KABARPROGRESIF.COM: (Sidoarjo) Komandan Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Laut (Dankodiklatal) Laksda TNI Nurhidayat membuka program pendidikan Dasar Keprajuritan Siswa Pendidikan Pertama Bintara (Dikmaba) TNI AL Angkatan ke-40 Gelombang 1 Tahun Anggaran 2020 yang dilaksanakan di Lapangan Samudera Pusat Latihan Pendidikan Dasar Militer (Puslatdiksarmil) Kodiklatal yang berlokasi di Juanda Sidoarjo, Senin, (23/11/2020).
Selasa, 24 November 2020
- Selasa, November 24, 2020
- progresifonline
- Metropolis
- No comments
KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Dalam rangka Persiapan Pelaksanaan Pilkada Serentak 2020, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menerima Kunjungan Kerja (kunker) Spesifik Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI).
Senin, 23 November 2020
- Senin, November 23, 2020
- progresifonline
- Metropolis
- No comments
KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Semakin mendekati hari pencoblosan pada Pilkada Kota Surabaya 9 Desember mendatang, elektabilitas pasangan calon Eri Cahyadi dan Armudji terus meninggalkan pesaingnya, Machfud Arifin dan Mujiaman.
Survei terbaru Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada 11-18 November menyebutkan, Eri-Armudji meraih elektabilitas (tingkat keterpilihan) 48,5 persen, sedangkan Machfud-Mujiaman 37,3 persen. Artinya, ada selisih dua digit, tepatnya sekitar 11,2 persen.
Pengamat politik UIN Sunan Ampel Andri Arianto mengatakan, wajar jika elektabilitas Eri Cahyadi melesat melebihi Macfud Arifin.
Hal ini karena secara kualitas personal Eri lebih disukai warga ketimbang Machfud. Buktinya, meski secara popularitas Eri dan Machfud relatif seimbang, yaitu masing-masing 81 persen dan 80 persen, tingkat kedisukaan Eri lebih besar yaitu 71 persen. Sedangkan Machfud hanya 66 persen.
“Sikap santun Eri menjadi daya tarik bagi warga. Positioning Eri sudah tepat, yaitu santun. Sedangkan positioning Machfud cenderung agresif, rupanya itu malah tidak disukai warga,” ujar Andri ketika dihubungi, Minggu (22/11/2020).
Menurut Andri, rentang waktu survei SMRC pada 11-18 November digelar seusai debat perdana pada 4 November, sehingga memberi preferensi kepada warga tentang kualitas calon selama debat.
"Artinya, usai debat orang lebih menyukai Eri karena beberapa alasan," lanjutnya.
Pertama, lanjut dia, masyarakat yang melihat debat publik lebih memilih Eri-Armudji. Sebab, dalam memaparkan visi dan misinya, Eri-Armudji lebih detail menyampaikan gagasan dan mudah dipahami.
Sementara Macfud Arifin dan Mujiaman lebih banyak menyerang secara emosional.
"Jadi kesannya arogan," ujar Andri.
Kedua, faktor dugaan money politics. Saat ini di media sosial dan media ramai adanya dugaan penyalahgunaan paket bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang digunakan untuk kampanye Machfud-Mujiaman.
"Ini justru merugikan si paslon. Persoalannya, masyakat Surabaya sudah cerdas. Masyakat justru akan mengganggap bahwa Paslon yang melakukan money politics telah melakukan kecurangan dan tidak layak menjadi pemimpin, karena belum memimpin saja sudah mau curang. Masyarakat pasti akan tetap menerima bantuan dari money politica, tetapi belum tentu memilihnya. Ini akan menjadi bumerang bagi si paslon,” pungkasnya.
Tuduhan Ke PCNU Berpolitik Tak Berdasar, Malah Sebaliknya PWNU Berpolitik Hadir di Acara MA-Mujiaman
- Senin, November 23, 2020
- progresifonline
- Metropolis
- No comments
KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pekan lalu sejumlah tokoh dan Ulama PW Nahdlatul Ulama menuduh Pengurus Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Surabaya melakukan pelanggaran etik dan disiplin organisasi terkait dengan dinamika Kontestasi Pilwali Surabaya.
Namun kenyataannya hal itu dibantah oleh Wakil Rais Syuriah PCNU Surabaya, KH. Qodli Syafi’i Al Hasby.
Bahkan, beliau justru menyebut jika pengurus PWNU yang telah berpolitik memanfaatkan NU untuk berpolitik dengan mendukung calon Walikota Mahfudz Arifin.
“Mereka salah paham. Belum Tabayyun, tiba-tiba menuduh PCNU Surabaya melakukan pelanggaran etik dan disiplin organisasi terkiait pilkada Surabaya. Nyatanya, malah beliau yang salah, melakukan silahturohim dan Halaqah Aswaja di Mercure yang dihadiri Paslon Machfud Arifin.” kata Wakil Rais Syuriah PCNU Surabaya, KH. Qodli Syafi’i Al Hasby, saat dikonfirmasi Minggu (22/1).
Lebih lanjut menurut KH. Qodli Syafi’i Al Hasby, acara yang dihadiri calon Wali Kota Mahfudz Arifin sebagai calon Wali Kota itu, juga ada agenda breefing kepada yang hadir, yang berisi narasi-narasi kampanye paslon nomor 2.
Hadir untuk memberikan pengarahan dalam acara tersebut, KH. Anwar Iskandar dan KH. Ali Maschan Musa.
Keduanya adalah Wakil Rais PWNU Jawa Timur. Selain kedua kiai tersebut, acara tersebut juga diklaim didukung oleh KH. Miftachul Akhyar, Rais Am PBNU yang sebelumnya dikenal merupakan pendukung MA.
“Jangan karena perbedaan aspirasi politik lalu menimbulkan rusaknya organisasi. Adalah hak setiap warga termasuk pengurus NU mengekspresikan pilihan politiknya, yang penting jangan bawa simbol organisasi dan jangan menimbulkan kerusakan. Mari dewasa dalam berpolitik”, demikian pungkas KH. Qodli Syafi’i Al Hasby.
Oleh sebab itu, lanjutnya, PCNU akan meluruskan dengan PWNU agar tidak terjadi salah paham. Yang jelas, lanjut KH. Qodli Syafi’i Al Hasby, Nahdlatul Ulama tidak berpolitik untuk mendukung paslon pilkada Surabaya.
"Alhamdullilah, ini tidak sampai terjadi konlfik internal. Ini masalah kecil. Kita akan akan meluruskan untuk mencari win-win solution," pungkasnya
Seperti diketahui, muncul pemberitaan bahwa PWNU Jawa Timur sempat melaporkan politisasi organisasi oleh PCNU Surabaya kepada PBNU disertai permohonan Caretaker. (Ar)
- Senin, November 23, 2020
- progresifonline
- Metropolis
- No comments
KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Para pengurus dan kader Partai NasDem Surabaya berbondong-bondong alias “bedol desa” mendeklarasikan diri mendukung Calon Wali Kota Eri Cahyadi - Calon Wakil Wali Kota Armudji.
Suherman, mantan Ketua DPC Partai NasDem Kecamatan Tandes Surabaya menjelaskan, terdapat 14 DPC (kepengurusan setingkat kecamatan) yang menyatakan mendukung Eri-Armudji.
"Dari 14 kecamatan, kami yakin bisa menyumbangkan sekitar 15 ribu suara, seperti saat perolehan suara NasDem ketika Pemilu 2019 lalu di 14 kecamatan,” kata dia setelah acara deklarasi di posko pemenangan ErJi di Jalan Kutai Surabaya, Minggu (22/11/2020).
Dia menjelaskan, para pengurus dan kader NasDem di akar rumput kecewa dalam proses penentuan dukungan Partai NasDem ke Calon Wali Kota Machfud Arifin dan Calon Wakil Wali Kota Mujiaman. “Tidak sesuai dengan hati nurani DPC,” ujarnya.
"Sekarang kita menatap ke depan bagaimana dukungan kita ini bisa menambah suara paslon nomor 1, sehingga bisa memenangkan paslon nomor 1, yaitu Mas Eri dan Cak Armudji," terang Suherman.
Menurut Suherman, Eri sangat layak memimpin Surabaya karena memiliki pengalaman dan rekam jejak yang teruji.
Eri mengawali karir dari bawah hingga menjadi kepala dinas, serta kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) yang mengelola berbagai perencanaan program sosial, ekonomi, pendidikan, kesehatan, maupun infrastruktur Kota Pahlawan.
“Kami menjatuhkan pilihan ke Eri Cahyadi karena kami ingin memberikan kesempatan kepada anak muda yang cerdas, smart, visioner, dan berpengalaman sebagai arsitek pembangunan Kota Surabaya,” kata Suherman.
Sementara itu, Eri Cahyadi berterima kasih mendapat dukungan dari para mantan pengurus dan kader NasDem di tingkat akar rumput di 14 kecamatan.
"Teman-teman tadi menyatakan akan melakukan kegiatan masyarakat ke bawah untuk mensosialisasikan dan sekaligus door to door ke masyarakat, sehingga menambah suara kita," pungkas Eri. (Ar)
Minggu, 22 November 2020
- Minggu, November 22, 2020
- progresifonline
- Metropolis
- No comments
KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menginstruksikan tenaga pendidik maupun non pendidik di Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) mulai masuk ke sekolah pada Senin, (23/11) besok.
Ini dilakukan dalam rangka persiapan pelaksanaan sekolah tatap muka. Hal tersebut juga berdasarkan surat edaran Wali Kota Surabaya nomor: 800/10371/436.7.1/2020 tentang Pengaturan Kerja di Kantor.
"Apalagi kemarin juga ada keputusan SKB (Surat Keputusan Bersama) menteri yang menyatakan bahwa kewenangan terhadap pelaksanaan sekolah tatap muka itu dikembalikan kepada daerah masing-masing. Itu sebagai langkah awal yaitu dengan memasukkan seluruh guru baik negeri maupun swasta SD dan SMP untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran di sekolah," kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat, Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara di kantornya, Minggu (22/11).
Febri menjelaskan, jika sebelumnya tenaga pendidik melakukan work from home (WFH), yakni kegiatan belajar mengajar secara daring dari rumah.
Nah, dengan mulai masuknya guru SD dan SMP ini menjadi langkah awal persiapan melakukan adaptasi kebiasaan baru (AKB).
"Terhadap para guru ketika nantinya setelah sekolah-sekolah yang akan diverifikasi maupun di assessment oleh tim satgas Covid-19, juga Dinas Pendidikan maupun Dinas Kesehatan mana-mana yang bisa untuk pelaksanaan sekolah tatap muka maka akan segera dilaksanakan pelaksanaan sekolah tatap muka," ungkapnya.
Meski begitu, bagi para guru SD - SMP atau karyawan di sekolah yang memiliki komorbid atau penyakit penyerta, pemkot mengimbau untuk tetap melakukan WFH atau kerja dari rumah.
"Di dalam surat edaran yang dikeluarkan oleh Pemkot Surabaya terkait untuk guru masuk semua, itu ada batasan-batasan. Tentunya para guru yang memiliki penyakit bawaan ataupun komorbid itu untuk sementara tetap melaksanakan WFH," katanya.
Sementara untuk pengawasan, Febri mengaku, jika Dinas Pendidikan sudah menyediakan laman aplikasi Sistem Informasi Aplikasi Guru Surabaya (SIAGUS).
Di aplikasi tersebut, semua aktivitas baik absen maupun kegiatan belajar mengajar guru di Surabaya tercatat.
"Jadi terpantau semua, seandainya dia ada sakit apa, kemarin sudah di swab terus kemudian hasilnya negatif atau positif di situ juga mereka melakukan input. Jadi memang kesadaran dari guru ini yang sangat dipentingkan untuk bisa tercapainya sekolah tatap muka yang ada di Kota Surabaya," jelasnya..
Febri juga menambahkan, dalam surat edaran wali kota tersebut yang akan masuk ke sekolah mulai besok tidak hanya tenaga pendidik.
Tapi, bagi pegawai non guru atau karyawan di sekolah yang tidak memiliki komorbid atau penyakit penyerta juga mulai masuk.
"Tentunya seperti itu. Jadi semua yang berkaitan terhadap kegiatan sekolah kecuali muridnya akan dilakukan adaptasi kebiasaan baru sebelum muridnya nanti yang akan dimasukkan di sekolah," pungkasnya. (Ar)
- Minggu, November 22, 2020
- progresifonline
- Metropolis
- No comments
KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Gaya dan model kampanye Calon Wali Kota dan Calon Wakil Wali Kota Surabaya nomor urut 1, Eri Cahyadi-Armudji, dinilai lebih efektif dalam mendongkrak elektabilitas.
Hal itu dapat dilihat dari hasil survei terbaru yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC). Pasangan Eri-Armudji unggul meyakinkan dari lawannya Machfud Arifin-Mujiaman. Angkanya, 48,5 persen untuk Eri-Armudji dan 37,3 untuk Machfud Arifin-Mujiaman. Artinya, ada selisih dua digit, tepatnya sekitar 11,2 persen.
Menurut Direktur Riset SMRC Deni Irvani, ada beberapa faktor Eri-Armudji unggul dari Machfud Arifin-Mujiaman.
Diantaranya adalah konten alat peraga kampanye (APK) dan kampanye Eri-Armudji lebih menarik dan membuat warga mudah mengingatnya.
“Memiliki kuantitas yang baik tak menjamin akan mampu menarik simpati pemilih. Tapi kualitas juga sangat penting. Hal ini terbukti di Pilkada Surabaya. Seperti yang diketahui, Pak Machfud lebih dulu startnya dibanding Mas Eri. Itu artinya secara kuantitas Pak Machfud lebih dulu bisa melakukan sosialisasi. Tapi secara kualitas, Pak Machfud kalah dibanding Mas Eri,” ungkap Deni, saat acara forum diskusi virtual bertema "Peluang Calon-Calon Wali Kota dalam Pilkada Surabaya", Minggu (22/11/2020).
Deni mengatakan, tim kampanye Eri-Armudji lebih bisa memanfaatkan sarana dan prasana serta waktu untuk menyosialisasikan. Contohnya adalah, tingginya akses internet di Surabaya bisa dimanfaatkan untuk sosialisasi program Eri-Armudji melalui dunia maya.
“Cara menawarkan program tim Eri-Armudji tidak monoton. Melalui konten-konten yang menarik dan lebih bervariasi bisa memikat hati pemilih. Hasil, popularitas dan elektabilitas Eri-Armudji mampu menyalip Machfud Arifin-Mujiaman meski paslon nomor 2 ini start lebih dulu,” ujarnya.
Faktor lain yang juga sangat mempengaruhi adalah sosok Ketua DPP PDI Perjuangan yang juga Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.
"Saya melakukan analisis lebih dalam, dan ternyata memang ada pengaruh. Ada hubungan antara elektabilitas calon (Eri Cahyadi), dengan penilaian kinerja Bu Risma. Artinya, warga yang puas kinerja Bu Risma cenderung memilih Eri, dan sebaliknya, yang kurang puas cenderung memilih Machfud Arifin," katanya.
Karena yang merasa puas dengan kinerja Risma lebih tinggi, lanjut Deni, maka sangat menguntungkan pasangan Eri Cahyadi-Armudji.
Hasil survei SMRC juga mencatat sebanyak 97 persen warga Surabaya puas terhadap kinerja Wali Kota Risma yang sudah dua periode memimpin.
"Tentu catatan ini sangat tinggi dan luar biasa karena warga puas dengan kinerja wali kota," pungkas Deni.
Survei SMRC ini digelar pada 11-18 November 2020 dengan sampel sebanyak 820 responden yang diwawancara secara tatap muka.
Responden dipilih melalui metode multistage random sampling.
Toleransi kesalahan (margin of error) survei ini diperkirakan ±3.5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (Ar)
- Minggu, November 22, 2020
- progresifonline
- Metropolis
- No comments
KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Respon rilis survei Saiful Mujani Reasearch and Consulting (SMRC), PDI Perjuangan Surabaya semakin yakin Calon Wali Kota Eri Cahyadi dan Calon Wakil Wali Kota Armudji, nomor 1, akan memenangkan Pilkada 9 Desember 2020.
Dalam rilis SMRC, Eri-Armudji diunggulkan dengan 48,5 persen atau unggul telak sekitar 11 persen. Sedang Machfud Arifin-Mujiaman mendapat hanya 37,3 persen.
Pergerakan total dan massif oleh kader PDI Perjuangan dari atas hingga akar rumput, bersama seluruh relawan, partai-partai politik pendukung seperti PSI, PBB, Hanura, Partai Berkarya, PKPI, Partai Garuda, dan elemen-elemen masyarakat Surabaya, menjadi kunci keunggulan Eri-Armudji.
“Pergerakan total dari semua pihak, di semua tingkatan, di semua lini, itu kunci keunggulan pergerakan darat dan udara Eri-Armudji,” kata Adi Sutarwijono, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya, Minggu (22/11/2020).
Menurut Adi, PDIP semakin yakin di jalan kerakyatan, jalan gotong royong, holopis kuntul baris antar berbagai pihak, yang ingin merawat dan menjaga Surabaya dengan spirit kebaikan yang diwariskan Walikota Risma.
“Kita semua sadar, rakyat Surabaya sadar, jangan sampai Surabaya jatuh ke tangan yang salah, yang tidak punya rekam jejak mengelola Kota Surabaya, dan akan membawa kota ini ke arah lain, dari yang telah dikerjakan Bu Risma selama 10 tahun ini,” kata Adi, yang juga Ketua Tim Pemenangan Eri Cahyadi-Armudji.
PDIP telah mendapat laporan dari berbagai pihak, area-area yang selama ini sulit bagi Eri-Armudji, sekarang telah berbalik menjadi pendukung setia Eri-Armudji.
Posko-posko pemenangan Eri-Armudji terus bermunculan dan menjamur di kampung-kampung, di rumah-rumah penduduk.
“Eri-Armudji kampanye dengan gagasan-gagasan cemerlang, menebar kebaikan, dengan narasi yang cerdas jika kelak memimpin Surabaya, pasca Bu Risma. Kami tidak memakai sembako, tidak menebar uang, tapi Eri-Armudji kampanye dengan spirit kebaikan,” kata Adi.
Itu ditunjukkan dengan kemampuan debat Eri-Armudji yang memukau beberapa waktu lalu, yang mengekplorasi gagasan-gagasan cemerlang membangun Surabaya.
“Eri-Armudji bisa memaparkan Surabaya “the next Risma”, yang membawa optimisme. Publik tahu dengan kasat mata dan bisa membedakan: siapa paslon yang cerdas dan cekatan, sebaliknya siapa paslon yang tidak punya narasi, yang bingung menghadapi pertanyaan. Publik tahu paslon mana yang memandang kemajuan Surabaya dari persepsi kejelekan. Dan, itu tidak pada Eri-Armudji,” kata Adi.
Seluruh jajaran PDIP, seluruh relawan dan elemen masyarakat Surabaya yang mendukung Eri Cahyadi-Armuji, menjadikan seluruh survei sebagai cermin sekaligus pelecut untuk semakin bekerja keras.
“Kita akan terus bergerak, memastikan setiap suara datang ke TPS pada 9 Desember nanti, dan memilih Eri-Armudji,” pungkas Adi. (Ar)
- Minggu, November 22, 2020
- progresifonline
- Metropolis
- No comments
KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Jelang pelaksanaan Pilkada Kota Surabaya, elektabilitas Calon Wali Kota Eri Cahyadi dan Calon Wakil Wali Kota Armudji kembali diunggulkan.
Survei terbaru Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyebutkan, elektabilitas Eri-Armudji mencapai 48,5 persen, unggul dengan selisih 11,2 persen dibanding Calon Wali Kota Machfud Arifin dan Calon Wakil Wali Kota Mujiaman yang meraih elektabilitas 37,3 persen.
Adapun yang masih belum menentukan sebesar 14,2 persen.
Demikian publikasi hasil survei yang dilakukan Direktur Riset SMR Deni Irvani melalui forum diskusi melalui virtual dengan tema “Peluang Calon-Calon Wali Kota dalam Pilkada Surabaya”, Minggu (22/11/2020).
Deni merinci, tingkat kedikenalan (awareness) alias popularitas Eri Cahyadi 81%, hampir sama dengan Machfud Arifin 80%.
Tapi di antara yang mengenal kedua sosok calon wali kota itu, yang suka kepada Eri Cahyadi 71 persen, sedangkan yang suka Machfud Arifin hanya 66 persen.
Adapun tingkat popularitas Armudji mencapai 68 persen, dengan tingkat kedisukaan 60 persen.
Indikator itu juga melebihi Mujiaman yang punya popularitas 55 persen dengan tingkat kedisukaan 54 persen.
Deni menambahkan, kualitas personal Eri Cahyadi dinilai lebih positif dibanding Machfud Arifin.
“Ini menjelaskan mengapa Eri Cahyadi sementara unggul atas Machfud Arifin,” ujar Deni.
Survei SMRC juga menanyakan penilaian warga Surabaya terhadap kinerja Walikota Surabaya Tri Rismaharini. Hasilnya tingkat kepuasan terhadap kinerja Walikota Surabaya Tri Rismaharini 97 persen.
“Ini tergolong sangat tinggi,” ujarnya.
Survei ini digelar pada 11-18 November 2020 dengan sampel sebanyak 820 responden yang diwawancara secara tatap muka. Responden dipilih melalui metode multistage random sampling.
Toleransi kesalahan (margin of error) survei ini diperkirakan ±3.5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (Ar)
Sabtu, 21 November 2020
- Sabtu, November 21, 2020
- progresifonline
- Metropolis
- No comments
Penyelenggaraan kompetisi ini diharapkan mendorong lahirnya talenta-talenta esports terbaik di Surabaya, yang di masa depan bisa memberikan kontribusi positif untuk Indonesia.
Pendaftaran kompetisi telah dibuka mulai 15-21 November 2020 dengan melibatkan partisipan dari 154 Kelurahan di Surabaya.
Selanjutnya akan diselenggarakan babak kualifikasi online tingkat kelurahan, semi final online di tingkat kecamatan, serta grand final offline, tentunya dengan protokol kesehatan.
Dari babak kualifikasi di tingkat kelurahan, akan diambil satu tim pemenang sebagai perwakilan kelurahan tersebut.
Walikota Surabaya, Tri Rismaharini yang turut hadir dalam pembukaan acara ini menyampaikan terima kasih kepada Smartfren dan IESPA Jawa Timur yang bersedia mengadakan “Arek Suroboyo Cup”.
Menurut Wali Kota Risma, kompetisi esports ini sejalan dengan visi pemerintah dalam mengembangkan industri kreatif.
“Semoga melalui penyelenggaraan yang menjangkau tingkat kelurahan, kita bisa sama-sama membuka peluang bagi lahirnya talenta-talenta baru yang dapat mengharumkan nama Indonesia di dunia esports,” ungkap Risma, Sabtu(21/11).
Sementara itu, Djoko Tata Ibrahim, Deputy CEO Smartfren mengungkapkan, bahwa kompetisi ini akan memberikan kita lebih dari sekadar keseruan.
Lewat Arek Suroboyo Cup ini, kita bisa sama-sama berkompetisi secara sportif, menunjukkan kemampuan dan mengembangkan potensi untuk masuk ke dunia esports profesional.
“Memakai jaringan Smartfren yang sudah 100% 4G LTE Advance, kami yakin para talenta-talenta muda ini dapat menggali potensinya menjadi atlet esports profesional dan menyumbangkan prestasinya untuk Indonesia di masa depan,” katanya.
Smartfren sejak awal telah aktif mendukung pengembangan esports di Indonesia.
Sebelumnya, Smartfren bersama dengan IESPA juga telah menyelenggarakan kompetisi esports terbesar tanah air, IES Smartfren Championship 2020 yang dimenangkan oleh pemain terbaik dari Jakarta, Kalimantan, Sumatera, dan Yogyakarta.
“Smartfren juga mendukung pengembangan tim esports Tanah Air dan menerapkan fitur Direct Carrier Billing yang memudahkan gamers melakukan pembelian fitur tambahan dalam game. Menggunakan fitur ini, gamers bisa memakai pulsa Smartfren untuk membeli item atau fitur tambahan dalam game. Pengguna Smartfren yang gemar bermain PUBG, Mobile Legends dan DOTA 2 dapat membeli fitur tambahan dengan mengakses aplikasi My Smartfren,” pungkas Djoko. (Ar)
- Sabtu, November 21, 2020
- progresifonline
- Metropolis
- No comments
KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Ide serta komitmen Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dalam memberi pelayanan yang mudah dan cepat, secara konsisten dilakukan selama hampir 10 tahun memimpin.
- Sabtu, November 21, 2020
- progresifonline
- Hankam
- No comments
KABARPROGRESIF.COM: (Malang) Kapok Sahli Pangdam V/Brawijaya, Brigjen TNI Yoyok Bagus Budianto mengakhiri pelaksanaan latihan gladi posko 1 yang digelar di wilayah teritorial Korem 083/Baladhika Jaya.
Dijelaskannya, latihan gladi posko merupakan salah satu upaya Satuan dalam meningkatkan kemampuan antara pimpinan dengan para staf, terlebih memadukan kerjasama, koordinasi hingga pengambilan suatu keputusan tekait taktik maupun teknik olah yudha.
“Termasuk upaya perbantuan pada Pemda dalam rangka penanggulangan bencana alam yang terjadi,” ujar Brigjen Yoyok dalam amanat penutupan latihan di Aula Makorem, Sabtu (21/11).
Sementara itu, Danrem 083/Baladhika Jaya, Kolonel Inf Irwan Subekti menambahkan jika sebelumnya, beberapa latihan sudah digelar oleh Satuan di bawah kendalinya.
Ia berharap, materi-materi latihan yang sudah dilakukan saat itu, nantinya bisa dijadikan suatu pedoman ketika menghadapi setiap tantangan maupun tugas mendatang.
“Latihan ini, harus bisa dijadikan bekal pengetahuan serta pedoman ketika dibutuhkan,” pintanya. (Pendam V/Brw/Ar)