Jumat, 15 Januari 2021


KABARPROGRESIF.COM: (Tuban) Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Suharyanto menggelar kunjungan kerjanya di beberapa Satuan di wilayah teritorial Kodam V/Brawijaya.

Setelah sebelumnya di Makorem 082/CPYJ, kunjungan orang nomor satu di tubuh Makodam V/Brawijaya itu, kali ini tertuju di Makodim 0811/Tuban, Kamis (14/1).

Selain disambut oleh Danrem dan Dandim, kedatangan Suharyanto juga disambut oleh Wakil Bupati Noor Nahar Husen.

Tak hanya meninjau posko penanggulangan bencana alam, Pangdam bersama Forkopimda setempat juga meninjau adanya posko Covid-19.

“Saat ini kasus Covid-19 semakin meningkat, salah satu penyebabnya adalah kondisi masyarakat yang mulai jenuh. Sebab, pandemi belum bisa teratasi,” ungkapnya.

Kendati demikian, ia menginstruksikan para Dansat bersama Forkopimda setempat untuk tak segan-segan gencar melakukan sosialisasi protokol kesehatan.

“Kita harus menjadi contoh di lingkungan sekitar, terutama dalam penerapan protokol kesehatan,” bebernya.

Senada, Danrem 082/CPYJ, Kolonel Inf M. Dariyanto menambahkan jika kunjungan yang dilakukan oleh Pangdam saat ini, juga ditujukan untuk mengetahui kondisi para prajurit dan PNS di jajaran Kodam. 

“Beliau (Pangdam) memastikan jika kondisi semua prajurit dan PNS dalam keadaan sehat dan prima,” pungkasnya. (Pendam V/Brw/Ar)


Kamis, 14 Januari 2021


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Berbagai persiapan vaksinasi Covid-19 telah dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya hingga di tingkat Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes).

Bahkan, sebelum pelaksanaan, puluhan puskesmas yang tersebar di Kota Pahlawan sudah melakukan simulasi. Salah satunya ialah Puskesmas Ketabang.

Persiapan itu mulai dari pendataan para tenaga kesehatan (nakes) hingga persiapan peralatan. 

“Untuk jumlahnya ada 39 orang. Mereka semua telah melakukan pendaftaran (ulang) dan sudah pula melakukan verifikasi,” kata Kepala Puskesmas Ketabang Surabaya, Joyce Hestia Nugrahanti ditemui di Puskesmas Ketabang, Kamis (14/1).

Ia menjelaskan, untuk saat ini vaksin masih disimpan di UPTD Gudang Farmasi, Jalan Rungkut Puskesmas No. 7 Surabaya. 

Rencananya, vaksin akan diambil secara bertahap menggunakan vaksin carrier sesuai dengan data sasaran saat H-1 pelaksanaan. 

Selanjutnya vaksin disimpan di cold chain yang ada di puskesmas untuk menjaga suhu vaksin di kondisi ideal agar kualitasnya tetap terjaga.

“Hari ini semua (vaksin) masih di Gudang Farmasi. Setelah acara simbolis (pencanangan vaksin) di Balai Kota, selanjutnya diikuti oleh semua puskesmas,” paparnya.

Dalam pelaksanaannya, Hestia mengungkapkan, para nakes yang menerima vaksin itu dilakukan secara tidak serentak. 

Menurutnya, hal itu penting dilakukan agar tidak mengganggu pelayanan puskesmas kepada masyarakat. 

Sehingga saat pelaksanaan vaksinasi pelayanan di puskesmas tetap berjalan seperti biasa.

“Kegiatan pelayanan tetap berjalan. Entah itu tracing maupun swab. Karena jadwalnya di Puskesmas Ketabang ini, Senin - Kamis pukul 09.00 - 11. 00 WIB. Untuk Jum'at - Sabtu pukul 08.00 - 10.00 WIB,” paparnya.

Namun demikian, Hestia menyebut, nakes yang telah menerima sms blast dari pusat bukan berarti dia dipastikan dapat mengikuti vaksinasi Covid-19. 

Sebab, calon penerima vaksin masih harus melewati beberapa tahapan saat hari H pelaksanaan. 

Pertama, mereka harus melakukan registrasi dan verifikasi di meja satu. Selanjutnya, sasaran diarahkan ke meja dua untuk tahapan skrining atau pemeriksaan kesehatan. 

"Jika tahapan skrining lolos, sasaran kemudian menuju ke meja ketiga untuk proses penyuntikan vaksin,” terang dia.

Seusai proses vaksinasi di meja tiga, penerima vaksin kemudian menuju ke meja empat. 

Di sana, penerima vaksin dilakukan pencatatan. Di meja ini pula petugas akan mempersilahkan sasaran untuk menunggu 30 menit sebagai antisipasi bila ada KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi).

Hestia mengungkapkan, dalam hitungan 30 menit itu, petugas akan memantau apakah penerima vaksin merasakan efek samping atau tidak. 

“Jika sudah tidak ada keluhan atau kendala maka penerima vaksin dapat dipersilahkan pulang dan menerima lembar bukti bahwa sudah melakukan vaksinasi Covid-19,” pungkasnya. (Ar)


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Kegiatan pencanangan vaksin Covid-19 tak hanya diikuti oleh Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Surabaya.

Namun untuk sasaran selanjutnya adalah para tenaga kesehatan (nakes) serta tenaga penunjang non nakes yang bekerja di Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes). 

"Nanti baru tanggal 16 - 17 Januari 2021, baru kita arahkan. Memang dari pusat diarahkan pada gelombang pertama ada tokoh-tokoh yang divaksin lebih dulu," kata Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana, Jum'at (14/1).

Whisnu menyebut, ada sebanyak 109 Fasyankes yang telah disiapkan untuk mendukung kegiatan vaksinasi di Surabaya. 

Terdiri dari 63 puskesmas dan 46 rumah sakit yang tersebar di beberapa wilayah Kota Pahlawan. 

Bahkan sebelumnya, Fasyankes sudah melakukan simulasi vaksinasi.

"Sejauh ini sudah siap semua. Dari gelombang pertama ini kita dapat jatah 33.420 (vial vaksin). Kita targetkan tiga minggu selesai, karena hitungan kita di awal itu setiap Minggu bisa selesai sekitar 10 ribuan," pungkasnya. (Ar)


KABARPROGRESIF.COM: (Mojokerto) Penerapan sistem work from home atau WFH mulai digencarkan oleh Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Suharyanto bagi prajurit dan PNS yang berusia di atas 50 tahun.

Pada kunjungan kerjanya di Makorem 082/CPYJ, Rabu (13/1), orang nomor satu di tubuh Makodam itu melarang prajuritnya untuk berkantor ketika mengalami gangguan kesehatan.

“Kedatangan saya kesini, untuk mengecek kondisi kesehatan mereka (prajurit, red). Sebelumnya, saya sudah melarang bagi mereka yang berusia di atas 50 tahun, tidak boleh masuk kantor (bekerja di rumah),” tegasnya.

Terpisah, Kepala Penerangan Kodam V/Brawijaya, Kolonel Arm Imam Haryadi mengungkapkan jika sebelumnya, Pangdam telah menggelar kunjungan kerja ke beberapa Satuan.

Kunjungan itu, jelas Imam, digelar dalam rangka meninjau kondisi kesehatan setiap prajurit, khususnya yang berusia di atas 50 tahun.

“Sekaligus memantau upaya setiap Satuan dalam rangka memutus rantai penyebaran pandemi Covid-19 di masyarakat,” bebernya.

Untuk diketahui, sebelumnya pihak Kodam telah berkomitmen untuk menjadi garda terdepan dalam upaya memutus rantai penyebaran pandemi. 

Sinergitas pun, dilakukan guna menekan terjadinya ataupun timbulnya klaster baru Covid-19 di Jawa Timur. (Pendam V/Brawijaya/Ar)



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Komandan Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Laut (Dankodiklatal) Laksamana Muda TNI Nurhidayat melaksanakan Inspeksi lokasi pembangunan fasilitas pendidikan yang berada dibawah Komando Pendidikan Operasi Laut (Kodikopsla) Kodiklatal yang berlokasi di Ujung Surabaya, Kamis (14/1/2021).

Kedatangan Dankodiklatal diterima langsung Komandan Kodikopsla Laksma TNI Eko Wahjono yang didampingi Wadan Kodikopsla, Komandan Pusat Pendidikan Khusus dan para Komandan Sekolah dibawah Pusdiksus dan Pusat Pendidikan Pelaut (Pusdikpel).

Adapun rencana pembangunan falitas pendidikan Kodikopsla tersebut meliputi Pembangunan Mako Pusdiksus,  Mesing perwira, Mesing Siswa Pusdiksus dan gedung Sekolah Komunikasi yang berada dibawah Pusat Pendidikan Pelaut (Pusdikpel). Lokasinya berada di dekat lapangan sepak bola Laut Jawa, Ujung, Surabaya.

Pembangunan fasilitas pendidikan ini,  merupakan salah satu bentuk komitmen Kodiklatal dalam meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan dalam rangka mendidik dan melatih prajurit matra laut yang unggul, maju dan profesional sesuai dengan program prioritas dari Kasal Laksmana TNI Yudo Margono.

Selain itu, Kodiklatal juga berkomitmen untuk meningkatkan kualitas Alat Instruksi (Alins) dan Alat Penolong Instruksi (Alonging) yang dibutuhkan oleh siswa serta terus berupaya meningkatkan kualitas Tenaga Pendidik (Gadik) dengan memaksimalkan kinerja yang dimiliki.

Tenaga pendidik yang dimiliki Kodiklatal harus memiliki pengalaman, pengetahuan dan kualitas pendidikan tertentu yang perlu dikembangkan.

Oleh sebab itu, untuk memaksimalkan kemampuan yang dimiliki,para Gadik ini perlu memegang satu sampai dua bidang studi sehingga dapat mengaplikasikan ilmu yang dimilki secara maksimal. (PenKodiklatal/Ar)



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana menegaskan bagi calon penerima vaksin yang telah mendapat sms blast dari pemerintah pusat masih harus melalui beberapa tahapan lagi sebelum dapat menerima vaksin. 

Mereka harus melalui beberapa meja yang telah disiapkan petugas saat hari pelaksanaan. Mulai dari meja pertama hingga keempat.

Pada meja pertama, calon penerima vaksin melalui tahap proses pendaftaran dengan menunjukkan sms blast yang telah diterimanya dari pusat. 

Apabila sudah menunjukkan sms blast, peserta bisa menuju ke tahapan skrining atau pemeriksaan kesehatan di meja 2.

"Karena ada aturan beberapa penyakit yang tidak boleh ikut vaksin. Contohnya seperti memiliki diabetes, hipertensi, riwayat jantung, kanker ataupun ISPA. Makanya nanti ada skrining di meja 2, kalau sudah lolos skrining, baru masuk ke meja 3 untuk penyuntikan vaksin," kata Whisnu, Jum'at (14/1).

Nah, pada meja 3, lanjut Whisnu, Pemkot Surabaya telah menyiapkan bilik khusus untuk penyuntikan vaksin. 

Bilik ini terbagi antara perempuan dan laki-laki. Apabila usai dilakukan penyuntikan vaksin, peserta kemudian diarahkan menuju meja 4 untuk pendataan atau observasi. 

"Insya allah besok saya dijadwalkan yang pertama dan diikuti Forkopimda. (Calon penerima vaksin) yang sudah fix ada 12 orang," jelasnya.

Sejauh ini, Whisnu menyatakan, bahwa seluruh persiapan untuk kegiatan pencanangan vaksinasi telah siap dilaksanakan. 

Bahkan, ketika waktu pelaksanaan, pihaknya juga menyiapkan mobil ambulance untuk mengantisipasi bila ada KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) yang tak diinginkan.

"Ada dua ambulance yang kita siapkan beserta peralatan, intinya semua persiapan sudah matang. Maupun ada kejadian KIPI nanti di meja 4 kita berikan sosialisasi, ke mana ke mana jalurnya sehingga bisa segera tertangani," pungkasnya. (Ar(


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Seakan tak ingin terserang adanya pandemi Covid-19, personel Korem 084/Bhaskara Jaya mulai membentengi diri dengan beberapa vaksin yang diyakini bisa meningkatkan daya tahan tubuh, diantaranya vaksin Influenza dan Pneumonia.

Kepala Staf Korem 084/Bhaskara Jaya, Kolonel inf Handoko Nurseta menjelaskan, kedua vaksin tersebut, diberikan langsung oleh pihak Bio Farma.

“Ibaratnya, kita membangun benteng untuk menghadapi musuh dari luar. Benteng itu sangat penting,” ujar Nurseta dalam sosialisasi vaksin di Aula Makorem, Kamis, (14/1).

Vaksin itu, kata Kasrem, berguna terutama untuk mencegah penyakit di area saluran pernafasan. Pasalnya, dalam melaksanakan tugas dan kewajiban, prajuritnya berhadapan langsung dengan lingkungan luar Satuan. 

“Ketika berada di lapangan, mereka tidak tahu ini orang terpapar Covid atau tidak. Maka dari itu, kita berikan benteng diri terlebih dahulu untuk mereka (prajurit, red),” pungkasnya.

Terpisah, salah satu tim Bio Farma menjelaskan jika vaksin tersebut, merupakan cara yang tepat dan bagua untuk menumbuhkan anti body tubuh terhadap penyakit karena virus Influenza. 

Artinya, vaksin itu bersifat spesifik untuk mencegah penularan penyakit karena virus influenza.

“Vaksin ini diberikan bagi personel yang tidak alergi dengan telur. Sebab, pengembangannya menggunakan media telur, dan bisa untuk orang yang punya riwayat penyakit bawaan," kata Ani. (Dendam V/Brw/Ar)



KABARPROGRESIF.COM: (Boven Digoel, Papua) Pelayanan kesehatan di perbatasan Indonesia-Papua Nugini, terus digencarkan oleh Satgas Pamtas Yonif Mekanis 516/CY.

Kali ini, pelayanan kesehatan itu tertuju di Kampung Yetetkun, Distrik Waropko, Kabupaten Boven Digoel, Papua, Kamis (14/1).

Dansatgas Pamtas, Letkol Inf Muhammad Radhi Rusin menjelaskan, pelayanan kesehatan itu  bukan hanya dilakukan oleh pihak Satgas saja.

Namun, Dinkes setempat turut dilibatkan dalam pelayanan itu.

“Kita bersinergi dengan pihak Puskesmas Ninati. Ini wujud kepeduluan Satgas terhadap warga perbatasan,” ujarnya.

Selain menyasar masyarakat lanjut usia, ia menjelaskan jika pelayanan kesehatan itu juga menyasar balita, terlebih mengenai kebutuhan gizi.

“Balita di daerah sini sangat membutuhkan gizi yang cukup,” jelasnya.

Terpisah, Thomas (50), menyebut adanya pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh pihak Satgas saat ini, sangat meringankan beban masyarakat.

Pasalnya, jarak yang jauh untuk menuju ke Puskesmas setempat, seakan menjadi kendala tersendiri bagi warga. 

“Kami harus berjalan kaki puluhan kilometer. Jaraknya sangat jauh,” keluhnya. (Pendam V/Brw/Ar)



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bakal menggelar pencanangan vaksinasi Covid-19 di Balai Kota Surabaya, Jum'at (15/1).

Rencananya, vaksinasi yang dimulai pukul 08.30 WIB itu, akan diikuti jajaran dari Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Kota Surabaya.

Jajaran Forpimda itu diantaranya Plt Wali Kota Surabaya, Komandan Resor Militer 084/Bhaskara Jaya, Kapolrestabes Surabaya, Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak.

Ada juga Kepala Kejaksaan Negeri Surabaya, Kepala Kepala Kejaksaan Negeri Tanjung Perak, Kepala Kancab BPJS Surabaya, Deputi Direksi BPJS Kanwil Jatim, Kepala Kantor Kementerian Agama, Ketua IDI Surabaya, Direktur RSUD dr. Moh Sowandhie, dan Ketua Tim Penggerak PKK.

Maka dari itu, Pemkot Surabaya tengah menyiapkan keperluan untuk giat vaksinasi tersebut mulai dari peralatan, meja dan kursi, hingga bilik untuk tempat penyuntikan vaksin.

"Sudah kita siapkan di Balai Kota Surabaya, kita beri tenda, ada 4 meja. Besok kita mulai Insya Allah pukul 08.30 WIB dari jajaran Forkopimda. Dari 16 nama yang kita sampaikan itu masih ada 4 yang belum terkonfirmasi apakah bisa dapat vaksin atau tidak," kata Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana, Jum'at (14/1).

Whisnu sendiri mengakui sudah menerima sms blast (pemberitahuan) dari pemerintah pusat.

Artinya, ia dinyatakan lolos pada tahap pendaftaran ulang dan diperbolehkan untuk mengikuti tahapan vaksinasi selanjutnya.

"Kalau saya sendiri dari pagi sudah dapat sms blast. Jadi sudah bisa divaksin tanggal 15 Januari besok," ungkapnya.

Dalam pencanangan vaksinasi Covid-19 ini, pihaknya menyiapkan 9 tenaga kesehatan (nakes).

Mereka terdiri dari para dokter dari RSUD Dr Soewadhie dan Puskesmas.

"Kita siapkan dan ada 9 tenaga medis, dokter dari RSUD Dr Soewandhie dan Puskesmas," pungkasnya. (Ar)



KABARPROGRESIF.COM: (Mojokerto) Pada kunjungannya ke PT Arwana Citra Mulia yang berlokasi di Desa Kepuhpudak, Kecamatan Kutoharjo, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Rabu (12/1), Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Suharyanto berharap jika perusahaan itu nantinya bisa memberikan kontribusi nyata.

Dengan didampingi Danrem 082/CPYJ, Kolonel Inf M. Dariyanto, Pangdam mengungkapkan jika kesejahteraan warga di sekitar perusahaan, sangat penting dijadikan suatu perhatian. 

“Sehingga, PT Arwana bisa diterima oleh masyarakat Mojokerto,” ujar Pangdam.

Pada kesempatan itu pula, Danrem juga membahas pentingnya pembatasan jumlah karyawan di perusahaan tersebut. 

Menurutnya, pembagian shift bagi para karyawan sangat penting diberlakukan, terutama menghindari terjadinya kerumunan.

“Kita fokus memutus rantai penyebaran pandemi. Sebab, sekarang jumlah korban sudah mulai meningkat,” tegasnya. (Pendam V/Brw/Ar)



KABARPROGRESIF.COM: (Lamongan) Tak ingin masyarakat di wilayahnya mengalami kendala, Babinsa Koramil Sambeng langsung terjun ke lokasi normalisasi jalan persawahan di Kecamatan Sambeng, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Rabu (13/1).

Sertu Edy mengatakan, dirinya sengaja melibatkan diri untuk melakukan pendampingan adanya program padat karya tunai Desa atau PKTD di lokasi itu.

“Sudah menjadi kewajiban kami untuk bisa terjun di masyarakat, membantu sekaligus mendampingi setiap kegiatan yang ada,” ujarnya.

Terpisah, di konfirmasi mengenai hal itu, Dandim 0812/Lamongan, Letkol Inf Sidik Wiyono menjelaskan jika dirinya sangat mengapresiasi peran personelnya tersebut.

Sebab, sebelumnya ia telah menginstruksikan prajuritnya untuk bisa membaur dan menyatu dengan masyarakat. 

“Upaya itu, bisa menciptakan suatu Kemanunggalan antara TNI dan rakyat, khususnya Kodim dengan warga Lamongan,” ujarnya. (Pendam V/Brw/Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Belasan warga pemegang surat ijo yang tergabung dalam paguyuban penghuni tanah surat ijo Surabaya ngruduk Gedung DPRD Kota Surabaya, Kamis (14/1). 

Mereka sangat menyesalkan langkah yang diambil oleh Komisi B DPRD Surabaya.

Pasalnya dalam Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) itu terlihat para legislator seolah tidak berpihak kepada penghuni tanah surat ijo.

"Padahal kami pada dasarnya memperjuangkan Raperda yang tidak berpihak pada kami, pertama tentang retribusi, kedua PBB, dan ketiga tentang aset daerah," kata Perwakilan penghuni tanah surat ijo Titus Solekha di Dukuh Kupang usai hearing dengan Komisi B DPRD Surabaya, Kamis (14/1).

Menurut Titus, meskipun pihaknya sudah menggelar hearing (dengar pendapat) namun apsirasi mereka tidak pernah didengar oleh anggota dewan.

 "Kita bicarakan masalah retribusi. Asal usul istilah IPT dan retribusi berasal dari Perda Kotamadya Daerah Tingkat II Surabaya Nomer 22 Tahun 1977. Padahal perda itu belum disahkan sampai sekarang," terangnya. 

Titus menjelaskan, bahwa Perda 22/1977 yang belum disahkan, maka retribusi tidak ada dasar hukumnya. 

Bahkan, ada surat dari Gubernur Jawa Timur tanggal 3 Juni 1981 yang menyatakan bahwa Perda 22/1977 tersebut ditangguhkan sampai saat diperoleh hak pengelolaan atas tanah yang dimaksud dalam perda tersebut. 

"Jadi perda 22/1977 ini masih berupa peralat perda dan belum menjadi perda karena belum disahkan. Kalau sumbernya sudah cacat atah tidak ada kekuatan hukumnya, kenapa dilanjutkan berdasarkan perda tahun 2010," ungkapnya. 

Ia melanjutkan, penghuni tanah surat ijo merasa keberatan dengan biaya retribusi tersebut. Bayangkan di daerahnya perbedaan retribusi bisa mencapai 400 hingga 500 persen.

"Contohnya di sekitar jalan raya untuk PBB sebesar 10 juta per tahun, tapi retribusinya 50 juta hampir lima kali lipat dari PBB. Seharusnya wakil rakyat ini sadar dan berpihak kepada rakyat yang telah dilakukan pemerintah tersebut," tandasnya. 

Sementara itu, Sekretaris Komisi B DPRD Kota Surabaya Mahfudz menampik tak berpihak pada para penghuni tanah surat ijo.

Ia malah menuding warga tersebut tak paham atas aspirasinya. Para penghuni tanah surat ijo kata Mahfudz awalnya mempermSalahkan status hukum atas tanah tersebut.

"Padahal di hearing ini kita menampung unek-unek warga membahas retribusi dan tidak membahas apakah perda sebelumnya landasan hukumnya sah atau tidak," katanya. 

Bahkan Mahfudz juga merasa menjadi sasaran tembak bila hak-hak para penghuni tanah surat ijo tak dapat terpenuhi.

Maka dari itu, Mahfudz meminta bila warga penghuni tanah surat ijo tetap protes atau tak puas dengan langkah yang dilakukan DPRD Surabaya silakan melakukan gugatan ke pengadilan. 

"Jangan terus kita yang di adili di sini. Padahal kita mengundang mereka untuk menyampaikan aspirasinya. Tapi saya juga sepakat kalau perda Tahun 2010 diduga cacat hukum dan digugat di pengadilan," pungkasnya. (Ar)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive