Senin, 23 November 2020



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Para pengurus dan kader Partai NasDem Surabaya berbondong-bondong alias “bedol desa” mendeklarasikan diri mendukung Calon Wali Kota Eri Cahyadi - Calon Wakil Wali Kota Armudji. 

Suherman, mantan Ketua DPC Partai NasDem Kecamatan Tandes Surabaya menjelaskan, terdapat 14 DPC (kepengurusan setingkat kecamatan) yang menyatakan mendukung Eri-Armudji.

"Dari 14 kecamatan, kami yakin bisa menyumbangkan sekitar 15 ribu suara, seperti saat perolehan suara NasDem ketika Pemilu 2019 lalu di 14 kecamatan,” kata dia setelah acara deklarasi di posko pemenangan ErJi di Jalan Kutai Surabaya, Minggu (22/11/2020).

Dia menjelaskan, para pengurus dan kader NasDem di akar rumput kecewa dalam proses penentuan dukungan Partai NasDem ke Calon Wali Kota Machfud Arifin dan Calon Wakil Wali Kota Mujiaman. “Tidak sesuai dengan hati nurani DPC,” ujarnya.

"Sekarang kita menatap ke depan bagaimana dukungan kita ini bisa menambah suara paslon nomor 1, sehingga bisa memenangkan paslon nomor 1, yaitu Mas Eri dan Cak Armudji," terang Suherman.

Menurut Suherman, Eri sangat layak memimpin Surabaya karena memiliki pengalaman dan rekam jejak yang teruji. 

Eri mengawali karir dari bawah hingga menjadi kepala dinas, serta kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) yang mengelola berbagai perencanaan program sosial, ekonomi, pendidikan, kesehatan, maupun infrastruktur Kota Pahlawan.

“Kami menjatuhkan pilihan ke Eri Cahyadi karena kami ingin memberikan kesempatan kepada anak muda yang cerdas, smart, visioner, dan berpengalaman sebagai arsitek pembangunan Kota Surabaya,” kata Suherman.

Sementara itu, Eri Cahyadi berterima kasih mendapat dukungan dari para mantan pengurus dan kader NasDem di tingkat akar rumput di 14 kecamatan.

"Teman-teman tadi menyatakan akan melakukan kegiatan masyarakat ke bawah untuk mensosialisasikan dan sekaligus door to door ke masyarakat, sehingga menambah suara kita," pungkas Eri. (Ar)


Minggu, 22 November 2020



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menginstruksikan tenaga pendidik maupun non pendidik di Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) mulai masuk ke sekolah pada Senin, (23/11) besok. 

Ini dilakukan dalam rangka persiapan pelaksanaan sekolah tatap muka. Hal tersebut juga berdasarkan surat edaran Wali Kota Surabaya nomor: 800/10371/436.7.1/2020 tentang Pengaturan Kerja di Kantor.

"Apalagi kemarin juga ada keputusan SKB (Surat Keputusan Bersama) menteri yang menyatakan bahwa kewenangan terhadap pelaksanaan sekolah tatap muka itu dikembalikan kepada daerah masing-masing. Itu sebagai langkah awal yaitu dengan memasukkan seluruh guru baik negeri maupun swasta SD dan SMP untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran di sekolah," kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat, Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara di kantornya, Minggu (22/11).

Febri menjelaskan, jika sebelumnya tenaga pendidik melakukan work from home (WFH), yakni kegiatan belajar mengajar secara daring dari rumah. 

Nah, dengan mulai masuknya guru SD dan SMP ini menjadi langkah awal persiapan melakukan adaptasi kebiasaan baru (AKB).

"Terhadap para guru ketika nantinya setelah sekolah-sekolah yang akan diverifikasi maupun di assessment oleh tim satgas Covid-19, juga Dinas Pendidikan maupun Dinas Kesehatan mana-mana yang bisa untuk pelaksanaan sekolah tatap muka maka akan segera dilaksanakan pelaksanaan sekolah tatap muka," ungkapnya.

Meski begitu, bagi para guru SD - SMP atau karyawan di sekolah yang memiliki komorbid atau penyakit penyerta, pemkot mengimbau untuk tetap melakukan WFH atau kerja dari rumah.

"Di dalam surat edaran yang dikeluarkan oleh Pemkot Surabaya terkait untuk guru masuk semua, itu ada batasan-batasan. Tentunya para guru yang memiliki penyakit bawaan ataupun komorbid itu untuk sementara tetap melaksanakan WFH," katanya.

Sementara untuk pengawasan, Febri mengaku, jika Dinas Pendidikan sudah menyediakan laman aplikasi Sistem Informasi Aplikasi Guru Surabaya (SIAGUS).

Di aplikasi tersebut, semua aktivitas baik absen maupun kegiatan belajar mengajar guru di Surabaya tercatat.

"Jadi terpantau semua, seandainya dia ada sakit apa, kemarin sudah di swab terus kemudian hasilnya negatif atau positif di situ juga mereka melakukan input. Jadi memang kesadaran dari guru ini yang sangat dipentingkan untuk bisa tercapainya sekolah tatap muka yang ada di Kota Surabaya," jelasnya..

Febri juga menambahkan, dalam surat edaran wali kota tersebut yang akan masuk ke sekolah mulai besok tidak hanya tenaga pendidik. 

Tapi, bagi pegawai non guru atau karyawan di sekolah yang tidak memiliki komorbid atau penyakit penyerta juga mulai masuk.

"Tentunya seperti itu. Jadi semua yang berkaitan terhadap kegiatan sekolah kecuali muridnya akan dilakukan adaptasi kebiasaan baru sebelum muridnya nanti yang akan dimasukkan di sekolah," pungkasnya. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Gaya dan model kampanye Calon Wali Kota dan Calon Wakil Wali Kota Surabaya nomor urut 1, Eri Cahyadi-Armudji, dinilai lebih efektif dalam mendongkrak elektabilitas.

Hal itu dapat dilihat dari hasil survei terbaru yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC). Pasangan Eri-Armudji unggul meyakinkan dari lawannya Machfud Arifin-Mujiaman. Angkanya, 48,5 persen untuk Eri-Armudji dan 37,3 untuk Machfud Arifin-Mujiaman. Artinya, ada selisih dua digit, tepatnya sekitar 11,2 persen.

Menurut Direktur Riset SMRC Deni Irvani, ada beberapa faktor Eri-Armudji unggul dari Machfud Arifin-Mujiaman. 

Diantaranya adalah konten alat peraga kampanye (APK) dan kampanye Eri-Armudji lebih menarik dan membuat warga mudah mengingatnya.

“Memiliki kuantitas yang baik tak menjamin akan mampu menarik simpati pemilih. Tapi kualitas juga sangat penting. Hal ini terbukti di Pilkada Surabaya. Seperti yang diketahui, Pak Machfud lebih dulu startnya dibanding Mas Eri. Itu artinya secara kuantitas Pak Machfud lebih dulu bisa melakukan sosialisasi. Tapi secara kualitas, Pak Machfud kalah dibanding Mas Eri,” ungkap Deni, saat acara forum diskusi virtual bertema "Peluang Calon-Calon Wali Kota dalam Pilkada Surabaya", Minggu (22/11/2020).

Deni mengatakan, tim kampanye Eri-Armudji lebih bisa memanfaatkan sarana dan prasana serta waktu untuk menyosialisasikan. Contohnya adalah, tingginya akses internet di Surabaya bisa dimanfaatkan untuk sosialisasi program Eri-Armudji melalui dunia maya.

“Cara menawarkan program tim Eri-Armudji tidak monoton. Melalui konten-konten yang menarik dan lebih bervariasi bisa memikat hati pemilih. Hasil, popularitas dan elektabilitas Eri-Armudji mampu menyalip Machfud Arifin-Mujiaman meski paslon nomor 2 ini start lebih dulu,” ujarnya.

Faktor lain yang juga sangat mempengaruhi adalah sosok Ketua DPP PDI Perjuangan yang juga Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.

"Saya melakukan analisis lebih dalam, dan ternyata memang ada pengaruh. Ada hubungan antara elektabilitas calon (Eri Cahyadi), dengan penilaian kinerja Bu Risma. Artinya, warga yang puas kinerja Bu Risma cenderung memilih Eri, dan sebaliknya, yang kurang puas cenderung memilih Machfud Arifin," katanya.

Karena yang merasa puas dengan kinerja Risma lebih tinggi, lanjut Deni, maka sangat menguntungkan pasangan Eri Cahyadi-Armudji.

Hasil survei SMRC juga mencatat sebanyak 97 persen warga Surabaya puas terhadap kinerja Wali Kota Risma yang sudah dua periode memimpin.

"Tentu catatan ini sangat tinggi dan luar biasa karena warga puas dengan kinerja wali kota," pungkas Deni.

Survei SMRC ini digelar pada 11-18 November 2020 dengan sampel sebanyak 820 responden yang diwawancara secara tatap muka. 

Responden dipilih melalui metode multistage random sampling. 

Toleransi kesalahan (margin of error) survei ini diperkirakan ±3.5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Respon rilis survei Saiful Mujani Reasearch and Consulting (SMRC), PDI Perjuangan Surabaya semakin yakin Calon Wali Kota Eri Cahyadi dan Calon Wakil Wali Kota Armudji, nomor 1, akan memenangkan Pilkada 9 Desember 2020. 

Dalam rilis SMRC, Eri-Armudji diunggulkan dengan 48,5 persen atau unggul telak sekitar 11 persen. Sedang Machfud Arifin-Mujiaman mendapat hanya 37,3 persen.

Pergerakan total dan massif oleh kader PDI Perjuangan dari atas hingga akar rumput, bersama seluruh relawan, partai-partai politik pendukung seperti PSI, PBB, Hanura, Partai Berkarya, PKPI, Partai Garuda, dan elemen-elemen masyarakat Surabaya, menjadi kunci keunggulan Eri-Armudji. 

“Pergerakan total dari semua pihak, di semua tingkatan, di semua lini, itu kunci keunggulan pergerakan darat dan udara Eri-Armudji,” kata Adi Sutarwijono, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya, Minggu (22/11/2020).

Menurut Adi, PDIP semakin yakin di jalan kerakyatan, jalan gotong royong, holopis kuntul baris antar berbagai pihak, yang ingin merawat dan menjaga Surabaya dengan spirit kebaikan yang diwariskan Walikota Risma. 

“Kita semua sadar, rakyat Surabaya sadar, jangan sampai Surabaya jatuh ke tangan yang salah, yang tidak punya rekam jejak mengelola Kota Surabaya, dan akan membawa kota ini ke arah lain, dari yang telah dikerjakan Bu Risma selama 10 tahun ini,” kata Adi, yang juga Ketua Tim Pemenangan Eri Cahyadi-Armudji.

PDIP telah mendapat laporan dari berbagai pihak, area-area yang selama ini sulit bagi Eri-Armudji, sekarang telah berbalik menjadi pendukung setia Eri-Armudji. 

Posko-posko pemenangan Eri-Armudji terus bermunculan dan menjamur di kampung-kampung, di rumah-rumah penduduk. 

“Eri-Armudji kampanye dengan gagasan-gagasan cemerlang, menebar kebaikan, dengan narasi yang cerdas jika kelak memimpin Surabaya, pasca Bu Risma. Kami tidak memakai sembako, tidak menebar uang, tapi Eri-Armudji kampanye dengan spirit kebaikan,” kata Adi.

Itu ditunjukkan dengan kemampuan debat Eri-Armudji  yang memukau beberapa waktu lalu, yang mengekplorasi gagasan-gagasan cemerlang membangun Surabaya. 

“Eri-Armudji bisa memaparkan Surabaya “the next Risma”, yang membawa optimisme. Publik tahu dengan kasat mata dan bisa membedakan: siapa paslon yang cerdas dan cekatan, sebaliknya siapa paslon yang tidak punya narasi, yang bingung menghadapi pertanyaan. Publik tahu paslon mana yang memandang kemajuan Surabaya dari persepsi kejelekan. Dan, itu tidak pada Eri-Armudji,” kata Adi.

Seluruh jajaran PDIP, seluruh relawan dan elemen masyarakat Surabaya yang mendukung Eri Cahyadi-Armuji, menjadikan seluruh survei sebagai cermin sekaligus pelecut untuk semakin bekerja keras. 

“Kita akan terus bergerak, memastikan setiap suara datang ke TPS pada 9 Desember nanti, dan memilih Eri-Armudji,” pungkas Adi. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Jelang pelaksanaan Pilkada Kota Surabaya, elektabilitas Calon Wali Kota Eri Cahyadi dan Calon Wakil Wali Kota Armudji kembali diunggulkan. 

Survei terbaru Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyebutkan, elektabilitas Eri-Armudji mencapai 48,5 persen, unggul dengan selisih 11,2 persen dibanding Calon Wali Kota Machfud Arifin dan Calon Wakil Wali Kota Mujiaman yang meraih elektabilitas 37,3 persen. 

Adapun yang masih belum menentukan sebesar 14,2 persen.

Demikian publikasi hasil survei yang dilakukan Direktur Riset SMR Deni Irvani melalui forum diskusi melalui virtual dengan tema “Peluang Calon-Calon Wali Kota dalam Pilkada Surabaya”, Minggu (22/11/2020).

Deni merinci, tingkat kedikenalan (awareness) alias popularitas Eri Cahyadi 81%, hampir sama dengan Machfud Arifin 80%. 

Tapi di antara yang mengenal kedua sosok calon wali kota itu, yang suka kepada Eri Cahyadi 71 persen, sedangkan yang suka Machfud Arifin hanya 66 persen.

Adapun tingkat popularitas Armudji mencapai 68 persen, dengan tingkat kedisukaan 60 persen. 

Indikator itu juga melebihi Mujiaman yang punya popularitas 55 persen dengan tingkat kedisukaan 54 persen.

Deni menambahkan, kualitas personal Eri Cahyadi dinilai lebih positif dibanding Machfud Arifin. 

“Ini menjelaskan mengapa Eri Cahyadi sementara unggul atas Machfud Arifin,” ujar Deni.

Survei SMRC juga menanyakan penilaian warga Surabaya terhadap kinerja Walikota Surabaya Tri Rismaharini. Hasilnya tingkat kepuasan terhadap kinerja Walikota Surabaya Tri Rismaharini 97 persen. 

“Ini tergolong sangat tinggi,” ujarnya.

Survei ini digelar pada 11-18 November 2020 dengan sampel sebanyak 820 responden yang diwawancara secara tatap muka. Responden dipilih melalui metode multistage random sampling.

Toleransi kesalahan (margin of error) survei ini diperkirakan ±3.5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (Ar)


Sabtu, 21 November 2020



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Indonesia Esports Asociation (IESPA) Jawa Timur menggandeng Smartfren akan menyelenggarakan kompetisi esports untuk cabang permainan Mobile Legends di Surabaya atau “Arek Suroboyo Cup”. 

Penyelenggaraan kompetisi ini diharapkan mendorong lahirnya talenta-talenta esports terbaik di Surabaya, yang di masa depan bisa memberikan kontribusi positif untuk Indonesia.

Pendaftaran kompetisi telah dibuka mulai 15-21 November 2020 dengan melibatkan partisipan dari 154 Kelurahan di Surabaya. 

Selanjutnya akan diselenggarakan babak kualifikasi online tingkat kelurahan, semi final online di tingkat kecamatan, serta grand final offline, tentunya dengan protokol kesehatan. 

Dari babak kualifikasi di tingkat kelurahan, akan diambil satu tim pemenang sebagai perwakilan kelurahan tersebut.

Walikota Surabaya, Tri Rismaharini yang turut hadir dalam pembukaan acara ini menyampaikan terima kasih kepada Smartfren dan IESPA Jawa Timur yang bersedia mengadakan “Arek Suroboyo Cup”. 

Menurut Wali Kota Risma, kompetisi esports ini sejalan dengan visi pemerintah dalam mengembangkan industri kreatif. 

“Semoga melalui penyelenggaraan yang menjangkau tingkat kelurahan, kita bisa sama-sama membuka peluang bagi lahirnya talenta-talenta baru yang dapat mengharumkan nama Indonesia di dunia esports,” ungkap Risma, Sabtu(21/11).

Sementara itu, Djoko Tata Ibrahim, Deputy CEO Smartfren mengungkapkan, bahwa kompetisi ini  akan memberikan kita lebih dari sekadar keseruan. 

Lewat Arek Suroboyo Cup ini, kita bisa sama-sama berkompetisi secara sportif, menunjukkan kemampuan dan mengembangkan potensi untuk masuk ke dunia esports profesional. 

“Memakai jaringan Smartfren yang sudah 100% 4G LTE Advance, kami yakin para talenta-talenta muda ini dapat menggali potensinya menjadi atlet esports profesional dan menyumbangkan prestasinya untuk Indonesia di masa depan,” katanya.

Smartfren sejak awal telah aktif mendukung pengembangan esports di Indonesia. 

Sebelumnya, Smartfren bersama dengan IESPA juga telah menyelenggarakan kompetisi esports terbesar tanah air, IES Smartfren Championship 2020 yang dimenangkan oleh pemain terbaik dari Jakarta, Kalimantan, Sumatera, dan Yogyakarta. 

“Smartfren juga mendukung pengembangan tim esports Tanah Air dan menerapkan fitur Direct Carrier Billing yang memudahkan gamers melakukan pembelian fitur tambahan dalam game. Menggunakan fitur ini, gamers bisa memakai pulsa Smartfren untuk membeli item atau fitur tambahan dalam game. Pengguna Smartfren yang gemar bermain PUBG, Mobile Legends dan DOTA 2 dapat membeli fitur tambahan dengan mengakses aplikasi My Smartfren,” pungkas Djoko. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Ide serta komitmen Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dalam memberi pelayanan yang mudah dan cepat, secara konsisten dilakukan selama hampir 10 tahun memimpin. 

Inovasi yang tak pernah ada habisnya itu menjadi bukti bahwa ia bersama jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus bekerja keras untuk mensejahterakan warga.

Melalui Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Surabaya, Risma membuat terobosan baru yakni pelayanan perubahan dokumen yang terintegrasi dengan Pengadilan Negeri (PN) Surabaya dalam pengurusan administrasi kependudukan (Adminduk).

Program terbaru ini adalah inovasi dari Risma beberapa waktu lalu. Dia menyebut, pelayanan yang terintergrasi dengan PN ini adalah salah satu cita-cita Wali Kota Risma untuk memberikan pelayanan yang mudah dan cepat kepada masyarakat.

“Jadi pelayanan ini sebenarnya bentuk dari tindak lanjut MoU antara Bu Wali dengan PN,” kata Kepala Dispendukcapil Kota Surabaya, Agus Imam Sonhaji, Sabtu (21/11).

Ia menjelaskan, ada sekitar 17 pelayanan yang terintegrasi dengan PN. Diantaranya adalah perubahan biodata karena data NIK ganda, perubahan nama pada akta kelahiran, perubahan jenis kelamin pada akta kelahiran, perubahan tempat tinggal lahir pada akta kelahiran, perubahan nama orang tua pada akta kelahiran, perubahan nama pada akta kematian, perubahan nama pada akta perkawinan, perubahan nama pada akta penceraian, pengangkatan, pengesahan maupun pengakuan anak.

“Kemudian perkawinan antar umat beragama yang berbeda, akta kematian bagi seseorang yang meninggal tapi jenazahnya tidak ditemukan, dan pencatatan kematian bagi warga yang tidak punya dokumen kependudukan,” urainya.

Selain itu, Agus menjelaskan, pada Jumat (20/11) kemarin, telah berlangsung sidang perdana di Mal Pelayanan Publik, SIola. 

Di momen itu, ada empat pelayanan pengajuan dokumen yang telah disidangkan. 

Diantaranya yaitu, perubahan nama orang tua, dokumen perkawinan antar umat beragama yang berbeda, perubahan nama dan perubahan tempat tanggal lahir.

“Alhamdulillah berjalan lancar. Prosesnya singkat, jadi majelis hakimnya datang ke Siola lalu membacakan dokumen dan memeriksa saksi yang pada waktu itu datang. Lalu setelah itu disahkan,” paparnya.

Setelah sidang perdana sukses dilaksanakan, dia menyebut pelayanan ini secara  khusus akan dilaunching oleh Wali Kota Risma. Ia pun menegaskan bahwa pelayanan perdana kemarin merupakan soft opening. 

“Nanti grand openingnya tentunya oleh Bu Wali. Kami memastikan dulu bahwa secara teknis lancar tanpa hambatan,” paparnya.

Di kesempatan yang sama, untuk dapat menggunakan layanan yang terintegrasi PN tersebut, pemohon hanya perlu memasukkan data melalui website https://www.klampid.disdukcapilsurabaya.id itu, pemohon mengisi identitas diri. 

“Dan menyampaikan jenis adminduk yang diperlukan. Di website sudah ada tulisannya. Kemudian kita proses,” tegas dia.

Setelah diproses sesuai data yang ada pada aplikasi, maka pemohon menunggu jadwal untuk jadwal sidang yang ditentukan. 

Apalagi, hakim yang datang ke Siola bukan lagi pemohon yang datang ke Kantor PN seperti sebelum-sebelumnya. 

“Seperti yang dicita-citakan Bu Wali, tujuannya pelayanan ini mempercepat dan memudahkan. Terakhir membahagiakan,” pungkasnya. (Ar)



KABARPROGRESIF.COM: (Malang) Kapok Sahli Pangdam V/Brawijaya, Brigjen TNI Yoyok Bagus Budianto mengakhiri pelaksanaan latihan gladi posko 1 yang digelar di wilayah teritorial Korem 083/Baladhika Jaya.

Dijelaskannya, latihan gladi posko merupakan salah satu upaya Satuan dalam meningkatkan kemampuan antara pimpinan dengan para staf, terlebih memadukan kerjasama, koordinasi hingga pengambilan suatu keputusan tekait taktik maupun teknik olah yudha.

“Termasuk upaya perbantuan pada Pemda dalam rangka penanggulangan bencana alam yang terjadi,” ujar Brigjen Yoyok dalam amanat penutupan latihan di Aula Makorem, Sabtu (21/11).

Sementara itu, Danrem 083/Baladhika Jaya, Kolonel Inf Irwan Subekti menambahkan jika sebelumnya, beberapa latihan sudah digelar oleh Satuan di bawah kendalinya.

Ia berharap, materi-materi latihan yang sudah dilakukan saat itu, nantinya bisa dijadikan suatu pedoman ketika menghadapi setiap tantangan maupun tugas mendatang.

“Latihan ini, harus bisa dijadikan bekal pengetahuan serta pedoman ketika dibutuhkan,” pintanya. (Pendam V/Brw/Ar)




KABARPROGRRSIF.COM: (Surabaya) Debat Publik ke-II di Pilkada Surabaya yang dilaksanakan di Dyandra Convention Center, Jalan Basuki Rahmat Rabu (18/11/2020) lalu, memang penampilan pasangan calon (Paslon) Cawali-Cawawali nomer urut 1, Eri Cahyadi – Armuji nampak masih sangat berkesan bagi sebagian besar masyarakat 

Dibanding Machfud-Mujiaman, Paslon Eri Cahyadi -Armuji terlihat lebih menguasai materi permasalahan, saat adu narasi dalam Debat Publik ke-II yang mengambil tema 'Peningkatan Layanan dan Kesejahteraan Masyarakat Surabaya'. 

Hadir 5 panelis dari unsur akademisi universitas negeri terbaik di Kota Surabaya, pada debat yang disiarkan live streaming di televisi dan media social.

“Atmosfer debat Pilkada Surabaya kali ini sungguh sangat menarik karena membawa kualitas sebagaimana mestinya dalam konteks sebuah topik,” ungkap Ekonom Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Gigih Prihantono S.E., M.S.E, usai debat berlangsung.

Gigih menganggap paslon Eri-Armudji sangat menguasai betul apa yang seharusnya diperlukan Kota Surabaya terkait isu teknokratis dalam efisiensi perekonomian serta pengaruhnya terhadap serapan tenaga kerja. 

“Debat pilkada Surabaya kedua kemarin sungguh menarik dan saya pikir kualitas debat seperti ini-lah yang perlu dipertahankan bahkan ditingkatkan kedepannnya. Apa yang menarik? Bahwa pasangan Eri-Armuji berani melontarkan isu teknokratis terkait dengan ICOR (incremental output ratio) dan ILOR (incremental labor output ratio). ICOR menunjukkan seberapa efisienkah perekonomian kita mampu menghasilkan PDRB. Sedangkan ILOR menunjukkan seberapa inklusif-kah perekonomian kita mampu menyerap tenaga kerja,” terangnya. 

Sayangnya, Gigih menganggap paslon penantang hanya sedikit memahami isu tersebut yang mestinya dapat menjadi tamparan telak paslon Machfud Arifi-Mujiaman dimana argumen realitas lapangan mereka tak cukup kuat tanpa didasari pemahaman masalah teknokratis yang ada.

“Isu seperti ini-lah yang harusnya dijawab oleh pasangan Machfud Arifin dan Mujiaman. Namun sayang, ternyata Machfud Arifin dan Mujiaman tidak memahami masalah teknokratis yang ada. Machfud Arifin dan Mujiaman mungkin sedikit paham tentang isu kekurangan pemkot dilapangan dan ini sangat bagus sebagai calon walikota penantang,” tandas Gigih.

Ia kemudian menerangkan, bahwa penguasaan isu tersebut sangatlah penting bagi kedua paslon, karena segala program yang berjalan ketika nantinya salah satu dari mereka terpilih otomatis menggunakan indikator-indikator capaian teknokratis yang ada.

“Namun, tidak tahu sama sekali tentang isu teknokratis ini-lah yang berbahaya bisa-bisa kota Surabaya nantinya tidak malah membaik kualitas bahkan bisa jadi kota medioker. Karena bagaimanapun nanti kedua calon Walikota siapapun yang terpilih pasti harus menggunakan saluran teknokratis untuk menjalankan programnya termasuk juga harus mengerti indikator-indikator capaian teknokratis seperti ICOR (incremental capital-output ratio) dan ILOR (Incremental Labour Output Ratio) ,” papar Gigih.  

Sementara itu dalam debat publik Pilkada Surabaya kali ini, Gigih kembali menegaskan bahwa wawasan mengenai isu teknokratis tersebut sangatlah penting demi masa depan Kota Surabaya. 

Dalam hal ini, ia menyimpulkan pasangan Eri-Armudji kali ini menang telak atas saingan tunggalnya Machfud Arifin-Mujiaman. 

“Kedepan saya pikir isu teknokratis ini akan semakin mengemuka, karena ini adalah kunci agar kota Surabaya menjadi sejajar dengan kota kelas dunia lainnya. Dan dalam debat ini saya berpikir Eri-Armuji menang telak dari pasangan Machfud Arifin-Mujiaman terkait isu teknokratis,” pungkasnya. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Ada yang berbeda pada pelaksanaan komunikasi sosial yang digelar oleh pihak Kodim 0830/Surabaya Utara. Bagaimana tidak, komsos itu melibatkan para komunitas mobil dan motor.

Alhasil, komsos yang dipimpin langsung oleh Dandim, Kolonel Inf Sriyono itu mendapat respon positif dari kalangan komunitas tersebut.

“Komsos ini, tidak memandang semua golongan. Elemen masyarakat kita rangkul agar bisa saling menjaga Persatuan dan Kesatuan,” ujar Dandim dalam acara yang berlangsung di Aula Makodim setempat, Sabtu (21/11).

Selain melibatkan komunitas mobil dan motor, komsos itu juga melibatkan para Danramil di wilayah teritorial Kodim. 

“TNI, harus bisa menjadi penggugah semangat nasionalisme dan patriotisme bagi masyarakat,” tegasnya. (Pendam V/Brw/Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pecinta atau pengagum Soekarno atau dikenal dengan “Barisan Soekarnois” melakukan deklarasi mendukung pasangan Eri Cahyadi - Armudji pada Pilwali Surabaya, 9 Desember mendatang.

Deklarasi yang dipimpin tokoh Barisan Soekarnois sekaligus Ketua DPP PDI Perjuangan, Ahmad Basarah, diikuti oleh ratusan relawan beserta pejabat fungsionaris partai di tingkat provinsi maupun kota.

“Acara malam ini membuktikan bahwa pengikut Bung Karno terus tumbuh dan berkembang,” kata Basarah di sela deklarasi di Hotel Elmi Surabaya, Jumat (20/11) malam.

Menurut dia, relawan dan tokoh yang hadir juga membuktikan bahwa generasi Soekarnois-Soekarnois baru tumbuh bukan hanya di dalam PDI Perjuangan, tapi juga di tengah masyarakat. 

“Hari ini juga membuktikan bahwa ikatan ideologis antara PDI Perjuangan yang tujuan politiknya adalah memperjuangkan pemikiran dan ajaran Bung Karno dalam aksi kehidupan bermasyarakat dan bernegara, itu mendapatkan dukungan dari kompenen barisan Soekarnois di luar partai,” tukas Wakil Ketua MPR RI tersebut.

“Ini membuktikan sinergitas antara partai dengan barisan Soekarnois di luar partai,” tambahnya.

Total ada 26 organisasi barisan Soekarnois mendeklarasikan dukungan kepada Eri Cahyadi sebagai wali kota dan Armudji sebagai calon dan wakil wali Kota yang diusung oleh partai PDI Perjuangan. 

Penandatanganan deklarasi dukungan barisan Soekarnois ini, kata Basarah, tentu akan ditindaklanjuti untuk melakukan koordinasi keseluruhan jaringan dan jajaran serta anggota, kerabat dari seluruh eksponen yang tergabung.

“Saya percaya apa yang telah dilakukan oleh teman-teman barisan Soekarnois ini akan menambah dan memastikan kemenangan pasangan nomor urut 1, Eri Cahyadi dan Armudji menjadi pemenang pada Pilkada Surabaya, 9 Desember nanti,” terangnya.

Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya Adi Sutarwiyono menyatakan dengan adanya dukungan dari Barisan Soekarnois ini maka semakin menambah keyakinan dan keoptimistisan untuk menang.

“Ini akan semakin mempertebal kemenangan dalam Pilkada Surabaya, yang berlangsung head to head,” kata Ketua DPRD Surabaya itu.

Ia menegaskan bahwa 26 komponen elemen yang mendukung Eri Cahyadi dan Armudji adalah basis massa konkret, serta diharapkan semakin meningkatkan elektoral menambah kemenangan di Pilwali Surabaya.

Di tempat sama, calon Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengaku bangga dengan dukungan dari Barisan Soekarnois dan menyatakan komitmennya untuk membuat Surabaya menjadi bagian dari sejarah perjuangan Bung Karno.

“Ke depan, semua harus tahu bahwa Surabaya adalah tanah kelahiran Sang Proklamator. Publik juga harus mengerti bahwa di kawasan Peneleh itu lahir seorang Bung Karno dan tokoh-tokoh perjuangan bangsa lainnya,” kata Eri.

Sementara itu, juga hadir pada deklarasi tersebut Ketua DPD PDI Perjuangan Kusnadi beserta Sekretaris Sri Untari, tokoh senior Saleh Ismail Mukadar, beserta tokoh-tokoh Barisan Soekarnois lainnya. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pelototi para pengembang perumahan di Kota Pahlawan yang belum menyerahkan Prasarana, Sarana, dan Utilitas (PSU) ke Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

"Hari ini (20/11), yang menyerahkan ada dua (pengembang). Kita berharap nantinya semakin tumbuh kesadaran mereka untuk bagaimana menyerahkan dan Pemda juga tidak sampai mempersulit itu sehingga semuanya berjalan dengan baik," kata Kepala Koordinator Wilayah (Kakorwil) 6 KPK, Didik Agung Widjanarko di Ruang Sidang Wali Kota dalam rangka kegiatan percepatan penyerahan fasilitas umum (fasum) dan fasilitas sosial (fasos) di Kota Surabaya, Jum'at (20/11). 

Menurut Didik Penyerahan PSU ini telah diatur dalam Perda Kota Surabaya Nomor 7 Tahun 2010 tentang Penyerahan Prasarana, Sarana, dan Utilitas Pada Kawasan Industri, Perdagangan, Perumahan dan Pemukiman.

Oleh sebab itu, KPK berusaha memberikan bantuan untuk memfasilitasi bagaimana antara kedua pihak, baik pemkot maupun pengembang perumahan bisa saling bersinergi. 

Dari pengembang dengan kesadaran menyerahkan, sedangkan pemda juga akan bertanggung jawab untuk melakukan pemeliharaan terhadap aset-aset tersebut.

"Karena kalau PSU tidak (diserahkan) kasihan masyarakat di situ. Fasum tersebut yang seharusnya milik pemda disalahfungsikan (pengembang), atau malah dijual atau tidak terpelihara dengan baik. Nah, itu hal-hal yang bisa merugikan masyarakat," paparnya.

Namun begitu, mantan Direktur Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) ini mengapresiasi langkah Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Menurut dia, meski PSU belum diserahkan, namun Pemkot Surabaya sudah memberikan perhatian. 

Contohnya, pemkot melakukan perbaikan jalan atau pengerukan saluran untuk mencegah banjir saat musim hujan.

"Kita punya kewajiban moril untuk bagaimana memberikan jaminan kepada warga yang ada di situ, itu hal yang baik. Walaupun belum kewajiban (melakukan pemeliharaan), tapi sebagai Kepala Daerah, beliau (Wali Kota Risma) memberikan perhatian itu," imbuhnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Surabaya, Hendro Gunawan menjelaskan, agenda pertemuan antara pemkot bersama KPK dan pengembang ini untuk menyamakan persepsi dalam rangka percepatan penyerahan fasum dan fasos di Kota Surabaya. Percepatan ini juga berjalan di seluruh wilayah Indonesia. 

“Bagaimana upaya percepatan bisa dilakukan, baik lewat KPK, lembaga terkait kemudian juga dengan pengembang,” kata Hendro.

Dengan demikian, kata Hendro, jika semua pihak sudah bersinergi maka tidak ada lagi perbedaan persepsi ketentuan dan kendala-kendala di lapangan. 

“Sehingga diharapkan begitu ini selesai dan pengembang bisa segera menyerahkan fasum dan fasosnya sesuai ketentuan,” papar dia.

Menurutnya, ada beberapa kendala yang menyebabkan fasum maupun fasos di Surabaya belum diserahkan oleh pengembang. 

Misalnya, saat penyerahan fasum fasos, pengembangnya sudah bubar. Kedua ada hal terkait dengan kepemilikan lahan yang belum dikuasai. Kemudian ada kendala terkait perbedaan luasan lahan.

“Ada taman, ada sekolah, puskesmas, sentra PKL, nah itu semua dari fasum. Sedangkan kita dari pemerintah kota wajib melakukan pemeliharaan,” pungkasnya.

Sebagai diketahui, dalam agenda pertemuan itu juga dilakukan penyerahan fasum dari dua pengembang kepada Pemkot Surabaya yang disaksikan langsung oleh KPK. 

Dengan penyerahan baru itu, maka hingga saat ini ada 96 pengembang yang sudah menyerahkan fasum, dari total 240 jumlah pengembang yang ada di Surabaya. (Ar)


Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive