Selasa, 24 November 2020



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Selain kesehatan, sektor ekonomi juga mengalami dampak serius akibat pandemi Covid-19. 

Pembatasan aktivitas masyarakat karena pandemi, berpengaruh pada aktivitas bisnis yang kemudian berimbas pada perekonomian. 

Karena itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berupaya agar pelaku usaha tetap berdaya di masa pandemi ini.

Untuk melakukan berbagai upaya agar pelaku usaha, khususnya Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mampu bertahan dan tetap bergeliat di tengah pandemi. 

Salah satunya adalah memberdayakan UMKM dalam pemenuhan kebutuhan di masa pandemi.

"Misalnya untuk pemenuhan alat pelindung diri, pembuatan masker kain, baju hazmat maupun kebutuhan lainnya kita memberdayakan UMKM," kata Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Surabaya, Wiwiek Widayati, Selasa (24/11).

Tak hanya memberdayakan UMKM melalui pemenuhan kebutuhan di masa pandemi. 

Namun, pemkot juga menyediakan ruang bagi pelaku usaha untuk menambah ilmu pengetahuan dan keterampilan mereka. 

Tentunya ruang atau fasilitas yang disiapkan ini dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. 

"Kami juga menyediakan ruang atau memberikan pelatihan bagi UMKM dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat," jelasnya.

Sementara untuk sarana promosi dan penjualan, kata Wiwiek, pemkot membuka aksesibilitas untuk pemanfaatan marketplace bagi UMKM. 

Bahkan, pihaknya juga mendorong dan memperkuat UMKM untuk membidik pasar ekspor. 

"Kami juga memfasilitasi dan mengoptimalkan penyediaan sentra atau stand untuk tempat penjualan dan display produk UMKM," ungkapnya.

Meski demikian, pelaku usaha tak bisa lepas dari dampak pandemi itu sendiri. 

Tentunya hal ini berimbas pula pada omzet penjualan produk mereka. Karenanya, Disdag memfasilitasi UMKM untuk berkoordinasi dengan OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait dalam mengusulkan Program Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM) dari Pemerintah Pusat.

"Kita juga berkoordinasi dengan OPD terkait lainnya untuk mengusulkan UMKM dalam program BPUM dari Pemerintah Pusat," pungkasnya. (Ar)



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Penyuluhan kesehatan yang digelar di Makodim 0830/Surabaya Utara saat ini,  diwarnai dengan adanya pencegahan degeneratif di masa pandemi Covid-19.

Beberapa pakar kesehatan, sengaja didatangkan di Makodim, termasuk salah satunya dr. Melisa dari Rumkit TK III Brawijaya, Surabaya.

Kepala Staf Kodim, Letkol Arh Drs. Adnan mengatakan, penyuluhan tersebut diharapkan membawa beragam dampak positif bagi personelnya, terutama di tengah adanya pandemi saat ini. 

“Agar lebih waspada. Dan memahami secara betul pentingnya hidup sehat,” ujarnya, Selasa (24/11).

Sementara itu, Melisa mengungkapkan jika degeneratif merupakan salah satu penyakit yang disebabkan faktor usia atau penuaan. Penyakit itu, sangat berdampak pada sel maupun organ tubuh yang nantinya bisa mengalami penurunan fungsi.

“Penyakit itu, bisa diakibatkan adanya gaya hidup sampai pola makan. Sebagai contoh, diabetes hingga jantung koroner,” jelasnya.

Beberapa langkah, kata dia, mampu mencegah terjadinya degeneratif. Selain memperbanyak mengkonsumsi air putih, pola makan pun harus menjadi titik fokus guna mencegah timbulnya penyakit itu.

“Jadi, pola makan dan gaya hidup harus teratur. Itu bisa dijadikan langkah antisipasi,” pungkasnya. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Meskipun jumlah pasien Covid-19 semakin landai namun Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya malah semakin gencar mendatangi tempat keramaian untuk mendeteksi dini dengan tes swab secara masif.

Kali ini tes swab massal dilakukan di kawasan perbatasan kota Surabaya. Sasaran testing saat ini untuk digelar tes swab di lingkungan industri, hotel dan mall.

“Kemarin kita sudah lakukan di warga perbatasan kota. Sekarang kita fokus ke hotel, pertokoan dan mal. Jadi bukan berhenti, kita terus lakukan testing yang jumlahnya ribuan. Satu hari mencapai tiga ribu,” kata Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini di Balai Kota Surabaya, Selasa (24/11).

Risma menjelaskan, untuk mekanisme pelaksanaan tes swab di mal yakni, jika jumlah karyawan yang di swab kurang dari seratus orang.

Maka, karyawan tersebut diwajibkan harus datang ke puskesmas terdekat dari mall tersebut.

Sedangkan apabila karyawan yang akan di swab jumlahnya lebih dari seratus orang, maka petugas lah yang akan mendatangi mal tersebut dan menggelar swab di lokasi.

“Kita tidak menunggu pasien. Tapi kita masih dan terus melakukan swab,” pungkasnya. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Mojokerto) Salah satu perusahaan pakan ternak yang berada di Kecamatan Magersari, Kelurahan Kedundung, Kota Mojokerto, Jawa Timur, ditinjau oleh Danrem 082/CPYJ, Kolonel Inf M. Dariyanto. Senin (23/11).

Di lokasi itu, kedatangan Danrem disambut oleh beberapa pihak perusahaan PT Bumi Indo, salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pembuat makanan ternak.

Beberapa proses pembuatan pakan ternak di lokasi itu, tak luput dalam peninjauan yang dilakukan oleh pejabat nomor satu di tubuh Korem 082/CPYJ tersebut.

“Kami juga sedikit berbicara dan membahas soal ketahanan pangan dan ternak. Kebetulan, perusahaan ini sangat mendukung adanya program Pemerintah tersebut,” ujarnya.

Selain membahas persoalan ketahanan pangan, Kolonel Dariyanto juga membahas adanya penerapan protokol kesehatan pada perusahaan tersebut. (Pendam V/Brw/Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pasien di RSLKI yang awal bulan sempat stabil di rerata 50-60 pasien, kini melonjak sampai 205 pasien (sabtu) Naik hampir 400% dari awal bulan. 

Prihatin terhadap kenaikan pasien covid-19 hingga 205 pasien atau hampir 400 persen di Rumah Sakit Darurat Lapangan Kogabwilhan Indrapura (RSLKI) jl Indrapura Surabaya membuat Dr Lala Cantiq iba.

Maka dari itu, Dr Lala Cantiq dengan senang hati menyumbangkan 500 Proem-1 dan 1000 masker N95 untuk tenaga kesehatan di RSLKI tersebut.

Kehadiran Promotion healt internasional asal Solo ini sekaligus mengapresiasi kinerja Tenaga Kesehatan (Nakes) yang dipimpin Laksma Dr dr Nalendra SpB Sp BTKV dalam merawat pasien nol kematian.

"Jujur saya sedih, prihatin sekaligus bangga. Kenapa," kata Dr Lala usai menyerahkan bantuan, Selasa (24/11).

Dr Lala menambahkan kendati ada perasaan sedih bercampur dengan prihatin lantaran masih terjadi angka kenaikan pasien covid sangat tinggi di Jatim.

Namun Dr Lala merasa bangga masih menemui adanya rumah sakit yang berusaha merawat pasien covid-19 dengan tidak ada kematian. 

"Itu kan luar biasa. Pasti ada kiat khusus yang dilakukan pak jendral dalam memimpin rumah sakit lapangan ini," kata tenaga medis yang juga dosen di beberapa perguruan tinggi di Jawa Tengah itu.

Terpisah dr Nalendra mengakui, jika kenaikan pasien Covid tidak hanya terjadi di rumah sakit yang dipimpinnya. 

Melainkan hampir di semua rumah sakit rujukan di Jawa Timur.

Tercatat menurut data di awal bulan Nopember, RSLKI yang dipimpinnya, kata dr Nalendra, pasien covid sempat stabil tercatat rata-rata antara 50 - 60 pasien. 

Tetapi saat ini, terhitung sejak sabtu (21/11) mengalami kenaikan menjadi 205 pasien. 

Kenaikan jumlah pasien ini dipicu karena masyarakat kurang menjalankan protokol kesehatan.

"Kenaikan hampir 400 persen ini, munculnya kluster keluarga dipicu liburan panjang serta abai dalam menjalankan protokol kesehatan," pungkas dr Nalendra seraya mereka-reka sebab kenaikan pasien akibat virus yang belum ada obatnya itu.

Perlu diketahui, total pasien saat ini per 1 - 22 Nopember sebanyak 469 orang. 

Sementara itu data relawan terdapat 37 kluster keluarga dengan jumlah 2-5 orang. 

Juga terdapat 9 institusi maupun lembaga. Termasuk pesantren, Diklat, Poltek berjumlah 2-38 orang. 

Sebelum penyerahan bantuan, RSLKI berciri khas tenda menerima pasien sebanyak 3525 orang itu, telah melakukan wisuda ke 154 terhadap 26 orang pasien yang dinyatakan sehat.

Saat ini pasien sembuh sebanyak 3298 sedangkan masih dalam perawatan sebanyak 198. Bahkan yang menggembirakan angka kematian nol kasus. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Boven Digoel, Papua) Satgas Pamtas Yonif Mekanis 516/CY terus melakukan aksi pelayanan kesehatan di wilayah perbatasan Indonesia-Papua Nugini.

Selain melibatkan pihak kesehatan dari Yonif setempat, pelayanan kesehatan itu juga melibatkan pihak Dinkes hingga Puskesmas yang berada di Boven Digoe, Papua.

Dansatgas Pamtas, Letkol Inf Muhammad Radhi Rusin mengatakan pemeriksaan yang dilakukan oleh tim kesehatan itu, menyasar adanya malaria. 

Pasalnya, Papua berada di tingkat teratas endemic malaria.

“Sebelum terjadi dan menyerang masyarakat, kita lakukan beberapa langkah antisipasi,” ujarnya, Selasa (24/11).

Dijelaskannya, terdapat beberapa wilayah di Kabupaten Boven Digoel yang menduduki peringkat tertinggi endemic itu. 

Selain Kampung Osso, Dansatgas menyebut jika Kampung Wanggatkibi dan Kakuna, juga berada di posisi endemic tersebut.

“Kurang lebih, ada 150 warga yang kita periksa. Kita juga mengarahkan masyarakat untuk rutin melakukan bersih-bersih lingkungan,” pungkas Letkol Muhammad Radhi. (Pendam V/Brw/Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Calon Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menanggapi santai hasil survei yang kembali mengunggulkan mantan kepala Badan Perencanaan Kota Surabaya tersebut. Eri tersenyum dan mengucap syukur.

“Alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah,” ujar Eri seraya tersenyum saat ditemui seusai bertemu dengan warga di kawasan Surabaya Barat, Selasa (25/11/2020).

Eri menambahkan, hasil survei tersebut adalah buah kerja keras dan ketulusan seluruh komponen pendukung.

“Terima kasih seluruh elemen pendukung, teman-teman partai, relawan, dan seluruh warga. Kita jaga kekompakan, terus bergerak di masyarakat. Semoga Allah SWT ridho dengan ikhtiar kita,” ujar Eri.

Eri juga mengajak seluruh warga berdoa agar kelak ketika ditakdirkan Allah SWT menjadi pemimpin, Eri-Armudji bisa menjadi pemimpin yang amanah dan bisa membahagiakan masyarakat Kota Pahlawan.

“Karena buat saya akan sia-sia ketika menjadi pemimpin tetapi tidak amanah. Kalau tidak amanah, itu akan membawa saya ke jalan menuju neraka dalam kehidupan kekal berikutnya. Naudzubillah min dzalik,” kata Eri.

“Kalau tidak amanah, maka akan rugi dunia dan akhirat karena niatan kita bukan hanya berkuasa dan menang saja,” imbuhnya.

Tak lupa Eri mengajak seluruh pendukung untuk tetap santun. Tidak boleh menjelekkan kandidat lain. Juga tidak boleh melakukan intimidasi serta melakukan politik uang.

“Tetap senyum, sapa, santun. Tidak boleh jumawa. Tidak boleh sombong, seperti pesan Ibu Tri Rismaharini,” ujarnya.

Seperti diketahui, survei terbaru Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada 11-18 November menyebutkan, Eri-Armudji meraih elektabilitas (tingkat keterpilihan) 48,5 persen, sedangkan kompetitornya, Machfud Arifin-Mujiaman, meraih 37,3 persen. Artinya, ada selisih dua digit di antaranya kedua kandidat, tepatnya sekitar 11,2 persen.




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Kota Surabaya dipercaya menjadi tuan rumah penyelengaraan Indonesian Product Expo 2020 (INAPRO 2020). 

Pameran produk pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Jawa Timur itu skses digelar mulai tanggal 19-22 November 2020 di Convention Hall Grand City Surabaya. 

Tentunya, ini menjadi bukti geliat ekonomi di Kota Pahlawan terus bergerak dan pandemi dapat dikendalikan.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyampaikan terima kasih dan mengapresiasi kepada seluruh pihak yang telah menyelenggarakan acara tersebut. 

Menurut dia, meski di tengah pandemi, ekonomi tidak boleh sampai turun. Karena itu, penanganan maupun pencegahan Covid-19 harus tetap berjalan dengan protokol kesehatan ketat.

"Saya percaya dengan protokol yang baik, maka kita bisa atasi (masalah ekonomi) itu. Kenapa kita harus berani (buka)? Karena kalau tidak, maka kalau ekonomi sudah jatuh akan jauh lebih berat dari pandemi itu sendiri. Jadi karena itu kenapa saya apresiasi buka (gelaran) ini," kata Risma dalam closing ceremony INAPRO 2020 di Convention Hall Grand City Surabaya, Minggu (22/11).

Sebagai Presiden Belt Road Local Cooperation (BRLC), Wali Kota Risma mengaku banyak sekali belajar dari perekonomian di seluruh dunia. Menurutnya, yang harus dilakukan pelaku usaha adalah bagaimana membuat produk itu murah dan efisien sehingga mampu bersaing dengan kota-kota lain di dunia. 

"Karena itu saya ingin menyampaikan kepada panjenengan (anda) semuanya, ayo kita gerak terus. Memang kita harus lebih cepat, lebih efisien dan tentunya menjadi efektif," terang dia.

Menurut dia, peluang usaha itu ada dan telah dibuka, tinggal masyarakat mau atau tidak untuk mengambil peluang tersebut. 

Apalagi dalam setiap hari, perputaran uang di Kota Surabaya mencapai sekitar Rp 11 triliun. Jika peluang itu tidak diambil, maka orang lain yang akan mengambil peluang itu.

"Masalahnya adalah sanggupkah kita kemudian bersaing. Jadi, (produk) bagus saja tidak cukup. Tapi bagaimana efisien itu akan menentukan kita akan berhasil di pasaran atau tidak," papar dia.

Karena itu, ia berharap kepada masyarakat agar bisa survive dalam kondisi apapun. Pandemi ini harus dijadikan sebuah pembelajaran. 

Ia mencontohkan, saat awal pandemi, industri, hotel maupun restoran sempat menurun. Nah, berkaca dari pengalaman itu, maka pelaku usaha harus dapat survive bagaimana mengubah kondisi itu agar ke depan jangan sampai kembali turun.

"Kita harus bisa survive pada kondisi apapun. Jadi kita harus segera merubah mental kita dan apapun. Kita tidak tahu apa yang terjadi di masa depan. Namun kita tidak boleh pasrah pada keadaan," pesan dia.

Kepada para pelaku usaha, Wali Kota Risma juga berpesan agar mereka dapat terus belajar. 

Sebab, tidak ada yang langgeng di dunia ini kecuali perubahan. Jika pelaku usaha dapat men-switch dan mengatisipasi segala kemungkinan terburuk, maka mereka tidak akan sampai terpuruk.

"Jadi karena itu tidak ada yang salah kita belajar terus dan belajar terus. Mari kita bersama-sama belajar. Tidak ada kata tua, tidak ada kata terlambat untuk belajar. Kita tidak boleh puas dan berhenti sampai di sini," tuturnya.

Bagi Risma, gelaran INAPRO 2020 telah menunjukkan bahwa kondisi pandemi di Surabaya dapat dikendalikan dengan protokol ketat. 

Tentunya capaian ini merupakan hasil kerja keras seluruh pihak, baik pemerintah, stakeholder maupun masyarakatnya.

"Artinya bahwa sebetulnya kita bisa mulai berjalan. Karena kalau ini tidak kita digaungkan, tidak digerakkan, maka ekonomi kita akan turun. Ini waktu yang tepat untuk Surabaya bisa curi start. Karena kalau kita bisa curi start, maka kita akan ada insentif," jelas dia.

Bahkan, Risma menyebut, saat ini hampir semua sektor industri di Surabaya sudah mulai bergerak. Walaupun seperti industri konsumtif sebelumnya sempat mengalami penurunan, namun saat ini sudah mulai naik.

"Memang ada yang konsumtif itu (turun), tapi relatif sudah mulai naik yang bukan kebutuhan pokok. Sekarang jangan dilihat kebutuhan pokok itu hanya sandang, papan, dan pangan. Kayak gadget itu juga menjadi salah satu kebutuhan pokok sekarang ini," pungkasnya. (Ar)



KABARPROGRESIF.COM: (Sidoarjo) Komandan Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Laut (Dankodiklatal) Laksda TNI Nurhidayat membuka program pendidikan Dasar Keprajuritan Siswa Pendidikan Pertama Bintara (Dikmaba) TNI AL Angkatan ke-40 Gelombang 1 Tahun Anggaran 2020 yang dilaksanakan di Lapangan Samudera Pusat Latihan Pendidikan Dasar Militer (Puslatdiksarmil) Kodiklatal yang berlokasi di Juanda Sidoarjo, Senin, (23/11/2020).

Pendidikan dasar keprajuritan bagi prajurit strata Bintara yang sebelumnya berasal dari masyarakat sipil tersebut diikuti 779 prajurit terbaik dari seluruh wilayah Indonesia setelah sebelumnya dinyatakan lolos dalam sidang Pantukhir di Malang.

Komandan Kodiklatal Laksda TNI Nurhidayat dalam sambutanya menyampaikan selaku Komandan kodiklatal, dirinya mengucapkan selamat atas keberhasilan para siswa dalam mengikuti seleksi dan dinyatakan lulus untuk mengikuti Pendidikan Pertama Bintara TNI Angkatan Laut  angkatan ke-40 gelombang satu Tahun Anggaran  2020.

Menurutnya adanya validasi organisasi dan pembentukan organisasi baru dilingkungan TNI AL berdampak kepada kegiatan penyediaan personel yang cukup besar. Oleh karena itu alokasi penerimaan bintara tahun 2020 mencapai 1.630 orang dimana 1.530 orang merupakan program reguler yang terbagi 2 gelombang dan 100 orang program khusus yang saat ini sedang dididik di sorong

Tentunya penyediaan personel ini tidak hanya berkaitan dengan kuantitas tetapi juga kualitas, oleh sebab itu Kodiklatal memiliki tanggung jawab yang besar untuk mencetak prajurit TNI AL yang unggul, maju, profesional dan modern serta memiliki pola pikir, pola sikap dan pola tindak sesuai dengan postur seorang prajurit bintara TNI AL, sehingga memenuhi tuntutan kebutuhan operasional satuan pengguna baik di KRI dan batalyon maupun satuan pendirat lainnya

Sesuai kebijakan pimpinan, pendidikan bintara prajurit karier saat ini akan dilaksanakan selama 10 sampai dengan 12 bulan yang terbagi dalam tiga tahap. Tahap pertama, pendidikan dasar keprajuritan selama 3 bulan, tahap kedua pendidikan dasar golongan selama 2 bulan. Semuanya dilaksanakan di Puslatdiksarmil. Sedangkan tahap ketiga pendidikan dasar golongan lanjutan dilaksanakan dipusdik-pusdik terkait, yaitu kejuruan non marinir 5 bulan dan kejuruan marinir selama 7 bulan.

Lebih lanjut disampaikan bahwa pendidikan tahap dasar keprajuritan ini, sangat membutuhkan fisik dan mental yang prima. Tetapi dirinya percaya dengan syarat kelulusan pada tahap seleksi para siswa dapat mengikuti penggemblengan di kawah candradimuka Puslatdiksarmil dengan baik dan akan menjadi prajurit matra laut yang tanggap, tanggon dan trengginas serta mempunyai kultur keangkatan lautan yang ditampilkan dalam wujud naluri tempur, keteladanan, kualitas mental dan integritas pribadi yang dilandasi oleh nilai-nilai kejuangan yang tinggi

Hadir dalam pembukaan pendidikan tersebut  para pejabat Utama Kodiklatal diantaranya para Direktur Kodiklatal,  Komandan  Kodikopsla, Inspektur Kodiklatal, Komandan Puspenerbal, serta para Komandan  Kodik, Komandan Puslat dan Komandan Pusdik jajaran Kodiklatal. (Pen Kodiklatal/Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Dalam rangka Persiapan Pelaksanaan Pilkada Serentak 2020, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menerima Kunjungan Kerja (kunker) Spesifik Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI).

Rombongan yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi II Fraksi PDI Perjuangan, Arif Wibowo, diterima langsung oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Selain itu, hadir pula jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Surabaya, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jatim dan Surabaya, Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Jatim dan Surabaya.

Pada kesempatan itu, Risma mengatakan sesuai dengan permintaaan KPU beberapa waktu lalu, pihaknya akan melakukan tes swab secara serentak pada seluruh Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) se-Surabaya. 

Selain itu, pelaksanaan tes swab tersebut akan dilaksanakan secara serentak tujuh hari menjelang pencoblosan, 9 Desember 2020 mendatang.

“Ini kan untuk keamanan bersama, jadi ya tidak apa-apa. Supaya warga atau pemilih yang datang tidak ragu untuk melakukan pencoblosan,” kata Risma di Ruang Sidang Wali Kota, Balai Kota Surabaya, Senin (23/11).

Ia menjelaskan, saat ini puskesmas se-Surabaya sudah bisa melakukan swab secara mandiri. 

Oleh sebab itu, nantinya pelaksanaan tes swab itu rencananya akan dilakukan di puskesmas. 

Bahkan, jika memang petugas KPPS harus mengenakan baju hazmat, maka dia akan memberikan Alat Pelindung Diri (APD) berupa baju hazmat sesuai kebutuhan.

“Monggo bagaimana baiknya. Pagi ini kita dapat baju hazmat dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Lalu jika dibutuhkan tatanan (nampan) untuk menerima e-KTP pemilih, maka akan kami bantu juga tidak apa-apa,” urainya.

Di samping itu, Presiden UCLG ASPAC ini pun mengimbau kepada seluruh warga Surabaya untuk menggunakan hak pilihnya pada tanggal 9 Desember mendatang. 

Menurutnya, pemilih tidak perlu khawatir akan protokol kesehatan (prokes). Sebab, di TPS tersebut dipastikan akan memperketat prokes.

“Tadi juga disebutkan bahwa diundangan akan disertakan jam setiap pemilih. Diharapkan dari situ tidak terjadi penumpukan masyarakat. Tapi jika ada yang tidak sesuai jamnya, maka tetap akan dilayani. Kami juga berikan sarung tangan saat di lokasi dan juga pulpen yang sudah disiapkan,” tegas dia.

Tetapi jika masyarakat masih ragu, Wali Kota Risma mempersilahkan warga untuk membawa peralatan pelindung dari rumah. Misalnya sarung tangan, hand sanitizer atau mungkin pulpen. 

Ia pun berharap saat pelaksanaan pilkada serentak tidak ada satu pun warga yang tidak menggunakan hak pilihnya.

“Karena akan menentukan bagaimana Surabaya lima tahun ke depan. Kalau sampai tidak memilih (golput) maka warga juga akan rugi. Jadi ayo datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS),” tegasnya.

Di kesempatan yang sama, Risma menambahkan, terkait permasalahan data kependudukan, ia memastikan besok, Selasa (24/11) Menteri Dalam Negeri (Mendagri) akan menggelar pertemuan virtual dengan seluruh Kepala Dispendukcapil. 

“Jadi untuk membahas persoalan data kependudukan besok akan ditindaklanjuti,” urainya.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi II Fraksi PDI Perjuangan, Arif Wibowo, menjelaskan sebenarnya secara umum berdasarkan laporan penyelenggara yaitu KPU, Bawaslu, kejaksaan hingga ke kepolisian dinilai tidak banyak persoalan. 

Hanya saja, Arif menyebut yang menjadi diskusi terkait daftar pemilih. 

“Daftar Pemilih Tetap (DPT) sudah ditetapkan. Nah ini yang segera dikoordinasikan,” urainya.

Berikutnya, ia menyebut, kemungkinan potensi partisipasi atau pemilih akan mengalami penurunan drastis. 

Ia juga memastikan, partisipasi pemilih di masa pandemi Covid-19 ini secara umum memang mengalami kemerosotan. 

“Dari 69 negara saja di wilayah luar Indonesia, hanya dua negara yang meningkat itu pun kurang lebih hanya lima persen. Namun begitu secara umum cenderung menurun,” papar dia.

Oleh sebab itu, ia mengajak seluruh elemen penyelenggara sama-sama bekerja lebih giat lagi dalam memberikan soalisasi kepada warga agar menggunakan hak pilihnya. 

“Maka perlu kerja ekstra keras pada penyelenggara untuk bisa mensosialisasikan dan mendorong pemilih supaya datang ke TPS pada 9 Desember mendatang,” pungkasnya. (Ar)

Senin, 23 November 2020



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Semakin mendekati hari pencoblosan pada Pilkada Kota Surabaya 9 Desember mendatang, elektabilitas pasangan calon Eri Cahyadi dan Armudji terus meninggalkan pesaingnya, Machfud Arifin dan Mujiaman. 

Survei terbaru Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada 11-18 November menyebutkan, Eri-Armudji meraih elektabilitas (tingkat keterpilihan) 48,5 persen, sedangkan Machfud-Mujiaman 37,3 persen. Artinya, ada selisih dua digit, tepatnya sekitar 11,2 persen.

Pengamat politik UIN Sunan Ampel Andri Arianto mengatakan, wajar jika elektabilitas Eri Cahyadi melesat melebihi Macfud Arifin. 

Hal ini karena secara kualitas personal Eri lebih disukai warga ketimbang Machfud. Buktinya, meski secara popularitas Eri dan Machfud relatif seimbang, yaitu masing-masing 81 persen dan 80 persen, tingkat kedisukaan Eri lebih besar yaitu 71 persen. Sedangkan Machfud hanya 66 persen.

“Sikap santun Eri menjadi daya tarik bagi warga. Positioning Eri sudah tepat, yaitu santun. Sedangkan positioning Machfud cenderung agresif, rupanya itu malah tidak disukai warga,” ujar Andri ketika dihubungi, Minggu (22/11/2020).

Menurut Andri, rentang waktu survei SMRC pada 11-18 November digelar seusai debat perdana pada 4 November, sehingga memberi preferensi kepada warga tentang kualitas calon selama debat.

"Artinya, usai debat orang lebih menyukai Eri karena beberapa alasan," lanjutnya.

Pertama, lanjut dia, masyarakat yang melihat debat publik lebih memilih Eri-Armudji. Sebab, dalam memaparkan visi dan misinya, Eri-Armudji lebih detail menyampaikan gagasan dan mudah dipahami. 

Sementara Macfud Arifin dan Mujiaman lebih banyak menyerang secara emosional.

"Jadi kesannya arogan," ujar Andri.

Kedua, faktor dugaan money politics. Saat ini di media sosial dan media ramai adanya dugaan penyalahgunaan paket bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang digunakan untuk kampanye Machfud-Mujiaman.

"Ini justru merugikan si paslon. Persoalannya, masyakat Surabaya sudah cerdas. Masyakat justru akan mengganggap bahwa Paslon yang melakukan money politics telah melakukan kecurangan dan tidak layak menjadi pemimpin, karena belum memimpin saja sudah mau curang. Masyarakat pasti akan tetap menerima bantuan dari money politica, tetapi belum tentu memilihnya. Ini akan menjadi bumerang bagi si paslon,” pungkasnya.




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pekan lalu sejumlah tokoh dan Ulama PW Nahdlatul Ulama menuduh Pengurus Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Surabaya melakukan pelanggaran etik dan disiplin organisasi terkait dengan dinamika Kontestasi Pilwali Surabaya.

Namun kenyataannya hal itu dibantah oleh Wakil Rais Syuriah PCNU Surabaya, KH. Qodli Syafi’i Al Hasby. 

Bahkan, beliau justru menyebut jika pengurus PWNU yang telah berpolitik memanfaatkan NU untuk berpolitik dengan mendukung calon Walikota Mahfudz Arifin.

“Mereka salah paham. Belum Tabayyun, tiba-tiba menuduh PCNU Surabaya melakukan pelanggaran etik dan disiplin organisasi terkiait pilkada Surabaya. Nyatanya, malah beliau yang salah, melakukan silahturohim dan Halaqah Aswaja di Mercure yang dihadiri Paslon Machfud Arifin.” kata Wakil Rais Syuriah PCNU Surabaya, KH. Qodli Syafi’i Al Hasby, saat dikonfirmasi Minggu (22/1).

Lebih lanjut menurut KH. Qodli Syafi’i Al Hasby, acara yang  dihadiri calon Wali Kota Mahfudz Arifin sebagai calon Wali Kota itu, juga ada agenda breefing kepada yang hadir, yang  berisi narasi-narasi kampanye paslon nomor 2.

Hadir untuk memberikan pengarahan dalam acara tersebut, KH. Anwar Iskandar dan KH. Ali Maschan Musa. 

Keduanya adalah Wakil Rais PWNU Jawa Timur. Selain kedua kiai tersebut, acara tersebut juga diklaim didukung oleh KH. Miftachul Akhyar, Rais Am PBNU yang sebelumnya dikenal merupakan pendukung MA.

“Jangan karena perbedaan aspirasi politik lalu menimbulkan rusaknya organisasi. Adalah hak setiap warga termasuk pengurus NU mengekspresikan pilihan politiknya, yang penting jangan bawa simbol organisasi dan jangan menimbulkan kerusakan. Mari dewasa dalam berpolitik”, demikian pungkas KH. Qodli Syafi’i Al Hasby.

Oleh sebab itu, lanjutnya, PCNU akan meluruskan dengan PWNU agar tidak terjadi salah paham. Yang jelas, lanjut KH. Qodli Syafi’i Al Hasby, Nahdlatul Ulama tidak berpolitik untuk mendukung paslon pilkada Surabaya. 

"Alhamdullilah, ini tidak sampai terjadi konlfik internal. Ini masalah kecil. Kita akan akan meluruskan untuk mencari win-win solution," pungkasnya 

Seperti diketahui, muncul pemberitaan  bahwa PWNU Jawa Timur sempat melaporkan politisasi organisasi oleh PCNU Surabaya kepada PBNU disertai permohonan Caretaker. (Ar)


Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive