Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Soft Launching Kota Lama, Gelar Sejumlah Paket Wisata

Sejumlah paket wisata digelar Pemkot Surabaya usai soft launching Kota Lama zona Eropa yang berada di kawasan Jalan Rajawali, Krembangan, Surabaya.

Cegah Narkoba di Kalangan ASN dan Pelajar, Pemkot Surabaya Gandeng BNN dan Polisi

Upaya Pemkot Surabaya memberantas Narkoba tak hanya di kalangan pelajar dan masyarakat, tetapi juga Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemkot.

Peluang Investasi untuk Pengembangan Eks THR-TRS

Pemkot Surabaya menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mempromosikan proyek peluang investasi di Kota Pahlawan. Diantaranya di kompleks eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS).

Tekan Laju Inflasi, Pemkot Rutin Gelar Pangan Murah

Untuk menekan laju inflasi agar masyarakat bisa mendapatkan komoditas bahan pangan dengan lebih murah, Pemkot Surabaya rutin menggulirkan program Gerakan Pangan Murah setiap bulan.

Pemkot Surabaya Komitmen Amankan Aset yang Dikuasai Pihak Ketiga

Berbagai upaya strategis terus dilakukan Pemkot Surabaya untuk memastikan aset daerah dapat dimanfaatkan secara optimal demi kepentingan warga dan pemerintah.

Minggu, 13 Desember 2020

Risma Ingin Ada Redundant untuk Unit Transfusi Darah di Surabaya


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyiapkan gedung Unit Transfusi Darah (UTD) baru sebagai redundant atau cadangan untuk mendukung program kemanusiaan PMI (Palang Merah Indonesia) Kota Surabaya. 

Rencananya, UTD baru ini bakal memanfaatkan Eks Gedung Kantor Kelurahan Dukuh Kupang Surabaya.

Pernyataan ini disampaikan Wali Kota Risma saat membuka Musyawarah Kota PMI Surabaya di UTD PMI, Jalan Embong Ploso No 7 Surabaya, Sabtu (23/12). 

"Kemarin bangunannya (Eks Kantor Kelurahan Dukuh Kupang) sudah kita perbaiki, itu bisa digunakan. Karena saya rasa tidak mungkin kalau kota sebesar Surabaya ini punya satu UTD PMI. Karena ini sangat penting untuk warga," kata Risma.

Risma mengakui, bahwa selama ini PMI telah banyak membantu Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. 

Tak hanya dalam konteks darah, tapi berbagai program sosial kemanusiaan lainnya.

"Jadi PMI Kota Surabaya bukan hanya menangani masalah darah, tapi juga membantu pemkot selama 24 jam. Bahkan pernah kejadian dalam satu hari itu sampai lima kecelakaan. Saya tidak bisa membayangkan jika PMI saat itu tidak membantu," ungkap dia.

Dalam kesempatan itu, wali kota perempuan pertama di Surabaya ini juga berharap nantinya ada keterlibatan dari para petugas PMI dalam program vaksinasi atau penyuntikan vaksin Covid-19. 

Program ini rencananya baru akan dilakukan pada Februari 2021 mendatang.

"Saya berharap PMI Surabaya tetap menjalankan tugas bukan hanya mainstream-nya di darah. Tadi saya titip supaya dapat membantu pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Kita pasti butuh banyak petugas, karena kan jumlahnya lebih besar dari pasien Covid-19," katanya.

Di samping itu pula, Risma juga mendorong warga Surabaya agar tidak perlu takut atau ragu untuk mendonorkan darahnya ke PMI. Sebab, ia memastikan bahwa PMI telah mengantisipasi dan mencegah terjadinya penularan Covid-19.

"Saya berharap sekali tidak usah ada keraguan, karena di PMI juga didampingi banyak tenaga medis. Tentunya tidak perlu diragukan terhadap keprofesionalan dari petugas PMI," pesan dia.

Bagi survivor atau penyintas Covid-19, Wali Kota Risma juga berharap mereka dapat mendonorkan plasma darahnya kepada PMI untuk membantu warga yang membutuhkan.

"Karena panjenengan (anda) sudah sehat selamat dari Covid-19, saya berharap itu (plasma darah) bisa dibantukan untuk saudara-saudara kita yang membutuhkan," pungkasnya. (Ar(

Surabaya Miliki 13 Tahura yang Sudah Diresmikan Risma


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Terhitung hingga saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) memastikan bahwa sebanyak 13 Taman Hutan Raya (Tahura) di berbagai titik di Surabaya sudah dibuka.

Pembukaan atau peresmian Tahura untuk kepentingan masyarakat itu dilakukan oleh Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.

Tentunya, ketika masyarakat atau para pengunjung masuk ke Tahura itu harus selalu menerapkan protokol kesehatan, karena saat ini masih masa pandemi.

“Sebanyak 13 Tahura di Surabaya sudah dibuka semuanya, tentu dengan protokol kesehatan. Seperti yang disampaikan Bu Wali, Tahura ini bisa menjadi alternative wisata saat libur natal dan tahun baru ini,” kata Kepala Dinas DKPP Kota Surabaya Yuniarto Herlambang, Sabtu (12/12).

Ia juga menjelaskan bahwa keunikan di Tahura Balasklumprik itu adalah ada spot sepeda airnya di bozem, ada camping untuk adik-adik Pramuka, ada ternak bebek, dan juga kawasannya sudah berbentuk hutan tanamannya ada sekitar 200 jenis, mulai dari tanaman pelindung, buah-buahan hingga tanaman pangan. 

Bahkan, kawasan ini juga dilengkapi Sentra Wisata Kuliner, sehingga tidak perlu keluar Tahura untuk mencari makan dan minum.

“Nah, ke depannya seperti yang disampaikan Bu Wali Kota, mungkin nanti akan ditambahkan binatang kijang di kawasan ini, nanti kami diskusikan lagi lebih lanjut,” pungkasnya. (Ar)

Kedisiplinan Warga Menurun, Pemkot Surabaya Imbau Warga Efektifkan Kembali Satgas Mandiri Demi Cegah Covid-19



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengimbau kepada seluruh warga Kota Surabaya untuk mengefektifkan kembali satgas-satgas mandiri di lingkungannya masing-masing. 

Sebab, Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya memperhatikan ada indikasi penurunan kedisiplinan dalam penerapan protokol kesehatan di tengah-tengah warga.

“Kalau kami perhatikan, kedisiplinan warga mulai menurun sekarang. Makanya, kami imbau kepada para pelaku usaha, tempat kerja dan tempat ibadah untuk mengefektifkan kembali satgas mandiri masing-masing demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Surabaya,” kata  Wakil Sekretaris IV Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya, Irvan Widyanto, Sabtu (12/12).

Kepala BPB Linmas Surabaya ini juga mengimbau kepada seluruh warga Kota Surabaya untuk terus disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan, yaitu dengan tetap memakai masker, jaga jarak dan selalu rutin cuci tangan. 

Sebab, akhir-akhir ini warga sudah mulai bersosialisasi dan kumpul-kumpul antar sesama. 

“Nah, ketika kumpul-kumpul itu pasti ada makan-makan yang kemudian melepas masker. Ketika melepas masker itu mereka kemudian keenakan ngobrol sehingga terkadang sampai lupa waktu. Nah, begini ini yang harus diantisipasi juga,” katanya.

Menurutnya, dalam bersosialisasi sehari-hari, terkadang hal-hal sepele bisa menjadi perantara penyebaran Covid-19. Bahkan, kebiasaan-kebiasaan yang dianggap normal, justru bisa menjadi faktor penyebaran Covid-19 dengan cepat.

Setidaknya, ada tiga alasan utama kenapa Covid-19 dapat menular dengan cepat. 

“Kita sering mengentengkan hal-hal sepele seperti ini, ‘mereka rekan kerjaku, jadi aku bisa membicarakan tanpa masker’, kemudian ada pula ‘mereka kan teman-teman dekatku, jadi aku bisa berbincang-bincang tanpa pakai masker’, dan ada pula ‘mereka kerabatku, jadi aku bisa mengobrol tanpa pakai masker’. Nah, jangan sampai kita melakukan tiga kesalahan fatal di atas, pakai selalu maskermu, dan jaga dirimu serta orang-orang di sekitarmu,” tegasnya.

Selain itu, Pelaksana Tugas Kepala Bakesbang Pol Surabaya ini juga menjelaskan bahwa untuk mencegah penyebaran Covid-19 ini, harus menghindari 3C, yaitu closed spaces atau ruang tertutup dengan ventilasi rendah, crowded place atau tempat yang padat orang atau kerumunan, dan close contact setting atau kontak dekat seperti percakapan jarak dekat.

Disamping itu, harus juga memerhatikan VDJ, yaitu ventilasi, durasi, dan jarak. Semakin faktor VDJ dijaga, maka semakin rendah risiko penyebaran Covid-19. 

Sebaliknya, saat ketiga faktor VDJ overlap, maka risiko penyebarannya sangat tinggi. 

“Jadi, ayo hindari 3C dan harus memperhatikan VDJ,” imbuhnya.

Ia pun kembali mengingatkan kepada semua pihak, terutama warga Kota Surabaya untuk tidak kendor menjaga dan mentaati protokol kesehatan yang sudah dilakukan sejak awal pandemi.

“Tidak boleh kendor dalam menjaga protokol kesehatan. Menurut kami, vaksin terbaik adalah perubahan perilaku dengan biasakan yang tidak biasa, dengan cara itu, Insya Allah Covid-19 di Surabaya akan segera selesai,” pungkasnya. (Ar(

Resmikan Tahura Balasklumprik, Risma Berharap Bisa Jadi Alternatif Wisata dan Meningkatkan Perekonomian Warga


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meresmikan Taman Hutan Raya (Tahura) Balasklumprik di komplek kantor Kelurahan Balasklumprik, Kecamatan Wiyung, Surabaya, Jumat (11/12). 

Proses peresmian itu ditandai dengan penandatanganan prasasti, pemotongan tumpeng, dan dilanjutkan dengan pemotongan untaian melati.

Saat itu, Risma juga sempat keliling di Tahura Balasklumprik itu, sembari memberikan makan bebek di bagian belakang Tahura itu. 

Bahkan, ia juga sempat melihat panen Lele di bozem yang ada di Tahura tersebut.

Pada kesempatan itu, Risma menjelaskan bahwa Tahura Balasklumprik itu luasnya sekitar 4 hektar dan penanamannya sudah dimulai sekitar Bulan Desember 2010. 

Kini, tanaman itu sudah tumbuh besar dan kawasan itu sudah berubah menjadi hutan, berbagai infrastruktur penunjangnya sudah jadi, sehingga dia berharap Tahura tersebut bisa menjadi tempat wisata sekaligus bisa meningkatkan income warga sekitar.

“Jadi, gerakan kita mengarah ke lingkungan karena kita mendapatkan oksigen dari tempat ini, sehingga nanti ini akan menjadi tempat wisata, dan sekaligus juga bisa meningkatkan perekonomian warga sekitar,” kata Risma.

Menurutnya, masuk ke Tahura itu gratis, tapi untuk beberapa venue seperti sepeda air nanti akan dikomunikasikan dengan warga setempat untuk pengelolaannya, sehingga nanti warga bisa mendapatkan akses ekonomi dari tempat tersebut. 

Ia mencontohkan seperti Mangrove Gunung Anyar yang tiketnya dengan cara membeli bibit mangrove.

“Jadi, warga yang cari bibit mangrove kemudian dijual kepada pengunjung, sehingga kita dapat bibit mangrove dan tidak perlu cari lagi, sedangkan warga juga bisa mendapatkan income. Mungkin nanti bisa juga dibuat seperti itu,” katanya.

Presiden UCLG ASPAC ini juga mengajak warga untuk memanfaatkan Sentra Wisata Kuliner yang ada di kawasan Tahura tersebut. 

Sebab, biasanya setelah diresmikan oleh Risma, akan semakin banyak pengunjungnya, sehingga banyaknya pengunjung itu harus dijadikan peluang oleh warga sekitar untuk berjualan demi mendapatkan income. 

“Ayo dimanfaatkan peluang ini, jangan sampai direbut oleh orang luar, karena tujuan pembangunan ini untuk kesejahteraan warga juga,” tegasnya.

Selain itu, Risma juga menyampaikan bahwa Tahura di Balasklumprik itu bisa dijadikan alternatif wisata di Surabaya, terutama di masa pandemi Covid-19 ini. 

Makanya, dia pun berharap kepada warga Kota Surabaya untuk memanfaatkan 13 Tahura di Surabaya untuk liburan pada Hari Natal dan tahun baru kali ini. 

“Saya harap warga liburan di sini saja atau di Tahura yang lainnya, ini penting untuk mengurangi resiko penularan virus Covid-19,” harapnya. (Ar)

Proyek Strategis Nasional Tanggul Sungai Kali Lamong Masuk Proses Lelang


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membantu Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya meneruskan pengerjaan proyek betonisasi tanggul Sungai Kali Lamong. 

Saat ini, tahapan pengerjaan tanggul yang berfungsi untuk menahan luapan Sungai Kali Lamong ini telah memasuki proses lelang.

“Ini sudah mulai dilelang, karena untuk Kali Lamong termasuk dalam program strategis nasional. Jadi dia (proyek) sudah mulai dilelang, mungkin sekarang dilaunching sekitar Rp 100 miliar,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Kota Surabaya, Erna Purnawati, Minggu (13/12).

Apabila proses lelang itu telah rampung, Erna memastikan bahwa Kementerian PUPR bisa langsung meneruskan pengerjaan proyek tanggul tersebut. 

Sebab, Pemkot Surabaya telah menyelesaikan terkait status tanah di lokasi proyek itu. 

“Insya allah kalau di sisi Surabaya tanahnya tidak ada masalah, jadi mereka sudah mulai melakukan pelelangan,” papar dia.

Meski demikian, Erna menyebut, sebelumnya pihaknya telah menyelesaikan pengerjaan tanggul Sungai Kali Lamong hingga mencapai sekitar 6 kilometer lebih. 

Pengerjaan yang dilakukan pemkot ini menggunakan metode konvensional. 

“Sudah 6 kilometer lebih yang kita kerjakan, terus kemudian dia (Kementerian PUPR) melanjutkan yang proyeknya dia,” terang dia.

Menurut Erna, pengerjaan betonisasi tanggul Sungai Kali Lamong yang dilakukan Kementerian PUPR ini bakal menggunakan spun pile. Sedangkan atasnya, rencananya dibangun menggunakan parapet beton. 

“Memang mahal tapi kan life time-nya sangat panjang,” katanya.

Bagi Erna, Pemkot Surabaya sangat terbantu dengan dimasukkannya tanggul Sungai Kali Lamong ke dalam salah satu proyek strategis nasional. 

Rencananya, proyek ini bakal dikerjakan pada bulan Januari 2021 mendatang.

“Jadi kita sangat diuntungkan karena Surabaya juga secara kondisi tanah semuanya sudah tidak ada masalah. Sudah dilelang ini, nanti Januari mulai kerja. Yang menangani Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo,” terang dia.

Erna menambahkan, selain status tanah di Sungai Kali Lamong sisi Surabaya sudah clear, akses jalan ke lokasi pembangunan juga tersedia. 

Tentunya hal ini akan semakin mendukung Kementerian PUPR dalam proses pengerjaan betonisasi tanggul tersebut. 

"Kita siapkan lahan, mereka yang membangunkan dan lelangnya mereka semua,” pungkas dia.

Sebagai informasi, tanggul Sungai Kali Lamong ini masuk dalam salah satu proyek strategis nasional. 

Hal tersebut berdasarkan pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 80 tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi Di Kawasan Gresik - Bangkalan - Mojokerto - Surabaya - Sidoarjo - Lamongan, Kawasan Bromo - Tengger - Semeru, serta Kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan. (Ar)

Risma Beberkan Alasan Banyak Tanam Pohon Beserta Teori Perantingannya


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengungkapkan alasan banyak menanam pohon di berbagai wilayah Kota Pahlawan, terutama di jalan-jalan protokol. 

Selain berfungsi untuk penghasil oksigen dan penyerap karbondioksida, pohon juga menambah suasana kota menjadi lebih sejuk dan asri.

"Kenapa Bu Risma tanam pohon banyak, karena supaya Surabaya lebih dingin. Karena kalau panas orang akan mudah emosi, mudah marah. Jadi kenapa kita harus tanam pohon sebanyak-banyaknya," kata Risma saat memberikan arahan kepada jajarannya di sela kegiatan kerja bakti di sekitaran Taman Mayangkara, Minggu (13/12).

Dalam arahannya itu, Risma juga menjelaskan tata cara atau teori perantingan pohon kepada jajaran Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya. 

Ini dilakukan agar petugas tidak sembarang dalam melakukan perantingan pohon.

"Kalau di atas itu banyak daun, maka pohon itu akan berat, sehingga kalau kena angin dia gampang tumbang karena daya dorongnya (angin) semakin tinggi. Karena itu pohon juga tidak boleh terlalu tinggi," ujarnya.

Di samping itu, Risma menyebut, ketika pohon itu terlalu banyak daun, maka cahaya matahari tidak masuk. 

Apalagi, saat terjadi angin kencang maka beban pohon akan semakin berat karena angin tidak bisa melintas di ranting dan daun. 

"Makanya daun-daun di atas harus diranting supaya cahaya matahari dan angin bisa lewat. Sehingga pohon itu tidak mudah roboh," paparnya.

Sedangkan jika cabang pohon itu banyak, maka yang harus dikurangi ialah yang cabang-cabang kecil. 

Sementara untuk cabang besar dibiarkan saja jika tidak mengganggu orang atau kendaraan melintas di jalan. 

"Kalau cabangnya banyak yang dikurangi cabang yang kecil-kecil. Cabang besar dibiarkan saja, kecuali kalau cabang besar itu mengganggu orang lewat atau dia sudah terlalu tinggi," jelasnya.

Menurut dia, memilih posisi cabang pohon yang akan dipangkas juga penting. Sebab, jika asal memotong cabang, hal itu juga dapat berakibat beban pohon akan semakin berat ketika diterjang angin kencang. 

"Jadi kalau misal ada pohon, ada cabang besar, usahakan itu cabangnya maksimal tiga. Tiga cabang itu dari tiga sisi berbeda. Segitiga itu paling sempurna kekuatannya," ungkap dia.

Selain memberikan arahan terkait cara perantingan pohon, Risma juga kembali mengingatkan jajarannya agar memangkas cabang pohon yang terlalu rendah dan mengganggu pedestrian jalan. 

Ini dilakukan agar ketika ada orang melintas, ia tetap berada di jalur pedestrian itu.

"Agar orang bisa lewat (pedestrian). Kalau orang tidak bisa lewat maka orang itu akan turun ke jalan nanti kalau tertabrak mobil maka kita yang salah," pungkasnya.

Pada kegiatan kerja bakti perantingan pohon yang berlangsung di sekitaran Taman Mayangkara tersebut, DKRTH Surabaya juga menerjunkan beberapa unit mobil sky walker. Ini dilakukan agar ranting-ranting pohon yang tinggi dapat terjangkau dengan mudah. (Ar)

Kota Mulia yang dulu Sepi, Kini Digandrungi Masyarakat


KABARPROGRESIF.COM: (Puncak Jaya, Papua) Keberadaan Satgas Pamrahwan Yonif Raider 500/Sikatan, ternyata mampu merubah suasana. Salah satunya, menyulap suasana Kota Mulia. Sebuah daerah yang berada di Kabupaten Puncak Jaya, Papua.

Daerah yang berpotensi terjadinya konflik itu, seketika menjadi suatu daerah yang memiliki daya tarik wisata tersendiri bagi masyarakat Puncak Jaya.

Nuansa cantik pun tak terelakan ketika masyarakat melewati ketinggian Kota Mulia yang merupakan salah satu jalur penghubung antara Distrik Mulia dan Yamo.

Betapa tidak, pelintas akan dihibur dengan adanya destinasi wisata yang sengaja digagas oleh pasukan di bawah kendali Letkol Inf Yoki Malinton Kurniafari tersebut.

Beberapa pos merah putih yang merupakan pos para pasukan Satgas, seketika berubah menjadi suatu spot wisata. Hampir saban akhir pekan, lokasi itu sering kali ramai dikunjungi oleh masyarakat untuk menghilangkan penat.

“Tidak ada biaya. Siapapun bebas mengunjungi lokasi itu,” ujar Dansatgas Pamrahwan ketika dihubungi melalui via seluler miliknya, Minggu (13/12).

Bahkan, dirinya pun mengapresiasi inisiatif yang sengaja digagas oleh personelnya tersebut. 

Menurutnya, keberadaan wisata pos Merah Putih itu, diyakini mampu meningkatkan Kemanunggalan antara TNI dan rakyat. 

“Kita suguhkan semua itu untuk masyarakat, warga Papua. Khususnya Puncak Jaya,” ungkapnya.

Fitri Manaf (17) salah satu pengunjung wisata itu mengatakan jika dirinya harus berela menempuh jarak sejauh 3 kilometer untuk bisa menikmati aneka pemandangan di lokasi tersebut.


Tak tanggung-tanggung, Fitri berujar jika kedatangannya tersebut tak hanya seorang diri. Terkadang, ia berangkat bersama rombongan dengan menaiki motor.

“Sama teman-teman sekolah. Kita berangkat naik motor kesini,” kata dia. (Pendam V/Brw/Ar)

Jelang Libur dan Cuti Bersama 2020, Risma Keluarkan 2 SE Sekaligus untuk Antisipasi Covid-19


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Menjelang Libur Natal dan cuti bersama tahun 2020, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengeluarkan dua Surat Edaran (SE) sekaligus untuk antisipasi penyebaran Covid-19. 

Masing-masing SE itu tertanggal 10 Desember 2020 dengan tujuan dan nomor surat yang berbeda.

SE pertama bernomor 443/11047/436.8.4/2020 yang ditujukan kepada Penanggung Jawab/Pemberi Kerja/Pengelola Tempat Kerja/Usaha. 

Kemudian SE kedua bernomor 443/11048/436.8.4/2020 yang ditujukan kepada Ketua RW/RT, Pemilik/Pengelola Kos, Pengelola Hotel, Pengelola Apartemen, Pengembang/Pengelola Perumahan.

Dalam SE pertama itu, Risma menyampaikan bahwa menindaklanjuti Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No. 440/5876/SJ Tanggal 21 Oktober 2020 Tentang Antisipasi Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) pada Libur dan Cuti Bersama Tahun 2020, dengan ini disampaikan agar Penanggung Jawab/Pemberi Kerja/Pengelola Tempat Kerja/Usaha bersama dengan Satgas Mandiri tanggap Covid-19 di tempat kerja/usaha masing-masing.

“Sehubungan masih dalam masa Pandemi Covid-19, maka diimbau kepada seluruh pekerja/karyawan untuk tidak melakukan perjalanan liburan ke luar Kota Surabaya serta tetap berkumpul bersama keluarga di tempat tinggal masing-masing, serta melakukan persiapan dalam menghadapi potensi bencana antara lain hujan lebat disertai angin kencang, dan gelombang tinggi air laut sesuai dengan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG),” kata Risma dalam SE-nya, Minggu (13/12).

Kemudian bagi pekerja atau karyawan setelah melakukan perjalanan ke luar Kota Surabaya lebih dari 3 (hari), wajib untuk menunjukkan hasil RT-PCR/Swab negatif pada saat datang ke Surabaya. 

Apabila belum memiliki hasil RT-PCR/Swab, maka dapat melakukan pemeriksaan RT-PCR/Swab tes pada Fasilitas Layanan Kesehatan milik Pemerintah Kota Surabaya.

“Bisa di puskesmas sesuai domisili masing-masing pada hari dan jam pelayanan (bagi pekerja/karyawan yang ber KTP Kota Surabaya), atau langsung ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda), Jl. Gayungsari Barat No.124 Surabaya (layanan 24 jam) dengan persayaratan yang telah ditentukan, dan tidak dipungut biaya bagi pekerja/karyawan yang ber KTP Surabaya, sedangkan untuk yang ber KTP luar Kota Surabaya dikenakan biaya Rp 125.000 per orang,” ujarnya.

Sementara SE kedua, Risma menyampaikan bahwa menindaklanjuti Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No.440/587/SJ Tanggal 21 Oktober 2020 Tentang Antisipasi Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) pada Libur dan Cuti Bersama Tahun 2020, disampaikan agar Ketua RW/RT, Pemilik/Pengelola Kos, Pengelola Hotel, Pengelola Apartemen, Pengembang/Pengelola Perumahan bersama dengan Satgas Kampung Tangguh Semeru Wani Jogo Suroboyo atau Satgas Mandiri tanggap Covid-19 untuk menyampaikan kepada warga atau penghuninya masing-masing.

“Sehubungan masih dalam masa Pandemi Covid-19, maka diimbau kepada warga/penghuni untuk tidak melakukan perjalanan liburan ke luar Kota Surabaya serta tetap berkumpul dan/atau melakukan kegiatan bersama keluarga di lingkungan tempat tinggal masing-masing, sambil menyiapkan diri dan lingkungan dalam menghadapi potensi bencana antara lain hujan lebat disertai angin kencang dan gelombang tinggi air laut sesuai prediksi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG),” kata Risma dalam SE keduanya.

Kemudian bagi warga/penghuni setelah melakukan perjalanan dari luar Kota Surabaya lebih dari 2 (dua) hari, maka wajib untuk menunjukkan hasil RT-PCR/Swab negatif pada saat datang ke Surabaya. 

Apabila belum memiliki hasil RT-PCR/Swab, maka dapat melakukan pemeriksaan RT-PCR/Swab pada Fasilitas Layanan Kesehatan milik Pemerintah Kota Surabaya.

“Bisa di puskesmas sesuai domisili masing-masing pada hari dan jam pelayanan (bagi pekerja/karyawan yang ber KTP Kota Surabaya), atau langsung ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda), Jl. Gayungsari Barat No.124 Surabaya (layanan 24 jam) dengan persayaratan yang telah ditentukan, dan tidak dipungut biaya bagi pekerja/karyawan yang ber KTP Surabaya, sedangkan untuk yang ber KTP luar Kota Surabaya dikenakan biaya Rp 125.000 per orang,” ujarnya.

Bahkan, ia juga meminta sebelum hasil pemeriksaan RT-PCR/Swab keluar, warga/penghuni itu diminta untuk melakukan karantina mandiri di rumah dan pemantauan mandiri terhadap gejala yang timbul selama 14 (empat belas) hari.

“Ini harus diperhatikan karena libur panjang beberapa waktu lalu, ada peningkatan kasus. Makanya, saya sampaikan berkali-kali kepada warga untuk tidak berlibur ke luar kota dulu, sekali ini saja,” pungkasnya. (Ar)

Wujudkan Gerakan Bermasker, Anggota Koramil Dikerahkan


KABARPROGRESIF.COM: (Lamongan) Upaya pemutusan rantai penyebaran pandemi Covid-19 di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, terus digeber oleh pihak Kodim 0812/Lamongan di bawah kendali Letkol Inf Sidik Wiyono.

Tak tanggung-tanggung, kali ini dalam upaya mewujudkan gerakan tersebut, Perwira Menengah TNI-AD itu mengerahkan seluruh anggota Koramil di setiap wilayah teritorialnya.

Setidaknya, beberapa anggota Kodim terlihat berjaga-jaga di setiap pos yang berada di lokasi umum, atau tempat yang rentan terjadinya kerumunan massa.

“Jadi, di setiap tempat-tempat yang rawan terjadi keramaian itu ada posko. Disana ada anggota Koramil yang berjaga,” ujar Sidik, Minggu, (13/12).

Bukan hanya itu saja, Dandim menambahkan jika anggotanya tersebut juga harus melakukan berbagai upaya yang diyakini mampu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mematuhi protokol kesehatan.

“Mereka juga harus mengedukasi warga. Sebab, protokol kesehatan itu sangat penting,” jelasnya.

Beberapa masker pun, terlihat di setiap pos masing-masing personel.

Bahkan, para anggota Kodim tersebut tak segan-segan memberikan teguran terhadap warga yang kedapatan tak mematuhi protokol kesehatan. 

“Sesudah itu, kita berikan masker. Sanksi teguran sengaja kita lakukan di tempat umum untuk memberikan efek jera,” tegas Dandim. (Pendam V/Brw/Ar)

Sabtu, 12 Desember 2020

Setetes darah dari Kodim Lamongan Untuk Rakyat


KABARPROGRESIF.COM: (Lamongan) Bakti sosial dalam rangka menyambut Hari Juang TNI-AD dan HUT Kodam V/Brawijaya masih bergulir di lingkungan Makodim 0812/Lamongan.

Kali ini, penyambutan hari besar itu ditandai dengan adanya aksi sosial berupa donor darah yang melibatkan beberapa elemen masyarakat di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. 

“Donor darah ini, wujud kepedulian kita (Kodim, red) ke masyarakat, khususnya yang membutuhkan darah,” ujar Letkol Sidik, Sabtu (12/12).

Darah dari prajurit dan elemen masyarakat itu, ujar Letkol Sidik, nantinya akan diserahkan ke pihak PMI setempat sebagai upaya pemenuhan stok darah yang kian menipis. 

“Sebab, antusias masyarakat untuk

mendonorkan darahnya mulai menurun di tengah pandemi ini,” ungkapnya. (Pendam V/Brw/Ar)

Bakti Sosial di Wilayah Korem 084/Bhaskara Jaya


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Ada yang berbeda pada pelaksanaan bakti sosial yang digelar oleh pihak Korem 084/Bhaskara Jaya saat ini, Sabtu (12/12).

Pasalnya, baksos itu bukan hanya digelar di satu lokasi saja. Namun, pembagian sembako itu juga berlangsung di beberapa wilayah teritorial Korem, diantaranya Surabaya hingga daerah-daerah lainnya di Pulau Madura, Jawa Timur.

Bahkan, keberadaan baksos itupun mendapat apresiasi dan dukungan dari salah satu komunitas moge di Surabaya.

“Baksos ini wujud kepedulian sesama di tengah pandemi. Baksos ini juga sebagai bentuk menyambut datangnya Hari Juang TNI-AD dan HUT Kodam V/Brawijaya,” ujar Danrem, Brigjen TNI Herman Hidayat Eko Atmojo.

Sandy Bramantya, Sekjen HDCI Surabaya mengungkapkan jika kegiatan itu nantinya bakal digelar setiap 2 bulan sekali. 

Ia menilai, di tengah pandemi Covid-19, Korem memiliki visi dan misi yang sama dengan pihaknya, terlebih melakukan penanggulangan di masyarakat.

“Ini sudah menjadi agenda rutin kami. Nantinya setiap 2 tahun sekali kita lakukan kegiatan pembagian sembako bersama unsur TNI maupun Polri,” ungkapnya. (Pendam V/Brw/Ar)

Satgas Pamrahwan Raider 500/Sikatan Karya Bakti di Distrik Sugapa


KABARPROGRESIF.COM: (Puncak Jaya, Papua) Bukan hanya sebatas memastikan stabilitas dan keamanan wilayah saja. Ternyata, keberadaan Satgas Pamrahwan Yonif Raider 500/Sikatan di Kabupaten Puncak Jaya, Papua, juga memiliki tugas penting dalam menjaga kelestarian alam.

Seperti yang dilakukan di halaman Gereja GKII Antiokhia, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Sabtu (12/12).

Beberapa prajurit asuhan Letkol Inf Yoki Malinton Kurniafari itu terlihat bersemangat membersihkan setiap sisi halaman Gereja. 

Selain Satgas, karya bakti itu juga dibantu oleh warga sekitar.

Dikatakan Yoki, karya bakti itu sengaja digelar dan dipusatkan di Gereja setempat. 

Pasalnya, upaya itu dilakukan dalam rangka menyambut adanya Natal tahun ini.

“Kedatangan kami sangat di respon baik oleh masyarakat. Warga juga ada yang ikut serta membantu karya bakti itu,” katanya.

Sementara itu, Henok Tigapau menilai, adanya Satgas Pamrahwan Yonif Raider 500/Sikatan di Distrik Sugapa, ternyata mampu membawa manfaat positif, terlebih mengenai keamanan dan kebersihan lingkungan.

Tak segan-segan, kata Henok, Satgas pun ikut serta membaur dengan warga setiap kali suatu acara Kampung maupun adat di Distrik tersebut. 

“Puji Tuhan, masyarakat sangat terbantu dengan adanya Satgas. Masyarakat menyambut baik keberadaan Satgas disini,” kata Pendeta Gereja GKII Antiokhia ini. (Pendam V/Brw/Ar)