KABARPROGRESIF.COM: (Ponorogo) Menteri Sosial (Mensos) RI, Tri Rismaharini menjelaskan, permasalahan kesejahteraan sosial yang ada di masyarakat itu bersifat kompleks.
Makanya penanganannya harus dilakukan secara komprehensif dan terintegrasi.
Meski demikian, ia mengaku harus mempelajari resource-resource apa yang ada di Kementerian Sosial.
Pernyataan itu, Risma sampaikan usai menyalurkan bantuan sosial di dua lokasi di Kabupaten Ponorogo. Yakni, LKS Orsos Rumah Kasih Sayang Desa Krebet, Kecamatan Jambon, serta Rumah Harapan di Desa Karangpatihan, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Minggu (27/12).
"Jadi ini lagi saya coba saya belum tahu resource-nya sumber-sumber yang bisa digunakan apa. Insya allah kita akan menanganinya secara komprehensif dan terintegrasi," kata Risma usai kunjungannya itu.
Oleh sebab itu, Risma ingin ke depan antar Direktorat Jenderal (Dirjen) yang ada di Kementerian Sosial bisa saling bersinergi dan bahu membahu dalam menyelesaikan masalah yang ada di masyarakat. Terutama masalah terkait kesejahteraan sosial.
"Jadi antar Dirjen itu bisa saling membantu. Kalau itu bisa maka penyelesaiannya itu akan terintegrasi cepat menyelesaikan masalah," paparnya.
Terkait penanganan masalah sosial di dua desa tersebut, Mensos Risma menyatakan, bahwa memang harus ada treatment khusus yang dilakukan.
Pasalnya, di setiap daerah itu pasti kondisi wilayah maupun warganya berbeda.
"Karena memang kan ada khusus. Jadi treatmennya ya harus khusus. Tidak bisa kemudian dibandingkan daerah lain yang kondisi warganya normal itu tidak bisa. Jadi apa-apa yang mereka bisa kerjakan maka itulah yang akan menjadi penyelesaian masalah," ungkapnya.
Makanya, dalam kunjungannya ini, Mensos Risma juga membawa bibit lele untuk dibagikan kepada warga di Desa Krebet.
Ia berharap bibit lele itu dapat segera dibudidayakan warga untuk menambah omzet penghasilan.
"Tadi kan kita lihat bagaimana bisa menambah income secepatnya. Maka kemudian, contohnya ternak ayam petelur, lele, yang mudah seperti itu. Itu akan mudah membantu selain tadi kerajinan tangan," terangnya.
Tak hanya itu, mantan Wali Kota Surabaya itu juga ingin, ke depan tak hanya lele maupun ayam petelur yang dapat dibudidayakan warga.
"Nanti apa lagi kalau (bertanam) sayur, pengeluarannya (warga) kan bisa turun," pungkasnya. (Ar)