Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Soft Launching Kota Lama, Gelar Sejumlah Paket Wisata

Sejumlah paket wisata digelar Pemkot Surabaya usai soft launching Kota Lama zona Eropa yang berada di kawasan Jalan Rajawali, Krembangan, Surabaya.

Cegah Narkoba di Kalangan ASN dan Pelajar, Pemkot Surabaya Gandeng BNN dan Polisi

Upaya Pemkot Surabaya memberantas Narkoba tak hanya di kalangan pelajar dan masyarakat, tetapi juga Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemkot.

Peluang Investasi untuk Pengembangan Eks THR-TRS

Pemkot Surabaya menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mempromosikan proyek peluang investasi di Kota Pahlawan. Diantaranya di kompleks eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS).

Tekan Laju Inflasi, Pemkot Rutin Gelar Pangan Murah

Untuk menekan laju inflasi agar masyarakat bisa mendapatkan komoditas bahan pangan dengan lebih murah, Pemkot Surabaya rutin menggulirkan program Gerakan Pangan Murah setiap bulan.

Pemkot Surabaya Komitmen Amankan Aset yang Dikuasai Pihak Ketiga

Berbagai upaya strategis terus dilakukan Pemkot Surabaya untuk memastikan aset daerah dapat dimanfaatkan secara optimal demi kepentingan warga dan pemerintah.

Kamis, 19 November 2020

Lapangan Yonif Raider 500/Sikatan, jadi Ajang Adu Kemampuan Prajurit Kodim Surabaya Utara



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Profesionalisme dan kemampuan prajurit Kodim 0830/Surabaya Utara, kembali diuji.

Kali ini, keahlian menembak prajurit di bawah kendali Kolonel Inf Sriyono itu, dibuktikan di Lapangan Tembak Yonif Raider 500/Sikatan.

“Latihan ini, merupakan bagian dari pembinaan Satuan prajurit TNI-AD,” kata Pasi Ops Kodim, Kapten Inf Sugiharto, Kamis, (19/11).

Selain pistol P1, kata dia, kemampuan menembak prajurit Kodim juga diasah ketika menggunakan senjata jenis SS1 V1. 

“Untuk senjata laras panjang, jaraknya 100 meter,” kata dia.

Beberapa Perwira Makodim pun, ikut serta memantau pelaksanaan latihan itu, salah satunya Kepala Staf Kodim Letkol Arh Drs. Adnan.

Menurutnya, menembak sudah menjadi suatu kebutuhan dasar yang harus dimiliki oleh seorang prajurit TNI. 

“Itu sudah menjadi dasar utama mutlak bagi seorang prajurit,” tegasnya. (Pendam V/Btw/Ar)

Perwira Korps Pelaut Kodiklatal Ikuti Bimtek Pembinaan dari Asops Kasal



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Sedikitnya 70 Perwira Korps Pelaut yang berdinas di Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Laut (Kodiklatal) mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Pembinaan Perwira korps Pelaut dari Asisten Operasi (Asops) Kasal Laksamana Muda TNI Didik Setiyono yang dilaksanakan di Gedung Graha Samudera Bumimoro Surabaya, Kamis (19/11/2020).

Bimtek Pembinaan Perwira Pelaut ini secara keseluruhan dihadiri 298 perwira, selain perwira Kodiklatal juga dihadiri perwakilan perwira pelaut dari Koarmada II, Akademi Angkatan Laut, Puspenerbal dan Lantamal V Surabaya.

Hadir dalam acara tersebut Pangkoarmada II Laksda TNI I N.G. Sudihartawan, Danpuspenerbal Laksda TNI Edwin, Dankodikopsla Laksma TNI Agus Hariadi, Dirdiklat Kodiklatal Laksma TNI Judijanto, Dirjianbang Laksma TNI I Wayan Suarjaya, Dirdok Kodiklatal Laksma TNI Antongan Simatupang dan Seklem AAL Laksma TNI Yoos Suryono Hadi.

Dalam pembekalanya Asops Kasal Laksamana Muda TNI Didik Setiyono, S.E., M.M. menyampaikan bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah pulau 17.504 pulau dengan luas laut 2/3 dari total wilayah keseluruhan.

Selain itu sumber daya alam sangat melimpah meliputi ikan, mineral, pertambangan dan sektor pariwisata menuntut akan kapasitas TNI AL untuk mengontrol, mengawasi dan melindungi kemanan wilayah laut tersebut.

Selain itu secara Geo Maritim, posisi geografis wilayah Indonesia yang startegis mengharuskan Indonesia memiliki kewaspadaan terhadap lingkungan maritim sehingga dibutuhkan sebuah strategi Pertahanan Maritim yang ideal sesuai UU No 3/2002 pasal 3 (2) yang berbunyi pertahanan  negara disusun dengan memperhatikan kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan.

Lebih lanjut Asops Kasal menyampaikan bahwa 10 tahun yang akan datang para perwira Pelaut yang hadir disisni akan menjadi pimpinan TNI AL. Oleh sebab itu sebagai pemimpin Angkatan Laut diperlukan Integritas, moralitas dan Kapabilitas.

Menurutnya pimpinan TNI AL yang ideal berkewajiban meningkatkan skil dan profesionalisme anak buah melalui latihan, membangun team work yang solid dan kompak, memberi  tauladan dan dapat menjadi teladan, bertanggung jawab kesejahteraan anak buah. Seorang pemimpin akan disegani bila memiliki tiga kelebihan antara lain intelektual, moral dan jasmani yang baik.

Adapun saat ini perwira korps pelaut diproyeksikan mengawaki kapal kapal kombatan, untuk pama sebagai ujung tombak secara taktis dan teknis yang merupakan leading sektor dalam berbagai latihan. 

Selain itu para perwira Korps Pelaut juga ditugaskan untuk pengawak KRI non kombatan dengan keahlian khusus seperti Hidro Oceanografi dan penerbang. Sedangkan penempatan lainya untuk korps pelaut adalah pengawak KRI/KAL yang tersebar di Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal). Pen Kodiklatal/Ar)

Pengamat Unair: Machfud Tak Miliki Gagasan Orisinal, Eri Lebih Santun dan Runtut



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Debat kedua Pilkada Surabaya yang digelar di Dyandra Convention Center Surabaya, Rabu (18/11/2020) berjalan lebih hangat dari sebelumnya. 

Kedua pasangan calon tampil lebih lepas. Namun pengamat komunikasi politik Universitas Airlangga (Unair) Suko Widodo menyoroti pasangan Calon Wali Kota Machfud Arifin dan Mujiaman yang dinilai belum memiliki gagasan original.

Suko Widodo melihat penampilan pasangan nomor urut 2, Machfud-Mujiaman, kurang maksimal jika dilihat dari berbagai sisi, baik secara gestur tubuh, gagasan maupun pertanyaan dan jawaban yang dilontarkan.

"Debat kedua berjalan lebih baik dari sebelumnya namun pasangan no 2 (MA-Mujiaman) kurang runtut dalam menjelaskan gagasannya," ujar Suko saat dikonfirmasi, Kamis (19/11/2020).

Berbeda dengan Machfud-Mujiaman, Suko menilai keunggulan debat kali ini ada di pasangan Eri Cahyadi-Armudji yang dinilai lebih tenang, santun serta runtut dalam menjawab pertanyaan serta menjelaskan program dan strateginya untuk Surabaya.

"Patut diapresiasi pasangan no 1 (Eri Cahyadi-Armudji) tampil lebih baik," jelasnya.

Soal gestur tubuh, pasangan Eri Cahyadi-Armudji juga dinilai lebih tenang dan bisa menguasai panggung debat kedua Pilkada Surabaya malam ini.

Closing doa yang dilakukan pasangan Eri Cahyadi-Armudji juga menjadi sorotan Suko. Closing yang tak lazim tersebut dinilai cukup menghentak dan membuat kaget.

"Menurut saya closing itu cukup mengagetkan. Dengan closing itu, pasangan no 1 terlihat sopan dan lebih meneduhkan," pungkasnya. (Ar)

Audiensi Bersama Kader Kesehatan, Risma Minta Waspadai Bencana Alam



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menggelar audiensi bersama dengan kader kesehatan. 

Kegiatan yang berlangsung secara virtual itu, diikuti oleh 63 puskesmas yang terdiri dari 10 orang kader di setiap puskesmasnya.

Dari Rumah Dinasnya, Jalan Sedap Malam, Rabu (18/11), Risma mengucapkan terima kasih atas kerja keras seluruh kader kesehatan. 

Menurutnya, para kader telah berperan sangat baik dalam membantu program kesehatan di Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

“Matur nuwun (terima kasih) ibu, saya tidak bisa membalas kebaikan panjenengan (anda) dengan apapun,” kata Risma mengawali sambutannya.

Karena itu, Risma akan memberikan penghargaan kepada seluruh kader kesehatan atas kerja kerasnya selama ini. Bahkan dia menyebut, hasil dari kerja keras para kader itu juga telah diakui tingkat nasional. 

“Karena itu sebagai ucapan terima kasih saya akan memberikan penghargaan. Upaya panjenengan ini sudah diakui tingkat nasional,” katamya.

Namun, wali kota perempuan pertama di Kota Pahlawan ini juga mengingatkan kepada para kader kesehatan agar mengantisipasi terjadinya cuaca ektrem atau bencana alam berdasarkan prediksi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). 

"Mudah-mudahan prediksi itu tidak terjadi di Surabaya. Tetapi kita tetap perlu menyiapkan antisipasi. Lebih baik kita persiapan tiga bulan sebelumnya, dari pada terlambat satu menit," kata Risma.

Oleh sebab itu, dalam menghadapi cuaca yang tidak menentu tersebut, berkali-kali Risma menegaskan agar masyarakat tetap waspada dan berhati-hati. Terutama harus saling bahu membahu. 

Jika terdapat tanda-tanda, maka para kader harus segera memberikan informasi kepada warga untuk mengamankan diri. 

“Seperti saat anda melihat air yang tiba-tiba bergerak. Atau tanda-tanda yang lain apalagi yang wilayahnya di pesisir pantai,” pesannya.

Di kesempatan yang sama, Risma menyebut, setelah pandemi Covid-19 di Kota Pahlawan berakhir, maka jangan sampai ada ledakan penyakit apapun. Terutama, memasuki musim penghujan. 

“Menyongsong musim hujan ini, tidak boleh ada ledakan apapun. Seperti Demam Berdarah (DBD) mari kita tekan. Minimal kita bisa tekan sehingga tidak ada kenaikan,” paparnya

Tidak hanya itu, Risma juga meminta program-program yang sudah berjalan tetap terus berlanjut. Seperti program kader lansia, imunisasi dan beberapa program lainnya tetap dijalankan. 

“Saya berharap bagaimana caranya imunisasi tetap bisa berjalan. Bila perlu saya bekali baju hazmat. Saya berharap imunisasi tetap bisa dilaksanakan,” tegasnya.

Di momen itu, Risma juga mempersilahkan para kader untuk menyampaikan usulan-usulan sesuai dengan kebutuhan di wilayahnya masing-masing. Satu per satu dari mereka mengacungkan tangan dan memberi usulan yang begitu beragam. (Ar)

Program Kerja Korem 083/Baladhika Jaya Diaudit



KABARPROGRESIF.COM: (Malang) Program kerja tahun 2020 yang telah berjalan di lingkungan Korem 083/Baladhika Jaya, saat ini diaudit oleh pihak Itdam V/Brawijaya.

Audit itu dilakukan guna memastikan setiap program dari Komando Atas, telah berjalan sesuai dengan prosedur tetap.

“Audit ini rutin. Besar harapan, dengan adanya audit ini bisa memberikan arahan pada setuap produk pertanggungjawaban secara umum,” ujar Danrem, Kolonel Inf Irwan Subekti, Kamis, (19/11).

Terpisah, Ketuan tim Wasrik, Kolonel Inf Arief M. Aji menambahkan jika hasil audit itu, nantinya akan dijadikan suatu pertimbangan dalam program mendatang.

Kualitas penyusunan administrasi pun, harus berjalan dengan baik sesuai dengan perintah dari Komando atas. 

“Semuanya tepat sasaran. Untuk penyusunan administrasinya harus sesuai dengan peraturan yang ada,” bebernya. (Ar)

Kalah Debat Pilwalkot Surabaya, Ada Yang Terapkan Strategi Kolonial Devide Et Impera



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) PDI Perjuangan terus menyatu dengan seluruh elemen masyarakat Surabaya untuk memenangkan Eri Cahyadi guna memastikan satunya arah kemajuan Surabaya sejak Bambang DH, dan Tri Rismaharini-Wisnu. 

Sebab Eri mampu menunjukkan semua kualitas itu dalam debat kandidat Pilwalkot Surabaya 2020. 

“Debat tadi malam menunjukkan kualifikasi kepemimpinan Eri-Armudji, berhadapan dengan Mahfud Arifin yang lebih kedepankan retorika, namun tidak memahami persoalan tata kota, investasi dan juga manajemen pemerintahan yang baik”, ujar Djarot Syaiful Hidayat, mantan walikota Blitar, wakil gubernur dan Gubernur DKI. 

Karena Mahfud Arifin kurang begitu paham pemerintahan yang baik, maka mengapa strategi yang dipakai adalah memecah belah, termasuk mendekati Seno, anak almarhum Pak Sutjipto. 

"MA telah melakukan politik devide et empire ala kolonialisme Belanda. Politik pemecah belah selama masa kolonial selalu dilawan oleh seluruh anak bangsa, termasuk NU, Muhammadiyah, dan PNI saat itu. Jadi rasanya kurang elok kalau tim MA menjalankan politik adu domba, termasuk apa yang dilakukan oleh Mat Mochtar. Sebab itu cara kolonial yang ditentang arek-arek Surabaya.” 

DPP Partai telah memecat Mat Mochtar karena perilakunya yang tidak terpuji. “Mat Mochtar telah dipecat. Kalau mengaku anggota Partai harus memiliki kesadaran berorganisasi. Eri Cahyadi-Armudji adalah calon PDI Perjuangan. Saya tahu persis bagaimana sebelum mengambil keputusan Ibu Megawati melakukan kontemplasi. Bahkan saat itu agar keputusan benar-benar sesuai harapan rakyat Surabaya, sebulan sebelum Eri-Armudji diumumkan, Ibu Mega tidak mau terima tamu, termasuk Bu Risma. Dengan demikian keputusan benar-benar jernih, tulus, untuk masa depan Kota Surabaya. Eri diputuskan sebagai calon karena kepemimpinannya. Eri adalah sosok muda, berprestasi di Surabaya. Dan sebagai seorang insinyur, mampu membuat perencanaan dan desain kemajuan bagi Surabaya untuk Indonesia dan dunia”, ujar Djarot. 

Atas dasar hal tsb, Djarot Syaiful Hidayat meyakini, bahwa justru ketika Eri-Armudji dikepung, dan lawan memiliki begitu banyak logistik dan dana, Surabaya justru semakin bersatu. 

“Eri semakin kuat justru karena gemblengan dan kepungan. Apa yang terjadi justru membuktikan bagaimana masyarakat Surabaya memiliki keberanian untuk memilih pemimpin muda yang jujur, berpengalaman,  dan visioner. Jadi ketika Surabaya dikepung, seperti halnya ketika Sekutu mengepung Surabaya, perlawanan rakyat untuk mendukung pemimpin yang baik akan semakin kuat," pungkas Djarot mengakhiri wawancara. (Ar)

Audiensi Bersama Kader Kesehatan, Risma Minta Waspadai Bencana Alam



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menggelar audiensi bersama dengan kader kesehatan. 

Kegiatan yang berlangsung secara virtual itu, diikuti oleh 63 puskesmas yang terdiri dari 10 orang kader di setiap puskesmasnya.

Dari Rumah Dinasnya, Jalan Sedap Malam, Rabu (18/11), Risma mengucapkan terima kasih atas kerja keras seluruh kader kesehatan. 

Menurutnya, para kader telah berperan sangat baik dalam membantu program kesehatan di Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

“Matur nuwun (terima kasih) ibu, saya tidak bisa membalas kebaikan panjenengan (anda) dengan apapun,” kata Risma mengawali sambutannya.

Karena itu, Risma akan memberikan penghargaan kepada seluruh kader kesehatan atas kerja kerasnya selama ini. Bahkan dia menyebut, hasil dari kerja keras para kader itu juga telah diakui tingkat nasional. 

“Karena itu sebagai ucapan terima kasih saya akan memberikan penghargaan. Upaya panjenengan ini sudah diakui tingkat nasional,” katamya.

Namun, wali kota perempuan pertama di Kota Pahlawan ini juga mengingatkan kepada para kader kesehatan agar mengantisipasi terjadinya cuaca ektrem atau bencana alam berdasarkan prediksi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). 

"Mudah-mudahan prediksi itu tidak terjadi di Surabaya. Tetapi kita tetap perlu menyiapkan antisipasi. Lebih baik kita persiapan tiga bulan sebelumnya, dari pada terlambat satu menit," kata Risma.

Oleh sebab itu, dalam menghadapi cuaca yang tidak menentu tersebut, berkali-kali Risma menegaskan agar masyarakat tetap waspada dan berhati-hati. Terutama harus saling bahu membahu. 

Jika terdapat tanda-tanda, maka para kader harus segera memberikan informasi kepada warga untuk mengamankan diri. 

“Seperti saat anda melihat air yang tiba-tiba bergerak. Atau tanda-tanda yang lain apalagi yang wilayahnya di pesisir pantai,” pesannya.

Di kesempatan yang sama, Risma menyebut, setelah pandemi Covid-19 di Kota Pahlawan berakhir, maka jangan sampai ada ledakan penyakit apapun. Terutama, memasuki musim penghujan. 

“Menyongsong musim hujan ini, tidak boleh ada ledakan apapun. Seperti Demam Berdarah (DBD) mari kita tekan. Minimal kita bisa tekan sehingga tidak ada kenaikan,” paparnya

Tidak hanya itu, Risma juga meminta program-program yang sudah berjalan tetap terus berlanjut. Seperti program kader lansia, imunisasi dan beberapa program lainnya tetap dijalankan. 

“Saya berharap bagaimana caranya imunisasi tetap bisa berjalan. Bila perlu saya bekali baju hazmat. Saya berharap imunisasi tetap bisa dilaksanakan,” tegasnya.

Di momen itu, Risma juga mempersilahkan para kader untuk menyampaikan usulan-usulan sesuai dengan kebutuhan di wilayahnya masing-masing. Satu per satu dari mereka mengacungkan tangan dan memberi usulan yang begitu beragam. (Ar)


Adem, Ini Doa yang Dibaca Eri Cahyadi saat Pungkasi Debat Pilkada Surabaya



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Calon Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Calon Wakil Wali Kota Armudji memungkasi sesi debat Pilkada Kota Surabaya, Rabu malam (18/11/2020), dengan doa seusai memaparkan berbagai program inovatif bidang pendidikan, kesehatan, pelayanan publik, dan kesejahteraan rakyat. 

”Monggo kita sareng-sareng ndungo, mugo-mugo Surabaya ini aman sakteruse (Mari bersama-sama berdoa, semoga Surabaya ini aman selamanya),” kata Eri Cahyadi yang kemudian langsung memimpin doa dengan fasih menggunakan bahasa Arab.

Eri mengawali doa dengan membaca salawat untuk Nabi Muhammad SAW. Eri membaca salawat munjiyat, yang kerap dibaca untuk menghilangkan kesusahan, memudahkan urusan, terhindar dari bencana, dan menerangkan hati.

“Allahumma shalli wasallim wabarik ‘ala sayyidina Muhammadin sholatan tunjina biha min jami'il ahwali wal afat, wataqdilana biha jami'il hajat, watutohhiruna biha min jami'is syayyiat, watarfa'una biha 'indaka a'lad darojat, watuballi ghuna biha aqshol ghoyat min jami'il khoiroti fil hayati waba'dal mamat,” Eri membuka doa.

Kemudian mantan kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu membacakan doa yang merupakan Ratibul Haddad, kumpulan lafadz ayat Alquran, zikir, dan doa yang disusun al Habib Abdullah bin Alwi bin Muhammad al Haddad dari Yaman, negeri para habib, di mana bacaan doa yang dibaca merupakan ijazah yang diberikan Nyai Hj Ainur Rohmah, sesepuh Muslimat Nahdlatul Ulama (NU).

Sejumlah doa yang dibaca Eri, dalam bahasa Indonesia memiliki arti: “Wahai Zat yang yang mengamankan orang yang takut, amankan kami dari apa yang kami takutkan, selamatkan kami dari apa yang kami takutkan, lepaskan kami dari apa yang kami takutkan”.

Eri menutup doa dengan ajakan membaca surat Al-Fatihah. “Bi sirril fatihah,” kata Eri Cahyadi.

“Terima kasih semuanya, terima kasih kepada semua yang telah membangun Surabaya,” imbuh Eri seusai membaca surat Al-Fatihah. (Ar)

Pangdam Brawijaya Mampir ke Makodim Surabaya Timur



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Gowes yang dipimpin oleh Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Suharyanto diwarnai dengan adanya sambaing ke Satuan jajaran di wilayah Surabaya.

Pada kesempatan gowes itu, orang nomor satu di tubuh Makodam tersebut, berkunjung ke Makodim 0831/Surabaya Timur, Rabu (18/11).

Kedatangan Pangdam pun, disambut langsung oleh Dandim, Kolonel Inf Agus Faridianto.

Dikatakan Kolonel Agus, selain melintas di area Jalan Raya Kendangsari, gowes tersebut juga melintasi area Rungkut, hingga Jalan Raya Kertajaya, Surabaya. 

“Finishnya di Makodim Surabaya Timur,” ujarnya.

Dandim mengungkapkan, ditetapkannya Makodim sebagai lokasi check point, merupakan suatu kehormatan tersendiri bagi dirinya. 

“Iya, ini suatu kebanggaan tersendiri,” ungkapnya, singkat. (Pendam V/Brw/Ar)

Rabu, 18 November 2020

Debat Kedua, Pengamat: Eri-Armudji Unggul Telak dari Machfud-Mujiaman, Skor 5-1



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pengamat komunikasi politik asal Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur, Catur Suratnoaji menilai, pasangan calon (paslon) nomor urut 1, Eri Cahyadi-Armudji, unggul telak saat debat publik kedua Calon Wali Kota dan Calon Wakil Wali Kota (Cawali-Cawawali) Surabaya, Rabu malam (18/11/2020).

“Debat kedua malam ini, paslon Eri-Armudji unggul telak. Skor 5-1. Sejak segmen pertama hingga terakhir, Eri-Armudji semua unggul. Eri-Armudji hanya kurang prima di masalah pelayanan kesehatan soal stunting. Eri-Armudji mengakui jika di Surabaya memang ada stunting. Tapi masalah itu bisa dipatahkan Eri Cahyadi, dengan menyebut jumlahnya tidak sebesar yang disebutkan paslon nomor 2,” ujar Catur.

Skor telak 5-1 diberikan, lanjut Catur, bukanlah suatu yang berlebihan karena penguasaaan materi Eri-Armudji sangat unggul. 

Selain itu, mereka juga menguasai data, mampu mengungkapkan gagasan lebih baik, gagasan yang lebih realistis dan bisa dilaksanakan, bukan sekadar janji-janji.

“Paslon nomor 2 saat debat tadi memberikan gagasan terlalu muluk-muluk dan meragukan untuk bisa direalisasikan,” tuturnya.

Saat sesi tanya jawab, kata Catur, banyak pertanyaan-pertanyaan dari paslon nomor 2 yang bisa dipatahkan Eri-Armudji dengan data-data yang dimiliki. 

Sedangkan paslon 2 saat diberikan pertanyaan, mereka menjawab tidak sesuai konteks, mengambang dan tidak disertai data. 

Contohnya adalah saat membahas masalah gelandangan dan lansia yang dinilai paslon 2 masih ada, seperti di kawasan terminal.

“Memberikan contoh gelandangan yang ada di terminal itu tidak kontekstual. Artinya mereka hanya melihat secara kasat mata. Kan belum tentu orang itu orang asli Surabaya. Bisa saja hanya singgah sementara. Jadi data yang disajikan tidak berdasar fakta dan data yang kuat. Fakta yang ada tidak didalami dan tidak bisa dipertanggung jawabkan,” jelas Catur.

Ketika ditanya soal ICOR (Incremental Capital Output Ratio) dan ILOR (Incremental Labour Output Ratio) oleh Eri, Machfud-Mujiaman pun tak bisa menjawab. 

Mujiaman malah menyebut hal itu nanti akan ditanyakan ke anak buah. 

Padahal, ICOR dan ILOR adalah indikator ekonomi yang sangat penting, apalagi saat ini semua daerah dihadapkan pada tantangan pemulihan ekonomi. 

Begitu pula saat membahas masalah pertanian dan nelayan. Paslon nomor 2 tidak memberikan solusi kepada mereka. 

Padahal petani dan nelayan itu faktanya ada di Surabaya, tapi diabaikan dengan tidak memberikan gagasan yang jelas.

“Secara keseluruhan, Eri-Armudji memberikan gagasan agar Surabaya ke depan lebih baik. Sedangkan paslon nomor 2 banyak mencari-cari kelemahan dan kegagalan masa lalu. Tidak menunjukkan gagasan apa yang akan dilakukan mendatang. Makanya skor telak 5-1 untuk keunggulan Eri-Armudji tidak berlebihan,” pungkasnya. (Ar)

Pengamat: Skor 60-40, Eri Cahyadi Ungguli Machfud dalam Debat Publik



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pasangan Calon Wali Kota dan Calon Wakil Wali Kota Surabaya nomor urut 1, Eri Cahyadi-Armudji, dinilai tampil lebih santun dan runtut dalam menjelaskan permasalahan pada debat kedua Pilkada Surabaya 2020 yang digelar di Dyandra Convention Center Surabaya, Rabu (18/11/2020).

Direktur Surabaya Survei Center (SSC), Mochtar W Oetomo mengatakan, debat kali ini berlangsung seru dan lebih baik. 

Namun, secara umum, pasangan Eri Cahyadi-Armudji lebih unggul dibanding Machfud Arifin dan Mujiaman. 

Duet mantan kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) dan ketua DPRD Surabaya itu dinilai tampil dengan komprehensif dan mampu mengutarakan gagasan-gagasan yang berbasis data.

"Saya lihat pasangan nomor 1 memiliki progres lebih baik. Mereka menguasai permasalahan dan strategi penanganan. Secara umum saya menilai skornya adalah 60 untuk Eri-Armudji dan 40 untuk Machfud-Mujiaman," ujar dosen Universitas Trunojoyo Madura tersebut saat dikonfirmasi.

Berbanding terbalik, pasangan nomor 2 (MA-Mujiaman) dikritisi karena tampil dengan gestur yang tidak tertata dan terlihat hanya fokus menyerang ke pasangan Eri Cahyadi-Armudji.

"Bahasa tubuhnya seolah-olah berbicara kepada lawan. Kalau pasangan no 1 terlihat tenang dan seperti berbicara kepada masyarakat," imbuhnya.

Paslon Machfud-Mujiaman, lanjut Mochtar, terlihat sibuk mencari-cari kesalahan dari kinerja Pemerintah Kota untuk disuguhkan kepada masyarakat. 

"Pak Machfud dan Pak Mujiaman terlihat hanya sibuk mengais kelemahan Pemkot Surabaya dan lupa menjelaskan program serta gagasan yang ditunggu oleh warga Surabaya," imbuhnya.

Terkait closing statement berupa doa yang dilakukan oleh pasangan Eri Cahyadi-Armudji, Mochtar melihat ada kesantunan serta keseriusan pasangan nomor urut 1 ini dalam memimpin Kota Surabaya.

"Iya, itu tidak lazim dan cukup mengagetkan. Saya melihat pasangan ini cukup santun dan cerdas," pungkasnya. (Ar)

Siapkan Inovasi Pengembangan SDM, Eri-Armudji Bawa Arek Suroboyo Bersaing di Pentas Dunia



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Calon Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Calon Wakil Wali Kota Armudji memaparkan sejumlah inovasi pengembangan sumber daya manusia (SDM) sehingga bisa berdaya saing global, dalam debat Pilkada Surabaya yang digelar KPU Surabaya, Eri-Armudji optimistis bisa membawa arek-arek Suroboyo bersaing di pentas dunia.

Eri mengatakan, Surabaya masa depan adalah Surabaya yang berkembang dengan kualitas SDM terbaik serta punya daya saing dan berkontribusi membangun Indonesia. 

Salah satu kunci masa depan yang sejahtara adalah kualitas pendidikan dan kesehatan. 

”Untuk mencapai tujuan itu, kami berkomitmen menyediakan pendidikan dan kesehatan terbaik bagi seluruh Warga Surabaya,” kata Eri.

Dari sisi kesehatan, papar Eri, sejumlah inovasi digeber. Di antaranya adalah menyediakan pelayanan BPJS gratis bagi seluruh warga Surabaya, serta pendampingan dan pemantauan ibu hamil, yang penting menjamin kelancaran persalinan sampai 1.000 hari kehidupan.

”Untuk warga lansia, kami akan menghadirkan fasilitas terbaik. Ada layanan dokter datang ke rumah. Juga Gelang Lansia berisi chip untuk memonitor kesehatan sekaligus berfungsi sebagai tanda pengenal yang dilengkapi GPS, sehingga kesehatan dan keberadaan terus bisa dimonitor oleh keluarga tercinta. Kami percaya, kesehatan adalah hak dan harus menjadi milik semua Warga Surabaya,” ujar Eri. 

Dalam bidang pendidikan, Eri bakal melanjutkan pendidikan gratis SD-SMP yang sudah berjalan selama ini, serta akan meningkatkan layanan pendidikan gratis tersebut hingga SMA/SMK. Juga ada beasiswa gratis untuk kuliah bagi pelajar berprestasi. 

”Kami juga akan membentuk Akademi Surabaya sebagai pusat pelatihan dan sertifikasi. Tempat ini akan memberi warga Surabaya agar mencari pekerjaan lebih mudah. Kami akan menggandeng perguruan tinggi yang hebat untuk mrwujudkannya. Dengan cara ini, skill Arek-Arek Suroboyo akan meningkat serta para investor dan industri mendapat pasokan tenaga kerja berkualitas,” jelas Eri.

Dengan berbagai program inovasi bidang pendidikan dan kesehatan, Eri optimistis, daya saing SDM Surabaya kan meningkat. 

”Manusia yang unggul, tenaga kerja yang produktif, anak-anak yang cerdas dan kreatif, hanya bisa lahir dari jiwa dan raga yang sehat,” paparnya. (Ar)