Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Soft Launching Kota Lama, Gelar Sejumlah Paket Wisata

Sejumlah paket wisata digelar Pemkot Surabaya usai soft launching Kota Lama zona Eropa yang berada di kawasan Jalan Rajawali, Krembangan, Surabaya.

Cegah Narkoba di Kalangan ASN dan Pelajar, Pemkot Surabaya Gandeng BNN dan Polisi

Upaya Pemkot Surabaya memberantas Narkoba tak hanya di kalangan pelajar dan masyarakat, tetapi juga Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemkot.

Peluang Investasi untuk Pengembangan Eks THR-TRS

Pemkot Surabaya menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mempromosikan proyek peluang investasi di Kota Pahlawan. Diantaranya di kompleks eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS).

Tekan Laju Inflasi, Pemkot Rutin Gelar Pangan Murah

Untuk menekan laju inflasi agar masyarakat bisa mendapatkan komoditas bahan pangan dengan lebih murah, Pemkot Surabaya rutin menggulirkan program Gerakan Pangan Murah setiap bulan.

Pemkot Surabaya Komitmen Amankan Aset yang Dikuasai Pihak Ketiga

Berbagai upaya strategis terus dilakukan Pemkot Surabaya untuk memastikan aset daerah dapat dimanfaatkan secara optimal demi kepentingan warga dan pemerintah.

Jumat, 27 November 2020

Dirdok Kodiklatal Pimpin Rapat Uji Naskah Tiga Petunjuk Teknis Lattek Siswa



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Direktur Doktrin Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan TNI  Angkatan laut (Dirdok Kodiklatal) Laksma TNI Antongan Simatupang memimpin uji naskah tiga Petunjuk teknis terkait Lattek Siswa Kodiklatal.

Adapun uji naskah tersebut dilaksanakan di Ruang Rapat Direktorat Doktrin (Ditdok) kesatrian Bumimoro Kodiklatal Surabaya, Jumat, (27/11/2020).

Ketiga petunjuk teknis tersebut adalah Juknis Freeclimbing, Juknis Mendayung dan Exercise Perahu Karet.

Selain Dirdok Kodiklatal hadir dalam uji naskah tersebut Komandan Kodik Opsla, Wadan Kodikdukum, Paban III Sismet Ditdok Kodiklatlal dan perwakilan perwira dari Inspektorat, Dirdiklat, Dirjianbang, Dirum, Kodikmar, Puslatlekdalsen dan Puslatdiksarmil Kodiklatal.

Acara diawali dengan pembukaan dilanjutkan penyampaian uji naskah Juknis Freeclimbing, Juknis Mendayung dan Exercise Perahu Karet dan diakhiri diskusi tanya jawab sebagai masukan dalam penyempurnaan Juknis tersebut.

Dalam sambutan Uji Naskah, Dirdok Kodiklatal Laksma TNI Antongan Simatupang menyampaikan bahwa perkembangan lingkungan secara dinamis dan berkembang menuntut metode latihan praktek dan metode pelatihan lainya juga mengalami perkembangan.

Dirdok Kodiklatal menyampaikan dari uji naskah yang dilanjutkan diskusi ini diharapkan Kodiklatal dalam mencetak prajurit TNI Angkatan Laut bisa lebih maju dan profesioanal sehingga kualitas output yang dihasilkan sesuai harapan pengguna. (Pen Kodiklatal/Ar)

Dankodiklatal Gelar Eksebisi Pertandingan Bulu Tangkis Farewell Sertijab KS Koarmada II



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Komandan Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Laut (Dankodiklatal) Laksda TNI Nurhidayat Laksanakan Olahraga bersama sekaligus melaksanakan eksebisi pertandingan bulu tangkis Ferewell dalam rangka Serah terima Jabatan Kepala Staf (KS) Koarmada II yang dilaksanakan di gedung Panti Tjahaya Armada (PTA) Koarmada II Ujung Surabaya, Jumat, (27/11).

Hadir dalam acara tersebut Pankoarmada II, Wadan Kodiklatal, KS Koarmada II, Danpasmar II, Dankodikopsla, Danguspurla, Wagub AAL, Komandan Lantamal V Surabaya, Seklem AAL, Dirdok Kodiklatal, Dirjianbang Kodiklatal, Dirdiklat Kodiklatal. dan Seluruh Pejabat Koarmada II.

Adapun jabatan KS Koarmada II diserahterimakan dari Laksma TNI Teguh Isgunanto kepada Laksma TNI Dafit Santoso.

Selain eksebisi pertandingan bulu tangkis dalam acara olahraga bersama tersebut juga dilaksanakan pertandingan tenis meja yang juga dilaksanakan di gedung PTA Koarmada II.

Dalam pertandingan eksebisi bulu tangkis tersebut Dankodiklatal yang berpasangan dengan Kadismatbek Koarmada II Kolonel Laut (T) Hamsjah Bastiar melawan Wakil Gubernur AAL Brigjen TNI Mar Endi Supardi yang berpasangan dengan Askomlek Koarmada II Kolonel Laut (P) Eko Wahyono. (Pen Kodiklatal/Ar)

Letkol Marinir Rino Rianto Jabat Danpusdikif Kodikmar Kodiklatal



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Letkol Marinir Rino Rianto resmi menjabat Komandan Pusat Pendidikan Infanteri (Danpusdikif) Komando Pendidikan Marinir (Kodikmar) Kodiklatal menggantikan Kolonel Marinir Yudi Asmar.

Prosesi Serah Terima Jabatan (Sertijab) yang dipimpin langsung Komandan Kodikmar Kolonel Marinir Sarjito tersebut dilaksanakan di Gedung Balai Prajurit (Bapra) Kodikmar Gunungsari Surabaya, (27/11).

Hadir dalam acara sertijab tersebut Kadeppers Kodikmar Letkol Mar Hermawan , para Komandan Pusdik,  para Komandan Sekolah Kodikmar, Dansatdemlat Kodikmar, Komandan puslat pasrat, Kepala Rumkital Gunungsari, para Kadep Kodikmar dan para Kabag Kodikmar. 

Kolonel Marinir Yudi Asmar selanjutnya menempati jabatan Asops Kogartab III Surabaya sedangkan Letkol Mar  Rino Rianto sebelum menempati jabatan Danpusdikif berdinas di Pasmar 2 Surabaya.

Sertijab yang dilangsungkan secara sederhana ini diawali dengan laporan perwira upacara kepada inspektur upacara, penghormatan kepada Dankodikmar, pengambilan sumpah, pembacaan Skep, pengambilan sumpah jabatan, penanggalan dan penyematan tanda pangkat, tanda jabatan dan tongkat komando, Penandatanganan Pakta Integritas dan Naskah Sertijab dan diakhiri Laporan Resmi.

Komandan Kodikmar  Kolonel Marinir Sarjito dalam amanatnya mengatakan bahwa jabatan yang diemban seorang prajurit merupakan amanah yang ada batas waktunya, karena memang esensi hakiki dari proses serah terima jabatan adalah upaya organisasi dalam meregenerasi personelnya untuk menjadikan organisasi lebih berkembang untuk memenuhi tuntutan tugas.

Dengan adanya pergantian pejabat, lanjutnya, diharapkan akan membawa suasana dan semangat baru sesuai dengan perkembangan situasi dan kondisi yang semakin kompleks serta akan berdampak positif terhadap peningkatan kinerja organisasi.

Disampaikan pula bahwa Komandan Pusat Pendidikan Infanteri berkedudukan langsung di bawah Komandan Kodikmar, bertanggung jawab atas penyelenggaraan pendidikan lanjutan Perwira kecabangan komando tempur, pendidikan dasar kecabangan Perwira kejuruan infanteri, pendidikan pembentukan Perwira Reguler, pendidikan pembentukan Bintara, pendidikan pertama Bintara, pendidikan pertama Tamtama dan pendidikan pasukan khusus Marinir, serta melaksanakan pengkajian taktik dasar-dasar pertempuran kesenjataan infanteri, kejuruan non infanteri dan intai amfibi yang diisyaratkan pada strata pendidikan yang bersangkutan. Selain itu juga melaksanakan pembinaan terhadap seluruh kekuatan Pusdikif Kodikmar termasuk sarana dan prasarana pendukungnya.

“Semua itu diperlukan sebagai upaya Kodikmar mewujudkan tekadnya agar setiap lulusan hasil didik mampu menampilkan sosok prajurit Marinir yang senantiasa memiliki sikap dan perilaku yang mencerminkan profesionalisme dan kejuangan prajurit Marinir,” katanya. (Pen Kodiklatal/Ar)

Viral Video “Hancurkan Risma”, Peneliti Pusham Ubaya: Itu Ujaran Kebencian



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Sebuah video berdurasi 19 detik yang menampilkan sejumlah pendukung Calon Wali Kota Surabaya Machfud Arifin menyanyikan yel-yel "Hancurkan Risma" viral di media sosial. Risma yang dimaksud adalah Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Peneliti HAM yang juga bekerja di Pusat Studi Hak Asasi Manusia Universitas Surabaya (Pusham Ubaya) Dian Noeswantari mengatakan, video itu menunjukkan telah terjadi ujaran kebencian yang dilakukan pendukung Machfud Arifin terhadap Risma.

Menurut dia, ihwal ujaran kebencian ini telah dimuat dalam pasal 19 Konvensi Hak-hak Sipil dan Politik yang telah diratifikasi menjadi Undang Undang Nomor 12 Tahun 2015.

"Ujaran kebencian atau hatred ini jika dibiarkan terjadi terus-menerus, akan bertumbuh menjadi hate crime atau kejahatan yang tergolong dalam tindak pidana kebencian, yang masih belum ada kodifikasinya dalam sistem hukum di Indonesia," katanya.

Ia menjelaskan, dalam pasal 19 Konvensi Hak-hak Sipil dan Politik diatur sejumlah hal. Pertama, setiap orang berhak untuk berpendapat tanpa campur tangan.

Kedua, setiap orang berhak atas kebebasan berekspresi dan hak ini termasuk kebebasan untuk mencari, menerima dan menyebarkan informasi dan gagasan dalam bentuk apapun, tanpa memandang batas negara, baik secara lisan, tertulis atau cetak, dalam bentuk seni, atau melalui media lain yang dipilihnya.

Ketiga, pelaksanaan hak yang diatur dalam ayat 2 pasal ini disertai dengan tugas dan tanggung jawab khusus.

“Oleh karena itu, pelaksanaan hak ini tunduk pada batasan tertentu, sebagaimana ditentukan oleh hukum dan harus menghormati hak atau reputasi orang lain, melindungi keamanan nasional atau ketertiban umum (ordre public), atau kesehatan atau moral masyarakat,” jelas Dian.

Merefleksi pada kejadian apartheid di Afrika Selatan, dan tindak pidana genosida Rwanda, kata dia, maka tindak kejahatan demikian diawali dengan berbagai peristiwa yang mengarah pada hatred, yang bereskalasi menjadi hate crimes.

"Dan memuncak pada terjadi tindak pidana rasial atau apartheid di Afrika Selatan dan tindak pidana kejahatan atas kemanusian, genosida di Rwanda," tutur anggota SEPAHAM Indonesia (Serikat Pengajar/Peneliti HAM) tersebut.

Oleh karena itu, lanjut dia, aparat kepolisian perlu bertindak cepat, agar tidak terjadi kejadian serupa di Afrika Selatan atau Rwanda. 

Menurut dia, meskipun kebebasan berekspresi dan berpendapat dijamin oleh Negara, namun pelaksanaannya tetap harus menghormati hak atau reputasi orang lain, serta melindungi keamanan nasional atau ketertiban umum, atau kesehatan, atau moral masyarakat.

"Dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia yang multikultur, maka pemerintah dan aparat kepolisian perlu bertindak cepat dan tegas untuk menangani ujaran demikian, agar tidak meluas dan menjadi tindak pidana kejahatan ujaran kebencian," katanya.

Sebelumnya, sejumlah orang dalam video viral yang menampilkan sejumlah orang menyanyikan yel-yel "Hancurkan Risma" nampak mengenakan atribut kaos warna-warni bergambar calon wali kota dan wali wali kota Surabaya nomor urut 2 Machfud Arifin-Mujiaman Sukirno, termasuk juga mengacungkan dua.

"Hancur, hancur, hancurkan Risma, hancurkan Risma sekarang juga. Hancur, hancur, hancurkan Risma, hancurkan Risma sekarang juga," teriak mereka. (Ar)

Emak-Emak Minta Penghujat Risma Jadi Manusia Bermartabat



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Puluhan emak-emak Surabaya yang menggelar aksi ‘Bela Bu Risma’ di depan Balai Kota Surabaya sangat mengecam para penghujat Wali Kota Surabaya, Tri Rismharini.

Mereka menganggap para pendukung pasangan calon (Paslon) nomer urut 2, Machfud Arifin-Mujiaman hanya orang-orang yang tak beretika yang mau menghancurkan wanita. 

Pasalnya para penghujat iti tak pernah melihat hasil buah karya wali kota perempuan pertama di Surabaya itu yang telah membangun Kota Pahlawan dengan hati dan segenap jiwa raganya.

“Kita masyarakat Surabaya dengan ketulusan hati menikmati buah karya pembangunannya. Ya Bu Risma! Wanita tangguh itu membangun Surabaya tidak hanya sekadar badannya. Tetapi Jiwa Surabaya di bangun dengan hatinya pula,” kata Kordinator Aksi, Renny Anjani dalam orasinya, Jum'at (27/11).

Anjani pun mempertanyakan apakah pantas orang-orang yang katanya beradab dan berjiwa satria menghujat seorang wanita yang sudah membangun Surabaya dengan kata-kata tak beretika. 

Bagi Anjani, mereka tidaklah sadar bahwa yang dihujat itu adalah seorang ibu yang memimpin Surabaya dengan bijaksana.

“Lisanmu menunjukkan ke tidak pantasanmu sebagai warga kota yang bermartabat! Bu Risma itu ibumu, juga ibuku, ibu kita semua warga Surabaya yang hendak kalian hancurkan,” tandasnya.

Menurut Anjani, saat ini sudah tidak zamannya lagi premanisme. Maka dari itu, ia berharap agar para oknum itu berhenti menghujat dan menghina Wali Kota Risma. Karena, bagi dia, hal itu sama saja dengan menghujat Ibu mereka sendiri.

“Kita emak-emak Suroboyo memaafkanmu. Sebab kita yakin kalian lahir dari seorang ibu. Jadilah manusia yang bermartabat,” pungkasnya.

Seperti diketahui Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dihujat oleh oknum kelompok massa pendukung pasangan calon (paslon) nomer urut 2, Machfud Arifin-Mujiaman dalam Pilkada Surabaya.

Dari video yang beredar di media sosial, tampak puluhan orang dengan mengangkat dua jari sambil meneriakan yel-yel yang bernada hujatan kepada Risma.

“Hancur-hancur, hancurkan Risma, hancurkan Risma sekarang juga. Hancur-hancur, hancurkan Risma, hancurkan Risma sekarang juga,” teriak puluhan orang dalam video yang beredar di media sosial tersebut.

Atas dasar itulah yang membuat emak-emak di Surabaya merasa sakit hati dan geram. Mereka pun lantas menggelar aksi dukungan ‘Bela Bu Risma’ dan ‘Lawan Premanisme’.

Dari pantauan di lokasi, massa yang berjumlah sekitar 50 emak-emak tersebut, juga membawa beberapa poster yang berisi dukungan kepada Risma bahkan menantang para penghujat itu.

“Bu Risma simbol keberhasilan Suroboyo”.

“Dasar preman prematur. Sopo sing arep koen ancurno??? (siapa yang akan anda hancurkan). Emak-emak Suroboyo??? Ikiloh musuhmu!!! (Ibu-ibu Surabaya??? Iniloh musuhmu) Emak-emak Suroboyo,” begitu isi salah satu tulisan dalam poster yang dibentangkan massa. (Ar)

P4GN di Korem 082/CPYJ, Libatkan Aparat Kepolisian



KABARPROGRESIF.COM: (Mojokerto) Ada yang berbeda pada Penyuluhan, pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba atau P4GN yang digelar oleh pihak Korem 082/CPYJ di Pendopo Griya Paramitra Cikaran, Kota Mojokerto, Jumat (27/11).

Bagaimana tidak, dalam kegiatan tersebut pihak Korem sengaja merangkul aparat Kepolisian dari Polresta setempat.

Kegiatan yang diwarnai dengan adanya pengecekan urine tersebut, merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh pihak TNI-AD, khususnya Korem dalam mencegah adanya peredaran gelap maupun prajurit yang terbukti menggunakan narkotika.

“Sosialiasinya dilakukan langsung oleh pihak Polres. Supaya, anggota dan PNS Korem, paham betul bahaya menggunakan obat-obatan terlarang itu,” ujar Danrem 082/CPYJ, Kolonel Inf M. Dariyanto.

Sementara itu, Kepala Satuan Narkoba Polresta Mojokerto, Iptu Hari Siswanto mengungkapkan jika terdapat beberapa jenis narkotika yang saat ini mulai beredar di masyarakat. Bahkan, narkoba itupun sudah mulai merambah berbagai kalangan, maupun usia.

“Kita ketahui semua. Narkotika ini tidak memandang status apalagi usia,” bebernya. (Pendam V/Brw/Ar)

Ratusan Warga Sememi Satukan Tekat Menangan Eri - Armuji



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Ratusan warga RW 03 Kelurahan Sememi, Benowo menyatukan tekat untuk memenangkan Pasangan Calon (Paslon) Walikota dan Wakil Walikota Surabaya No. Urut 1 Eri- Armuji dalam Pilkada yang akan dihelat 9 Desember 2020 mendatang.

Deklarasi Dukungan di depan Lapangan Kendung Kelurahan Sememi  Kec. Benowo, Rabu (24/11) itu tak hanya dilakukan warga saja namun juga bersama Aliansi Kebangsaan Surabaya.

"Acara ini merupakan cita-cita bersama dan didukung semua lapisan masyarakat, semua berharap besar agar Paslon No. 01 Eri - Armuji dapat menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya Periode 2020 - 2024," kata Wakil Warga RW 3 Kelurahan Sememi, Benowo, Abdi Edison, Jum'at (27/11).


Hal yang sama juga dikatakan Wakil Pengurus Ranting PDIP Kelurahan Sememi, Suhadi.

Menurutnya warga Surabaya terutama warga RW 03 Kelurahan Sememi, Benowo ini memiliki satu tekad untuk memenangkan Eri-Armuji yang memiliki visi dan misi yang sama seperti Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.

"Kami bertekad untuk memenangkan Paslon No. 1 Eri - Armuji dengan segenap hati jiwa dan raga bersatu untuk Nomer 1 Eri - Armuji, terima kasih semua atas dukungannya kepada Aliansi Kebangsaan Surabaya yang telah mensuport agar Bapak Eri dan Bapak Armuji dapat memenangkan dan dapat menjadi Walikota dan Wakil Walikota," pungkasnya. (Ar)

Risma Dihujat Pendukung Paslon nomer 2, Emak- Emak Balik Menantang



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Puluhan orang yang mengatasnamakan emak-emak Surabaya menggelar aksi ‘Bela Bu Risma’ di depan Balai Kota Surabaya, Jum’at (27/11) pagi.

Ini dilakukan mereka untuk memberikan dukungan kepada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini karena telah dihujat oleh oknum kelompok massa pendukung salah satu pasangan calon (paslon) nomer urut 2, Machfud Arifin-Mujiaman dalam Pilkada Surabaya.

Dari video yang beredar di media sosial, tampak puluhan orang dengan mengangkat dua jari sambil meneriakan yel-yel yang bernada hujatan kepada Risma.

“Hancur-hancur, hancurkan Risma, hancurkan Risma sekarang juga. Hancur-hancur, hancurkan Risma, hancurkan Risma sekarang juga,” teriak puluhan orang dalam video yang beredar di media sosial tersebut.

Atas dasar itulah yang membuat emak-emak di Surabaya merasa sakit hati dan geram. Mereka pun lantas menggelar aksi dukungan ‘Bela Bu Risma’ dan ‘Lawan Premanisme’.

Dari pantauan di lokasi, massa yang berjumlah sekitar 50 emak-emak tersebut, juga membawa beberapa poster yang berisi dukungan kepada Risma bahkan menantang para penghujat itu.

“Bu Risma simbol keberhasilan Suroboyo”.

“Dasar preman prematur. Sopo sing arep koen ancurno??? (siapa yang akan anda hancurkan). Emak-emak Suroboyo??? Ikiloh musuhmu!!! (Ibu-ibu Surabaya??? Iniloh musuhmu) Emak-emak Suroboyo,” begitu isi salah satu tulisan dalam poster yang dibentangkan massa. (Ar)

Viral Video “Hancurkan Risma”, Tagar #BelaBuRisma Trending di Medsos



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Video viral nyanyian “Hancurkan Risma Sekarang Juga” yang dinyanyikan para pendukung Calon Wali Kota Machfud Arifin mendapat respons dari netizen alias warganet. 

Nama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini atau yang lekat disapa Bu Risma pun kembali menggema di dunia maya. 

Warganet berbondong-bondong memberikan dukungan kepada wali kota perempuan pertama Kota Surabaya tersebut.

Bahkan tanda pagar #BelaBuRisma sempat menjadi trending topic Twitter di Indonesia pada Kamis malam (26/11/2020), sebagai respons atas aksi pendukung Calon Wali Kota dan Calon Wakil Wali Kota (Cawali-Cawawali) Surabaya, Machfud Arifin-Mujiaman, yang menyanyikan yel-yel “Hancurkan Risma”. 

Tercatat hampir 4.000 cuitan membela Risma menggema di Twitter.

Warganet gerah lantaran selama ini menilai Risma telah berhasil memajukan Kota Pahlawan. Mereka mencurahkan dukungannya di linimasa Twitter hingga akhirnya bisa menjadi trending topic.

“Bu Risma orang baik yang sudah bekerja keras dan membawa Surabaya sebagai kota terbaik di dunia. Bu Risma juga peduli terhadap lansia, anak yatim, membawa Surabaya ke peradaban baru. Surabaya Aman, Surabaya Go Green, Surabaya Smart City,” ujar salah satu cuitan dari @jumianto_RK.

Dukungan juga datang dari @Achmad_Bagus_Z. Dia menyebut, 7 tahun tinggal di Surabaya perkembangan Kota Surabaya sangatlah terasa berkat kinerja Risma dan masyarakat Surabaya. Sekarang Surabaya menjadi kota yang bersih dan modern. “Sam karep omonganmu opo (terserah kalian omong apa), aku tetap #BelaBuRisma,” cuitnya.

Begitu pula yang disampaikan @AletaEga. Dia mengatakan sekaranglah waktunya membela Bu Risma. “Sekian tahun Bu Risma mbelani Kota Surabaya... Saiki wayahe kita sing mbelani Bu Risma. #BelaBuRisma,” tuitnya.

Seperti yang diketahui, sebelumnya viral video berdurasi 19 detik yang isinya nyanyian plesetan reff lagu “Menanam Jagung” ciptaan Ibu Sud. Reff tersebut diubah dengan lirik nada provokatif.

“Hancur, hancur, hancurkan Risma, hancurkan Risma sekarang juga. Hancur, hancur, hancurkan Risma, hancurkan Risma sekarang juga,” teriak pendukung Machfud Arifin-Mujiaman, sembari mengacungkan dua jari ke atas dan sebagian memakai kaus warna-warni khas Machfud-Mujiaman. 

Di belakang mereka, tampak spanduk besar bertuliskan “Silaturahmi Pendukung” dengan foto Machfud dan Mujiaman.

Selain di medsos, di berbagai grup WhatsApp di Surbaaya juga ramai dengan poster bertuliskan “Bela Bu Risma, Selamatkan Surabaya”. 

Warga ramai-ramai memasang poster tersebut di foto profil WhatsApp. (Ar)

Tinjau Progres GBT, Risma Sebut Kebutuhan Dalam Stadion Sudah Kelar



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini kembali meninjau progres renovasi Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Kamis (26/11). 

Kali ini ia terlihat begitu semangat ketika meninjau satu persatu ruangan yang sedang direnovasi sesuai permintaan FIFA.

Mulai dari masuknya ruang konferensi pers, lalu bergeser ke toilet dan ruang Jacuzzi pemain, kemudian masuk ke ruang pelatih, ruang ganti pemain hingga di dalam lapangan.

Di sela-sela tinjauannya itu, wali kota perempuan pertama di Kota Pahlawan itu juga memberi arahan kepada Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP-CKTR) untuk lebih mempercantik ruangan-ruangan yang sudah kelar tersebut.

Misalnya saat memasuki ruang toilet, di situ Wali Kota Risma meminta pemberian nomor di setiap pintu-pintu toilet.

"Saya minta ada nomornya di setiap pintu. Lalu kalau habis membersihkan jangan lupa dikunci ruangannya," kata Risma di sela-sela sidak.

Ia menjelaskan, untuk perkembangan renovasi di dalam stadion yang disesuaikan dengan standar Federation of International Football Association (FIFA) itu, dinilainya sudah rampung.

Bahkan, dia membeberkan mulai dari lift, rumput serta single seat semuanya sudah terpasang.

"Pemasangan lampu juga sudah kelar, tinggal instalasi ke PLN," urainya.

Selain itu, ia juga memastikan bahwa saat ini jajarannya tengah mengebut pembangunan atau renovasi di luar stadion, diantaranya pengerjaan akses jalan, lahan parkir dan tiga lapangan latihan.

Kemudian, untuk tiga lapangan latihan itu akan diupayakan selesai pada akhir tahun 2020. Sedangkan untuk akses jalan baru yang dikerjakan oleh Dinas PU Bina Marga akan rampung sekitar Maret - April tahun 2020. 

Bahkan rencananya, Risma akan membuat penerangan jalan menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa).

"Mudah-mudahan malah tidak menggunakan genset .Tapi nanti kita lihat sambungan tambahan dayanya itu. Karena ini cukup besar bukan hanya stadion tapi juga komplek, jalan-jalan baru, tiga lapangan latihan butuh penerangan," paparnya.

Oleh sebab itu, melihat GBT yang sudah siap dalam menyambut Piala Dunia U-20 tahun 2021 mendatang, Presiden UCLG ASPAC ini berpesan kepada masyarakat, saat pelaksanaan Piala Dunia tiba, yang paling penting warga harus menjadi tuan rumah yang baik dan ramah.

Menurutnya, tuan rumah yang ramah akan menjadi daya pikat tersendiri bagi orang asing atau wisatawan untuk  datang kembali ke Kota Pahlawan.

"Jadi, orang betah itu tidak mesti terkesan dengan sesuatu yang mewah. Tapi bisa juga terkesan karena keramah-tamahannya. Dan di Surabaya itu yang sangat terkenal," pungkasnya. (Ar)

Kamis, 26 November 2020

Viral Video Nyanyian “Hancurkan Risma”, Ketua Forkom LPMK: Jangan Kampanye Brutal



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Viralnya video pendukung Calon Wali Kota dan Calon Wakil Wali Kota (Cawali-Cawawali) Surabaya, Machfud Arifin-Mujiaman yang menyanyikan reff lagu “Menanam Jagung” ciptaan Ibu Sud, yang diplesetkan dengan lirik nada provokatif “Hancurkan Risma Sekarang Juga” menuai banyak kecaman.

Salah satunya datang dari Ketua Forum Komunikasi Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (Forkom LPMK) Surabaya, Unsi Fauzi. 

Menurut dia, seharusnya nyanyian provokatif tersebut tidak terjadi, jika semua pihak menginginkan Pilkada Surabaya damai, aman dan menyenangkan.

“Yang jelas, saya sangat sedih dan kecewa ada kampanye provokatif seperti itu. Mungkin ini kampanye hitam. Saya jelas tidak suka dan kaget ada video yang viral seperti ini. Kata hati saya berontak melihat video tersebut,” ujar Fauzi, saat dikonfirmasi, Kamis (26/11/2020).

Seperti diketahui, di berbagai grup percakapan WhatsApp tengah viral sebuah video para pendukung Machfud Arifin dan Mujiaman yang menghina Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

“Hancur-hancur hancurkan Risma, hancurkan Risma sekarang juga,” demikian nyanyian para pendukung Machfud dengan latar belakang spanduk besar bertuliskan “Silaturahmi Pendukung” bergambar Machfud-Mujiaman.

Dalam video tersebut, berulang kali nyanyian itu disenandungkan dengan penuh semangat sembari mengacungkan dua jari, sesuai nomor urut Machfud-Mujiaman di Pilkada Surabaya. 

Tampak pula Mat Mochtar, tokoh pendukung Machfud Arifin yang sebelumnya juga sempat viral karena menyebut aksi Risma menutup lokalisasi Dolly sebagai pencitraan.

Menurut Fauzi, video viral tersebut juga membuat banyak ketua LPMK yang condong mendukung Machfud Arifin meradang. 

Mereka mengaku kecewa karena ada kampanye yang menjelek-jelekkan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini alias Bu Risma.

“Sebagai warga Surabaya, mereka tidak terima marwah wali kota direndahkan. Bu Risma itu saat ini masih menjabat wali kota Surabaya. Sehingga jangan kampanye brutal seperti itu. Dampak buruknya sangat luar biasa,” ungkapnya.

“Apanya yang harus dihancurkan dari Bu Risma?” kata Fauzi.

Fauzi juga menyinggung adanya Mat Mochtar di video viral tersebut. Seharusnya, kata Fauzi, Mat Mochtar sebagai tokoh senior di Surabaya bisa memberikan contoh kampanye yang menyejukkan. 

Tidak justru ikut menyanyikan lagu provokatif hancurkan Bu Risma. 

“Saya sangat menyesalkan beliau ikut menyanyikan lagu yang sangat provokatif itu,” pungkasnya. (Ar)

10 Tahun Wali Kota Risma Infrastruktur Surabaya Berkembang Pesat



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Selama 10 tahun Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memimpin Surabaya, bidang infrastruktur terus dikebut. Berbagai pembangunan telah dikerjakannya. 

Alhasil, kini infrastruktur Surabaya berkembang pesat. 

Tangan dingin Wali Kota Risma memang mampu merubah Surabaya. Berbagai akses jalan dibangun untuk memperlancar lalu lintas. Berbagai saluran yang di bawahnya dipasangi box culvert juga dihubungkan demi mengantisipasi genangan air di musim penghujan. Ruang terbuka hijau juga terus ditambah setiap tahunnya. 

Kini, Surabaya sudah berubah drastis, menjelma menjadi kota yang diperhitungkan dunia. 


Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Erna Purnawati mengatakan sejak awal kepemimpinan Wali Kota Risma tahun 2010, langsung tancap gas membangun berbagai infrastruktur di Kota Surabaya. 

Salah satu yang diprioritaskan kala itu adalah pembangunan Frontage Road (FR) Ahmad Yani sisi barat yang dimulai dari depan City of Tomorrow (Cito) hingga akhirnya tuntas di FR Wonokromo. 

Awalnya, pembangunan frontage road sisi barat itu dimulai dengan pembebasan lahan sejak tahun 2010, dan pembangunan fisiknya dimulai sejak tahun 2012.

“Jadi, pada 2012-2016 kita melakukan pembangunan fisik dari Cito hingga Royal Plaza sepanjang 4,7 kilometer. Kemudian sisanya dari depan Royal Plaza hingga frontage road Wonokromo sepanjang sekitar 1,2 kilometer tuntas di tahun 2019,” kata Erna Purnawati di ruang kerjanya.


Selain itu, pembangunan frontage road Jalan Ahmad Yani sisi timur juga dituntaskan. Bahkan, di masa Wali Kota Risma, sudah menuntaskan pembangunan Jalan Merr yang merupakan salah satu rangkaian jalan arteri primer dan menjadi pintu gerbang Kota Surabaya di sisi timur. 

“Jalan Merr atau Jalan Ir. Soekarno ini panjangnya 10,75 kilometer yang dibangun sejak 1996, dan tuntas di masa Bu Risma,” tegasnya.

Jalan baru lainnya yang dibangun di masa Wali Kota Risma adalah Jalan Luar Lingkar Barat (JLLB), Jalan Luar Lingkar Timur (JLLT), Jalan Wiyung, Jalan Simpang Dukuh, Jalan Kedung Baruk, jalan akses TPA Benowo, jalan akses ke lapangan tembak dan berbagai jalan baru lainnya. 

Jika ditotal, pembangunan jalan baru selama Wali Kota Risma mencapai 259 kilometer. 

“Kalau pembebasan lahannya mulai 2010-2020, kami sudah melakukan pembebasan lahan sebanyak 2.665 persil dengan luas 419.942 meter persegi, dan total nominalnya sebesar Rp 1,9 triliun lebih,” tegasnya. 


Pada masa Wali Kota Risma, berbagai pedestrian juga terus dibangun, hingga tahun 2020 ini, panjang pedestrian di Kota Surabaya sudah mencapai 101.193,30 meter. 

Di bawah pedestrian dan beberapa jalan, terdapat saluran besar yang dipasangi box culvert, panjang saluran hingga saat ini sudah mencapai 232.884,6 meter. 

“Kami pasang box culvert itu untuk antisipasi banjir. Bahkan, untuk antisipasi banjir, kami juga terus memperbanyak bozem atau waduk, jumlahnya hingga saat ini sebanyak 75 bozem, dengan luas 1.446.925 meter persegi dan volume 6.008.139 meter kubik,” imbuhnya.

Demi mengendalikan air di Surabaya supaya tidak ada genangan, Erna memastikan bahwa Wali Kota Risma juga sudah membangun 59 rumah pompa dan menyiapkan 111 unit genset sebagai antisipasi listrik padam. 

Bahkan, sejak awal kepemimpinannya, kapasitas pompa yang kurang maksimal banyak diganti. 

“Hampir semua pompa ditambah kapasitasnya. Saat ini sudah banyak pompa air yang memiliki kapasitas 5 meter kubik, sehingga sangat cepat menyedot air, ada pula pompa yang bisa kami setting kapasitasnya, jadi tergantung banyaknya air yang ingin kita alirkan,” kata dia. 


Di samping itu, Wali Kota Risma juga terus memperbanyak pembangunan jembatan. Pada tahun 2010, jumlah jembatan di Kota Surabaya hanya 6 jembatan, setelah itu setiap tahunnya ada pembangunan dan hingga saat ini sudah ada 134 jembatan. 

“Tahun ini, kami fokus pada pembangunan Jembatan Joyoboyo, kami targetkan tahun ini selesai. Nantinya, jembatan ini akan menjadi salah satu ikon baru di Kota Surabaya,” ujarnya. 

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya Anna Fajriatin menambahkan, selama 10 tahun kepemimpinan Wali Kota Risma juga banyak membangun taman, karena sejak awal dia ingin Surabaya menjadi kota seribu taman.

Perlahan dia pun mewujudkannya. Setidaknya, saat ini sudah ada 573 taman kota yang tersebar di berbagai titik di Surabaya, termasuk Taman Harmoni yang merupakan bekas tempat pembuangan akhir (TPA).

“Sedangkan luas taman hingga tahun 2020 ini mencapai 1.651,24 hektar. Sementara luas ruang terbuka hijau (RTH) di Surabaya sudah mencapai 7.356,24 hektar atau 21,99 persen dari luas Kota Surabaya, sehingga RTH publik kami sudah di atas target minimal sesuai dengan Peraturan Menteri (Permen) PU nomor 05/PRT/M/2008 tentang Pedoman Penyediaan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan,” kata Anna.

Kemudian pengelolaan sampah juga terus disempurnakan. Saat ini sudah ada sebanyak 533 bank sampah, sudah ada 9 lokasi Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) 3R (Reduce, Reuse, Recyle), dan ada pula 28 rumah kompos. 

Bahkan, pengelolaan sampah di Surabaya sudah bisa menghasilkan listrik di PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah) Benowo. 

“Kampung-kampung juga diajari cara mengolah sampah, sehingga sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir (TPA) Benowo tidak terlalu banyak meski pertumbuhan penduduk semakin meningkat,” kata dia.

Sementara itu, Ahli Permukiman dan Perkotaan yang merupakan Guru Besar Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Prof. Johan Silas mengatakan Wali Kota Risma ini memang membangun Kota Surabaya dalam kurun waktu 10 tahun masa jabatannya. 

Namun lebih dari itu, sejatinya ia telah membangun Kota Surabaya lebih dari 10 tahun ke depan, karena kemajuan dan pembangunannya sangat pesat. 

“Ke depan Surabaya harus menjadi bagian dari sistem tata kota dunia. Saya yakin Surabaya bisa mencapai itu dan terus menjadi kota terbaik di Indonesia dan bahkan dunia,” pungkasnya. (Ar)