Rabu, 23 Desember 2020


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo resmi menunjuk Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebagai Menteri Sosial (Mensos) pada Selasa (22/12) siang. 

Tentunya, ke depan Risma tak lagi berkantor di Balai Kota Surabaya dan pindah ke Jakarta.

Meski demikian, wali kota perempuan pertama di Kota Pahlawan ini mengaku tak bisa melupakan warga Surabaya. 

Bagi dia, tanpa adanya dukungan seluruh masyarakat, pembangunan di Kota Surabaya tak bisa maju pesat seperti sekarang ini hingga diakui seluruh dunia.

"Pertama saya terima kasih kepada warga Surabaya, selama 10 tahun bersama saya membangun Kota Surabaya. Sehingga Surabaya bukan hanya diakui di Indonesia tapi juga di dunia. Kedua juga data-data membuktikan bahwa warga Surabaya lebih sejahtera," kata Risma saat dihubungi awak media Surabaya melalui video call, Selasa (22/12) petang.

Oleh sebab itu, Risma kembali menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh warga Surabaya. 

Sebab, selama 10 tahun ia telah diberikan amanah dan kepercayaan sebagai Wali Kota Surabaya.

"Karena itu saya matur nuwun (terima kasih) atas kepercayaannya, selama 10 tahun warga Surabaya mempercayai saya sebagai Wali Kota Surabaya," tutur dia.

Presiden UCLG Aspac ini pun tak lupa memohon maaf kepada seluruh warga Surabaya apabila selama 10 tahun menjabat wali kota ada yang kurang berkenan. 

"Saya juga mohon maaf kalau selama 10 tahun ada yang kurang berkenan, saya mohon dimaafkan," ujarnya.

Meski ke depan ia tak lagi menjabat Wali Kota Surabaya dan lebih banyak tinggal di Jakarta, namun ia mengaku tak akan pernah bisa melupakan warga Surabaya. 

"Saya tetap Arek Suroboyo ya. Jadi saya tidak akan melupakan warga Surabaya yang saya benar-benar cintai," pungkasnya. (Ar)


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Meski telah diangkat secara mendadak menjadi Menteri Sosial (Mensos) RI oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggantikan Julian Batubara yang tersandung masalah Bansos.

Ternyata diam-diam Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini telah menyiapkan diri berbagai program ketika sudah definitif menjabat Mensos.

Risma sapaan Wali Kota perempuan pertama di Kota Pahlawan ini memberi bocoran program yang akan dilakukannya pertama kali saat melakukan aktifitasnya memimpin Kemensos.

"Pertama, aku mau benahi data dulu, pasti selisih. Itu ada kemarin itu belum meninggal, hari ini meninggal. Padahal data itu kan disepakati kemarin. Namun data itu validnya kesalahan, erornya rendah. Karena apapun geraknya sesuai data," kata Risma saat melakukan vidcall kepada para wartawan yang ngepos di Pemkot Surabaya, Selasa (22/12).

Ia juga menyampaikan, pemberian bantuan sosial kedepan tidak akan dilakukan seperti sebelumnya. Namun akan dirubah melalui sistem perbankan.

Hal ini untuk menghindari adanya pungutan liar maupun hal-hal lainnya yang tak diinginkan. Apalagi saat pandemi covid-19 dapat menimbulkan kerumunan memicu klaster baru.

"Lah kemudian pak presiden juga nyampaikan tidak lagi bentuk tunai-tunai begitu jadi modelnya sudah transfer-transfer begitu," ujarnya.

Bahkan, nantinya kata Risma, masyarakat tak hanya menerima bantuan saja. Tetapi juga akan dibekali berbagai ketrampilan seperti yang selama ini sudah dilakukannya di Kota Surabaya.

Alhasil, ide itu pun mendapat restu dari Presiden Jokowi.

"Kemudin yang ketiga tadi aku sudah matur ke pak presiden, bapak gimana kalau saya melakukan pemberdayaan, bukan hanya memberikan bantuan tetapi melatih mereka untuk PMKS ini untuk menjadi berdaya.
Jadi bukan hanya nerima-nerima bantuan tapi kita ajarkan mereka untuk berdaya. Kayak pahlawan ekonomi kayak kampung anak-anak negeri. Pak Presiden nyampaikan gak papa bu risma kan sudah pengalaman di surabaya melakukan apa jadi walikota," ungkap Risma.

Saat disinggung apakah program itu dapat dilaksanakan meski pandemi covid-19? Risma pun mengaku sudah memiliki strategi jitu. 

Caranya dengan melibatkan berbagai perguruan tinggi di daerah tersebut untuk membantu turut serta terlibat melakukan monitoring hingga pengawasan.

"Ya kan bisa caranya, nanti aku kerja sama dengan perguruan tinggi di daerah masing masing. Jadi misalkan, nantia kalu di Papua dengan Universitas Cendrawasih. Nanti disana ada perguruan tinggi apa? Nanti di Sumatera Utara dengan Perguruan Tinggi apa? Kayak gitu. Nanti kan monitoring dan evaluasi bisa terjaga sehingga golnya punya bisa kelihatan terukur gitu," pungkasnya. (Ar)


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Kendati telah dianggap sebagai Menteri Sosial (Mensos) RI, Tri Rismaharini tak langsung menerimanya.

Wali Kota perempuan pertama di Kota Pahlawan ini ternyata mengajukan beberapa keinginannya kepada Presiden Jokowi agar dapat melayani warga Surabaya hingga akhir masa jabatannya sebagai Wali Kota Surabaya.

"Jadi besok itu pelantikan ya. Jadi artinya aku baru resmi setelah pelantikan.Jadi Mensos itu setelah pelantikan. Yang kedua tadi aku matur kepada pak Presiden
Pak bagaimana Surabaya? Wes gak popo bu Risma nanti bisa pulang pergi gitu, sampai proses administrasinya seperti apa," kata Risma menirukan kalimat dari Presiden Jokowi saat video call dengan para wartawan Pemkot Surabaya, Selasa (22/12).

Bahkan ketika ditanya berarti rangkap jabatan? Risma tak menampiknya.

Namun untuk memastikan hal tersebut apakah tak menabrak aturan, Risma akan berkoordinasi terlebih dahulu meski Presiden Jokowi tak mempersoalkannya.

"Iya habis ini jam 7 aku meluncur ke rumah pak mendagri (Tito Karnavian). Aku juga konsultasi soal itu bagaimana jabatan. Aku juga ijin ke pak Presiden. Sudah bu Risma gak popo, nanti bu Risma riwa-riwi sementara," pungkas Risma menirukan ucapan Jokowi. (Ar)


KABARPROGRESIF.COM: (Puncak Jaya, Papua) Pos Kulirik yang berada di Kampung Karubate, Kabupaten Boven Digoel, Papua, saat ini dijadikan sasaran pelaksanaan

bakti sosial yang digelar oleh Satgas Pamrahwan Yonif Raider 500/Sikatan, Selasa (22/12).

Baksos itu, digelar dalam rangka menyambut datangnya hari Natal. Selain pengobata gratis, baksos yang dipimpi oleh Lettu Inf Aswin dan Lettu Inf Rei Wenda itu juga diwarnai dengan adanya pembagian Al-Kitab.

Alhasil, kegiatan itupun mendapat respon positif dari masyarakat sekitar, salah satunya Wonda (61), salah satu tokoh masyarakat di Kampug itu.

“Tepat bulan Desember, kehadiran Satgas ini membawa kedamaian bagi kami. Bulan Desember, adalah bulan yang penuh kasih penuh damai,” ujarnya.

Terpisah, Dansatgas Pamrahwan, Letkol Inf  Yoki Malinton Kurniafari menambahkan jika saat ini, pihaknya gencar menggelar aksi bakti sosial di beberapa lokasi Puncak Jaya.

Sebelumnya, kata Letkol Yoki, pihaknya juga menggelar baksos di Kampung Angin. 

Alhasil, baksos itupun mendapat sambutan hangat dari warga setempat.

“Diharapkan, baksos ini bisa memperkuat Kemanunggalan antara TNI dan rakyat,” pintanya. (Pendam V/Brw/Ar)



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Peringatan HUT Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad) di Makodam V/Brawijaya, Surabaya, digelar dengan cara yang sangat sederhana. 

Tak lupa, protokol kesehatan pun tetap diberlakukan pada prosesi peringatan tersebut.

Potong tumpeng yang dilakukan oleh Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Suharyanto bersama sang Istri, merupakan tanda jika Kowad saat ini telah memasuki usia baru, tepatnya ke-59 tahun.

Dengan diiringi berbagai harapan, dalam amanatnya Suharyanto mengungkapkan jika HUT Kowad tahun ini, diharapkan bisa menjadi sarana instropeksi diri terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab.

“Instropeksi inilah yang nantinya diharapkan dapat mengetahui berbagai kelemahan, ataupun kekurangan sebagai cambuk motivasi pengabdian agar lebih profesional,” kata Pangdam di Aula Makodam, Selasa (22/12).

Bukan hanya sebatas ajang intropeksi diri saja, ia menyebut jika peringatan tersebut tentunya bisa dijadikan suatu momentum untuk mengenang kembali jasa-jasa pendahulu.

“Terutama pada perintis wanita yang telah gigih bersemangat dan pantang menyerah untuk memperjuangkan persamaan derajat wanita Indonesia,” bebernya.

Ditambahkannya, keberadaan Kowad tak bisa dipisahkan dari organisasi Angkatan Darat. Untuk itu, kata Suharyanto, memasuki era globalisasi saat ini, Kowad diminta untuk lebih meningkatkan keimanan dan ketaqwaan.

“Kowad harus bisa menjaga dan menjunjung tinggi etika dan kepribadian wanita Indonesia, khususnya dalam menjaga harga diri, serta nama baik Kowad. Itu semua tertuang pada Sad Satya Sri Sena,” jelasnya. (Pendam V/Brw/Ar)



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini ibarat pepatah kacang tak kupa dari kulitnya.

Wali Kota Perempuan pertama di Kota Pahlawan itu seolah merasa berhutang budi terhadap para wartawan yang biasa ngepos di Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya yang sering mempublikasikan segala sepak terjangnya hingga terkenal di dunia nasional bahkan internasional.

Hal ini dapat dibuktikan, usai Risma sapaan Tri Rismharini diangkat sebagai Menteri Sosial (Mensos) RI 2020-2024, oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Risma melalui telepon seluler milik Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Fikser langsung menghubungi para wartawan yang biasa ngepos di Pemkot Surabaya.

Dalam pembicaraan lewat video call itu, Wali Kota perempuan pertama di Kota Pahlawan merasa tak percaya dengan amanah yang diberikan Presiden Jokowi.

Ia juga mengaku akan siap kendati cukup berat dengan tugas barunya menggantikan Julian Batubara yang tersandung masalah dana bansos dan ditangani KPK.

"Terima kasih, tapi iki berat rek. ya berat," kata Risma usai menerima ucapan selamat dari para wartawan, Selasa (22/12).

Ia menambahkan tugas berat yang diembannya sebagai Mensos karena selalu berhadapan dengan berbagai masalah kemanusiaan terutama kelangsungan kehidupan masyarakat apalagi ketika dilanda musibah.

"Karena yang ditangani semua orang susah sedih, sulit. Itu kementerian nangani wong susah kan. Jadi itu kan berat sebetulnya. Dari sisi tanggung jawab itu berat. Karena nangani orang dalam kondisi susah," pungkasnya. (Ar)



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M melantik dan mengambil sumpah 331 perwira baru lulusan Pendidikan Pembentukan Perwira (Diktukpa) TNI AL Angkatan ke-50 TA 2020 dalam upacara militer Prasetya Perwira (Praspa) melalui Video Conference (Vicon), Selasa, (22/12/2020).

Dalam pelaksanaan upacara Praspa tersebut Kasal beserta Lulusan terbaik dan perwakilan pengambilan sumpah berada di Plaza Mabesal sedangkan peserta Diktukpa lainya berada di Lapangan Laut Maluku Kodiklatal Bumimoro Surabaya.

Dari 331 orang perwira baru itu, 319 orang diantaranya adalah pria, sedangkan 12 orang sisanya adalah Korps Wanita TNI AL (Kowal). 

Lulusan terbaik diraih oleh Letda Laut (P) Arif Ranu Wibowo dan menjadi perwakilan pada penyematan tanda pangkat Letnan Dua oleh Kasal. Letda Laut (P) Arif Ranu Wibowo juga merupakan lulusan terbaik pada Korps Pelaut.

Sedangkan lulusan terbaik pada korps lainnya adalah: Korps Teknik diraih Letda Laut (T) Ngavif Ardani, AMD, Korps Elektronika diraih Letda Laut (E) Eko Trimarjoko, Korps Suplai diraih Letda Laut (S/W) Dyah Permani, Korps Marinir Letda Marinir Ibrahim, Korps Khusus diraih Letda Laut (KH) Djanu Dwi Widodo, SAP, Korps Kesehatan  diraih Letda Laut (K) Ramadan K dan Korps Polisi Militer diraih  Letda Laut (PM) Yanu Hartanto

Kasal dalam sambutannya menyampaikan ucapkan selamat kepada 331 perwira pertama alumni Diktukpa angkatan ke-50, yang telah selesai melaksanakan pendidikan dan kini telah dilantik menjadi seorang perwira TNI AL. Sebagai seorang perwira, maka para perwira remaja ini  dituntut untuk bertindak dan berpegang teguh kepada kode etik perwira TNI yaitu Budi Bhakti Wira Utama.

Hal ini juga harus disertai dengan perubahan pola pikir, pola sikap dan pola tindak yang mencerminkan sikap serta postur sebagai seorang perwira TNI AL, sehingga status strata keperwiraan tidak hanya terlihat dari pangkat yang disandang di bahu, namun dari karakter yang tertanam di dalam diri dan tampak dari perilaku keseharian.

Menurutnya, pendidikan pembentukan perwira yang ditempuh selama ini merupakan bagian dari prioritas pembangunan SDM  pajurit matra laut yang telah digariskan sebagai prioritas teratas sejak menjabat sebagai Kasal bulan Mei 2020 lalu.

Lebih lanjut disampaikan bahwa pembangunan manusia merupakan bagian esensial dari pembangunan kekuatan dan kemampuan TNI AL, khususnya pada strata perwira. Pendidikan perwira merupakan investasi SDM jangka panjang yang akan menentukan kelangsungan dan kemajuan organisasi TNI AL. 

Organisasi sangat membutuhkan personel yang kompeten dan berkarakter untuk menjadi pengawak organisasi TNI AL yang dibangun dan dibentuk dalam sebuah Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) yang terdiri dari KRI, pesawat udara, Marinir dan pangkalan.

Untuk itu, para perwira muda lulusan diktukpa angkatan ke-50 harus selalu siap sedia melaksanakan tugas dimanapun ditempatkan. Sebagai pemimpin pada strata perwira muda, harus mampu memahami dan menjabarkan perintah yang diberikan pimpinan dan atasan serta membina dan memimpin anak buahnya. Oleh sebab itu, harus bertindak dengan cermat dan sigap serta menjadi motor penggerak di satuannya masing-masing.

“Pemimpin yang berhasil harus mampu dan berani mengambil keputusan serta mempertanggungjawabkannya. Pemimpin yang berhasil juga bukan pemimpin yang tidak pernah gagal namun pemimpin yang terus membenahi diri dan belajar dari pengalaman,” tegas Kasal.

Adapun kegiatan di Mabesal ini dihadiri para pejabat Utama Mabesal dan Komandan Kodiklatal Laksda TNI Nurhidayat, sedangkan di Lapangan Laut Maluku Bumimoro hadir Wadan Kodiklatal Brigjen TNI Marinir Lukman ST., M.Si (Han), para Direktur, Komandan Kodik dan Pusdik dijajaran Kodiklatal. (Pen Kodiklatal/Ar)



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Rapat evaluasi yang dipimpin langsung oleh Kepala Staf Korem 084/Bhaskara Jaya, Kolonel Inf Handoko Nurseta kali ini, Selasa,(22/12), membahas adanya berbagai kendala program teritorial di setiap wilayah.

Dalam rapat evaluasi itu, setidaknya para Perwira yang mebidangi staf teritorial hingga para Danramil di wilayah Korem pun dilibatkan. 

“Untuk mengetahui apa kendala yang sering terjadi di lapangan,” ujar Kasrem di aula Bhaskara Jaya.

Beberapa perencanaan dalam rapat tersebut, kata Kolonel Handoko, telah dipaparkan oleh dirinya. 

Setiap penyusunan pelaporan di berbagai kegiatan teritorial pun, wajib dilakukan oleh setiap personel.

“Itu dimaksudkan agar dapat mencarikan solusi pemecahan terbaik dan memperoleh keyakinan terhadap pencapaian semua sasaran yang sebelumnya sudah ditetapkan,” katanya.

Tak tanggung-tanggung, ia menegaskan jika sistem pembuatan pelaporannya pun harus bisa disusun secara detail dengan berpedoman pada waktu pelaksanaan kegiatan teritorial.

“Demikian juga terkait peran Babinsa di era globalisasi ini. Itu tentunya memerlukan pengetahuan lebih. Kita harus bisa mengikuti perkembangan wilayah,” tegasnya. (Pendam V/Brw/Ar)


Selasa, 22 Desember 2020


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Peringatan Hari Ibu pada 22 Desember menjadi momentum untuk memperkuat kebijakan pro-perempuan di Kota Surabaya. Suara itu disampaikan para politisi perempuan dari PDI Perjuangan Kota Surabaya.

Penguatan kebijakan pro-perempuan di Surabaya, terus dilakukan di penghujung masa jabatan Wali Kota Tri Rismaharini, maupun setelah itu di bawah ‘nakhoda baru’ Eri Cahyadi-Armudji.

“Kita harus terus mendorong dan memastikan, tidak ada lagi diskriminasi pada kaum perempuan. Negara harus terus hadir memastikan semua kebijakannya tidak bias jender,” ujar Wakil Ketua DPC PDIP Surabaya, Dyah Katarina.

Anggota DPRD Surabaya itu mengatakan, saat ini sudah semakin banyak kaum perempuan yang berkiprah di sektor publik, mulai dari dunia pemerintahan, bisnis, pendidikan, hingga politik. 

“Tentu tren ini harus dijaga dan ditingkatkan. Kaum perempuan harus semakin banyak mengisi karir di ruang-ruang publik,” tegas Dyah.

Wakil Ketua PDIP Surabaya Khusnul Khotimah menambahkan, selama ini telah banyak kebijakan Pemkot Surabaya di era Wali Kota Bambang DH hingga Tri Rismaharini dan Wakil Wali Kota Whisnu Sakti Buana yang sukses mengarusutamakan kaum perempuan. Kebijakan tersebut harus terus didorong di era kepemimpinan Eri Cahyadi dan Armudji ke depan.

“Gender mainstreaming, termasuk dalam penyusunan APBD, harus menjadi landasan dalam politik kebijakan Eri Cahyadi-Armudji. Beliau berdua yang merupakan kader PDI Perjuangan pasti sangat memahami hal tersebut,” ujar Khusnul yang juga ketua Komisi D DPRD Surabaya.

Adapun Wakil Ketua PDIP Surabaya Siti Maryam menambahkan, kaum perempuan di Surabaya telah tumbuh menjadi kaum terdidik, kompeten, dan layak mengisi ruang-ruang publik. 

“Apa yang telah dicapai Ibu Megawati Soekarnoputri, Ibu Puan Maharani, dan Ibu Tri Rismaharini menunjukkan, perempuan bisa menjadi pemimpin tangguh di ruang publik. Banyak capaian lain tokoh-tokoh perempuan, yang menunjukkan peran sejajar kaum ibu dan kaum laki-laki di ruang publik,” ujarnya.

Maryam juga mengapresiasi kini semakin banyak kaum perempuan yang sukses berkiprah di dunia kewirausahaan, terutama UMKM. 

Kaum perempuan penggerak UMKM di kampung-kampung telah menjadi penyelamat ekonomi rakyat di tengah pandemi. 

Demikian pula dari sisi kesehatan, kaum ibu di kampung-kampung menjadi penggerak gaya hidup sehat dengan senam bersama dan pengembangan tanaman obat serta sayur berbasis urban farming yang sangat membantu di masa pandemi.

“Kaum perempuan terbukti bisa menjadi penggerak sehat jasmani dan sehat ekonomi. Kepemimpinan Eri Cahyadi-Armudji ke depan tentu juga punya fokus khusus pada pemberdayaan kaum perempuan,” papar anggota DPRD Surabaya itu.

Sementara itu, politisi perempuan yang juga Wakil Ketua PDIP Surabaya Agatha Retnosari menambahkan, Hari Ibu dilandasi kesadaran sejarah tentang peran perempuan di ranah publik yang sudah mengemuka sejak era perjuangan kemerdekaan. Hari Ibu diperingati menandai dilaksanakannya Kongres Perempuan Indonesia pada 22-25 Desember 1928.

“Ketika itu, para aktivis dan pejuang perempuan dari Jawa hingga Sumatera berkumpul. Kesadaran tentang nasionalisme Indonesia terbentuk, dan tuntutan-tuntutan yang berkaitan dengan peran perempuan di ruang publik semakin mengemuka,” jelasnya.

Hal itu menunjukkan kaum perempuan punya peran signifikan dalam perjuangan kemerdekaan. 

Presiden Sukarno kemudian melalui melalui Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959 menetapkan bahwa 22 Desember adalah Hari Ibu dan dirayakan secara nasional hingga saat ini.

“Kontribusi perempuan dalam perjuangan di ranah publik, khususnya di sektor politik, terus tumbuh hingga saat ini. Termasuk kita lihat dalam Pilkada Surabaya di mana kaum ibu bergotong royong, keluar-masuk kampung, memastikan kemenangan Eri-Armudji demi keberlanjutan pembangunan di Surabaya yang sudah sangat baik saat ini,” jelas Agatha yang juga anggota DPRD Provinsi Jatim. (Ar)





KABARPROGRESIF.COM: (Boven Digoel, Papua) Komitmen untuk terus memberikan yang terbaik bagi warga di wilayah perbatasan Indonesia-Papua Nugini terus dilakukan oleh Satgas Pamtas Yonif Mekanis 516/CY.

Saat ini, prajurit di bawah kendali Letkol Inf Muhammad Radhi Rusin itu menyasar rumah milik Gergorius (50), salah satu warga kurang mampu yang tinggal di Kampung Asikie, Kabupaten Boven Digoe, Papua, Selasa (22/12).

“Itu bagian dari pembinaan teritorial. Upaya itu, bisa menciptakan rasa asih dan asuh antara TNI dan rakyat di Boven Digoel,” kata Dansatgas.

Ia mengungkapkan, sebelum dilakukan renovasi, prajuritnya terlebih dahulu melakukan survei lokasi. 

Survei itu, kata Letkol Radhi, dinilai sangat penting untuk mengetahui kondisi perekonomian terhadap sasaran RTLH.

“Iya, sebelumnya kita lakukan pendataan. Kita ingin memahami secara betul kondisi bapak Gergorius,” pungkasnya.

Diketahui, sebelum dilakukan renovasi, kondisi rumah milik Gergorius bisa dikatakan sangat tidak layak untuk dihuni. Pasalnya, kondisi rumahbyang hanya bertembok bambu itu juga dijadikan kandang hewan ternak yang dimiliki oleh Gergorius.

Hal itu, diungkapkan oleh Wambey (34) salah satu tetangga Gergorius. Ia mengatakan jika tetangganya tersebut, tak segan-segan tidur bersama beberapa hewan ternaknya. 

“Tidurnya jadi satu. Bisa dibilang kalau itu rumah, sekaligus dijadikan kandang hewan ternak miliknya,” bebernya. (Pendam V/Brw/Ar)



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Tak hanya berkunjung ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya namun Kunjungan kerja anggota Komisi lll DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Bambang Dwi Hartono (BDH) dalam rangkaian reses perseorangan masa persidangan III Tahun sidang tahun 2020-2021 itu juga dilakukan di kantor Ahmad Riyadh UB, P.hD & Partners Advocates & Legal Consultan, Jl Juwono 23 Surabaya.

Legislator senayan asal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu ingin menimba aspirasi masyarakat dalam penegakkan hukun dan kewenangan pelaksanaan Undang-Undang (UU) dalam berbagai persoalan yang menurutnya, perlu mendapatkan revisi. 

Saat ngobrol santai dikantor Ahmad Riyadh UB, P.hD & Partners Advocates, Bambang DH sempat menjelaskan kinerja Komisi III dengan mitra di ekskutif, termasuk agenda Revisi UU Kejaksaan ke depan, guna memperkuat penegakkan hukum di Kejaksaan dalam menangani berbagai permasalahan hukum baik mulai penyelidikan, penyidikan, penuntutan dan eksekusi.

“Saya memang ingin menyerap aspirasi, saran dan suara dari bawah, termasuk kadang ngopi di beberapa tempat untuk mendengar aspirasi masyarakat. Sekarang giliran ke kantor pak Riyadh untuk ngobrol,” ungkap Bambang DH, Senin (21/12).

Ia juga menyoroti soal penerapan UU Informasi dan Transkasi Elektronik (ITE) yang terkadang kurang sesuai dengan nafas dan roh demokrasi di Indonesia.

“Ya itulah, saya sedang mencari masukan yang prinsipnya jangan sampai UU ITE justru mengekang demokrasi, atau mengurangi kebebasan berpendapat sebagai hak asasi manusia yang dijamin oleh negara dan dituangkan dalam UUD 1945,” kata dia, saat Ahmad Riyadh menyerahkan souvenir berupa beberapa buku karyanya berkaitan dengan hukum media, hukum administrasi negara dan Pancasila.

Ahmad Riyadh sendiri mengatakan, bahwa sementara ini memang kalau untuk hukum transaksi perdagangan dan sejenisnya penegakkannya sangat baik bahkan profesional. 

Ia juga menjawab pertanyaan politisi PDI Perjuangan itu soal perkembangan media berkaitan dengan penengakkan hukum. 

“UU Penyiaran waktu dibuat zaman itu masih baik dan sesuai, tetapi sekarang dengan penyiaran melalui youtube atau aplikasi lain, maka akan kesulitan untuk melakukan penegakan hukum secara profesional,” kata dia sambil memberikan buku terbarunya berjudul ‘Hukum Telematika dan Hukum Media Siber’.(Ar)


KABARPROGRESIF.COM: (Boven Digoel, Papua) Kemanunggalan antara TNI dan rakyat di daerah perbatasan Indonesia-Papua Nugini kian semakin kental. 

Nuansa kekeluargaan pun berhasil terjalin dengan apik.

Itu terbukti ketika Satgas Pamtas Yonif Mekanis 516/CY bergotong-royong dengan warga Kampung Tetop, Distrik Iniyandit, Kabupaten Boven Digoel, Papua mempecantik bangunan Gereja, Senin (21/12).

Dansatgas Pamtas, Letkol Inf Muhammad Radhi Rusin mengatakan jika upaya yang dilakukan oleh personelnya itu, merupakan wujud bakti TNI, terlebih Satuannya dalam mengemban tugas dan tanggung jawab di daerah perbatasan tersebut. 

“Kami juga dituntut untuk bisa memberikan rasa aman dan nyaman kepada warga,” ujarnya.

Instruksi itu, kata Letkol Radhi, seakan menjadi suatu amanah bagi dirinya untuk terus memberikan yang terbaik bagi warga di Boven Digoel.

“Sebisa mungkin, kami harus bisa melindungi dan menjadi pengayom bagi warga,” bebernya. (Pendam V/Brw/Ar)


Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive