Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Soft Launching Kota Lama, Gelar Sejumlah Paket Wisata

Sejumlah paket wisata digelar Pemkot Surabaya usai soft launching Kota Lama zona Eropa yang berada di kawasan Jalan Rajawali, Krembangan, Surabaya.

Cegah Narkoba di Kalangan ASN dan Pelajar, Pemkot Surabaya Gandeng BNN dan Polisi

Upaya Pemkot Surabaya memberantas Narkoba tak hanya di kalangan pelajar dan masyarakat, tetapi juga Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemkot.

Peluang Investasi untuk Pengembangan Eks THR-TRS

Pemkot Surabaya menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mempromosikan proyek peluang investasi di Kota Pahlawan. Diantaranya di kompleks eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS).

Tekan Laju Inflasi, Pemkot Rutin Gelar Pangan Murah

Untuk menekan laju inflasi agar masyarakat bisa mendapatkan komoditas bahan pangan dengan lebih murah, Pemkot Surabaya rutin menggulirkan program Gerakan Pangan Murah setiap bulan.

Pemkot Surabaya Komitmen Amankan Aset yang Dikuasai Pihak Ketiga

Berbagai upaya strategis terus dilakukan Pemkot Surabaya untuk memastikan aset daerah dapat dimanfaatkan secara optimal demi kepentingan warga dan pemerintah.

Senin, 30 November 2020

Prajurit Lantamal IX Terima Sosialisasi Produk dan Kesadaran Hukum



KABARPROGRESIF.COM: (Ambon) Prajurit Pangakalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) IX Ambon menerima sosisalisasi produk hukum dan peningkatan kesadaran hukum bertempat di Gedung Manggalaloka Lantamal IX Ambon dari Tim Dinas Hukum TNI AL (Diskumal). 

Adapun tim Diskumal yakni Kasubdis Kumdang Diskumal, Kolonel Laut (KH) Estu Raharjo dan Kasi Jianbangkum Subdis Kumdang Diskumal Letkol Laut (KH) Harjanto, Senin (30/11/2020).

Dalam sambutan Komandan Lantamal IX Laksmana Pertama TNI Eko Jokowiyono yang dibacakan Asisten Intelijen Danlantamal IX Kolonel Laut (KH) Fahyuddin mengucapkan terima kasih atas kunjungan di Lantamal IX Ambon, dimana kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan, gambaran, serta wawasan, sehingga diharapkan dapat meminimalisir pelanggaran dan menumbuhkan kesadaran hukum bagi seluruh anggota Lantamal IX serta dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Diharapkan agar peserta sosialisasi benar-benar memanfaatkan kegiatan ini dengan menyimak apa yang akan disampaikan sehingga menambah wawasan dan mampu mengaplikasikan sebagai bekal dikedinasan.  

"Selama pelaksanaan sosialisasi ini untuk selalu tetap menjaga kesehatan serta patuhi protokol kesehatan di masa pandemi covid-19 dan selalu ikuti anjuran pemerintah dengan melakukan 3M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan)," ujar Danlantamal IX.

Sementara itu sambutan Kadiskumal yang dibacakan oleh Kasubdis Kumdang Diskumal, Kolonel Laut (KH) Estu Raharjo, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Danlantamal IX dan jajarannya yang telah bersedia menerima Tim Sosialisasi dari Diskumal. 

Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka meminimalisir terjadinya pelanggaran disiplin maupun pidana dengan upaya preventif yang terencana, terpadu dan berkelanjutan, dengan harapan menekan pelanggaran-pelaggaran agar tidak terjadi dikemudian hari oleh prajurit TNI AL beserta keluarganya.

Hadir dalam kegiatan sosisalisasi Para Asisten Danlantamal IX, Kasatker, Perwira, Bintara, Tamtama Pegawai Negeri Sipil di jajaran Lantamal IX Ambon, Wakil Ketua Korcab IX DJA III serta ibu-ibu Pengurus Jalaenastri Korcab IX DJA III. (Dispen Lantamal IX/Ar).

Buka Pameran dan Bazar Merpati Hias dan Endemik, Wali Kota Risma Langsung Borong untuk Dirawat di Balai Kota



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini membuka Pameran dan Bazar Merpati Hias dan Endemik yang digelar di BG Junction, Surabaya, Minggu (29/11). 

Acara yang digelar oleh Indonesian Fancy Pigeon Community (iFPC) Surabaya Raya itu memajang berbagai jenis burung merpati yang unik-unik dari berbagai negara.

Saat tiba di acara tersebut, Risma langsung melihat satu persatu jenis burung merpati itu, ia pun terheran-heran karena merpati yang dipajang di bazaar itu unik-unik dan lucu-lucu, tidak seperti burung merpati biasanya. 

“Ini lucu sekali yaa. Pasti bagus banget kalau ini ada di balai kota,” katanya sambil memegang burung merpati jenis American Fantail.

Ia semakin terkejut ketika melihat burung merpati jenis Bhokara, karena kaki dan kepala burung itu bentuknya unik. 

Akhirnya, dia pun langsung memerintahkan jajarannya untuk membeli beberapa jenis burung itu untuk dipelihara dan diletakkan di Balai Kota Surabaya. 

“Subhanallah, luar biasa ya Tuhan menciptakan burung-burung ini dengan berbagai bentuk yang berbeda-beda,” ujarnya.

Pada kesempatan  itu, ia juga mengucapkan terimakasih dan selamat kepada para peserta dan penggemar burung merpati atas terselenggaranya acara tersebut. 

Ia mengaku, sebelum datang ke acara itu sudah membayangkan bahwa merpati yang akan dipajang di bazar tersebut seperti merpati-merpati biasanya yang sudah banyak di Balai Kota Surabaya. 

“Tapi ternyata tidak, ternyata merpatinya aneh-aneh. Saya sampek heran kok ada merpati yang seperti itu,” kata dia.

Presiden UCLG ASPAC ini juga menjelaskan bahwa selama ini sudah keliling ke hampir seluruh belahan dunia, tapi belum pernah melihat merpati yang aneh-aneh semacam itu. 

Oleh karena itu, ia yakin bahwa pada suatu saat nanti, komunitas itu akan terus berkembang dan akan menjadi komoditi hingga bisa menjadi lading bisnis. 

“Mungkin komunitas ini masih sedikit, tapi ini ramah untuk anak-anak muda, sehingga pasti nanti anak-anak banyak yang tertarik. Jadi, ini harus terus dikembangkan. Bahkan kalau bisa, ini harus terus diadakan setiap tahun supaya lebih bagus,” katanya.

Risma juga menegaskan bahwa tidak ada salahnya para pecinta dan penggemar burung merpati itu merawat flora dan fauna di muka bumi ini. 

Semakin berwarna dan semakin banyak jenis flora dan fauna di Indonesia, terutama di Surabaya, maka akan semakin menarik untuk dikungjungi wisatawan. 

“Apalagi, kalau kita menyayangi binatang dan tanaman, maka hati kita pasti akan lembut, pasti tidak berani kasar kepada siapapun, karena kalau tidak seperti itu, sudah pasti kita tidak akan bisa merawatnya,” katanya.

Ia juga menjelaskan bahwa di Balai Kota Surabaya itu sudah ada tupai dan merpat serta beberapa jenis burung lainnya. 

Bahkan, ia memastikan bahwa merpati yang dipelihara di Balai Kota Surabaya awalnya hanya 200-an, tapi kini sudah ribuan. 

“Terus di rumah dinas saya itu, kalau musim tertentu, ada banyak burung yang bermacam-macam berdatangan, karena di rumah dinas itu ada salah satu tanaman yang bisa dimakan oleh mereka. Kemudian di musim yang lain burung-burung itu pergi,” ujarnya.

Karenanya, ia memborong semua jenis burung merpati yang ada di bazar itu untuk dipelihara oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Surabaya. 

Tentu, jika sudah memungkinkan, nantinya akan dilepas dan dipelihara di Balai Kota Surabaya seperti burung merpati lainnya. 

“Nanti DKPP tak belikan sepasang-sepasang, tolong dirawat ya Pak Herlambang (Kepala DKPP Surabaya),” katanya kepada Herlambang yang saat itu turut hadir di acara tersebut. Herlambang pun menyanggupi perintah Wali Kota Risma.

Sementara itu, Ketua iFPC Surabaya Raya, Muhafi, mengatakan Pameran dan Bazar Merpati Hias dan Endemik ini merupakan acara perdana dari iFPC, karena organisasi merpati hias Surabaya ini baru berdiri pada tanggal 10 November 2020 lalu. 

Ia menjelaskan bahwa tujuan acara ini untuk memperkenalkan merpati kepada masyarakat Surabaya bahwa sebenarnya merpati itu sangat banyak jenisnya. 

“Dan ternyata hobi yang baru ini juga diperhatikan oleh pemerintah, sampek Bu Risma hadir sendiri membuka acara ini. Jadi, kami sampaikan terimakasih banyak kepada Bu Risma yang telah menyempatkan waktu hadir ke sini,” kata Muhafi.

Ia juga menjelaskan bahwa peserta yang hadir dalam bazar tersebut berasal dari tujuh kabupaten/kota se-Jawa Timur. Bahkan, para pesertanya sekitar 50-an dengan membawa sekitar 200 merpati. 

“Kalau jenisnya sekitar ada 30 jenis yang kami pajang di bazar ini,” ujarnya.

Muhafi juga memastikan bahwa Wali Kota Risma itu tidak hanya hadir dan membuka acara tersebut, tapi juga memborong sekitar tujuh pasang jenis merpati yang ada di bazar tersebut, sehingga dia mengaku sangat senang atas perhatian Wali Kota Risma itu. 

Makanya, dia memastikan akan terus mengembangkan komunitasnya itu ke depannya sesuai permintaan Wali Kota Risma. 

“Beliau langsung memborong tujuh pasang dari berbagai jenis. Tentu ini perhatian yang sangat luar biasa dari Bu Risma. Terimakasih Bu Risma dan jajarannya,” pungkasnya. (Ar)

HUT Korpri di Lingkungan Kodam Brawijaya Jadi Motivasi Peningkatan Layanan Publik



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Meski digelar secara virtual, peringatan HUT Korpi ke-49 di lingkungan DPK Sub Unit Kodam V/Brawijaya, ternyata memberikan kesan tersendiri.

Pada tema Korpri Berkontribusi Melayani dan Mempersatukan Bangsa dalam upacara virtual yang digelar di Aula Makodam V/Brawijaya, Minggu (29/11).

Kepala Staf Kodam, Brigjen TNI Agus Setiawan mengimbau para Korpri agar bisa meningkatkan kinerja, terutama di bidang pelayanan publik sekaligus mendukung program Pemerintah melalui taat protokol kesehatan.

Beberapa penekanan lainnya pun, dijelaskan oleh Kasdam yang hadir mewakili Pangdam, Mayjen TNI Suharyanto dalam upacara virtual tersebut, salah satunya menjaga netralitas dalam Pilkada serentak mendatang.

“ASN harus netral, serta memantapkan fungsi organisasi Korpri sebagai perekat dan pemersatu bangsa,” katanya.

Terpisah, Ketua Korpri DPK Sub Unit Kodam V/Brawijaya, Artik menilai jika penekanan yang dijelaskan oleh Kasdam itu, seakan menjadi motivasi bagi seluruh anggota Korpri lainnya, terlebih memberikan pelayanan prima pada masyarakat.

Menurutnya, pelayanan prima itu bisa dilakukan secara transparan dan akuntabel. 

“Itu masuk pada pelayanan eksternal. Sedangkan pelayanan prima internal yaitu, pelayanan yang mudah dan cepat,” jelasnya. (Pendam V/Brw/Ar).

Minggu, 29 November 2020

Pendukung Machfud Arifin -Mujiaman Serukan “Hancurkan Risma Sekarang Juga”, Kantor Risma Malah Banjir Bunga Tanda Dukungan Warga



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Video viral berisi nyanyian “Hancurkan Risma Sekarang Juga” yang dinyanyikan para pendukung Calon Wali Kota Surabaya Machfud Arifin dan Calon Wakil Wali Kota Mujiaman ternyata membuat masyarakat kota Surabaya semakin geram.

Masyarakat kota pahlawan ini mulai bahu-membahu memberikan dukungan kepada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Kantor Wali Kota perempuan pertama di Kota pahlawan ini dibanjiri rangkaian bungan tanda dukungannya.

“Ibu-Ibu Pemantau Jentik Rungkut siap mengawal dan mendukung Bu Risma,” bunyi salah satu karangan bunga.

Karangan bunga dengan tulisan sama juga dikirim oleh Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama Bunda PAUD dan Relawan Rungkut. Begitu juga dari Relawan Kedung Baruk.

Selain itu, ada juga karangan bunga bertuliskan “Dulu musuh kita penjajahan, sekarang mafia wani geradak Bu Risma” yang berasal dari Laskar 10 November 1945.

Tulisan lainnya: “Jaga Bu Risma Jaga Surabaya”. “Berani menghina Bu Risma, lembut di dunia maya”, “Bu Risma Wani Lawan Mafia”, dan lainnya.

Mayoritas di karangan bunga juga bertuliskan tagar #SaveBuRisma serta #SaveEriCahyadidanArmudji.

Ibu-ibu dari wilayah Simokerto dan Wiyung juga mengirimkan karangan bunga, bertuliskan "Militan Emak-Emak Wiyung Bersama Bu Risma Wani Lawan Premanisme dan Mafia"

"Kami siap berdiri menandingi dan melawan mereka yang tidak peduli dengan kemajuan Surabaya, kami akan melawan para pendukung calon wali kota tertentu yang ingin menghancurkan Bu Risma dan Surabaya," kata Lena Rini Melati selaku perwakilan Emak-emak. Minggu (29/11/2020).

"Sebagai Ibu kenapa mesti dihancurkan? Tetapi kita tidak melawan dengan sama-sama kekerasan. Ini adalah salah satu bentuk kecintaan kita kepada Ibu Risma," lanjut Lena.

Seperti yang diketahui, sebelumnya viral video berisi nyanyian plesetan refrain lagu “Menanam Jagung” ciptaan Ibu Sud. Refrain tersebut diubah dengan lirik nada provokatif.

“Hancur, hancur, hancurkan Risma, hancurkan Risma sekarang juga. Hancur, hancur, hancurkan Risma, hancurkan Risma sekarang juga,” teriak pendukung Machfud Arifin-Mujiaman, sembari mengacungkan dua jari ke atas. Mereka juga memakai kaus warna-warni khas Machfud-Mujiaman. Di belakang mereka, tampak spanduk besar bertuliskan “Silaturahmi Pendukung” dengan foto Machfud dan Mujiaman. (Ar)

Bentuk Komunitas Pasti Siji, Alumni ITS Surabaya Deklarasi Dukung Er-Ji



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Mendekati hari pencoblosan Pilkada Surabaya, Rabu 9 Desember, dukungan ke pasangan calon (Paslon) Wali Kota - Wakil Wali Kota nomer urut 1, Eri Cahyadi - Armuji terus mengalir.

Kali ini dari alumni muda Institute Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya yang mendeklarasikan dukungannya untuk Paslon nomer 1 di Historisma Cafe, Sabtu(28/11/2020) malam.

Selain deklarasi, para alumni ITS ini juga membentuk Komunitas Pasti Siji Surabaya. Mereka yakin Paslon nomer urut 1 yang bisa meneruskan program-program Wali Kota Tri Rismaharini.

"Banyak prestasi yang ditorehkan oleh Eri Cahyadi saat menjabat sebagai Kepala Bappeko (Badan Perencanaan Pembangunan Kota) Surabaya," ungkap Brian Vernando, Koordinator Alumni ITS Pasti Siji.

Paslon Eri Cahyadi - Armuji(Er-Ji) yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan juga diyakini mampu memimpin dan mengelola kota Surabaya sesuai track yang telah di gagas oleh Wali Kota Risma.

"Cuma Er-Ji yang bisa melanjutkan program bu Risma untuk membangun Surabaya," tandasnya.

Deklarasi tersebut, juga dihadiri oleh Fuad Benardi putra sulung Wali Kota Risma sebagai ketua Gerakan Arek Suroboyo(GAS).(Ar)

Aksi Warga Bela Risma Terus Bergulir: Hancurkan Risma Berarti Hancurkan Surabaya



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Dukungan terus mengalir kepada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, pasca viralnya video “Hancurkan Risma Sekarang Juga” yang dinyanyikan pendukung Calon Wali Kota dan Calon Wakil Wali Kota (Cawali-Cawawali) Surabaya nomor 2, Machfud Arifin-Mujiaman.

Kali ini datang dari puluhan warga yang menggelar aksi dukungan di depan Balai Kota Surabaya, Sabtu (28/11/2020). 


Aksi ini dilakukan karena merasa tak rela jika “emaknya” akan dihancurkan.

“Kami tergerak untuk ikut mendukung Bu Risma secara moral. Kami tak ingin Bu Risma dihancurkan. Kata hancurkan yang disampaikan dalam yel-yel itu memiliki banyak makna dan persepsi. Dihancurkan karirnya, dihancurkan hidupnya, atau dihancurkan prestasinya. Makanya kami tegas menyuarakan ‘Save Bu Risma, Save Surabaya,” kata koordinator aksi, Albert Kurniawan.

“Menghancurkan Bu Risma yang saat ini masih menjabat sebagai wali kota, berarti ingin menghancurkan Kota Surabaya,” tegasnya.


Menurut dia, nyanyian yel-yel “Hancurkan Risma” dari pendukung Machfud Arifin sangat tidak manusiawi. 

Sebagai pendukung, seharusnya memiliki rasa santun, harus memfilter kata-kata yang kasar yang tidak bermoral tersebut.

“Kita ingin pesta demokrasi di Surabaya ini berjalan damai, aman, tenteram dan menyenangkan. Seharusnya tidak menggunakan kata-kata yang provokatif seperti “Hancurkan Risma”. Jelas cara ini tidak santun. Apalagi dalam nyanyian yel-yel tersebut juga diikuti politisi senior. Seharusnya mereka bisa memberikan contoh kampanye yang elegan, santun dan menyejukkan kepada generasi milenial,” sesalnya.

Dalam aksinya itu, warga membawa sejumlah poster dengan berbagai ragam tulisan. Seperti “Bu Risma Ibumu... Bu Risma Ibuku.... Ibu Kita Semua!!! Ibuke Arek-arek Suroboyo. Terus Arep Koen Ancurn ??? Mikiro!!!!”

Selain itu, juga ada “Menghancurkan Bu Risma Berarti Menghancurkan Surabaya. Anake Bu Risma Siap Melawan”. 

Juga ada “Hanya Orang-orang Tolol yang Mau Menghancurkan Wanita Utama Surabaya!!! Bu Risma di Hati Arek Suroboyo”.

Kemudian ada juga yang menulis poster “Arek-arek Suroboyo, Anak-anake Bu Risma, Bela Bu Risma, Selamatkan Surabaya”. 

Tak hanya itu, para remaja ini juga ada yang memuji Bu Risma karena telah membangun jiwanya. “Wanita Tangguh Itu Membangun Surabaya Tidak Hanya Sekadar Badannya. Tapi Jiwa Surabaya Dibangun  dengan Jiwa dam Hatinya. Bu Risma Ibuku!!!”. (Ar)

Sabtu, 28 November 2020

Temukan Potensi Masyarakat, Pemkot Surabaya Ciptakan Perpustakaan Herbal



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Demi memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan masyarakat, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kota Surabaya menghadirkan inovasi dengan menciptakan perpustakaan yang diberi nama Perpustakaan Herbal. 

Perpustakaan yang terletak di Kelurahan Nginden Jangkungan, Kecamatan Sukolilo itu, sudah berdiri sejak tahun  2016 silam.

Awalnya perpustakaan tersebut dibuat lantaran warga setempat menginginkan adanya tempat baca di sekitar wilayah itu. Namun ternyata, setelah ditelusuri di lokasi tersebut, ditemukan potensi masyarakat yang dapat dikembangkan yakni pengelolaan tumbuh-tumbuhan herbal. 

Dari situlah maka perpustakaan ini diberi nama Perpustakaan Herbal.

“Kebetulan di lingkungan perpustakaan itu ada tumbuh-tumbuhan herbal yang dikelola oleh masyarakat setempat. Nah tanah yang ditanami itu milik fasilitas umum (fasum) pemkot,” kata Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kota Surabaya, Musdiq Ali Suhudi, Sabtu (28/11).

Ia menjelaskan, melihat potensi itu akhirnya koleksi buku yang terdapat dalam perpustakaan didominasi oleh buku-buku herbal. Bahkan Musdiq merinci dari total koleksi 1.119 judul buku yang tersusun rapi dalam rak, 500 buku diantaranya membahas seputar tentang dunia perherbalan. 

“Jadi itu kenapa koleksinya lebih spesifik tentang pengolahan tanaman herbal,” urainya.

Sementara itu, Kepala Seksi Informasi dan Layanan Perpustakaan Dispusip Kota Surabaya, Imam Budi Prihanto menambahkan, saat sebelum pandemi Covid-19, dalam sehari pengunjung perpustakaan silih berganti. 

Ia menyebut jika di pagi hari sebagian besar pengunjung dipenuhi dari kalangan ibu-ibu yang hendak membaca literasi herbal. 

Sedangkan, di siang hingga sore hari perpustakaan tersebut dipadati oleh anak-anak sekolah.

“Alhamdulillah antusias masyarakat setempat cukup banyak untuk datang ke perpustakaan kami. Biasanya anak-anak itu ada proses bimbingan belajar (bimbel), membaca serta mengerjakan tugas sekolahnya,” urainya.

Tidak hanya itu, setelah mendapatkan literasi yang ada di dalam perpustakaan, masyarakat langsung mengimplementasikan ilmunya di lahan milik pemkot itu. 

Sebagian besar dari mereka disibukkan dengan pengolahan herbal minuman seperti misalnya pengolahan jare merah. 

Namun tak jarang pula dari mereka yang juga tertarik mengolah herbal menjadi makanan.

“Jadi ada hasil yang dapat diterpakan warga setelah membaca koleksi herbal dari kami. Kalau selama ini yang sering itu minuman herbalnya.” ungkapnya.

Untuk koleksi buku herbal yang paling sering dibaca, Imam menyebut salah satunya adalah buku berjudul Asyiknya Menjadi Herbalis Cilik. 

Menurutnya, buku itu berisi tentang cara menanam herbal dan cara pembuatan minuman herbal yang dikemas secara bagus dan ramah untuk anak-anak. 

"Oleh sebab itu, hampir sebagian besar pemula herbalis membaca buku ini,” ungkapnya.

Bahkan, salah seorang Petugas Teknis Perpustakaan Herbal, Nginden Jangkungan bernama Restya Andaru Winandita, menceritakan pernah seorang warga datang membawa produk herbal buatan sendiri yaitu jamu-jamuan di bawa ke perpustakaan. 

“Ibu itu membawakan kami jamu sinom. Dan produk itu juga dijual ke rumah-rumah,” pungkasnya. (Ar)


Babinsa Nyamplungan Beraksi Putus Pandemi Covid-19



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Seakan tak patah semangat, Babinsa di wilayah kodim 0830/Surabaya Utara terus mengambil sikap tegas memutus rantai penyebaran Covid-19 di wilayah teritorialnya.

Kali ini, upaya itu digencarkan oleh Babinsa Nyamplungan bersama instansi terkait lainnya, Sabtu, (28/11).

Kolonel Inf Sriyono menjelaskan, upaya itu merupakan tindak lanjut adanya instruksi Presiden, sekaligus Peraturan Daerah (Perda) nomor 02 tahun 2020, sekaligus Peraturan Gubernur (Pergub) Trantibum Jatim nomor 53 tahun 2020 terkait adanya sanksi bagi warga yang kedapatan melanggar protokol kesehatan.

“Pengendara juga kita razia. Ada sanksi berupa teguran atau sosial, dan juga kita lakukan swab test,” ujarnya.

Dari hasil yustisi tersebut, setidaknya terdapat 5 warga yang kedapatan tak patuh protokol kesehatan. 

Kelimanya, diberikan sanksi beragam, termasuk salah satunya mengucapkan isi Pancasila. 

“Supaya kesadarannya meningkat. Memang sengaja kita berlakukan sanksi sosial serupa,” bebernya. (Pendam V/Brw/Ar)

Viral di Medsos, Kini Video “Hancurkan Risma Sekarang Juga” Dilaporkan ke Bawaslu



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Sekitar dua puluh ibu-ibu alias emak-emak melaporkan video nyanyian "Hancurkan Risma Sekarang Juga" yang diduga melanggar kampanye pilkada ke kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Surabaya, Jalan Tenggilis Mejoyo. Sabtu (28/11/2020).

Puluhan emak-emak ini datang sambil membawa bukti dugaan pelanggaran kampanye yang berisi ujaran kebencian di video "Hancurkan Risma" dan ditemui Ketua Bawaslu Kota Surabaya, Muhammad Agil Akbar.

"Kami baru saja menerima kehadiran masyarakat yang melaporkan beberapa kegiatan yang menurut mereka melakukan suatu pelanggaran Pemilukada," kata Agil. 

Bawaslu Kota Surabaya menerima bukti pelanggaran kampanye tersebut untuk dipelajari, dan akan memanggil terlapor untuk dimintai keterangan.

"Secara umum kita terima lebih dulu berkas-berkas yang disampaikan, tadi ada foto, ada CD yang isinya video," tambah Agil.

Ketua koordinator emak-emak, Renny Arijani, mengatakan, pelaporan ini adalah tindak lanjut dari demonstrasi membela Risma pada Jumat lalu. (27/11/2020). 

Karena video nyanyian "Hancurkan Risma" yang dilakukan kubu Cawali nomor urut 2 tersebut harus ditindak secara hukum.

"Ini bukan sekadar teriakan kita tidak bisa menerima, tapi ini harus ditindak secara hukum, karena ada dasar hukumnya, ada pasal-pasalnya," ucap Renny.

Seperti yang diketahui, sebelumnya viral video berisi nyanyian plesetan refrain lagu “Menanam Jagung” ciptaan Ibu Sud. Refrain tersebut diubah dengan lirik nada provokatif.

“Hancur, hancur, hancurkan Risma, hancurkan Risma sekarang juga. Hancur, hancur, hancurkan Risma, hancurkan Risma sekarang juga,” teriak pendukung Machfud Arifin-Mujiaman, sembari mengacungkan dua jari ke atas. 

Mereka juga memakai kaus warna-warni khas Machfud-Mujiaman. Di belakang mereka, tampak spanduk besar bertuliskan “Silaturahmi Pendukung” dengan foto Machfud dan Mujiaman.

Renny mengatakan, ada potensi pelanggaran pidana dan administrasi kampanye dalam video “Hancurkan Risma” tersebut. 

Di antaranya adalah UU 6 Tahun 2020, yang di dalamnya mengatur larangan kampanye menggunakan kekerasan, ancaman kekerasan atau menganjurkan kekerasan kepada perseorangan, kelompok masyarakat dan/atau partai politik.

Ada pula larangan kampanye menghina seseorang dengan ancaman hukuman pidana penjara paling singkat 3 bulan atau paling lama 18 bulan dan/atau denda paling sedikit Rp 600 ribu atau paling banyak Rp 6 juta.

“Di Peraturan KPU juga diatur bahwa materi kampanye harus sopan, edukatif, beradab, dan tidak bersifat provokatif. Semestinya kita berkampanye adu program, bukan teriak-teriak ingin menghancurkan seorang perempuan yang telah bekerja untuk Surabaya seperti Bu Risma,” pungkasnya. (Ar)

Viral! Ketua Demokrat Bagikan Bantuan BNPB untuk Kampanye Machfud Arifin di Pilkada Surabaya



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Viralnya foto-foto paket bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang diduga digunakan untuk kampanye Calon Wali Kota Surabaya Machfud Arifn dan Calon Wakil Wali Kota Mujiaman mulai menemukan jawaban.

Kini, di berbagai kanal media sosial dan grup WhatsApp beredar foto Plt Ketua Partai Demokrat Surabaya, Lucy Kurniasari, sedang membagikan paket bantuan itu dalam sebuah acara kampanye untuk pemenangan Machfud-Mujiaman.

Lucy tampak memakai busana hijau lengan panjang bermotif kuning. Acara dihadiri warga yang sebagian memakai kaus warna-warni khas Machfud-Mujiaman. Ada tenda yang dipasang untuk peneduh dari cuaca panas.

Dalam foto, Lucy juga berada di tempat untuk para pembicara. Di sampingnya ada seorang pria mengenakan kaus bertuliskan ”Wis Pasti Machfud Arifin-Mujiaman”.

Di belakang para pembicara ada spanduk jumbo bergambar Machfud-Mujiaman dengan tulisan besar ”Maju Kotane, Makmur Wargane”.

Kemudian, ada penyerahan paket bantuan tersebut. Lucy dan warga menunjukkan paket bantuan BNPB tersebut.

Tak lupa, ada salam dua jari, merujuk pada nomor urut 2 milik duet Machfud-Mujiaman di Pilkada Surabaya.

Di paket bantuan itu ada tulisan “Bantuan Dana Siap Pakai BNPB”. Di BNPB memang ada alokasi anggaran “Dana Siap Pakai” yang digunakan pada saat tanggap darurat bencana.

Saat ini sendiri pemerintah telah menyatakan ada bencana pandemi Covid-19.

Sebelumnya, salah seorang warga Surabaya bernama Albert Kurniawan juga telah melapor ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Surabaya, Kamis (19/11/20), atas viralnya foto-foto paket bantuan BNPB untuk kampanye Machfud-Mujiaman.

Hanya saja, ketika itu, tak ada foto dalam sebuah acara. Hanya ada foto yang menunjukkan satu truk besar memuat paket bantuan BNPB dan sejumlah orang memakai kaus warna-warni khas Machfud Arifin.

Dihubungi media, Albert mengatakan, beredarnya foto-foto kegiatan kampanye Machfud yang digerakkan Lucy telah menguatkan dugaannya.

”Sekarang sudah ada foto-foto baru. Ini bukti dugaan penyelewenangan bantuan BNPB untuk kepentingan politik semakin kuat. Silakan aparat yang berwenang memprosesnya agar tidak mencederai keluhuran demokrasi kita,” kata Albert, Sabtu (28/11/2020). (Ar)

Kepala Bakesbangpol Instruksikan Pasang Baliho "Bela Bu Risma, Malah Dimarahi Oleh Risma



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Usai emak-emak melakukan unjuk rasa mengutuk para penghujat Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.

Kini jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya juga tak tinggal diam atas ulah dari oknum pendukung pasangan calon (paslon) nomer urut 2, Machfud Arifin-Mujiaman.

Pemkot Surabaya melalui Kepala Bakesbangpol Surabaya, Irvan Widyanto mengimbau melalui pesan di WhatsApp yang bertuliskan, camat dan lurah agar memasang baliho di wilayahnya masing-masing. 

Pemasangan baliho ini dilakukan sebagai bentuk pembelaan terhadap Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

"Ini adalah murni saya pribadi. Dan secara kedinasan, saya adalah anak buah Ibu Wali Kota. Jadi saya juga menangkap keresahan teman-teman semua yang artinya sama perasaannya," kata Irvan, Sabtu (28/11).

Menurut dia, pihaknya bersama rekan-rekan di lingkungan Pemkot Surabaya merasa sakit hati dan resah ketika Wali Kota Risma akan dihancurkan.

"Karena bagaimanpun juga kami ini dibangun sebagai tim oleh Ibu Wali Kota, kami dibangun tim yang dinahkodai Ibu Wali Kota. Ketika Ibu Wali Kota kita kemudian dikata-katain hancur, itu sama saja dengan menghancurkan kami semua," terangnya.

Bagi Irvan, secara pribadi Wali Kota Risma bukan hanya sekadar pemimpin Surabaya atau atasannya.

Namun, dirinya sudah menganggap Tri Rismaharini sebagai ibu kandungnya sendiri.

"Apalagi saya sudah kehilangan ibu saya. Saya sendiri melihat ibu wali kota itu sama seperti ibu kandung saya. Bu Risma semata-mata bukan hanya memberikan tugas kedinasan tapi apa-apa yang disampaikan itu seperti petuah atau pitutur bagi kami," ungkap dia.

Untuk itu ketika Wali Kota Risma dihujat,  Irvan merasa tidak terima dan ingin membela wali kota.

Dirinya merasa tidak bisa berdiam diri ketika melihat ibunya dihujat.

"Itu yang membuat kami merasa resah ketika ibu seolah-olah mau dihancurkan seperti itu. Dan jujur saya tidak bisa berdiam diri," tegas dia.

Namun, kata Irvan, ketika Wali Kota Risma mendengar kabar ini, spontan langsung menelepon dan melarangnya.

Bahkan, dia mengaku, Wali Kota Risma juga memarahinya.

"Ketika ibu mendengarkan kabar ini, Jum'at (27/11) sore, beliau (Bu Risma) spontan langsung menelepon saya dan memarahi saya. Jadi saya dimarahi agar supaya tidak meneruskan apa yang saya lakukan. Saya disuruh hentikan," tambahnya.

Menurut Irvan, ketika Wali Kota Risma yang melarang, itu sama dengan perintah yang diberikan ibu kandungnya.

Sehingga dia merasa wajib untuk mentaati perintah itu.

"Bagi saya itu bentuk rasa sayang beliau (Bu Risma) kepada kami semua. Apa yang saya lakukan itu adalah bentuk kecintaan kepada sosok ibu. Kalau ada yang pasang, itu adalah inisiatif warga, karena ibu wali kota juga ibunya warga Kota Surabaya," jelas dia.

Irvan kembali menegaskan telah melarang memasang baliho "Bela Bu Risma".

Apabila masih saja ada yang pasang baliho, maka itu merupakan inisiatif warga.

"Kalau ada warga spontan sudah memasang (Baliho Bela Bu Risma) itu adalah hak mereka. Mungkin warga itu memiliki rasa yang sama kecintaannya kepada ibu wali kota," pungkasnya. (Ar)

Antisipasi banjir di Lamongan dengan Karya Bakti



KABARPROGRESIF.COM: (Lamongan) Berbagai langkah antisipasi terjadinya banjir, mulai dilakukan oleh pihak Kodim 0812/Lamongan.

Setelah sebelumnya simulasi penanggulangan banjir, kali ini pihak Kodim mengajak masyarakat untuk mengikuti adanya karya bakti yang menyusur beberapa titik saluran air yang berada di Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Sabtu (28/11).

Dihubungi melalui via seluler miliknya, Dandim 0812/Lamongan, Letkol Inf Sidik Wiyono menjelaskan jika bersih-bersih itu, sengaja ia instruksikan guna mencegah terjadinya bencana banjir.

“Apalagi sekarang potensi hujan mulai meninggi di Lamongan,” jelasnya.

Ternyata, inovasi yang digagas oleh pihak Kodim itu mendapat apresiasi dari warga sekitar. Lukman (31) mengaku jika adanya karya bakti itu, dinilai sangat penting untuk digelar di Desanya.

Pasalnya, selain mengantisipasi terjadinya banjir, sebelumnya, tumpukan-tumpukan sampah yang berada di area tersebut, dinilai sangat mengganggu.

“Alhamdulillah, semua warga mendukung adanya kegiatan yang dilakukan oleh Kodim Lamongan,” pungkasnya. (Pendam V/Brw/Ar)