Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Soft Launching Kota Lama, Gelar Sejumlah Paket Wisata

Sejumlah paket wisata digelar Pemkot Surabaya usai soft launching Kota Lama zona Eropa yang berada di kawasan Jalan Rajawali, Krembangan, Surabaya.

Cegah Narkoba di Kalangan ASN dan Pelajar, Pemkot Surabaya Gandeng BNN dan Polisi

Upaya Pemkot Surabaya memberantas Narkoba tak hanya di kalangan pelajar dan masyarakat, tetapi juga Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemkot.

Peluang Investasi untuk Pengembangan Eks THR-TRS

Pemkot Surabaya menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mempromosikan proyek peluang investasi di Kota Pahlawan. Diantaranya di kompleks eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS).

Tekan Laju Inflasi, Pemkot Rutin Gelar Pangan Murah

Untuk menekan laju inflasi agar masyarakat bisa mendapatkan komoditas bahan pangan dengan lebih murah, Pemkot Surabaya rutin menggulirkan program Gerakan Pangan Murah setiap bulan.

Pemkot Surabaya Komitmen Amankan Aset yang Dikuasai Pihak Ketiga

Berbagai upaya strategis terus dilakukan Pemkot Surabaya untuk memastikan aset daerah dapat dimanfaatkan secara optimal demi kepentingan warga dan pemerintah.

Kamis, 07 Januari 2021

Ferdinand Minta Gubernur DKI Jakarta Anies Tak Perlu Malu Dampingi Risma Blusukan


KABARPROGRESIF.COM: (Jakarta) Mantan politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menyarankan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebaiknya ikut mendampingi Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini ketika blusukan di Ibu Kota.

"Saya pikir gagasan ini menarik, Anies mendampingi Risma blusukan di Jakarta untuk kemudian bisa bersinergi menyelesaikan masalah sosial tuna wisma di Jakarta," ucap Ferdinand seperti dilansir jpnn.com, Kamis (7/1).

Hal itu disampaikan Ferdinand merespons aksi blusukan Mensos yang beken disapa dengan panggilan Bu Risma di sejumlah titik di provinsi yang dipimpin Gubernur Anies Baswedan.

Belakangan aksi mantan wali kota Surabaya itu mendapat perhatian dari masyarakat di Ibu Kota.

"Anies tak perlu malu, karena memang pusat dan daerah harus bersinergi untuk menuntaskan masalah-masalah apa pun," sambung pria yang pernah memimpin Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) ini.

Ferdinand meyakini aksi blusukan Mensos Risma pasti ada alasannya. Salah satunya guna mencari tahu permasalahan yang terjadi di lapangan. Terutama dalam upaya menuntaskan masalah PMKS (penyandang masalah kesejahteraan sosial).

"Risma sebagai menteri bisa mendapat masukan banyak dari blusukan ini untuk kemudian menelurkan kebijakan nasional untuk menuntaskan masalah tunawisma di seluruh Indonesia," kata pria yang juga direktur eksekutif Energy Watch Indonesia (EWI) ini.

Ferdinand Hutahaean juga merespons pihak-pihak yang terkesan nyinyir dengan aksi blusukan Mensos Risma di DKI Jakarta beberapa waktu belakangan.

"Kalau ada yang nyinyir dengan pernyataan seolah itu bukan kerjaan menteri tetapi wali kota, abaikan saja," ucap Ferdinand. 

"Lha wong ini Jakarta ada gubernur ada wali kota kenapa enggak beres masalahnya? Artinya butuh kebijakan nasional dari menteri," tutupnya. (*/jpnn)

Titik Jalan Nasional di Lamongan Jadi Pusat Perhatian Wagub Jatim


KABARPROGRESIF.COM: (Lamongan) Beberapa titik ruas jalan nasional yang berada di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, menyita perhatian Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak.

Dalam peninjauan itu, Wagub turut didampingi oleh beberapa pejabat setempat, hingga aparat TNI dan Polri, salah satunya Kepala Staf Kodim 0812/Lamongan, Mayor Arh G.N Putu Ardana.
        
“Titik utamanya perbatasan Gresik-Lamongan. Rencananya jalan rusak itu akan diperbaiki,” kata Kasdim. Rabu, 07 Januari 2021.
        
Ditambahkan Kasdim, kondisi kerusakan paling serius terletak pada Gapura pintu masuk ke Lamongan hingga rel kereta api.
        
“Informasinya, sudah ada 8 tim perbaikan yang sudah terjun. Perbaikan itu dilakukan mulai dari Gresik sampai Tuban,” bebernya.

Sebelumnya, Bupati Lamongan H. Fadeli telah berkoordinasi dengan pihak Balai Besar Jalan Nasional Jawa Timur. Koordinasi itu, membahas percepatan perbaikan ruas jalan di Lamongan. (Pendam V/Brw/Ar)

Protes PSBB, IDI Hingga Persi Sebut Separuh Pasien Covid-19 Luar Kota Penuhi Rumah Sakit Surabaya


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Sikap protes Plt Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana terhadap keputusan Presiden Joko Widodo terkait kota Surabaya yang diminta untuk menerapkan Pengetatan Secara Terbatas Kegiatan Masyarakat di Jawa Timur (Jatim) mendapat dukungan dari kalangan pakar.

Pasalnya Surabaya bukan masuk zona 'darurat' Covid-19, sedangkan empat kabupaten/kota yang zona merah justru tidak diterapkan PSBB.

Selain itu pasien yang dirawat di rumah sakit (RS) yang tersebar di Kota Pahlawan ini tidak sepenuhnya berasal dari Surabaya.

"Saat ini kondisinya tidak seratus persen pasien adalah warga Surabaya sendiri," tegas Ikatan Dokter Indonesia (IDI) cabang Surabaya dr Bhramana Askadarnya usai menggelar rapat koordinasi dengan Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya tentang rencana Kebijakan Pengetatan Secara Terbatas Kegiatan Masyarakat dari pemerintah pusat di Ruang Sidang Wali Kota Surabaya, Rabu (6/1) malam.

Hal yang sama juga dikatakan Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) Hermin.

Ia menyebut situasi di seluruh rumah sakit yang tersebar di Kota Surabaya ini dipastikan menerima rujukan dari pasien Covid-19 dari luar kota masih 50 persen. 

Apalagi, menurutnya saat ini di tolong oleh RS darurat seperti Hotel Asrama Haji (HAH) dan RS Lapangan di Indrapura. 

"Dimana pasien-pasien Orang Tanpa Gejala (OTG) juga ditampung di situ," paparnya.

Tidak hanya itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya Febria Rachmanita menambahkan hingga saat ini berdasarkan data yang tercatat masih ada sekitar 112 tempat tidur tanpa tekanan negatif yang siap digunakan. 

Dia pun mengimbau kepada rumah sakit untuk mengarahkan pasien di Hotel Asrama Haji (HAH) apabila kondisi pasien sudah lebih baik.

 “Itu untuk mencegah antrean sehingga di IGD tidak terlalu banyak. Kalau saya lihat minggu lalu dibandingkan sekarang sudah berkurang,” pungkasnya. (Ar)

50 Sak Semen dan Pasir 2 Truk Pasir Untuk Ponpes dan Musholla Darul Muttaqin


KABARPROGRESIF.COM: (Jombang) Sebanyak 50 sak semen, sekaligus 2 truk pasir diserahkan oleh Danrem 082/CPYJ, Kolonel Inf M. Dariyanto ke pihak Ponpes sekaligus Musholla Darul Muttaqin, Desa Sambong Dukuh, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Rabu (6/1).

Penyerahan bahan material itu, dilakukan secara simbolis melalui Dantim Intel Korem, Kapten Cpl Musrokim.

Dijelaskannya, penyerahan itu sesuai instruksi yang sebelumnya diberikan oleh Danrem kepada dirinya. 

“Beliau tidak sengaja waktu itu. Ketika mendampingi kunjungan Kasdam, beliau (Danrem, red) melihat Ponpes ini,” bebernya.

Untuk diketahui, Ponpes itu dihuni 140 Santriwan dan 95 Santriwati. Bahan material itu disalurkan oleh pihak Korem, dengan tujuan untuk mempercepat proses pembangunan Ponpes dan Musholla tersebut. (Pendam V/Brw/Ar)

Mensos Risma Dihujat, Ruhut Bilang Kader PKS dan Pendukung Gubernur Anies Baswedan Tak Mampu Kerja


KABARPROGRESIF.COM: (Jakarta) Politikus PDI Perjuangan Ruhut Sitompul tak terima aksi blusukan Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini atau Risma di Ibu Kota di-bully oleh sejumlah politisi maupun pendukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Lewat akunnya di Twitter, Ruhut menuliskan kalimat sindiran untuk para pengkritik Mensos Risma.

"Belajarlah bersyukur, jangan mengkritisi karena merasa yang dimenangkan menjadi Gubernur tidak mampu bekerja sesuai dengan kapasitasnya," tulis Ruhut, Kamis (7/1).

Menurut Ruhut seperti yang dilansir jpnn.com, Ruhut secara terang-terangan menyebut tweet itu ditujukannya untuk kader PKS dan pendukung Gubernur Anies Baswedan.

"Itu untuk PKS. Jadi jangan dia (kader PKS-red) bilang, jadilah menteri sesuai dengan kapasitasnya. Kalau itu saya mengkritisi PKS dan semua pendukung Anies," ucap Ruhut.

"Jangan kebakaran jenggot dengan Risma membantu, walaupun dia mensos, membantu keadaan orang-orang yang di bawah ketidakmampuan, dia sebagai menteri sosial," lanjut mantan anggota Komisi III DPR ini.

Menurut Ruhut, persoalan tunawisma atau PMKS (penyandang masalah kesejahteraan sosial) di Ibu Kota merupakan tugasnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan jajaran.

"Karena memang itu tugas gubernur, tetapi kan kita tahu gubernur yang mereka pilih jangan dibanggakan banyak dapat penghargaan. Penghargan bukan karena dia yang kerja, karena pendahulu-pendahulu. Tetapi penghargaan yang dia kerja mana? Kan enggak ada," tutur Ruhut.

Karena itu, kata Ruhut, jadikanlah seseorang itu sebagai pemimpin bukan karena subjektivitas, tetapi karena objektivitas kemampun. Apalagi memenangkan kontestasi politik dengan menggunakan SARA, ujaran kebencian dan teror kepada rakyat.

"Nah, inilah akibatnya. Anies seharusnya malu, sudahlah, saya dari awal bilang. Lempar saja handuk putih, enggak mampu lagi jadi gubernur," tegas anggota Ormas Bravo Lima ini. 

Kembali soal kritik kader PKS terhadap Mensos Risma yang dianggap tidak bekerja sesuai kapasitas, Ruhut menegaskan bahwa kemampuan Risma dalam memimpin sudah dibuktikannya di Surabaya. 

"Dan mengenai Bu Risma, kaitan dengan PKS ini, semua harus sesuai kapasitas. Bu Risma, dia pernah jadi kepala daerah kan. Berprestasi. Kota Besar lagi. Jadi, tolonglah, kader PKS menilai seseorang jangan pakai kacamata kuda," pungkas Ruhut.(*/jpnn)

Tracking Kontak ke Warga, Lacak Penyebaran Covid-19 di Surabaya


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Petugas gabungan di wilayah tugas Kodim 0830/Surabaya Utara terus melakukan pelacakan terhadap penyebaran pandemi Covid-19 di Surabaya.

Kali ini, petugas gabungan yang terdiri dari TNI, Polri dan Dinas Kesehatan terkait menggelar tracking kontak bagi warga yang sebelumnya melakukan kontak langsung dengan penderita Covid.

“Itu untuk mengetahui status bagi orang yang sebelumnya melakukan kontak langsung dengan pasien Covid. Jadi kita bisa tau reaktif atau tidaknya,” ujar Dandim, Kolonel Inf Sriyono, Rabu (6/1).

Beberapa penekanan terhadap personel, kata Sriyono, dilakukan oleh dirinya, terlebih menggelar sosialisasi maupun himbauan adanya penerapan 3M. 

“Termasuk mematuhi adanya prokes. Protokol kesehatan wajib diketahui, dan dipatuhi oleh masyarakat,” tegasnya. (Pendam V/Brw/Ar)

Surabaya Masuk Penerapan PSBB, Plt Wali Kota Whisnu Protes


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Kendati belum menerima surat resmi dari pemerintah pusat, namun Plt Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana langsung melakukan protes bila Kota Pahlawan ini diminta untuk menerapkan Pengetatan Secara Terbatas Kegiatan Masyarakat di Jawa Timur (Jatim).

Pasalnya dalam beberapa hari ini sudah terlihat ada penurunan angka kasus, pasca kenaikan angka di momen liburan Natal dan tahun baru (Nataru) beberapa waktu lalu.

"Saat mendapati informasi dari Wakil Gubenur Jatim, saya sangat keberatan. Sementara di wilayah Jawa Timur ada empat kabupaten kota yang zona merah tidak diterapkan PSBB. Itu tadi yang juga saya proteskan," kata Whisnu Sakti Buana usai menggelar rapat koordinasi dengan Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya tentang rencana Kebijakan Pengetatan Secara Terbatas Kegiatan Masyarakat dari pemerintah pusat di Ruang Sidang Wali Kota Surabaya, Rabu (6/1) malam.

Ia menjelaskan, apabila dilakukan Kebijakan Pengetatan Secara Terbatas Kegiatan Masyarakat dilakukan di Jatim, maka secara menyeluruh kabupaten/kota di Jatim juga harus menerapkan, justru itu yang akan disepakati oleh semua pihak. 

Akan tetapi apabila peraturan ini hanya parsial justru di wilayah yang cenderung membaik beberapa hari ini, kemudian diterapkan aturan tersebut, maka yang di khawatirkan adalah banyaknya pasien dari luar kota yang dilimpahkan.

"Apalagi melihat penanganan kita baik. Kan kita jadi ketiban sampur. Kita tidak hanya melihat sisi penanganan Covid-19 saja, tetapi ada dampak yang lebih luas lagi," tegasnya.

Meskipun penanganan pandemi ini dinilai cukup bagus, akan tetapi ke depan Pemkot Surabaya lebih memaksimalkan peran Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo bersama-sama dengan jajaran Polri dan TNI. 

Bahkan dia menyebut, jika diperbolehkan usul ke pusat, Surabaya tidak diberlakukan aturan terbaru yang mulai diterapkan pada 11- 25 Januari 2020 mendatang.

 "Kita juga masih ada waktu untuk mengusulkan hal ini ke pusat. Intinya kita akan berusaha yang terbaik untuk Kota Pahlawan," pungkasnya.

Berdasarkan keputusan Presiden Joko Widodo terkait kota yang diminta untuk menerapkan Pengetatan Secara Terbatas Kegiatan Masyarakat di Jawa Timur (Jatim) adalah Malang Raya dan Surabaya Raya. (Ar)

Tes Swab Langsung di Jalan Demak


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Mengantisipasi adanya pelonjakan angka pandemi Covid-19 di Surabaya, aparat TNI-Polri gencar menggelar razia yustisi protokol kesehatan.

Bahkan, dalam razia yang digelar di Jalan Demak, Surabaya saat ini, petugas tak segan-segan melakukan swab tes secara langsung terhadap para pengendara ataupun masyarakat yang kedapatan tak patuh protokol kesehatan.

Danramil Krembangan, Mayor Chb Sukimun menegaskan dalam razia itu, setidaknya ia menyiagakan beberapa personel BKO dari Satbanpur Yonkav 3/AC.

"Ada juga tim dari Polsek dan Dinas Kesehatan Surabaya yang melakukan swab langsung,” ungkapnya, Senin (4/1).

Selama yustisi prokes berlangsung, setidaknya terdapat 7 masyarakat yang langsung dilakukan uji swab oleh pihak medis. 

Razia itu, kata Mayor Sukimun, akan terus digelar di wilayah teritorialnya. 

“Terus kita gencarkan, kita juga mengajak masyarakat untuk mematuhi adanya protokol kesehatan,” tegasnya. (Ar)

Rabu, 06 Januari 2021

Permudah Petugas di Lapangan, Pemkot Surabaya Siapkan Aplikasi Pencatatan Vaksinasi Covid-19


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tengah menyiapkan aplikasi pencatatan vaksinasi Covid-19. 

Aplikasi tersebut bertujuan untuk mempermudah proses pekerjaan petugas di lapangan agar lebih simpel dan rapi dalam pendataan warga penerima vaksin.

"Supaya rapi dalam pendataan bagi penerima vaksin, dengan harapan semua bisa tersisir dengan baik. Karena tidak bisa kita secara manual harus by sistem," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Surabaya, M Fikser, Rabu (6/1).

Fikser menjelaskan, aplikasi yang tengah dirancang ini bakal dilengkapi data daftar penerima vaksin yang terkoneksi dengan database kependudukan (by name and by address). 

Selebihnya, melalui aplikasi itu juga dapat diketahui kelompok mana saja yang menjadi prioritas awal penerima vaksin Covid-19.

"Jangan sampai juga orang itu belum divaksin dibilang sudah vaksin, atau dia sudah divaksin tapi dibilang belum. Makanya kita siapkan aplikasi ini untuk mempermudah petugas," jelas Fikser.

Apalagi, kata Fikser, Kota Surabaya dihuni sekitar 3,3 juta penduduk. Dengan jumlah sebesar itu tentunya sangat dibutuhkan sebuah sistem yang dapat mempermudah dan mempercepat proses pekerjaan tenaga vaksinator. 

"Jadi misal dia (penerima vaksin), untuk vaksinasi berikutnya dia sudah ada (jadwalnya). Nah seperti ini kan harus by sistem," ungkapnya.

Menurut Fikser, sebelumnya aplikasi serupa juga diterapkan pemkot dalam pendataan Covid-19 di Surabaya. Mulai dari pendataan pasien konfirmasi Covid-19 maupun yang sudah sembuh. 

Bahkan, di aplikasi yang sudah ada sebelumnya juga dapat diketahui warga yang pernah kontak erat dengan pasien. 

"Selama ini seperti yang sudah kita lakukan seperti pada data Covid-19," terang dia.

Pria yang pernah menjabat Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya ini memastikan, bahwa aplikasi ini dapat mulai digunakan ketika proses vaksinasi Covid-19 di Surabaya berjalan. 

Saat ini pihaknya mengaku sedang menyelesaikan aplikasi pencatatan vaksinasi Covid-19 tersebut.

"Kita siap ketika nanti vaksin itu didistribusikan dan dilakukan proses vaksiniasi di Surabaya, maka aplikasi ini sudah bisa berjalan," pungkasnya. (Ar)

Satgas Yonif 516/Mekanis Prioritaskan Kesehatan Warga Perbatasan


KABARPROGRESIF.COM: (Boven Digoel, Papua) Seakan tak kenal lelah untuk terus memberikan yang terbaik pada masyarakat, Satgas Pamtas Yonif Mekanis 516/CY terus menggelar patroli kesehatan di setiap kampung yang berada di Kabupaten Boven Digoel, Papua.

"Kesehatan tidak boleh disepelekan dan harus tetap terjaga baik. Sehingga, warga bisa melakukan aktifitas sehari-hari,” ujar Dansatgas Pamtas, Letkol Inf Muhammad Radhi Rusin, Rabu (6/1).

Terlihat, beberapa personel Satgas di bawah kendali Dankipur A, Kapten Inf Guruh melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap beberapa warga.

Bahkan, pemeriksaan itupun dilakukan secara door to door.

“Pemeriksaan kesehatan keliling ini program rutin. Warga juga kita beri beberapa vitamin,” jelasnya. (Pendam V/Brw/Ar)

Atlet Tenis Meja Korem Bhaskara Jaya Peringkat Kedua


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pada turnamen tenis meja antar Satuan yang digelar di Aula Mazidam V/Brawijaya, kemarin, atlet asal Korem 084/Bhaskara Jaya menduduki peringkat kedua.

Pada turnamen itu, pihak Korem telah menerjunkan 2 tim andalan mereka.

Masing-masing tim itu, diperlombakan pada ajang beregu dan individu.

“Kurang lebih ada 11 tim yang ikut. Kita di peringkat kedua. Pertandingan dibagi menjadi 4 pool,” ujar Kepala Penerangan Korem, Mayor Inf Agung Prasetyo Budi, Rabu (6/1).

Posisi itu, diraih oleh atlet Korem Bhaskara Jaya setelah kalah dari team dari Balakdam dengan skor akhir 2-0.

“Kita kalah di puncak final. Itu lawan sama Balakdam wilayah Malang,” ungkapnya.

Perlu diketahui, kejuaraan itu digelar dalam rangka meningkatkan sinergitas dan kekompakan antar Satuan di wilayah Kodam V/Brawijaya. (Pendam V/Btw/Ar)

Pasis Dikspespa Kodiklatal Paparkan Hasil Karya Tulisnya


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Jelang penutupan pendidikan, sebanyak 208 Pasis Pendidikan Spesialisasi Perwira (Dikspespa) Komando Pendidikan Dukungan Umum (Kodikdukum) Kodiklatal memaparkan karya tulisnya di hadapan Dankodikdukum Kolonel Laut (E) Gunawan Triatmojo di Lobyy Mako Kodikdukum, Kodiklatal, Bumimoro, Surabaya (06/01).

Bertindak sebagai Tim Penguji dalam kegiatan itu adalah para pejabat Kodikdukum, diantaranya Wadan Kodikdukum Letkol Laut (S) Muhammad Nuryanto, Kadepopsdik Letkol Laut (T) Asep Ruhiyat, Kadeppers Letkol Laut (KH) Muntohar, Kadepjian Letkol Laut (T/W) Lela Chairani, Kadepopsjiandik Letkol Laut (KH) Warsito.

Dalam sambutannya, Dankodikdukum selaku pimpinan acara mengatakan bahwa pelaksanaan paparan Pasis Dikspespa tentang Kertas Karya Tulis merupakan salah satu bentuk pertanggung jawaban pasis kepada lembaga, selama menempuh pendidikan di Pusdik masing-masing.

Oleh sebab itu, Dankodikdukum meminta kepada seluruh Pasis Dikspespa Pusdik jajarannya agar selama memaparkan  karya tulisnya, harus dapat menunjukkan penampilan yang terbaiknya, diantaranya penguasaan materi dan teknik penyampaiannya kepada para penguji.

Lebih lanjut Dankodikdukum mengatakan bahwa Kodikdukum Kodiklatal terus berkomitmen untuk membangun Sumber Daya Manusia TNI AL yang unggul, profesional dan tangguh terhadap segala tantangan sesuai dengan program prioritas Kasal Laksamana TNI Yudo Margono.

Sebagai pemapar dari pasis Dikspespakes diantaranya adalah Lettu Laut (K) dr. Bimo Mukti Wicaksono dengan judul KKT “Optimalisasi Peran Hiperbarik dalam chamber di KRI Pulau Rupat-712, Guna meningkatkan kemampuan dukungan kesehatan di Satuan Kapal Ranjau Koarmada II. Lettu Laut (T) Furqon M. Pasa, Pasis Dikspespa Pusdiktek memaparkan tentang Rancangan Smart Class Berbasis Android pada Ruang Kelas Dikspespa Pusdiktek.

Usai memaparkan KKTnya, diadakan tanya jawab dan koreksi yang disampaikan oleh masing-masing Pengujinya. Hasil dari koreksi dan masukan tersebut, Pasis diberi kesempatan untuk memperbaiki hasil karya tulisnya agar lebih baik lagi. (Pen Kodiklatal/Ar)