 

Menurutnya, meski saat ini Covid-19 di Surabaya sudah dapat dikendalikan, namun masyarakat diminta untuk tetap waspada dan disiplin prokes.

“Agar tidak ada gelombang kedua di kota kita. Jadi saat ini yang perlu kita lawan bukan lah musuh penjajah, melainkan melawan persoalan sosial yang ada termasuk melawan dari wabah global ini,” kata dia seusai upacara.

Menurut Wali Kota Risma, saat ini seluruh stakeholder menjadi sosok pahlawan kemanusiaan. 

Di saat pandemi saat ini, mereka telah membuktikan bahwa seluruh elemen masyarakat berbondong-bondong memutus wabah dengan cara yang beraneka ragam. 

Salah satu elemen yang memiliki peran penting dalam mengendalikan Covid-19 ini adalah para Ketua RT/RW yang sudah menjadi pahlawan kemanusiaan. 

“Coba bayangkan kadang, malam hari mereka para RT/RW harus membawa pasien ke rumah sakit,” ungkapnya.

Dari situlah ia menyimpulkan, bahwa makna pahlawan bukan lagi membawa senjata. Dan, menjadi pahlawan kemanusiaan itu dapat dilakukan oleh siapapun. 

“Nah sekarang ini yang perlu terus kita tingkatkan adalah kita harus menjadi pahlawan-pahlawan kemanusiaan," pesan dia.

Pada kesempatan itu, tak lupa Wali Kota Risma juga menekankan kepada pelajar Surabaya agar terus mengobarkan semangat para pahlawan untuk meraih prestasi. 

Ia berharap, kondisi pandemi Covid-19 tidak menyurutkan tekad belajar dan terus berprestasi.

"Saya menyampaikan kepada anak-anakku semuanya, jaga terus semangat para pahlawan untuk terus mengobarkan semangat. Jangan pernah menyerah, sesulit apapun pasti kita bisa menyelesaikan,” papar dia.

Di akhir rangkaian upacara, Wali Kota Risma memberikan penghargaan kepada jajaran dari Badan Intelijen Negara (BIN) Republik Indonesia atas upayanya dalam membantu Kota Pahlawan mengatasi pandemi Covid-19. 

Penghargaan itu, diberikan kepada 133 anggota BIN. Namun, di momen upacara ini sedikitnya ada 15 orang yang menerima penghargaan itu secara langsung.

Di antaranya yakni, Staf Khusus Kepala BIN Mayjen TNI (Purn) Dr. Suyanto, S.E., M.Si (Han), Kepala Biro Logistik Ir. Priyo Aji Ngudiwaskito, M.M, Kepala Binda Jatim bernama Brigjen TNI Mochamad Syafei Kasno, Kasubdit Administrasi Personel pada Direktorat Rendalgiatops Deputi Bidang Intelijen Teknologi, Kolonel Inf Budi Santoso, Anggota Binda Jatim Kolonel Laut (P) Mochammad Hamzah Soerjo Widodo, S.E, Anggota Poliklinik BIN Sri Handayani, S.K.M, Anggota Poliklinik BIN yakni Anita Dwi Rachma Yunita , S.K.M. 

Kemudian Anggota Biro Logistik, Zhellah Errhaprilyand, S.T, Anggota Medical Intelligence BIN dr. Farra Martaningga, Anggota Medical Intelligence BIN Ns. Dewi Sartika Kaban, S.Kep, Anggota Medical Intelligence BIN Nasya Cheryl, S.Si, Anggota Medical Intelligence BIN Ibnu Rangga Hermawan,  Anggota Poliklinik BIN Ratna Setiawati Utami serta Anggota Biro Umum (datang) Singgih Gustianjar Putera.

Sementara itu, Staf Khusus Kepala BIN Mayjen TNI (Purn) Dr. Suyanto,  berterima kasih atas penghargaan yang diberikan kepada jajaran BIN. 

Ia mengaku mengerti betul kinerja Wali Kota Risma dalam mengatasi persoalan pandemi Covid-19 di Surabaya. 

“Terus terang saya mengapresiasi betul kinerja beliau beserta stake holder, karena pada saat itu saya berada di sini kurang lebih satu bulan yani Juni - Juli. Jadi saya tahu kinerja nyata beliau,” pungkasnya. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Calon Wali Kota dan Calon Wakil Wali Kota (Cawali-Cawawali) Surabaya nomor urut 1, Eri Cahyadi-Armudji, menghadiri acara ”Surabaya Berenerji” di Bober Cafe, Selasa (10/11/2020).

Di hadapan banyak komunitas anak muda itu, Eri memaparkan program pengembangan kreativitas untuk anak-anak muda Surabaya. 

Menurutnya, anak-anak muda Surabaya memiliki potensi besar yang harus dikembangkan.

“Kami akan perbanyak tempat mengoptimalkan potensi anak muda. Pusat ekonomi kreatif dan ekonomi digital kami siapkan, kita bawa startup Surabaya dan komunitas anak muda semakin berkembang,” ungkapnya.

Mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya tersebut menyatakan, jika anak-anak muda Surabaya mengeluarkan energinya, pasti akan bisa mengguncang dunia. 

“Surabaya mau dibawa kemana itu tergantung anak-anak muda. Dengan kekuatan anak muda, yang memiliki langkah cepat, Surabaya lebih hebat. Untuk itu, fasilitas akan kami tambah, tidak hanya co-working space, tapi juga pusat ekonomi kreatif dan ekonomi digital. Program ini sudah kami daftarkan di KPU, jadi kami tidak main-main untuk mengembangkan potensi anak muda Surabaya,” jelasnya.

Calon Wakil Wali Kota Surabaya Armudji meminta, agar anak-anak muda hadir dan memberikan pilihan pada 9 Desember 2020 nanti.

“Kita harapkan seluruh anak muda hadir ke TPS menyalurkan aspirasinya, mencoblos Eri Cahyadi-Armudji,” tandasnya.

Sementara itu, inisiator ”Surabaya Berenerji”, Pepeng mengatakan, ”Surabaya Berenerji” sebelumnya telah hadir pada momen peringatan hari Sumpah Pemuda Oktober lalu.

Bertepatan dengan Hari Pahlawan, 111 Pemuda dari 11 Latar Belakang Profesi (Pendidikan, Kesehatan, Pemuka Agama, Aktivis Lingkungan, UMKM, Musik, Fashion, Kreatif, Kuliner, Teknologi, dan e-sport) mendeklarasikan Surabaya Berenerji. 

“Pada 10 November ini, kami akan mendeklarasikan diri kami secara lebih masif, kami bersama 111 Pemuda Surabaya dari 11 profesi berbeda mendeklarasikan keberadaan kami," kata Pepeng, Inisiator Surabaya Berenerji.

“Kami ingin menyampaikan aspirasi kami kepada Calon Pemimpin Surabaya agar bisa terjadi enerji positif dan kolaboratif yang lebih baik antara Pemkot Surabaya ke depan dengan para milenial yang memiliki ide inovatif dan kreatif yang solutif agar Surabaya bisa mempersiapkan diri untuk berlari cepst pasca pandemi covid-19,” imbuh Pepeng. 

Berbarengan dengan deklarasi tersebut, diadakan acara final Stand Up Comedy Competition #SurabayaBerenerji dan juga Stand Up Comedy Show “Ngrasani Suroboyo” yang diisi beberapa komika tersohor di Surabaya hingga nasional.

Acara Stand Up Comedy Competition #SurabayaBerenerji dan Stand Up Show “NGrasani Suroboyo” sendiri ditangani oleh Lintas Tawa, event planner dan management talent Stand Up Comedy pertama di Surabaya. 

Kolaborasi antara Surabaya Berenerji dan Lintas Tawa ini adalah bentuk komitmen khas anak muda yang mengutamakan kolaborasi antar sesamanya untuk berkarya positif.

“Kami diberikan kepercayaan oleh teman-teman Surabaya Berenerji untuk menyiapkan lomba stand up comedy dan event Stand Up comedy show, sebuah kebanggan besar bagi kami. Apalagi ada banyak anak muda kreatif di Surabaya Berenerji yang membuat kami semangat dan bisa berkreasi lebih baik lagi,” ucap Giska, Manajer Lintas Tawa.

”Ke depannya, Surabaya Berenerji ingin terus berkolaborasi dengan anak muda dan UMKM di Surabaya agar bisa terjadi sinergi yang bagus demi Surabaya yang semakin baik lagi,” pungkas Pepeng. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Probolinggo) Komandan Komando Pendidikan Operasi Laut (Dankodikopsla) Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Laut (Kodiklatal) Laksma TNI Agus Hariadi meninjau Latihan Praktek (Lattek) Demolisi siswa Sekolah Senjata Bawah Air (Sesenbar) Pusat Pendidikan Pelaut (Pusdikpel) Kodikopsla  di daerah Puslatpur Paiton Probolinggo Jawa Timur, Selasa (10/11/2020).

Dalam melaksanakan peninjauan tersebut Dankodikopsla didampingi Wadan Kodikopsla Kolonel Laut (P) Phundi Rusbandi, Komandan Pusdikpel Kolonel Laut (P) Teguh Wibowo, Komandan Sesenbar Letkol Laut (P) Andik Putro Wibowo dan Komandan Senavbah Mayor Laut (P) Royke Sembayu.

Saat peninjauan tersebut Dankodikopsla diberikan kehormatan untuk melaksanakan Demolisi penghancuran dengan menggunakan TNT dengan daya hancur 15 kg, yang sebelumnya diberikan penjelasan tentang tujuan dan fungsi Demolisi dalam kedinasan oleh Komandan Sesenbar Letkol Laut (P) Andik Putro Wibowo.

Apresiasi tinggi diberikan oleh Dankodikopsla Laksma TNI Agus Hariadi kepada Seluruh Siswa dan Pelatih Sesenbar atas semangat yang ditunjukan dalam melaksanakan latihan ini.

Dalam kesempatan tersebut orang nomor satu dijajaran Kodikopsla ini menekankan untuk Zerro Accident dalam setiap kegiatan lattek Demolisi.

Selain itu dirinya berpesan kepada siswa dan pelatih agar tetap berpegang teguh pada prosedur selama latihan.

Adapun Latihan Demolisi siswa Sesenbar ini diikuti 77 siswa meliputi Siswa Pendidikan Spesialisasi (Dikspespa) Senjata Bawah Air, Siswa Pendidikan Pembentukan Bintara (Diktukba) angkatan 50 kejuruan Senjata Bawah Air dan Siswa Pendidikan Pertama Tamtama (Dikmata) angkatan 40 kejuruan Ranjau dan Torpedo Bom Laut. 

Lattek hari ini meliputi praktek peledakan detonator sumbu, detonator listrik, cortex, TNT dan C-4 serta bahan peledak lainya. (Pen Kodiklatal/Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Direktur Pendidikan dan Latihan (Dirdiklat) Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan Angkatan Laut (Kodiklatal) Laksma TNI Judijanto memaparkan rencana kegiatan Lattek siswa Kodiklatal. Paparan yang juga dihadiri Komandan Kodiklatal Laksda TNI Nurhidayat dan para pejabat utama Kodiklatal tersebut dilaksanakan di Auditorium gedung R. Sudomo Pusatopsla kesatrian Kodiklatal Bumimoro Surabaya, Selasa (10/11/2020).

Adapun paparan yang disampikan tersebut meliputi lattek dukungan kesehatan Jala Wiyata Husada dari siswa Pusdikkes, Lattek Pendidikan Komando (Dikko) angkatan ke-165 siswa Dikmata Marinir XL/1, Lattek Penembakan Senjata Artileri (Baksenart) siswa Diksarcab Marinir  XIV Art dan Lattek Baksenart Diktukba L  Marinir TA. 2020.

Sebelum paparan Lattek Siswa Kodiklatal,  Dirdiklat Kodiklatal Laksma TNI Judijanto ini menyampikan bahwa kedepan dalam mendukung Lattek gabungan layar Wira Jala Yudha perlu adanya KRI/ KAL  yang berada di bawah Kodiklatal. 

Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa Lattek Wira Jala Yudha dilaksanakan dua kali dalam setahun, peserta yang cukup banyak rata rata lebih dari 1.000 personil dan keterbatasan pelatih di KRI/KAL.

Menurutnya dengan terdukungnya KRI/KAL sebagai Alat Instruksi (Alins) dan Alat Penolong Instruksi (Alongins) maka Lattek pelayaran Wira Jala Yudha dalam penyelenggaraan bisa lebih maksimal sehingga seluruh siswa mendapat kesempatan yang sama dan merata dalam belajar dan berlatih. 

Selain itu dengan keberadaan Alins tersebut dalam penyusunan Katdaldik bisa lebih maksimal dan fleksibel.

Hadir dalam acara tersebut Wadan Kodiklatal Brigjen TNI (Mar) Lukman, Dankodikopsla Laksma TNI Agus Hariadi, Dirdok Laksma TNI Antongan Simatupang, Dirjianbang Laksma TNI I Wayan Suarjaya, Dirum Laksma TNI Rubiyanto, Ka Kuwil Kodiklatal, para Komandan Kodik dan Puslat dijajaran Kodiklatal. (Pen Kodiklatal/Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Aliansi Kebangsaan Surabaya bersama Masyarakat Lintas Etnis Surabaya berkomitmen memenangkan  Calon Wali Kota Eri Cahyadi dan Calon Wakil Wali Kota Armudji pada Pilkada 9 Desember mendatang.

”Warga etnis Flores dan NTT yang bermukim di Surabaya berkomitmen memenangkan pasangan Eri Cahyadi dan Armudji,” ujar tokoh muda, Frans Rodiman Nobi, dalam acara temu warga Flores dan NTT, yang berlangsung meriah dengan protokol kesehatan di Kenjeranz.

Frans mengatakan, Eri dan Armudji adalah sosok-sosok yang telah berpengalaman dan bekerja nyata untuk membangun Surabaya. Mereka memiliki rekam jejak yang teruji, tidak muncul tiba-tiba menjelang Pilkada.

”Pak Eri ini birokrat berpengalaman. Kerjanya sudah jelas dalam memajukan Surabaya. Pak Armudji juga puluhan tahun jadi anggota dewan yang selalu memperjuangkan aspirasi warga. Kerjanya juga sudah nyata,” ujar Frans. 

Senada dengan itu, tokoh masyarakat Kenjeran Junaidi Sunarjo mengatakan, Eri-Armudji adalah figur dengan kombinasi yang lengkap. 

Figur muda diwakili Eri, dan figur nasionalis-kerakyatan diwakili Armudji. 

”Saya yakin bahwa visi-misi Eri-Armudji benar-benar akan mampu membawa Surabaya semakin baik dan maju,” ujarnya. 

Acara warga itu kemudian diakhiri dengan deklarasi dukungan dan doa yang dipimpin Robert Kopa. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Inspektorat memastikan hanya menerima 12 laporan baru yang berasal dari laman JAGA Bansos milik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Terhitung hingga Sabtu (7/11) lalu, ada 66 laporan yang diterima pemkot dari laman aplikasi JAGA Bansos milik KPK. 

Dari jumlah itu, sebanyak 55 laporan sudah pernah disampaikan kepada media Bulan September lalu, dan 54 laporan itu sudah selesai ditindaklanjuti, sedangkan satu laporan lagi tidak memenuhi syarat karena tidak ada feedback dari pelapor, sehingga tidak bisa ditindaklanjuti.

“Kemudian dari Bulan September hingga 7 November 2020, ada 12 laporan baru yang masuk, sehingga totalnya 66 laporan yang memenuhi persyaratan untuk dilakukan klarifikasi dan ditindaklanjuti, bukan 73 laporan,” kata Kepala Inspektorat Kota Surabaya Rachmad Basari, Selasa (10/11).

Menurutnya, 12 laporan baru yang masuk itu pun ada 9 laporan yang sudah selesai ditindaklanjuti, dan sisanya 3 laporan lagi masih diminta untuk melengkapi beberapa dokumen atau bukti pendukung. 

Sebab, beberapa dokumen itu harus dilengkapi karena sudah diatur dalam tata cara pengaduan melalui JAGA Bansos.

“Jadi, posisinya sekarang Pemkot Surabaya masih menunggu bukti-bukti 3 pelaporan itu. Namun, pemkot tetap meneliti informasi awal ini, karena bagi kami ini informasi awal untuk melakukan penelitian dan verifikasi ke lapangan,” katanya.

Ia juga menjelaskan bahwa laman atau aplikasi JAGA Bansos milik KPK ini bertujuan untuk menampung keluhan masyarakat tentang penyaluran bansos di lapangan. 

Laporan masyarakat yang masuk ke JAGA bansos, selanjutnya akan dikirimkan ke pemerintah kota/kabupaten atau pemerintah provinsi terkait untuk selanjutnya ditindaklanjuti ke lapangan.

Namun demikian, dari laporan yang masuk ke JAGA Bansos itu, KPK akan melihat mana yang layak untuk ditindaklanjuti dan mana yang tidak layak ditindaklanjuti. 

Sedangkan laporan yang layak untuk ditindaklanjuti, maka KPK akan mengirim ke masing-masing admin pemerintah, kabupaten dan provinsi se-Indonesia untuk ditindaklanjuti.

“Setelah itu, baru kita-kita yang ada di pemerintah daerah, menindaklanjuti laporan tersebut. Setelah diteliti di lapangan, kemudian kami harus mengirimkan laporan tindaklanjut itu ke web itu kembali. Nanti oleh KPK begitu dinyatakan oke, statusnya selesai,” ungkapnya.

Basari juga memastikan bahwa laporan yang diterima Pemkot Surabaya dari laman aplikasi JAGA bansos KPK itu bukan terkait penyimpangan atau hal-hal yang negative dan melanggar hukum, seperti pengurangan isi atau pengurangan nominal bantuan, itu tidak ada. 

Namun, laporan yang diterima itu rata-rata terkait belum menerimanya bansos hingga keterlambatan mengambil bantuan.

“Jadi kami pastikan bahwa rata-rata pengaduan yang diterima Pemkot Surabaya bukan penyimpangan atau penyalahgunaan yang berdampak pada kerugian negara, tapi laporan itu lebih kepada belum menerima bansos, mungkin itu warga yang baru terdampak. Kan memang belum tercatat, dan sepanjang tidak menerima double (bantuan), pasti akan diproses dan kalau memang layak pasti akan diberi,” jelasnya.

Pada prinsipnya, lanjut dia, sepanjang warga itu memenuhi syarat untuk menerima bantuan, pasti jajaran Pemkot Surabaya akan memproses bantuan tersebut. 

Apalagi bantuan itu berasal dari berbagai sumber, mulai dari APBN, APBD Provinsi dan bantuan dari pemkot sendiri.

“Makanya sampai saat ini Camat dan Lurah terus mencari warga mana saja yang terdampak. Kami juga perlu pastikan bahwa pemkot sangat fast respon jika ada keluhan-keluhan semacam ini. Buktinya, kita langsung menindaklanjuti 12 laporan baru, sehingga 9 laporan sudah selesai,” pungkasnya. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Reni Astuti menyampaikan bahwa  Hari Pahlawan 10 November 2020 merupakan momentum bagi Arek-arek Suroboyo.

"Karena momen perjuangan dan pertempuran mempertahankan kemerdekaan melawan kolonialisme setelah terjadinya kemerdekaan 17 Agustus 1945 terjadi di Surabaya. Perjuangan yang besar yang dilakukan oleh Arek-arek Suroboyo dan mendapat support yang luar biasa dari para ulama massa itu menjadi Surabaya sebagai Kota Pahlawan," terang Reni Astuti di Gedung DPRD Kota Surabaya, Senin (9/11/2020).

Reni menjelaskan, atas julukan Surabaya menjadi Kota Pahlawan atas kejadian tersebut. Serta banyak sekali para Pahlawan lahir dari Kota Surabaya. 

"Tentunya karakter kepahlawanan yang menjadi semangat untuk terus kita miliki dan kita perkuat tumbuh suburkan terhadap Arek-arek Suroboyo," katanya. 

Apa karekter kepahlawanan itu, lanjutnya, bahwa pahlawan itu mempunyai karakter berani, jujur, rela berkorban,  pantang menyerah,  peduli dan memiliki kecintaan kepada tanah air. 

"Inilah yang menjadi koreksi diri. Apakah karakter-karakter itu tertanam dalam diri kita. Terutama kepada pelajar,  generasi milenial dan siapa saja semua pemimpin birokrasi, politisi, profesional, pengusaha dan pekerja semuanya secara umum warga Surabaya memiliki karakter kepahlawanan untuk bersama-sama gotong royong kolaboratif membangun Kota Surabaya," ungkapnya. 

Menurutnya, Momen Hari Pahwalan ini menjadi semangat (spirit) Warga Surabaya karena "Kita Diuntungkan" mendapatkan anugrah warga Surabaya memiliki Kota Pahlawan. 

"Selain itu juga di massa pandemi ini tentu ada sosok nyata yang ada di depan kita. Seperti saudara kita para tenaga kesehatan yang gugur di massa pandemi ini. Mereka adalah sosok nyata Pahlawan yang saat ini tengah berjuang membatu para korban covid-19," tandasnya.

Ketua Komisi C DPRD Surabaya Baktiono menambahkan, bahwa Hari Pahlawan memang milik Kota Surabaya. Ia mengaku, karena pada 10 November massa itu Kota Surabaya menghadang sekutu sampai tewasnya Jendral Malabi. 

"Satu-satunya Jendral yang mati perang selama ini menjadi Kota Surabaya. Ternyata heroisme ini semangat Arek-arek Suroboyo tetap dijaga. Makanya menghadapi Pilkada ini peran pemuda ini sangat penting untuk bisa menjadi barisan terdepan  untuk coklit," singkat Baktiono. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Komisi A DPRD Surabaya menyesalkan sikap pemerintah kota yang cuek terhadap keluhan pekerja rekreasi hiburan umum (RHU) atau malam yang belum bisa bekerja lantaran tempat kerjanya masih tutup.

Padahal pemerintah pusat saat ini sedang menggerakkan pemulihan perekonomian dalam segala sektor termasuk pemulihan kesehatan artinya itu berjalan beriringan.

“Saya pikir sebaran covid-19 kan sudah mulai melandai sebagaimana yang disampaikan oleh pemerintah kota,” ujar Anggota Komisi A DPRD Surabaya Arif Fathoni, Selasa (10/11).

Nah, agar pemulihan ekonomi bisa berjalan, menurut Ketua Fraksi Golkar ini, tentunya harus ada kelonggaran terhadap Perwali 33/2020.

“Ya seyogyanya itu, harus segera dilakukan revisi, diberikan kelonggaran tetapi tetap ada pembatasan protokol kesehatan,” kata Thoni sapaan Arif Fathoni.

Ketua DPD Partai Golkar Kota Surabaya menambahkan, disaat sisa jabatannya tinggal menghitung hari, Wali Kota Risma harus bersikap bijak.

Dengan membuka kembali RHU tentunya menerapkan protokol kesehatan sama halnya mrngajak masyarakat menghadapi normal dalam keadaan new normal artinya kenormalan baru tidak seperti normal sebelum pandemi covid-19 ada.

“Itu menurut saya pilihan bijak yang harus dilakukan oleh Walikota (Risma) dalam waktu yang tidak terlalu lama,” tuturnya.

Tak hanya itu, Thoni berharap, agar Pemkot Surabaya juga memberikan sembako kepada para pekerja RHU mulai dari waiters, cleaning service, dan sekurity.

Sebab hampir sembilan bulan mereka menganggur lantaran tempat kerjanya ditutup.

“Mencari pekerjaan dibidang lain itu tidak gampang, apalagi pandemi covid-19 ini yang meluluhlantakkan sektor ekonomi kita. Perwali 33/2020 harus segera di revisi, tetapi tetap dengan batasan batasan yang tetap dilakukan agar RHU tersebut tidak menjadi klaster baru (covid-19),” pungkasnya.

Perlu diketahui, Perwali 33 tahun 2020 atas perubahan Perwali 28 tahun 2020 tentang Pedoman Tatanan Normal Baru Pada Kondisi Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Kota Surabaya.

Dalam Perwali 33 tahun 2020 diundangkan pada 13 juli 2020 lalu melarang tempat rekreasi hiburan umum (RHU) atau malam buka apalagi diperkuat dengan surat edaran dari Dinas Pariwisata.

Adanya edaran tersebut, atas surat permohonan dari Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya Irvan Widyanto yang juga Kepala Bakesbangpol dan Linmas Kota Surabaya tentang permohonan penutupan tempat RHU. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Sejumlah pekerja Rekreasi Hiburan Umum (RHU) atau malam di surabaya mengeluh mengaku bersedih sampai saat ini tidak bisa bekerja.

Pasalnya, sampai saat ini tempat kerja mereka tutup tidak buka lantaran adanya Perwali 33/2020 yang melarang tempat rekreasi hiburan umum (RHU) malam buka sampai saat ini.

“Ya secara pribadi sampai sekarang saya masih sedih mas, rasanya ingin menjerit” kata Nita salah satu pekerja hiburan malam, Senin (9/11/2020).

Kesedihan yang dirasakannya, menurut dia, karena sampai saat ini tempat kerjanya (RHU) tidak diperbolehkan buka karena adanya Perwali 33/2020 sejak bulan juli lalu.

“Sampai sekarang, saya belum bisa bekerja mas, karena (RHU) tutup, kalau begini (Tutup) terus keluarga saya mau makan apa,” ucap Nita berprofesi sebagai penyanyi ini.

Kepada Pemerintah Kota, dia berharap, agar perwali 33/2020 segera direvisi agar tempat hiburan umum (RHU) malam di perbolehkan buka kembali seperti semula dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

“Kita mau kok mematuhi protokol kesehatan seperti sebelumnya di Perwali 28/2020 ya kan,” kata Nita.

Hal senada, salah satu pekerja hiburan malam Anton juga mengaku mengeluh, sampai saat ini dirinya tidak bisa bekerja sejak empat bulan lalu karena tempat kerjanya masih tutup.

“Ya sejak adanya Perwali (33/2020) ini, tempat kerja saya masih tutup belum buka jadi saya belum bisa bekerja,” keluh Anton bekerja di sebuah rumah karaoke.

Untuk itu, dia berharap, agar Pemerintah Kota segera merevisi Perwali 33/2020 agar supaya tempat kerjanya maupun tempat hiburan malam lainnya diperbolehkan buka.

“Kalau bisa di revisi lah (Perwali 33/2020), agar supaya ada solusi terbaik buat kita semua,” kata Anton.

Perlu diketahui, Perwali 33 tahun 2020 atas perubahan Perwali 28 tahun 2020 tentang Pedoman Tatanan Normal Baru Pada Kondisi Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Kota Surabaya.

Dalam Perwali 33 tahun 2020 diundangkan pada 13 juli 2020 lalu melarang tempat rekreasi hiburan umum (RHU) atau malam buka apalagi diperkuat dengan surat edaran dari Dinas Pariwisata.

Adanya edaran tersebut, atas surat permohonan dari Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya Irvan Widyanto yang juga Kepala Bakesbangpol dan Linmas Kota Surabaya ini tentang permohonan penutupan tempat RHU. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Ratusan komunitas sepeda tua tergabung dalam Komunitas Sepeda Tua Indonesia (Kosti) menggelar longmarch keliling kota surabaya menuju ke makam Bung Tomo. Senin (09/11/2020) malam hari.

Longmarch dimulai dari jalan Yos Sudarso menuju ke makam pahlawan Bung Tomo dalam rangka memperingati Hari Pahlawan yang jatuh pada 10 November menggunakan sepeda tua berseragam perjuangan.

“Ini agenda rutin tahunan untuk mengenang jasa para pahlawan kita terutama Bung Tomo dan Wr Supratman,” kata Slamet Ketua Komunitas Sepeda Tua Kota Surabaya. Senin (09/11) malam.

Kedua pahlawan itu, menurut Slamet akrab dipanggil Rete ini, karena beliau beliau yang mendorong kita untuk merdeka dan dia mengaku selalu mengenang peristiwa pembubaran rumah radio Bung Tomo.

“Kami selalu mengenang salah satunya pembubaran rumah radio Bung Tomo dan kami atas nama Kosti tidak terima,” ungkap Rete, saat ditemui wartawan di jalan Yos Sudarso Surabaya.

Karena itu, pria berusia 60 tahun bersama komunitas sepeda tua ini mengadakan longmarch menuju ke makam pahlawan Bung Tomo dalam rangka ikut merayakan hari pahlawan 10 november.

“Makanya saya semarakan longmarch menuju makam pahlawan Bung Tomo pada malam sekarang ini,” terangnya.

Peringatan jelang Hari Pahlawan 10 november ini, kata Rete, dirinya tidak terlalu berharap muluk muluk, meskipun sudah merdeka, tetapi kenyataannya merdeka dan juga berharap surabaya provinsi jawa timur tetap kondusif

“Kami hanya ingin surabaya provinsi jawa timur tetap tenang, damai dan kondusif meskipun kondisi seperti saat ini,” pungkasnya. (Ar)


Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive