Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Soft Launching Kota Lama, Gelar Sejumlah Paket Wisata

Sejumlah paket wisata digelar Pemkot Surabaya usai soft launching Kota Lama zona Eropa yang berada di kawasan Jalan Rajawali, Krembangan, Surabaya.

Cegah Narkoba di Kalangan ASN dan Pelajar, Pemkot Surabaya Gandeng BNN dan Polisi

Upaya Pemkot Surabaya memberantas Narkoba tak hanya di kalangan pelajar dan masyarakat, tetapi juga Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemkot.

Peluang Investasi untuk Pengembangan Eks THR-TRS

Pemkot Surabaya menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mempromosikan proyek peluang investasi di Kota Pahlawan. Diantaranya di kompleks eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS).

Tekan Laju Inflasi, Pemkot Rutin Gelar Pangan Murah

Untuk menekan laju inflasi agar masyarakat bisa mendapatkan komoditas bahan pangan dengan lebih murah, Pemkot Surabaya rutin menggulirkan program Gerakan Pangan Murah setiap bulan.

Pemkot Surabaya Komitmen Amankan Aset yang Dikuasai Pihak Ketiga

Berbagai upaya strategis terus dilakukan Pemkot Surabaya untuk memastikan aset daerah dapat dimanfaatkan secara optimal demi kepentingan warga dan pemerintah.

Rabu, 18 November 2020

Debat Publik, Pengamat: Program Eri-Armudji Lebih Komprehensif dan Strategis



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Debat Publik Calon Wali Kota dan Calon Wakil Wali Kota (Cawali-Cawawali) Surabaya Jilid II, Rabu malam (18/11/2020), menjadi ajang unjuk gigi pasangan calon (paslon) nomor urut 1, Eri Cahyadi-Armudji. Hal itu terlihat saat sesi penyampaian visi dan misi serta tanya jawab pada sesi 1 dan sesi 2.

Menurut pengamat komunikasi politik dari Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Surokim Abdussalam, paslon Eri-Armudji terlihat sangat menguasai materi dibanding lawannya, Machfud Arifin-Mujiaman. Penyampaian program-program yang disampaikan Eri-Armudji lebih komprehensif dan strategis.

“Debat publik kedua yang bertema peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat ini, paslon 1 ada perubahan dibanding debat sebelumnya. Mas Eri dan Cak Armudji terlihat lebih siap. Paparan visi dan misinya sangat jelas. Begitu pula saat menjawab pertanyaan juga lebih terstruktur apa yang disampaikan,” kata Surokim.

Data-data yang disampaikan Eri-Armudji, kata Surokim, juga lebih update dan langsung menyangkut hal teknis. 

Saat ditanya adanya permasalahan, langsung ada tawaran program yang disampaikan. 

“Contohnya saat ditanya ada masalah lansia, paslon nomor 1 bisa menjawab dengan baik, implementatif, dan cara penyampaiannya tidak bertele-tele. Hal ini berbeda dengan saat paslon nomor 2 menjawab, ada ketidaksinkronan antara pertanyaan dan jawabannya karena mencoba mencari kelemahan lawan,” ungkapnya.

Surokim menilai, saat Eri-Armudji berbicara seperti tidak sedang menjawab pertanyaan yang diajukan. 

Tapi seperti berbicara di depan publik Surabaya secara nyata, tidak sedang di studio. 

“Debat publik kedua ini lebih berjalan alamai. Tidak mengalami demam panggung seperti debat pertama,” pungkasnya. (Ar)

Berangkat Debat Tahap II, Eri Cahyadi Pimpin Salat Maghrib Berjamaah dan Baca Surat Ini



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Calon Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menjadi imam salat Maghrib berjamaah jelang pelaksanaan debat tahap II yang digelar KPU Surabaya, Rabu malam (18/11/2020). 

Salat Maghrib berjamaah digelar di posko pemenangan, Jalan Kutai, Surabaya.

Eri tampak mengenakan busana yang menjadi ciri khasnya, yaitu kemeja lengan panjang berwarna putih dengann bendera Merah-Putih di dada kiri. 

Para kader partai serta relawan tampak menjadi makmum. Prosesi ibadah berjalan dengan khidmat.

Pada rakaat pertama, seusai membaca surat Al-Fatihah, Eri membaca surat At-Takatsur, sebuah surat berisi untaian firman Allah SWT yang menngingatkan bahwa manusia jangan sampai lalai beribadah hanya karena sibuk mengejar dunia. Padahal, manusia seharusnya berlomba-lomba mengejar kebaikan, termasuk berbuat baik kepada sesama.

Lalu pada rakaat kedua, Eri membaca surat Al-Ikhlas, yang berisi tentang keesaan Tuhan Yang Maha Kuasa. 

Seusai salat jamaah bersama, Eri lalu memimpin pembacaan doa. Rombongan kemudian berangkat bersama ke lokasi debat, Dyandra Convention Center.

Sekjen Relawan Sahabat Eri Cahyadi (SAE), Hariyanto, yang mengikuti salat berjamaah dan doa bersama mengatakan, suasana persiapan debat di posko pemenangan Eri relatif santai. 

”Tidak ada persiapan khusus. Tadi kami salat Maghrib berjamaah, zikir dan doa bersama. Lalu Mas Eri Cahyadi berangkat ke lokasi debat. Semoga Mas Eri dan Cak Armudji diberi kelancaran, menyampaikan gagasan-gagasan visionernya untuk tetap menjaga Surabaya agar tidak mundur lagi,” ujarnya. (Ar)

DKPP RI Ingatkan Penyelenggara Pemilu Jaga kredibilitas Ditengah Pandemi




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) RI mengatakan bahwa bahwa saat ini keberadaan penyelenggara pemilu dinilai masih mampu menjaga kredibilitas sebagai penyelenggara pesta demokrasi di Indonesia.

Dalam catatan DKPP RI setidaknya ada sekitar 51,4 persen gugatan atau perkara yang tidak terbukti melanggar korde etik.

”Artinya penyelenggara pemilu masih mampu menjaga kredibilitasnya,” ujar anggota DKPP, Ida Budhiasi melalui video daring dalam sebuah diskusi yang digelar oleh DKPP Jatim di Grand Mercure Surabaya, bersama awak media yang biasa meliput politik dan pemerintahan, Selasa (17/11).

Ida mengingatkan pula bahwa saat ini tantangan yang terberat bagi penyelenggara pemilu adalah penyelenggaraan pemilu ditengah pandemi, sehingga dibutuhkan kredibiltas dan pfrofesionalitas yang tinggi pula.

iapun menyebut bahwa saat ini peran serta masyarakat dalam mengontrol dan mengawasi pelaksanaan pesta demokrasi sudah bisa dibilang sangat tinggi.

”Seperti ditengah pandemi saat ini kami banyak menerima aduan dari masyarakat melaui kanal surat elektronik jadi saat ini masyarakat sudah bisa melakukan pengawasan dengan memberikan pengaduan,” imbuhnya.

iapun menegaskan bahwa dalam pengaduan ataupun gugatan masyarakat harus juga mengetahui syarat dalam penyampaian aduan atau gugatan.

”Kami juga terus mengedukasi masyarakat dimana minimal aaduan atau gugatan setidaknya harus memenuhi minimal dua alat bukti pelanggaran yang diadukan atau perkara yang digugat,” pungkasnya. (Ar)

Kalah Dua Kali Soal Rebutan Wisma Karanggayam, Bonek Peringatkan Pemkot Surabaya Tak Kasasi



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Mendapat kabar soal ditolaknya banding Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, soal perebutan Wisma Karanggayam, para suporter Persebaya, Bonek melakukan tasyakuran dan pemasangan spanduk di wisma tersebut. 

Salah satu perwakilan Bonek Mania dari Gate Jhoner 21, Andik Wicaksono menjelaskan, bahwa pemasangan spanduk di halaman Wisma Karanggayam, Selasa (17/11/2020) malam. 

"Kami Bonek menerima keputusan dari Pengadilan Tinggi, yang menolak banding dari Pemkot Surabaya, soal pengurusan dari mes Karanggayam, kami inisiatif hari ini untuk melakukan tasyakuran dan melakukan pemasangan spanduk atas simbol bahwa karena ini milik Persebaya, ini milik Bonek Surabaya," ujarnya.

Di dalam spanduk yang dipasang oleh puluhan Bonek itu, tertulis ancaman pada Pemkot Surabaya, jika nantinya akan memperpanjang kasus dari hak kepemilikan dari Wisma Karanggayam. 

Di dalam spanduk tertuliskan kata-kata "PEMKOT KASASI PIALA DUNIA SILAHKAN PERGI!!!  #KARANGGAYAMMILIKPERSEBAYA Gate Jhoner 21"

Seperti diketahui, Kota Surabaya sendiri menjadi calon Venue perhelatan akbar Piala Dunia U-20, pada tahun 2021 nantinya. 

"Intinya Pemkot kan masih punya kesempatan Kasasi di Mahkamah Agung, hari ini kami memberikan psy war atau peringatan, jadi sudahlah enggak usah Kasasi, karena ini memang sudah semestinya milik Persebaya, karena dari dulu kawasan ditemukannya binaan dari Persebaya, seperti Andik Vermansah," jelasnya. 

Selain itu ia menegaskan, bahwa isi dari spanduk ini adalah bentuk kepedulian Bonek Mania, untuk berkembangnya persepakbolaan di Kota Pahlawan. 

"Ini suara dari arek-arek Suroboyo, ini suara dari arek-arek Bonek, kami harap stop Kasasi, stop banding di Mahkamah Agung, sudah ini memang milik Persebaya," pungkasnya. (Ar)

Dankodiklatal Terima Kunjungan Kerja Wakil Kepala Staf Angkatan Laut



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Komandan Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Laut (Dankodiklatal) Laksda TNI Nurhidayat menerima Kunjungan Kerja Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksdya TNI Ahmad Heri Purwono di Gedung R Soedomo Pusat Latihan Operasi Laut (Pusatopsla) Kodiklatal Bumimoro Surabaya, Rabu (18/11/2020).

Dalam menerima kunjungan tersebut Dankodiklatal didampingi pejabat Utama Kodiklatal diantaranya Wadan Kodiklatal Brigjen TNI (Mar) Lukman, Komandan Kodikopsla dan para Direktur Kodiklatal. Selain Komandan dan pejabat utama Kodiklatal turut dalam penerimaan tersebut Pangkoarmada II, Gubernur AAL, Komandan Lantamal V Surabaya, Komandan STTAL dan Kadispsial.

Sementara dari pejabat Mabesal turut dalam rombongan tersebut Irjenal, Kadiswatpersal Kadisfaslanal dan Kadiskumal.

Adapun dalam Kunjungan Kerja ke Kodiklatal ini Wakasal memberikan pembekalan kepada seluruh Komandan Kodik, Komandan Pusdik, Komandan sekolah dan kepada seluruh perwira yang berdinas di Kelompok Tenaga Pendidik (Pokgadik) Kodiklatal serta beberapa pejabat Utama AAL.

Wakasal dalam pembekalanya menyampaikan bahwa profesionalisme prajurit matra laut sangat dipengaruhi dari Output yang dihasilkan oleh Kodiklatal.

Oleh sebab itu, dirinya mendukung upaya yang dilakukan Kodiklatal dalam mencetak SDM prajurit matra laut yang bermoral profesional dan berani.

Adapun peningkatan SDM tersebut hanya bisa diraih dengan kesungguhan tekad para prajurit sebagai pengawak organisasai khususnya pembimbing siswa dan instruktur dalam memajukan peserta didik serta kesungguhan peserta didik dalam mengikuti proses belajar mengajar untuk menambah ilmu wawasan selama menempuh pendidikan di Kodiklatal.

Menurutnya, output yang profesional dan siap pakai sangat dipengaruhi dalam pelaksanaan Lattek yang menggunakan alutsista di Kotama Operasi.

Oleh sebab itu, Wakasal menenkankan agar siswa Kodiklatal diberi kesempatan lebih untuk melaksanakan Lattek di KRI. Dirinya berharap agar Lattek ini dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh siswa.

Usai memberikan pembekalan, Wakasal dengan didampingi oleh Dankodiklatal berkesempatan melaksanakan inspeksi beberapa mess siswa diantaranya Mess Pegunungan Rajabasa dan sekaligus meninjau  kegiatan makan siang Siswa Dikmata di Mess Rajabasa, meninjau mess Pegunungan Kurinci dan Mess Gunung Kelud.

Selain melaksanakan kunjungan kerja ke Kodiklatal, dalam rangkaian kunjungan kerjanya di Surabaya, Wakasal rencananya akan melaksanakan kunjungan ke Kotama TNI AL wilayah surabaya lainya, antara lain Koarmada II, Lantamal V, Rumkital Dr Ramelan, Puspenerbal dan Dispsial. (Pen Kodiklatal/Ar)

Kalah di PN Surabaya, Banding Pemkot Soal Lapangan Karanggayam Ditolak PT



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Keinginan banding Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam perebutan lapangan Karanggayam Surabaya ditolak oleh Pengadilan Tinggi. 

Keputusan tersebut tertuang dalam putusan nomor 416/PDT/2020/PT SBY, soal penolakan banding dari Pemkot Surabaya, yang memperebutkan Lapangan Karanggayam Surabaya. 

Bisa dipastikan, tim kebanggaan suporter Bonek Mania ini, diatas angin dalam masalah tersebut. 

Bahkan keputusan tersebut, sudah diunggah oleh website www.mahkamahagung.go.id. Kasus ini sudah diputus pada 7 Oktober 2020 lalu oleh Majelis Hakim yang dipimpin A Fadlol Tamam. 

Dengan dua anggota yakni Permadi Widhiyanto, S.H, M.Hum dan Mutarto, S.H, M.Hum.

Dalam keputusannya, majelis hakim menguatkan putusan Pengadilan Negeri Surabaya nomor 947.Pdt.G/2019/PN Sby, tanggal 10 Maret 2020. 

Pengadilan Tinggi juga mewajibkan Pemkot Surabaya dan Kantor Pertanahan Surabaya II membayar biaya perkara sebesar Rp 150 ribu.  

Tak puas dengan putusan Pengadilan Negeri Surabaya, Pemkot Surabaya dan Kantor Pertanahan Surabaya mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi. 

Keputusan itu diambil sebagai perlawanan hukum lanjutan atas keputusan PN Surabaya, yang memenangkan gugatan Persebaya Surabaya. 

Pada putusan PN Surabaya, gugatan Persebaya memang dikabulkan sebagian oleh majelis hakim. Keputusan yang dikabulkan yakni menyatakan bahwa sertifikat hak pakai nomor: 5/kelurahan Tambaksari, seluas 49.400 M2 yang tertulis atas nama Pemkot Surabaya yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kotamadya Surabaya, tanggal 28 Maret 1995, dinyatakan tidak sah dan tidak memiliki kekuatan hukum. 

Area sertifikat yang dibatalkan pengadilan ini meliputi lapangan Persebaya Karanggayam, Gedung/Wisma Persebaya lama dan baru. 

Selanjutnya, PN Surabaya memutuskan bahwa Persebaya Surabaya sebagai pihak yang berhak dan mempunyai prioritas untuk mendapatkan hak atas tanah dan memperoleh tanda bukti hak (sertifikat) atas sebidang tanah di lahan sengketa tersebut. 

Keputusan yang tidak dikabulkan, menyangkut tuntutan ganti rugi yang diajukan Persebaya sebesar Rp 700 juta untuk kerusakan bangunan tribun dan tembok. Serta, kerugiaan immaterial sebesar Rp 1 miliar.

Kuasa hukum Persebaya, Yusron Marzuki membenarkan telah membaca informasi ini di website Mahkamah Agung. 

"Ya, saya juga sudah baca. Permohonan banding mereka (Pemkot) ditolak. Pengadilan Tinggi menguatkan keputusan pengadilan pertama. Alhamdulilah. Saya sekarang menunggu surat resminya," ujar Yusron, melalui pernyataan resminya. (Ar)

Program Reformasi Birokrasi, Mampu Wujudkan Integritas Organisasi TNI-AD



KABARPROGRESIF.COM: (Malang) Pihak TNI-AD sebelumnya telah berkomitmen untuk mewujudkan Satuan TNI-AD yang berintegritas.

Berbagai survei telah dilakukan dalam upaya mewujudkan integritas tersebut. Seperti yang dilakukan oleh pihak Staf Perencanaan dan Anggaran TNI-AD atau Srenad di Makorem 083/Baladhika Jaya, Rabu (18/11).

Kepala Seksi Perencanaan Korem, Letkol Inf Kuwat Mulyono menegaskan jika survei yang dilakukan oleh pihak Srenad saat ini, dilakukan secara merata di seluruh organisasi TNI-AD.

“Diharapkan semua personel Korem dan jajaran bisa berperan aktif memberikan informasi terkait kinerja di Satuan masing-masing,” ujarnya.

Senada, Ketua Tim Kunjungan Srenad, Letkol Kav Aprilian Setya menambahkan, survei yang ia lakukan saat ini, merupakan salah satu langkah untuk mengetahui tingkat pelaksanaan zona integritas di Satuan kerja Korem.

“Survei integritas organisasi TNI-AD tahun ini, dalam rangka evaluasi pelaksanaan reformasi birokrasi,” tambahnya. (Pendam V/Btw/Ar)

Punya Program dan Sifat seperti Jokowi, Projo Dukung Eri Cahyadi di Pilkada Surabaya



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) DPP Projo menyatakan dukungannya untuk Calon Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Calon Wakil Wali Kota Armudji pada Pilkada Surabaya, 9 Desember mendatang. 

Dukungan itu dicetuskan dalam surat rekomendasi dukungan resmi yang diterbitkan ormas yang dikenal dekat dengan Presiden Jokowi tersebut.

”PROJO mengakui bahwa Eri Cahyadi dan Armudji adalah cerminan kebijakan Jokowi di daerah. Kami sedang menelaah para kandidat kepala daerah di Indonesia, kami petakan mana yang mencerminkan miniatur kepemimpinan Jokowi, mulai dari program hingga kebersahajaannya. Untuk Surabaya, pilihan itu jatuh kepada Eri Cahyadi dan Armudji,” ujar Desk Pilkada Projo Fredy Eko Prasetyo, Rabu (18/11/2020).

Fredy menjelaskan, Projo hanya mendukung calon-calon kepala daerah yang sejalan dengan gagasan dan program Presiden Joko Widodo. 

Pemimpin daerah bagian tidak terpisahkan dengan kepemimpinan nasional Jokowi-Maruf Amin. 

Fredy juga menegaskan, Projo tidak akan mungkin mencalonkan kandidat yang jauh dari rakyat serta mengusung program yang tidak selaras dengan kebijakan Presiden Jokowi.

”Kami menginginkan pemimpin daerah yang sepenuh hati, pemikiran, dan tindakannya untuk rakyat. Dan di Surabaya, kriteria itu ada pada Eri Cahyadi dan Armudji,” ujar Fredy.

Dengan dukungan tersebut, maka seluruh struktur dan keluarga besar Projo bakal mengerahkann kemampuan terbaiknya untuk mendukung Eri-Armudji.

”Kita bergotong royong menghadirkan miniatur kepemimpinan Presiden Jokowi di Surabaya. Jangan sampai rakyat Surabaya dipimpin wali kota yang arogan, sewenang-wenang, yang hanya mengandalkan kekuatan uang, yang itu semuanya berkebalikan dengan hati, pikiran, dan tindakan Presiden Jokowi,” tegas aktivis muda tersebut.

Fredy menambahkan, program-program yang diusung Eri-Armudji juga selaras dengan program Presiden Jokowi, terutama dalam konteks menghadapi pandemi Covid-19. 

Eri dan Armudji fokus pada penanganan dampak pandemi Covid-19, baik dari sisi kesehatan, ekonomi, maupun aspek sosial.

”Kami melihat komitmen dan program yang kuat dari Eri Cahyadi untuk menggerakkan ekonomi arus bawah, yaitu usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), agar bisa segera pulih dan bangkit di masa pandemi ini,” pungkas Fredy.

Sebelumnya, Selain Projo, sejumlah relawan pendukung Presiden Jokowi telah mendeklarasikan dukungan kepada Eri-Armudji. Di antaranya Jaringan Kemandirian Nasional (Jaman) dan Bara JP. (Ar)

Rangkul Elemen Masyarakat, Korem 082/CPYJ Tangkal Radikalisme



KABARPROGRESIF.COM: (Mojokerto) Beberapa elemen masyarakat sengaja dikumpulkan di Pendopo Griya Paramitra, Korem 082/CPYJ, Rabu, (18/11).

Keberadaan elemen masyarakat itu, diharapkan bisa ikut berpartisipasi menangkal adanya aksi radikalisme dan separatisme di wilayah teritorial Korem 082/CPYJ, terlebih Mojokerto.

Pasi Bin Wanwil Korem, Mayor Inf Suko Edi mengatakan jika upaya itu, diyakini mampu mewujudkan ketahanan wilayah, terlebih dalam upaya menjaga keutuhan NKRI sesuai yang diamantkan dalam Pancasila dan UUD 1945.

“Saya berharap, masyarakat tidak mudah tertipu dan terhasut oleh segala jenis tipu muslihat dan propaganda dari kelompok-kelompok tersebut,” ujarnya.

Menjaga Persatuan dan Kesatuan, kata dia, sudah menjadi kewajiban bagi warga negara Indonesia. Keberadaan paham radikalisme dan separatisme, menurutnya mampu merusak Ke-Bhinekaan tersebut.

“Sehingga semua masyarakat akan paham, betapa pentingnya ikut serta menjaga Persatuan dan Kesatuan,” tandasnya. (Pendam V/Btw/Ar)

Ditangan Risma, Eks Lokalisasi Dolly-Jarak Menjelma Jadi Pusat Ekonomi dan Kampung Religi



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Tepat tanggal 18 Juni 2014, menjadi peristiwa bersejarah bagi Kota Surabaya. Karena di kalender itu, melalui deklarasi alih fungsi profesi dan alih profesi wisma yang berlangsung di Gedung Islamic Center Surabaya, eks lokalisasi Dolly dan Jarak resmi ditutup.

Meski saat itu penutupan berlangsung alot dan terjadi penolakan, namun langkah Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini rupanya tak berhenti sampai di situ. 

Alhasil, penutupan eks lokalisasi ini pun mendapat dukungan 58 ormas islam di Jawa Timur yang tergabung dalam gerakan Umat Islam Bersatu beserta warga sekitar.

Berdasarkan data Pemkot Surabaya pada tahun 2014, jumlah PSK (Pekerja Seks Komersial) di Dolly-Jarak saat itu sebanyak 1449 orang, dengan mucikari sekitar 311 orang. 

Jumlah ini meningkat dari data akhir pemkot tahun 2013 sebanyak 1181 orang. Namun faktanya, sekitar 90 persen PSK yang bekerja di lokalisasi itu berasal dari luar Kota Surabaya dan luar Jawa Timur.

Sekian puluh tahun berdiri, sejarah mencatat, hanya Tri Rismaharini, wali kota yang berani tegas mengambil sikap menutup eks lokalisasi terbesar se-Asia Tenggara saat itu. 

Selain masalah sosial, alasan lain Risma menutup eks lokalisasi Dolly-Jarak karena ingin menyelamatkan masa depan anak-anak.

Bahkan, saat berlangsungnya penutupan, Risma berada di garis depan karena tidak ingin terjadi konflik antar warga. 

“Saya tidak ingin ada konflik, makanya saya berada di depan, karena saya ingin menyelesaikannya secara damai bukan ada konflik begitu. Saya ngomongnya itu perlindungan anak, tidak ngomong akidah, tapi saya harus memikirkan masa depan anak-anak di situ,” kata Risma, Rabu (18/11).

Seiring berjalannya waktu, eks lokalisasi Dolly-Jarak menjelma menjadi kawasan ekonomi dan kampung religi. 

Geliat Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) beserta kegiatan keagamaan terus bermunculan di sana.

Cahyo Andrianto, Ketua Karang Taruna Kelurahan Putat Jaya Surabaya mengaku sangat susah mencari pekerjaan kala itu. 

Bahkan sebelum lokalisasi ini ditutup, ia dan kawan-kawannya seringkali mengalami penolakan saat melamar pekerjaan. 

Sebab, stigma buruk lokalisasi telah melekat erat kepada warga yang tinggal di sana.

“Sebelum ditutupnya lokalisasi, kami para pemuda yang ada di Jarak-Dolly itu sangat susah untuk mencari pekerjaan. Melamar pekerjaan dimanapun susah, ditolak,” kata Cahyo saat ditemui di kawasan Putat Jaya, Selasa (17/11) malam.

Namun, pasca eks lokalisasi Dolly-Jarak resmi ditutup, para pemuda di sana lebih mudah mendapat pekerjaan. 

Bahkan, ratusan warga sekitar eks lokalisasi ini diberdayakan menjadi karyawan di lingkungan Pemkot Surabaya. 

Dan, lambat laun stigma buruk terhadap warga yang tinggal di sekitar eks lokalisasi seakan sirna ditelan zaman.

“Ada sekitar ratusan mulai sampai sekarang yang sudah bekerja di Pemkot Surabaya. Alhamdulillah, itu yang dari sisi perekonomian para pemuda. Dulu sangat sulit sekali (cari kerja),” ungkap Cahyo.

Tak hanya masalah pekerjaan, warga RW 12 Kelurahan Putat Jaya Surabaya ini juga mengaku, saat itu sangat sulit ketika akan mengadakan kegiatan, baik yang bersifat sosial maupun keagamaan. 

Karena, jika ingin mengadakan kegiatan, maka ia harus menutup atau meliburkan sementara lokalisasi Dolly dan Jarak. 

Otomatis, ia juga harus menanggung semua biaya ganti rugi kepada masyarakat yang menggantungkan mata pencarian hidupnya pada lokalisasi itu.

“Ketika para pemuda yang akan mengadakan kegiatan di Jarak-Dolly itu juga sangat sulit. Kenapa? Karena ketika akan mengadakan kegiatan, maka Dolly dan Jarak harus ditutup. Setelah ditutupnya lokalisasi Dolly oleh Bu Risma, para pemuda sangat kreatif dan bebas mengadakan kegiatan di sini. Contohnya, pengajian, shalawatan, doa bersama dan lain-lainnya,” sebut dia.

Ungkapan yang sama juga diutarakan Kurnia Cahyanto. Anggota Karang Taruna Kelurahan Putat Jaya Surabaya ini mengaku tidak berani ketika dulu ingin mengadakan kegiatan di eks lokalisasi Dolly-Jarak.

“Pada waktu itu sebelum penutupan, tokoh-tokoh pemuda kita tidak berani, karena didominasi bahwa (pekerja, red) di Dolly ini bukan warga asli sini. Sebab, warga asli eks lokalisasi Dolly tidak menggantungkan pekerjaannya pada lokalisasi,” kata Kurnia.

Pasca ditutupnya eks lokalisasi Dolly-Jarak pada 2014 silam, kawasan ini menjelma menjadi sentra UKM serta kampung religi. 

Berbagai kegiatan keagamaan dan sosial pun terus bermunculan. Karena itu, Kurnia berharap, perjuangan Risma dalam membangun dan memberdayakan ekonomi warga di eks lokalisasi Dolly-Jarak ini dapat diteruskan.

“Ketika dolly ditutup, kita tambah senang. Saya harapkan kita meneruskan perjuangannya Bu Risma. Terima kasih kepada Bu Risma semoga pembangunan di eks lokalisasi Dolly ini diteruskan jangan sampai berhenti,” harap dia.

Joko Adi Santoso, remaja masjid di kawasan eks lokalisasi Dolly-Jarak merasa bersyukur dan senang dengan ditutupnya lokalisasi. Pasca ditutup, Joko mengaku tak lagi mengalami kesulitan ketika akan mengadakan kegiatan-kegiatan keagamaan.

“Alhamdulillah semenjak (lokalisasi, red) ditutup oleh Bu Risma, kita mengadakan pengajian-pengajian tidak ada yang dipersulit. Kita mengadakan acara Dolly bersholawat I dan II, alhamdulillah lancar semua,” pungkasnya. (Ar)

Lantamal IX Gelat Sosialisasi Safety Riding dan UU No 22/2009



KABARPROGRESIF.COM: (Ambon) Komandan Lantamal (Danlantamal) IX Laksamana Pertama TNI Eko Jokowiyono. di wakili Asintel Danlantamal IX Kolonel Laut (KH) Fahyuddin menyampaikan pentingnya Safety riding dan UU NO 22 tahun 2009 sebagai pedoman kepada Prajurit serta PNS Lantamal IX di gedung J.Leimena Lantamal IX Kec. Baguala Kota Ambon Maluku pada Rabu, (18/11/2020).

Kesadaran akan pentingnya Safety riding dalam berlalulintas merupakan tindakan sayang terhadap keluarga.

Banyaknya Angka kecelakaan sampai merenggut nyawa pengendara maupun penumpang mayoritas disebabkan oleh kurangnya Etika pengendara dalam berlalulintas serta psikologi pengendara yang masih labil dan biasa terjadi pada anak dibawah umur. "Ujar Kompol Moses Alfon Kasubdit Kamsel Ditlantas Polda Maluku selaku Pembicara".

Orang tua sebaiknya bijak dalam memberikan izin kepada anaknya menggunakan kendaraan. Mungkin mereka niatnya mempermudah anak benuju sekolah, padahal ini berdampak besar pada keselamatan sang anak. Selain itu, kebanyakan jalan di Ambon penuh dengan tanjakan, turunan dan tikungan tajam serta curah hujan yang cukup tinggi menyebabkan jalan menjadi licin.

“Sosialisasi mencakup tentang kewajiban dan etika pengendara di jalan raya, seperti menggunakan helm Standar Nasional Indonesia (SNI), menyalakan lampu (light on) dan mengendarai kendaraan di jalan raya yang baik dan benar,”

Turut hadir Danpomal Lantamal IX, Danyonmarhanlan IX, 4 personel Polda Maluku, Para Kasatker Lantamal IX, Para Pama Lantamal IX dan Yonmarhanlan IX, Para BA/TA Lantamal IX dan Yonmarhanlan IX serta PNS Lantamal IX. (Dispen Lanramal IX/Ar)

Jadi Garda Depan Kesehatan Warga, Eri Cahyadi Naikkan Insentif Bulanan Kader Posyandu sampai Bumantik



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Perhatian Calon Wali Kota (Cawali) dan Calon Wakil Wali Kota (Cawawali) Surabaya, Eri Cahyadi-Armudji, terhadap kesejahteraan masyarakat tak terbantahkan. Setelah menyiapkan kenaikan insentif bagi Ketua RT, RW dan (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan).

Kini paslon nomor urut 1 ini bakal menyiapkan kenaikan insentif bulanan para kader kesehatan dan lingkungan.

Menurut Eri, kader kesehatan dan kader lingkungan memiliki peran besar dalam menjaga dan meningkatkan kesehatan menjaga lingkungan warga. Untuk itu, sudah seharusnya mereka mendapatkan perhatian lebih dari Pemkot Surabaya, walapun mereka bekerja dengan niat ikhlas membantu pemerintah.

Kenaikan insentif untuk para kader kesehatan dan kader lingkungan yang dijanjikan Eri-Armudji nilainya sangat besar. Jika diberikan amanah warga Kota Surabaya, Eri-Armudji akan menaikkan insentif Kader Ibu Pemantau Jentik (Bumantik) dari sebelumnya Rp120 ribu naik menjadi Rp400 ribu.

Begitu pula untuk Kader Posyandu Lansia dan Kader Posyandu Balita dari sebelumnya Rp60 ribu dinaikkan menjadi Rp400 ribu, Kader Lingkungan dari Rp150 ribu naik Rp300 ribu, Kader Posbindu, Kader Paliatif, Kader Kelurahan Siaga dan Kader TB dari sebelumnya Rp30 ribu naik menjadi Rp100 ribu.

Selain kenaikan insentif bulanan, Eri-Armudji juga memberikan jaminan kesehatan berupa BPJS Kesehatan, kepada para kader kesehatan dan kader lingkungan beserta seluruh keluarganya. 

Sehingga mereka tidak perlu memikirkan biaya BPJS Kesehatan setiap bulannya.

"Beliau-beliau berperan menjaga dan meningkatkan derajat kesehatan dan kualitas lingkungan warga. Kita semua berutang budi kepada para kader kesehatan dan kader lingkunga. Karena peran beliau-beliau, kasus demam berdarah dengue (DBD) di Surabaya turun drastis," kata Eri Cahyadi. (Ar)