Rabu, 09 Desember 2020



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Kodim 0830/Surabaya Utara bersama Polres Pelabuhan Tanjung Perak mengajak semua warga untuk ikut berpartisipasi mensukseskan pelaksanaan pemilihan Walikota Surabaya.

Sosialisasi Mobile pun, sengaja dilakukan oleh masing-masing pimpinan kedua institusi tersebut.

Beberapa lokasi, sengaja ditetapkan menjadi sasaran lokasi pelaksanaan sosialisasi mobile, termasuk diantaranya Jalan Gadukan dan beberapa area lain yang berada di wilayah tugas institusi tersebut.

“Himbauannya, mengenai penggunaan hak pilih dengan tetap berpedoman pada protokol kesehatan,” ujar Dandim, Rabu (9/12).

Langkah itu, sengaja dilakukan oleh para Perwira TNI-Polri tersebut. Pasalnya, partisipasi masyarakat pada ajang pemilihan saat ini, sangat menentukan perkembangan suatu daerah. 

“Suara masyarakat, itu penting. Maka dari itu gunakan suara pada pemilihan ini dengan sebaik mungkin,” pinta Dandim. (Pendam V/Brw/Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Boven Digoel, Papua) Setidaknya, terdapat 25 personel Satgas Pamtas Yonif Mekanis 516/CY yang ditempatkan di beberapa area pelaksanaan Pilkada di Kabupaten Boven Digoel, Papua.

Pengerahan personel itu, dikatakan oleh Letkol Inf Muhammad Radhi Rusin dalam apel gelar pasukan Pilkada serentak. 

“Untuk pemilihannya, sementara diundur. Tapi, pasukan ini sengaja kita siagakan dalamBpengamanan Pilkada disini,” ujarnya, Rabu (9/12).

Puluhan pasukan Branjangan itu, nantinya berada di bawah kendali langsung Lettu Inf Nirwan yang menjabat sebagai Danki Satgas Pamtas.

Beberapa penekanan pun, disampaikan oleh personel tersebut, termasuk diantaranya penerapan protokol kesehatan selama proses pemilihan berlangsung.

“Iya, itu nanti bersinergi dengan pihak Kepolisian dan Pemda Boven Digoel,” beber Dansatgas.

Dalam apel gelar pasukan itu, dirinya juga menekankan para personelnya untuk tetap bersikap netral. 

Ia menilai, netralitas merupakan salah satu kewajiban yang harus dijalankan oleh setiap prajurit TNI. 

“Netralitas, sudah harga mati. Pilkada ini harus berjalan jujur, adil dan tetap mengedepankan protokol kesehatan,” pungkasnya. (Pendam V/Brw/Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pasangan Calon (Paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Cawali-Cawawali) Surabaya, Machfud Arifin-Mujiaman, kalah mengenaskan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 25, Kelurahan Dr Soetomo, Kecamatan Tegalsari. 

Keoknya Paslon nomor urut 2 tersebut lantaran hanya dapat 20 suara. Padahal TPS tersebut tempat Machfud Arifin mencoblos.

Menurut Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 25 yang terletak di Jalan WR Soepratman, Chairani, dari 306 Daftar Pemilih Tetap (DPT), hanya 129 orang yang menggunakan hak pilihnya. Tiga diantaranya adalah Machfud Arifin, istri dan anaknya. 

"Total 128 suara sah dan satu suara tidak sah. Sehingga total ada 129 jumlah suara yang masuk dari 306 DPT," ujar Chairani, usai penghitungan suara, Rabu (9/12).

Dari 128 suara sah itu, Machfud Arifin-Mujiaman hanya mendapat 20 suara dan lawannya Eri Cahyadi-Armudji mendapat 108 suara. Selisih 

keduanya cukup jauh yaitu 88 suara atau 84,4 persen.

Pada Pilwali Surabaya ini, Machfud Arifin - Mujiaman didukung koalisi besar yang berisi 8 partai di pilkada Surabaya yakni PKB, PPP, PAN, Golkar, Gerindra, PKS, Demokrat dan Partai Masdem.  Koalisi tersebut melawan pasangan Eri Cahyadi - Mujiaman yang hanya diusung partai tunggal PDI-P dan didukung Partai Solidaritas Indonesia (PSI).  (Ar)




KABARPROGRRSIF.COM: (Surabaya) Calon Wali Kota Surabaya, nomor urut 01, Eri Cahyadi melaksanakan hak pilihnya di tempat pemungutan suara (TPS) 25, Balai RW IX Jalan Ketintang Selatan, Kelurahan Karah, kecamatan Jambangan, Surabaya, Rabu(9/12/2020) pagi.

Calon wali kota yang diusung PDIP, didukung PSI dan parpol non parlemen ini, mencoblos bersama istrinya Rini Indriani. Eri mendapat giliran urutan 43, sedangkan Rini, nomor 44.

Sebelum hadir di TPS, calon wali kota ini memohon doa dan sungkem kepada orang tuanya.

Sebelum memasuki TPS, Eri dan Rini yang sudah mengenakan masker dari rumah, kemudian mencuci tangan, menjalani pemeriksaan suhu tubuh dengan thermo gun, dan memakai sarung tangan yang telah disiapkan TPS.

Seusai mencoblos, Eri Cahyadi menyatakan optimistis memenangkan pemilihan Wali Kota Surabaya. Dukungan dari elemen masyarakat terus mengalir.

“Karena saya mendapat restu dari umi (ibu,red) saya, jadi saya optimis,” ungkap Eri Cahyadi.

Ia menyatakan, bahwa setiap kali dirinya melakukan apapun, selalu meminta restu orang tua dan sungkem. Termasuk pada saat dirinya maju sebagai Cawali di Pilkada Surabaya 2020. 

“Umi saya bilang, kamu harus lepas jabatanmu, kamu ikut calon wali kota, Umi Cuma minta satu, kamu harus sejahterakan warga Surabaya,” pungkas Eri Cahyadi.

Diketahui, jumlah pemilih di TPS 25 tersebut terdapat 469 pemilih, dengan rincian 220 pemilih laki-laki dan 249 pemilih perempuan. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Dalam upaya meningkatkan kemampuan, keahlian dan kualitas calon pengawak Alutsista TNI AL, Kepala Dinas Materiel Senjata dan Elektronika TNI Angkatan Laut (Kadissenlekal) Laksma TNI Endarto Pantja I memberikan pembekalan kepada Siswa Pendidikan Pembentukan Perwira (Diktukpa) TNI AL Angkatan ke-50 Korps Elektronika, di Aula Kodikdukum Kodiklatal, Surabaya, (09/12/2020).

Sebagai Corps Chief, Laksma TNI Endarto Pantja I memaparkan tentang Postur Perwira Korps Elektronika. Menurutnya sebagai seorang Pemimpin, Perwira Korps Elektronika harus bermoral, profesional, berani dan mempunyai kebanggaan.

Moral menjadi sangat penting karena akan mempengaruhi pola pikir dan cara bertindak dalam kehidupan sehari-hari. 

"Sehebat apapun seseorang, jika tanpa dilandasi dengan moral yang kuat, maka dia akan membawa kehancuran bagi diri sendiri, orang lain dan lingkungannya," pesan Kadissenlekal.

Perwira Korps Elektronika juga harus profesional dalam menguasai bidang tugas dan profesi sesuai dengan levelnya. Disamping juga memiliki keberanian serta sikap mental untuk selalu bertanggung jawab terhadap segala resiko dari keputusan atau tindakan yang telah diambil.

Memiliki kebanggaan terhadap status sosial juga tidak kalah penting baik sebagai seorang Perwira dan juga kebanggaan sebagai Korps Elektronika. 

Kebanggaan ini kemudian diimplementasikan dalam sikap yang selalu mengutamakan kepentingan dinas dan selalu menjaga nama baik institusi TNI AL.

Mengakhiri pembekalannya, Kadissenlekal berpesan bahwa tantangan tugas kedepan semakin kompleks sehingga para siswa sekalian wajib membekali diri dengan kemampuan profesi dan selalu mengikuti perkembangan teknologi Alutsista yang sangat pesat. (Pen Kodiklatal/Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Sebelum meninggalkan TPS 001 Jl Wiyung Indah Blok L/1-A Kelurahan Jajar Tunggal, Kecamatan Wiyung, Surabaya. usai menggunakan hak pilihnya, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menyatakan masih belum memiliki rencana apapun usai mengemban jabatan sebagai Wali Kota Surabaya terutama dalam konteks politik ataupun birokrasi.

Sebab, bagi dia jabatan adalah amanah karena itu tidak boleh diminta. Namun Risma mengakui telah memiliki rencana kegiatan lainnya. 

"Tapi saya punya rencana untuk kegiatan-kegiatan saya. Pertama saya juga akan coba berbisnis. Kedua ada beberapa perguruan tinggi minta saya juga jadi pengajar," ungkap Risma pada awak media, Rabu (9/12).

Risma pun berpesan kepada siapapun calon wali kota terpilih nanti agar program yang telah diinisiasi di Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dapat ditingkatkan. 

Baik itu dari sisi sosial maupun infrastrukturnya. Apalagi, selama ini Surabaya telah banyak meraih prestasi dan capaian di bidang nasional dan internasional.

"Saya berharap ini bisa dilanjutkan, bahkan ditingkatkan. Saya tidak ngomong bahwa saya paling bisa, tapi saya ingin menyampaikan bahwa banyak prestasi yang diraih oleh Surabaya. Prestasi itu dalam bentuk penghargaan ataupun dalam bentuk capaian-capaian," terangnya.

Ia mencontohkan, saat awal menjabat Wali Kota Surabaya, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Surabaya jauh berada dibawa kota-kota besar lain Indonesia. Namun, saat ini IPM Kota Surabaya dapat melampaui beberapa kota besar lain di Indonesia.

"Saat ini kita melampaui mereka. Siapa pernah bayangkan Surabaya bisa menjadi kota pariwisata. Kita mendapatkan penghargaan indeks pariwisata (Yokatta Wonderful Indonesia Tourism Awards 2018) terbaik Indonesia selama 3 tahun berturut-turut," paparnya.

Risma menilai, meski Surabaya tidak memiliki kekayaan alam maupun pemandangan yang bagus, tapi Kota Pahlawan ini dapat menjadi destinasi wisata di Indonesia. 

Karenanya, ia berharap kepada penerusnya nanti agar dapat meningkatkan hasil capaian tersebut.

"Sekarang ini pariwisata menjadi salah satu perebutan antar kota dan antar negara. Jadi semua larinya ke pariwisata, karena disitulah kita paling mudah mendapatkan pendapatan, maupun kesempatan kerja. Karena itu jangan sampai dilepas untuk Kota Surabaya, semakin lama harus semakin baik," pungkasnya.

Seusai menggunakan hak pilihnya, Risma bersama suami dan anak keduanya kembali berjalan kaki menuju rumah. 

Menariknya, di tengah perjalanan itu, ia sempat mampir di Pasar Krempyeng memborong jajanan pasar untuk awak media yang melakukan peliputan. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Lumajang) Komandan Kodim 0821/Lumajang, Letkol Inf Andi A. Wibowo menegaskan jika pihaknya bakal menginformasikan setiap perkembangan yang terjadi akibat erupsi Gunung Semeru.

Untuk saat ini, kata Andi, pihaknya bersama Pemda setempat telah menyiagakan posko siaga bencana gunung Semeru yang berada di Dusun Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.

“Posko itu memberikan setiap informasi dan imbauan ke masyarakat, terutama untuk selalu siap siaga apabila terjadi peningkatan aktifitas gunung,” kata dia.

Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati menambahkan, pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk tak mudah percaya setiap informasi yang belum diketahui kebenarannya terkait perubahan situasi Semeru.

Bahkan, ia mengungkapkan jika saat ini pihaknya sudah mengatur sistem penyampaian informasi terkait bencana erupsi Semeru. 

“Sehingga, tidak ada lagi penyebaran video maupun foto-foto yang dapat menimbulkan kepanikan di masyarakat,” ungkapnya. (Pendam V/Brw/Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Usai disambangi Calon Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, Wali Kota perempuan pertama di Kota Surabaya Tri Rismaharini akhirnya menggunakan hak pilihnya bersama suami dan anak keduanya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 001, Jl Wiyung Indah Blok L/1-A Kelurahan Jajar Tunggal, Kecamatan Wiyung, Surabaya, Rabu (9/12).

Dengan mengenakan baju batik, Sekitar pukul 07.25 WIB, Risma berangkat dari rumahnya bersama keluarga menuju ke TPS 001 dengan berjalan kaki yang berjarak sekitar 200 meter. 

Setiba di lokasi, ia juga sempat mengobrol beberapa saat dengan petugas TPS sebelum menyalurkan hak pilihnya.

Dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) di TPS 001 Kelurahan Jajar Tunggal ini, Wali Kota Risma berada di urutan nomor 110, Djoko Sapto Adji (suaminya) di nomor 109 dan Tantri Gunarni S (putri bungsu) di nomor 111. 

Sedangkan jumlah pemilih di TPS 001 ini sebanyak 380 orang, dengan pemilih laki laki 182, dan pemilih perempuan 198.

Menurut Wali Kota Risma, meski Pilkada 2020 berlangsung di tengah pandemi, dalam pelaksanaannya tetap berjalan lancar dengan protokol kesehatan ketat. 

Sebelum memasuki area TPS, pemilih yang hadir dicek suhu tubuhnya menggunakan thermo gun dan wajib memakai masker. Di wilayah TPSnya sendiri, mayoritas petugas diisi oleh perempuan.

"Alhamdulillah lancar ya, ini panitianya ibu-ibu karena Ibu RT-nya perempuan. Alhamdulillah bagus, sangat rapi (protokol kesehatan di TPS), aku pakai sarung tangan," pungkas Risma saat ditemui wartawan seusai menggunakan hak pilihnya. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Situbondo) Setelah sebelumnya mendapat peninjauan Dankodiklatal, Latihan Praktek (Lattek) Dopper yang merupakan rangkaian tahap Pendidikan Komando (Dikko) Angkatan ke-165 siswa Pendidikan Pertama Tamtama (Dikmata) TNI AL Angkatan ke XL  Gelombang 1 Tahab sargolan Kejuruan Infanteri Marinir di Puslatpur 5 Baluran Situbondo ini juga mendapat peninjauan dari Wadan Kodiklatal Brigjen TNI (Mar) Lukman, Rabu, (9/12/2020).

Turut hadir dalam peninjauan tersebut Dirjianbang Laksma TNI I Wayan Suarjaya, Inspektur Kodiklatal Kolonel Laut (S) Bambang Supriyanto, Dankodikmar Kolonel Marinir Sarjito, Paban IV Evadik Dirdiklat, Kolonel Mar Hadi S., Paban II Opsdik Kolonel Laut (P) Frans Herman, Danpusdikif Letkol Marinir Rino Rianto, Komandan PLP 5 baluran Letkol Marinir Agus Wahyudi serta Komandan Satgas Dikko 165

Dalam kunjungan tersebut Wadan Kodiklatal meninjau semua tahapan Lattek dopper mulai kesiapan fasilitas berupa sarana, senjata laras panjang yang digunakan, lintasan perembesan hingga personil yang menembak lattek Doper.

Disela sela kunjungan Wadan Kodiklatal menyampaikan bahwa Lattek dopper merupakan rangkaian dalam tahap Pendidikan Komando yang bertujuan untuk memberikan pengalaman dan ketrampilan bergerak di bawah lintasan tembakan peluru tajam sehingga siswa memiliki keyakinan, keberanian dan kemampuan untuk bergerak menuju sasaran di bawah lintasan tembakan peluru tajam.

Menurutnya Lattek ini menggunakan peluru tajam dengan resiko yang sangat tinggi. Oleh sebab itu agar para intruktur, pelatih dan pembimbing siswa memperhatikan kesiapan sarana prasarana termasuk senjata serta memberikan pengarahan kepada siswa agar menjalankan standar protap yang telah ditentukan.

Sedangkan Kepada para siswa Dikmata Marinir, Wadan Kodiklatal mengingatkan agar dalam Lattek Dopper para siswa selalu berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa Allah SWT supaya dalam lattek ini berjalan aman dan lancar baik personil maupun material,  selain itu agar lattek ini dilaksanakan dengan hati yang senang gembira dan ikhlas serta mengikuti perintah dari Instruktur dan pelatih. (Pen Kodiklatal/Ar)



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini hari ini menggunakan hak pilihnya di TPS 001 Jl Wiyung Indah Blok L/1-A Kelurahan Jajar Tunggal, Kecamatan Wiyung, Surabaya.

Sekitar pukul 07.25 WIB, Wali Kota Risma yang mengenakan baju batik berangkat dari rumahnya bersama suami dan anak keduanya menuju ke TPS 001 dengan berjalan kaki.

Setiba di TPS, Risma sempat mengobrol beberapa saat dengan petugas KPPS sebelum masuk ke lokasi pendaftaran.

Dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) di TPS 001 Kelurahan Jajar Tunggal ini, Tri Rismaharini berada di urutan nomor 110 Djoko Sapto Adji (suaminya) di nomor 109 dan Tantri Gunanrni (putri bungsu) di nomor 111.

Jumlah pemilih di TPS 001 ini sebanyak 380 orang, dengan pemilih laki laki 182, dan pemilih perempuan 198.

Sementara itu, pasangan calon (Paslon) Wali Kota nomer urut 01, Eri Cahyadi bersama istrinya mendatangi rumah pribadi Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di kawasan Wiyung Surabaya. 

Ia datang sebelum Wali Kota Risma berangkat longmarch menuju TPS - 01.

Dalam kesempatan itu, Eri Cahyadi mengaku tidak ada persiapan khusus menghadapi hari pencoblosan Pilkada Surabaya.

"Ya seperti biasanya lah. Saya malam sholat tahajud dan berdoa," ungkap Eri Cahyadi saat diwawancarai awak media di depan rumah Wali kota.

Eri juga mengaku sowan ke Wali Kota Risma sebelum mengambil hak suaranya, karena ingin meminta doa restu sebagai seorang ibu.

"Ya minta doa restu lah, kan Ibu e," pungkasnya. (Ar)


Selasa, 08 Desember 2020



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya)
PAC PDI Perjuangan Kecamatan Tenggilis Mejoyo Surabaya, menangkap  basah dugaan praktik politik uang di wilayah Kendangsari Gang 9 RT 01 RW 4 yang dilakukan seorang wanita dengan membagikan sejumlah uang ke warga, Selasa malam (8/12/2020).

Menurut Ketua PAC PDIP Kecamatan Tenggilis Mejoyo Sumardiono, dirinya mendapatkan laporan dari timnya bahwa ada seorang perempuan membawa amplop berisi uang 100 ribu yang diduga dibagikan ke warga Kendangsari gang 9 pada jam 7 malam.

Kemudian dia mendatangi lokasi kejadian untuk meminta penjelasan mengapa membagikan uang ke warga dan mengimbau memilih salah satu paslon menjelang coblosan. 

Namun belum sempat ditanya, perempuan tersebut berlari ke rumahnya dan mengunci pintu kamar.

"Dari teman-teman ada beberapa dari saksi yang terkait untuk memberikan mandat saksi, kebetulan di sana ternyata ada bagi-bagi uang yang dilakukan seseorang yang berjenis kelamin perempuan," kata Sumardiono di kantor Kecamatan Tenggilis Mejoyo.

Karena tak mendapatkan keterangan dari perempuan tersebut, Sumardiono melaporkan praktik politik uang yang ditemukannya ke Panwascam Tenggilis Mejoyo. 

"Dari hasil temuan kami tangkap basah tadi, teman-teman menemukan lembar isian beberapa orang yang menerima sejumlah 67 orang dan 14 yang belum diterimakan, berupa uang 1 juta 400 estimasi tadi per amplop mereka diberi 100 ribu," jelas Sumardiono.

Pengurus PAC PDIP Tenggilis Mejoyo ingin memantau perempuan tersebut, namun karena tidak ingin terjadi hal yang  tak diinginkan maka pihak Panwascam setempat yang mengawasinya.

"Tadi sempat masuk ke rumah tapi dengan jaminan tadi sempat sebenarnya teman-teman mau nyanggong disitu tapi dari panwas ada yang menjamin supaya tidak terjadi apa-apa jadi panwas yang mengawasi disana," imbuh Sumardiono.

Panwascam Tenggilis Mejoyo Fachmi Achmad, telah menerima laporan dugaan praktik politik uang yang dilaporkan PAC PDIP Tenggilis Mejoyo atas nama Agustinus Priyanto dengan nomor  /K-Jl.38-28/PM.06/XII/2020.

"Kami dari panwascam sendiri sudah menerima laporan ini, dan ada dari pihak panwascam Tenggilis Mejoyo yang mem follow up ke tempat kejadian," kata Fachmi.

Hingga berita ini ditulis, panwascam Tenggilis Mejoyo sedang berusaha membawa perempuan yang belum diketahui identitasnya tersebut untuk diamankan dan dimintai keterangan atas dugaan money politic dengan membagikan uang ke warga Kendangsari.

"Saat ini coba dibawa ke sini untuk dimintai keterangan," imbuhnya.

Panwascam Tenggilis Mejoyo masih menelusuri adanya temuan imbauan memilih salah satu paslon dari perempuan tersebut yang dilaporkan pelapor.

"Dari pelapor ada imbauan keterangan pelapor tapi kita harus menelusuri kebenarannya, dengan memanggil terlapor," pungkasnya. (Ar)








KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya telah menyiapkan “Kamar Hitung” untuk mengawal proses pelaksanaan Pilwali Surabaya, Rabu besok (9/12/2020). 

“Kamar Hitung” ini berfungsi mengendalikan arus data pungut, hitung dan rekapitulasi (punghitrek) mulai dari TPS hingga KPU (Komisi Pemilihan Umum).

Kepala Badan Saksi Pemilu Nasional (BSPN) Cabang Surabaya, Purwadi menjelaskan, “Kamar Hitung” ini juga berfungsi mendeteksi sejak awal kejanggalan dalam punghitrek dan menganalisis kejanggalan berdasarkan data atau dokumen yang telah dikumpulkan. 

“PDI Perjuangan sebagai partai yang modern, maka dalam proses pengawalan dan pengamanan suara menggunakan proses digitalisasi atau teknologi informasi yang dipusatkan dalam “Kamar Hitung”. Tim yang ada di “Kamar Hitung” ini tidak hanya kader PDI Perjuangan, tapi juga diisi relawan,” ujar Purwadi, saat konferensi pers di Kantor DPC PDI Perjuangan Surabaya, Selasa (8/12/2020).

Purwadi menjelaskan, teknis “Kamar Hitung” ini yakni dari saksi masuk ke pemeriksaan dokumen. 

Lalu diinput oleh tim input, kemudian dianalisa. Dari analisa akan muncul kejanggalan-kejanggalan jika ada. 

Dari kejanggalan itu, akan keluar persoalan hukumnya dan rekomendasinya juga turut keluar. Contoh rekomendasinya seperti hitung ulang atau coblos ulang.

Dalam tim “Kamar Hitung” ini, kata Purwadi, ada sebanyak 57 orang yang bertugas untuk menginput data, 67 komputer dan dua server, 25 orang penerima dokumen, 15 orang analisis data dan 15 orang pengarsipan.

Selain itu, Tim Adhoc “Kamar Hitung” juga melibatkan mahasiswa semester 1-3 sebanyak 85 orang. 

Mereka sebelumnya telah mendapatkan pelatihan sistem informasi dan teknologi dari BSPN. 

“Tim “Kamar Hitung” ini akan terus berkoordinasi dengan Biro Bantuan Hukum terkait jika ada gugatan,” jelasnya.

Menurut Purwadi, saksi yang telah disiapkan Tim Pemenangan Eri Cahyadi-Armudji, melaporkan jumlah pengguna hak suara, jumlah pemilih laki-laki dan perempuan, jumlah surat hingga suara rusak.

“Jika di TPS nanti ada surat suara rusak tidak dihitung atau surat suara tidak digunkana tidak dihitung akan ketahuan di “Kamar Hitung”. Begitu pula saat ada kekalahan di TPS, juga akan diketahui apakah bersifat sistematis atau tidak,” jelasnya.

Hasil dari kerja “Kamar Hitung” ini, kata Purwadi, akan bisa diketahui paling cepat sekitar pukul 20.30 WIB. 

“Kerja teknisnya di lapangan kami menggunakan cara manual atau menggunakan hardcopy-nya. Hasilnya resminya nanti akan disampaikan Pak Ketua DPC PDI Perjuangan,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya, Adi Sutarwijono menambahkan, Tim Eri-Armudji telah menyiapkan saksi-saksi di setiap TPS. 

Selain itu, juga menyiapkan “Kamar Hitung” untuk memastikan pelaksanaan Pilwali Surabaya berjalan jujur dan adil.

“Jadi apa yang direkap dan dihitung di TPS adalah murni suara masyarakat yang dicoblos. Makanya, kami juga siapkan Dokumen C Hasil, agar dokumen itu otentik,” tandasnya. (Ar)


Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive