Jumat, 27 November 2020



KABARPROGRESIF.COM: (Mojokerto) Ada yang berbeda pada Penyuluhan, pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba atau P4GN yang digelar oleh pihak Korem 082/CPYJ di Pendopo Griya Paramitra Cikaran, Kota Mojokerto, Jumat (27/11).

Bagaimana tidak, dalam kegiatan tersebut pihak Korem sengaja merangkul aparat Kepolisian dari Polresta setempat.

Kegiatan yang diwarnai dengan adanya pengecekan urine tersebut, merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh pihak TNI-AD, khususnya Korem dalam mencegah adanya peredaran gelap maupun prajurit yang terbukti menggunakan narkotika.

“Sosialiasinya dilakukan langsung oleh pihak Polres. Supaya, anggota dan PNS Korem, paham betul bahaya menggunakan obat-obatan terlarang itu,” ujar Danrem 082/CPYJ, Kolonel Inf M. Dariyanto.

Sementara itu, Kepala Satuan Narkoba Polresta Mojokerto, Iptu Hari Siswanto mengungkapkan jika terdapat beberapa jenis narkotika yang saat ini mulai beredar di masyarakat. Bahkan, narkoba itupun sudah mulai merambah berbagai kalangan, maupun usia.

“Kita ketahui semua. Narkotika ini tidak memandang status apalagi usia,” bebernya. (Pendam V/Brw/Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Ratusan warga RW 03 Kelurahan Sememi, Benowo menyatukan tekat untuk memenangkan Pasangan Calon (Paslon) Walikota dan Wakil Walikota Surabaya No. Urut 1 Eri- Armuji dalam Pilkada yang akan dihelat 9 Desember 2020 mendatang.

Deklarasi Dukungan di depan Lapangan Kendung Kelurahan Sememi  Kec. Benowo, Rabu (24/11) itu tak hanya dilakukan warga saja namun juga bersama Aliansi Kebangsaan Surabaya.

"Acara ini merupakan cita-cita bersama dan didukung semua lapisan masyarakat, semua berharap besar agar Paslon No. 01 Eri - Armuji dapat menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya Periode 2020 - 2024," kata Wakil Warga RW 3 Kelurahan Sememi, Benowo, Abdi Edison, Jum'at (27/11).


Hal yang sama juga dikatakan Wakil Pengurus Ranting PDIP Kelurahan Sememi, Suhadi.

Menurutnya warga Surabaya terutama warga RW 03 Kelurahan Sememi, Benowo ini memiliki satu tekad untuk memenangkan Eri-Armuji yang memiliki visi dan misi yang sama seperti Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.

"Kami bertekad untuk memenangkan Paslon No. 1 Eri - Armuji dengan segenap hati jiwa dan raga bersatu untuk Nomer 1 Eri - Armuji, terima kasih semua atas dukungannya kepada Aliansi Kebangsaan Surabaya yang telah mensuport agar Bapak Eri dan Bapak Armuji dapat memenangkan dan dapat menjadi Walikota dan Wakil Walikota," pungkasnya. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Puluhan orang yang mengatasnamakan emak-emak Surabaya menggelar aksi ‘Bela Bu Risma’ di depan Balai Kota Surabaya, Jum’at (27/11) pagi.

Ini dilakukan mereka untuk memberikan dukungan kepada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini karena telah dihujat oleh oknum kelompok massa pendukung salah satu pasangan calon (paslon) nomer urut 2, Machfud Arifin-Mujiaman dalam Pilkada Surabaya.

Dari video yang beredar di media sosial, tampak puluhan orang dengan mengangkat dua jari sambil meneriakan yel-yel yang bernada hujatan kepada Risma.

“Hancur-hancur, hancurkan Risma, hancurkan Risma sekarang juga. Hancur-hancur, hancurkan Risma, hancurkan Risma sekarang juga,” teriak puluhan orang dalam video yang beredar di media sosial tersebut.

Atas dasar itulah yang membuat emak-emak di Surabaya merasa sakit hati dan geram. Mereka pun lantas menggelar aksi dukungan ‘Bela Bu Risma’ dan ‘Lawan Premanisme’.

Dari pantauan di lokasi, massa yang berjumlah sekitar 50 emak-emak tersebut, juga membawa beberapa poster yang berisi dukungan kepada Risma bahkan menantang para penghujat itu.

“Bu Risma simbol keberhasilan Suroboyo”.

“Dasar preman prematur. Sopo sing arep koen ancurno??? (siapa yang akan anda hancurkan). Emak-emak Suroboyo??? Ikiloh musuhmu!!! (Ibu-ibu Surabaya??? Iniloh musuhmu) Emak-emak Suroboyo,” begitu isi salah satu tulisan dalam poster yang dibentangkan massa. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Video viral nyanyian “Hancurkan Risma Sekarang Juga” yang dinyanyikan para pendukung Calon Wali Kota Machfud Arifin mendapat respons dari netizen alias warganet. 

Nama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini atau yang lekat disapa Bu Risma pun kembali menggema di dunia maya. 

Warganet berbondong-bondong memberikan dukungan kepada wali kota perempuan pertama Kota Surabaya tersebut.

Bahkan tanda pagar #BelaBuRisma sempat menjadi trending topic Twitter di Indonesia pada Kamis malam (26/11/2020), sebagai respons atas aksi pendukung Calon Wali Kota dan Calon Wakil Wali Kota (Cawali-Cawawali) Surabaya, Machfud Arifin-Mujiaman, yang menyanyikan yel-yel “Hancurkan Risma”. 

Tercatat hampir 4.000 cuitan membela Risma menggema di Twitter.

Warganet gerah lantaran selama ini menilai Risma telah berhasil memajukan Kota Pahlawan. Mereka mencurahkan dukungannya di linimasa Twitter hingga akhirnya bisa menjadi trending topic.

“Bu Risma orang baik yang sudah bekerja keras dan membawa Surabaya sebagai kota terbaik di dunia. Bu Risma juga peduli terhadap lansia, anak yatim, membawa Surabaya ke peradaban baru. Surabaya Aman, Surabaya Go Green, Surabaya Smart City,” ujar salah satu cuitan dari @jumianto_RK.

Dukungan juga datang dari @Achmad_Bagus_Z. Dia menyebut, 7 tahun tinggal di Surabaya perkembangan Kota Surabaya sangatlah terasa berkat kinerja Risma dan masyarakat Surabaya. Sekarang Surabaya menjadi kota yang bersih dan modern. “Sam karep omonganmu opo (terserah kalian omong apa), aku tetap #BelaBuRisma,” cuitnya.

Begitu pula yang disampaikan @AletaEga. Dia mengatakan sekaranglah waktunya membela Bu Risma. “Sekian tahun Bu Risma mbelani Kota Surabaya... Saiki wayahe kita sing mbelani Bu Risma. #BelaBuRisma,” tuitnya.

Seperti yang diketahui, sebelumnya viral video berdurasi 19 detik yang isinya nyanyian plesetan reff lagu “Menanam Jagung” ciptaan Ibu Sud. Reff tersebut diubah dengan lirik nada provokatif.

“Hancur, hancur, hancurkan Risma, hancurkan Risma sekarang juga. Hancur, hancur, hancurkan Risma, hancurkan Risma sekarang juga,” teriak pendukung Machfud Arifin-Mujiaman, sembari mengacungkan dua jari ke atas dan sebagian memakai kaus warna-warni khas Machfud-Mujiaman. 

Di belakang mereka, tampak spanduk besar bertuliskan “Silaturahmi Pendukung” dengan foto Machfud dan Mujiaman.

Selain di medsos, di berbagai grup WhatsApp di Surbaaya juga ramai dengan poster bertuliskan “Bela Bu Risma, Selamatkan Surabaya”. 

Warga ramai-ramai memasang poster tersebut di foto profil WhatsApp. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini kembali meninjau progres renovasi Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Kamis (26/11). 

Kali ini ia terlihat begitu semangat ketika meninjau satu persatu ruangan yang sedang direnovasi sesuai permintaan FIFA.

Mulai dari masuknya ruang konferensi pers, lalu bergeser ke toilet dan ruang Jacuzzi pemain, kemudian masuk ke ruang pelatih, ruang ganti pemain hingga di dalam lapangan.

Di sela-sela tinjauannya itu, wali kota perempuan pertama di Kota Pahlawan itu juga memberi arahan kepada Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP-CKTR) untuk lebih mempercantik ruangan-ruangan yang sudah kelar tersebut.

Misalnya saat memasuki ruang toilet, di situ Wali Kota Risma meminta pemberian nomor di setiap pintu-pintu toilet.

"Saya minta ada nomornya di setiap pintu. Lalu kalau habis membersihkan jangan lupa dikunci ruangannya," kata Risma di sela-sela sidak.

Ia menjelaskan, untuk perkembangan renovasi di dalam stadion yang disesuaikan dengan standar Federation of International Football Association (FIFA) itu, dinilainya sudah rampung.

Bahkan, dia membeberkan mulai dari lift, rumput serta single seat semuanya sudah terpasang.

"Pemasangan lampu juga sudah kelar, tinggal instalasi ke PLN," urainya.

Selain itu, ia juga memastikan bahwa saat ini jajarannya tengah mengebut pembangunan atau renovasi di luar stadion, diantaranya pengerjaan akses jalan, lahan parkir dan tiga lapangan latihan.

Kemudian, untuk tiga lapangan latihan itu akan diupayakan selesai pada akhir tahun 2020. Sedangkan untuk akses jalan baru yang dikerjakan oleh Dinas PU Bina Marga akan rampung sekitar Maret - April tahun 2020. 

Bahkan rencananya, Risma akan membuat penerangan jalan menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa).

"Mudah-mudahan malah tidak menggunakan genset .Tapi nanti kita lihat sambungan tambahan dayanya itu. Karena ini cukup besar bukan hanya stadion tapi juga komplek, jalan-jalan baru, tiga lapangan latihan butuh penerangan," paparnya.

Oleh sebab itu, melihat GBT yang sudah siap dalam menyambut Piala Dunia U-20 tahun 2021 mendatang, Presiden UCLG ASPAC ini berpesan kepada masyarakat, saat pelaksanaan Piala Dunia tiba, yang paling penting warga harus menjadi tuan rumah yang baik dan ramah.

Menurutnya, tuan rumah yang ramah akan menjadi daya pikat tersendiri bagi orang asing atau wisatawan untuk  datang kembali ke Kota Pahlawan.

"Jadi, orang betah itu tidak mesti terkesan dengan sesuatu yang mewah. Tapi bisa juga terkesan karena keramah-tamahannya. Dan di Surabaya itu yang sangat terkenal," pungkasnya. (Ar)


Kamis, 26 November 2020



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Viralnya video pendukung Calon Wali Kota dan Calon Wakil Wali Kota (Cawali-Cawawali) Surabaya, Machfud Arifin-Mujiaman yang menyanyikan reff lagu “Menanam Jagung” ciptaan Ibu Sud, yang diplesetkan dengan lirik nada provokatif “Hancurkan Risma Sekarang Juga” menuai banyak kecaman.

Salah satunya datang dari Ketua Forum Komunikasi Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (Forkom LPMK) Surabaya, Unsi Fauzi. 

Menurut dia, seharusnya nyanyian provokatif tersebut tidak terjadi, jika semua pihak menginginkan Pilkada Surabaya damai, aman dan menyenangkan.

“Yang jelas, saya sangat sedih dan kecewa ada kampanye provokatif seperti itu. Mungkin ini kampanye hitam. Saya jelas tidak suka dan kaget ada video yang viral seperti ini. Kata hati saya berontak melihat video tersebut,” ujar Fauzi, saat dikonfirmasi, Kamis (26/11/2020).

Seperti diketahui, di berbagai grup percakapan WhatsApp tengah viral sebuah video para pendukung Machfud Arifin dan Mujiaman yang menghina Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

“Hancur-hancur hancurkan Risma, hancurkan Risma sekarang juga,” demikian nyanyian para pendukung Machfud dengan latar belakang spanduk besar bertuliskan “Silaturahmi Pendukung” bergambar Machfud-Mujiaman.

Dalam video tersebut, berulang kali nyanyian itu disenandungkan dengan penuh semangat sembari mengacungkan dua jari, sesuai nomor urut Machfud-Mujiaman di Pilkada Surabaya. 

Tampak pula Mat Mochtar, tokoh pendukung Machfud Arifin yang sebelumnya juga sempat viral karena menyebut aksi Risma menutup lokalisasi Dolly sebagai pencitraan.

Menurut Fauzi, video viral tersebut juga membuat banyak ketua LPMK yang condong mendukung Machfud Arifin meradang. 

Mereka mengaku kecewa karena ada kampanye yang menjelek-jelekkan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini alias Bu Risma.

“Sebagai warga Surabaya, mereka tidak terima marwah wali kota direndahkan. Bu Risma itu saat ini masih menjabat wali kota Surabaya. Sehingga jangan kampanye brutal seperti itu. Dampak buruknya sangat luar biasa,” ungkapnya.

“Apanya yang harus dihancurkan dari Bu Risma?” kata Fauzi.

Fauzi juga menyinggung adanya Mat Mochtar di video viral tersebut. Seharusnya, kata Fauzi, Mat Mochtar sebagai tokoh senior di Surabaya bisa memberikan contoh kampanye yang menyejukkan. 

Tidak justru ikut menyanyikan lagu provokatif hancurkan Bu Risma. 

“Saya sangat menyesalkan beliau ikut menyanyikan lagu yang sangat provokatif itu,” pungkasnya. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Selama 10 tahun Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memimpin Surabaya, bidang infrastruktur terus dikebut. Berbagai pembangunan telah dikerjakannya. 

Alhasil, kini infrastruktur Surabaya berkembang pesat. 

Tangan dingin Wali Kota Risma memang mampu merubah Surabaya. Berbagai akses jalan dibangun untuk memperlancar lalu lintas. Berbagai saluran yang di bawahnya dipasangi box culvert juga dihubungkan demi mengantisipasi genangan air di musim penghujan. Ruang terbuka hijau juga terus ditambah setiap tahunnya. 

Kini, Surabaya sudah berubah drastis, menjelma menjadi kota yang diperhitungkan dunia. 


Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Erna Purnawati mengatakan sejak awal kepemimpinan Wali Kota Risma tahun 2010, langsung tancap gas membangun berbagai infrastruktur di Kota Surabaya. 

Salah satu yang diprioritaskan kala itu adalah pembangunan Frontage Road (FR) Ahmad Yani sisi barat yang dimulai dari depan City of Tomorrow (Cito) hingga akhirnya tuntas di FR Wonokromo. 

Awalnya, pembangunan frontage road sisi barat itu dimulai dengan pembebasan lahan sejak tahun 2010, dan pembangunan fisiknya dimulai sejak tahun 2012.

“Jadi, pada 2012-2016 kita melakukan pembangunan fisik dari Cito hingga Royal Plaza sepanjang 4,7 kilometer. Kemudian sisanya dari depan Royal Plaza hingga frontage road Wonokromo sepanjang sekitar 1,2 kilometer tuntas di tahun 2019,” kata Erna Purnawati di ruang kerjanya.


Selain itu, pembangunan frontage road Jalan Ahmad Yani sisi timur juga dituntaskan. Bahkan, di masa Wali Kota Risma, sudah menuntaskan pembangunan Jalan Merr yang merupakan salah satu rangkaian jalan arteri primer dan menjadi pintu gerbang Kota Surabaya di sisi timur. 

“Jalan Merr atau Jalan Ir. Soekarno ini panjangnya 10,75 kilometer yang dibangun sejak 1996, dan tuntas di masa Bu Risma,” tegasnya.

Jalan baru lainnya yang dibangun di masa Wali Kota Risma adalah Jalan Luar Lingkar Barat (JLLB), Jalan Luar Lingkar Timur (JLLT), Jalan Wiyung, Jalan Simpang Dukuh, Jalan Kedung Baruk, jalan akses TPA Benowo, jalan akses ke lapangan tembak dan berbagai jalan baru lainnya. 

Jika ditotal, pembangunan jalan baru selama Wali Kota Risma mencapai 259 kilometer. 

“Kalau pembebasan lahannya mulai 2010-2020, kami sudah melakukan pembebasan lahan sebanyak 2.665 persil dengan luas 419.942 meter persegi, dan total nominalnya sebesar Rp 1,9 triliun lebih,” tegasnya. 


Pada masa Wali Kota Risma, berbagai pedestrian juga terus dibangun, hingga tahun 2020 ini, panjang pedestrian di Kota Surabaya sudah mencapai 101.193,30 meter. 

Di bawah pedestrian dan beberapa jalan, terdapat saluran besar yang dipasangi box culvert, panjang saluran hingga saat ini sudah mencapai 232.884,6 meter. 

“Kami pasang box culvert itu untuk antisipasi banjir. Bahkan, untuk antisipasi banjir, kami juga terus memperbanyak bozem atau waduk, jumlahnya hingga saat ini sebanyak 75 bozem, dengan luas 1.446.925 meter persegi dan volume 6.008.139 meter kubik,” imbuhnya.

Demi mengendalikan air di Surabaya supaya tidak ada genangan, Erna memastikan bahwa Wali Kota Risma juga sudah membangun 59 rumah pompa dan menyiapkan 111 unit genset sebagai antisipasi listrik padam. 

Bahkan, sejak awal kepemimpinannya, kapasitas pompa yang kurang maksimal banyak diganti. 

“Hampir semua pompa ditambah kapasitasnya. Saat ini sudah banyak pompa air yang memiliki kapasitas 5 meter kubik, sehingga sangat cepat menyedot air, ada pula pompa yang bisa kami setting kapasitasnya, jadi tergantung banyaknya air yang ingin kita alirkan,” kata dia. 


Di samping itu, Wali Kota Risma juga terus memperbanyak pembangunan jembatan. Pada tahun 2010, jumlah jembatan di Kota Surabaya hanya 6 jembatan, setelah itu setiap tahunnya ada pembangunan dan hingga saat ini sudah ada 134 jembatan. 

“Tahun ini, kami fokus pada pembangunan Jembatan Joyoboyo, kami targetkan tahun ini selesai. Nantinya, jembatan ini akan menjadi salah satu ikon baru di Kota Surabaya,” ujarnya. 

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya Anna Fajriatin menambahkan, selama 10 tahun kepemimpinan Wali Kota Risma juga banyak membangun taman, karena sejak awal dia ingin Surabaya menjadi kota seribu taman.

Perlahan dia pun mewujudkannya. Setidaknya, saat ini sudah ada 573 taman kota yang tersebar di berbagai titik di Surabaya, termasuk Taman Harmoni yang merupakan bekas tempat pembuangan akhir (TPA).

“Sedangkan luas taman hingga tahun 2020 ini mencapai 1.651,24 hektar. Sementara luas ruang terbuka hijau (RTH) di Surabaya sudah mencapai 7.356,24 hektar atau 21,99 persen dari luas Kota Surabaya, sehingga RTH publik kami sudah di atas target minimal sesuai dengan Peraturan Menteri (Permen) PU nomor 05/PRT/M/2008 tentang Pedoman Penyediaan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan,” kata Anna.

Kemudian pengelolaan sampah juga terus disempurnakan. Saat ini sudah ada sebanyak 533 bank sampah, sudah ada 9 lokasi Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) 3R (Reduce, Reuse, Recyle), dan ada pula 28 rumah kompos. 

Bahkan, pengelolaan sampah di Surabaya sudah bisa menghasilkan listrik di PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah) Benowo. 

“Kampung-kampung juga diajari cara mengolah sampah, sehingga sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir (TPA) Benowo tidak terlalu banyak meski pertumbuhan penduduk semakin meningkat,” kata dia.

Sementara itu, Ahli Permukiman dan Perkotaan yang merupakan Guru Besar Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Prof. Johan Silas mengatakan Wali Kota Risma ini memang membangun Kota Surabaya dalam kurun waktu 10 tahun masa jabatannya. 

Namun lebih dari itu, sejatinya ia telah membangun Kota Surabaya lebih dari 10 tahun ke depan, karena kemajuan dan pembangunannya sangat pesat. 

“Ke depan Surabaya harus menjadi bagian dari sistem tata kota dunia. Saya yakin Surabaya bisa mencapai itu dan terus menjadi kota terbaik di Indonesia dan bahkan dunia,” pungkasnya. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Suarabaya) Komandan Pusat Pendidikan Kesehatan (Danpusdikkes) Komando Pendidikan Dukungan Umum (Kodikdukum) Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Laut (Kodiklatal) Kolonel Laut (K) drg. Ketut Triwanto menutup program Pendidikan Pembentukan Bintara (Diktukba) Kesehatan Angkatan ke-50. Penutupan pendidikan yang diikuti 40 siswa tersebut dilaksanakan di Lapangan Apel Pusdikkes Kodiklatal Bumimoro Surabaya, Kamis, (26/11/2020).

Komandan Pusdikkes Kodikdukum Kolonel Laut (K) drg. Ketut Triwanto, Sp. Ort dalam sambutanya menyampaikan ucapan selamat atas keberhasilan para siswa dalam menyelesaikan pendidikan ini dengan harapan apa yang telah dipelajari disini dapat dipahami dengan benar tidak hanya pada waktu pendidikan saja namun teori doktrin maupun latek yang baru diselesaikan perlu diperdalam dan dikembangkan lagi sehingga bisa menjadi bekal yang berharga pada penugasan.

Pamen melati tiga di pundak ini berharap sebagai prajurit bintara kesehatan matra laut para prajurit harus dapat menunjukan kedisiplinan, ketaatan, ketanggapan dan kesiapsiagaan yang dilandasi dengan kesemaptaan jasmani dan moral yang tinggi. Dirinya yakin dan optiomis dengan berbekal niat serta tekad yang tinggi untuk maju dan berbekal pengetahuan yang cukup maka para prajurit akan dapat menjalankan tugas tugas mendatang dengan baik.

Kepada Komandan Sekolah Khusus Kesehatan beserta staf, para instruktur dan bingsis, Danpusdikkes mengucapkan terima kasih dan pengharhagaan sedalam dalamnya atas dedikasi dan loyalitas yang diberikan dengan segenap kemampauan yang ada telah melaksanakan tugas dengan sungguh sungguh sehingga pendidikan ini dapat berjalan dengan baik dan lancar.

Hadir dalam penutupan tersebut para pejabat utama Pusdikkes Kodikdukum Kodiklatal diantaranya Komandan Sekolah Perwira, Komandan Sekolah Khusus Kesehatan, Komandan sekolah Tamtama dan Komandan Sekolah Kesehatan Angkatan Laut  Pusdikkes. Selain itu hadir para Kepala Bagian (Kabag) di lingkungan Pusdikkes. (Pen Kodiklatal/Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Mojokerto) Korem 082/CPYJ berkomitmen untuk terus merawat persatuan dan kesatuan di wilayah teritorialnya.

Beberapa kegiatan yang melibatkan elemen masyarakat pun, sengaja digelar demi menjaga kokohnya Kebhinekaan yang telah terwujud dengan baik itu.

Salah satunya, dengan adanya komunikasi sosial yang digelar oleh pihak Korem bertajuk komsos cegah tangkal paham radikalisme dan separatisme di Pendopo Griya Cikaran, Kota Mojokerto, Kamis (26/11).

“Kita ingin hubungan ini tetap harmonis,” ujar Kolonel Inf M. Dariyanto.

Dalam pertemuan itu, dirinya juga mengajak masyarakat untuk ikut serta menangkal adanya paham radikalisme ataupun separatisme yang terjadi. 

Ia menilai, paham itu mampu merusak persatuan dan kesatuan.

“Masyarakat harus bisa berpartisipasi menangkal adanya paham-paham itu,” jelasnya. (Dendam V/Brw/Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memimpin kerja bakti bersama jajarannya di perempatan Jalan Pandegiling arah Pasar Keputran Selatan Surabaya, Kamis (26/11/2020). 

Selain membersihkan sampah di pedestrian, Wali Kota Risma juga melakukan pengecekkan saluran di kawasan tersebut. Ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya genangan air ketika turun hujan.

Saat itu, Wali Kota Risma meminta agar setiap penutup saluran di kawasan Jalan Pandegiling dibuka. Ini dilakukan untuk memastikan di dalam saluran itu tidak ada sampah yang menyangkut. 

"Penutup saluran itu tolong dibuka semua. Coba cek, apakah ada sampah. Kalau ada langsung diangkat, dibersihkan," kata Wali Kota Risma.

Saat penutup saluran dibuka, rupanya petugas pemkot menemukan banyak sampah plastik, kayu hingga daun-daun kering.

Ketika dicek petugas di bawah saluran, sampah-sampah itu terlihat menyangkut di kabel-kabel jaringan fiber optik (FO) milik provider. 

Alhasil, Wali Kota Risma langsung menginstruksikan agar kabel yang terlihat berserakan itu supaya dirapikan. 

"Ditata, dirapikan sekalian kabel-kabel FO itu. Biar sampahnya tidak lagi nyangkut di kabel-kabel itu," katanya.

Setelah melakukan kerja bakti di Jalan Pandegiling, Wali Kota Risma kemudian bergeser di Jalan Sriwijaya Surabaya. 

Kali ini, ia menginstruksikan jajarannya untuk membersihkan sampah dan lumpur di sungai yang ada di kawasan itu. 

"Lumpur sungai itu dikeruk, cek juga di bawahnya jembatan, apakah ada sampah yang nyangkut di bawah," jelas dia.

Sekitar 30 menit berada di Jalan Sriwijaya, Wali Kota Risma kemudian bergeser ke Pasar Keputran Selatan Surabaya. 

Di sana, ia terlihat membersihkan pedestrian dengan cara menyemprotkan air menggunakan selang dari pemadam kebakaran.

Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Kota Surabaya, M Fikser menjelaskan, bahwa Wali Kota Risma menginstruksikan agar kabel-kabel FO yang ada di bawah saluran di kawasan Pandegiling dibenahi. 

Sebab, dari pengecekkan di lapangan, ditemukan banyak kabel-kabel FO yang penataannya tidak rapi dan berserakan.

"Jadi kabel-kabel optik yang ada di saluran-saluran itu memang diperintahkan Ibu Wali Kota untuk dibenahi. Karena setelah dibuka manhole (penutup) banyak sekali kabel FO dari provider tidak rapi, sehingga kita coba rapikan," kata Fikser saat ditemui usai kegiatan.

Menurut Fikser, ketika penataan kabel FO tidak rapi, hal ini dapat menghambat aliran air ketika turun hujan. Apalagi, dari temuan di lapangan, banyak sampah plastik dan kayu yang tersangkut di kabel-kabel FO tersebut.

"Ketika pompa bekerja untuk mempercepat aliran air itu jadi terhambat. Makanya terkadang di titik-titik tertentu terjadi genangan. Biasanya hal-hal seperti ini yang sering kami temukan," ungkap dia.

Oleh sebab itu, Fikser yang sebelumnya menjabat Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya ini mengimbau kepada provider pemilik kabel FO agar rutin melakukan pengecekkan. 

Meski kabel FO itu dimasukkan ke dalam box culvert, namun penataan dan kerapiannya juga harus diperhatikan.

"Walaupun dimasukkan box culvert itu kan ada tempat titiknya. Nah ini kan tidak. Karena kita tahu yang kerja itu kan pihak ketiga (rekanan provider). Terlihat rapi di atas, tapi membuat masalah di bawah. Seperti membuat aliran air yang terhambat, karena sampah yang menumpuk. Kita lihat dalam satu box culvert begitu banyak FO yang diletakkan di situ tapi tidak rapi," tegas dia.

Maka dari itu, Pria asli kelahiran Serui-Papua ini kembali mengimbau provider pemilik kabel-kabel FO agar rutin melakukan pengecekkan. 

Walaupun selama ini Pemkot Surabaya ada tim utilitas yang berkomunikasi dengan provider untuk merapikan kabel-kabel FO tersebut.

"Kita juga minta kepedulian dari provider, tidak harus menunggu dari pemerintah kota. Tetapi mereka ada divisi yang merawat jaringan itu tolong juga dicek supaya bisa rapi," pungkasnya. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Sebanyak 98 Prajurit yang berasal dari Satuan Kerja (Satker) di bawah Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan Angkatan Laut (Kodiklatal) melaksanakan Latihan Dalam Dinas (LDD) Reformasi Birokrasi yang dilaksanakan di Gedung R.Sudomo Pusat Latihan Operasi Laut (Puslatopsla) Kodiklatal Bumimoro Surabaya, Kamis (26/11/2020).

Ke-98 prajurit tersebut berasal dari Satker Stafmako Denmako, Kodikopsla, Kodikdukum, Kodikmar, Puslatdiksarmil, Puslatlekdalsen, Puslatopsla dan Puslatmar. Serta unsur unsur pelayanan Kodiklatal diantaranya Denpomal, Bagkum dan Bagpen Kodiklatal.

Latihan yang dilaksanakan selama tiga hari tersebut dibuka Paban I Renprogar Direktorat Umum (Ditum) Kodiklatal Kolonel Laut (S) Sunarto.

Dalam sambutanya Paban I Renprogar Ditum Kodiklatal menyampaikan bahwa LDD Reformasi Birokrasi ini merupakan tindak lanjut dari pembangunan Zone Integritas (ZI)  Kodiklatal sekaligus persiapan pengisian dan penilaian LKE ZI tahun 2021 menuju WBK dan WBBM.

Menurutnya pengertian reformasi birokrasi adalah sebuah perubahan besar dalam paradigma dan tata kelola pemerintahan Indonesia untuk mencapai Good Govermance yang baik, bersih dan berwibawa dan Clean Goverment yang efektif, efisien, jujur, transparan dan bertanggung jawab menyangkut aspek manajemen pemerintahan yang meliputi delapan are prubahan.

Lebih lanjut disampaikan bahwa reformasi birokrasi ini merupakan upaya menata ribuan proses yang tumpang tindih antar fungsi fungsi pemerintahan, selain itu untuk menata ulang proses birokrasi dari tingkat level tertinggi hingga terendah.  Reformasi birokrasi ini juga merupkan upaya untuk merevisi dan membangun berbagai regulasi dan memodernkan berbagai kebijakan.

Sedangkan tujuan Reformasi birokrasi adalah menciptakan birokrasi pemerintahan yang profesioanal dengan kataristik adaptif, berintegritas, berkinerja tinggi, bebas dan bersih korupsi kolusi dan nepotisme, mampu melayani publik netral sejahtera berdedikasi dan memegang teguh nilai nilai dasar dan kode etik aparatur negara.  Sasaran dari Reformasi birokrasi adalah pemerintahan yang bersih, akun tabel dan berkinerja tinggi, pemerintahan yang efisien dan efektif serta pelayanan publik yang baik dan berkualitas dengan sembilan program meliputi delapan area perubahan dan satu monitoring evaluasi.

Adapun dasar kegiatan diawali dengan Perpres No 81 tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025. Dari Perpres ini muncul Permenpan RB No 60 tahun 2012 tentang pedoman pembangunan ZI menuju WBK dan WBBM di lingkungan Kementerian Lembaga dan pemda. Pada tahun 2019 dikeluarkan Permenpan RB RI No 10 Tahun 2019 tentang perubahan atas permenpan RB No 52 Tahun 2014 tentang pedoman pembangunan ZI menuju WBK dan WBBM di lingkungan instansi pemerintah.

Dari dasar ini muncul Perpang TNI Nomor 65 tahun 2019 tentang pedoman pembangunan Zi menuju wbk dan wbbm di lingkungan TNI. Menurutnya dari perpang TNI, TNI AL memunculkan road map RB TNI AL tahun 2020-2024 dan Kodiklatal mengluarkan Surat Keputusan Dankodiklatal Nomor Kep/112/IV/2020 tanggal 28 april 2020 tentang organisasi pelaksana reformasi birokrasi Kodiklatal. Selain itu mengeluarkan Keputusan Dankodiklatal Nomor Kep/215/Viii/2020 tanggal 25 agustus 2020 tentang organisasi pelaksana reformasi birokrasi dan agen perubahan tingkat Satker Mako, Kodik, Puslat, Pusdik Puspeknubika dilingkungan Kodiklatal. (PenKodiklatal/Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Kampanye wajib masker terus digencarkan oleh tiga pilar di Surabaya. Bukan tanpa sebab, kampanye itu sengaja dilakukan guna mencegah terjadinya angka peningkatan korban akibat pandemi Covid-19 di Surabaya.

Beberapa lokasi, disasar oleh pihak Koramil, Polsek dan Kecamatan Tandes, Kamis (26/11).

Danramil Tandes, Mayor Inf Suwadi menuturkan sosialiasi yang dilakukan oleh tiga pilar saat ini, menyasar beberapa lokasi umum, khususnya pasar yang berada di wilayah teritorialnya. 

“Masyarakat juga kita minta untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat,” ujarnya.

Sementara itu, Syafi’i (38) salah satu petugas Puskesmas setempat menambahkan jika sosialisasi itu dilakukan melalui beberapa cara.

Selain himbauan, dirinya bersama petugas lainnya juga menyebarkan beberapa brosur peringatan pentingnya mewaspadai adanya Covid-19.

“Masyarakat kita ajak untuk bersinergi memutus rantai pandemi. Kita hanya ingin kesadaran masyarakat dengan cara mematuhi protokol kesehatan,” pintanya. (Pendam V/Brw/Ar)


Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive