Senin, 07 Desember 2020



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Sebanyak 14 sekolah jenjang SMP Negeri dan Swasta di Surabaya menggelar simulasi sistem pembelajaran Blended Learning, Senin (7/12). 

Kombinasi Proses Belajar Mengajar (PBM) melalui tatap muka di sekolah dan online ini dilakukan agar pembelajaran tetap berjalan ideal di masa pandemi Covid-19.

Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Supomo mengatakan, simulasi ini adalah persiapan untuk sekolah tatap muka dalam masa pandemi Covid-19. 

Sebelum sekolah tatap muka resmi berjalan, maka diawali dahulu dengan simulasi. 

"Dengan harapan kami mendapatkan gambaran yang utuh apabila nanti sekolah dibuka dalam masa pandemi," kata Supomo saat meninjau simulasi PBM tatap muka di SMPN 1 Surabaya, Senin (7/12/2020)

Supomo menjelaskan, ada ketentuan-ketentuan yang dibuat di dalam proses belajar mengajar tatap muka pada masa pandemi Covid-19. 

Yakni, pelajar harus dalam kondisi sehat dan sebelumnya telah mengikuti swab dengan hasil negatif. 

Ketentuan ini berlaku pula bagi para guru maupun seluruh tenaga pendidikan yang hadir di sekolah.

"Kemudian ada persetujuan oleh orang tua. Jadi mereka semua (pelajar) yang datang di sekolah tatap muka harus mendapat persetujuan dari orang tua. Kemudian ada persetujuan dari komite sekolah dan selebihnya sarana prasarana protokol kesehatan harus disiapkan dengan kalkulasi jumlah murid yang datang," jelas dia.

Dalam melaksanakan simulasi sekolah tatap muka ini, pihaknya juga melibatkan lembaga yang concern di bidang kesehatan. 

Dengan harapan, mereka dapat memberikan masukan-masukan agar proses belajar tatap muka di sekolah berjalan lancar dan mencegah penyebaran Covid-19.

Menurut Supomo, simulasi belajar tatap muka di sekolah ini rencananya dilaksanakan mulai hari ini Senin (7/12/2020) hingga 14 hari ke depan. 

Melalui simulasi ini, pihaknya berharap mendapat gambaran yang utuh secara natural ketika siswa mengikuti pembelajaran di sekolah.

"Misalnya ketika anak-anak keluar dari kelas maupun ke kamar mandi, kemudian ketika mereka istirahat di kelas. Sehingga kita dapat gambaran, dan apa yang kita lakukan ini agar benar-benar bisa mengendalikan penyebaran Covid," terang dia.

Dalam simulasi yang berlangsung di hari pertama ini, Supomo menyebut, diikut sebanyak 14 sekolah SMP Negeri dan Swasta yang tersebar di lima wilayah Surabaya. 

Yakni Surabaya Barat, Pusat, Utara, Selatan dan Timur. Jumlah pelajar yang mengikuti pun terbatas dan disesuaikan dengan karakteristik masing-masing sekolah.

"Jadi ini memang kita buat menyebar (lima wilayah Surabaya), agar kita mendapatkan gambaran kehadirannya mereka. Semuanya kelas IX, karena kami melihat mereka yang paling urgent untuk kemudian dilakukan sekolah tatap muka," pungkasnya.

Sebagai informasi, 14 lembaga pendidikan di Surabaya yang melaksanakan simulasi belajar mengajar tatap muka di sekolah itu terdiri dari 11 SMP Negeri dan 3 SMP Swasta. Rinciannya yakni, SMPN 1 Surabaya, SMPN 2 Surabaya, SMPN 3 Surabaya, SMPN 10 Surabaya, SMPN 12 Surabaya, SMPN 15 Surabaya, SMPN 19 Surabaya, SMPN 26 Surabaya, SMPN 28 Surabaya, SMPN 46 Surabaya dan SMPN 62 Surabaya. Sementara lembaga pendidikan swasta, terdiri dari SMP 17 Agustus 1945 Surabaya, SMP YBPK 1 Surabaya dan SMP GIKI 2 Surabaya. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Polda Jatim membenarkan telah menahan dan menetapkan Christian Halim, warga Sidoarjo, Jawa Timur sebagai tersangka kasus dugaan penipuan dan penggelapan terkait pembangunan infrastruktur perusahaan tambang nikel. 

"Iya betul. Yang bersangkutan sudah ditetapkan menjadi tersangka dan penahanan dilakukan pada 16 November kemarin," ujar Dirreskrimum Polda Jatim, Kombes Pol Totok S kepada wartawan, Minggu (6/12/2020). 

Kasus ini merupakan tindak lanjut dari laporan Christeven Mergonoto terhadap Christian Halim ke Polda Jatim dengan nomor laporan LP-B/ 540/VII/RES1.11/2020/UM/SPKT atas dugaan penipuan dan penggelapan sesuai pasal 278 dan 372 KUHP.

"Kasus yang dilaporkan terkait penipuan infrastruktur tambang. Yang bersangkutan sudah ditetapkan tersangka oleh Polda Jatim," ujar Reza Wendra Prayogo kuasa hukum Christeven Mergonoto kepada wartawan.

Reza menyebutkan, kasus ini bermula ketika kliennya Christeven Mergonoto diajak bekerjasama mendirikan perusahaan bernama PT Cakra Inti Mineral (CIM) bersama Pangestu Hari Kosasih dan Mohammad Genta Putra.

PT CIM ini adalah perusahaan penerima hak eksklusif dari PT Trinusa Dharma Utama (TDU) selaku pemegang IUP.OP tambang nikel di desa Ganda-Ganda Kecamatan Petasia, Kabupaten Marowali Utara.

Kemudian, untuk menjalankan operasional ditunjuk Christian Halim selaku Direktur Utama (Dirut) PT Multi Prosper Mineral (MPM) sebagai kontraktor dan tertuang dalam kontrak janji kerja sama pada 26 Desember 2019.

Christian Halim kemudian mengajukan Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk pembangunan infrastruktur sebesar Rp 20,5 miliar dengan standar dan spesifikasi terbaik.

Tak hanya itu, Christian Halim juga menjanjikan dapat menghasilkan 100.000 Metrik Ton (MT) Nikel per bulan jika perusahaan sudah berjalan dan beroperasi. 

"Pengajuan itu akhirnya dituruti oleh klien kami sesuai dengan bukti transfer yang telah disetorkan," ungkap Reza.

Namun, seiring berjalannya waktu, proses pembangunan infrastruktur dan capaian hasil tidak sesuai dengan yang diinginkan. Kenyataanya, jumlah produksi nikel sangat jauh dari target yang dijanjikan karena hanya menghasilkan 20.000 MT selama tiga bulan.

Tak hanya itu, laporan evaluasi hasil kinerja pembanguan infrastruktur ternyata hanya senilai enam miliar saja. 

Hal ini tentunya sangat jauh dengan anggaran yang diajukan untuk pembangunan proyek infrastruktur yaitu senilai Rp 20,5 miliar.

"Ternyata hasilnya hanya 20 ribu metrik ton selama tiga bulan sangat jauh dari target dan akhirnya dihentikan. Sedangkan hasil konsultasi dengan kontraktor pembanding, ternyata nilai proyek infrastruktur tersebut juga tidak sesuai dengan yang dianggarkan. Karena itu klien kami meminta pertanggungjawaban," ujar dia.

Dengan sejumlah temuan dan hasil audit tersebut, PT CIM mengalami kerugian yang cukup besar karena hasil produksi jauh dari target dan pembangunan infrastruktur tidak sesuai dengan spesifikasi yang dijanjikan.

Kasus tersebut dilaporkan ke Polda Jatim pada 14 Juli 2020. Setelah melalui proses pemeriksaan dan penyidikan, Polda Jatim akhirnya menahan Christian Halim serta menetapkan sebagai tersangka kasus penipuan dan penggelapan. (*/Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Ambon) TNI Angkatan Laut (AL), Lantamal IX Ambon melalui Tim Evakuasi Medis Laut (EML) menggandeng RSPAL Ramelan Surabaya memberikan Pelatihan Kesehatan Bahari dan Evakuasi Medis Laut kepada Mahasiswa S1 Keperawatan Universitas Hein Namotemo (Unhena) Halmahera Utara (Halut). Kegiatan dibuka secara langsung oleh Wakil Rektor I Unhena Ir. L. S. Boediman, Senin, (07/12/2020).

Dalam sambutannya Wakil Rektor I Unhena menyampaikan ucapan terimakasih dan selamat datang kepada Tim EML di Universitas Hein Namotemo untuk membantu mahasiswa sesuai ketrampilan keahlian. 

Kegiatan ini adalah salah satu yang menjadi ciri khas program studi keperawatan kesehatan di Indonesia khususnya di Indonesia timur Universitas Hein Namotemo Halmahera Utara, dimana merupakan satu satunya universitas yang memberikan pelajaran kemaritiman.

Komandan Lantamal IX Ambon Laksamana Pertama TNI Eko Jokowiyono menyampaikan kerjasama ini sudah dilaksanakan kali ketiga, dikarenakan merupakan kebutuhan mata kuliah Mahasiswa sehingga dapat diagendakan acara tahunan.

Kepala Rumah Sakit TNI AL (Karumkital) dr.F.X. Suhardjo Mayor Laut (K) dr. Satrio Sugiharto menambahkan kegiatan yang sudah terlaksanakan diharapakan menjadi bekal mahasiswa kemudian hari apabila akan bertugas didaerah terpecil ataupun daerah pesisir.

Selain itu, mahasiswa juga dikenalkan fasilitas Rumah sakit TNI Angkatan Laut, yang memiliki keunggulan Hyperbaric Chamber dan tenaga ahli di bidang tersebut yaitu dokter spesialis hiperbarik yang tergabung dalam Tim Hiperbarik untuk menangani terapi penyakit akibat penyelaman serta dapat juga untuk pengobatan umum seperti penyakit pasca stroke, diabetes  dan lain-lain.

Adapun Tim EML yakni Kapten laut (K) Agus Wijaya selaku Kordinator Tim EML (RSPAL Ramelan Surabaya) dengan membawa TIM EML Lantamal IX Ambon sejumlah 5 orang. Adapun Materi yang diberikan yakni kesehatan penyelaman, deskompresi, barotrauma, Uitemate, Tenggelam dan Evakuasi Medis Laut. (Dispen Lantamal IX/Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Lamongan) Forkopimda Lamongan berupaya mencegah timbulnya kluster baru Covid-19. Beberapa kesiapan mulai dilakukan, termasuk adanya mengenai kesehatan.

Selain Forkopimda, upaya itu juga melibatkan elemen masyarakat, salah satunya Kepala Desa.

Beberapa mobil sehat pun, sengaja diberikan ke beberapa Kepala Desa.

Penyerahan itu, dilakukan langsung oleh Forkopimda di Pendopo Lokatantra, Pemkab Lamongan. Senin (7/12).

“Adanya bantuan mobil sehat ini, masyarakat harus disiplin dan taat protokol kesehatan,” ujar Bupati Fadeli.

Beberapa apresiasi, juga dilontarkan oleh Fadeli, terutama pada tim reaksi cepat yang berpartisipasi selama proses kesiapsiagaan kesehatan berjalan. 

“Diharapkan, Kepala Desa bisa ikut serta membantu kinerja tim eaksi cepat,” kata dia.

Sementara itu, Dandim 0812/Lamongan, Letkol Inf Sidik Wiyono mengungkapkan, setidaknya terdapat 20 mobil sehat yang saat ini sudah disalurkan ke beberapa Kepala Desa di Lamongan.

Bahkan, ungkap Dandim, selama proses Pilkada mendatang, nantinya terdapat 364 unit mobil sehat yang akan disiagakan. 

“Dari 20 unit itu, penyerahannya dilakukan secara simboli kepada 7 Kepala Desa,” bebernya. (Pendam V/Brw/Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Malang) Tongat komando Dandim 0822/Bondowoso secara resmi berganti. 

Peralihan tongkat kepemimpinan itu, ditandai dengan adanya serah terima jabatan yang digelar di Aula Untung Suropati, Makorem 083/Baladhika Jaya, Senin (7/12).

Serah terima itu, dipimpin langsung oleh Danrem, Kolonel Inf Irwan Subekti.

“Adanya pergantian ini, diharapkan bisa menciptakan suatu inovasi dan terobosan baru dalam mengatasi pandemi Covid-19,” ujar Danrem.

Dirinya berujar jika secara umum, Indonesia masih dalam posisi Covid-19. Adanya pandemi itu, seakan menjadi tanggung jawab bagi para Komandan Satuan, terlebih dalam bersinergi dan bekerjasam dengan Forkopimda dalam melakukan upaya penanggulangan dan penanganan.

“Pejabat yang baru, harus betul-betul melakukan penanganan secara terus-menerus hingga tingkat Desa ataupun Kelurahan,” tegasnya.

Berdasarkan data yang ia dapatkan, beberapa daerah di wilayah teritorial Korem masih berstatus zona merah dan hitam. 

Bahkan, dirinya menginstruksikan para personelnya untuk menerapkan adanya kekuatan komunikasi sosial, terlebih mengedukasi masyarakat akan pentingnya patuh protokol kesehatan.

“Apabila ada masyarakat yang tidak mengindahkan protokol kesehatan, lakukan tindakan tegas terukur,” pungkasnya.

Untuk diketahui, kursi Dandim Bondowoso saat ini secara resmi diduduki oleh Letkol Kav Widi Widayat. 

Jabatan Dandim itu, sebelumnya telah diemban oleh Letkol Inf Jadi. (Pendam V/Brw/Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemeriksaan rutin terhadap senjata dan amunisi di lingkungan TNI-AD, wajib dilakukan.

Selain memeriksa kondisi senjata, upaya itu dilakukan dengan tujuan untuk mengantisipasi terjadinya suatu hal yang tak diinginkan.

Demikian dikatakan Dantonwal Denmarem 084/Bhaskara Jaya, Lettu Inf Sahabuddin usai memeriksa gudang senjata dan amunisi, Jumat (4/12).

“Pengamanan penyimpanan senjata ini harus sesuai dengan petunjuk yang sudah ditentukan,” jelasnya.

Bukan hanya itu saja, ia menambahkan jika pemeriksaan itu merupakan bagian dari kesiapan administrasi gudang senjata sebagai alat kendali penggunaan materiil Satuan.

“Perlakuannya (cara memeriksa, red) tidak sembarangan. Setiap senjata yang keluar ataupun masuk, harus dicatat,” tegasnya.

Kondisi gudang, menurutnya, juga terdapat beberapa perlengkapan standart yang harus disediakan, diantaranya ialah alat pemadam kebakaran hingga thermometer.

“Pemeriksaan rutin ini diharapkan bisa mencegah hal-hal negatif. Sehingga, pemeriksaan ini dapat mendukung kesiapsiagaan Satuan, dan wujud pertanggungjawaban,” pintanya. (Pendam V/Brw/Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Sebanyak 80 prajurit Korem 084/Bhaskara Jaya, dinyatakan negatif dari narkoba. Jumlah itu, sesuai dengan adanya pengecekan urine yang dilakukan secara acak oleh pihak Korem usai penyuluhan pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba atau narkotika di aula Makorem, Kamis, (3/12).

Selain melibatkan aparat di internal Korem, pengecekan urine tersebut juga melibatkan Badan Narkoba Narkotika Kabupaten (BNNK) Sidoarjo.

Kepala Staf Korem, Kolonel Inf Handoko Nurseta menuturkan, pengecekan urine tersebut sebelumnya digelar tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu. 

“Tidak ada. Awalnya hanya sosialisasi P4GN saja,” ungkapnya.

Pengecekan urine tersebut, ujar Kasrem, dilakukan langsung oleh pihak BNNK Sidoarjo. 

“Dari 80 prajurit yang sudah kita tes urine, semuanya negatif,” ungkapnya.

Nurseta menjelaskan jika program P4GN, merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh seluruh Satuan TNI-AD. 

Bahkan, hasil dari pengecekan urine itu, nantinya akan dilaporkan langsung ke Komando Atas. 

“Sebagai bagian dari pembinaan personel,” pungkasnya. (Pendam V/Brw/Ar)


Minggu, 06 Desember 2020



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Sudah hampir 10 tahun Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memimpin Kota Surabaya. Berbagai terobosan dan inovasinya telah banyak dirasakan oleh warga. 

Segudang legacy-nya pun nyata, dan tak akan pernah dilupakan sejarah.  

Di balik pertumbuhan dan perkembangan Kota Surabaya yang kian pesat, ada tangan dingin dan semangat pantang menyerah Wali Kota Risma. 

Sejak awal dilantik jadi Wali Kota Surabaya pada tahun 2010, hidupnya diwakafkan untuk membangun dan mensejahterakan warga Surabaya. Waktunya habis untuk memikirkan Surabaya. 

Tak heran jika Surabaya berubah drastis, menjelma menjadi kota yang sejajar dengan kota-kota besar di dunia. 

Dalam bidang infrastruktur, legacy atau warisan yang ditinggalkan begitu banyak. Ia berhasil merealisasikan berbagai pembangunan yang sudah ada sejak lama di master plan Surabaya. 


Berbagai pembangunan itu adalah menuntaskan Frontage Road (FR) Jalan Ahmad Yani sisi barat yang dimulai dari depan City of Tomorrow (Cito) hingga akhirnya tuntas di FR Wonokromo, dengan panjang sekitar 5,9 kilometer.  

Selain itu, di masa Wali Kota Risma juga menuntaskan pembangunan frontage road Jalan Ahmad Yani sisi timur, menuntaskan pembangunan Jalan Merr atau Jalan Ir. Soekarno yang panjangnya 10,75 kilometer, membangun Jalan Luar Lingkar Barat (JLLB), Jalan Luar Lingkar Timur (JLLT), Jalan Wiyung, Jalan Simpang Dukuh, Jalan Kedung Baruk, jalan akses TPA Benowo, jalan akses ke lapangan tembak dan berbagai jalan baru lainnya. 

Jika ditotal, pembangunan jalan baru selama Wali Kota Risma mencapai 259 kilometer. 

“Kalau pembebasan lahannya mulai 2010-2020, kami sudah melakukan pembebasan lahan sebanyak 2.665 persil dengan luas 419.942 meter persegi, dan total nominalnya sebesar Rp 1,9 triliun lebih,” kata Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Erna Purnawati.


Pedestrian juga terus dibangun, hingga tahun 2020 ini, panjang pedestrian di Kota Surabaya sudah mencapai 101.193,30 meter. 

Di bawah pedestrian dan beberapa jalan, terdapat saluran besar yang dipasangi box culvert untuk antisipasi banjir, panjang saluran hingga saat ini sudah mencapai 232.884,6 meter. 

Demi mengantisipasi banjir, dibangun pula bozem atau waduk yang jumlahnya hingga saat ini sudah mencapai 75 bozem. 

Dibangun pula rumah 59 rumah pompa dan disiapkan 111 unit genset. 

“Di masa Bu Risma, juga banyak membangun jembatan, tahun 2010 hanya ada 6 jembatan dan saat ini sudah ada 134 jembatan. Target tahun ini Jembatan Joyoboyo harus selesai, karena itu akan jadi ikon Surabaya,” kata Erna. 

Di samping itu, saat kepemimpinan Wali Kota Risma juga selalu konsisten membangun taman dan ruang terbuka hijau. 

Hingga saat ini, sudah ada sebanyak 573 taman kota yang tersebar di berbagai titik, luas total taman di seluruh Surabaya hingga tahun 2020 ini sudah mencapai 1.651,24 hektar. Bahkan, hutan kota terus dibangun hingga mencapai 90,78 hektar.

“Sementara luas ruang terbuka hijau (RTH) di Surabaya sudah mencapai 7.356,24 hektar atau 21,99 persen dari luas Kota Surabaya, sehingga RTH publik kami sudah di atas target minimal sesuai dengan Peraturan Menteri (Permen) PU nomor 05/PRT/M/2008 tentang Pedoman Penyediaan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya, Anna Fajriatin. 


Kemudian pengelolaan sampah juga terus disempurnakan. Saat ini sudah ada sebanyak 533 bank sampah, ada 9 lokasi Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) 3R (Reduce, Reuse, Recyle), ada pula 28 rumah kompos di berbagai titik di Surabaya. 

“Bahkan, pengelolaan sampah di Surabaya sudah bisa menghasilkan listrik di PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah) Benowo,” tegas Anna.

Legacy lainnya adalah pembangunan lapangan olahraga hingga ke kampung-kampung, sehingga totalnya hingga saat ini mencapai 647 lapangan. 

Berbagai lapangan olahraga juga banyak direnovasi seperti Lapangan Thor, Gelora Pancasila, Lapangan Tambaksari, dan bahkan lapangan Stadion Gelora Bung Tomo dipercantik berstandart Internasional, karena tahun depan akan digunakan sebagai lapangan utama Pilada Dunia U-20. 

“Di samping GBT, juga telah dibangun tiga lapangan latihan demi mendukung event internasional ini,” kata Kepala Bidang Bangunan dan Gedung Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP-CKTR) Surabaya, Iman Kristian.


Iman juga memastikan, di masa Wali Kota Risma ini juga membangun Lapangan Tembak Internasional, membangun berbagai macam museum, membangun Alun-alun Suroboyo bawah tanah, dan membangun gedung baru RSUD Soewandhie, serta pembangunan gedung lainnya.

Selain itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya Irvan Wahyudrajat juga menjelaskan di masa Wali Kota Risma, sebanyak 59 traffic light sudah menggunakan solar cell untuk memenuhi kebutuhan energi listrik, dan di 615 lokasi traffic light sudah dipasangi CCTV. Sedangkan di objek vital atau khusus, sudah ada 1.063 CCTV dan sudah membangun 5 park and ride. 

“Selama 10 tahun terakhir ini, kami juga terus mengembangkan SITS (Surabaya Intelegent Transport System), menciptakan berbagai aplikasi seperti aplikasi Go-Bus, terus memperbanyak mesin parkir meter dan yang sangat paling fenomenal adalah inovasi Suroboyo Bus yang membayar tarifnya dengan sampah botol plastik, bahkan botol itu sudah pernah kami lelang dan hasilnya kembali ke kas daerah,” kata Irvan. 

Legacy fenomenal lainnya adlah Command Center 112 yang ada di gedung Siola. Terobosan ini menjadi mata dan telinga Wali Kota Risma dalam merespon berbagai macam kedaruratan di Kota Surabaya. 

Selain laporan dari warga, tim CC112 juga memantau kondisi Surabaya melalui ribuan CCTV yang telah dipasang. CCTV ini juga nyambung ke ruang kerja Wali Kota Risma, sehingga di dinding sisi timur ruang kerja Wali Kota Risma penuh dengan monitor CCTV. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Memasuki masa tenang setelah tiga bulan kampanye, Calon Wali Kota (Cawali) Surabaya, Eri Cahyadi, melakukan ziarah dan tabur bunga ke pendiri Nahdlatul Ulama (NU) di Kabupaten Jombang. 

Ditemani sang istri, Rini Eri Cahyadi, mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini sampai ke makam Hadratussyeikh KH Hasyim Asyari di Kompleks Pondok Pesantren (Ponpes) Tebu Ireng sekitar pukul 09.01 WIB. Eri langsung disambut Pengasuh Ponpes Putri Tebu Ireng, KH Fahmi Amrullah Hadzik (Gus Fahmi).

Setelah bercengkrama sebentar, Eri dan Gus Fahmi lantas menuju makam KH Hasyim Asyari.

Eri terlihat khusuk membaca kalimat tahlil dan tayyibah di pusara pendiri NU tersebut. Usai berdoa di makam KH Hasyim Asy'ari, Eri dan istri juga mendoakan KH Wahid Hasyim, KH Abdurrahman Wahid, dan KH Salahuddin Wahid yang juga berada dalam satu kompleks.

Dari Tebu Ireng, Eri bergeser ke makam KH Abdul Wahab Hasbullah di Ponpes Bahrul Ulum, Tambakberas, Jombang. KH Wahab Hasbullah juga termasuk pendiri NU. Di makam Pahlawan Nasional ini, selain berdoa, Eri juga melakukan tabur bunga.

Setelah ziarah di makam KH Wahab Hasbullah, Eri lantas menyempatkan diri ke ziarah ke makam KH M As'ad Umar, pendiri dan pengasuh Ponpes Darul Ulum, Peterongan Jombang. 

Eri juga berdoa di makam istri KH M As'ad Umar, Nyai Hj Azzah As'ad Umar yang belum lama ini meninggal dunia. KH M As'ad Umar dan Nyai Hj Azzah As'ad Umar adalah orang tua dari KH Zahrul Azhar Asumta As'ad atau yang lebih akrab disapa Gus Hans.

"Saya memang sering melakukan ziarah ke makam para alim ulama. Sejak dulu, saya sering melakukan doa ke makam-makam para alim ulama," ujar Eri, usai melakukan ziarah.

Menurut dia, banyak teladan yang bisa diambil hikmahnya dari para tokoh pendiri NU ini. 

Contohnya adalah saat KH Hasyim Asy'ari mengeluarkan fatwa resolusi jihad untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

"Dengan ilmu agamanya, dengan jiwa kepemimpinannya, Mbah Hasyim Asy'ari bisa menggerakkan semangat warga Surabaya semangat berjuang saat pertempuran 10 November 1945. Teladan semangat menjaga NRKI ini harus kita gelorakan. Pertempuran 10 November adalah bukti Surabaya tidak bisa lepas dari peran kiai dan santri," tandasnya. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengintensifkan pengerukan saluran drainase untuk mengantisipasi terjadinya genangan di titik-titik rawan salah satunya di kawasan Pandugo, Penjaringan Sari hingga Medokan Asri.

Apalagi, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda telah mengeluarkan prediksi dalam beberapa hari ke depan intensitas hujan lebat terjadi di Kota Surabaya.

"Sejak pagi hingga siang kita lakukan pengerukan saluran mulai dari perempatan Penjaringan Asri hingga Rumah Pompa Medokan Asri (UPN)," kata Kepala Bidang Pematusan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Kota Surabaya, Eko Juli Prasetya, Minggu (6/12/2020)

Menurut dia, ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya genangan di kawasan ini saat turun hujan deras kemarin, Sabtu (5/12). 

Pertama adalah tingginya endapan lumpur di saluran yang membuat air hujan tidak tertampung sehingga berakibat meluap ke jalan. 

"Dengan intensitas hujan yang tinggi kemarin, sehingga drainase tidak mampu menampung air," katanya.

Meski kemarin air cepat surut, kata Eko, namun hal ini perlu diantisipasi agar tidak kembali terjadi genangan. 

Apalagi, BMKG Juanda sebelumnya telah mengeluarkan peringatan dalam beberapa hari ke depan diprediksi intensitas hujan tinggi. 

"Kapasitas drainase saluran berkurang, karena tingginya sedimen lumpur. Makanya kita lakukan pengerukan," terang dia.

Eko menyebut, dari hasil pengerukan saluran mulai perempatan Jalan Penjaringan Asri hingga Rumah Pompa Medokan Asri (UPN), pihaknya berhasil mengumpulkan endapan lumpur sedikitnya 10 unit dump truk. 

Selain lumpur, beberapa sampah seperti ban mobil bekas hingga potongan pohon pisang juga ditemukan. 

"Selain lumpur kami tadi juga menemukan ban bekas saat crossing, terus pelepah atau potongan pohon pisang," ungkap dia.

Pihaknya memastikan, akan terus fokus ke beberapa kawasan yang sempat terjadi genangan air akibat tingginya curah hujan. 

Apabila genangan air itu bisa diatasi dengan pengerukan, maka hal itu akan ditingkatkan. Namun, jika pengerukan ini masih tidak mampu menampung air, ke depan pihaknya bakal melakukan pelebaran saluran.

"Tadi Ibu Wali Kota juga menginstruksikan di Pandugo salurannya disuruh lebarin yang di sisi rumah pompanya," terang Eko.

Eko menambahkan, hari ini pihaknya juga melakukan pengerukan saluran di kawasan Wiyung. Kerja bakti pengerukan saluran di dua lokasi ini dipimpin langsung Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

"Hari ini giat Ibu Wali Kota ada di dua titik lokasi, yakni kawasan Pandugo Penjaringan Sari hingga Medokan Asri dan dilanjutkan ke saluran di Wiyung. Hari berikutnya di area lain yang terjadi genangan," pungkasnya. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Suharyanto bakal mengerahkan seluruh personelnya dalam upaya penanganan pandemi Covid-19 di Jawa Timur.

Hal itu, ia kemukakan usai meninjau kesiapan RS Lapangan di Polkesma Malang bersama Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dan Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta, Sabtu (5/12).

"Kodam V/Brawijaya akan mem-back up sepenuhnya Pemprov Jatim. Kodam akan meningkatkan operasi penegakkan protokol kesehatan," tegasnya.

Tak tanggung-tanggung, dalam upayanya mengembalikan kembali Jawa Timur berstatus zona hijau, dirinya menginstruksikan seluruh Kodim hingga Koramil masuk setiap perkampungan untuk mengedukasi masyarakat akan pentingnya menggunakan masker, sekaligus patuh protokol kesehatan.

"Intinya, Kodam akan mengerahkan segala personel, sumber daya, sarana dan prasarana yang dimiliki untuk membantu Pemprov Jatim," bebernya.

Berkaitan dengan operasi yustisi protokol kesehatan, pihaknya bakal bersinergi dengan Polda Jatim. 

"Artinya, warga yang kedapatan tidak membawa masker, atau melanggar protokol kesehatan, akan diberikan sanksi ringan sebagaimana ketentuan yang berlaku," pungkas Suharyanto. (Pendam V/Brw/Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Bojonegoro) Setelah meninjau aset TNI-AD yang berada di Kediri, kali ini Danrem 082/CPYJ, Kolonel Inf M. Dariyanto meninjau aset TNI-AD yang berada di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Sabtu (5/12).

Dengan didampingi beberapa Perwira Makorem, Kolonel Dariyanto langsung menuju ke Desa Malo, Kecamatan Malo.

“Banyak aset tanah milik TNI-AD yang secara fisik, masih belum dapat dikuasai dan dipergunakan secara maksimal oleh pihak TNI-AD,” ujarnya.

Bahkan, ia mengungkapkan jika beberapa aset tanah itu telah dimanfaatkan oleh pihak lain yang bisa dikategorikan tak mempunyai kewenangan dan keabsahan hukum.

“ini yang mebuat gerah pimpinan TNI-AD. Beberapa kebijakan pimpinan TNI-AD terhadap para pihak yang mencoba menguasai, mengelola tanpa hak berusaha untuk memiliki,” tegasnya. (Pendam V/Brw/Ar)


Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive