Senin, 28 Desember 2020


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Jelang malam perayaan tahun baru, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bakal memasifkan razia kepada para pedagang terompet. 

Ini dilakukan untuk mencegah potensi penularan Covid-19 yang dapat terjadi melalui droplet atau percikan air liur.

Pengawasan atau razia serentak ini bakal intens dilakukan di 31 wilayah kecamatan Surabaya. 

Tak hanya di tempat-tempat kerumunan, pengawasan juga dilakukan di pasar, toko, pusat-pusat perbelanjaan hingga perbatasan pintu masuk ke Kota Surabaya.

Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana menyatakan, saat ini pemkot fokus untuk pengamanan malam tahun baru dan pasca libur panjang. 

Ini dilakukan untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus Covid-19. 

"Yang pasti akan ada operasi besar-besaran baik camat sudah kita instruksikan untuk pelarangan penjualan terompet dan pembatasan penjualan kembang api," kata Whisnu, Senin (28/12/2020)

Di samping itu pula, kata Whisnu, Pemkot Surabaya juga telah mengeluarkan Surat Edaran terkait pembatasan operasional aktivitas usaha di Surabaya saat malam tahun baru. 

Pembatasan operasional usaha pada 31 Desember 2020 nanti, diberlakukan hingga pukul 20.00 WIB.

"Semua (aktivitas usaha) jam 8 malam (tutup), saat malam tahun baru. Itu sudah kita tetapkan bersama Forkopimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah) dan nanti kita tegaskan juga, sosialisasikan lewat camat-camat," papar dia.

Bahkan, untuk mengintensifkan pengawasan saat malam tahun baru, pemkot bersama instansi terkait juga mendirikan posko di delapan perbatasan Kota Surabaya. 

Bagi warga luar kota yang tidak punya kepentingan atau urusan pekerjaan, diimbau agar tidak ke Surabaya saat malam tahun baru.

"Delapan batas kota yang masuk Surabaya juga akan kita lakukan filtrasi. Artinya, bukan penutupan total, tapi kita filter dari Dinkes (Dinas Kesehatan) juga siap, kita buka posko di delapan titik. Untuk masuk Surabaya ada posko untuk rapid test atau swab massal di sana," katanya.

Nantinya saat malam tahun baru, bagi warga Surabaya yang akan masuk ke kota diharuskan mengikuti swab yang telah disiapkan di delapan posko tersebut. 

Sementara itu, untuk warga luar Surabaya diimbau agar tidak masuk ke Kota Pahlawan jika tidak ada urusan mendesak. 

"Tapi kalau memang dia (warga luar Surabaya) ada kerja malam (di Surabaya), tetap boleh masuk dengan swab di tempat," kata WS sapaan lekatnya.

Whisnu menambahkan, pihaknya juga telah menginstruksikan para camat dan lurah agar mendata warganya yang usai bepergian ke luar kota saat libur Natal dan Tahun Baru. 

"Jadi yang datang warganya yang habis dari liburan lebih dari 3 hari akan kita lakukan swab lewat Puskesmas terdekat," jelas dia.

Di sisi lain, saat ini Pemkot Surabaya sedang merampungkan Peraturan Wali Kota (Perwali) yang baru terkait penegakan protokol kesehatan. 

Dalam Perwali baru itu, para camat dapat melakukan penegakan protokol kesehatan kepada warga yang melanggar, sehingga mereka tidak harus tergantung pada petugas Satpol PP. (Ar)



KABARPROGRESIF.COM: (Puncak Jaya, Papua) Satgas Pamrahwan Yonif Raider 500/Sikatan tak henti-hentinya untuk terus memberikan yang terbaik bagi waga di pedalaman Papua.

Kali ini, Satgas Yonif Raider 500/Sikatan menggelar pengobatan gratis yang ditujukan bagi warga di Kampung Wuyuneri, Kabupaten Boven Digoel.

Di lokasi itu, Satgas dibekali berbagai perlengkapan kesehatan. Dipimpin oleh Lettu Inf Aswin, Satgas memeriksa satu-persatu kondisi kesehatan warga di pedalaman Kampung itu.

“Kesehatan warga di pedalaman, itu prioritas bagi kami,” ujarnya, Senin (28/12).

Terpisah, Dansatgas Pamrahwan, Letkol Inf Yoki Malinton Kurniafari menegaskan jika sebelumnya, program itu sudah masuk dalam rutinitas yang harus dilaksanakan oleh Satgas ketika berada di wilayah penugasan. 

“Itu berlaku di setiap pos, dan itu harus dilaksanakan secara intens,” tegasnya. (Pendam V/Brw/Ar)



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana melanjutkan silaturrahmi dan koordinasinya dengan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Kota Surabaya. 

Setelah sebelumnya berkunjung ke Kapolrestabes Surabaya, Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, dan Danrem Bhaskara Jaya, kini Whisnu berkunjung ke kantor Kepala Kejaksaan Negeri Surabaya, Senin (28/12/2020).

Seusai bertemu Kajari Surabaya, Whisnu menjelaskan bahwa pada prinsipnya dia ingin menyelesaikan masa jabatannya dalam kondisi aman dan clear semuanya. 

Apalagi dia harus mengelola Surabaya yang besar ini hanya dalam waktu sekitar dua bulanan, sehingga dia berharap bisa aman semuanya.

“Termasuk dalam rangka menghadapi malam tahun baru ini, saya tadi sampaikan mohon tuntunan dan bimbingannya, karena saya yang paling junior di sini,” kata Whisnu.

Menurutnya, selama dua bulan ini ia mengaku akan melanjutkan berbagai hal yang telah ditinggalkan oleh Tri Rismaharini (Risma) yang saat ini sudah menjabat Menteri Sosial. 

Selain itu, Whisnu mengaku sudah meminta bimbingan Kajari Surabaya untuk proses pertanggungjawaban akhir tahun.

“Supaya semuanya clear. Surabaya kan selama ini dari urusan pengeluaran pemerintah sudah WTP (wajar tanpa pengecualian) selama delapan tahun berturut-turut. Kita akan pertahankan itu terus,” tegasnya.

Oleh karena itu, ia memastikan hari ini akan menggelar rapat internal dengan jajaran Pemkot Surabaya untuk menginventarisir apa saja yang bisa dikerjakan dalam waktu dua bulan ke depan ini. 

Termasuk soal pencairan dana hibah ke Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo, soal sekolah tatap muka hingga soal persiapan kedatangan vaksin Covid-19 ke Surabaya. 

“Jadi, habis ini kita akan rapat internal,” tegasnya.

Di samping itu, ia juga memastikan bahwa Forpimda siap memberikan contoh untuk dilakukan vaksinasi, sehingga dia mengaku bersama Forpimda sudah siap untuk divaksin pertama kali jika vaksin itu sudah turun ke Surabaya. 

“Iya siap. Mungkin Pak Kajari juga nanti, kita akan memberikan contoh untuk divaksin pertama kali jika vaksin itu sudah turun ke Surabaya,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Kejaksaan Negeri Surabaya Anton Delianto memastikan jajaran Kejaksaan Negeri Surabaya akan terus membantu dan memberikan pendampingan kepada Pemkot Surabaya sesuai dengan MoU atau perjanjian yang telah dilakukan sebelumnya.

“Termasuk pendampingan dalam pelaporan pertanggungjawaban, dan juga pengembalian aset pemkot. Itu masih tetap, karena surat kuasa khusus dari pemkot ke Kejari Surabaya. Jadi, sinergitas yang sudah terbangun selama ini akan terus dilanjutkan,” pungkasnya. (Ar)



KABARPROGRESIF.COM: (Malang) Tim PJO TMMD, Brigjen TNI Sulistiyo memastikan kesiapan Kodim 0818/Malang-Batu sebelum dipastikan menjadi sasaran lokasi pelaksanaan TMMD 112 mendatang.

Jenderal bintang satu itu menyebut, TMMD merupakan program terpadu lintas sektoral yang dilakukan oleh pihak TNI dari semua Kesatuan. 

Upaya itu, dilakukan dalam rangka membantu Pemerintah Daerah sebagai upaya percepatan pembangunan. 

“Bisa fisik dan juga non fisik,” ujarnya, Senin (28/12)

Terpisah, Kepala Seksi Teritorial Korem, Mayor Inf Anton menambahkan jika kunjungan itu, dilakukan guna memantau kesiapan pihak Kodim ketika program TMDM sudah mulai berjalan.

Bahkan, ia juga berharap program itu nantinya bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat, terlebih warga di lokasi TMMD. 

“Terutama di lini kesejahteraan dan peningkatan ekonomi,” pungkasnya. (Pendam V/Brw/Ar)



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana melanjutkan silaturrahmi dan koordinasinya dengan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Kota Surabaya. 

Setelah sebelumnya berkunjung ke Kapolrestabes Surabaya dan Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, kini Whisnu berkunjung ke kantor Danrem Bhaskara Jaya di Jalan Ahmad Yani No 1, Siwalankerto, Surabaya, Senin (28/12/2020).

Dalam beberapa kunjungannya itu, ia menyampaikan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan memperketat pengamanan malam tahun baru, dan terus bersinergi dalam penanganan Covid-19 di Surabaya.

“Tadi kita bicarakan khususnya pengamanan malam tahun baru dan penanganan Covid-19. Karena selama ini penanganan Covid-19 di bawah, tiga pilar itu sudah efektif, sehingga kami berharap ini bisa terus dilanjutkan dan bisa terus bekerjasama dengan baik,” kata Whisnu usai bertemu Danrem.

Oleh karena itu, supaya ada persiapan matang tentang pengamanan malam tahun baru, maka dia memastikan akan menggelar rapat koordinasi antar Forpimda. Rapat tersebut khusus membahas persiapan pengamanan malam tahun baru dan pasca libur tahun baru.

“Mungkin nanti juga akan membahas persiapan penerimaan vaksin, sehingga kita bisa bersiap nanti,” tegasnya.

Ia juga memastikan bahwa Forpimda siap memberikan contoh untuk dilakukan vaksinasi, sehingga dia mengaku bersama Forpimda sudah siap untuk divaksin pertama kali jika vaksin itu sudah turun. 

“Iya siap. Kita akan memberikan contoh untuk divaksin,” imbuhnya.

Sementara itu, Komandan Korem 084/Bhaskara Jaya, Brigjen TNI Herman Hidayat Eko Atmojo mengatakan kedatangan Plt Wali Kota Surabaya itu memang untuk berkoordinasi soal pengamanan malam tahun baru. 

Ia juga memastikan bahwa sudah menyiapkan sejumlah personil untuk membantu pengamanan malam tahun baru.

“Nah, lebih rincinya nanti kita rapatkan lebih lanjut bersama Forpimda, termasuk tempat-tempatnya atau pos-posnya,” kata Brigjen TNI Herman.

Menurutnya, salah satu tugas prajurit TNI adalah membantu pemerintah daerah, sehingga dia memastikan bahwa personilnya nanti siap membantu pengamanan malam tahun baru.

“Kami siap mendukung! Kapan saja waktu dan kekuatannya berapa kami siap. Siapapun yang menjabat di situ (Pemkot Surabaya), TNI siap membantu dan mensukseskan kegiatan yang direncanakan oleh pemerintah kota,” pungkasnya. (Ar)



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan Angkatan Laut (Kodiklatal) kembali mengadakan Latihan Dalam Dinas (LDD) Reformasi Birokrasi yang dilaksanakan di Gedung R.Sudomo, Pusat Latihan Operasi Laut (Puslatopsla) Kodiklatal Bumimoro Surabaya, Senin (28/12/2020).

Kegiatan LDD tersebut diikuti oleh 100 prajurit dan PNS dari 23 satker jajaran Kodiklatal, diantaranya, Satker Staf Mako, Denmako, Kodikopsla, Kodikdukum, Kodikmar, Puslatdiksarmil, Puslatlekdalsen, Puslatopsla dan Puslatmar.

Latihan yang dilaksanakan selama dua hari tersebut, secara resmi dibuka oleh Paban I Renprogar Direktorat Umum (Ditum) Kodiklatal Kolonel Laut (S) Sunarto.

Dalam sambutanya Paban I Renprogar Ditum Kodiklatal menyampaikan bahwa LDD Reformasi Birokrasi ini merupakan tindak lanjut dari pembangunan Zone Integritas (ZI) Kodiklatal sekaligus persiapan pengisian dan penilaian LKE ZI tahun 2021 menuju WBK dan WBBM.

Reformasi birokrasi ini merupakan upaya menata ulang proses birokrasi dari tingkat level tertinggi hingga terendah.  

Selain itu, reformasi birokrasi ini juga merupakan upaya untuk merevisi dan membangun berbagai regulasi dan memodernkan berbagai kebijakan.

Sedangkan tujuan reformasi birokrasi adalah menciptakan birokrasi pemerintahan yang profesional dengan karakteristik adaptif, berintegritas, berkinerja tinggi, bebas dan bersih dari KKN, mampu melayani public, netral, sejahtera, berdedikasi dan memegang teguh nilai-nilai dasar dan kode etik aparatur negara. 

Sasaran dari Reformasi birokrasi adalah pemerintahan yang bersih, akuntabel dan berkinerja tinggi, pemerintahan yang efisien dan efektif serta pelayanan publik yang baik dan berkualitas dengan sembilan program meliputi delapan area perubahan dan satu monitoring evaluasi.

Usai acara pembukaan, para peserta dari masing-masing satker diberi kesempatan untuk memaparkan kesiapan satkernya dalam penyiapan materi dan administrasi dalam rangka pembangunan Zona integritas di satkernya, diawali dengan Tim dari Kodikmar, Kodikopsla, Kodikdukum dan beberapa satker lainnya. (Pen Kodiklatal/Ar)



KABARPROGRESIF.COM: (Boven Digoel, Papua) Momen hari raya natal berasa begitu kental di Kabupaten Boven Digoel, Papua.

Meski sudah terlewati, namun suasana itu tetap menyelimuti Kampung Kangewot, Distrik Waropko.

Di lokasi itu, Satgas Pamtas Yonif Mekanis 516/CY membagikan beberapa Al-Kitab dan bingkisan ke masyarakat.

“Sehingga, suasana harmonis dan toleransi antar umat beragama tetap terjaga. Ke depannya, harus lebih baik lagi,” ujar Letkol Inf Muhammad Radhi Rusin, Senin (28/12).

Selain bagi-bagi Al-Kitab, Satgas juga memberikan wejangan kerohanian kepada warga di Distrik tersebut.

Wejangan itu, kata Dansatgas, diyakini mampu meningkatkan keimanan masyarakat. 

“Keimanan harus ditingkatkan.

Apalagi, ini masih momentum natal,” katanya. (Pendam V/Brw/Ar)


Minggu, 27 Desember 2020


KABARPROGRESIF.COM: (Ponorogo) Para pejabat di lingkungan Pemkot Surabaya mengantarkan Tri Rismaharini hingga ke Kabupaten Ponorogo sebelum menuju ke DKI Jakarta, Minggu (27/12). 

Mereka pun turut serta blusukan bersama Menteri Sosial RI itu untuk menyalurkan bantuan sosial ke desa-desa di Ponorogo.

Meski di hari libur, para pejabat Pemkot Surabaya ini merelakan waktunya untuk mengawal Risma menggunakan mobil pribadi hingga ke Kabupaten Ponorogo. 

Bahkan, tak sedikit pula di antara mereka yang mengajak keluarganya. Ini dilakukan mereka sebagai bentuk penghormatan dan kecintaan kepada sosok perempuan yang pernah menjabat Wali Kota Surabaya itu.

Mereka di antaranya, M Fikser (Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Surabaya), Wiwiek Widiyanti (Kabag Umum dan Protokol Pemkot Surabaya), Eddy Christijanto (Kepala Satpol PP Surabaya), Irvan Wahyudrajat (Kepala Dishub Surabaya), Erna Purnawati (Kepala Dinas PU dan Bina Marga Surabaya), Febriadhitya Prajatara (Kabag Humas Pemkot Surabaya), Febria Rachmanita (Kepala Dinas Kesehatan Surabaya) hingga Ikhsan (Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkot Surabaya).

Mewakili seluruh pejabat dan karyawan di lingkungan Pemkot Surabaya, Kadiskominfo Kota Surabaya, M Fikser menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada Tri Rismaharini atas dedikasinya selama ini untuk warga Kota Pahlawan. 

Menurut dia, banyak pelajaran hidup yang diberikan Risma ketika dulu masih menjabat Wali Kota Surabaya.

"Terima kasih untuk seluruh pelajaran kehidupan yang selama ini diberikan kepada kami para stafnya di lingkungan Pemkot Surabaya. Dan ilmu itu sangat bermanfaat untuk kami bekerja di Surabaya bagaimana harus melayani warga Surabaya dengan baik," kata Fikser usai mengantarkan Risma hingga ke Ponorogo, Minggu (27/12).

Tak lupa, Fikser bersama seluruh karyawan di Pemkot Surabaya juga turut serta mendoakan Risma agar selalu diberikan kesuksesan dan kelancaran dalam menjalankan tugasnya sebagai Menteri Sosial RI.

"Kami mendoakan beliau (Risma, red) agar sehat selalu dalam menjalankan amanah yang lebih besar untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), amanah dari Presiden dan amanah dari rakyat Surabaya," tuturnya

Ia meyakini bahwa Risma mampu menjalankan amanahnya sebagai Menteri Sosial (Mensos) RI. 

Terutama dalam menyelesaikan masalah-masalah sosial yang ada di seluruh pelosok negeri. 

"Kami yakin bahwa Ibu (Risma) pasti bisa menyelesaikan amanah itu dengan baik. Karena beliau mempunyai kemampuan yang efektif untuk menyelesaikan masalah-masalah itu," jelasnya.

Mantan Kabag Humas Pemkot Surabaya ini pun mengaku rindu dan kangen saat dimana Risma mengajaknya makan bersama-sama usai bekerja. 

"Yang paling dirindukan pas najak makan. Karena bahasanya ibu (Risma) kalau ngajak makan itu kayak seorang ibu ngajak anaknya," ungkapnya.

Apalagi, kata Fikser, saat makan bersama Risma tidak pernah membedakan mana staf maupun pejabat struktural di Pemkot Surabaya. 

Selain itu, di saat makan pula Risma selalu memberikan masukan-masukan atau solusi terkait masalah pekerjaan.

"Bagi kami orang timur tempat makan itulah tempat yang sakral bagi keluarga. Karena beliau (Risma) membangun tim ini seperti keluarga. Karena di situ (meja makan, red) kita dinasihati, ditegur dan dikasihkan solusi," pungkas Fikser. (Ar)


KABARPROGRESIF.COM: (Ponorogo) Bola mata Tri Rismaharini pun berkaca-kaca saat berpamitan dengan para pejabat di lingkungan Pemkot Surabaya. 

Bahkan, Menteri Sosial (Mensos) RI yang baru dilantik itu pun tak kuasa menahan air mata saat naik mobil dan akan meneruskan perjalanannya menuju DKI Jakarta.

"Terima kasih. Terima kasih. Makasih ya," kata Risma kepada para pejabat pejabat Pemkot Surabaya usai menyalurkan bantuan sosial di dua lokasi di Kabupaten Ponorogo. Yakni, LKS Orsos Rumah Kasih Sayang Desa Krebet, Kecamatan Jambon, serta Rumah Harapan di Desa Karangpatihan, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Minggu (27/12).

Kendati sudah berada didalam mobil, Risma enggan memerintahkan sopirnya untuk meninggalkan lokasi. 

Tak banyak kata yang diucapkan Risma selain kalimat terima kasih kepada para pejabat Pemkot Surabaya yang meluangkan waktunya di hari libur untuk hadir melepas kepergian mantan pemimpinnya itu untuk menjalankan tugas barunya sebagai Mensos.

Tak hanya bola mata Risma yang terlihat berkaca-kaca. Namun hal serupa juga terlihat pada beberapa pejabat Pemkot Surabaya yang rela hadir dimasa akhir melepas tugas dari mantan Wali Kota Surabaya itu.

Selain memberi ucapan rasa terima kasihnya pada para pejabat Pemkot Surabaya, Risma juga memberikan ucapan yang sama kepada para jurnalis yang setiap hari ngepos di lingkungan Pemkot.

"Makasih yo rek," pungkas Risma sambil menyatukan kedua tangannya memberi salam. (Ar)


KABARPROGRESIF.COM: (Ponorogo) Menteri Sosial (Mensos) RI, Tri Rismaharini menjelaskan, permasalahan kesejahteraan sosial yang ada di masyarakat itu bersifat kompleks. 

Makanya penanganannya harus dilakukan secara komprehensif dan terintegrasi. 

Meski demikian, ia mengaku harus mempelajari resource-resource apa yang ada di Kementerian Sosial.

Pernyataan itu, Risma sampaikan usai menyalurkan bantuan sosial di dua lokasi di Kabupaten Ponorogo. Yakni, LKS Orsos Rumah Kasih Sayang Desa Krebet, Kecamatan Jambon, serta Rumah Harapan di Desa Karangpatihan, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Minggu (27/12).

"Jadi ini lagi saya coba saya belum tahu resource-nya sumber-sumber yang bisa digunakan apa. Insya allah kita akan menanganinya secara komprehensif dan terintegrasi," kata Risma usai kunjungannya itu.

Oleh sebab itu, Risma ingin ke depan antar Direktorat Jenderal (Dirjen) yang ada di Kementerian Sosial bisa saling bersinergi dan bahu membahu dalam menyelesaikan masalah yang ada di masyarakat. Terutama masalah terkait kesejahteraan sosial.

"Jadi antar Dirjen itu bisa saling membantu. Kalau itu bisa maka penyelesaiannya itu akan terintegrasi cepat menyelesaikan masalah," paparnya.

Terkait penanganan masalah sosial di dua desa tersebut, Mensos Risma menyatakan, bahwa memang harus ada treatment khusus yang dilakukan. 

Pasalnya, di setiap daerah itu pasti kondisi wilayah maupun warganya berbeda. 

"Karena memang kan ada khusus. Jadi treatmennya ya harus khusus. Tidak bisa kemudian dibandingkan daerah lain yang kondisi warganya normal itu tidak bisa. Jadi apa-apa yang mereka bisa kerjakan maka itulah yang akan menjadi penyelesaian masalah," ungkapnya.

Makanya, dalam kunjungannya ini, Mensos Risma juga membawa bibit lele untuk dibagikan kepada warga di Desa Krebet. 

Ia berharap bibit lele itu dapat segera dibudidayakan warga untuk menambah omzet penghasilan.

"Tadi kan kita lihat bagaimana bisa menambah income secepatnya. Maka kemudian, contohnya ternak ayam petelur, lele, yang mudah seperti itu. Itu akan mudah membantu selain tadi kerajinan tangan," terangnya.

Tak hanya itu, mantan Wali Kota Surabaya itu juga ingin, ke depan tak hanya lele maupun ayam petelur yang dapat dibudidayakan warga. 

"Nanti apa lagi kalau (bertanam) sayur, pengeluarannya (warga) kan bisa turun," pungkasnya. (Ar)


KABARPROGRESIF.COM: (Ponorogo) Sebelum menuju ke Jakarta, Menteri Sosial (Mensos) RI, Tri Rismaharini blusukan ke desa-desa untuk menyalurkan bantuan sosial, Minggu (27/12). 

Dalam kunjungannya yang pertama, Risma bersama rombongan mendatangi LKS Orsos Rumah Kasih Sayang Desa Krebet, Kecamatan Jambon Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

Di tempat rehabilitasi sosial bagi para lansia ini, Risma menyerahkan bantuan sosial berupa sembako, alat permainan edukatif, kursi roda hingga paket Suplemen vitamin, hand sanitizer, masker, dan sabun cair.

Setelah menyerahkan bantuan, rupanya Risma tak langsung tolak meneruskan perjalanannya. 

Justru ia memilih mendatangi satu persatu rumah warga PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial) yang berada di area sekitar dengan berjalan kaki.

Menurut Risma, bencana kemanusiaan itu jauh lebih berat dibandingkan terkena musibah bencana alam. 

Sebab, sepanjang hidupnya warga tersebut tidak bisa melakukan apa-apa dan membutuhkan bantuan orang lain.

“Saya mendengar ada warga di sini yang karenanya tidak bisa dibiarkan. Kalau dibiarkan kan semakin berat. Artinya akan terjadi ketergantungan kepada orang lain,” kata Risma di sela kunjungannya.

Karena itu, Risma mendorong pilar-pilar sosial yang ada di sana baik Pendamping PKH, Tagana maupun TKSK agar dapat bersinergi menjadi ujung tombak Kementerian Sosial dalam penanganan masalah kesejahteraan sosial di masyarakat.

"Kita menolong orang lain itu tidak harus  mengeluarkan uang, justru di tangan teman-teman bisa membantu banyak sekali. Tuhan pasti akan memberikan uluran tangannya untuk membantu orang lain," pesan dia.

Mensos Risma juga menyatakan, bahwa pilar-pilar sosial adalah mata, telinga, mulut dan kepanjangan tangan dari Kementerian Sosial (Kemensos). 

Oleh sebab itu, dia berharap para relawan ini dapat membantu melaporkan setiap kondisi perkembangan warganya.

"Karena kalau kita hanya memberikan bantuan-bantuan kita tidak pernah tahu progresnya, kalau kita lupa maka mereka terlantar lagi," tuturnya.

Di sisi lain, mantan Wali Kota Surabaya ini juga berpesan kepada masyarakat agar selalu bersyukur. 

Sebab, di luar sana masih banyak warga yang membutuhkan bantuan atau uluran tangan dari orang lain. 

Karenanya ia yakin, dengan sinergitas antara pemerintah dan pilar-pilar sosial ini masalah PMKS di masyarakat dapat segera terselesaikan. 

“Mereka bisa makan kalau ada pembagian, itu tidak bisa. Saya pengalaman di Surabaya bisa menyelesaikan hal tersebut. Saya yakin bisa menyelesaikan hal itu. Kita harus berusaha, memang berat, itu tugas kita,” pungkasnya.

Setelah membagikan bantuan melalui dor to dor ke rumah-rumah warga, Mensos Rima kembali meneruskan perjalanannya menuju Rumah Harapan di Desa 
Karangpatihan, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo. 

Di tempat tersebut, ia bersama rombongan kembali menyalurkan bantuan sosial untuk Anak Berkebutuhan Khusus. (Ar)


KABARPROGRESIF.COM: (Boven Digoel, Papua) Satgas Pamtas Yonif Mekanis 516/CY berhasil mengamankan sebuah senjata api laras panjang jenis Engkelop.

Senjata itu, diperoleh dari salah satu warga Kampung Tetop, Kabupaten Boven Digoel, Papua, yang berinisiatif untuk menyerahkan senjata yang selama ini ia simpan.

Penyerahan senjata itupun, disaksikan oleh tokoh masyarakat hingga warga setempat.

"Kedekatan antara warga dan Satgas kan sudah terjalin dengan baik. Alhasil, kedekatan itu berbuah kesadaran warga yang telah menyerahkan senjata api miliknya,” ujar Dansatgas Pamtas, Letkol Inf Muhammad Radhi Rusin, Sabtu (26/12).

Kejadian itu bermula ketika Satgas Pos Tetop menerima laporan dari warga sekitar terkait adanya pertikaian antar dua keluarga. 

Perkelahian itu, dilatarbelakangi adaanya dendam antar keduanya.

Keluarga BI dan AL ini ternyata sudah menyempan dendam lama. Warga langsung mengadu ke Danpos Tetop ketika Dansatgas menambahkan, menerima laporan tersebut personelnya langsung menuju ke lokasi kejadian untuk menenangkan kedua belah pihak. 

“Nah, dari situ kita ketahui kalau diantara salah satu keluarga itu, ada yang memiliki senjata api,” ungkapnya.

Dengan melakukan pendekatan secara persuasif, alhasil Satgas pun berhasil mengamankan senjata api laras panjang jenis Engkelop dari tangan salah satu keluarga tersebut.

“Kita lakukan pemanggilan ke pos. Kita lakukan mediasi, akhirnya mau menyerahkan senjata yang dimilikinya,” beber Dansatgas. (Pendam V/Brw/Ar)


Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive