Kamis, 26 November 2020



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Sejumlah 25 personel anggota tetap Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Laut (Kodiklatal) mengikuti Kursus Mengemudi Kendaraan Taktis (Rantis) yang diselenggarakan oleh Komando Pendidikan Marinir (Kodikmar) selama 1 bulan terhitung mulai tanggal 9 Nopember hingga 7 Desember 2020 atau 1 bulan di Gunungsari dan Karangpilang Surabaya dan sekitarnya.

Kegiatan Kursus ini melibatkan 35 personel yang terdiri dari pendukung sejumlah 10 personel dan pelaku sejumlah 25 personel Kodikmar – Kodiklatal yang secara resmi dibuka oleh Danpusdikbanpur Kolonel Marinir Citro Subono yang diwakili oleh Kabagminlog Pusdikbanpur di Mako Pusdikbanpur Gunungsari, Surabaya.

Materi kegiatan kursus yang dilaksanakan meliputi: tehnik melewati rintangan alam, tehnik menggunakan alat-alat recovery, tehnik black out dan prosedur mengemudi kendaraan taktis yang dikemas dalam teori kelas bersifat pembekalan secara interaktif di Mako Pusdikbanpur dan praktek lapangan di medan yang menyerupai kondisi sebenarnya secara mobile dan dinamis dengan mengoperasikan kendaraan dinas Jeep 4 x 4 di Karangpilang, Surabaya.

Dengan mengikuti kursus ini, diharapkan akan dapat meningkatkan keterampilan  peserta dalam mengemudikan Rantis di satuannya masing-masing, membekali pengetahuan dan keterampilan tentang tehnik penggunaan alat-alat recovery serta tehnik mengatasi rintangan alam sehingga secara langsung menunjang setiap tugas dan tanggung jawab yang diberikan dapat terlaksana lebih optimal.

Kegiatan kursus diselenggarakan dengan tetap mengutamakan koordinasi, prosedur keamanan dan keselamatan peserta kursus dan masyarakat serta zero accident. (Pen Kodiklatal/Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Malang) Kemampuan menembak prajurit Korem 083/Baladhika Jaya, terus ditingkatkan melalui berbagai latihan menembak.

Bukan hanya senjata ringan, latihan tembak yang berlangsung di Lapangan Tembak Yonkav 3/AC, Kamis (26/11) juga diselingi dengan adanya latihan menembak dengan menggunakan senjata laras panjang.

Mayor Inf Prasetya, H. K, menuturkan latihan tersebut tak terlepas dari adanya peraturan protokol kesehatan. 

Penerapan peraturan itu, kata dia, sesuai dengan adanya komitmen TNI-AD dalam upaya memutus rantai penyebaran Covid-19.

“Harus dijalankan (prokes, red). Itu sudah menjadi kewajiban pada setiap kegiatan,” ujarnya.

Selain melibatkan personel dari golongan Tamtama, latihan itu juga menyasar para Bintara dan Perwira di lingkungan Makorem.

“Kemampuan dasar atau menembak, semuanya diuji di latihan ini,” jelasnya. (Pendam V/Brw/Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Setelah sebelumnya mendapat peringatan, akhirnya pengedit foto Pengasuh Pesantren An-Najiyah Timur, KH Mas Abdullah Muhajir Baasyaiban, yang seolah-olah mendukung pasangan calon Machfud Arifin-Mujiaman di Pilkada Kota Surabaya, datang ke rumah menemui KH Mas Abdullah Muhajir untuk melakukan permohonan maaf dan klarifikasi.

Ada dua orang yang datang ke rumah KH Mas Abdullah Muhajir untuk klarifikasi. Mereka Mas Gusti, orang yang mengedit foto; dan Agus Salim, orang yang memerintahkan untuk mengedit foto. Keduanya adalah warga Sidosermo, Kota Surabaya.

Mas Gusti mengakui, dirinya adalah orang yang mengedit foto KH Mas Abdullah Muhajir dengan ditambahi tulisan “Ya Allah menangkan Machfud Arifin”.

“Saya mengaku mengedit gambar seperti itu atas permintaan kakak ipar saya (Agus Salim, red). Saya hanya membuatnya saja, tanpa membagi ke siapa pun,” ujar Mas Gusti.

Dalam kesempatan itu, Mas Gusti juga menyatakan, dalam Pilkada Surabaya 2020 ini dirinya dan keluarga besarnya mendukung paslon Eri Cahyadi-Armudji. 

“Semua warga Sidosermo tahu kalau saya mendukung Mas Eri Cahyadi,” ungkapnya.

Sementara itu, Agus Salim selaku orang yang meminta mengedit foto berkilah, tidak menyangka foto editan tersebut akan tersebar keluar. 

Sebab niatannya hanya untuk candaan dalam grup keluarganya.

“Ini era politik. Sebenarnya saya pesan Mas Gusti untuk mengedit foto tersebut hanya untuk canda gurau di grup keluarga. Tapi tidak tahu kok bisa sampai keluar,” ujarnya.

Menurut informasi dari KH Mas Abdullah Muhajir, Agus Salim adalah orang yang mendukung Machfud Arifin. 

Bahkan Agus Salim adalah orang pertama yang berani menerima kedatangan Machfud Arifin di Sidosermo. 

Padahal Sidosermo adalah kawasan pendukung fanatik Eri Cahyadi.

“Mas Gusti itu orangnya lugu. Dia tidak tahu apa-apa soal politik. Saat diminta mengedit foto saya, ya mau saja. Sebenarnya yang salah ya Agus Salim ini. Dia pendukung Pak Machfud di Sidosermo. Tapi saya sudah memaafkan semuanya,” pungkasnya. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Lamongan) Petugas gabungan yang terdiri dari Kodim 0812/Lamongan, Polres, BPBD dengan dibantu masyarakat berhasil menyelamatkan satu warga yang hampir terseret derasnya arus banjir di sekitar sungai Bengawan Solo Desa Kendal, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.

Banjir itu, diakibatkan adanya curah hujan tinggi yang terjadi di Lamongan selama beberapa hari saat ini.

Hanya saja, semua itu merupakan bagian dari simulasi penanggulangan bencana yang digelar oleh pihak Pemda setempat dengan melibatkan unsur TNI, Polri serta stakeholder dan masyarakat.

Dandim 0812/Lamongan, Letkol Inf Sidik Wiyono menjelaskan jika terdapat 9 Kecamatan yang dinilai rentan terjadi banjir.

“Total keseluruhan ada 75 Desa di sembilan Kecamatan itu,” ujarnya, Kamis (26/11).

Selain bencana banjir, Letkol Sidik menegaskan jika terdapat beberapa bencana lain yang harus bisa diantisipasi secepat mungkin, salah satunya tanah longsor.

“Langkah-langkah antisipasi sudah kita lakukan. Kita juga intens koordinas dengan pihak BMKG,” bebernya. (Dendam V/Brw/Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Sebelum memulai Proses Belajar Mengajar (PBM) tatap muka jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP), Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terlebih dahulu melakukan swab secara masif kepada pelajar kelas 3 SMP negeri maupun swasta se-Surabaya.

“Sebenarnya untuk jumlah pelajar kelas 1 – 3 SMP yakni 12 ribu. Tetapi kali ini swab khusus untuk kelas 3 dengan total 4.896 siswa hari ini dan besok,” kata Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara, Kamis (26/11).

Dari angka tersebut, Febri memastikan, setelah dihitung jumlah pelajar yang mengikuti swab pada hari ini mencapai 2.647 pelajar. 

Kemudian sisanya akan berlangsung pada hari, Kamis (26/11). 

“Ada sekitar 2.249 siswa yang belum swab. Karena kadang ada orang tua yang terkendala tidak bisa mengantar anaknya,” tegas dia.

Selain itu, rencananya PBM tatap muka untuk kelas 3 SMP itu akan berlangsung pada awal Desember 2020 mendatang. 

Oleh sebab itu, berbagai persiapan telah dilakukan Pemkot Surabaya dari mulai tes swab guru, karyawan sekolah dan sekarang swab bagi pelajar. 

Sedangkan, untuk kelas 1 dan 2, swab akan dilaksanakan pada awal tahun mendatang.

"Ini bertahap ya, jadi saat sekolah tatap muka dimulai maka dipastikan seluruhnya negatif Covid-19. Tetapi tetap dengan protokol kesehatan (prokes) yang begitu ketat,” urainya.

Tidak hanya itu, Febri memaparkan, untuk mekanisme pelaksanaan swab, para pelajar cukup datang ke sekolah, kemudian petugas dari puskesmas yang mendatangi sekolah tersebut sesuai dengan masing-masing wilayah. 

Seperti SMPN 1 Surabaya, petugas Puskesmas yang datang berasal dari Ketabang, Rangkah, Pacar Keling dan Gading.

“Tesnya di sekolah masing-masing. Artinya puskesmas yang mendatangi, siswa cukup datang ke sekolah saja,” terangnya.

Sebenarnya, ada 18 sekolah SMP yang dilakukan swab hari ini. Namun, karena salah satu dari sekolah tersebut mengundurkan diri maka berkurang menjadi 17 sekolah. 

Rinciannya, yakni SMPN 1, SMPN 2, SMPN 3, SMPN 10, SMPN 12, SMPN 15, SMPN 19, SMPN 26, SMPN 28, SMPN 46, SMPN 62, SMPN 17 Agustus 1945, SMP Al-Hikmah, SMP Giki 2, SMP Kristen YBPK 1, SMP Santa Maria, SMP Santo Carolus. 

“Seharusnya jumlah siswa 5.222 tetapi satu sekolah yang mengundurkan diri menjadi 4.896 pelajar," jelas dia.

Sementara itu, Kepala SMPN 1 Surabaya, Akhmad Suharto mengatakan, pelaksanaan swab bagi pelajar ini dapat dilihat berlangsung disiplin dan tertib dengan protokol kesehatan (prokes). 

Bahkan, dari 405 jumlah pelajar yang mengikuti swab itu, tampak datang tidak bersamaaan. Mereka datang sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh pihak sekolah.

“Alhamdulillah anak-anak bisa mengikuti kegiatan swab untuk mengantisipasi persiapan KBM tatap muka dengan baik. Mudah-mudahan hasilnya nanti negatif semua,” kata Akhmad Suharto.

Namun, kata dia, bagi siswa yang hari ini berhalangan hadir pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinkes untuk pelaksanaan swab di hari yang lain. 

Meski begitu, ketika PBM tatap muka berlansung, dia memastikan tetap akan melaksanakan prokes dengan ketat sesuai anjuran pemerintah.

“Sesuai anjuran jaraknya itu 1,5 meter. Kami sudah menyiapkan bagaimana prokes yang berada di SMPN 1 Surabaya sesuai SOP,” tegasnya.

Sementara itu, kata dia, untuk tenaga pendidik, karyawan sekolah maupun pelatih ekskul dengan total 90 orang sudah dilakukan tes swab dengan hasil 100 persen negatif Covid-19. 

“Gurunya berjumlah 70 orang. Selebihnya adalah karyawan dan pelatih. Alhamdulillah negatif semuanya,” pungkasnya. (Ar)



KABARPROGRESIF.COM: (Malang) HUT Korem 083/Baladhika Jaya ke-57 tahun, digelar dengan cara yang sangat sederhana. Namun begitu, peringatan tersebut tak terlepas dari sauna khidmat dan penuh dengan kebersamaan antar prajurit.

Kepala Staf Korem, Letkol Inf Akhmad Juno Toa menuturkan jika acara tersebut digelar di Masjid yang berada di Makorem setempat, Rabu (25/11).

Bukan tanpa sebab, acara tersebut sengaja digelar sederhana mengingat adanya pandemi Covid-19 yang hingga saat ini belum berakhir.

Beberapa pesan dan kesan, disampaikan oleh Kasrem terhadap Satuannya tersebut, salah satunya pengabdian terhadap bangsa dan negara.

Ia menilai, HUT kali ini merupakan salah satu wadah yang bisa dijadikan suatu ajang refleksi diri dalam menghadapi tugas dan tantangan yang akan datang.

“Harapannya, semoga TNI-AD, khususnya Korem Baladhika Jaya semakin dicintai rakyat, dan selalu diberikan kesuksesan,” ujar Kasrem. (Pendam V/Brw/Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Lagi dan lagi. Pendukung Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Cawali) Surabaya nomor urut 2, Machfud Arifin-Mujiaman, membuat ulah dan gaduh Kota Pahlawan. 

Kali ini viral video para pendukung cawali yang diusung delapan partai tersebut menyanyikan lagu yang isinya sangat provokatif.

Dalam video berdurasi 19 detik tersebut, para pendukung Machfud Arifin-Mujiaman menyanyikan plesetan reff lagu “Menanam Jagung” ciptaan Ibu Sud. 

Reff tersebut diubah dengan nada ingin menghancurkan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.

“Hancur, hancur, hancurkan Risma, hancurkan Risma sekarang juga. Hancur, hancur, hancurkan Risma, hancurkan Risma sekarang juga,” teriak pendukung Machfud Arifin-Mujiaman, sembari mengacungkan dua jari ke atas.

Dalam video tersebut, juga terlihat Mat Mochtar, kader senior PDI Perjuangan yang telah dipecat DPP PDI Perjuangan, karena tidak patuh terhadap keputusan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri, yang lebih memilih mendukung Machfud Arifn-Mujiaman.

Mengenakan baju batik warna cokelat dan peci hitam, Mat Mochtar yang pernah menyebut penutupan lokalisasi Dolly adalah pencitraan juga terlihat ikut menyanyikan lagu “Hancurkan Risma Sekarang Juga” sembari mengacungkan dua jarinya.

Sebagian pendukung paslon nomor 2 tersebut ada yang memakai kaos bergambar Machfud Arifin-Mujiaman dengan corak warna warninya. 

Sedangkan sebagian lain mengenakan kaos warna hitam dengan gambar kepala banteng warna merah.

Belum diketahui secara pasti, lokasi acara tersebut. Namun diduga acara tersebut adalah acara kampanye paslon 2, terlihat dari background spanduk yang tertuliskan “Silaturrahmi Pendukung ” dengan gambar Machfud Arifin-Mujiaman disampingnya. (Ar)


Rabu, 25 November 2020



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Warga RW IV Tambak Lumpang, Kelurahan Sukomanunggal, Kecamatan Sukomanunggal Surabaya tak terima bila wilayahnya tetap dianggap jorok lantaran banyak sampah.

Pasalnya selama ini warga selalu rutin melakukan kerja bakti bersama Pemkot Surabaya.

Terutama di sepanjang sungai yang membentang di Tambak Pring Barat, Tambak Lumpang, hingga Sukomanunggal Baru PJKA Utara, Surabaya.

"Istilahnya kemarin viral (pemberitaan, red) seperti itu, tapi kalau nyandak (mengkaitkan) masalah tahun, kok sekian tahun tidak dijamak (dibersihkan, red) ya agak miris juga. Karena setiap bulan dari pemkot itu turun ke bawah, bahkan sama saya," kata Ketua RW IV Tambak Lumpang, Kelurahan Sukomanunggal Surabaya, Toyib, Selasa (23/11/2020).

Parahnya lagi, Toyib semakin terkejut santernya pemberitaan di media yang menyebut sungai di wilayahnya tak pernah dibersihkan. 

Bahkan, dalam berita itu pemkot juga disebut tak pernah memperhatikan.

"Saya sendiri terkejut, kok sampai 5 tahun, bahkan ada yang mengatakan 15 tahun. Dikira (pemkot, red) tidak bekerja, padahal bekerja," tegasnya.

Meski begitu, Toyib mengaku, kepedulian masyarakat sekitar terhadap lingkungan juga menjadi penting. Sebab, meski pemkot rutin membersihkan tapi masyarakatnya sendiri kurang peduli, maka hal ini akan menjadi sia-sia.

"Memang itu dulu kanan-kiri masih banyak tambak-tambak. Sekarang tambah penduduk, jadi padat. Seakan-akan dia (warga, red) itu ingat kebiasaan (buang sampah sembarangan, red). Jadi sulit istilahnya membiasakan buang sampah di tempatnya," ungkap dia.

Menurutnya, dahulu sungai di wilayahnya itu cukup lebar. Seiring berjalannya waktu, sungai pun menjadi menyempit karena banyaknya warga pendatang yang membangun rumah di sekitaran bantaran.

"Memang dulunya itu agak lebar sungainya, sekarang dihuni masyarakat kanan-kiri (sungai) jadi berebut, jadi menyusut sungainya," ucap dia.

Bahkan, kata Toyib, Pemkot Surabaya telah membangun plengsengan di sungai agar bangunan rumah warga tidak terus maju. Sebab, jika itu tidak dilakukan dimungkinan ke depan sungai akan semakin menyempit karena bangunan rumah-rumah warga.

"Sudah dibenahi dari pemkot, sudah diplengseng (lebar) 5 meter. Kurang lebih ada 1 kilometer (plengsengan, red) sisanya tinggal 800 meteran," pungkasnya. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Berbagai terobosan dan inovasinya dalam bidang pendidikan, sudah bisa dirasakan oleh anak-anak Surabaya.

Selama 10 tahun memimpin Surabaya, ia selalu konsisten menyediakan aksesibilitas pendidikan yang mudah dan murah, mulai mengembangkan pendidikan gratis hingga pemerataan mutu pendidikan.

Tangan dingin Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mampu berubah citra pendidikan di Kota Surabaya.

Kini, pendidikan di Kota Pahlawan bukan lagi soal biaya yang sering kali membebani para orang tua, tapi bergeser pada anak-anaknya mau bersekolah atau tidak, mau menempuh pendidikan atau tidak.

Sebab, terkait biaya sudah banyak difasilitasi oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui program pendidikan gratis.

Bahkan, di masa Wali Kota Risma, pendidikan gratis itu terus dikembangkan.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Supomo memastikan sejak awal kepemimpinan Wali Kota Risma, sudah berkomitmen meneruskan dan mengembangkan pendidikan gratis.

Dulu, pendidikan gratis itu mulai jenjang Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), hingga Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Namun, setelah SMA/SMK pindah kewenangannya ke pemerintah provinsi, akhirnya kini pendidikan gratis yang dikelola pemkot hanya SD dan SMP.

“Makanya, dalam rangka peningkatan akses pendidikan ini, Pemkot Surbaya di masa Bu Risma selalu mengalokasikan anggaran dalam APBD di atas 20 persen, ini komitmen alokasi anggaran kami,” kata Supomo di ruang kerjanya, Senin (23/11/2020).

Di samping pendidikan gratis, di masa Wali Kota Risma juga terus memperbanyak beasiswa bagi warga kurang mampu dan terdaftar sebagai Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) Surabaya. 

Sejak 2010-2020, sebanyak 3.732 anak sudah mendapatkan beasiswa ini, baik untuk kuliah di perguruan tinggi maupun berbagai pelatihan khusus, seperti sekolah pilot, Diklat Aircraf Strukture-ATKP dan berbagai diklat lainnya.

Rinciannya, pada tahun 2010-2017 total 791 anak yang mendapatkan beasiswa dan pada saat itu kewenangannya masih ada di Dinas Sosial.

Kemudian pada tahun 2018-2020 kewenangannya dipindah ke Dinas Pendidikan dan sudah memberikan 2.508 beasiswa bagi mahasiswa yang kuliah di berbagai perguruan tinggi. 

Kemudian, Bu wali juga memberikan beasiswa bagi penghafal Al-Qur’an, pada tahun 2018 memberikan beasiswa kepada 34 anak dan 2019 diberikan kepada 399 anak yang hafal Qur’an. 

“Total mulai tahun 2010-2020, sebanyak 3.732 anak yang sudah menerima beasiswa dari pemkot,” tegas mantan Kepala Dinas Sosial ini.

Selain itu, sejak awal kepemimpinannya, Wali Kota Risma juga fokus mendorong pemerataan mutu pendidikan di semua wilayah Surabaya, hingga lahirlah waktu itu sekolah kawasan. 

Jadi, saat nasional ramai menerapkan zonasi, di Surabaya sudah menerapkan sekolah kawasan sejak beberapa tahun silam.

Konsep zonasi dan sekolah kawasan ini sebenarnya tidak jauh berbeda, karena memang pemerintah pusat banyak mengadopsi dari sekolah kawasan yang ada di Surabaya. 

Nah, untuk mendukung konsep sekolah kawasan dan mendorong pemerataan mutu pendidikan, sejak awal Wali Kota Risma banyak melakukan pembangunan sekolah, baik pembangunan sekolah baru maupun rehabilitasi gedung sekolah. 

Mulai tahun 2010-2020, pemkot sudah membangun 4 SD baru dan 20 SMP baru. Sedangkan rehabilitasi gedung sekolah selama 10 tahun terakhir ini sebanyak 1.679 gedung, baik SD maupun SMP. 

“Ini visioner sekali. Pembangunan sekolah baru supaya lebih dekat dengan warga, sehingga tidak ada biaya transportasi dan mengurangi beban lalu lintas. Sedangkan sekolah yang direhabilitasi hingga menjadi sekolah bertingkat, juga sangat visioner, supaya anak-anak lebih kuat fisiknya dan mempunyai ruang publik yang luas sehingga mereka bisa berekspresi. Makanya jangan heran kalau baru masuk Surabaya sudah menemui sekolah bagus dan bertingkat. Bahkan, sekarang sudah tidak ada lagi sekolah pinggiran dan tengah kota, semuanya sama-sama berkembang,” ujarnya.

Terobosan yang visioner lainnya adalah merger sekolah dalam rangka efisiensi. Selama 10 tahun terakhir ini, ada sebanyak 372 sekolah yang di-merger. 

Ini menjadi langkah solutif untuk efisiensi, sehingga kebutuhan anggarannya bisa lebih hemat dan kebutuhan gurunya juga bisa tercukupi. 

“Bahkan, di masanya Bu Risma ini cabang-cabang dinas pendidikan juga dihapus, dulu ada 31 cabang dinas karena dulu kecamatan,” imbuhnya. 

Supomo memastikan sangat banyak terobosan dan inovasi Wali Kota Risma di bidang pendidikan, termasuk peningkatan kualifikasi, kompetensi dan kesejahteraan guru, baik swasta maupun negeri. 

Bahkan, demi meningkatkan kompetensi guru itu, Wali Kota Risma mengirimkan guru-guru itu magang ke luar negeri. 

“Selama ini, kita juga terus mewadahi berbagai potensi dan bakat anak melalui pelajar pelopor, peneliti belia, siswa berprestasi dan berbagai program lainnya,” tegasnya. 

Sementara itu, Pakar Pendidikan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang sekaligus Ketua Dewan Pendidikan Surabaya periode 2014-2019 memastikan terobosan dan inovasi Wali Kota Risma dalam bidang pendidikan sangat luar biasa. Salah satu indikator keberhasilannya tercermin dari kenaikan peringkat capaian akademik dan prestasi non-akademik (lomba) di berbagai bidang.

“Secara over all, terobosannya dalam bidang pendidikan sangat luar biasa, begitu banyak legacy yang diciptakannya untuk Surabaya. Terutama sekolah kawasan yang saat ini sudah diadopsi pusat, itu kebanggan tersendiri bagi Surabaya,” pungkasnya. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Tugasnya dianggap beresiko tinggi terkena virus Covid-19 karena salah satunya mengurusi jenazah warga yang meninggal.

Pemkot Surabaya memberikan bantuan dua setel baju hazmat, satu box masker medis dan satu box sarung tangan kepada para modin di Kota Surabaya.

“Tidak mudah memang, tapi kalau dijalankan dengan ikhlas, maka Gusti Allah akan memudahkannya. Makanya, saya juga berharap kepada panjenengan (Anda) semuanya untuk selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan. Kami berharap panjenengan selalu sehat dan kuat menjalankan amanah yang diberikan oleh Gusti Allah ini. Terimakasih banyak kepada seluruh modin di Kota Surabaya,” kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dalam sambutannya usai menyerahkan bantuan secara simbolis kepada perwakilan modin di halaman Balai Kota Surabaya, Rabu (25/11).

Sebenarnya, lanjut dia, sejak beberapa waktu lalu ada permintaan baju hazmat dari para modin itu, sehingga dia langsung bergerak mendesainkan sendiri baju hazmat itu dan menjahitkan baju hazmat itu. 

“Kita jahitkan sendiri dengan harapan baju hazmatnya itu bisa dicuci, karena kalau pakai baju hazmat yang tidak bisa dicuci, ini jumlahnya sangat banyak, sehingga kita buat yang bisa dicuci,” katanya.

Namun, karena jumlahnya sangat banyak sekitar 2.280 orang, akhirnya baju hazmat yang dijahitkan itu belum selesai semuanya hingga saat ini. Ia memastikan yang selesai baru sekitar 50 persen. 

“Yang sudah selesai kita jahitkan sekitar 50 persen, ini terus kami kebut,” tegasnya.

Oleh karena itu, karena kemarinnya Pemkot Surabaya mendapatkan bantuan baju hazmat dari Kementerian Kesehatan, maka yang didahulukan untuk menerima baju hazmat adalah para modin se Surabaya. 

Ia juga menjelaskan bahwa baju hazmat yang diberikannya saat ini hanya bisa dipakai sekali, sehingga apabila sudah dipakai diminta langsung dilipat dan dimasukkan ke plastik dan dibuang ke tempat sampah.

“Jadi, baju hazmat yang kami serahkan sekarang, hanya sekali pakai. Ini ada dua setel baju hazmat, satu box masker medis dan satu box sarung tangan. Sementara ini, pakai baju hazmat ini dulu, sembari menunggu baju hazmat yang kami jahitkan. Kalau sudah selesai, nanti kami akan distribusikan melalui kecamatan untuk diserahkan kepada panjenengan semuanya,” jelasnya.

Selain itu, Risma juga menawari mereka sepatu boot supaya lebih menambah keamanannya. Para modin yang hadir saat itu sepakat dan terlihat senang karena akan mendapatkan bantuan sepatu boot. 

“Sebenarnya sudah ada beberapa sepatu boot-nya, tapi masih kurang, nanti kita akan lengkapi dulu baru kita salurkan,” ujarnya.

Sementara itu, Maskuri, seorang modin asal Kecamatan Rungkut menyampaikan terimakasih banyak kepada Wali Kota Risma bersama jajaran Pemkot Surabaya karena sudah memberikan bantuan baju hazmat, masker medis, dan sarung tangan ini. 

Ia juga menyadari bahwa dengan adanya bantuan itu, maka besar kemungkinan keamanan dan kesehatannya lebih terkontrol, karena ketika bersentuhan langsung dengan jenazah, sudah ada semacam pengamannya.

“Tentunya kita berharap semuanya baik-baik saja dan sehat selalu. Sekali lagi terimakasih Bu Risma dan jajaran Pemkot Surabaya,” kata Maskuri. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Calon wali kota Surabaya, nomor urut satu, Eri Cahyadi didampingi anggota DPRD Surabaya, dari fraksi PDI Perjuangan, Syaifuddin Zuhri (SZ) melakukan safari politik mulai dari pagi hingga malam, keluar masuk pasar dan kampung sampai 14 titik lokasi kampanye di empat kelurahan yaitu Pakal, Babat Jerawat, Benowo, Sumber Rejo, Selasa (24/11/2020).

Pada titik lokasi ke-13 yaitu di Dukuh Sumber Sari RT 02 RW 02, Kelurahan Sumber Rejo, Kecamatan Pakal, yang notabene adalah kandang dari salah satu partai pendukung paslon dua, Machfud Arifin dan Mujiaman, Eri Cahyadi menitipkan pesan santun kepada warga setempat supaya gelaran Pilkada Surabaya 2020, Kota Surabaya tetap adem tanpa ada gesekan antar tetangga yang beda pilihan.

Sebelum Eri Cahyadi menyampaikan sambutannya, seorang pembawa acara memberikan waktu dan tempat kepada Ketua RW 02 Sumber Sari, Rois untuk memberikan sepatah dua kata.

Rois mengungkapkan, sesama warga harus rukun walaupun beda pilihan dan jangan karena spanduk atau banner paslon, warga saling bermusuhan dan gesekan. 

"Jadi pada 9 Desember nanti, pilih calon pemimpin yang paling terbaik, losdol pokoknya," ujar Rois.

Pada sambutan yang kedua, anggota DPRD Kota Surabaya dari fraksi PDI Perjuangan, Syaifuddin Zuhri (SZ) mengaku bahwa dirinya sempat takut datang ke Sumber Sari. 

"Ternyata warga di sini tidak silau dengan pemberian sarung dan sembako. Pesan dari Pak RW tadi juga sangat menggelitik karena walupun berbeda pilihan tetapi warga harus saling rukun," tutur SZ.

SZ menyampaikan, masyarakat Indonesia termasuk warga Surabaya diberikan hak oleh negara untuk memilih calon pemimpinnya. 

"Pilih lah calon pemimpin sesuai hari nurani jangan pilih pemimpin yang memberikan sarung dan sembako karena itu merendahkan harkat dan martabat warga," katanya.

SZ juga mengaku bangga dengan warga Sumber Sari karena mereka sudah cerdas melihat kebaikan. 

Dengan kepemimpinan Tri Rismaharini (Risma), wilayah Sumber Rejo sudah tidak banjir lagi.

"Bu Risma sudah baik, dengan hatinya yang lembut karena tidak ingin warganya susah maka beliau menunjuk Pak Eri Cahyadi untuk meneruskan kebaikan Bu Risma," ucapnya.

Eri Cahyadi, lanjut SZ tidak langsung menyetujui penunjukan dirinya sebagai calon wali kota Surabaya, namum beliau memohon restu kepada ibundanya. 

"Selaku anak yang berbakti kepada orangtua maka Pak Eri meminta izin terlebih dahulu kepada Ibundanya," ujarnya.

Sebelum akhir acara, giliran Eri Cahyadi yang memberikan sambutan. 

Dia mengaku bahwa kalau tidak ditugaskan oleh Tri Rismaharini maka dirinya tidak akan mau maju menjadi calon wali kota Surabaya.

"Setelah ditunjuk oleh Bu Risma maka saya mohon doa restu kepada Umik, dan jawaban Umik saya, kalau kamu mengejar akhirat maka pimpin Surabaya untuk mensejahterakan rakyat, tapi kalau mengejar dunia maka tetap saja jadi Kepala Bappeko," tutur Eri.

Eri menegaskan, dirinya tidak mau mengejar jabatan di dunia ini maka dia menitipkan kepada warga, karena suara rakyat adalah suara Tuhan dan nasib Surabaya ada ditangan warga. 

"Dengan hati nuraninya, saya titip Surabaya jangan bergejolak, jadikan Surabaya adem dan santun. Saya juga sepakat dengan pernyataan Ketua RW, jangan jadikan Pilkada Surabaya ini sebagai ajang memfitnah, mencaci dan membenci. Sesama tetangga dan warga Surabaya harus rukun dan santun supaya Srabaya tetap menjadi kota yang adem," ujar Eri.




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Calon Wakil Wali Kota Surabaya nomor urut 1, Armudji mendatangi komunitas slalom dan drifting yang sedang berlatih di lahan swasta lapangan Parkir Timur Delta Plaza Surabaya, belum lama ini.

Kedatangan mantan Ketua DPRD Kota Surabaya ini disambut puluhan milenial yang tergabung dalam komunitas Jatim Slalom Community dan Drifting Show Rock Boyo. 

Mereka sangat berharap kedatangan Armudji bisa memberikan jalan keluar terkait tempat berlatih yang sulit didapatkan di Surabaya.

"Secara simpel, komunitas slalom dan drifting kesulitan untuk mencari tempat berlatih di Surabaya. Selama ini kami berlatihnya di Malang, Kanjuruhan, Sidoarjo dan Dinas Perhubungan. Jadi, kita kesulitan latihan kalau di GBT Pakal. GBT selalu mempersulit, mereka berpikiran kegiatan ini merusak aspal, " ujar Binar, salah satu pembalap slalom yang mengaku komunitas ini sudah berdiri sejak tahun 2005.

Ia berharap, semua bidang otomotif dengan terpilihnya Eri Cahyadi dan Armudji memimpin Kota Surabaya meneruskan Wali Kota Tri Rismaharini, bisa memberikan ruang gerak bagi para komunitas untuk bisa berlatih dan berkreasi menjadi pembalap yang bisa dibanggakan bagi Surabaya di ajang nasional maupun internasional.

"Kami kadang iri dengan komunitas serupa yang didukung oleh pemerintah kota setempat, seperti Semarang sampai bisa ke ajang Asia. Para komunitas otomotif ingin maju bersama. Harapannya, dipermudah teman-teman promotor yang mau buat event di Surabaya sebagai ajang kita setelah sekian lama berlatih. Sewa makodam mahal, tengah kota tidak ada lahan," sambung Binar yang mengaku terakhir mengikuti even slalom pada 10 tahun lalu.

Mendapati keluhan para komunitas slalom dan driveting, Armudji berkomitmen ingin memberikan ruang bagi para milenial ini berlatih dan bisa menjadi jawara-jawara yang bisa dibanggakan bagi Surabaya khususnya bidang otomotif.

"Sebenarnya potensi yang dimiliki anak-anak muda dengan menyalurkan hobinya slalom drag atau balap moibil, bisa membanggakan bagi Surabaya. Hanya saja, mereka ini kesulitan untuk mencari lahan latihan. Ini yang dipakai lahan swasta. Nantinya ke depan, pemerintah kota akan mencarikan lahan atau tanah bekas tanah kas desa (BTKD) cukup seluas lapangan ini saja untuk bisa dipakai berlatih. Sayang kalau bakat mereka tidak diberikan ruang gerak, " tegas politisi PDI Perjuangan ini.

Ia mencontohkan,  salah satu gagasan skate park untuk mewadahi anak-anak komunitas sepeda BMX diberikan tempat di sekitar lokasi sungai Kalimas Delta bekerja sama dengan Jasa Tirta.

"Dulu, anak-anak komunitas BMX mainnya di jalan-jalan,  itu mengganggu dan membahayakan. Makanya kita carikan tempat,  dan terlaksana sampai sekarang. Sama juga dengan slalom dan driveting, ketika sudah ada tempat berlatih, mereka bisa berkreasi membuat kompetisi dan sebagainya," pungkas Armudji. (Ar)


Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive