Kamis, 03 Desember 2020



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Kelompok Tim Suramadu Bersatu memastikan akan mampu menyumbang sekitar 150 ribu suara untuk memenangkan pasangan Eri - Armuji pada pilkada Surabaya yang digelar 9 Desember mendatang.

"Saya ini dulu calon independen, dan berhasil mengumpulkan 150 ribu KTP. Maka dari itu, massa pendukung saya yang dulu ini saya solidkan lagi, untuk bekerja bersama memenangkan Eri-Armudji. Kita bersama menyongsong kemenangan Eri-Armudji," ujar Koordinator Suramadu Bersatu, Muhammad Yasin saat menggelar deklarasi untuk Eri Cahyadi 

Pria yang akrab dipanggil Cak Yasin ini menjelaskan, bahwa pihaknya juga  mendengar kabar ada salah satu survei, yang menyebut jika Paslon Machfud-Mujiaman sempat unggul di segmen Madura, meski secara keseluruhan Eri Cahyadi Ungul di elektabilitas.

"Nah, segmen Madura yang kabarnya akan memilih Machfud, Insya Allah itu tidak benar, dan kami akan membalikkan itu dengan gerakan Suramadu Bersatu lewat para PKL," tegas Yasin. 

Yasin pun optimistis, sebab Suramadu Bersatu adalah kelompok dari orang pedagang kaki lima yang sebagian besar adalah segmen Madura yang tinggal di Surabaya. 

Apalagi, kedekatan dirinya dengan tokoh-tokoh Madura di Surabaya, begitu akrab sejak lama. 

Adapun Suramadu Bersatu menjatuhkan pilihan pada ErJi di pilkada kali ini, karena merasa ada visi dan misi yang sama.

"Salah satu saja, visi dan misi kami yang sama adalah masalah PKL, mulai dari penataan sampai berupaya menghidupkan PKL PKl melalui sentra sentra yang disediakan," tutupnya. 

Sementara itu, Calon Wali Kota Eri Cahyadi berterima kasih kepada seluruh pendukung yang terus bergotong royong menyambut Pilkada. 

“Terima kasih tim Suramadu Bersatu yang telah begitu luar biasa mendukung Eri-Armudji. Sahabat-sahabat Madura adalah pilar penting pembangunan Surabaya. Selama ini warga Madura telah berperan menggerakkan ekonomi rakyat dengan spirit kewirausahaannya yang ulet dan pantang menyerah,” ujarnya.

“Kami ke depan akan mendukung penuh pemberdayaan warga Madura, pengembangan ekonominya hingga peningkatan kualitas SDM-nya,” pungkasnya. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Kota Surabaya berubah drastis di masa kepemimpinan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. 

Menjelma menjadi kota yang diperhitungkan dunia, dan sejajar dengan kota-kota besar di dunia. 

Sebanyak 322 penghargaan nasional dan internasional, menjadi bukti nyata keberhasilan Wali Kota Risma, dan menjadi bukti bahwa kepemimpinan Wali Kota Risma sudah diakui dunia.

Usaha dan kerja keras memang tidak pernah mengkhianati hasil. Cara dan waktunya bekerja memang sulit ditiru. 

Kalau sudah kadung bekerja, ia nyaris lupa waktu. Bahkan, waktu 24 jam, seakan kurang baginya. Yang dipikirkan hanyalah Kota Surabaya beserta kesejahteraan warganya. 

Ia tidak mau setengah-setengah dalam membangun Surabaya. Apalagi, jika sudah berbicara keindahan, kebersihan dan tata kota, jangan coba-coba menawarkan konsep ala kadarnya kepada Wali Kota Risma. Dia ingin yang terbaik untuk Surabaya!

Kerja keras dan dedikasinya selama 10 tahun memimpin Surabaya, akhirnya berbuah manis. 

Berbagai penghargaan nasional hingga internasional disapu bersih. Sejak 2010 hingga 3 November 2020, ia telah meraih 322 penghargaan nasional dan internasional, baik untuk penghargaan individu maupun instansi. 

Tak heran jika ruang kerjanya penuh dengan berbagai trophy dan piagam penghargaan.


Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara merinci 322 penghargaan itu. Pada tahun 2010, pemkot mendapatkan 12 penghargaan, 2011 mendapatkan 20 penghargaan, 2012 mendapatkan 47 penghargaan, 2013 mendapatkan 36 penghargaan, 2014 mendapatkan 32 penghargaan, 2015 mendapatkan 22 penghargaan. Kemudian pada periode keduanya, tahun 2016 

17 penghargaan, 2017 mendapatkan 57 penghargaan, 2018 mendapatkan 22 penghargaan, 2019 mendapatkan 44 penghargaan, dan 2020 pemkot mendapatkan 13 penghargaan. 

“Jika ditotal sejak 2010 hingga 3 November 2020, pemkot sudah mendapatkan 30 penghargaan internasional dan 292 penghargaan nasional, dan total semuanya sebanyak 322 penghargaan,” tegasnya. 

Sedangkan beberapa penghargaan internasional yang sangat fenomenal adalah Wali Kota Risma mendapatkan penghargaan wali kota terbaik dunia pada Bulan Februari 2015 dari Citymayors.com. 

Di bulan yang sama, ia juga mendapatkan penghargaan World Mayor Commendation atau wali kota terbaik ketiga di dunia dari World Mayor Project. 

Kemudian di Bulan Maret 2015, Wali Kota Risma masuk 50 tokoh besar dunia di peringkat 24 dari media terkemuka Amerika Serikat, Fortune.

Selain itu, ia juga meraih penghargaan HIS Alumni Internasional Awards atau alumni internasional terbaik dari Institute for Housing and Urban Development Studies (IHS) pada 18 Oktober 2016. 

Mendapatkan penghargaan Govinsider Innovation Awards 2017 kategori Inspirational Leader dari UNDP dan Lembaga Innovation Labs World, Singapura, pada 27 September 2017. 

Kemudian penghargaan yang langka juga pernah diterima Wali Kota Risma, yaitu penghargaan UN Habitat Scroll of Honour dari UN Habitat di Nairobi-Kenya pada 1 Oktober 2018. 

“Bu Wali juga mendapatkan penghargaan the 100 Most Influential People in Climate Policy kategori politics and government dari Apolitical pada Maret 2019, dan Women Empowerement Award dari Her Times pada 22 Juni 2019, serta berbagai penghargaan lainnya baik nasional maupun internasional,” ujarnya.


Atas kerja kerasnya membangun Surabaya dan berbagai penghargaan yang telah diraihnya, akhirnya Wali Kota Risma menduduki beberapa posisi penting di level Internasional, yaitu Board Member of Global Covenant of Mayors for Climate and Energy (GCoM) sejak tahun2017, Honorary President of Belt and Road Local Cooperation Committee (BRLC) sejak tahun 2018, dan President of UCLG ASPAC sejak 2018-2020, dan Vice President of UCLG World sejak 2019-2020. 

“Ini semua menjadi bukti bahwa kepemimpinan Ibu Wali Kota sudah diakui dunia,” tegasnya.

Sementara itu, Wali Kota Risma mengatakan tujuan utama pembangunan Kota Surabaya ini bukan penghargaan, melainkan kesejahteraan warga Surabaya. 

Bagi dia, yang penting adalah bekerja dan terus bekerja demi perbaikan Kota Surabaya. 

"Saya pastikan berkali-kali tujuannya bukan untuk penghargaan, tapi tujuan pembangunan Surabaya untuk kesejahteraan warga, itu saja," kata dia.

Menurutnya, berbagai penghargaan yang didapatkan selama ini, dijadikan sebagai penyemangat untuk mendorong dirinya dan jajarannya untuk lebih bekerja keras. 

Bahkan, ia terus berkomitmen untuk tidak henti-henti meningkatkan kesejahteraan warga Kota Surabaya hingga akhir masa jabatannya. 

"Terima kasih, mudah-mudahan apresiasi yang terus kami dapat menjadikan kami bekerja lebih keras lagi dalam memberikan kesejahteraan warga kota," katanya.

Wali Kota Risma yang juga menjabat Presiden United Cities and Local Goverment (UCLG) Asia Pasific (Aspac) ini menjelaskan penghargaan yang diperoleh tersebut akan menjadikan Kota Pahlawan tidak hanya dikenal di dalam negeri saja. 

Ia berharap mata dunia mampu melihat keindahan kota ini sebagai kota wisata kelas dunia. 

"Mudah-mudahan Kota Surabaya bisa lebih dikenal bukan hanya di Indonesia. Tapi dikenal seluruh penjuru dunia," pungkasnya. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Setelah melaksanakan instruksi dari Komandan Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Laut (Dankodiklatal) mengenai pemanfaatan lahan kosong dalam mendukung program ketahanan pangan Nasional, Detasemen Polisi Militer (Denpomal) Kodiklatal sudah menikmati hasil dengan memanen tanaman singkong yang ditanam beberapa waktu lalu dilingkungan kantor Denpomal Kodiklatal Bumimoro Surabaya, Kamis, (3/12/2020).

Disela sela panen Singkong, Dandenpomal Kodiklatal Letkol Laut (PM) Arik Budi Wiyono menyampaikan bahwa dirinya mengucapkan terimakasih kepada Prajurit Denpomal Kodiklatal yang telah merawat tanaman pohong mulai penanaman, pembersihan dari gulma dan pemupukan hingga pelaksanaan panen bersama prajurit Denpomal.

Menurutnya dengan panen bersama ini dirinya dan prajurit Denpomal telah mendukung program pemerintah dalam ketahanan pangan nasional sekaligus melaksanakan instruksi dari Dankodiklatal agar memanfaatkan lahan kosong di seluruh wilayah Kesatrian Kodiklatal Bumimoro Surabaya.

Pamen melati dua di pundak tersebut juga menyampaikan selain menanam tanaman singkong dalam mendukung program pemerintah tersebut Denpomal juga menanam tanaman lainya berupa sawi, kangkung, cabai dan tanaman lainya. Adapun tanaman ini  sudah di panen beberapa waktu lalu sebelum datangnya musim hujan.

“Setelah memanen Singkong, dalam minggu ini prajurit Denpomal Kodiklatal juga akan memanen ikan lele yang sudah ditabur di kolam depan kantor Denpomal sejak empat bulan lalu setelah adanya instruksi agar mendukung program ketahanan pangan Nasional yang disebabkan pendemi Covid 19,” jelas Dandenpomal Kodiklatal. (Pen Kodiklatal/Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Tour Of Duty dan Tour Of Area di lingkungan TNI Angkatan Laut kususnya Kodiklatal terus berlanjut, kali ini Jabatan Komandan Sekolah Perwira (Dansepa) Pusat Pendidikan Elektronika (Pusdiklek) Komando Pendidikan Dukungan Umum (Kodikdukum) Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan Angkatan Laut (Kodiklatal) yang diserahterimakan dari Letkol Laut (E) Ahmad Farizal kepada Letkol Laut (E) Sartono, Kamis (3/12).

Prosesi serah terima yang dipimpin Komandan Pusdiklek Letkol Laut (E) Muhamad Nurul Adib tersebut dilaksanakan di Gedung Serbaguna Pusdiklek Kodiklatal Bumimoro Surabaya.

Hadir dalam acara Sertijab para pejabat utama Pusdiklek diantaranya para Komandan Sekolah, para Kabag serta para perwira dilingkungan Pusdiklek Kodikdukum Kodiklatal.

Sebelum menjabat Komandan Sepa Pusdiklek Letkol Laut (E) Sartono menjabat Kepala Departemen Senjata Elektronika (Kadepsenlek) KRI Sultan Iskandar Muda 367 Satkor Koarmada II Surabaya.

Sedangkan Letkol Laut (E) Ahmad Farizal selanjutnya menempati jabatan Dankorsis Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL) Surabaya.

Selesai pelaksnaan sertijab Komandan Pusdiklek Kodikdukum Letkol Laut (E) Muhamad Nurul Adib menyampaikan bahwa serah terima jabatan merupakan refleksi dari upaya konseptual dan terprogram untuk lebih mendinamisasikan kinerja dan perilaku organisasi agar senantiasa memiliki kualitas yang lebih baik dari waktu ke waktu.

Selain itu, serah terima jabatan ini merupakan wujud kepercayaan dan kehormatan dari pimpinan TNI AL dalam rangka kaderisasi kepemimpinan.

Oleh karena itu bagi perwira yang di beri kesempatan menjabat jabatan strategis dituntut untuk selalu mengembangkan kepemimpinan, kreativitas dan kemampuan konsepsional dalam membangun TNI AL melalui pendidikan.

Lebih lanjut disampaikan, bahwa jabatan Komandan Sepalek merupakan jabatan strategis yang diharapkan dapat mendorong laju roda pendidikan di Pusdiklek dalam rangka menciptakan hasil didik yang berkualitas dan siap pakai agar mampu mendukung tugas-tugas yang diemban TNI AL dimasa mendatang. (Pen Kodiklatal/Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Menjelang hari pencoblosan Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Pilwali) Surabaya 9 Desember 2020, lembaga survei ramai-ramai membeberkan hasilnya. 

Terbaru Indo Survey & Strategi yang menempatkan Eri Cahyadi sebagai calon wali kota dengan elektabilitas tertinggi dibanding lawannya, Machfud Arifin.

Dalam survei yang diselenggarakan pada 5-12 November 2020 dengan margin of error 4,77 persen ini, elektabilitas Eri Cahyadi dan Armudji sebesar 47,95 persen, mengungguli lawannya Machfud Arifin-Mujiaman yang hanya mendapatkan nilai 27,73 persen. Selisih di antara kedua kandidat itu sekitar 20,22 persen.

Menurut Peneliti Indo Survey & Strategi Karyono Wibowo, warga memilih Eri karena latar belakang pengalamannya di bidang pemerintahan. 

Eri dinilai sudah punya bukti nyata hasil kerjanya selama menjadi ASN Pemkot Surabaya.

"Untuk pemilih loyal pasangan Eri-Armudji sebesar 33,41 persen  dan Machfud Arifin-Mujiaman hanya 17,76 persen," ujar Karyono, saat konferensi pers survei Pilwali Surabaya melalui Zoom Meeting, Kamis (3/12/2020).

Sementara untuk tingkat pengenalan dan kesukaan, cawali-cawawali yang paling tinggi kembali diraih Eri-Armudji. 

Angkanya 87,50 persen untuk Eri dan 75,32 persen untuk Armudji. Sedangkan Machfud Arifin 84,32 persen dan Mujiaman 70,89 persen. Untuk top of mind cawali, responden menyebut Eri Cahyadi sebesar 38,41 persen dan Machfud Arifin angkanya 20,91 persen.

Untuk program yang paling disukai responden, jelas Karyono, sebanyak 69 persen responden ingin wali kota Surabaya selanjutnya melanjutkan program yang sudah ada, yang sudah dilakukan Wali Kota Risma. 

"Ada sebanyak 23 persen berharap program baru, utamanya untuk peningkatan ekonomi," tandasnya. 

Dalam survei terebut, jelas Karyono, juga disinggung soal kinerja Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Hasilnya, sebanyak 96,36 persen responden mengaku sangat puas dengan kinerja wali kota perempuan pertama Surabaya tersebut. 

Menurut Karyono, angka ini sangat tinggi sekali dan jarang ada kepala daerah di Indonesia yang bisa menembus angka mencapai 96 persen.

"Begitu pula dengan tingkat pengaruh Bu Risma sangat tinggi di Kota Surabaya. Angkanya mencapai 92,73 persen. Sebanyak 36,59 persen responden akan mempertimbangkan dukungan Risma dalam memillih wali kota Surabaya selanjutnya. Sementara yang pasti mengikuti 31,36 persen," pungkasnya. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Intan Jaya, Papua) Ratusan warga terlihat memadati Lapangan Yokatapa, Kampung Yokatapa, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua.

Di lokasi itu, warga terlihat disibukkan dengan adanya persiapan festival bakar batu dalam rangka menyambut Hari Natal (25/11) mendatang.

Bukan hanya itu, acara tersebut juga diwarnai dengan adanya penyerahan tali asih dari Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto yang diberikan pada warga setempat.

Dansatgas Pamrahwan Yonif Raider 500/Sikatan, Letkol Inf Yoki Malinton Kurniafari mengatakan jika dirinya bakal mengawal adanya festival bakar batu tersebut.

“Kami sangat menghargai dan menjunjung tinggi nilai kebersamaan.nKegiatan ini diharapkan bisa terlaksana dengan aman dan tertib,” kata Yoki, Rabu (2/12).

Terlihat, beberapa pejabat TNI-Polri pun nampak hadir di lokasi tersebut, termasuk diantaranya Kepala Staf Korem 173/PVB, Kolonel Inf Yusuf Ragainaga.

Untuk diketahui, festival bakar batu merupakan adat warga Papua, khususnya warga di Kabupaten Intan Jaya. Acara itu, merupakan bentuk syukur yang diungkapkan oleh warga akan datangnya suatu berkah. (Pendam VBrw/Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Barisan relawan lintas elemen mendeklarasikan gerakan Rabu Putih di Gedung Perjuangan, Jalan Mawar No 54 Surabaya.

Gerakan ini untuk memenangkan Eri - Armuji pada pilkada Surabaya yang digelar pada Rabu 9 Desember mendatang. 

"Demi mendukung langkah kebaikan kota Surabaya, agar kota yang ramah ini makin lebih baik lagi dari yang sudah baik, kita menyerahkan gerakan Rabu Putih," kata Teguh Prihandoko, Inisiator Gerakan Alumni Surabaya 1.

Teguh menjelaskan, Gerakan Rabu Putih yang dimaksud adalah mengingatkan serta mengajak relawan dan seleuruh lapisan masyarakat, agar  menggunakan hak pilih pada Rabu 9 desmeber, dengan mengenakan baju putih dan memilih gambar surat suara yang berbaju putih.

"Kenapa Putih? Putih itu cerminan politik peradaban, yang Anti hoaks, anti premanisme, dan Politik yang bertoleransi," lanjutnya.

"Putih menyatukan kita, Puti adalah adalah kita, ErJi adalah kita,"  sambung Teguh.

Tegus memastikan, bahwa sesuai anjuran pemerintah, bahwa warga harus menggunakan hak pilihnya, sebab kondisi TPS  benar-benar menerapkan protokol kesehatan.

"Makanya, kita semua mengajak kepada seluruh relawan, baik teman sekamar, teman arisan, teman se kampung, agar keluar pada hari Rabu memakai baju putih, gunakan hak pilih datang ke TPS dan mencoblos gambar yang berbaju putih," ulang Teguh. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Danramil Krembangan, Kodim 0830/Surabaya Utara, Mayor Chb Sukimun menegaskan jika pihaknya bakal mengawal ajang pesta demokrasi di wilayah tugasnya.

Dijelaskan Sukimun, selama berlangsungnya Pilwali Surabaya, dirinya akan terus meningkatkan sinergitas dan koordinasi dengan instansi maupun pihak terkait lainnya demi kelancaran pemilihan tersebut.

“Sehingga, Pilwali bisa berjalan dengan aman dan damai. Kita semua berkoordinasi. Tiga Pilar Krembangan, akan terus bersinergi,” tegas Sukimun dalam rapat koordinasi di Kantor Kecamatan Krembangan, Surabaya, Rabu (2/12).

Sementara itu, Camat Krembangan, Agus Tjahyono mengungkapkan jika saat ini, logistik Pemilu sudah memenuhi kelengkapan. 

Bahkan, saat ini pihak PPK Krembangan sudah menerima kotak suara pemilihan.

“Sekarang masih dilakukan pemilahan dan setting surat suara sesuai jumlah DPT di wilayah kerja PPS Krembangan,” bebernya. (Pendam V/Brw/Ar)


Rabu, 02 Desember 2020



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Lembaga riset politik Surabaya Survey Center (SSC) merilis hasil survei terbaru Pilkada Surabaya. 

Hasilnya, elektabilitas pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota nomor urut 1, Eri Cahyadi dan Armuji melampaui kompetitornya, Machfud Arifin dan Mujiaman.

Survei ini dilakukan pada 19-24 November 2020, atau dua pekan sebelum pemungutan suara (9 Desember 2020). Melibatkan 880 responden, margin of error dari survei ini 3,3 persen. 

Dari sisi popularitas, Eri-Armuji unggul dari Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota nomor 2, Machfud Arifin dan Mujiaman. 

Berturut-turut, Eri Cahyadi (92 persen), Machfud Arifin (86,9 persen), Armuji (84,1 persen), dan Mujiaman (74,9 persen). 

Pun demikian dengan top of mind pasangan, Eri-Armuji mendapatkan 46,1 persen dan Machfud-Mujiaman dengan 35,9 persen. 

"Pasangan nomor urut 1 memang cukup populer, baik dari individu maupun pasangan," kata Peneliti SSC Ikhsan Rosidi dalam rilis tersebut.

Sedangkan akseptabilitas untuk masing-masing calon, Eri juga diunggulkan. Angkanya, Eri (60 persen), Machfud Arifin (53,8 persen), Armuji (47,5 persen), dan Mujiaman (42 persen). 

Berbanding lurus dengan hal tersebut, elektabilitas Eri-Armuji unggul jauh. Angkanya, 49,9 persen responden memilih Eri-Armuji dan sebanyak 38,1 persen memilih paslon nomor urut 2 (selisih 11,8 persen). 

Dalam penelitian ini, SSC juga melihat sejumlah kontribusi tingginya elektabilitas paslon nomor urut 1. 

Di antaranya, kepuasan masyarakat terhadap kinerja Wali Kota Surabaya saat ini, Tri Rismaharini yang mencapai 95 persen. 

Implikasinya di pilkada, sebanyak 45,6 persen pasti memilih calon yang direkomendasikan Risma, 30,3 persen belum pasti, sisanya tidak. 

Serta, 82,8 persen responden tahu kalau paslon nomor urut 1 didukung Risma. 

"Risma memiliki cukup besar untuk mempengaruhi pemilih di Surabaya. Hal ini tak lepas dari prestasi Risma selama memimpin di Surabaya," kata Ikhsan. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Kota Surabaya dikenal sebagai tempat yang menjunjung tinggi toleransi. Sejak dulu, warga hidup rukun berdampingan. Meski berbeda suku, agama, serta keyakinan. 

Maka dari itu Pasangan Calon (Paslon) Eri Cahyadi dan Armudji (Erji) bertekad terus mempertahankan kota Pahlawan sebagai rumah besar keberagaman.

Ikhtiar itu disampaikan Calon Walikota Surabaya Eri Cahyadi saat bertemu sejumlah tokoh agama di Hotel Novotel Samator kemarin (2/11). 

Dalam kegiatan yang bertajuk Surabaya Sejuta Toleransi, pria 43 tahun itu memaparkan mimpinya. 

Menjadikan Surabaya lebih hebat. Namun tetap menjunjung tinggi toleransi.

Eri menjelaskan, keberagaman di Surabaya sudah terlihat sebelum kemerdekaan. Tepatnya pada momen 10 Nopember. Seluruh warga ikut memanggul senjata. Berperang melawan penjajah. 

"Seluruh suku, agama, keyakinan bersatu mempertahankan Surabaya," jelasnya.

Toleransi itu tidak luntur dimakan zaman. Bahkan semakin kuat. Berlanjut hingga kini. Contoh persatuan antar warga itu terlihat ketika Eri masih menjabat sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko).

Kala itu, ada kelompok jemaah gereja yang tergerak

Ikut membantu pemkot. Turun tangan dalam program sosial. Yakni membangun jamban untuk 800 rumah tinggal. 

"Ini wujud betapa indahnya kebersamaan," paparnya.

Kebersamaan itu menjadi modal besar bagi Surabaya. Warga saling membantu. Meski berbeda keyakinan dan suku. Karena kemanusiaan merupakan yang paling utama.

Eri mengatakan, toleransi bakal terus dikembangkan. Ke depan, pihaknya akan membuat sejumlah program. Untuk menumbuhkan kepedulian itu.

Pertama dengan membangun satu wadah. Beranggotakan seluruh pemuka agama. Serta organisasi kepemudaan. Kelompok itu menjadi garda terdepan. Menangkal benih perpecahan.

Contoh kecil ketika Surabaya dihadapkan pada isu radikalisme. Kelompok yang mengatasnamakan agama tertentu membuat teror. 

"Nah, sebelum ancaman itu muncul, tugas wadah pemuka agama itu ikut meredam radikalisme," jelasnya

Kedua Eri memastikan seluruh warga mendapatkan pelayanan dan hak yang sama. Misalnya saja ketika mendirikan tempat ibadah. Pria asal Kawatan itu berjanji Proses perizinan akan dipermudah.

Yang tidak kalah penting yaitu saling membantu. Menurut Eri, perbedaan juga menjadi kekuatan. Bisa mengurangi angka kemiskinan. Dia mencontohkan ketika umat muslim mengeluarkan zakat ketika mendekati lebaran. 

Bantuan serupa diberikan agama lain. Dengan bantuan itu pemkot akan mendapatkan data pasti. Jumlah warga yang harus dibantu. 

"Karena seluruh pemuka agama memberikan data warga yang dibantu. Pemkot bersama seluruh pemuka agama akan turun membantu," terangnya.

Dalam kegiatan itu dihadiri delapan pemuka agama. Serta penganut kepercayaan. Tokoh NU KH Dr. Muhibbin Zuhri menyampaikan, Surabaya memiliki ciri khas menjaga keberagaman. Dia berharap Eri mampu merawat itu. 

"Sehingga Surabaya semakin baik," terangnya.

Pandangan senada disampaikan tokoh Muhammadiyah, Imam Syaukhani. Menurut dia, toleransi menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Surabaya. Potensi itu harus dikembangkan. 

"Kerukunan warga harus menjadi perhatian," pungkasnya. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Perayaan HUT Korpri ke-49 di Makorem 084/Bhaskara Jaya saat ini, digelar dengan cara sederhana.

Meski begitu, nuansa keharmonisan dan kekeluargaan pun tak terlepas dalam acara tersebut.

Ada yang menarik pada perayaan HUT itu, para ASN di lingkungan Makorem 084/Bhaskara Jaya, sengaja melibatkan para anak yatim piatu Yayasan Panti Asuhan Putra Putri Pahlawan.

Sumartono, salah satu ASN Korem menuturkan jika perayaan HUT yang melibatkan yatim piatu kali ini, diyakini mampu memberikan momentum tersendiri, terlebih kinerja bagi para ASN ke depan.

“Kita kemas dengan cara sederhana. Mudah-mudahan, kegiatan ini bisa memacu Korpri Korem untuk lebih baik dalam melaksanakan tugas mendatang,” ujarnya, Rabu (2/12).

Terpisah, Kepala Penerangan Korem, Mayor Inf Agung menambahkan jika kegiatan itu, sengaja digelar secara terbatas.

Menurutnya, adanya pandemi seakan menjadi kewaspadaan bagi seluruh pihak, terlebih mencegah timbulnya kluster baru Covid-19. 

“Tetap dijalankan (protokol kesehatan, red). Kita semua sudah berkomitmen untuk menjadi garda terdepan memutus rantai pandemi di Surabaya,” jelasnya. (Pendam V/Brw/Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Jelang Pilwali Surabaya di tanggal 9 Desember nanti, Surabaya Survey Center (SSC) merilis hasil penelitian yang mereka lakukan. 

Riset ini menunjukkan sebaran peta politik Kota Pahlawan di detik-detik Pilwali Surabaya.

Dari catatan Direktur Riset SSC, Edy Marzuki, sejak Bulan September lalu progress yang ditunjukkan oleh pasangan Eri-Armuji jauh lebih signifikan. 

“Di Bulan September, elektabilitas paslon ini berada di 42.5 persen dan saat ini di Bulan November berada di 49.9 persen. Progres mereka begitu pesat dan berada di angka 3.1 persen,” paparnya.

Sementara kubu Machfud Arifin-Mujiaman, selama 3 bulan ini progres elektabilitasnya hanya 1.4 persen saja. Di Bulan September elektabilitas mereka di angka 33.7 persen dan di Bulan November hanya di kisaran 38.1 persen. 

“Di sisi lain, undecided voters terus berkurang seiring berjalannya waktu. Di Bulan September, 23.8 persen sementara saat ini jumlah mereka yang belum menentukan pilihan ada 12 persen,” jelas Edy lebih lanjut.

Dengan demikian, Edy mengungkapkan jika pihaknya memiliki 4 prediksi skenario yang akan terjadi di Pilwali Surabaya 2020. 3 dari 4 skenario itu memenangkan pasangan Eri-Armuji.

“Skenario yang memenangkan pasangan Eri-Armuji ada 3. Pertama, jika suara undecided voters dianggap golput maka Eri-Armuji unggul dengan 56.7 persen dan Machfud Arifin-Mujiaman 43.3 persen. Kedua, jika seluruh undecided voters melimpah ke paslon Eri-Armuji maka mereka unggul 61.9 persen dan Machfud Arifin-Mujiaman hanya mendapatkan 38.1 persen. Ketiga, jika undecided voters terbagi rata pada dua pasangan calon maka Eri-Armuji unggul dengan 55.9 persen dan Machfud Arifin-Mujiaman hanya mengantongi 44.1 persen,” urai Edy.

Lantas, bagaimana dengan skenario yang memenangkan pasangan Machfud Arifin-Mujiaman? 

“Hanya ada satu skenario yang mungkin terjadi, yaitu jika seluruh undecided voters melimpah ke pasangan Machfud Arifin-Mujiaman. Maka mereka bisa unggul 50.1 persen sementara Eri-Armuji mengantongi 49.9 persen,” imbuh Edy.

Ia menjelaskan bahwa riset ini dilakukan SSC pada tanggal 19-24 November 2020 di 31 Kecamatan di Surabaya. 

Responden yang digunakan sebanyak 880 orang. Penelitian dilakukan dengan metode stratified multistage random sampling dengan margin of error lebih kurang 3.3 persen dan pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. (Ar)


Narkoba

BTemplates.com

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive