Minggu, 15 November 2020



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan memberi tugas khusus kepada Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana, dalam gelaran Pilwali Surabaya 2020.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, tugas khusus kepada Whisnu Sakti itu adalah menjadikan mantan Ketua DPC PDIP Kota Surabaya itu sebagai Jenderal Perang PDIP di Pilwali.

Whisnu bertugas untuk menyalakan dan menjalankan mesin partai di Surabaya, untuk meraup suara sebanyak-banyaknya bagi Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi-Armuji.

"Beliau tugasnya jadi Jenderal Kampanye kami untuk kampanye door to door, dengan mesin politik di Surabaya dengan PAC-PAC PDIP Surabaya. Dengan pengalamannya, kami yakin Mas Whisnu bisa membawa suara tebal untuk Eri-Armuji," kata Hasto, Minggu 15 November 2020 seusai Rapat Konsolidasi Internal DPC PDIP Kota Surabaya.

Hasto mengungkapkan, startegi kampanye yang diberikan kepada Whisnu tersebut telah disesuaikan dengan kondisi Surabaya yang masih diselimuti oleh pandemi Covid-19. Sehingga kampanye tak bisa dilakukan dengan pengumpulan massa.

Ia juga menyamakan cara kampanye PDIP di Pilwali Surabaya dengan kampanye Barrack Obama di Pilpres Amerika Serikat tahun 2008. 

Saat itu Obama menggunakan micro campaign, sedangkan PDIP melakukan kampanye silaturahmi.

"Tadi Mas Whisnu dan semua kader-kader PDIP, ada Pak Bambang DH dan Ibu Tri Rismaharini untuk memenangkan Eri-Armuji di Pilwali kali ini. Kami yakin bisa memenangkan kompetisi tahun ini dan mengembalikan kejayaan Indonesia melalui Surabaya," pungkasnya. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Cucu Proklamator RI Bung Karno, Puti Guntur Soekarno, menyerukan kepada seluruh kader PDI Perjuangan (PDIP) memastikan kemenangan Pasangan Nomor urut 1, Eri Cahyadi-Armudji di Pilwakot Surabaya. 

Sebab kemenangan di pilkada ini adalah soal marwah partai, dimana di Kota Pahlawan inilah Bung Karno dilahirkan.

Puti mengakui, sejak rekomendasi Ketua Umum Megawati Soekarnoputri menunjuk Eri-Armudji sebagai pasangan yang diusung partai di Surabaya, konsolidasi sudah dilakukan. 

Dirinya pribadi, sebagai mantan cawagub Jawa Timur, juga ikut turun.

Berbagai kegiatan konsolidasi, termasuk kegiataan door to door dilakukan, demi menyatukan kekuatan masyarakat Surabaya memenangkan Eri-Armudji.

"Saya percaya konsolidasi oleh struktur partai sudah bergerak dan semakin menguat dan terlihat dari berbagai survei. Saya yakin dalam 2 minggu ke depan jelang pencoblosan, elektabilitas bisa semakin berlari kencang," kata Puti di sela-sela acara Rapat Konsolidasi Pemenangan Pilwakot Surabaya untuk Eri-Armudji, di Grand Mercure, Surabaya, Minggu (15/11/2020).

Di acara konsolidasi itu, Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto hadir bersama Anggota DPR-RI Bambang DH dan Indah Kurnia. Juga hadir jajaran pimpinan PDIP Jawa Timur dengan ketuanya Kusnadi, Wakil Ketua Whisnu Sakti Buana, serta Sekretaris Sri Oentari. Hadir juga Ketua DPC Surabaya Adi Sutarwijono.

Yang harus menjadi pengingat, lanjut Anggota Komisi X DPR tersebut, kita punya faktor kesejarahan di Surabaya. Sebab kota ini adalah kota dimana Bung Karno dilahirkan.

"Maka kemenangan PDI Perjuangan dan calon kita jadii sangat mutlak. Karena ini marwah partai. Pemikiran dan ideologi partai, itu menyerap pemikiran Bung Karno, dan Surabaya adalah kota kelahiran Bung Karno. Ini salah satu penyemangat sehingga Kota Surabaya harus menang," tegas Puti.

Lagipula, lanjutnya, Eri-Armudji punya segala kualitas yang dibutuhkan untuk meneruskan kepemimpinan Walikota Tri Rismaharini yang juga kader PDIP.

Di tangan Risma, kata Puti, Surabaya mendapatkan pengakuan Indonesia dan internasional sebagai kota modern dan hijau. Ini yang akan diteruskan oleh Eri dan Armudji. 

Dengan latar belakang Eri pernah menjabat di Badan Perencanaan Perkotaan Surabaya, Puti memastikan yang bersangkutan mengetahui bagaimana perencanaan-perencanaan dan eksekusinya.

"Dan itu semua yang sudah menjadi visi misi sejak Surabaya dipimpin Pak Bambang DH lalu Bu Risma. Jadi akan dipertahankan yang sudah baik dan ke depan harus makin dimantapkan," katanya.

Puti juga menanggapi ketika ditanya soal adanya upaya memecah belah soliditas internal partai. 

Menurutnya, hal demikian adalah dinamika politik. Namun berdasarkan pengalamannya, ketika Megawati Soekarnoputri sudah memutuskan dan mengeluarkan perintah serta penugasan, maka semuanya akan satu derap langkah perjuangan memenangkan Eri Armudji. 

"Politik tetap berdinamika, tetapi tujuannya tetap Satu, Eri-Armudji," pungkas Puti.

Untuk diketahui, sejauh ini berdasarkan sejumlah hasil survei, pasangan Eri-Armudji unggul atas pasangan lawan Machfud-Mujiaman. Survei Populi Center menyebut angkanya di 41 persen melawan 37,7 persen. Sementara Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, mengatakan pada Oktober lalu, bahwa Eri-Armudji unggul 6 persen. (Ar)


Sabtu, 14 November 2020



KABARPROGRESIF.COM: (Ranai) Setelah tiga hari sandar di Kabupaten Natuna, Taruna Akademi Angjatan Laut (AAL) Satlat KJK 2020 dilepas oleh Danlanal Ranai Kolonel Laut (P) Dofir beserta FKPD Kabupaten Natuna menuju Tarakan di dermaga TNI AL Faslabuh Selat Lampa Ranai, Kabupaten Natuna, Sabtu, (14/11).

Menurut Palaklat KJK 2020 Letkol Laut (P) Aris Dianto acara pelepasan dimulai pukul 10.00 waktu setempat diawali dengan prosedur tetap sebelum melaksanakan pelayaran diantaranya melaksanakan Rapid Test bagi seluruh Taruna, Satlat dan anggota KRI di atas geladak KRI Bima Suci.

Kemudian melaksanakan apel gelar kelengkapan untuk mengecek personel dan material serta peran-peran percobaan alarm-alram dan gaug sebelum pelayaran.

Setelah itu Komandan Satgas OBS Letkol Laut (P) Waluyo laporan kesiapan kapal berlayar dan bertempur  kepada Komandan Lanal Ranai dilanjutkan dengan peran Muka Belakang dan Parade Roll oleh Taruna AAL Satlat KJK 2020 menuju titik-titik parade yang tersebar di seluruh tiang -tiang KRI Bima Suci, penghormatan dan terakhir Peran Pemanduan.

Komandan Lanal Ranai mengucapkan selamat berlayar menuju ke etape berikutnya. Ia berpesan pada Taruna AAL Tingkat lll Angkatan ke-67 untuk tetap jaga kesehatan dengan disiplin protokol kesehatan Covid-19 dan belajar dengan penuh semangat.

"Tetap semangat,  jangan malu bertanya, serap semua materi yang diberikan di KRI, sehingga kalian paham," pintanya.

Hadir dalam pelepasan keberangkatan kali ini, Kasiops Lanud Raden Sadjad  Letkol Pom Jimy Sidabutar, Dandim Natuna Letkol Inf Asep, Wakapolres Natuna Kompol Wisnu Edy, Danki Marinir Komposit Setengar Mayor Mar Erwin, Staf Ahli Bidang SDM M Ali Sanjaya, Kabasarnas Kab Natuna Maxianus Beikabel, dan Kepala Pengadilan Negeri Kab Natuna Ronald Edy. (Pen AAL/Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Gebrakan demi gebrakan telah dirancang Calon Wali Kota (Cawali) Surabaya nomor urut 1, Eri Cahyadi, jika diberi amanah warga untuk memimpin Kota Pahlawan. 

Salah satunya adalah menaikkan insentif bulanan para ketua RT, RW dan LPMK (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kalurahan).

Rencana menaikkan insentif itu bukan tanpa alasan. 

Menurut mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya tersebut, peran RT, RW dan LPMK sangat vital di masyarakat. 

Mereka adalah sosok pemimpin sejati untuk kemajuan Kota Pahlawan.

“Saya tahu betul bagaimana peran RT, RW dan para kader kesehatan di Surabaya. Mereka adalah pemimpin sejati. Tidak mungkin wali kota itu memiliki mata sampai melihat ke bawah. Tidak pula bisa mendengar sampai bawah. Sehingga kepanjang tanganan wali kota adalah para RT RW ini. Mereka adalah pemimpin sejati,” ungkap Eri, Sabtu (14/11/2020).

Karena memiliki peran vital tersebut, Eri akan menaikkan insentif para ketua RT, RW dan LPMK. 

Nilai kenaikannya yaitu; untuk ketua RT dari sebelumnya Rp 500 ribu akan dinaikkan menjadi Rp 1 juta. 

Kemudian untuk ketua RW dari Rp 600 ribu dinaikkan menjadi Rp 1,250 juta dan ketua LPMK dari Rp 700 ribu dinaikan sebesar Rp 1,400 juta.

"Selain menaikkan insentif, kami juga akan memberikan jaminan kesehatan berupa BPJS Kesehatan. Beliau-beliau adalah garda terdepan pelayanan publik. Mereka melayani warga dengan sepenuh hati. Meski tidak berharap materi, tapi izinkan kami menyampaikan apresiasi," tegasnya.

Selain menaikkan insentif, Eri juga akan memberikan layanan tidak dengan cara manual, tapi menggunakan pelayanan berbasis internet yang terpadu.

Dia mencontohkan, jika dalam pengurusan administrasi warga Kota Surabaya, tidak perlu lagi ke kelurahan dan ke kecamatan. 

Namun tinggal buka aplikasi datang ke RT/RW sudah cukup. 

“Cukup lewat aplikasinya RT masuk, nanti dikirim lagi, oleh RT nanti silakan diambil ke kelurahan,” tuturnya.

Aplikasi yang akan dibuat Eri Cahyadi ini nantinya akan terkoneksi dengan aplikasi yang sudah ada selama ini di Pemkot Surabaya, mulai dari Puskesmas dan sebagainya termasuk akan terkoneksi semuanya di Command Center 112. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Sejumlah aktivis Gerakan Arek Suroboyo (GAS) menggelar kegiatan sosial membagikan nasi bungkus kepada para pengendara dan pedagang yang berada di sekitaran Jalan Raya Pandigiling Surabaya.

Dalam waktu 10 menit, ratusan lebih nasi bungkus sudah terbagi habis oleh aktivis yang merupakan relawan pendukung salah satu Pasangan Calon (Paslon) Wali Kota - Wakil Wali Kota nomer urut 1, Eri Cahyadi – Armuji. 

Relawan GAS ini, gerakannya langsung di komandani oleh Fuad Benardi, putra sulung Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. 

Sekretaris GAS, Achmad Mifbachul Arif menyatakan, aksi sosial bagi-bagi nasi bungkus akan dilaksanakan setiap minggu pada hari Jumat di tempat-tempat yang berbeda. 

Kegiatan ini adalah bagian dari program “Dapur Semangat” untuk membantu masyarakat yang tengah mengalami kesulitan di masa pandemi Covid-19.

“Ini salah satu gerakan relawan dari Paslon Eri Cahyadi - Armuji dengan membuka Dapur Semangat. Kegiatan ini akan dilakukan setiap Jumat dengan membagikan ratusan nasi bungkus dengan tempat yang berbeda,” ungkap Arif usai kegiatan bagi-bagi nasi bungkus di Posko Relawan GAS untuk Eri - Armuji di Jalan Raya Pandigiling, Jumat (13/11) sore.

Arif menambahkan, dalam masa pandemi seperti ini, GAS akan melakukan kegiatan untuk pemenangan Paslon nomer 1 dengan memberi semangat kepada warga Surabaya, yakni salah satunya membentuk Dapur Semangat. 

“Itu merupakan arahan dari Ketua Relawan GAS mas Fuad (Fuad Benardi),” tandas Arif.

Dalam kegiatan itu, nampak warga sangat antusias untuk mendapatkan nasi bungkus yang dibagikan oleh aktivis GAS.

“Ayo cepet ndang kesana, nanti gak kebagian nasi,” ungkap Umi salah satu pedagang disekitaran Posko Relawan GAS. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Meski di tengah pandemi Covid-19, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tetap berupaya menyajikan kegiatan sebagai bagian dalam rangka memperingati Hari Pahlawan 2020. 

Nah, salah satu agenda kegiatan itu adalah Tur Online Museum serta Wisata Kepahlawanan atau Heroic Track.

Tur Online Museum dan Heroic Track itu merupakan agenda kegiatan yang memperkenalkan beberapa obyek wisata bersejarah di Kota Surabaya. 

Dengan menggunakan aplikasi online, selama kegiatan berlangsung peserta dipandu oleh guide lokal serta narasumber ahli sejarah.

"Jadi saat kegiatan berlangsung, para peserta dapat menyampaikan pertanyaan dan akan ditanggapi oleh guide maupun narasumber," kata Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara, Jum'at (13/11).

Menurut dia, rangkaian kegiatan memperingati Hari Pahlawan ini bertujuan untuk memperkenalkan objek wisata yang memiliki nilai kepahlawanan kepada masyarakat, khususnya para pelajar Surabaya. 

Selain itu pula untuk menambah ilmu dan wawasan mengenai obyek wisata kepahlawanan. 

"Terlebih, untuk meningkatkan rasa nasionalisme di kalangan generasi muda atau pelajar," papar dia.

Untuk pelaksanaan kegiatan Tur Online Museum, kata Febri, bakal berlangsung selama dua hari, yakni 14 - 15 November 2020 dengan mengambil tema "Heroisme Pahlawan Surabaya". 

Rangkaian tur online ini akan mengisahkan perjalanan semangat kepahlawan.

"Mulai dari tokoh-tokoh perjuangan sejak masa pra Nusantara, masa Kebangkitan, hingga pasca Kemerdekaan," ungkapnya.

Pada hari pertama 14 November 2020, para peserta akan diajak mengunjungi Museum Surabaya (Raden Wijaya), Museum WR. Supratman dan Museum Pendidikan (Ki Hajar Dewantara) melalui virtual.

Sedangkan hari kedua 15 November 2020, peserta diajak mengunjungi Museum H.O.S Tjokroaminoto, Museum DR. Soetomo, dan Museum 10 November.

Sementara itu, untuk pelaksanaan kegiatan Surabaya Heroic Track Tahun 2020 secara online akan berlangsung pada Selasa, (17/11), mulai pukul 10.00 WIB hingga selesai.

Lokasinya, berada di Museum HOS Tjokroaminoto dan Museum 10 November Tugu Pahlawan Surabaya.

"Peserta merupakan pelajar SD - SMP di Kota Surabaya sekitar 300 orang. Mereka mengikuti rangkaian kegiatan ini melalui aplikasi zoom," katanya.

Meski demikian, masyarakat umum juga dapat mengikuti rangkaian Tur Online Museum serta Surabaya Heroic Track melalui media sosial instagram resmi milik Pemkot Surabaya. Yakni, @Surabaya, @Surabayasparkling dan @Sapawargasby. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Badan Musyawarah Antar Gereja (BAMAG) Kota Surabaya menyatakan sikap netral, pada Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2020. 

Sebab BAMAG merupakan wadah persekutuan gereja-geraja se-Kota Surabaya, bukan wadah untuk berpolitik praktis. Sebelumnya, di sejumlah berita, disebutkan bahwa BAMAG mendukung Calon Wali Kota Surabaya Machfud Arifin.

Ketua Umum BAMAG Kota Surabaya, Pdt Dr M Sudhi Dharma menuturkan, dalam kegiatannya BAMAG adalah lembaga yang mendukung kegiatan dan program pemerintah. 

Yang pada ujungnya untuk kebaikan bersama, kerukunan bersama dan kesejahteraan bersama.

“BAMAG bukan wadah politik, bukan pula melakukan politik praktis. Sehingga dalam situasi dan kondisi seperti hari-hari ini dalam kegiatan pilkada, sekali lagi kami penegaskan, BAMAG mendukung semua rancangan-rancangan pemerintah dalam rangka untuk memilih siapa wali kota yang terpilih pada 9 Desember nanti,” ujar Sudhi Dharma dalam pernyataan melalui video.

Menurut dia, BAMAG mendukung semua gagasan visi dan misi cawali Surabaya, yang pada ujungnya untuk mendatangkan peningkatan kesejahteraan dalam semua aspek kehidupan warga Surabaya. 

“Saya memberikan apresiasi kepada paslon 1 dan paslon 2  yang telah berkenan berjumpa dengan kami,” katanya.

Dalam pelaksanaan Pilkada serentak ini, kata Sudhi Dharma, pihaknya merindukan terjadinya persaingan yang sehat dan baik. Khususnya dalam pelaksanana saat kampanye.

Sudhi Dharma juga mengingatkan umat Kristiani untuk mendukung kegiatan pemerintah berupa pelaksanaan Pilkada serentak 9 Desember 2020. 

Caranya dengan datang ke TPS (tempat pemungutan suara) memberikan hak pilihnya, tapi dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan karena masih dalam wabah pandemi Covid-19.

 “Saya kembali menyatakan visi, misi dan gagasan apapun yang telah dilontarkan paslon 1 dan paslon 2, kami memberikan apresiasi. Kami mendoakan pelaksanaan pilkada berjalan lancar, aman dan damai. Dan BAMAG bersikap netral dalam hal ini,” pungkasnya. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dan jajaran TNI-Polri menggelar apel kesiapsiagaan bencana di Balai Kota Surabaya, Jumat (13/11). 

Apel tersebut dipimpin langsung oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan hadir pula Kapolrestabes Surabaya, Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, jajaran TNI dan beberapa Wakil Ketua DPRD Surabaya, camat dan jajaran Pemkot Surabaya.

Saat itu, Risma bersama Forkopimda juga menyempatkan waktu meninjau langsung alat-alat kesiapsiagaan bencana yang dipajang di halaman Balai Kota Surabaya. 

Bahkan, jajaran Forkopimda ini juga menyempatkan waktu meninjau salah satu lokasi posko yakni Posko Sentra Ikan Bulak yang terletak Kecamatan Bulak, Surabaya.

Pada kesempatan itu, Risma menyampaikan, bahwa sebenarnya setiap tahun dia selalu rutin menggelar apel kesiapsiagaan semacam itu. 

Namun, kali ini sesuai ramalan BMKG maupun BNPB, ramalannya cukup berat.

"Karena itu, kami mohon kepada semuanya saja, terutama petugas-petugas yang ada di pos-pos, harus selalu siaga," kata Risma dalam sambutannya.

Bahkan, ia juga berharap ketika bertugas di lapangan harus selalu menghindari dan mengingatkan rekan-rekannya dan warga untuk tidak berteduh di bawah pohon. 

Yang paling penting pula, jangan sampai memegang tiang listrik dan tiang PJU.

“Kita juga harus selalu mengingatkan warga yang ada di tepi sungai untuk tidak berada di sungai ataupun mandi di sungai, karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi saat itu. Kita harus selalu mengingatkan warga terutama anak-anak,” ujarnya.

Presiden UCLG Aspac ini juga menjelaskan bahwa warga yang ada di pesisir pantai atau para nelayan, mungkin satu minggu ini akan terasa berat, karena para nelayan itu tidak bisa berlayar akibat ombaknya yang cukup tinggi dan gelombangnya cukup tinggi pula. 

“Saya juga sudah ingatkan untuk tidak berlayar dulu sementara waktu,” ujarnya.

Ia juga mengaku sedang menyiapkan training apabila sewaktu-waktu ada bencana gempa bumi di Kota Surabaya. Apa yang harus dilakukan ketika berada di rumah. 

“Kalau tiba-tiba ada bencana gempa bumi, kalau sedang berada di rumah, kita harus berlindung di bawah meja atau kalau bisa keluar dari rumahnya untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Jadi, kita harus lari ke tempat yang lebih tinggi,” tegasnya.

Risma menegaskan bahwa sebenarnya Surabaya tidak dilewati jalur gempa bumi dan tsunami itu, tapi ia tetap berharap mereka harus selalu waspada. 

Sebab, jika dia hitung, nanti tetap akan berpengaruh pada pesisir Kota Surabaya. 

“Oleh karena itu, kita harus tetap waspada dan mari kita semua siaga sambil kita memohon kepada Tuhan, meminta perlindungan dan meminta ampun segala kesalahan yang pernah kita lakukan,” ujarnya.

Di samping itu, ia juga mengaku sudah menyiapkan delapan pos pantau di pesisir Surabaya, yaitu di Rumah Pompa Balong, Rusun Romokalisari, Sentra Ikan Bulak, Eks Rumah Pompa Wonorejo II, SMPN 30 Medokan Semampir, Kecamatan Gunung Anyar, Kelurahan Sumberejo, dan Kelurahan Karang Pilang.

"Jadi kita ada delapan posko Yang ada di tepi pantai. Tapi di pos-pos kita punya kurang lebih sekitar 30 posko di dalam kota dan ada pula posko yang terletak di kecamatan serta kelurahan,” ungkapnya di sela-sela peninjauan di Posko Sentra Ikan Bulak yang terletak Kecamatan Bulak, Surabaya.

Di posko tersebut, rombongan Forkopimda ini juga melakukan pengecekan peralatannya, mulai perahu karet, pelampung, penerang (lighting), generator, pengeras suara hingga air mineral. Saat itu, ia menyebut, telah melakukan simulasi di delapan posko tersebut. 

“Itu kita muter ada simulasinya. Untuk mekanismenya, nanti akan ada laporan. Petugas sudah dibekali HT. Kemudian setelah laporan itu masuk, misalnya dari masyarakat merekalah yang gerak cepat,” paparnya.

Untuk itu, Risma mengimbau agar saat terjadi sesuatu,  masyarakat  diminta dapat mengikuti apa yang sudah diberikan saat pelatihan khususnya bagi warga yang tinggal di wilayah pesisir. 

Risma menegaskan, sebetulnya pelatihan itu  sudah pernah dilakukan. 

“Tapi kita ulang lagi supaya tidak lupa,” pungkasnya. (Ar)


Jumat, 13 November 2020



KABARPROGRESIF.COM: (Probolinggo) Setelah selesai pelaksanaan kegiatan Lattek Demolisi dan menembak, sebanyak 187 Siswa dari dua sekolah yang berada dibawah Pusat Pendikan Pelaut (Pusdikpel) Komando Pendidikan Operasi Laut (Kodikopsla) Kodiklatal menggelar kegiatan sosial berupa kerja bakti pembersihan sampah di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Paiton Probolinggo Jawa Timur, (13/11/2020).

Adapun dua sekolah dibawah Pusdikpel tersebut adalah Sekolah Senjata Bawah Air (Sesenbar) dan Sekolah Navigasi Bahari (Senavbah). 

187 siswa tersebut meliputi siswa  Dikspespa SBA, Siswa Diktukba SBA, Siswa Dikmata kejuruan RJD dan TRB, siswa Dikmata kejuruan Bahari dan Navigasi.

Tampak hadir dalam pembersihan tersebut Komandan Pusdikpel Kodikopsla Kolonel Laut (P) Teguh Wibowo, Komandan Sesenbar Letkol Laut (P) Andik Putro Wibowo, Komandan Senavbah Mayor Laut (P) Royke Sembayu dan Komandan Posal Paiton-Proboliggo.

Dalam kesempatan tersebut Danpusdikpel Kodikopsla Kolonel Laut (P) Teguh Wibowo menyampaikann bahwa kegiatan sosial kerja bakti di TPI Paiton Probolinggo ini sebagai upaya menciptakan lingkungan yang bersih, nyaman dan terhindar dari penumpukan sampah. Selain itu untuk menjaga keasrian dan kelestarian lingkungan di seputar area Dermaga TPI Paiton Probolinggo.

Kegiatan yang bekerja sama dengan instansi pemerintah daerah dan elemen masyarakat Paiton Probolinggo tersebut merupakan gebrakan pertama sejak adanya pandemi Covid-19. 

Danpusdikpel ini juga menyampaikan dengan aksi kerja bakti pembersihan sampah ini akan mengurangi pencemaran yang diakibatkan oleh sampah plastik diarea dermaga dan pantai, kedepan sudah sepantasnya kita menjaga ekosistem yang merupakan sumber kehidupan bagi masyarakat nelayan dan pantai. (Pen Kodiklatal/Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Setelah 10 tahun meninggalkan dunia politik Surabaya, tokoh senior PDI Perjuangan Surabaya, Saleh Ismail Mukadar (SIM), turun gunung untuk pilkada Surabaya.

"Sepuluh tahun saya tidak aktif di politik. Tapi hari ini saya sengaja hadir untuk mendukung Eri Cahyadi dan Armudji, untuk memastikan Surabaya tetap menjadi kota yang toleran dan kota yang pro wong cilik," kata Saleh Mukadar di posko Banteng Lawas, Surabaya, Jumat (13/11/2020). 

Tampak foto Saleh bersama mantan Wali Kota Surabaya Bambang DH menghiasi dinding posko.

Saleh menjelaskan, kehadirannya bersama kader-kader PDI Perjuangan Surabaya 'lawas' bisa menggerakkan masyakarat untuk memilih calon kepala daerah Surabaya yang bisa menjaga Surabaya agar semakin baik lagi.

Saleh menekankan pentingnya menjaga Surabaya sebagai kota yang penuh keberagaman. 

Sebab, lanjutnya, Surabaya adalah satu-satunya kota besar di Indonesia yang masih bisa menjaga toleransi dari adanya hiruk-pikuk perpolitikan.

Sebagai mantan ketua DPC PDIP Surabaya, tentu pada pilkada Surabaya ini Saleh mendukung pasangan Eri-Armudji.

"Alhamdulilah, survei internal saat ini, partisipasi kader PDI Perjuangan sudah sangat tinggi. Artinya, kalau ditanya tentang keberadaan Banteng Ketaton yang mendukung paslon lain, mereka (benteng ketaton) tidak ada pengaruhnya," lanjut Saleh.

Dengan demikian, lanjut Saleh, melihat angka survei tersebut, menandakan bahwa suara internal PDIP Surabaya masih utuh untuk Eri-Armuji.

Terkait beredarnya video pengakuan Jagad Hari Suseno yang mengungkit pencalonan Tri Rismaharini pada pilkada sebelumnya, juga tidak berpengaruh.

"Itu nggak ada pengaruhnya sama sekali. Sebab, itu urusan Seno dengan Bu Risma. Yang mencalonkan sekarang ini Eri, bukan Risma. Jadi nggak ada kaitannya," pungkasnya. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Sidoarjo) Sebanyak 85 personil Badan Keamanan Laut (Bakamla) Republik Indonesia selesai mengikuti Pendidikan Latihan Dasar Militer (Diklatsarmil) di Pusat Latihan Pendidikan Dasar Militer (Puslatdiksarmil) Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Laut (Kodiklatal). 

Penutupan Diklatsarmil ini dipimpin langsung Kepala Badan Keamanan Laut (Kabakamla) Republik Indonesia Laksmana Madya TNI Aan Kurnia di Lapangan Kawah Candra Dimuka Puslatdiksarmil Kodiklatal Juanda Sidoarjo, Jumat, (13/11).

Hadir dalam penutupan tersebut Komandan Kodiklatal Laksda TNI Nurhidayat, Wadan Kodiklatal Brigjen TNI (Mar) Lukman, Para Direktur Kodiklatal, Komandan Puspenerbal, Kadispsial dan Komandan Puslatdiksarmil. Sementara itu dari Bakamla hadir pula Deputi Kebijakan dan Strategi, Kepala Biro Umum, Direktur Operasi Laut dan Kepala Unit Penindakan Hukum Bakamla.

Dalam penutupan Diklatsarmil Bakamla tersebut selain upacara prosesi penutupan juga dilaksanakan acara tambahan berupa demo kolone senapan, beladiri karate oleh siswa Bakamla dan penyerahan penghargaan kepada siswa terbaik.

Kabakamla RI Laksamana Madya TNI Aan Kurnia dalam sambutanya menyampaikan sebagaimana diamanatkan dalam undang-undang nomor 32 tahun 2014 tentang kelautan dan peraturan presiden nomor 178 tahun 2014 tentang Badan Keamanan Laut, Bakamla merupakan lembaga pemerintah non kementerian yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada presiden, dengan tugas melakukan patroli keamanan dan keselamatan di wilayah perairan Indonesia dan wilayah yuridiksi Indonesia.

Sebagai institusi yang bertugas melaksanakan patroli laut, maka selain kebutuhan hakiki unsur kapal patroli memadai, yang tidak kalah pentinnya adalah kebutuhan personil pengawak yang profesional sebagai prioritas utama. Oleh karena itulah untuk dapat melaksanakan tugas pokoknya Bakamla perlu melakukan penyiapan personil yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan profesionalisme sebagai penegak hukum yang prima dan memadai.

Menurutnya Pendidikan Dasar Militer ini tidak bertujuan untuk mencetak sebagai prajurit tetapi menjadi cara dan metode yang efektif untuk menempa dan membentuk personil agar memiliki sikap mental dan karakter seperti seorang para militer sehingga dapat melaksanakan tugas tugas berat dan kompleks di Bakamla, tidak ada sikap mental dan karakter yang kuat dapat muncul secara tiba tiba tanpa melalui suatu proses penempaan.

Lebih lanjut disampikan bahwa pendidikan dasar militer yang telah dijalani ini akan menjadi bekal yang sangat berharga dalam melaksnakan tugas di Bakamla. 

Oleh sebab itu jadikan pendidikan ini sebagai pengalaman mental dan fisik yang berguna untuk membangun dan mendorong motivasi baik bagi diri sendiri maupun  bagi satu kesatuan dalam tim atau satuan kerja di Bakamla. (Pen Kodiklatal/Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah melakukan berbagai upaya untuk menyelesaikan permasalahan Izin Pemakaian Tanah (IPT) atau biasa disebut “Surat Ijo”. 

Berbagai upaya itu selalu berlandaskan aturan hukum yang berlaku. Sebab, jika aturan hukum itu dilanggar, maka dapat berdampak pidana.

Pakar Hukum Agraria dan Pertanahan Fakultas Hukum Universitas Airlangga (Unair), Dr. Agus Sekarmadji S.H, M. Hum memastikan bahwa upaya yang telah dilakukan Pemkot Surabaya dalam menyelesaikan surat ijo itu sudah tepat sesuai aturan hukum yang berlaku, khususnya aturan terkait dengan Pengelolaan Barang Milik Daerah. 

Sebab, tanah IPT itu merupakan aset pemerintah Kota Surabaya sebagaimana yang diatur dalam undang-undang nomor 16 tahun 1950.

“Nah, karena itu tanah IPT merupakan aset Pemerintah Kota Surabaya, maka pengelolaannya harus berpedoman kepada Peraturan Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah, seperti Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 27 tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah maupun Permendagri Nomor 19 tahun 2016 tentang Pedoman Pengelolaan Barang Milik Daerah, yang mana pada prinsipnya tidak boleh merugikan keuangan negara/daerah,” tegas Dr. Agus Sekarmadji, Kamis (12/11).

Untuk itu apabila ada warga atau pihak yang ingin menggunakan atau memanfaatkan tanah aset tersebut, harus ada landasan hukum serta membayar kompensasi maupun retribusi. 

Bahkan, ketika ada warga yang ingin memiliki tanah aset tersebut, maka harus membayar uang ganti rugi dan tidak bisa diserahkan dengan cuma-cuma. 

“Jika tidak membayar uang retribusi atau tidak membayar uang ganti rugi, berarti itu kan merugikan keuangan negara, dan tentu itu menabrak ketentuan dalam pengelolaan barang milik negara/daerah,” katanya.

Oleh karena itu, jika mencari solusi penyelesaian dari surat ijo ini, maka yang bisa dilakukan adalah perlu dilakukan revisi terhadap ketentuan pengelolaan barang milik negara atau daerah, terutama terkait prinsip tidak boleh merugikan keuangan negara/daerah, sebagaimana PP nomor 27 tahun 2014, Permendagri nomor 19  tahun 2016 maupun undang-undang nomor 1 tahun 2004 tentang perbendaharaan negara. 

“Sepanjang peraturan itu belum diubah, tentu Pemkot Surabaya tidak bisa melepaskan IPT itu tanpa ganti rugi, karena itu aset negara/daerah. Nah, jika ada pejabat yang berani melepaskan IPT itu tanpa ganti rugi, maka itu melanggar hukum, sehingga memungkinkan aparat penegak hukum untuk turun tangan. Siapapun kepala daerahnya, jika peraturan itu belum diubah, tidak mungkin bisa melakukan pelepasan aset itu dengan gratis atau tanpa ganti rugi,” tegasnya. 

Ia juga menjelaskan, pada Pasal 99 PP nomor 27 tahun 2014 diatur terkait Ganti Rugi dan Sanksi, sehingga Setiap pihak yang mengakibatkan kerugian negara atau daerah dapat dikenakan sanksi administratif dan atau sanksi pidana sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan. 

Karenanya, Pemkot Surabaya sudah tepat tidak melepaskan aset tersebut secara cuma-cuma, karena memang sanksinya berat. 

“Siapa yang berani kalau sanksinya begini?, solusinya ya memang pemerintah pusat harus merubah peraturan,” imbuhnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pengelolaan Bangunan dan Tanah (DPBT) Kota Surabaya Maria Theresia Ekawati Rahayu memastikan Pemkot Surabaya sudah melakukan berbagai upaya untuk menyelesaikan permasalah Surat Ijo tersebut. 

Pada prinsipnya, pemkot berupaya untuk menyelesaikan permasalahan atas tuntutan masyarakat selaku pemegang IPT (surat ijo). 

Namun, upaya penyelesaian yang dilakukan Pemkot Surabaya ini tidak bisa keluar dari peraturan hukum yang berlaku.

 “Terhadap permasalahan izin pemakaian tanah (IPT), Pemkot Surabaya sudah melakukan upaya-upaya dalam rangka penyelesaiannya, baik upaya melalui pengadilan maupun di luar pengadilan. Sebetulnya, pemkot juga ingin membantu masyarakat dalam menyelesaikan IPT ini. Tapi penyelesaian itu tentunya tidak boleh melanggar aturan yang lebih tinggi, supaya tidak menimbulkan permasalahan hukum di kemudian hari,” katanya. (Ar)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive