Selasa, 08 Desember 2020



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pelaksanaan simulasi sekolah tatap muka yang berlangsung di pengajar atau guru dalam simulasi di hari kedua tersebut. Selasa (8/12), tampak berbeda.

Sebab, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini secara khusus hadir untuk menjadi pengajar atau guru dalam simulasi di hari kedua tersebut.

Belasan pelajar kelas IX, SMPN 1 Surabaya tampak begitu antusias. Mereka dengan seksama mendengarkan setiap paparan atau materi pelajaran yang disampaikan Wali Kota Risma. 

Tak hanya pelajar di SMPN 1 Surabaya, namun seluruh pelajar kelas IX jenjang SMP juga mengikuti materi yang disampaikan Wali Kota Risma melalui online.

Saat itu, wali kota perempuan pertama di Kota Pahlawan ini mengajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), tentang dampak positif dan negatif yang ditimbulkan dari globalisasi. 

"Persaingan kalian saat ini bukan antara pelajar SMPN 1 dengan SMP lain. Tapi persaingan kalian adalah dengan anak-anak di seluruh dunia. Itulah salah satu dampak globalisasi. Jadi kalian harus sehat, kalian harus kuat, supaya bisa mengalahkan mereka," kata Risma di sela paparannya.

Bagi Risma, menjadi sosok pengajar atau guru bagi pelajar Surabaya bukanlah yang pertama. 

Sebab, sebelumnya, ia sempat beberapa kali menjadi pengajar sekolah daring bagi anak-anak Surabaya. 

"Sebetulnya ini bukan pertama kali aku ngajar. Ini pertama kali anak-anak (simulasi) masuk sekolah. Mungkin mereka agak terlalu lama libur, jadi kemudian kita ajari pertama yang ringan-ringan dulu termasuk pelajaran saya," katanya.

Selain Risma, nantinya akan ada beberapa tokoh lain yang bakal menjadi pengajar dalam simulasi sekolah tatap muka. Salah satunya adalah Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Nico Afinta. 

"Nanti ada beberapa tokoh, Pak Kapolda Jatim juga nanti akan mengajar," ungkapnya.

Menurut dia, yang paling penting dalam simulasi ini adalah bagaimana membangkitkan kembali semangat anak-anak belajar di sekolah. 

Sebab, anak-anak sudah lama tidak menerima pembelajaran langsung secara tatap muka. 

"Mungkin biasanya juga ada yang masih tidur. Sekarang mereka harus dalam posisi ini kan (duduk di kelas), biasanya mereka gerak-gerak, mungkin juga bosan dia tadi, satu jam duduk," katanya.

Ia menilai, simulasi sekolah tatap muka ini dapat menjadi pendorong atau penyemangat belajar bagi anak-anak di masa transisi. 

Sehingga ketika sekolah nanti resmi dibuka, anak-anak kembali terbiasa disiplin dengan proses pembelajaran tatap muka. "Mungkin bisa untuk masa transisi. 

Tapi nanti kalau lama-lama mereka sudah biasa. Cuma kan mereka harus kita ajarkan disiplin, supaya tidak reborn. Mudah-mudahan tidak terjadi apa-apa," harapnya.

Risma menyebut, melalui simulasi ini diharapkan mendapat suatu gambaran bagaimana untuk evaluasi pelaksanaan ke depannya. 

Bagi dia, simulasi ini juga menjadi experience atau pengalaman bagi Pemerintah (Pemkot) Kota Surabaya untuk pelaksanaan sekolah tatap muka bagi jenjang pendidikan lain. 

"Sebetulnya sudah bagus, protokolnya sudah kita lakukan, kan kita tidak boleh lengah, namanya juga anak-anak," terang dia.

Ia menyatakan, meski vaksin Covid-19 sudah ada, nantinya konsep sekolah tatap muka dengan protokol kesehatan ketat ini akan terus dilakukan. 

Bahkan, untuk mendukung hal ini, pihaknya melibatkan ahli kesehatan masyarakat. 

"Saya minta seluruhnya meskipun ada vaksin protokol kesehatan tetap dijalankan. Dan Alhamdulillah, simulasinya sudah disiapkan dan itu juga yang diminta oleh perguruan tinggi, ilmu kesehatan, itu agar ada simulasi supaya ada experience," pungkasnya. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Lamongan) Danrem 082/CPYJ, Kolonel Inf M. Dariyanto meninjau program penggemukan sapi di Desa Jotosanur, Kecamatan Tikung, Kabupaten Lamongan, yang telah digagas oleh pihak Kodim.

Dikatakan Danrem, program penggemukan sapi tersebut nantinya diharapkan bisa merangkul setiap kelompok ternak maupun masyarakat yang sudah ada.

“Supaya mudah dipantau,” ujarnya, Selasa (8/12).

Rencananya, program itu juga akan melibatkan beberapa Dinas terkait, terlebih Dinas Peternakan setempat.

Sementara itu, Dandim 0812/Lamongan, Letkol Inf Sidik Wiyono mengungkapkan, bahwa kapasitas penggemukan sapi milik Kodim itu, masih mencapai 18 ekor. 

“Itu terdiri dari 10 sapi betina dan 8 ekor sapi jantan,” kata dia. (Pendam V/Brw/Ar)


Survei SCG Consulting: Pendukung Berimbang, Pemerintah Harus Pertimbangkan Matang Tetap Tutup atau Buka Sekolah Kembali



KABARPROGRRSIF.COM: (Surabaya) Pandemi virus corona atau Covid-19 memang belum akan berakhir dalam waktu dekat. 

Namun polemik pembukaan sekolah sudah mulai dibicarakan di masyarakat Kota Pahlawan ini.

Berdasarkan survei yang dilakukan Surabaya Consulting Group (SCG Consulting) pada akhir Bulan November lalu dengan 1200 responden, mendapat respon yang berimbang oleh masyarakat Surabaya. Sebanyak 51,17 persen setuju penutupan sekolah dan 48,83 persen meminta sekolah dibuka.

“Pemerintah harus pertimbangkan matang untuk memutuskan membuka kembali sekolah, karena relatif berimbang aspirasi yang ada. Boleh dibilang separuh ingin dibuka dan separuh warga ingin tetap sekolah di rumah saja melalui daring”, diungkap Ryan Baskara, Peneliti SCG Consulting pada Selasa (8/12) di Surabaya.

“Ini berbeda dengan keinginan masyarakat atas dibukanya tempat ibadah yang mencapai 94 persen, mungkin pertimbangan responden adalah kepercayaan atas kepatuhan orang dewasa di dalam rumah ibadah untuk patuh protokol lebih tinggi dibanding dengan anak-anak saat di sekolah. Sebagian responden tidak yakin anak-anak akan patuh protokol kesehatan saat di sekolah,“ tambah Ryan.

Dalam penelitian tersebut juga ditemukan kepuasan masyarakat atas kinerja Walikota Surabaya Tri Rismaharini tergambar sangat kuat.

“Hasil penelitian sangat jelas bahwa 68,5% masyarakat Surabaya merasa Bu Risma dan jajaran Pemkot Surabaya sudah maksimal dalam memimpin penanganan pecegahan dan penyebaran Virus Covid-19 ini. Variabel kepuasan masyarakat diantaranya didapat dari aktivitas Pemkot dalam melakukan penyemprotan disinfektan di jalan-jalan mencapai 93,33 persen. Lalu operasi tidak memakai masker diberikan sanksi juga mendapat respon positif dari masyarakat sebesar 91,00 persen. Masyarakat juga memberi apresiasi positif 72,33% atas kebijakan pembubaran kerumuman swab-hunter yang dilakukan Pemkot Surabaya seperti membubarkan kerumuman di warkop, cafe atau tempat nongrong lainnya," jelas Ryan.

"Mengenai persepsi masyarakat dengan munculnya wabah Covid-19 pada awal 2020 ini, banyak yang mempercayai virus ini muncul karena faktor alam sebanyak 75,83 persen. Namun ada pula masyarakat yang percaya bahwa Covid-19 adalah faktor rekayasa sebesar 24,17 persen," pungkasnya. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Hari pemungutan suara Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Cawali-Cawawali) Surabaya kurang satu hari lagi. 

Agar pelaksanaan coblosan berjalan lancar dan tertib, pemilih selayaknya memahami apa saja larangan di Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Surabaya, Agil Akbar menuturkan, ada beberapa larangan yang harus dipatuhi pemilih selama ada di TPS. 

Salah satunya adalah dilarang membawa handphone (HP) saat ada di bilik suara.

"Larangan bagi pemilih untuk membawa telepon genggam itu tertuang dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) 18 tahun 2020 perubahan dari PKPU 8 tahun 2018 di Pasal 32 ayat (1) huruf i dan dipertegas di Pasal 39," jelas Agil, saat dikonfirmasi, Selasa (8/12/2020).

Dalam PKPU Pasal 32 ayat (1) huruf i disebutkan, larangan menggunakan telepon genggam dan/atau alat perekam gambar lainnya di bilik suara. 

Sedangkan Pasal 39 ditegaskan, pemilih dilarang mendokumentasikan hak pilihnya di bilik suara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38.

Larangan membawa HP tersebut, lanjut Agil, sejatinya melarang pemilih untuk mendokumentasikan hak pilihnya. Sebab hal itu bisa berpotensi pada transaksi politik uang.

"Kami berharap KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) yang ada di TPS selalu mengingatkan dan melarang pemilih membawa telepon genggam atau alat perekam gambar lainnya di bilik suara. Adanya potensi transaksi uang itu sangat terbuka jika ada perekaman gambar yang telah dipilih," ungkapnya.

Selain itu, lanjut Agil, jika pemilih mengambil gambar saat di bilik suara juga akan menghilangkan azaz rahasia dalam pemilu. 

"Dilarang membawa HP itu dikhawatirkan azaz rahasia tidak terpenuhi, karena pemilih telah mengambil gambar pilihannya," terangnya.

Selain dilarang membawa HP, jelas Aqil, orang-orang yang ada disekitar TPS juga dilarang membawa, memakai atribut pasangan calon atau partai politik. 

Karena hal itu termasuk dalam bagian kampanye. Padahal masa kampanye sudah selesai.

"Khusus untuk saksi, sudah diatur dengan jelas pada Pasal 28. Saksi dilarang mengenakan, membawa gambar dan nomor paslon, simbol partai dan atribut lainnya yang berhubungan dengan paslon dan partai.  Larangan ini juga berlaku pada pemilih. Mereka dilarang mengenakan dan membawa simbol atau atribut paslon dan partai," pungkasnya. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Dalam pelaksanaan apel Gabungan bulan Desember 2020, Komandan  Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan Angkatan Laut (Dankodiklatal) Laksda TNI Nurhidayat mengajak budaya hidup sehat dengan memberikan penghargaan berupa sepeda gunung kepada empat prajurit Pembimbing Siswa (Bingsis) teladan periode bulan Nopember  2020. 

Pemberian penghargaan tersebut bersamaan dengan Apel Gabungan olahraga prajurtit Antap dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang dilaksanakan di lapangan laut Maluku kesatrian Bumimoro Kodiklatal Surabaya, Selasa, (8/12/2020).

Tampak hadir dalam acara tersebut para pejabat Utama Kodiklatal diantaranya Dankodikopsla,para Direktur Kodiklatal, para Komandan Kodik, Inspektur Kodiklatal, para Komandan Puslat dan para Komandan Pusdik dijajaran Kodiklatal.

Keempat prajurit Bingsis Teladan Kodiklatal yang mendapatkan penghargaan Komandan Kodiklatal tersebut adalah Serka Kom Sugiarto dari Pusdiklapa Kodikopsla, Sertu pom Yatirin dari Pusdikpomal Kodikdukum, Serda Marinir  Syam Permadi dari Kodikmar dan Sertu Jas M. Muhajirin dari Puslatdiksarmil.

Komandan Kodiklatal Laksda TNI Nurhidayat menyampaikan ucapan selamat sekaligus apresiasi predikat bingsis teladan kepada para prajurit yang bertugas sebagai pembimbing dan pengasuh siswa Kodiklatal walau dalam keadaan wabah virus corona para bingsis masih terus menunjukan yang terbaik untuk siswa.

Kepada para bingsis teladan Dankodiklatal berpesan agar melaksanakan setiap tugas dengan penuh rasa tanggung jawab, melaksanakan protokol kesehatan dan memahami petunjuk kerja dengan berpegang teguh pada Sapta Marga, Sumpah Prajurit, Delapan Wajib TNI dan Tri Sila TNI AL dalam kedinasan dan kehidupan sehari-hari.

Disisi lain orang nomor satu Kodiklatal ini menyampaikan bahwa beberapa fasilitas olahraga di Kodiklatal telah bertambah, sehubungan dengan penambahan fasilitas tersebut agar parjurit antap dan siswa memanfaatkan fasilitas tersebut untuk menjaga kebugaran fisik dan menjaga kesehatan ditengah pandemi virus Covid 19.

Selain itu Dankodiklatal juga menyampaikan agar para prajurit melaksanakan kegiatan yang positif dan hati hati dalam pergaulan. Kepada para bingsis agar mentaati jam tidur malam siswa sesuai yang dijadwalkan pada peraturan dinas dalam TNI Angkatan laut. (Pen Kodiklatal/Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Sidoarjo) Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Laut (Kodiklatal) sebagai lembaga pendidikan terbesar TNI AL, kembali mendidik Pemuda pemudi terbaik Indonesia dalam program Pendidikan Pertama Bintara (Dikmaba) TNI AL Angkatan ke-40 Gelombang 2 Tahun Anggaran 2020.

Pembukaan yang dilaksanakan di lapangan Samudera Pusat Latihan Pendidikan Dasar Militer (Puslatdiksarmil) Kodiklatal yang berlokasi di Juanda Sidoarjo tersebut dipimpin langsung Dankodiklatal Laksda TNI Nurhidayat, (8/12/2020).

 Pendidikan dasar keprajuritan bagi prajurit strata Bintara yang sebelumnya berasal dari masyarakat sipil terbaik dari seluruh wilayah Indonesia setelah sebelumnya dinyatakan lolos dalam sidang Pantukhir di Malang.

Komandan Kodiklatal Laksda TNI Nurhidayat dalam sambutanya menyampaikan selaku Komandan kodiklatal, dirinya mengucapkan selamat atas keberhasilan para siswa dalam mengikuti seleksi dan dinyatakan lulus untuk mengikuti Pendidikan Pertama Bintara TNI Angkatan Laut  angkatan ke-40 gelombang 2 Tahun Anggaran  2020.

Menurutnya adanya validasi organisasi dan pembentukan organisasi baru dilingkungan TNI AL berdampak kepada kegiatan penyediaan personel yang cukup besar. Tentunya penyediaan personel ini tidak hanya berkaitan dengan kuantitas tetapi juga kualitas, oleh sebab itu Kodiklatal memiliki tanggung jawab yang besar untuk mencetak prajurit TNI AL yang unggul, maju, profesional dan modern serta memiliki pola pikir, pola sikap dan pola tindak sesuai dengan postur seorang prajurit bintara TNI AL, sehingga memenuhi tuntutan kebutuhan operasional satuan pengguna baik di KRI dan batalyon maupun satuan pendirat lainnya.

Sesuai kebijakan pimpinan, pendidikan bintara prajurit karier saat ini akan dilaksanakan selama 10 sampai dengan 12 bulan yang terbagi dalam tiga tahap. Tahap pertama, pendidikan dasar keprajuritan selama 3 bulan, tahap kedua pendidikan dasar golongan selama 2 bulan. 

Semuanya dilaksanakan di Puslatdiksarmil. Sedangkan tahap ketiga pendidikan dasar golongan lanjutan dilaksanakan dipusdik-pusdik terkait, yaitu kejuruan non marinir 5 bulan dan kejuruan marinir selama 7 bulan.

Lebih lanjut disampaikan bahwa pendidikan tahap dasar keprajuritan ini, sangat membutuhkan fisik dan mental yang prima. Tetapi dirinya percaya dengan syarat kelulusan pada tahap seleksi para siswa dapat mengikuti penggemblengan di kawah candradimuka Puslatdiksarmil dengan baik dan akan menjadi prajurit matra laut yang tanggap, tanggon dan trengginas serta mempunyai kultur keangkatan lautan yang ditampilkan dalam wujud naluri tempur, keteladanan, kualitas mental dan integritas pribadi yang dilandasi oleh nilai-nilai kejuangan yang tinggi.

Hadir dalam pembukaan pendidikan tersebut  para pejabat Utama Kodiklatal diantaranya  para Direktur Kodiklatal,  Komandan  Kodikopsla, Inspektur Kodiklatal, Wadan Puspenerbal, serta para Komandan  Kodik, Komandan Puslat dan Komandan Pusdik jajaran Kodiklatal. (Pen Kodiklatal/Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Ambon) Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Danlantamal) IX Laksamana Pertama TNI Eko Jokowiyono Ikuti jalannya upacara peringatan HUT Armada ke - 75 Tahun 2020 secara virtual.

Kegiatan diawali dengan mengikuti rangkaian upacara secara secara live.

Bertempat di Gedung Dr. J. Leimena Markas Komando Lantamal IX dengan tetap menjalankan protokol kesehatan, pakai masker, cuci tangan dan jaga jarak. Senin, (07/12/2020).

Di pimpin langsung secara Virtual oleh Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono Upacara HUT Armada diperingati rutin setiap tahunnya yang jatuh pada tanggal 5 Desember. 

Upacara Tahun ini tetap dilaksanakan terpusat di Dermaga Madura Koarmada II Surabaya dengan tema "Jaya Di Samudera Untuk Indonesia Maju". Berbeda dari tahun sebelumnya mengingat masih dalam masa Pandemi virus Covid-19 seperti ini.

Pada kesempatan tersebut juga dilaksanakan peresmian KRI Posepa-870 dan pemotongan tumpeng oleh Komandan LantamaL IX yang diserahkan kepada Bintara Remaja Lantamal IX Ambon.

Hadir dalam kegiatan Wadan Lantamal IX, KS Guspurla Koarmada III, Asintel Guspurla Koarmada III, Seluruh Asisten Danlantamal IX, Dansatrol Lantamal IX,  Ketua Jalasenastri Korcab IX DJA III, Wakil Ketua Jalasenastri Korcab IX DJA III, Pengurus Jalasenastri IX, Para Perwira, Bintara, Tamtama dan PNS Lantamal IX serta Yonmarhanlan IX Ambon. (Dispen Lantamal IX/Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Calon Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menggunakan masa tenang jelang coblosan Pilkada 9 Desember dengan ziarah ke Makam Sunan Ampel beserta sanak saudara serta para santri. 

Eri dan tim juga menjalankan ijazah dari KH Nawawi Abdul Jalil, Sidogiri, yang didapatkan ketika sowan ke pengasuh salah satu ponpes tertua di Jawa Timur tersebut.

Sebelum berziarah, Eri Cahyadi melaksanakan salat ashar berjamaah.

"Hari ini kita menjalankan ijazah Kiai Nawawi Sidogiri Pasuruan. Beliau memberikan ijazah untuk membaca Al-Fatihah sebanyak 500 kali. Dan alhamdulillah hari ini ijazah dari Kiai Nawawi sudah dijalankan," jelasnya, Senin (7/12/2020).

Eri sebelumnya telah sowan ke Kiai Nawawi di Pesantren Sidogiri. Pesantren itu didirikan pada 1745 M oleh Sayyid Sulaiman bin Abdurrahman Basyaiban, keturunan dari Syekh Syarif Hidayatullah yang biasa dikenal dengan Sunan Gunung Jati. 

Keluarga Sayyid Sulaiman inilah yang juga merintis kompleks pesantren Sidoresmo, Surabaya, di mana Eri Cahyadi termasuk bagian dari keluarga besarnya.

Eri Cahyadi menjalankan ijazah dari Kiai Nawawi tak seorang diri. Ia bersama putra dari almarhum KH Mas Ubaidillah bin Muhammad bin Yusuf At-tijani atau Gus Ubed yang tak lain adalah nazir Masjid Sunan Ampel. Eri adalah keponakan Gus Ubed.

Tampak juga Ra Fathur Rozi Zubair, putra KH Zubair Muntashor. Kiai Zubair adalah cicit dari Syaikhona Cholil, ulama karismatik NU yang tak lain adalah guru banyak kiai besar, termasuk guru dari pendiri NU KH Hasyim Asyari yang pada Minggu (6/12/2020) lalu diziarahi Eri.

Selain menziarahi makam Sunan Ampel, Eri juga nyekar ke makam Syekh Muhammad bin Yusuf At-Tijani, ayahanda dari Gus Ubed. Usai berziarah, Eri melantunkan salawat Nariyah.

“Alhamdullah  tadi juga ikut menyertai adik saya, putra dari Gus Ubed, yaitu Gus Yaruk sama Gus Bidin," terangnya.

Saat ditanya perihal persiapan jelang Pilkada Surabaya 2020, mantan Kepala Bappeko Kota Surabaya tersebut menyatakan kesiapannya. 

Dia meyakini Allah SWT telah menulis skenario terbaik untuk seluruh umat manusia.

"Menjelang hari H, kami riyadhoh, mendekatkan diri kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa,“ ujarnya.

"Persiapan hari H, insya Allah, sebagai santri, sebagai warga Nahdliyin, menyakini bahwa ketetapan sudah dituliskan Allah SWT. Sebenarnya nama Wali Kota, selalu saya katakan, sudah tercatat di langit ketujuh. Kalau kita kampanye itu karena hanya ikthiar jasmaninya kita jalankan. Tapi nama itu sudah tercatat, Gusti Allah sudah menakdirkan," imbuhnya. 

Eri Cahyadi memang sangat dekat dengan kalangan pesantren. Dia adalah putera dari Urip Suwondo dan Mas Ayu Esa Aisyah. Nama “Mas” pada ibu Eri ini khas keluarga pesantren Sidoresmo. Sebutan “Mas” disematkan oleh Sunan Ampel kepada para perintis Pondok Pesantren Sidosermo, dan hingga kini nama “Mas” dipakai oleh seluruh keturunan keluarga besar pesantren itu. (Ar)


Senin, 07 Desember 2020



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Tim Pemenangan Pasangan Calon Eri Cahyadi dan Armudji mengucapkan terima kasih kepada seluruh komponen masyarakat yang terus mendukung pelaksanaan kampanye selama hampir tiga bulan terakhir.

Dukungan warga yang terus bersemangat mengikuti kampanye dengan penerapan protokol kesehatan sangat berarti untuk meneruskan pembangunan Kota Pahlawan.

“Terima kasih warga Surabaya yang telah memberi dukungan kepada Eri Cahyadi-Armudji. Kampanye kita selama ini adalah kampanye rakyat. Terima kasih semuanya,” ujar Ketua Tim Pemenangan Eri-Armudji, Adi Sutarwijono, Senin (7/12/2020).

Adi mengatakan, dukungan rakyat telah tecermin dalam berbagai lembaga survei kredibel yang mengunggulkan Eri-Armudji dengan selisih dua digit dibanding Machfud-Mujiaman. 

“Mari kawal sampai 9 Desember, karena kemenangan Eri-Armudji adalah kemenangan rakyat,” ujar Adi yang juga ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya.

Memasuki masa tenang, Adi mengajak seluruh tim pendukung dan warga untuk menjaga agar jangan sampai Pilkada Surabaya dinodai oleh praktik-praktik politik uang. 

“Mari kita jaga kampung dan perumahan, dengan beronda, patroli, siskamling. Kita halau upaya pihak-pihak tertentu yang ingin menebar uang untuk membeli suara warga,” tegas Adi.

Adi menambahkan, warga dan seluruh tim pendukung Eri-Armudji yang menemukan indikasi politik uang agar segera melaporkan ke Polrestabes Surabaya, Bawaslu, maupun tim partai yang siap melakukan advokasi.

“Kami yakin rakyat Surabaya tidak akan mempan dengan praktik politik uang, dan kita akan tunjukkan bersama bahwa kekuatan uang yang ingin menghentikan berbagai program pembangunan Surabaya tidak akan bisa memenangkan kompetisi politik ini,” pungkas Adi. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus melakukan pembangunan jembatan selama 10 tahun terakhir ini. 

Bahkan, di masa kepemimpinan Wali Kota Risma, sudah ada 128 jembatan baru di berbagai titik di Surabaya. 

Selain menjadi akses jalan yang memperlancar arus lalu lintas, berbagai jembatan di Surabaya itu juga menjadi ikon baru yang menjadi legacy atau warisan Wali Kota Risma.

Pembangunan berbagai jembatan itu juga sering didesain sendiri oleh Wali Kota Risma. Makanya, berbagai desain jembatan itu berbeda-beda dan selalu menjadi ikon baru di Surabaya. 

“Beberapa jembatan itu saya sendiri yang mendesain dan dibantu juga oleh teman-teman PD (Perangkat Daerah). Kami selalu mendesain berbeda-beda pada setiap jembatan, sehingga bisa dijadikan wisata juga,” kata Wali Kota Risma, Senin (7/12/2020).

Beberapa jembatan yang didesain khusus dan menjadi ikon Surabaya adalah Jembatan Suroboyo, Jembatan Ujung Galuh, dan ada pula Jembatan Joyoboyo yang ditargetkan selesai tahun ini. 

“Jembatan Joyoboyo ini nanti akan menjadi ikon baru di Kota Surabaya. Nanti bisa melihat keindahan Surabaya dari jembatan ini,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Erna Purnawati menjelaskan di masa kepemimpinan Wali Kota Risma, pembangunan jembatan baru sebanyak 128 unit. 

Sejak tahun 2011, Wali Kota Risma terus membangun berbagai jembatan setiap tahunnya. 

Tahun itu, ada 2 jembatan yang dibangun, sehingga pada tahun 2011 itu sudah ada 8 jembatan di Surabaya, karena sebelum masa kepemimpinan Wali Kota Risma, sudah ada 6 jembatan.

“Kemudian pada tahun 2012, pemkot membangun 8 jembatan, sehingga totalnya ada 16 jembatan. Lalu pada tahun 2013 membangun 34 jembatan hingga totalnya 50 jembatan. Tahun 2014 membangun 22 jembatan hingga total 72 jembatan. Dan tahun 2015 membangun 16 jembatan hingga totalnya 88 jembatan,” kata Erna di ruang kerjanya.

Pembangunan berbagai jembatan itu juga dilanjutkan pada saat periode kedua kepemimpinannya. Tahun 2016, membangun 13 jembatan hingga totalnya 101 jembatan. 

Tahun 2017 membangun 8 jembatan hingga totalnya 109 jembatan. Tahun 2018 membangun 12 jembatan hingga totalnya 121 jembatan. 

Dan tahun 2019 membangun 12 jembatan hingga totalnya ada 133 jembatan.

“Nah, di tahun 2020 ini kami fokus membangun Jembatan Joyoboyo. Pembangunan jembatan ini multiyears dan ditargetkan selesai akhir tahun ini. Jadi, total jembatan di Surabaya hingga tahun 2020 ini sudah ada 134 unit, dengan rincian 6 jembatan sudah ada sebelumnya, dan 128 jembatan dibangun di masa Bu Risma ,” ujarnya.

Selain itu, Erna juga menjelaskan progres pembangunan Jembatan Joyoboyo. Saat ini, pihaknya sedang mengerjakan pemasangan kabel sling (wire rope), pemasangan lantai teraso, pemasangan railling kaca, Mechanical electric lampu PJU, lampu sorot, dan nozzle air mancur. 

“Sekarang progress pengerjaannya sudah sekitar 96 persen, tinggal menyelesaikan itu aja,” katanya.

Menurutnya, Jembatan Joyoboyo yang terus dikebut pembangunannya itu memiliki panjang 150 meter dengan lebar 17 meter dan tinggi pilonnya 20 meter. 

Sedangkan struktur jembatannya berasal dari beton bertulang dan voided slab.

“Di area jembatan itu, nanti akan ada taman dan air mancur yang warna-warni, saat ini terus kami bangun juga. Bahkan, nanti juga akan ada tempat di tengah-tengah jembatan yang bisa melihat dan menikmati suasana Surabaya,” pungkasnya. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Surabaya akan berlangsung pada 9 Desember 2020 mendatang. 

Sebelum pemungutan suara digelar, Komisi Pemilihan Umum (KPU) harus memastikan pendistribusian surat pemberitahuan atau C6 telah diterima Daftar Pemilih Tetap (DPT).

Komisioner KPU Kota Surabaya Divisi Hukum dan Pengawasan, Agus Turcham menyatakan, hingga hari ini, Senin (7/12/2020), distribusi surat pemberitahuan atau C6 dari Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) kepada DPT telah mencapai lebih dari 80 persen.

"Sudah lebih dari 80 persen. Karena sesuai ketentuan PKPU (Peraturan Komisi Pemilihan Umum) No 8 tahun 2018 yang diubah menjadi No 82 Tahun 2020 itu dilaksanakan penyebarannya oleh KPPS  paling lama tiga hari sebelum pemungutan suara," kata Agus saat dikonfirmasi, Senin (7/12/2020).

Namun demikian, Agus menyebut, apabila hingga hari ini ada DPT yang belum menerima surat pemberitahuan C6 dapat mengambil di KPPS domisili setempat. 

Untuk mengambil C6 itu, tentu pemilih harus melalui mekanisme dan prosedur yang ditetapkan.

"Presentase hingga hari ini saya berkeyakinan (sudah terdistribusi, red) 80 persen lebih. Karena memang KPPS sudah paham semua apa yang harus dilakukan," jelas dia.

Dalam proses pendistribusian itu, Agus juga mengaku menemui beberapa kendala. 

Salah satunya adalah kondisi cuaca hingga tidak ditemukannya pemilih saat petugas KPPS mendatangi rumahnya.

"Pada saat petugas KPPS melaksanakan distribusi C6 kepada pemilih, mungkin pemilihnya tidak ada di rumah, akhirnya pemilih belum mendapatkan," ungkap dia.

Meski begitu, Agus menyatakan, warga Surabaya yang belum mendapatkan surat pemberitahuan namun sudah terdaftar di DPT, ia masih dapat menyalurkan hak pilihnya. 

Pemilih dapat langsung datang ke TPS sesuai e-KTP domisilinya saat pelaksanaan pemungutan mulai pukul 07.00 - 13.00 WIB.

"Dengan catatan harus membawa KTP elektronik. Jika memang tidak ada KTP elektronik maka kemudian harus membawa surat keterangan (suket)," jelasnya.

Sementara itu, bagi warga Surabaya yang umurnya sudah memenuhi syarat untuk menjadi pemilih tapi belum masuk dalam DPT, masih bisa pula menyalurkan hak pilihnya.

Agus menyebut, pemilih kategori ini bisa menggunakan hak pilihnya cukup dengan membawa e-KTP di TPS terdekat sesuai alamat pada e-KTP. Pemilih ini hanya bisa menggunakan hak pilihnya satu jam terakhir sebelum TPS ditutup yaitu pukul 12.00-13.00 WIB. 

"Syaratnya membawa e-KTP dengan mencoblos di TPS yang ada di wilayah domisilinya," tandasnya. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Mengawali rangkaian kegiatan Prasetya Perwira (Praspa) Pendidikan Pembentukan Perwira (Diktukpa) TNI Angkatan laut angkatan ke-50 TA 2020, sebanyak 23 orang Siswa Diktukpa Angkatan ke-50 TA 2020 Korps Polisi Militer yang sedang menempuh pendidikan di Pusat Pendidikan Polisi Militer Angkatan Laut (Pusdikpomal) Komando Pendidikan Dukungan Umum (Kodikdukum) Kodiklatal mendapatkan Pembekalan dari Komandan Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Danpuspomal) Laksda TNI Dr Nazali, S.H., M.H., CHRMP  melalui Vidio Conference (Vicon), Senin, (7/12/2020).

Dalam Pembekalan secara Vicon tersebut Danpuspomal berada di Mabesal Jakarta sedangkan para siswa Diktukpa Korps Pomal berada di Gedung R. Sudomo Pusat Latihan Operasi Laut (Pusatopsla) Kesatrian Bumimoro Kodiklatal Surabaya.

Hadir dalam pembekalan secara Vicon tersebut Dirdiklat Kodiklatal Laksma TNI Judijanto, Komandan Kodikdukum Kolonel Laut (E) Gunawan Tri Atmojo, Komandan Pusdikpomal Kolonel Laut  (PM)  Joko Tri Suhartono dan para Komandan sekolah dijajaran Pusdikpomal Kodikdukum Kodiklatal.

Mengawali pembekalanya Danpuspomal Laksda TNI Dr Nazali menyampaikan ucapan selamat yang sebentar lagi akan melaksanakan Prasetya perwira sekaligus pelantikan menjadi perwira dengan pangkat Letnan Dua. 

Menurutnya perubahan status dari bintara menjadi perwira tersebut suatu prestasi yang harus disyukuri selain itu dengan perubahan tersebut diharapkan mengubah pola sikap. Pola tindak dan pola pikir sesuai Kode etik perwira.

Pati Bintang dua pundak ini juga menyampaikan bahwa perubahan strata pangkat hendaknya disikapi dengan bergaya hidup yang bersahaja, jujur dan irit. 

Kedepanya seorang perwira mempunyai beban tugas wewenang dan tanggung jawab secara moril terhadap keluarga, anak buah dan lingkungan. 

Sebagai seorang perwira lanjutnya harus berani mengambil inisiatif dan mempunyai pemikiran yang inovatif, kreatif serta adatif dan menjadi teladan bagi anak buah.

Lebih lanjut disampikan bahwa Tugas Pokok Polisi Militer Angkatan laut adalah melaksanakan fungsi kepolisian militer untuk mendukung tugas pokok TNI AL. 

Adapun postur perwira Pomal haruslah bermoral yaitu selalu beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, jujur, tidak berbuat cela, dan selalu menjunjung kode etik. 

Profesional dan adaptif yaitu mempunyai jiwea kepemimpinan menguasi tugas dan tanggung jawabnya dan mampu mengambil keputusan.

Selain itu seorang perwira pomal haruslah berani dalam arti selalu berkata benar, bertindak tegas, bertanggung jawab dan rasional. 

Sedangkan postur terakhir yaitu kebanggan dalam arti perwira Pomal haruslah memiliki semangat, jiwa korsa, disiplin memiliki dedikasi loyalitas yang tinggi, teguh pada tujuan dan memegang teguh tradisi Korps. (Pen Kodiklatal/Ar)


Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive