Rabu, 11 November 2020



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Calon Wali Kota Surabaya Nomor Urut 1, Eri Cahyadi, berdialog dengan warga di Jl. Tambak Pring Barat Blok 1, RT 06 RW 08, Kelurahan Asemrowo, Kecamatan Asemrowo, Surabaya, Rabu (11/11). 

Kehadiran Eri disambut hangat oleh warga dan relawan, tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.

Selain menyapa warga RW 08, Eri juga menyapa warga RW 06 yang juga berada dekat dengan lokasi, dengan menaiki becak.

Eri mengatakan, pemulihan ekonomi akan menjadi fokusnya ke depan. 

Dia menyadari, pandemi Covid-19 telah memukul ekonomi warga. Kini, saatnya untuk kembali pulih dan bangkit.

“Menurunnya pendapatan masyarakat akan menjadi perhatian utama kami. Langkah-langkah penciptaan lapangan kerja kita siapkan agar ekonomi warga cepat pulih. Juga pemberdayaan UMKM menjadi prioritas kami mengingat UMKM adalah jangkar ekonomi rakyat,” ujar Eri.

Terkait lapangan kerja, Eri bakal terus mempertahankan Surabaya sebagai kota ramah bisnis, dengan warga lokal sebagai sasaran utama agar terserap lapangan kerja. Salah satu caranya, kerja sama dengan dunia usaha untuk menyerap 50 persen tenaga kerja lokal.

"Saya saat menjadi Kepala Bappeko, sudah menandatangani MoU yang berisi karyawan di tiap perusahaan baru, minimal 50% ber-KTP Surabaya. Jadi nantinya, perizinan tersebut harus mencantumkan nama-nama karyawannya. Dan nama-nama tersebut nantinya kita masukkan ke database pemerintah kota," kata Eri.

Untuk mewujudkan program itu, Eri menyiapkan sertifikasi keahlian gratis bagi warga. 

Misalnya, ada perusahaan akan berdiri dan membutuhkan ahli teknologi informasi, maka Pemkot Surabaya menyiapkan sertifikasi bidang TI untuk warga secara gratis agar bisa terserap ke perusahaan anyar itu.

“Jadi ini win-win solution. Warga berdaya saing dan bisa terserap dunia kerja, di sisi lain investor mudah mendapatkan talenta terbaik warga Surabaya,” paparnya.

Eri menambahkan, UMKM juga bakal jadi fokus untuk pemulihan ekonomi. 

“Kami ada program 30.000 UMKM naik kelas per tahun. Kami sudah rancang indikator UMKM naik kelas. Kami akan membawa UMKM bangkit dari pandemi melalui pendampingan, pelatihan, akses modal bersubsidi, fasilitasi pemasaran, branding, dan sebagainya,” ujar Eri.

Eri memastikan, ke depan, UMKM akan menjadi kekuatan ekonomi rakyat. 

“Termasuk riset pasarnya kami fasilitasi, sehingga UMKM tahu harus produksi barang apa yang bisa mudah diterima konsumen,” jelasnya.

Dari sisi pemasaran, sambung Eri, pendampingan akan dilakukan dalam beberapa strategi, seperti pemasaran digital berbasis media sosial. 

“Setiap UMKM di Surabaya harus memahami algoritma media sosial bekerja, sehingga bisnisnya terpromosikan dengan baik. Kami akan dampingi, termasuk kerja sama dengan marketplace nasional,” ujarnya.

Dengan program pendampingan tersebut, Eri yakin pendapatan UMKM akan terus meningkat. 

“UMKM juga akan bisa membuka lapangan kerja bagi warga,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua RW 08 Asemrowo Siti Nur Jannah mengatakan, Eri yang memang direkomendasikan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, sangat layak dipercaya meneruskan program pembangunan Kota Pahlawan. Perjuangan dan pengorbanan Eri layak diapresiasi.

"Mas Eri adalah orang yang selalu berada di belakang Bu Risma. Otomatis beliau ikut serta dalam pembangunan kota Surabaya. Beliau rela melepaskan jabatan tertingginya untuk kesejahteraan warga Surabaya. Rata-rata, tak ada yang berani melepaskan jabatan tertinggi untuk pemilihan yang belum pasti hasilnya. Tapi Mas Eri mau, ini bukti beliau memang punya niat baik untuk mengabdi," pungkas Siti. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Probolinggo) Komandan Komando Pendidikan Operasi Laut (Dankodikopsla) Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Laut (Kodiklatal) Laksma TNI Agus Hariadi meninjau Latihan Praktek (Lattek) Menembak Meriam Siswa Sekolah Navigasi Bahari (Senavbah) Pusat Pendidikan Pelaut (Pusdikpel) Kodikopsla  di daerah Puslatpur Paiton Probolinggo Jawa Timur, Rabu, (11/11/2020).

Lattek menembak siswa Senavbah tersebut diikuti 110 orang Siswa Pendidikan Pertama Tamtama (Dikmata) TNI AL angkatan ke 40 yang terdiri kejuruan Bahari 55 personil dan kejuruan Navigasi 55 Personil.

Turut hadir dalam peninjauan tersebut Wadan Kodikopsla Kolonel Laut (P) Phundi Rusbandi, Komandan Pusdikpel Kolonel Laut (P) Teguh Wibowo, Komandan Sesenbar Letkol Laut (P) Andik Putro Wibowo dan Komandan Senavbah Mayor Laut (P) Royke Sembayu.

Selain meninjau kegiatan latihan penembakan dalam acara tersebut Dankodikopsla juga memberikan pembekalan kepada peserta latihan. 

Dalam pembekalanya Dankodikopsla menyampaikan bahwa latihan menembak meriam ini merupakan kegiatan puncak sebelum para siswa menamatkan pendidikan di Senavbah Pusdikpel.

“Manfaatkan latihan menembak ini sebaik baiknya, karena setelah lulus dari Senavbah untuk kejuruan navigasi belum tentu mengawaki meriam, bisa jadi kalian akan menjadi tamtama navigasi dan ploter yang mengawaki anjungan KRI,’ terang Dankodikopsla.

Disisi lain Pati bintang satu dipundak ini menyampaikan agar para Siswa, pelatih dan intruktur  mengutamakan Zero Accident baik personel maupun material dengan berpegang teguh pada prosedur pelaksanaan dalam latihan.

Dalam lattek menembak ini para siswa mempraktekan menembak beberapa senjata meriam antara lain meriam kaliber 37 mm, meriam kaliber 40 mm, meriam kaliber 76 mm dan  mitraliur 12,7 mm dengan sasaran permukaan berupa pelampung dan sasaran udara berupa balon udara. (Pen Kodiklatal/Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Situbondo) Sebanyak 66 siswa yang sedang menempuh pendidikan di Sekolah Penerbang TNI Angkatan laut (Senerbal) Pusat Pendidikan Khusus (Pusdiksus) Komando Pendidikan Operasi Laut (Kodikopsla) Kodiklatal melaksanakan Lattek Sea And Jungle Survival di Puslatpur Banongan Situbondo Jawa Timur yang di buka langsung Komandan Pusdiksus Kodikopsla Kolonel Laut (P) Kicky Salvachdie, Rabu (11/11/2020).

Dari 66 siswa Senerbal tersebut terdiri 9 orang siswa Pendidikan Perwira Penerbang TNI AL Angkatan ke 24 (4 siswa diantaranya prajurit siswa wanita), 7 orang siswa Pendidikan Pembentukan Bintara (Diktukba) TNI AL angkatan ke-50 kejuruan Mesin Pesawat Udara (MPU) dan Listrik Pesawat Udara (LPU) serta 50 orang siswa Pendidikan Pertama Tamtama (Dikmata) TNI AL angkatan ke 49 Gelombang 1 yang juga kejuruan MPU dan LPU TA 2020.

Selain itu dalam latihan ini juga melibatkan 45 orang pelatih dan pendukung 4 diantaranya pelatih dari Sekolah Komando Pasukan Katak (Sekopaska).

Dalam kesempatan tersebut Danpsudiksus Kolonel Laut (P) Kicky Salvachdie menyampaikan bahwa latihan tersebut dilaksanakan selama 13 hari, selain mengambil tempat di Puslatpur Banongan Situbondo dalam lattek ini para siswa juga akan melaksanakan kegiatan latihan di hutan Selogiri Banyuwangi.

“ Untuk problem Laut akan dilaksanakan di pantai Banongan Situbondo sedangkan problem hutan akan dilaksanakan hutan selogiri Banyuwangi. Tujuan Lattek ini agar para prajurit siswa mampu serta percaya diri untuk tetap bertahan hidup di laut dan hutan dalam keadaan darurat,” Jelas Pamen melati tiga dipundak ini.

Adapun materi survival yang dilatihkan kepada para siswa antara lain renang laut, penggunaan liferaft, menghindar dari pantauan musuh (dumb boat), air supply dan bermalam di laut. Sedangkan untuk jungle survival yaitu IMMP, limed, kompas rawa, botani, menangkap ular, membuat jebakan hewan, air supply, harbouring, penyergapan dan pelolosan.

Disisi lain Danpusdiksus ini menyampaikan bahwa Lattek Sea And Jungle Survival ini merupakan penjabaran dari teori yang sudah diterima di kelas kemudian diaplikasikan dalam bentuk latihan praktek dilapangan. 

Kepada para Siswa, pelatih dan intruktur  dirinya berharap agar mengutamakan  Zero Accident baik personel maupun material dengan berpegang teguh pada prosedur pelaksanaan dalam latihan serta menjadikan Latihan ini sebagai bekal ilmu dan pengalaman di penugasan nantinya. (Pen Kodiklatal/Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Salah satu program Calon Wali Kota Surabaya nomor urut 1, Eri Cahyadi tentang rencana pemberian les gratis di setiap Balai RW di Surabaya diacungi jempol oleh Dewan Pendidikan Jawa Timur. 

Program ini dinilai sebagai terobosan baru yang positif di dunia pendidikan.

Anggota Dewan Pendidikan Jawa Timur, Isa Ansori mengatakan, program ini cukup membantu bagi siswa.

Pasalnya selama ini tidak banyak siswa yang merasakan les tambahan seperti di LBB karena terkendala biaya.

"Tugas mencerdaskan anak bangsa adalah tanggung jawab pemerintah. Dan saya kira yang dilakukan Pak Eri jika jadi Wali Kota Surabaya adalah memenuhi unsur yang saya sebutkan tadi," ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (10/11/2020).

Program les gratis tersebut, lanjut Isa, selain memberi manfaat kepada siswa, juga menciptakan kegiatan positif di ruang publik (balai RW) yang seringkali kososng pada jam-jam tertentu.

"Cukup bagus. Balai RW memiliki fungsi yang positif, tidak hanya tempat administrasi dan rapat, tapi juga ada kegiatan pendidikan yang bermanfaat," imbuh mantan Ketua Dewan Pendidikan Surabaya ini.

Menurut Isa, program Cawali Eri Cahyadi ini tidak sekedar janji politik, namun dipandang sebagai program positif yang realistis mengingat Surabaya memiliki kemampuan anggaran yang cukup untuk pendidikan.

"Pak Eri ini kan paham betul soal kemampuan anggaran dan program-program pemerintah. Balai RW di Surabaya ini sekitar 2000-an dan Surabaya cukup mampu untuk mendatangkan guru sebanyak itu. Saya pikir ini gagasan yang realistis," beber Isa.

Isa Ansori yang dikenal konsen di dunia pendidikan ini melihat program les tambahan gratis di balai RW  sebagai terobosan baru yang harus didukung, mengingat banyak siswa yang ingin mendapatkan pelajaran tambahan di luar sekolah namun terkendala biaya.

"Ini adalah gagasan baru dan benar untuk dunia pendidikan di Surabaya," pungkasnya. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Calon Wali Kota (Cawali) Surabaya nomor urut 2, Machfud Arifin, kembali mendapat sorotan publik. 

Kali ini mereka memasang alat peraga kampanye (APK) di salah satu bangunan cagar budaya di Kota Pahlawan.

APK tersebut dipasang di bagian atas bangunan menempel pada dinding bangunan. Dalam APK tersebut jelas perpampang foto Machfud Arifin dan Mujiaman.

Terkait pemasangan APK ini, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Surabaya, Antiek Sugiharti mengakui, jika bangunan yang dipasang APK tersebut adalah bangunan cagar budaya, yang sudah ditetapkan Pemkot Surabaya. 

Antiek menjelaskan, pemasangan spanduk ataupun yang lainnya di bangunan cagar budaya harus mengantongi izin ke Tim Ahli Cagar Budaya (TACB). 

“Izin ke TACB ini harus dilakukan, karena bisa mengganggu dan bisa merusak bangunan cagar budaya,” jelasnya.

Menurut Antiek, bangunan cagar budaya yang dipasang spanduk tersebut bukan bangunan milik Pemkot Surabaya, tapi milik perseorangan atau milik perusahaan. 

“Setahu saya, bangunan itu milik perusahaan Sriti,” katanya.

Sementara itu, Ketua TACB Kota Surabaya, Retno Hastijanti mengatakan, untuk poster tersebut berjenis iklan yang diletakkan di bangunan cagar budaya. 

Nah, untuk pemasangan iklan di kawasan cagar budaya, harus mendapatkan rekomendasi dari TACB.

“Hingga sampai saat ini, kami belum dihubungi terkait itu (pengajuan izin, red). Jadi dari TACB kami belum mengeluarkan rekom apapun terkait poster tersebut. Yang pasti, bangunan itu termasuk bangunan yang memiliki SK sebagai bangunan cagar budaya milik perorangan,” kata Hasti.

Hasti mengatakan, jika ingin memasang iklan di bangunan cagar budaya, harus melalui prosedur. 

Urutannya, dari tim yang mengurus periklanan terkait, lalu berkoordinasi dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, selanjutnya koordinasi dengan TACB. 

“Yang pasti TACB belum mengeluarkan izin rekomendasi,” pungkasnya. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Sebanyak 170 Siswa Pusdikkes Kodikdukum Kodiklatal melaksanakan Lattek Kesehatan Lapangan dengan sandi  Jalasena Wiyata Husada 22.20 di kesatrian Kodiklatal Bumimoro Surabaya dan Purboyo Malang dari tanggal 11 - 13 Nov 2020.

Ke-170 Siswa Pusdikkes ini terdiri siswa Pendidikan Spesialisasi Perwira (Dikspespa) Kesehatan, Siswa Pendidikan Pembentukan Perwira (Diktukpa) Angkatan ke-50 kejuruan Kesehatan, siswa Pendidikan Pertama (Dikmata) Angkatan ke-40 kejuruan Kesehatan dan siswa yang melaksanakan Tugas Belajar (Tubel) di Pusdikkes.

Lattek Kesehatan lapangan  Jalasena Wiyata Husada tersebut dipimpin langsung Komandan Sekolah Perwira (Dansepa) Pusdikkes Letkol Laut (K) Suharjono yang juga menjabat Perwira Pelaksana Latihan (Palaklat) Lattek kesehatan lapangan.

Disela sela pelaksanaan Lattek, Palaklat Letkol Laut (K) Suharjono menyampaikan bahwa kegiatan Lattek kesehatan lapangan ini diawali dengan penyusunan perencanaan latihan dilanjutkan geladi Posko di Pusdikkes dan kegiatan Manuver Lapangan (Manlap) diawali sekitar kesatrian dan Puspeknubika dan diteruskan Manlap di Puslatpur Purboyo Kabupaten Malang.

Menurutnya Lattek Kesehatan Lapangan ini bertujuan mengaplikasikan teori yang telah didapat di kelas  sekaligus meningkatkan ketrampilan baik perorangan maupun secara kelompok dalam upaya evakuasi kesehatan dilapangan baik melalui darat, laut dan udara termasuk dalam suatu operasi amfibi.

Kegiatan yang diawali Geladi Posko ini memberikan gambaran tentang materi-materi latihan kesehatan yang akan dilaksanakan dalam lapangan sedangkan manlap di sekitar kesatrian yang mengambil tempat Pusdikkes dan Puspeknubika ini memberikan gambaran mengenai Latihan Pertahanan pangkalan dan lintas laut, sedangkan latihan di Puslatpur Purboyo sebagai gambaran dalam memberikan dukungan kesehatan pada operasi Amphibi. (Pen Kodiklatal/Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Denpasar) Prajurit Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Denpasar menerima pengarahan dari Komandan Gugus Tempur Laut (Danguspurla) Koarmada II Laksma TNI Rahmad Eko Rahardjo saat melaksanakan kunjungan kerja sekaligus tatap muka, yang terpusat di Gedung Serbaguna I.G.P Dwinda Mako Lanal Denpasar Bali. Senin, (9/11).

Sebelumnya Danguspurla meninjau program ketahanan pangan yang sudah dilaksanakan oleh Lanal Denpasar, diantaranya budidaya tanaman hidroponik, budidaya lele, dan budidaya jamur.

Saat menyampaikan sambutannya Komandan Lanal (Danlanal) Denpasar Kolonel Laut (P) Ketut Budiantara mengucapkan terimakasih atas kunjungan Danguspurla Koarmada II disela - sela pelaksanaan operasi dan memberikan pembekalan kepada prajurit Lanal Denpasar, sehingga kita semua nantinya labih memahami dengan baik peran dan fungsi pangkalan dalam melaksanakan tugas pokok.

Selain itu Danlanal juga mengatakan "bahwa tugas pokok terlaksana dengan baik tidak lain selalu membina kerjasama dengan instansi maritim dan pemerintah daerah, sebagaimana sebagai satuan kewilayahan yaitu membantu pembangunan pemerintah daerah mendukung kebijakan-kebijakan pemerintah pusat".

Beberapa operasi laut yang berbasis pengamanan wilayah perbatasan dibawah komando Guspurla Koarmada II diantaranya operasi Perisai Sakti-20 pamtas RI - Malaysia, operasi Kerambit Sakti -20 pamtas RI - Filipina, dan operasi Tombak Sakti -20 yang saat ini KRI Ahmad Yani - 351 menjadi kapal markas.

Tugas pokok Guspurla Koarmada II adalah melaksanakan proyeksi kekuatan guna menyelenggarakan operasi laut yang meliputi operasi tempur laut dan operasi amphibi untuk mendukung pengendalian laut maupun untuk mencapai tujuan-tujuan strategis dalam rangka menegakkan kedaulatan dan hukum dilaut, hal tersebut disampaikan Danguspurla saat memberikan paparan kepada prajurit Lanal Denpasar Bali.

Danguspurla juga menekankan "Agar dalam melaksanakam tugas harus menjalin koordinasi yang baik dengan instansi samping dan selalu membina hubungan baik dengan masyarakat khususnya yang berada di wilayah pesisir untuk membantu dan mendorong perekonomian di masa pandemi Covid - 19".

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Komandan Lanal Denpasar, Asops Guspurla Koarmada II Kolonel Laut (P) Henry Ballo, Komandan KRI Ahmad Yani - 351 Letkol Laut (P) I Gede Putu Iwan, Palaksa Lanal Denpasar, para Perwira Staf Lanal Denpasar, Perwakilan Perwira dan Anggota KRI Ahmad Yani - 351, serta melalui daring para Danposal dibawah jajaran Lanal Denpasar. (Dispen Lantamal V/Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Banyuwangi) Dalam rangka meningkatkan kemampuan dan profesionalisme di bidang Search And Rescue (SAR) bawah air, sebanyak 52 Siswa Pendidikan Pembentukan Bintara (Diktukba) angkatan ke-50 Kejuruan Intai Amphibi (Taifib) Marinir yang sedang menempuh pendidikan di Sesus Pusdikif Kodikmar Kodiklatal laksanakan Lattek SAR bawah air di Puslatpur Banyuwangi Jawa Timur, (11/11/2020).

Latihan yang dilaksanakan di peraiaran pantai Banyuwangi tersebut mendapatkan pengawasan langsung Perwira Pelaksana Latihan (Palaklat) yang juga Komandan Sesus Pusdikif Letkol Mar Supriyono serta para pelatih dan instruktur Sekolah Khusus.

Disela sela Latihan Palaklat Letkol Mar Supriyono menyampaikan Selain SAR bawah air dihari yang sama para siswa Diktukba Taifib ini juga melaksanakan latihan Distance Trial Renang Rintis Penyelidikan pantai tempur malam hari Tekhnik Merakit Hand dan Drill Preedown Recon yang juga dilaksanakan pada malam hari.

Adapun SAR bawah bawah air ini bertujuan meningkatkan kemampuan dalam mendeteksi barang logam dibawah yang sewaktu waktu digunakan dalam satuan Operasional.

Menurutnya dari pengalaman sebelumnya bila terjadi kecelakan di laut baik pesawat udara maupaun kapal permukan para prajurit Taifib Marinir selalu dilibatkan dalam SAR bawah air yang tergabung dengan unsur Tim SAR dari satuan lain untuk pencarian posisi Pesawat dan Kapal di area kecelakaan.

Selain mencari badan pesawat yang lebih sulit dalam SAR bawah air bila terjadi kecelakaqan pesawat adalah pencarian Kotak hitam atau Black Box yang berisi sekumpulan perangkat yang digunakan dalam bidang transportasi, umumnya merujuk pada perekam data penerbangan (FDR) dan perekam suara kokpit (CVR) dalam pesawat terbang.

Kepada para siswa, pelatih dan istruktur Dansesus ini selalu mengingatkan agar peserta latihan menjaga keselamatan personil dan material, melaksanakan tahapan latihan sesuai prosedur dan selalu berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar diberi keselamatan sebelum kegiatan. Pen Kodiklatal/Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memantau aksi demonstrasi penolakan UU Cipta Kerja atau Omnibus Law yang berlangsung di depan seberang Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa (10/11) sore. 

Sejak pukul 16.00 Wib, ia terlihat didampingi Wakapolrestabes Surabaya, AKBP Hartoyo, beserta pejabat Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memantau jalannya aksi dari seberang jalan.

Namun, sekitar pukul 17.00 WIB, Risma terlihat berjalan menghampiri demonstran selama beberapa menit. 

Tanpa rasa takut, ia berjalan di antara para demonstran itu sembari memunguti sampah yang ada di sana menggunakan karung.

Usai menghampiri demonstran, Risma kemudian berdialog dengan dua orang di antara mereka. 

Saat itu, dua orang ibu-ibu mengadu ke Wali Kota Risma terkait permasalahan tanahnya yang ada di wilayah Surabaya Utara.

"Saya tahu masalahnya. Dan, aku juga sudah berjuang kirim surat kemana-mana. Kalau tidak percaya nanti tak tunjukkan suratnya. Aku berani disumpah Al-Qur'an kalau aku memang sudah berjuang," kata Risma di sela berdialog dengan dua orang ibu-ibu tersebut.

Seusai berdialog dengan kedua ibu-ibu itu, Risma kembali berjalan ke seberang jalan. 

Di sana, ia masih terlihat memantau jalannya aksi unjuk rasa hingga para demonstran membubarkan diri.

Menurutnya, ketika aksi unjuk rasa itu belum berakhir, maka petugas dari Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya belum dapat membersihkan sampah di kawasan itu. 

Tentunya, jika aksi tersebut masih berlangsung sampai petang, maka petugas kebersihan akan kembali pulang hingga malam.

"Jadikan sakno (kasihan), kasihan mereka. Mereka tukang sapu tapi kan mereka juga manusia. Makanya terus aku lihat di sini," pungkasnya.

Akhirnya, hingga pukul 18.00 WIB, para demonstran pun membubarkan diri dengan tertib. 

Dan, jajaran DKRTH dapat segera menuntaskan tugasnya untuk membersihkan sampah-sampah yang berserakan di kawasan itu. (Ar)



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Tepat di momen Peringatan Hari Pahlawan ke 75, Yayasan 10 November lahir di Kota Surabaya.

Sebagai bagian dari masyarakat Surabaya, yayasan ini lahir untuk melestarikan spirit 10 November melalui tindakan nyata. 

Nah, tindakan nyata itu dilakukan dalam upaya mengentas kemiskinan melalui bidang pendidikan.

Ketua Pengurus Yayasan 10 November, Bachrul Amiq menjelaskan latar belakang terbentuknya yayasan ini. 

Ia menyebut, 10 November adalah momentum bersejarah dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. 

Ketika dahulu arek-arek Suroboyo mempertahankan negeri ini dari kembalinya penjajah ke Indonesia, maka sebagai generasi penerus bangsa sudah seharusnya mengisi kemerdekaan yang telah dipertahankan oleh para pahlawan.

“Nah, salah satu cita-cita kemerdekaan yang masih perlu mendapat perhatian adalah mencerdaskan bangsa. Apalagi, konstitusi ini menjamin bahwa setiap warga Negara harus memperoleh pendidikan,” kata Amiq, Selasa (10/11).

Namun, kata dia, faktanya adalah masih ada warga Negara yang sulit mengakses pendidikan itu dengan alasan ekonomi, karena keterbatasan daya tampung sekolah-sekolah gratis negeri ataupun swasta. 

Nah, atas dasar inilah kemudian memantik mereka untuk mengumpulkan orang-orang mumpuni dengan berbuat tindakan nyata mendukung pemerintah.

“Nah, bentuknya kita mendirikan Yayasan 10 November. Jadi resmi didirikan yang tujuannya murni untuk kegiatan sosial dalam rangka memberikan biaya pendidikan untuk anak-anak miskin,” ungkap dia.

Nantinya, kata Amiq, kegiatan yayasan ini adalah bagaimana menghimpun dana dari publik. 

Baik itu dari masyarakat sebagai individu, ataupun badan usaha. 

“Nantinya dana yang telah terkumpul itu akan disalurkan dalam bentuk biaya pendidikan,” terangnya.

Akan tetapi, Rektor Universitas Dr. Soetomo Surabaya (Unitomo) Surabaya ini menyatakan, bantuan biaya pendidikan itu tak hanya sekadar disalurkan. 

Sebab, pihaknya juga melakukan pendampingan, monitoring dan evaluasi terhadap bagaimana keberhasilan dari siswa yang mendapat bantuan pendidikan itu. 

“Jadi anak yang kita berikan biaya pendidikan itu sejauh mana berhasil, sustainable-nya (berkelanjutan),” jelas dia.

Menurut dia, bantuan biaya pendidikan ini bakal menyasar ke semua jenjang, baik itu SD, SMP, SMA maupun perguruan tinggi. Tentunya mereka yang mendapat bantuan ini betul-betul berasal dari keluarga miskin. 

“Jadi untuk semua jenjang pendidikan. Ketika ada anak dari keluarga miskin kita lakukan verifikasi dulu, dan jika benar maka kita bantu,” urai dia.

Amiq menyampaikan, bahwa tujuan akhir dari tindakan nyata melalui bidang pendidikan ini sebetulnya untuk melakukan lompatan status sosial ekonomi. 

Ia mencontohkan, ketika orang tua penerima bantuan ini adalah tukang tambal ban, dan anaknya disekolahkan hingga tinggi, maka anak itu harus lebih sukses dan dapat menyejahterahkan keluarganya.

“Jadi saya kira kita harus melakukan bantuan itu secara tuntas sampai melakukan perubahan status sosial ekonomi anak dari keluarga miskin akhirnya menjadi mampu atau tidak miskin,” katanya.

Maka dari itu, pihaknya berpesan kepada masyarakat yang mempunyai kelebihan rezeki dan tidak tahu cara menyalurkan ke mana, dapat melalui Yayasan 10 November. 

“Nah, kita bikin ini yayasan, kita undang tokoh-tokoh yang mumpuni, kredibel yang bukan mencari makan dari yayasan tapi ingin menghidupkan yayasan ini untuk tujuan-tujuan mulia tadi,” imbuhnya.

Di waktu yang sama, Sekretaris Pengurus Yayasan 10 November, Agnes Swetta Pandia menambahkan, selama ini salah satu cara yang dilakukan Pemkot Surabaya dalam mendukung tersedianya akses pendidikan bagi anak dari keluarga tidak mampu adalah dengan menggandeng perusahaan melalui program CSR. 

Namun, hal itu setiap tahun tentu harus diajukan, apalagi dengan kondisi pandemi saat ini pasti ada pengurangan yang luar biasa.

“Nah, dengan adanya yayasan ini anak-anak lebih terjamin. Jadi ini sudah ada, tinggal menginventarisir anak-anaknya mana,” kata Etta sapaan lekatnya.

Sementara itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebelumnya menyatakan, saat ini seluruh stakeholder telah menjadi sosok pahlawan kemanusiaan. 

Di saat pandemi ini, mereka telah membuktikan bahwa seluruh elemen masyarakat berbondong-bondong memutus wabah dengan cara yang beraneka ragam. 

Dari situlah ia menyimpulkan, bahwa makna pahlawan bukan lagi membawa senjata.

“Menjadi pahlawan kemanusiaan itu dapat dilakukan oleh siapapun. Nah, sekarang ini yang perlu terus kita tingkatkan adalah kita harus menjadi pahlawan-pahlawan kemanusiaan," kata Wali Kota Risma usai Upacara Peringatan Hari Pahlawan ke-75 di Taman Surya Balai Kota Surabaya.

Karena itu, Wali Kota Risma juga menekankan kepada para pelajar Surabaya agar terus mengobarkan semangat para pahlawan untuk meraih prestasi. 

Ia berharap, kondisi pandemi Covid-19 tidak menyurutkan tekad belajar dan terus berprestasi. 

"Saya menyampaikan kepada anak-anakku semuanya, jaga terus semangat para pahlawan untuk terus mengobarkan semangat. Jangan pernah menyerah, sesulit apapun pasti kita bisa menyelesaikan,” pungkasnya.

Sebagai informasi, para pembina, pengurus, maupun pengawas dari Yayasan 10 November ini terdiri dari tokoh-tokoh yang mumpuni dan memiliki kredibilitas tinggi. 

Mereka pun berasal dari berbagai latar belakang. Di antaranya, Prof Nur Hasan (Rektor Unesa), Prof. Dr H. Moh. Ali Aziz (Guru Besar UINSA), Dr Bachrul Amiq (Rektor Unitomo), Prof. Dr. Suryanto, M.Si., Psikolog (Dekan Fakultas Psikologi Unair), Esthi Susanti Hudiono, Agnes Swetta Pandia (Kepala Biro Harian Kompas Jatim), Budi Hartoyo, S.Si, serta Prof Akh. Muzakki,M.Ag,Grad.Dip.SEA,M.Phil,Ph.D. (Ar)



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Akhir tahun seringkali menjadi momok bagi sebagian pemerintah daerah. Sebab, mereka wajib menyusun anggaran untuk APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) tahun berikutnya.

Jika tidak dikerjakan dengan cepat, penyusunan APBD itu tentu akan mengalami keterlambatan yang berbuntut sanksi. 

Beberapa daerah, masih sering mengalami kondisi ini.

Di Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, kondisi semacam ini sudah lama diantisipasi. 

Salah satunya dengan menciptakan sistem e-Budgeting yang mempermudah penyusunan anggaran. 

Inovasi yang lahir tahun 2003 ini, sudah diakui banyak pihak manfaat dan efektivitasnya. 

Bahkan, sistem ini sudah diadopsi pemerintah pusat dan disebarluaskan ke berbagai pemerintah daerah di Indonesia.

“Jadi, e-Budgeting ini murni ciptaan Pemkot Surabaya pada tahun 2003. Surabaya menjadi pelopor lahirnya e-Budgeting ini dan sekarang sudah diadopsi nasional,” kata Tim Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD) Kemendagri RI DJ Gagat Sidi Wahono, Selasa (10/11).

Bahkan, setahu dia, Pemkot Surabaya sudah memiliki hak cipta e-Budgeting ini, sehingga dia memastikan bahwa sistem e-Budgeting yang diterapkan di berbagai daerah di Indonesia, tentu landasannya dari Surabaya.

“Dalam kesempatan ini, saya juga ingin mengklarifikasi keterangan di media bahwa saya tidak pernah ikut mengembangkan sistem penyusunan anggaran secara elektronik (e-Budgeting) di Surabaya. Saya juga ingin memastikan bahwa sistem e-Budgeting di Surabaya itu murni karya Pemkot Surabaya dan saya tidak ikut dalam penyusunannya,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Syamsul Hariadi membenarkan bahwa Pemkot Surabaya sudah menggunakan e-Budgeting ini sejak tahun 2003, dan sudah memiliki hak cipta sejak 2008. 

Ia juga menjelaskan bahwa sistem e-Budgeting ini adalah sebuah sistem penyusunan anggaran di lingkungan Pemkot Surabaya. 

Dalam sistem ini, ketika menyusun anggaran dibutuhkan komponen-komponen penyusun dengan harga yang merupakan hasil dari survey di lapangan, sehingga harga anggaran tidak terpaut jauh dengan harga pasar.

“Untuk komponen penyusun e-Budgeting ini terdiri dari tiga jenis pengelompokan, yaitu Standar Harga Satuan Dasar (SHSD), Harga Satuan Pokok Kegiatan (HSPK), dan Standar Analisa Belanja (SAB). Sistem ini dibuat secara online agar dapat diakses oleh perangkat daerah dimanapun lokasinya dan dapat diakses kapanpun, khususnya pada saat pembahasan rancangan anggaran dengan DPRD,” tegas Syamsul.

Adapun fitur yang terdapat dalam sistem Surabaya e-Budgeting adalah pembuatan komponen-komponen penyusun, penyusunan anggaran, pengiriman rincian anggaran, evaluasi anggaran, daftar harga dan daftar penyusun komponen, rekap anggaran, history rincian anggaran, dan setting kode rekening komponen penyusun anggaran. 

“Nah, tujuan dari penerapan e-Budgeting ini adalah untuk meningkatkan kualitas APBD dari sisi kesesuaian dengan RPJMD, keakuratan nilai dan rekening, dan akuntabilitas alokasi belanja,” katanya.

Sedangkan manfaat sistem ini adalah prosesnya yang transparan, proses penyusunan lebih efektif dan efisien, anggaran sesuai dengan kebutuhan dalam kegiatan, kronologis anggaran sangat jelas, dan laporan-laporan sesuai kebutuhan dapat dipenuhi dengan mudah. 

“Selain itu, waktu proses penyusunan anggaran menjadi lebih singkat, harga satuan komponen anggaran menggunakan Standar Harga yang sama antar perangkat daerah, dan rekap anggaran per rekening belanja dapat dilihat secara rill time,” pungkasnya. (Ar)

Selasa, 10 November 2020



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar Upacara Peringatan Hari Pahlawan ke-75 di Taman Surya Balai Kota Surabaya, Selasa (10/11). 

Upacara yang berlangsung dengan disiplin protokol kesehatan (prokes) itu, dipimpin langsung oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang bertindak sebagai inspektur upacara.

Upacara diawali dengan pembacaan pesan-pesan para pahlawan nasional. Berikutnya, diisi dengan amanat pembina upacara yang dibacakan oleh inspektur upacara.

Dalam amanatnya, Wali Kota Risma membacakan pidato Menteri Sosial. Ia menyampaikan, meskipun di masa pandemi Covid-19, Peringatan Hari Pahlawan Tahun 2020 diharapkan dapat berlangsung khidmat dengan tidak menghilangkan makna.

“Lalu dapat memberikan tambahan untuk menggugah kesadaran segenap elemen bangsa untuk terus bersatu, dan mengutamakan persatuan kesatuan bangsa,” kata Wali Kota Risma di sela sambutannya.

Selain itu, nilai-nilai kepahlawanan seperti percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa, rela berkorban, pantang menyerah, suka  membantu, serta gotong royong, perlu terus dirawat dan dipupuk agar dapat terus tumbuh dan bersemi di dalam hati sanubari setiap rakyat Indonesia. 

“Semangat ke pahlawanan yang terus menyala dapat dijadikan sebagai motor penggerak dalam upaya kita mengisi kemerdekaan untuk mewujudkan cita-cita para pendiri negeri ini,” urai dia.

Setelah membacakan amanat Menteri Sosial, Wali Kota Risma juga memberikan pesan secara khusus kepada warga Kota Pahlawan. 

Menurutnya, meski saat ini Covid-19 di Surabaya sudah dapat dikendalikan, namun masyarakat diminta untuk tetap waspada dan disiplin prokes.

“Agar tidak ada gelombang kedua di kota kita. Jadi saat ini yang perlu kita lawan bukan lah musuh penjajah, melainkan melawan persoalan sosial yang ada termasuk melawan dari wabah global ini,” kata dia seusai upacara.

Menurut Wali Kota Risma, saat ini seluruh stakeholder menjadi sosok pahlawan kemanusiaan. 

Di saat pandemi saat ini, mereka telah membuktikan bahwa seluruh elemen masyarakat berbondong-bondong memutus wabah dengan cara yang beraneka ragam. 

Salah satu elemen yang memiliki peran penting dalam mengendalikan Covid-19 ini adalah para Ketua RT/RW yang sudah menjadi pahlawan kemanusiaan. 

“Coba bayangkan kadang, malam hari mereka para RT/RW harus membawa pasien ke rumah sakit,” ungkapnya.

Dari situlah ia menyimpulkan, bahwa makna pahlawan bukan lagi membawa senjata. Dan, menjadi pahlawan kemanusiaan itu dapat dilakukan oleh siapapun. 

“Nah sekarang ini yang perlu terus kita tingkatkan adalah kita harus menjadi pahlawan-pahlawan kemanusiaan," pesan dia.

Pada kesempatan itu, tak lupa Wali Kota Risma juga menekankan kepada pelajar Surabaya agar terus mengobarkan semangat para pahlawan untuk meraih prestasi. 

Ia berharap, kondisi pandemi Covid-19 tidak menyurutkan tekad belajar dan terus berprestasi.

"Saya menyampaikan kepada anak-anakku semuanya, jaga terus semangat para pahlawan untuk terus mengobarkan semangat. Jangan pernah menyerah, sesulit apapun pasti kita bisa menyelesaikan,” papar dia.

Di akhir rangkaian upacara, Wali Kota Risma memberikan penghargaan kepada jajaran dari Badan Intelijen Negara (BIN) Republik Indonesia atas upayanya dalam membantu Kota Pahlawan mengatasi pandemi Covid-19. 

Penghargaan itu, diberikan kepada 133 anggota BIN. Namun, di momen upacara ini sedikitnya ada 15 orang yang menerima penghargaan itu secara langsung.

Di antaranya yakni, Staf Khusus Kepala BIN Mayjen TNI (Purn) Dr. Suyanto, S.E., M.Si (Han), Kepala Biro Logistik Ir. Priyo Aji Ngudiwaskito, M.M, Kepala Binda Jatim bernama Brigjen TNI Mochamad Syafei Kasno, Kasubdit Administrasi Personel pada Direktorat Rendalgiatops Deputi Bidang Intelijen Teknologi, Kolonel Inf Budi Santoso, Anggota Binda Jatim Kolonel Laut (P) Mochammad Hamzah Soerjo Widodo, S.E, Anggota Poliklinik BIN Sri Handayani, S.K.M, Anggota Poliklinik BIN yakni Anita Dwi Rachma Yunita , S.K.M. 

Kemudian Anggota Biro Logistik, Zhellah Errhaprilyand, S.T, Anggota Medical Intelligence BIN dr. Farra Martaningga, Anggota Medical Intelligence BIN Ns. Dewi Sartika Kaban, S.Kep, Anggota Medical Intelligence BIN Nasya Cheryl, S.Si, Anggota Medical Intelligence BIN Ibnu Rangga Hermawan,  Anggota Poliklinik BIN Ratna Setiawati Utami serta Anggota Biro Umum (datang) Singgih Gustianjar Putera.

Sementara itu, Staf Khusus Kepala BIN Mayjen TNI (Purn) Dr. Suyanto,  berterima kasih atas penghargaan yang diberikan kepada jajaran BIN. 

Ia mengaku mengerti betul kinerja Wali Kota Risma dalam mengatasi persoalan pandemi Covid-19 di Surabaya. 

“Terus terang saya mengapresiasi betul kinerja beliau beserta stake holder, karena pada saat itu saya berada di sini kurang lebih satu bulan yani Juni - Juli. Jadi saya tahu kinerja nyata beliau,” pungkasnya. (Ar)


Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive