Selasa, 08 Desember 2020



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pilkada serentak bakal  digelar Rabu (9/12/2020). 

Pesta demokrasi untuk memilih orang nomor satu di wilayah kab/kota ini pastinya dinantikan oleh segenap warga masyarakat. 

Tidak terkecuali di Surabaya. Sebagai kota besar nomor dua  di Indonesia, tentunya Kota Buaya menjadi salah satu barometer politik nasional. 

Sehubungan dengan itu, berbagai upaya  dilakukan oleh pihak penyelenggara pemilu untuk mensukseskan Pilwali Surabaya 2020. 

Apalagi di tengah kondisi pandemi covid 19, para pemangku kebijakan tentunya berusaha keras agar hajatan 5 tahunan ini bisa berjalan dengan lancar, aman, damai dan tetap dalam koridor protokol kesehatan.

Salah satu upaya untuk mensukseskan Pilwali antara lain dengan menekan angka golput serta meningkatkan animo pemilih untuk datang ke TPS.

Di beberapa tempat dan kawasan, ada sekelommpok  warga dengan sukarela  mendirikan TPS unik. 

Dengan harapan tentunya para pemilih antusias beramai-ramai ke TPS untuk menyalurkan hak pilihnya. 

Bahkan ada juga, para petugas TPS yang memakai baju adat, dengan tujuan agar pemilih senang datang ke TPS. 

Tidak hanya itu, ada juga TPS yang menyajikan hidangan serta hiburan agar para pemilih tidak bosan.

Hal senada  dilakukan oleh salah satu tempat jajajan tradisional di Surabaya. Kedai Ketan Punel memberikan apresiasi kepada pembelinya yang sudah mencoblos di TPS dengan memberikan free satu porsi ketan. Adapun ketan yang diberikan secara gratis tersebut diberi label 'ketan anti golput'. 

Ketan anti golput tersebut akan diberikan dan bisa dinikmati pada, besok Rabu siang hingga sore pasca coblosan di Kedai Ketan Punel yang berada di Jalan Raya Darmo, Surabaya.

"Bagi pembeli yang datang ke kedai ketan punel usai mencoblos akan kami berikan gratis 1 porsi ketan anti golput. 

Selain itu, para pembeli juga akan mendapat souvenir cantik dari KPU Surabaya. Syaratnya pembeli mau menunjukan bekas tinta warna biru yang ada di jarinya dan bersedia difoto. 

"Artinya dengan bukti tinta di jarinya, berarti dia sudah mencoblos," ujar pemilik kedai ketan punel, Wahyu Darmawan.



Ketan anti golput itu sendiri adalah ketan dengan rasa kelapa manis. Dimana warna kelapanya bernuansa merah putih, seperti warna bendera merah putih.

Dipaparkan Wahyu, apa yang dilakukan di tempat usaha kulinernya tersebut semata-mata untuk memberikan  penghargaan dan  apresiasi kepada warga masyarakat, utamanya pembeli ketan. Bahwa telah melakukan haknya memberikan suaranya di TPS dalam Pilwali 2020.

"Hanya ini yang bisa kami lakukan untuk ikut mensukseskan pilihan walikota Surabaya.  Apalagi di masa pandemi, orang sudah mau datang ke TPS itu saja sudah bagus, karena resiko yang harus dihadapi juga besar. Bentuk apresiasi kami kepada pemilih adalah memberikan satu porsi ketan gratis kepada pembeli. Ini juga sebagai salah satu upaya guna menekan angka golput," paparnya.

Terkait hal itu, bapak 2 anak ini berharap apa yang dilakukannya tersebut. Yaitu dengan iming iming ketan punel 'anti golput'  gratis tersebut mampu  mendorong warga Surabaya dan sekitarnya  untuk beramai-ramai menyalurkan hak pilihnya.

"Disisi lain kami ingin menyampaikan bahwa pilwali ini adalah pestanya rakyat. Rakyat harus bergembira. Namun jangan lupa tetap harus menerapkan protokol kesehatan," tandasnya.

Terkait hal itu,  KPU Surabaya, mengapresiasi luar biasa terhadap apa yang dilakukan oleh kedai ketan punel.

"Ini sebagai bentuk partisipasi aktif masyarakat dalam mensukseskan Pilwali .Apalagi  di tengah pandemi.Semoga angka golput sedikit. Apa yang dilakukan oleh kedai ketan punel sangat kami apresiasi," ujar Ketua KPU Surabaya, Nur Syamsi.

Ditambahkan, pihaknya berharap semoga dari tahun ke tahun semakin banyak pelaku usaha yang berpartisipasi mensukseskan Pemilu seperti yang dilakukan oleh kedai ketan punel ini sehingga Pemilu menjadi semakin menyenangkan.

"Kami sebagai penyelenggara pemilu  sangat mendukung apa yang dilakukan oleh kedai ketan punel. Bentuk stimulus yang diberikan bahkan dengan mau dan rela memberi," pungkasnya. (Ar)





KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini terus berupaya membangkitkan perekonomian warga eks lokalisasi Dolly. 

Setelah sebelumnya mendirikan berbagai UMKM yang difasilitasi gedung dan berbagai pelatihan, kini Risma membangunkan Sentra Wisata Kuliner (SWK) Studio yang terletak di Jalan Jarak 20, Kelurahan Putat, Kecamatan Sawahan, Surabaya.

SWK Studio itu pun diresmikan langsung oleh Wali Kota Risma bersama Forpimda (Forum Pimpinan Daerah) Surabaya, Selasa (8/12). 

Peresmian itu diawali dengan penandatanganan prasasti, lalu pemotongan tumpeng yang diserahkan kepada Ketua Paguyuban SWK Studio.

Kemudian dilanjutkan dengan pemotongan untaian melati. Bahkan, saat itu dia melihat satu-satu lapak pedagang sembari makan Rawon Dolly bersama warga dan Forpimda.

Pada kesempatan itu, Risma mengatakan pembangunan SWK Studio itu merupakan salah satu upaya dalam rangka membantu warga Surabaya, khususnya yang ada di kawasan eks lokalisasi. 

Harapannya tentu warga bisa mengakses ekonomi atau mencari nafkah dan berusaha di SKW ini.

“Kita akan terus lanjutkan pembangunan ini, nanti kita akan cek dimana saja yang bisa dikembangkan di kawasan ini, sehingga warga di eks lokalisasi ini bisa berusaha dengan maksimal,” kata Risma, Selasa (8/12).

Menurutnya, warga di eks lokalisasi Dolly ini memiliki kecerdasan khusus dan luar biasa. 

Kecerdasan itu tidak melulu karena pintar Matematika dan ilmu pengetahuan lainnya, tapi kecerdasan itu dalam bentuk kepekaan dan kreativitasnya menangkap sesuatu. 

Ia mencontohkan, ketika warga dilatih sekali saja dalam membuat batik dan membuat sepatu, mereka langsung bisa dan kreativitasnya langsung berkembang.

“Banyak para pelatih yang memberikan beberapa pelatihan di sini bilang seperti itu, mereka juga heran karena warga di sini cepat menangkap materinya dan langsung bisa. Diajari bikin batik langsung bisa bahkan ada yang diambil desainer Jakarta, bikin sepatu juga bisa, masakannya pun juga enak-enak, seperti Rawon Dolly milik Jarwo ini, enak sekali. Itulah kenapa UMKM di sini cepat berkembang,” tegasnya.

Oleh karena itu, ia mengaku eman dan sangat disayangkan jika skill dan kecerdasan mereka itu tidak dieksplore. 

Makanya, dia pun mengajak kepada jajarannya dan juga warga di eks lokalisasi Dolly itu untuk bergerak dan berusaha. 

“Jadi, ayo bergerak, jangan diam. Kalau kita melakukan dengan tulus, Insyallah Gusti Allah akan memberikan rejeki kepada kita,” katanya.

Presiden UCLG ASPAC itu juga sempat menjelaskan alasannya kenapa dulu harus menutup lokalisasi Dolly. 

Sebab, jika tidak ditutup dia akan diminta pertanggungjawabannya oleh Tuhan pertama kali, karena pada saat itu dia sudah mengetahui data-data anak-anak beserta impactnya jika masih terus dilanjutkan. 

“Oleh karena itu, saya mohon ayo warga semangat terus. Kalau nanti pendapatannya sudah banyak, maka anak-anak di sini juga bisa sekolah dengan lebih baik, karena saya bermimpi suatu saat nanti anak-anak di sini semakin sukses,” tegasnya.

Peraih penghargaan Scroll of Honour Award ini juga menjelaskan bahwa diberi nama SWK Studio karena dulu ini bekas wisma studio. 

Nantinya setelah pandemi Covid-19 ini berakhir, ia berharap SWK ini bisa buka 24 jam nonstop, karena memang traffic lalu lintas di jalan itu sangat tinggi. 

“Kemarin itu jam 19.00 sudah habis dagangan mereka, mungkin hari ini mereka menyiapkan dagangannya lebih banyak,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Surabaya Widodo Suryanto mengatakan di SWK Studio itu menampung 23 pedagang yang mana semuanya itu merupakan warga sekitar. 

Bahkan, para pedagang itu merupakan ibu-ibu janda yang diakomodasi berjualan di tempat tersebut. 

“Sebetulnya ini juga pedagang lama yang sudah punya pelanggan masing-masing, sehingga kami yakin pelanggannya akan cari ke sini,” kata Widodo.

Ia juga memastikan bahwa selama kepemimpinan Wali Kota Risma, memang selalu konsisten membangun SWK di berbagai titik di Surabaya. 

Bahkan, hingga saat ini sudah ada 49 SWK yang tersebar di berbagai lokasi di Surabaya. 

“Jadi, selama Bu Risma sudah ada 49 SWK, dan uniknya di sini ini kita memberdayakan warga eks lokalisasi Dolly,” pungkasnya. (Ar)



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Kepemudaan Dan Olahraga (Dispora) bertanggung jawab untuk mewujudkan tujuan penyelenggaraan keolahragaan nasional terutama pembinaan dan pengembangan olahraga pada jenjang amatir.

Hal Ini sesuai yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 Tentang Sistem Keolahragaan Nasional dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 16 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Keolahragaan Nasional.

"Pada olahraga amatir ini dilaksanakan dengan ruang lingkup pendidikan, prestasi dan rekreasi," kata Kepala Dispora Surabaya, M. Afghani Wardhana, Selasa (8/12).

Di Kota Surabaya sendiri, kata Afghani, pemkot membina sebanyak 48 cabang olahraga. Dalam pembinaan ini, pemkot menjalin kerjasama dengan KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) Surabaya melalui berbagai kejuaraan sepak bola dalam rangka pembina atlet usia muda.

"Di antaranya adalah kejuaraan antar Sekolah Sepak Bola se-Surabaya tiap tahunnya dengan kategori mulai U-11, U-13, U-15 hingga U-17 tahun. Atlet-atlet inilah yang akan dipersiapkan untuk mewakili Kota Surabaya dalam PORPROV," ungkapnya.

Sementara berkaitan dengan klub Sepak Bola Persebaya, Afghani menyatakan, bahwa pemkot tidak mempunyai kapasitas untuk masuk ke dalam urusan manajemen. 

Sebab, Persebaya merupakan klub profesional. Sehingga tidak termasuk dalam ruang lingkup pembinaan dan pengembangan yang dapat dibiayai oleh pemerintah.

"Karena Persebaya merupakan klub profesional. Persebaya merupakan lembaga mandiri atau PT (berbadan hukum) profesional, bukan amatir," terangnya.

Meski demikian, Afghani menyebut, Pemkot Surabaya terus berkomitmen menyediakan sarana lapangan untuk pembinaan maupun pengembangan bagi cabang olahraga sepak bola di Surabaya. 

Bahkan, ratusan lapangan sepak bola telah dibangun dan tersebar di 31 kecamatan Surabaya untuk memfasilitasi masyarakat di cabang olahraga tersebut.

"Dalam penggunaan lapangan diatur dalam Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 2 tahun 2013 tentang Perubahan Atas Perda No 13 Tahun 2010 Tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah," pungkasnya. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Kodam V/Brawijaya kembali dipercaya menyalurkan bantuan berupa paket sembako bagi warga terdampak pandemi Covid-19 di Jawa Timur.

Beberapa waktu lalu, pihak Yayasan Buddha Tzu Chi telah menggelar kegiatan yang sama. Kali ini, sinergitas itu kembali terulang.

Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Suharyanto menuturkan bahwa dirinya sangat mengapresiasi partisipasi yang dilakukan oleh yaysan tersebut.

“Kegiatan sosial yang sudah kesekian kali dilaksanakan oleh yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia bekerjasama dengan Kodam Brawijaya ini, merupakan wujud kepedulian terhadap masyarakat Jawa Timur yang terdampak wabah Covid-19,” ungkap Pangdam di sela penyerahan paket bantuan sembako secara simbolis di Ruang Hayam Wuruk, Makodam V/Brawijaya, Surabaya, Selasa (8/12).

Selain bisa meringankan beban masyarakat, Suharyanto berharap dengan adanya penyaluran paket bantuan dari pihak Kodam dan yayasan Buddha Tzu Chi tersebut, nantinya juga bisa menambah semangat masyarakat untuk ikut berpartisipasi memutus rantai penyebaran pandemi corona di Indonesia, khususnya Jawa Timur.

“Sehingga, upaya penanganan pandemi Covid-19 segera selesai sesuai dengan yang kita harapkan,” pintanya. (Pendam V/Brw/Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Aksi sosial mulai digelar oleh pihak Kodim 0830/Surabaya Utara dalam menyambut datangnya HUT Kodam V/Brawijaya dan Hari Juang TNI-AD ke-75.

Salah satunya, dengan adanya aksi donor darah yang melibatkan pihak TNI-AD, khususnya Kodim bersama beberapa elemen masyarakat, Selasa (8/12).

Kolonel Inf Sriyono mengatakan, setidaknya terdapat 78 pendonor yang dilibatkan dalam kegiatan sosial kali ini. 

Namun, dari jumlah tersebut, pihak PMI hanya menetapkan 51 pendonor yang layak menyumbangkan darahnya.

“Sebagian tidak memenuhi kriteria. Jadi, petugas tidak berani mengambil resiko,” ujar Dandim.

Donor darah itu, imbuh Sriyono, sengaja digagas oleh dirinya. 

Pasalnya, kegiatan itu dinilai memiliki manfat lebih di masyarakat, terlebih dalam upaya memenuhi stok darah di PMI.

“Pendonor sekarang sudah mulai menurun. Mudah-mudahan, darah yang kita sumbangkan ini, bisa memenuhi kebutuhan stok darah PMI,” pungkasnya. (Pendam V/Brw/Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Tim advokasi DPC  PDI Perjuangan Surabaya menemukan beberapa pelanggaran yang dilakukan oleh Paslon Machfud Mujiaman. 

Kepala Bantuan Hukum dan Advokasi Rakyat DPC PDI Perjuangan Surabaya, Arif Budi Santoso mengatakan, bahwa temuan-temuan itu sudah dilaporkan ke Bawaslu, panwascam dan Polrestabes Surabaya.

"Jadi, tugas kita memang melakukan pembelaan jika terjadi serang serangan politik atau serangan hukum yang diarahkan pada kader atau simpatisan dari  Paslon 01," kata Arif.

Arif membeberkan, ada banyak temuan pelanggaran yang dilakukan kubu dan simpatisan dari Paslon Machfud Mujiaman, selama masa kampanye. 

Khusus untuk money politik, lanjut Arif, ditemukan 5 pelanggaran, seperti bagi bagi uang, menjanjikan uang transport, bagi-bagi sembako, dan bagi bagi kain.

"Termasuk pembagian bantuan BNPB dan politik adu domba serta anjuran kekerasan. Kemudian ada pengrusakan dan pencurian APK," kata Arif. 

Selain itu, lanjut Arif, ada temuan pelanggaran protokol kesehatan yang cukup dominan dilakukan oleh kegiatan dari Paslon 01, serta kampanye diluar jadwal dan penyalahgunaan Fasilitas umum. 

"Bahkan, temuan yang mengejutkan adanya penggunaan dari simbol-simbol partai dan photo dari pengurus partai politik PDIP, yang kita ketahui tidak pernah mendukung paslon 02. ," ujar Arif.

Selain itu, Arif juga menemukan kampanye Paslon 02 di media online yang mendahului 7 hari lebih awal dari jadwal kampanye. Dengan temuan ini, diharapkan masyarakat menjadi tahu apa yang telah dilakukan oleh kubu atau simpatisan dari Paslon 02.

Tidak semua temuan kita laporkan. Tapi dari temuan itu, sudah kita pilah dan kita pilih, ada 38 temuan yang kita laporkan," tutupnya. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pelaksanaan simulasi yang diikuti 14 SMP Negeri dan Swasta Surabaya di hari kedua ini berjalan sesuai rencana. Jumlah siswa yang dihadirkan di setiap sekolah disesuaikan dengan karakteristik masing-masing sekolah.

"Alhamdulillah hari kedua semuanya  berjalan sesuai rencana. Mungkin karena jumlah siswa yang kita hadirkan ini terukur. Sehingga kemudian hal-hal yang mungkin akan terjadi bisa kita antisipasi," kata Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, usai pelaksanaan simulasi sekolah tatap muka di SMPN 1 Surabaya, Selasa (8/12),

Menurut dia, hal yang sulit dalam pelaksanaan sekolah tatap muka itu ketika nanti jumlah siswa kembali normal. 

Meskipun ketika nanti sekolah resmi dibuka jumlah siswa yang dihadirkan maksimal setengah dari total pelajar yang ada di masing-masing sekolah.

"Yang sulit itu nanti kemudian jumlah siswa normal, karena kita nanti akan lakukan itu paling banyak separuh dari jumlah siswa yang ada di masing-masing sekolah. Jadi sampai dengan saat ini berjalan sesuai dengan rencana," papar dia.

Mantan Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Surabaya ini menyebut, selain 14 sekolah yang melaksanakan simulasi, saat ini lembaga pendidikan lain juga sedang berupaya memenuhi SOP protokol kesehatan yang telah ditentukan. 

Seperti, sarana prasarana di sekolah, pernyataan dukungan dari orang tua murid serta komite sekolah, hingga penyiapan Satgas Covid-19 di masing-masing sekolah.

"Yang sekarang ini sedang berjalan di semua sekolah seperti ini. Harapan kami di bulan Januari 2020, mereka juga bisa melakukan yang sama. Dan mereka juga akan mengawali di Bulan Januari 2020 itu dengan kegiatan simulasi," pungkasnya. (Ar)



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Puluhan personel diberangkatkan menjelang pemilihan Walikota Surabaya pada hari esok.

Rencananya, 76 prajurit Korem 084/Bhaskara Jaya bakal ditempatkan di Mapolrestabes Surabaya guna mem-back up pelaksanaan pemilihan mendatang.

“Sebelumnya kita cek dulu sampai mana kesiapan masing-masing personel,” ujar Pasi Ops Korem, Mayor Arm Imam Subandi, Selasa (8/12).

Selama ajang pemilihan berlangsung, pihak TNI nantinya akan bersinergi dengan aparat Kepolisian. Sesuai rencana, masing-masing personel itu akan ditempatkan di setiap pos-pos tempat pemungutan suara atau TPS yang tersebar di Surabaya.

“Intinya, mengawal berjalannya pemilihan Walikota sekaligus menerapkan protokol kesehatan,” pungkasnya. (Pendam V/Brw/Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memberi sambutan dalam acara Pelantikan Rektor Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, Selasa (8/12).

Dari Rumah Dinasnya, Jalan Sedap Malam, Wali Kota Risma mengucapkan selamat kepada Dr. dr Sukadiono M.M atas terpilihnya sebagai rektor dengan masa jabatan 2020 - 2024.

“Selamat kepada Pak Rektor yang telah menjabat ketiga kalinya di UM Surabaya. Saya atas nama warga dan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengucapkan terima kasih karena selama ini memberikan sumbangsih yang luar biasa,” kata Risma saat memberikan sambutan secara virtual.

Ia menceritakan, selama Sukadiono memimpin UM Surabaya, banyak kerjasama yang dilakukan pemkot dengan universitas tersebut. 

Di antaranya adalah beberapa kegiatan yang menangani persoalan sosial. Terutama dalam menangani kasus anak-anak hingga yatim piatu. 

Karena itu, dia mengungkapkan rasa bangganya karena seluruh pimpinan Muhammadiyah menunjuk kembali Dr. dr Sukadiono M.M sebagai rektor untuk ketiga kalinya.

“Kita bukan hanya melihat data, tapi pembangunan secara fisik pun juga dilakukan. Makanya universitas ini berkembang sangat cepat dan pesat sehingga dapat bersanding dan sejajar dengan kampus swasta lainnya,” paparnya.

Presiden UCLG ASPAC ini berharap, meski sebentar lagi ia tak lagi menjabat sebagai Wali Kota Surabaya, namun UM Surabaya tetap dapat bekerjasama dengan pemkot dalam menangani berbagai persoalan kota. 

Bagi dia, selama ini cukup banyak penanganan yang tidak nampak dilakukan pemkot bersama kampus tersebut. Misalkan kenakalan remaja yang mungkin tidak banyak orang lain mengetahui hal itu.

“Jadi saya matur nuwun (terima kasih) yang sebesar-besarnya. Hanya Allah SWT yang bisa membalas kebaikan Pak Rektor beserta civitas akademik kepada kami, yang selama ini merasakan kerjasama mutualisme,” katanya.

Oleh sebab itu, wali kota yang mendapat anugerah gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Tongmyong, Busan Korea Selatan itu meyakini, ke depan Dr. dr Sukadiono M.M dapat membuat kampusnya terus berkembang dengan berbagai inovasi yang dimiliki. 

Bahkan, ia yakin, UM Surabaya dapat bersaing dengan universitas lain di seluruh dunia. 

“Selamat bertugas Pak Rektor,”pungkasnya. (Ar)



KABARPROGRESIF.COM: (Lamongan) Setidaknya, terdapat 500 personel gabungan yang terdiri dari unsur TNI-Polri yang disiagakan dalam ajang pemilihan Bupati di Lamongan esok.

Dalam apel pasukan pengamanan yang dipimpin oleh Bupati, Dandim dan Kapolres Lamongan, Selasa (8/12) beberapa penekanan pun dilakukan guna terwujudnya pesta demokrasi, salah satunya upaya meningkatkan pengamanan.

Dandim 0812/Lamongan, Letkol Inf Sidik Wiyono mengatakan, setidaknya pada ajang pemilihan mendatang, terdapat 500 personel pengamanan yang akan ditempatkan di beberapa titik tempat pemungutan suara.

Selain 1 SSK Brimob dari Bojonegoro, Sidik menuturkan jika upaya pengamanan itu nantinya juga melibatkan 1 SSK personel dari Kodim Lamongan hingga 2 SST Dalmas dari Polres Jombang.

“Pilkada ini, tidak seperti Pilkada sebelumnya. Sebab, Pilkada ini berjalan di tengah pandemi,” ujarnya.

Bukan hanya pengamanan saja, protokol kesehatan juga harus tetap berjalan selama proses pesta demokrasi di Lamongan tersebut. 

“Untuk itu, semua personel harus saling bersinergi,” pungkasnya. (Pendam V/Brw/Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pelaksanaan simulasi sekolah tatap muka yang berlangsung di pengajar atau guru dalam simulasi di hari kedua tersebut. Selasa (8/12), tampak berbeda.

Sebab, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini secara khusus hadir untuk menjadi pengajar atau guru dalam simulasi di hari kedua tersebut.

Belasan pelajar kelas IX, SMPN 1 Surabaya tampak begitu antusias. Mereka dengan seksama mendengarkan setiap paparan atau materi pelajaran yang disampaikan Wali Kota Risma. 

Tak hanya pelajar di SMPN 1 Surabaya, namun seluruh pelajar kelas IX jenjang SMP juga mengikuti materi yang disampaikan Wali Kota Risma melalui online.

Saat itu, wali kota perempuan pertama di Kota Pahlawan ini mengajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), tentang dampak positif dan negatif yang ditimbulkan dari globalisasi. 

"Persaingan kalian saat ini bukan antara pelajar SMPN 1 dengan SMP lain. Tapi persaingan kalian adalah dengan anak-anak di seluruh dunia. Itulah salah satu dampak globalisasi. Jadi kalian harus sehat, kalian harus kuat, supaya bisa mengalahkan mereka," kata Risma di sela paparannya.

Bagi Risma, menjadi sosok pengajar atau guru bagi pelajar Surabaya bukanlah yang pertama. 

Sebab, sebelumnya, ia sempat beberapa kali menjadi pengajar sekolah daring bagi anak-anak Surabaya. 

"Sebetulnya ini bukan pertama kali aku ngajar. Ini pertama kali anak-anak (simulasi) masuk sekolah. Mungkin mereka agak terlalu lama libur, jadi kemudian kita ajari pertama yang ringan-ringan dulu termasuk pelajaran saya," katanya.

Selain Risma, nantinya akan ada beberapa tokoh lain yang bakal menjadi pengajar dalam simulasi sekolah tatap muka. Salah satunya adalah Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Nico Afinta. 

"Nanti ada beberapa tokoh, Pak Kapolda Jatim juga nanti akan mengajar," ungkapnya.

Menurut dia, yang paling penting dalam simulasi ini adalah bagaimana membangkitkan kembali semangat anak-anak belajar di sekolah. 

Sebab, anak-anak sudah lama tidak menerima pembelajaran langsung secara tatap muka. 

"Mungkin biasanya juga ada yang masih tidur. Sekarang mereka harus dalam posisi ini kan (duduk di kelas), biasanya mereka gerak-gerak, mungkin juga bosan dia tadi, satu jam duduk," katanya.

Ia menilai, simulasi sekolah tatap muka ini dapat menjadi pendorong atau penyemangat belajar bagi anak-anak di masa transisi. 

Sehingga ketika sekolah nanti resmi dibuka, anak-anak kembali terbiasa disiplin dengan proses pembelajaran tatap muka. "Mungkin bisa untuk masa transisi. 

Tapi nanti kalau lama-lama mereka sudah biasa. Cuma kan mereka harus kita ajarkan disiplin, supaya tidak reborn. Mudah-mudahan tidak terjadi apa-apa," harapnya.

Risma menyebut, melalui simulasi ini diharapkan mendapat suatu gambaran bagaimana untuk evaluasi pelaksanaan ke depannya. 

Bagi dia, simulasi ini juga menjadi experience atau pengalaman bagi Pemerintah (Pemkot) Kota Surabaya untuk pelaksanaan sekolah tatap muka bagi jenjang pendidikan lain. 

"Sebetulnya sudah bagus, protokolnya sudah kita lakukan, kan kita tidak boleh lengah, namanya juga anak-anak," terang dia.

Ia menyatakan, meski vaksin Covid-19 sudah ada, nantinya konsep sekolah tatap muka dengan protokol kesehatan ketat ini akan terus dilakukan. 

Bahkan, untuk mendukung hal ini, pihaknya melibatkan ahli kesehatan masyarakat. 

"Saya minta seluruhnya meskipun ada vaksin protokol kesehatan tetap dijalankan. Dan Alhamdulillah, simulasinya sudah disiapkan dan itu juga yang diminta oleh perguruan tinggi, ilmu kesehatan, itu agar ada simulasi supaya ada experience," pungkasnya. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Lamongan) Danrem 082/CPYJ, Kolonel Inf M. Dariyanto meninjau program penggemukan sapi di Desa Jotosanur, Kecamatan Tikung, Kabupaten Lamongan, yang telah digagas oleh pihak Kodim.

Dikatakan Danrem, program penggemukan sapi tersebut nantinya diharapkan bisa merangkul setiap kelompok ternak maupun masyarakat yang sudah ada.

“Supaya mudah dipantau,” ujarnya, Selasa (8/12).

Rencananya, program itu juga akan melibatkan beberapa Dinas terkait, terlebih Dinas Peternakan setempat.

Sementara itu, Dandim 0812/Lamongan, Letkol Inf Sidik Wiyono mengungkapkan, bahwa kapasitas penggemukan sapi milik Kodim itu, masih mencapai 18 ekor. 

“Itu terdiri dari 10 sapi betina dan 8 ekor sapi jantan,” kata dia. (Pendam V/Brw/Ar)


Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive