Jumat, 20 November 2020



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali menerima bantuan tiga alat canggih dari Institut Teknologi Telkom Surabaya (ITTS) dalam manangani pasien Covid-19.

Tiga alat canggih itu diantaranya adalah IT Telkom Portable Masker, Crane Pemulasaran Jenazah versi 3.0 dan Ventilator Command Center.

Tiga teknologi terbaru itu, dilaunching sekaligus diserahkan langsung oleh Rektor ITTS Tri Arif Sarjono kepada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di halaman Balai Kota Surabaya, Jumat (20/11).

Dalam kesempatan itu, Risma juga menjelaskan bahwa alat-alat itu, segera diurus hak patennya. Sebab, menurutnya agar tidak terjadi pencurian hak kekayaan intelektual. 

Selain itu, Risma juga memaparkan hal tersebut pernah dialaminya, sehingga ia tidak ingin terulang kembali.

“Bukan apa-apa, tapi kita harus biasakan itu. Saya mengalami sendiri padahal di saat penciptaan tidak segitu harganya. Hak panten ini penting untuk keberhasilan produksi masalnya,” kata Risma.

Tidak hanya itu, Risma juga mengungkapkan, dirinya sangat tertarik melihat inovasi alat IT Telkom Portable Masker. 

Pasalnya, ketika orang berolahraga dan mengenakan masker di situ mereka akan kekurangan oksigen. 

Tetapi dia menyebut dengan masker ini, olahragawan akan bebas bernafas sehingga semakin bebas bergerak dan tetap disipilin protokol kesehatan (prokes).

“Ini bagus untuk keamanan supaya bisa kontrol. Tapi ini nanti saya berikan kepada petugas Pemadam Kebakaran supaya mereka tenang dalam kerja,” urainya.

Bahkan, wali kota perempuan pertama di Kota Pahlawan ini menegaskan, selama ini bantuan yang diberikan ITTS cukup banyak. 

Mulai dari robot, chamber, swab chamber yang digunakan juga di rumah sakit hingga tiga alat canggih yang baru saja tiba di Balai Kota Surabaya hari ini. 

“Apalagi Crane Pemulasaran Jenazah ini sangat kita butuhkan karena memudahkan petugas,” pungkasnya. (Ar)



KABARPROGRESIF.COM: (Sidoarjo) Setelah berjalan selama lima hari, pelaksanaan latihan penanggulangan alam di wilayah Kodim 0816/Sidoarjo, resmi diakhiri.

Namun, sebelum dinyatakan resmi ditutup. Beberapa materi latihan harus diikuti oleh para tim penanggulangan bencana yang terdiri dari TNI, Polri, Pemda dan elemen masyarakat.

Salah satunya drill taktis penanganan maupun evakuasi terhadap korban banjir maupun bencana alam yang terjadi.

Tak tanggung-tanggung, Desa Putat, Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo ditetapkan menjadi titik lokasi pelaksanaan latihan itu.

“Mulai dari evakuasi, melayani korban bencana alam sampai mengolah suatu dapur logistik. Itu harus bisa dilakukan,” kata Kasi Ops Korem, Kolonel Inf Ryan Hanandi, Jumat (20/11).

Bukan persoalan kesuksesan, Ryan menegaskan jika berjalannya latihan itu harus sesuai dengan prosedur tetap penanganan, sekaligus evakuasi korban bencana alam.

“Meskipun latihan, tapi ini harus dijalankan dengan sungguh-sungguh dan serius. Itu buat bekal ketika terjadi bencana alam,” tegasnya.

Terpisah, Pasi Lat Korem, Mayor Inf Buadi mengakui sangat mengapresiasi adanya sinergitas antar semua pihak selama berjalannya latihan tersebut.

Pasalnya, selama lima hari berlangsung, latihan itu diyakini mampu meningkatkan koordinasi antar semua pihak.

“Intinya, koordinasi. Baik itu antar prajurit dengan pimpinan sekaligus antar institusi,” jelasnya. (Pendam V/Brw/Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Doa yang dibacakan  oleh calon Walikota Surabaya Eri Cahyadi pada penutupan debat publik kedua, banyak mendapat simpati dari banyak kalangan, tak terkecuali kalangan para Ulama Ahlusunnah Wal Jamaah (Aswaja) dan warga Nahdliyin.

Mereka menilai doa tersebut seolah mempertegas bahwa Eri adalah sosok santri dari Nahdlatul Ulama yang rendah hati.

”Dia menutup debat dengan doa yang fasih semakin mempertegas bahwa dia memang santri dari keluarga besar Nahdlatul Ulama. sudah tidak diragukan lagi keasliannya,”ujar KH Qodli Syafii, di Surabaya, Jumat (20/11/2020).

Ia menilai doa yang dipanjatkan Eri Cahyadi sudah sering dilakukan oleh warga Nahdliyin dan menjadi kebiasaan para Ulama Aswaja. 

Ia menjelaskan doa tersebut adalah Sholawat Munjiyat, salah satu doa yang isinya minta terkabullkan hajatnya dengan bertawassul kepada Nabi Muhammad.

“Kalau tidak terbiasa atau pernah nyantri, maka sulit melafalkan dengan fasih doa sholawat Munjiyat, apalagi dalam debat yang penuh ketegangan, dia jelas pernah nyantri dan NU,” ujar KH Qodli Syafii yang juga pengurus Syuriah NU Kota Surabaya.

Dikatakannya, dalam doa tersebut Eri juga menyebutkan kekuatan adalah milik Allah. Itu artinya dia ikhlas dan tidak menunjukkan kesombongan diri.

”Dia adalah sosok pemimpin yang rendah hati dan tidak sombong, ikhlas menjalankan pilkada ini, dan pasrah kepada Allah, karena Allah maha yang mempunyai kekuatan,”tegasnya.

Ia juga tidak heran jika Eri Cahyadi bisa memanjatkan doa dengan fasih, karena sebelumnya warga Nahdliyin juga tahu Eri adalah pengurus NU Kota Surabaya dan keluarga besar Ponpes Ndoresmo. 

”Dia selalu jadi imam di tempat kerjan dan sering menyempatkan waktu ngaji, ini menunjukkan dia religius, “katanya.

Oleh karena itu, warga NU Kota Surabaya wajib memilih sosok pemimpin yang benar- benar dari kalangan Nahdliyin dan santri.

Kalau menurut kitab Al Afiyah milik Ibnu Malik sudah sangat jelas, menurut kitab tersebut selama masih ada yang menunjukkan jelas, yang samar harus ditinggalkan, artinya selama ada yang jelas NU, harus dipilih, yang masih samar ke-NU-annya harus ditinggalkan,”ujarnya. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Setelah sebelumnya mengemban tugas sebagai Kapolda Jatim, Irjen Pol Fadhil Imran secara resmi memegang tongkat kepemimpinan baru sebagai Kapolda Metro Jaya.

Banyak pejabat militer di Jawa Timur yang terasa kehilangan dengan berpindahnya Irjen Pol Fadhil Imran, salah satunya Dangartap III/Surabaya, Mayjen TNI Suharyanto.

“Irjen Fadhil Imran adalah sosok pemimpin profesional, sekaligus sosok yang tegas dan humanis,” kata Dangartap dalam acara pelepasan Kapolda di Lapangan Ahmad Yani, Makodam Brawijaya, Surabaya, Kamis (19/11).

Selain tegas, ia mengungkapkan jika Fadhil Imran memiliki emosional yang sangat erat dengan masyarakat di Jawa Timur. 

“Beliau juga selalu berkomitmen untuk selalu mensinergikan antara TNI-Polri dalam menjaga keamanan dan kondusifitas,” bebernya.

Adanya sinergitas itu, menurutnya harus bisa tetap dipertahankan sekaligus ditingkatkan, terlebih antara prajurit TNI dan Polri di Jawa Timur dalam berbagai upaya.

“Satu contoh, seperti penanganan Covid-19. Alhamdulillah, sinergitas itu membuahkan hasil. Pandemi di Jawa Timur mengalami penurunan secara signifikan,” jelasnya. (Pendam V/Brw/Ar)


Kamis, 19 November 2020



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Warga melaporkan adanya paket bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang diduga digunakan untuk kampanye salah satu pasangan calon (Paslon) pada Pilkada Kota Surabaya. 

Seorang warga bernama Albert Kurniawan melaporkan hal itu ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Surabaya, Kamis (19/11/2020). 

Anggota DPR RI dari Partai Demokrat, partai pendukung paslom tersebut, tiba-tiba buka suara. 

Lucy mengakui, memang ada pemberian dari BNPB sejumlah 10 ribu paket berupa Bahan Pangan Tambahan (BPT) untuk warga terdampak pandemi Covid-19. 

Kementerian Kesehatan juga memberi bantuan 20 ribu paket BPT. 

Paket BPT untuk meningkatkan daya tahan tubuh bagi tenaga kesehatan dan non tenaga kesehatan.

”Saya sebagai Anggota DPR RI menyalurkan bantuan tersebut kepada warga Surabaya yang benar-benar terdampak. Bantuan juga diberikan kepada warga yang benar-benar tidak mampu. Tujuannya agar beban berat terdampak covid-19 dapat berkurang,” ujar Lucy yang pernah bertarung dalam Pilkada Surabaya 2015 melawan Wali Kota Tri Rismaharini.

Lucy mengaku, dalam mendistribusikan paket bantuan tersebut, dia melibatkannn relawan dan kader Partai Demokrat yang tersebar di 31 kecamatan.

”Karena dalam jumlah yang banyak, saya membagikan paket tersebut melalui relawan dan kader partai yang tersebar di 31 kecamatan. Para relawan dan kader baru diberi bantuan paket itu setelah menunjukkan data warga yang terdampak covid-19. Jadi, pembagian paket BPT dan sembako semata bersifat sosial. Siapa saja warga Surabaya yang memenuhi kriteria terdampak covid-19 diberi bantuan paket tersebut,” jelas Lucy.

Lucy mengaku tidak pernah membedakan warga Surabaya apapun aliran politiknya dalam penyaluran bantuan.

Seperti diketahui, beredar viral foto-foto paket bantuan BNPB diduga digunakan untuk kepentingan kampanye salah satu paslon Wali Kota-Wakil Wali Kota Surabaya di sejumlah grup percakapan WhatsApp di Surabaya beredar dua foto. 

Yang pertama, foto satu truk besar yang mengangkut paket bantuan BNPB. Bak truk tersebut penuh dengan paket bantuan yang dikemas dalam tas warna putih dengan logo dan tulisan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), serta tulisan “Bantuan Dana Siap Pakai BNPB”.

Sedangkan pada foto yang kedua, terdapat tiga orang memakai kaus kampanye salah satu paslon tengah membawa paket bantuan tersebut sembari mengacungkan salam jari tangannya, yang merujuk pada nomor urut salah satu paslon tersebut viral dan terus beredar hingga saat ini di grup-grup WhatsApp.

Sementara itu, Ketua Bawaslu Surabaya Muhammad Agil Akbar membenarkan adanya pelaporan dugaan bantuan dari BNPB yang dipakai sebagai alat kampanye oleh kandidat di pilkada Surabaya. Bawaslu akan menginvestigasi masalah ini, karena jika memang ada penyalahgunaan bantuan dari BNPB, maka ada konsekuensi hukumnya. 

"Iya laporan diterima hari ini oleh Bawaslu. Kami masih mengkaji unsur dugaan pelanggarannya. Masih kami dalami,” ujarnya. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Viralnya foto-foto paket bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang diduga digunakan untuk kampanye Pilkada Kota Surabaya telah membuat warga resah. 

Seorang warga bernama Albert Kurniawan melaporkan hal itu ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Surabaya, Kamis (19/11/2020). 

”Saya merasa resah dengan adanya info, berita, dan foto bahwa ada paket bantuan dari BNPB diduga digunakan untuk kampanye calon tertentu di Pilkada Surabaya. Rakyat berharap Bawaslu bisa membuka secara benderang tentang masalah ini,” ujar Albert.

Seperti diketahui, beredar viral foto-foto paket bantuan BNPB diduga digunakan untuk kepentingan kampanye salah satu pasangan calon (Paslon) Wali Kota-Wakil Wali Kota Surabaya di sejumlah grup percakapan WhatsApp di Surabaya beredar dua foto.

Yang pertama, foto satu truk besar yang mengangkut paket bantuan BNPB. Bak truk tersebut penuh dengan paket bantuan yang dikemas dalam tas warna putih dengan logo dan tulisan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), serta tulisan “Bantuan Dana Siap Pakai BNPB”.

Sedangkan pada foto yang kedua, terdapat tiga orang memakai kaus kampanye salah satu paslon tersebut tengah membawa paket bantuan itu sembari mengacungkan salam lewat jarinya, yang merujuk pada nomor urut paslon tersebut.

Foto tersebut viral dan terus beredar hingga saat ini di grup-grup WhatsApp.

Sementara itu, Ketua Bawaslu Surabaya Muhammad Agil Akbar membenarkan adanya pelaporan dugaan bantuan dari BNPB yang dipakai sebagai alat kampanye oleh kandidat di pilkada Surabaya.

"Memang ada warga yang melaporkan," kata Agil.

Agil menjelaskan, laporan warga mengenai dugaan bantuan BNPB sudah diterima Bawaslu Surabaya pada hari ini, dan akan segera ditindaklanjuti.

”Iya, laporan diterima hari ini oleh teman-teman di sekretariat Bawaslu Surabaya,” jelasnya.,

Dia menegaskan, Bawaslu akan menginvestigasi masalah ini, karena jika memang ada penyalahgunaan bantuan dari BNPB, maka ada konsekuensi hukumnya. 

”Kami masih mengkaji unsur dugaan pelanggarannya. Masih kami dalami,” pungkasnya. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama jajarannya meresmikan Taman Hutan Raya (Tahura) Lempung yang terletak di Jalan Lempung Perdana IV, Kelurahan Lontar, Kecamatan Sambikerep Surabaya, Kamis (19/11) pagi. 

Tahura yang memiliki luas sekitar 1,9 hektar ini diharapkan menjadi tempat pelestarian alam, tumbuhan dan ternak.

Selain dibangun mini boezem, di lokasi ini juga ditanami berbagai jenis tanaman toga serta produktif. Seperti ginseng, gondosuli, kejibeling hingga temu ireng untuk jenis tanaman toga. 

Sementara tanaman produktif, di antaranya sorgum, sukun, terong hingga mangga.

Risma mengungkapkan alasan membangun Tahura Lempung di kawasan ini. Ia mengaku, jika beberapa tahun lalu saat mengunjungi lokasi ini mendapat keluhan warga terkait banjir. 

Oleh karena itu, ia memutuskan untuk membuat Tahura beserta mini boezem sebagai tempat resapan dan penampungan air.

"Beberapa tahun lalu saya pergi ke sini mendapat keluhan warga yang kena banjir di kawasan ini. Sehingga saya putuskan membuat waduk kecil untuk menampung air," kata Risma dalam sambutannya.

Menurut dia, secara teori kawasan ini terletak lebih tinggi dari wilayah utara. Sehingga, secara logika kawasan ini mestinya tidak tergenang. 

Namun, karena ada masalah terkait koneksi saluran, sehingga kawasan ini menjadi tergenang. 

"Dulu di sini kondisinya juga masih gundul. Namun, alhamdulillah sekarang jadi indah," terang dia.

Selain meresmikan Tahura, secara simbolis Wali Kota Risma juga menyerahkan bantuan ayam petelur kepada Ketua RT setempat. 

Di samping itu pula, ia bersama jajarannya juga memanen tanaman sorgum. 

Menurutnya, tanaman serbaguna ini dapat digunakan sebagai sumber pangan, pakan ternak, hingga pendamping beras.

"Kenapa sorgum? Ketika kita tidak mendapatkan beras, maka kita bisa menggunakan sorgum sebagai pendamping beras, jadi bukan (makanan) pengganti. Berdasarkan penelitian, sorgum mengandung zat untuk menambah daya tubuh kita menjadi kuat, sehingga tidak mudah terkena penyakit," papar dia.

Berbagai jenis tanaman herbal atau toga beserta buah-buahan ada di sini. Karenanya, Wali Kota Risma berharap, masyarakat sekitar dapat memanfaatkan berbagai jenis tanaman itu sembari belajar menanam. 

Namun, yang paling penting adalah dapat meningkatkan income pendapatan masyarakat sekitar.

"Taman Hutan Raya (di Surabaya) ada 10, ini salah satunya dibuka untuk umum. Yang paling penting itu untuk meningkatkan income mereka (warga sekitar). Kan kalau itu mereka bisa belajar sembari mereka bertanam. (Hasilnya) semuanya kita berikan kepada warga. Seperti kemarin itu ketela rambat yang sudah panen kita serahkan kepada warga," ungkapnya.

Di waktu yang sama, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, Yuniarto Herlambang menjelaskan, Tahura Lempung dibangun sejak tahun 2019 dengan luas sekitar 1,9 hektar. Yang menjadi spesial, Tahura di kawasan ini ditanami ribuan tanaman herbal, produktif dan lindung.

"Tanaman produktif dan pelindung ada sekitar 30 jenis. Sedangkan tanaman herbal ada 31 jenis. Total tanaman herbal ada 2.100 lebih jumlahnya. Untuk yang produktifnya ada 1.200an," kata Herlambang.

Tak hanya ribuan tanaman herbal dan produktif yang ditanam di Tahura ini, sebab DKPP Surabaya juga membudidayakan ayam petelur. Setidaknya ada sekitar 1000 ekor ayam petelur dewasa yang diternakkan pada dua kandang. 

"Jadi ada ayam petelur, tadi pertama kali Bu Wali Kota memberikan itu secara simbolis. Karena kita membesarkan dari kecil. Jadi kalau sudah besar diberikan ke warga. Yang besar ada 1000an," jelas dia.

Kepala DKPP Surabaya ini mengaku, salah satu tanaman yang menjadi atensi Wali Kota Risma di Tahura ini adalah sorgum. Tanaman ini diharapkan dapat menjadi pendamping makanan pokok untuk mengantisipasi terjadinya kelangkaan beras. 

"Di beberapa Tahura sudah kita tanami (Sorgum). Lahan-lahan BTKD (Bekas Tanah Kas Desa) juga kita tanami. Ada sekitar 6000 meter persegi luasnya, ada sorgum, ada jagung," terang Herlambang.

Herlambang menilai, bahwa tanaman sorgum sama seperti jenis pangan lainnya. Bahkan, cara mengolahnya pun sama seperti padi. Tanaman ini juga dipercaya memiliki karbohidrat dan serat lebih banyak. 

"Olahnya sama seperti padi. Kalau panen, gabahnya kita giling sama kayak padi, tapi karbohidrat dan serat lebih banyak. Bukan sebagai makanan pengganti (beras), kan tidak bisa kalau langsung ganti dari beras. Ini sebagai makanan pendamping," pungkasnya. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Profesionalisme dan kemampuan prajurit Kodim 0830/Surabaya Utara, kembali diuji.

Kali ini, keahlian menembak prajurit di bawah kendali Kolonel Inf Sriyono itu, dibuktikan di Lapangan Tembak Yonif Raider 500/Sikatan.

“Latihan ini, merupakan bagian dari pembinaan Satuan prajurit TNI-AD,” kata Pasi Ops Kodim, Kapten Inf Sugiharto, Kamis, (19/11).

Selain pistol P1, kata dia, kemampuan menembak prajurit Kodim juga diasah ketika menggunakan senjata jenis SS1 V1. 

“Untuk senjata laras panjang, jaraknya 100 meter,” kata dia.

Beberapa Perwira Makodim pun, ikut serta memantau pelaksanaan latihan itu, salah satunya Kepala Staf Kodim Letkol Arh Drs. Adnan.

Menurutnya, menembak sudah menjadi suatu kebutuhan dasar yang harus dimiliki oleh seorang prajurit TNI. 

“Itu sudah menjadi dasar utama mutlak bagi seorang prajurit,” tegasnya. (Pendam V/Btw/Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Sedikitnya 70 Perwira Korps Pelaut yang berdinas di Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Laut (Kodiklatal) mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Pembinaan Perwira korps Pelaut dari Asisten Operasi (Asops) Kasal Laksamana Muda TNI Didik Setiyono yang dilaksanakan di Gedung Graha Samudera Bumimoro Surabaya, Kamis (19/11/2020).

Bimtek Pembinaan Perwira Pelaut ini secara keseluruhan dihadiri 298 perwira, selain perwira Kodiklatal juga dihadiri perwakilan perwira pelaut dari Koarmada II, Akademi Angkatan Laut, Puspenerbal dan Lantamal V Surabaya.

Hadir dalam acara tersebut Pangkoarmada II Laksda TNI I N.G. Sudihartawan, Danpuspenerbal Laksda TNI Edwin, Dankodikopsla Laksma TNI Agus Hariadi, Dirdiklat Kodiklatal Laksma TNI Judijanto, Dirjianbang Laksma TNI I Wayan Suarjaya, Dirdok Kodiklatal Laksma TNI Antongan Simatupang dan Seklem AAL Laksma TNI Yoos Suryono Hadi.

Dalam pembekalanya Asops Kasal Laksamana Muda TNI Didik Setiyono, S.E., M.M. menyampaikan bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah pulau 17.504 pulau dengan luas laut 2/3 dari total wilayah keseluruhan.

Selain itu sumber daya alam sangat melimpah meliputi ikan, mineral, pertambangan dan sektor pariwisata menuntut akan kapasitas TNI AL untuk mengontrol, mengawasi dan melindungi kemanan wilayah laut tersebut.

Selain itu secara Geo Maritim, posisi geografis wilayah Indonesia yang startegis mengharuskan Indonesia memiliki kewaspadaan terhadap lingkungan maritim sehingga dibutuhkan sebuah strategi Pertahanan Maritim yang ideal sesuai UU No 3/2002 pasal 3 (2) yang berbunyi pertahanan  negara disusun dengan memperhatikan kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan.

Lebih lanjut Asops Kasal menyampaikan bahwa 10 tahun yang akan datang para perwira Pelaut yang hadir disisni akan menjadi pimpinan TNI AL. Oleh sebab itu sebagai pemimpin Angkatan Laut diperlukan Integritas, moralitas dan Kapabilitas.

Menurutnya pimpinan TNI AL yang ideal berkewajiban meningkatkan skil dan profesionalisme anak buah melalui latihan, membangun team work yang solid dan kompak, memberi  tauladan dan dapat menjadi teladan, bertanggung jawab kesejahteraan anak buah. Seorang pemimpin akan disegani bila memiliki tiga kelebihan antara lain intelektual, moral dan jasmani yang baik.

Adapun saat ini perwira korps pelaut diproyeksikan mengawaki kapal kapal kombatan, untuk pama sebagai ujung tombak secara taktis dan teknis yang merupakan leading sektor dalam berbagai latihan. 

Selain itu para perwira Korps Pelaut juga ditugaskan untuk pengawak KRI non kombatan dengan keahlian khusus seperti Hidro Oceanografi dan penerbang. Sedangkan penempatan lainya untuk korps pelaut adalah pengawak KRI/KAL yang tersebar di Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal). Pen Kodiklatal/Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Debat kedua Pilkada Surabaya yang digelar di Dyandra Convention Center Surabaya, Rabu (18/11/2020) berjalan lebih hangat dari sebelumnya. 

Kedua pasangan calon tampil lebih lepas. Namun pengamat komunikasi politik Universitas Airlangga (Unair) Suko Widodo menyoroti pasangan Calon Wali Kota Machfud Arifin dan Mujiaman yang dinilai belum memiliki gagasan original.

Suko Widodo melihat penampilan pasangan nomor urut 2, Machfud-Mujiaman, kurang maksimal jika dilihat dari berbagai sisi, baik secara gestur tubuh, gagasan maupun pertanyaan dan jawaban yang dilontarkan.

"Debat kedua berjalan lebih baik dari sebelumnya namun pasangan no 2 (MA-Mujiaman) kurang runtut dalam menjelaskan gagasannya," ujar Suko saat dikonfirmasi, Kamis (19/11/2020).

Berbeda dengan Machfud-Mujiaman, Suko menilai keunggulan debat kali ini ada di pasangan Eri Cahyadi-Armudji yang dinilai lebih tenang, santun serta runtut dalam menjawab pertanyaan serta menjelaskan program dan strateginya untuk Surabaya.

"Patut diapresiasi pasangan no 1 (Eri Cahyadi-Armudji) tampil lebih baik," jelasnya.

Soal gestur tubuh, pasangan Eri Cahyadi-Armudji juga dinilai lebih tenang dan bisa menguasai panggung debat kedua Pilkada Surabaya malam ini.

Closing doa yang dilakukan pasangan Eri Cahyadi-Armudji juga menjadi sorotan Suko. Closing yang tak lazim tersebut dinilai cukup menghentak dan membuat kaget.

"Menurut saya closing itu cukup mengagetkan. Dengan closing itu, pasangan no 1 terlihat sopan dan lebih meneduhkan," pungkasnya. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menggelar audiensi bersama dengan kader kesehatan. 

Kegiatan yang berlangsung secara virtual itu, diikuti oleh 63 puskesmas yang terdiri dari 10 orang kader di setiap puskesmasnya.

Dari Rumah Dinasnya, Jalan Sedap Malam, Rabu (18/11), Risma mengucapkan terima kasih atas kerja keras seluruh kader kesehatan. 

Menurutnya, para kader telah berperan sangat baik dalam membantu program kesehatan di Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

“Matur nuwun (terima kasih) ibu, saya tidak bisa membalas kebaikan panjenengan (anda) dengan apapun,” kata Risma mengawali sambutannya.

Karena itu, Risma akan memberikan penghargaan kepada seluruh kader kesehatan atas kerja kerasnya selama ini. Bahkan dia menyebut, hasil dari kerja keras para kader itu juga telah diakui tingkat nasional. 

“Karena itu sebagai ucapan terima kasih saya akan memberikan penghargaan. Upaya panjenengan ini sudah diakui tingkat nasional,” katamya.

Namun, wali kota perempuan pertama di Kota Pahlawan ini juga mengingatkan kepada para kader kesehatan agar mengantisipasi terjadinya cuaca ektrem atau bencana alam berdasarkan prediksi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). 

"Mudah-mudahan prediksi itu tidak terjadi di Surabaya. Tetapi kita tetap perlu menyiapkan antisipasi. Lebih baik kita persiapan tiga bulan sebelumnya, dari pada terlambat satu menit," kata Risma.

Oleh sebab itu, dalam menghadapi cuaca yang tidak menentu tersebut, berkali-kali Risma menegaskan agar masyarakat tetap waspada dan berhati-hati. Terutama harus saling bahu membahu. 

Jika terdapat tanda-tanda, maka para kader harus segera memberikan informasi kepada warga untuk mengamankan diri. 

“Seperti saat anda melihat air yang tiba-tiba bergerak. Atau tanda-tanda yang lain apalagi yang wilayahnya di pesisir pantai,” pesannya.

Di kesempatan yang sama, Risma menyebut, setelah pandemi Covid-19 di Kota Pahlawan berakhir, maka jangan sampai ada ledakan penyakit apapun. Terutama, memasuki musim penghujan. 

“Menyongsong musim hujan ini, tidak boleh ada ledakan apapun. Seperti Demam Berdarah (DBD) mari kita tekan. Minimal kita bisa tekan sehingga tidak ada kenaikan,” paparnya

Tidak hanya itu, Risma juga meminta program-program yang sudah berjalan tetap terus berlanjut. Seperti program kader lansia, imunisasi dan beberapa program lainnya tetap dijalankan. 

“Saya berharap bagaimana caranya imunisasi tetap bisa berjalan. Bila perlu saya bekali baju hazmat. Saya berharap imunisasi tetap bisa dilaksanakan,” tegasnya.

Di momen itu, Risma juga mempersilahkan para kader untuk menyampaikan usulan-usulan sesuai dengan kebutuhan di wilayahnya masing-masing. Satu per satu dari mereka mengacungkan tangan dan memberi usulan yang begitu beragam. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Malang) Program kerja tahun 2020 yang telah berjalan di lingkungan Korem 083/Baladhika Jaya, saat ini diaudit oleh pihak Itdam V/Brawijaya.

Audit itu dilakukan guna memastikan setiap program dari Komando Atas, telah berjalan sesuai dengan prosedur tetap.

“Audit ini rutin. Besar harapan, dengan adanya audit ini bisa memberikan arahan pada setuap produk pertanggungjawaban secara umum,” ujar Danrem, Kolonel Inf Irwan Subekti, Kamis, (19/11).

Terpisah, Ketuan tim Wasrik, Kolonel Inf Arief M. Aji menambahkan jika hasil audit itu, nantinya akan dijadikan suatu pertimbangan dalam program mendatang.

Kualitas penyusunan administrasi pun, harus berjalan dengan baik sesuai dengan perintah dari Komando atas. 

“Semuanya tepat sasaran. Untuk penyusunan administrasinya harus sesuai dengan peraturan yang ada,” bebernya. (Ar)


Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive