Minggu, 31 Januari 2021


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya terpilih, Eri Cahyadi, yang juga dikenal sebagai Nahdliyin dan kader PDI Perjuangan, bercerita tentang sejumlah program keumatan yang telah disiapkannya jika resmi dilantik sebagai pemimpin Kota Pahlawan. 

”Jujur, saya terinspirasi dari arahan Ketua Umum Ibu Megawati Soekarnoputri dan para kiai, baik di Surabaya maupun di berbagai daerah karena memang saya sering sowan ke para alim ulama. Termasuk sebelum Pilkada, saya sowan minta doa KH Said Aqil Siradj, ketua umum PBNU,” ujar Eri di sela-sela webinar yang digelar DPP PDI Perjuangan, Minggu (31/1). 

Webinar yang dibuka dengan sambutan Megawati dan KH Said Aqil Siradj, serta dihadiri Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto itu digelar untuk menyambut hari lahir Nahdlatul Ulama yang ke-95 pada 31 Januari 2021. 

Eri mengaku selalu teringat dengan arahan Megawati dalam berbagai acara PDIP. Termasuk di sekolah calon kepala daerah dari PDIP yang diikuti Eri jelang Pilkada Surabaya. 

”Bu Mega selalu menekankan agar jangan melupakan wong cilik. Sowan ke kiai, nasihatnya juga sama. Jangan silau pada jabatan. Karena jabatan itu hanya wasilah untuk berjuang ngopeni umat, ngopeni mustadh'afin,” ujar Eri yang dikenal sebagai keluarga besar Ponpes Sidosermo, pesantren tertua di Surabaya. 

Eri menambahkan, sejumlah program keumatan yang disiapkannya adalah memperkuat pendidikan gratis SD-SMP dan beasiswa SMA/SMK, termasuk di dalamnya untuk madrasah. 

Warga bergaji maksimal Rp10 juta secara otomatis akan dibiayai BPJS Kesehatan-nya oleh Pemkot Surabaya di bawah kepemimpinan Eri sebagai bagian dari program kesehatan gratis. 

”Program distribusi makanan gratis setiap hari yang sudah jalan untuk sekitar 30.000 warga juga akan kami tingkatkan. Pokoknya jangan ada warga susah makan. Kampung-kampung sebagai ruang hidup warga juga kami lanjutkan penataannya,” ujar mantan kepala Bappeko Surabaya itu. 


Eri juga bakal memberi perhatian khusus pada pengembangan SDM, apalagi ke depan masih dihadapkan pada tantangan pembelajaran di masa pandemi Covid-19. 

”Anak-anak muda Surabaya akan tumbuh menjadi generasi unggul dengan penguasaan sains dan teknologi, namun tetap berkarakter keagamaan yang ramah. Di situlah pentingnya kolaborasi dengan NU dalam mennyebarkan nilai-nilai Aswaja yang penuh toleransi,” jelasnya. 

Terkait relasi PDIP dan NU, lanjut Eri, memang ada keterikatan yang sangat erat. 

”NU sebagai rumah besar kaum Nahdliyin yang berdiri sejak 1926, dan PDI Perjuangan sebagai rumah besar nasionalis yang berakar pada Partai Nasional Indonesia (PNI) yang berdiri pada 1927, sudah tidak terpisahkan, bahkan sejak republik ini belum berdiri,” jelasnya. 

Surabaya, papar Eri, juga merupakan tempat bersejarah dalam rangkaian perjalanan NU. Ormas Islam terbesar ini berdiri di Surabaya. Resolusi Jihad oleh pendiri NU KH Hasyim Asyari dicetuskan di Surabaya. 

Pencipta nama dan lambang NU adalah kiai Surabaya, yaitu KH Mas Alwi Abdul Azis dan KH Ridlwan Abdullah, yang makamnya juga ada di Surabaya. 

”Dalam kaitannya dengan kaum nasionalis, NU memberi gelar khusus ke Bung Karno saat Muktamar 1954 di Surabaya. Yaitu gelar sebagai waliyyul amri dharuri bi as-syaukah (pemimpin yang kebijakan-kebijakannya mengikat oleh sebab kekuasaannya),” papar Eri. 

”Sehingga ke depan, kebijakan Pemkot Surabaya akan selalu selaras dengan nilai-nilai kebangsaan dan keaswajaan,” pungkas keponakan KH Ubaidillah bin Muhammad Yusuf (Gus Ubed) yang tak lain adalah nazir Masjid Sunan Ampel. (Ar)


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Kodam V/Brawijaya bakal mengerahkan pasukan tempur dan bantuan tempur dalam rangka Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM tahap kedua.

Selain mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Suharyanto mengatakan jika khusus pada pelaksanan minggu terakhir pelaksanaan PPKM, akan dilakukan lebih masif.

“Atas perintah dari Komando Atas, dimulai hari ini sampai 8 Februari akan lebih masif. Kodam , Polda Jatim dan Koarmada II sepakat mulai nanti sore kita mengerahkan pasukan,” kata Suharyanto usai memimpin apel operasi Prokes di Lapangan Makodam, Surabaya, Minggu (31/1).

Dirinya menambahkan jika pengerahan-pengerahan pasukan tempur dan bantuan tempur di setiap wilayah di Jawa Timur tersebut, diharapkan bisa menunjukkan hasil dari penerapan PPKM di Jawa Timur. 

“Dengan target di tanggal 8 Februari nanti terdapat penurunan yang signifikan,” tegasnya.

Ia mengungkapkan jika pemberlakukan itu, tak hanya berlangsung di Jawa Timur saja. Namun, terdapat 11 Provinsi yang saat ini sedang memfokuskan diri untuk menekan peningkatan angka penyebaran pandemi Covid-19.

“Ini sejalan dengan operasi serentak yang dilaksanakan di 11 Provinsi prioritas. Dimana kasus-kasus menonjol diantaranya di Pulau Jawa,” bebernya. (Pendam V/Brawijaya/Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar vaksinasi massal untuk tenaga kesehatan (nakes) di Graha YKP, Minggu (31/1). 

Vaksinasi massal yang melibatkan ribuan nakes itu dibuka langsung oleh Wakil Menteri Kesehatan RI (Wamenkes RI) Dante Saksono Harbuwono.

Dengan didampingi Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana dan jajaran Dinas Kesehatan Surabaya dan Jawa Timur, Wamenkes juga menyapa para nakes yang mengikuti acara tersebut via zoom. 

Bahkan, pada kesempatan itu, Wamenkes dan rombongannya juga meninjau dan mengecek langsung setiap tahapan vaksinasi massal yang di gelar dengan tetap menerapkan protokol kesehatan itu.

Wamenkes juga sempat terkagum-kagum dengan modifikasi pendaftaran vaksinasi yang dilakukan oleh jajaran pemkot. 

Pasalnya, meskipun pendaftarannya dilakukan secara manual, tapi tetap terdigitalisasi dan terhubung dengan data pemerintah pusat.

"Ada beberapa hal yang saya apresiasi dari kegiatan yang dilaksanakan di Surabaya kali ini, salah satunya adalah modifikasi untuk melakukan pendaftaran atau registrasi yang programnya dibuat secara manual tapi terdigitalisasi. Itu yang baru saya temukan di Surabaya ini. Proses itu kemudian di bleaching ke data sentral. Itu sangat memudahkan tenaga kesehatan karena mungkin ada nakes yang sebelumnya belum terregistrasi dari awal," kata Wamenkes RI.

Oleh karena itu, sistem semacam ini bisa dijadikan contoh bagi daerah lainnya di Indonesia. Ia juga berharap daerah lain nanti bisa mencontoh berbagai hal yang telah dilakukan oleh Surabaya. 

"Mudah-mudahan ini bisa memberikan aura positif bagi warga, sehingga tidak takut lagi untuk melakukan vaksinasi ini," ujarnya.

Apalagi, tenaga kesehatan yang sudah divaksin sejak beberapa Minggu lalu dan di Surabaya dituntaskan hari ini, tentu akan menjadi contoh bagi masyarakat bahwa vaksin Sinovac ini sudah aman dan halal.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana mengaku bersyukur karena sudah bisa memberikan contoh bagi daerah lainnya di Indonesia. Apalagi tadi sudah dicek sendiri oleh Wamenkes RI setiap tahapannya.

"Ya Alhamdulillah jika mungkin sistem yang kita lakukan di Surabaya bisa diadopsi dan diaplikasikan ke daerah lainnya. Artinya, kerja keras Dinas Kesehatan dan semua pihak yang terlibat dalam vaksinasi ini akhirnya dapat apresiasi yang luar biasa dari Pak Wamenkes RI," kata Whisnu.

Ia juga menjelaskan bahwa vaksinasi massal ini dilakukan untuk semua tenaga kesehatan yang bekerja di Surabaya, baik yang terdaftar di Si-SDMK atau pun tidak. 

Mereka ini diusulkan oleh institusi tempat dia bekerja atau organisasi profesi. 

"Jumlah peserta yang mengikuti vaksinasi massal di Graha YKP ini yang mendaftar ada 4.257 nakes," tegasnya.

Selain di Graha YKP, vaksinasi massal ini juga dilakukan di 63 Puskesmas dan RSU dr Soetomo. 

Khusus yang Puskesmas nanti melakukan vaksinasi kepada 3.150 nakes dan di RSU dr Soetomo ada 80 nakes. 

"Jadi total nakes yang divaksin serentak hari ini sebanyak 7.487 nakes. Itu artinya, vaksinasi untuk nakes di Surabaya 100 persen tuntas hari ini, jadi 31 ribu nakes SE Surabaya ditargetkan tuntas hari ini," tegasnya.

Oleh karena itu, ia lagi-lagi menyampaikan bahwa warga Kota Surabaya tidak perlu khawatir da tidak perlu takut dengan adanya vaksinasi ini. Sebab, vaksinasi ini aman dan halal. 

"Ini juga menjadi salah satu ikhtiar kita dalam rangka memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Surabaya," pungkasnya. (Ar)


KABARPROGRESIF.COM: (Lamongan) Seluruh pihak di Jawa Timur mulai bergerak menekan laju penyebaran pandemi Covid-19 di setiap daerah.

Kali ini, Dandim 0812/Lamongan, Letkol Inf Sidik Wiyono memfokuskan diri pada penerapan protokol kesehatan, terlebih pengggunaan masker di wilayah teritorialnya.

Hal itu, ia katakana pada apel gelar operasi penegakkan disiplin protokol di Lapangan Makodim setempat, Minggu (31/1).

“Kita fokus bagaimana caranya agar pandemi ini tidak semakin meluas,” ujar Sidik.

Penertiban penggunaan masker, kata dia, menjadi titik utama dalam penerapan protokol kesehatan yang mulai gencar dilakukan di setiap daerah saat ini.

“Semua tempat akan kita gelar razia mulai dari terminal, jalur pantura sampai pasar rakyat,” bebernya.

Ia berharap, dengan adanya razia yang rencananya akan digelar hari ini di Lamongan, misa menekan angka peningkatan penderita Covid-19. 

“Nanti juga akan kita lakukan sosialisasi protokol kesehatan,” pungkasnya. (Pendam V/Brw/Ar)



KABARPROGRESIF.COM: (Situbondo) Guna membekali dan melatih para siswanya agar memiliki ketrampilan tentang Combat Survival, Sekolah Kapal Selam, Pusat Pendidikan Kusus (Pusdiksus) Komando Pendidikan Operasi Laut (Kodikopsla) Kodiklatal menggelar Lattek Sea and Jungle Survival bagi Siswa Pendidikan Calon Pengawak Kapal Selam (Dikcawak Kasel) Angkatan ke-55. 

Latihan praktek selama enam hari ini di gelar di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Marinir-5 Karangtekok, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, (31/1/2021)

Komandan Sekolah Kapal Selam Letkol Laut (P) Fufut Ariek, S.H., M.Tr.Opsla., selaku Perwira Pelaksana Latihan (Palaklat) mengatakan Lattek dimulai dari tanggal 25 Januari 2021 lalu sampai dengan tanggal 30 Januari 2021 ini diikuti sebanyak 30 orang siswa Dikcawak Kasel Angkatan ke-55 dengan materi lattek bertahan hidup dilaut menggunakan liferaft, berenang ke pantai dilanjutkan dengan bertahan hidup (Survival) dipantai dan hutan.

"Lattek Survival ini merupakan aplikasi sekaligus penerapan materi pelajaran teori Combat Survival Awak Kapal Selam yang telah didapat para siswa selama menempuh pendidikan di Sekolah Kapal Selam (Sekasel) Pusdiksus Kodikopsla Kodiklatal", ujar Dansekasel Letkol Laut (P) Fufut Ariek, S.H., M.Tr.Opsla.,

Lebih lanjut Dansekasel menjelaskan skenario latihan, disimulasikan Kapal selam mengalami kedaruratan sehingga awak kapal selam melaksanakan free escape dan harus bertahan hidup di liferaft, kemudian awak kapal bergerak menuju pantai. Selanjutnya mencari sumber makanan melewati hutan dengan survival sampai menemukan agen kawan dan melaksanakan evakuasi.

Menurutnya dalam latihan ini para siswa melaksanakan praktek Seat Rapling, Seat Helly Rapling, Ipam Rapling, lempar pisau dan kapak serta botani. 

Selanjutnya materi menghitung langkah, kompas siang, interseksi/resesksi, TP/GP dan kompas malam juga diberikan.

Tidak hanya itu, latihan dilanjutkan dengan water trapen, berenang tanpa alat, terjun paku, uncontrolled/controlled, mengapung sendiri dan berkelompok serta bertahan hidup di liferaft. 

Selanjutnya para siswa berenang dari liferaft ke pantai mencari sumber makanan di sekitar pantai dan membuat perangkap hewan serta renkom hubtup dengan agen botani, kemudian dilanjutkan kompas rawa, kompas darat, penginderaan malam dan habouring. 

Latihan diakhiri personal meeting ke agen kawan dan bunuh senyap yang kesemua materi latihan tersebut diskenariokan para siswa berada didaerah musuh. (Pen Kodiklatal/Ar)


Sabtu, 30 Januari 2021


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Perseteruan soal kepemilikan wisma dan lapangan Karanggayam tak hanya antara Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dan Persebaya.

Diam-diam kasus sengketa itu juga menarik perhatian dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya untuk mendalaminya.

Sayangnya, pengusutan untuk mendalami adanya dugaan korupsi itu terpaksa harus dihentikan sementara menunggu proses hukum gugatan yang dilakukan oleh kedua belah pihak.

Padahal pengusutan yang dilakukan oleh korps Adhyaksa di jalan Raya Sukomanunggal ini sebelum kasus tersebut bergulir ke meja hijau.

"Iya memang dulu ada rencana (klarifikasi) kesana, namun karena ada gugatan terpaksa kita tunggu hasilnya dulu," kata Kasi Intel Kejari Surabaya, Fathur Rohman, Sabtu (3/1).

Penghentian pengusutan untuk sementara waktu itu menurut Fathur sapaan Kasi Intel Kejari Surabaya, juga sesuai dengan aturan hukum yang sudah ditetapkan.

"Sesuai Perma (Peraturan Mahkamah Agung) no 1 tahun 1956," ujar Fathur lantas membacakan isi Perma tersebut.

Ia menambahkan dari hasil pengusutan itu, pihaknya telah memanggil beberapa orang untuk dimintai keterangan.

Mereka ini kata fathur berasal dari Pemkot Surabaya dan pihak luar yang diduga cukup mengetahui riwayat dari keberadaan wisma maupun lapangan Karanggayam.

"Empat orang. Dua dari Pemkot Surabaya. Dua dari eksternal," ungkapnya.

Kendati saat ini pengusutannya masih terhalang, menurut Fathur, bukan berarti pihaknya berleha-leha. Namun tetap berusaha mencari beberapa tambahan informasi.

Hal ini dilakukan agar pihaknya sudah siap melanjutkan kasus tersebut secepatnya apabila telah diputuskan oleh pengadilan.

"Kalau sudah ada kepastihan hukum yang sudah berkekuatan hukum tetap, kita langsung mengusutnya lagi," pungkasnya. (Ar)



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Dua makam khusus untuk pasien Covid-19 milik Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya yakni TPU Keputih dan Babat Jerawat dipastikan hampir penuh.

Maka dari itu Pemkot Surabaya akan menambah lahan pemakaman baru di Waru Gunung Kecamatan Karang Pilang.

Tak tanggung-tanggung, lahan yang akan disiapkan untuk pemakaman di Surabaya Selatan itu luasnya mencapai puluhan hektar.

"Waru Gunung sekarang masih 5 hektar, tapi kalau perencanaan untuk keseluruhan bisa sampai 50 hektar luasnya," kata Plt Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana, Sabtu (30/1).

Whisnu menambahkan, pemakaman di Waru Gunung konsepnya tak ada bedanya dengan TPU Keputih dan Babat Jerawat.

Artinya semua warga Surabaya juga dapat dimakamkan ditempat itu tak terkecuali bagi pasien Covid-19.

"Bisa dimanfaatkn untuk Covid-19 (Pasien) semua bisa. Untuk umum. Kan kasian juga warga yang disana. Masa makam dekat rumah harus COVID-19 dulu," ujarnya.

Saat disinggung, apakah ada penolakan dari warga dekat lokasi pemakaman baru itu. Whisnu belum mengetahuinya. 

Namun yang jelas letak pemakaman baru itu jauh dari pemukiman warga.

"Jarene gak itu, jauh dari pemukiman.
Aku belum tau tempatnya lokasinya," akunya.

Whisnu juga menyatakan saat ini dua lokasi pemakaman di TPU Keputih dan Babat Jerawat bisa dikatakan belum penuh.

"Belum full lah. Laporannya kemarin masih ada sekitar seribuan di Keputih dan Babat Jerawat. Nanti ada rapat mingguan berapa kapasitas untuk makam," pungkasnya. (Ar)


Jumat, 29 Januari 2021


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pengerjaan proyek-proyek fisik di Surabaya untuk APBD Tahun 2021 nampaknya masih belum berjalan, hal ini karena masih menunggu penetapan Walikota Surabaya terpilih, hasil Pilkada serentak bulan Desember tahun lalu.

Anggota Komisi C DPRD kota Surabaya, Sukadar mengatakan, sambil menunggu penetapan atau pelantikan Walikota Surabaya terpilih periode 2021-2026, projek yang sudah tender di tahun 2020 dan belum selesai pengerjaan nya kami minta diselesaikan tahun ini secepatnya.

“Harapan kami pasca pelantikan  Walikota Surabaya terpilih, apa yang telah kita masukkan ke dalam APBD Kota Surabaya segera bisa terealisasi. Karena anggarannya sudah ada, Cuma tunggu Walikota Surabaya definitif.” ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Jumat (29/01/21).

Komisi C, tegas Sukadar, mendesak jika sudah ada Walikota Surabaya definitif, sebagai eksekutor proyek pembangunan dalam hal ini Pemkot Surabaya, langsung mengeksekusi proyek tahun anggaran 2021.

Sukadar menjelaskan, untuk anggaran seluruh proyek fisik di Surabaya sudah ready, jadi tidak ada pengaruhnya sama sekali terhadap pengerjaan proyek di awal tahun 2021 ini. 

“Cuma sekali lagi hanya tunggu Walikota definitif.”tegasnya.

Saat disinggung masih sengketanya Pilwali Surabaya, politisi senior PDI Perjuangan Kota Surabaya ini mengatakan, semua harus patuh pada hukum karena kita negara hukum. 

Jadi, kita tunggu saja hasil sidangnya di Mahkamah Konsitusi (MK), semoga berjalan tepat waktu dan menghasilkan keputusan yang adil.

“Karena, pembangunan di Surabaya tetap harus on progress. Jadi semoga saja sengketa Pilkada Kota Surabaya cepat clear.”tuturnya.

Ditanya kondisi pandemi dengan pemberlakukan PPKM 1 dan 2 pengaruhnya ya terhadap proyek, Sukadar menerangkan, saat PSBB awal di tahun 2020 kemarin kita memaklumi banyak pengerjaan proyek stag sementara, hal ini untuk meminimalisir resiko penyebaran virus corona Covid-19.

Namun, di tahun 2021 ini proyek harus tetap progress dengan disipilin Protokol Kesehatan (Prokes) yang tinggi, dan ini Pemkot Surabaya harus menyediakan APD (Alat Pelindung Diri) bagi semua pekerja konstruksi, proyek gedung, jalan, gorong-gorong, Box Culvert, dan ini Pemkot Surabaya juga tidak perlu repot mengeluarkan anggaran untuk APD.

Misalnya, kontraktor pemenang tender, Pemkot Surabaya bisa menunjuk kontraktor tersebut agar menyediakan APD bagi pekerjanya saat mengerjakan proyek di lapangan. 

“Jadi kami harapkan proyek tetap berjalan normal meski ditengah PPKM, tapi dengan disiplin Prokes yang ketat.”unkapnya.(**)



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Kekompakan terlihat antar pimpinan di tubuh Kodam V/Brawijaya. Seperti adanya gowes antara Pangdam, Mayjen TNI Suharyanto bersama Danrem 084/Bhaskara Jaya, Brigjen TNI Herman Hidayat Eko Atmojo, Jumat (29/1).

Kepala Penerangan Korem, Mayor Inf Agung Prasetyo Budi menjelaskan, selain sebagai sarana berolahraga. 

Gowes itu juga ditujukan untuk memantau situasi dan kondisi warga ditengah pandemi. 

Beberapa rute di area Surabaya pun dijadikan titik lokasi gowes itu.

“Kurang lebih jaraknya sekitar 30 kilometer. Hanya di sekitaran Surabaya saja,” ujarnya.

Meski demikian, gowes tersebut tak lepas dari adanya protokol kesehatan. Penerapan itu, kata Mayor Agung, merupakan bukti nyata jika TNI-AD berada di garda terdepan dalam memutus rantai penyebaran pandemi di Jawa Timur.

“Protokol kesehatan tetap dijalankan. Sebab, TNI-AD sudah berkomitmen menjadi pelopor patuh protkes di masyarakat. Itu komitmen dan bukti nyata,” pungkasnya. (Pendam V/Brw/Ar)



KABARPROGRESIF.COM: (Ternate) Komandan Korem 152/Babullah Brigjen TNI Imam Sampurno Setiawan memimpin Serah Terima Jabatan (Sertijab) Komandan Kodim 1505/Tidore bertempat di gedung Babullah Korem 152, Kelurahan Sangaji, Kecamatan Kota Ternate Utara. Jum'at (29/01/2021) 

Danrem 152/Babullah Brigjen TNI Imam Sampurno Setiawan dalam amanatnya menyampaikan, atas nama Danrem 152/Babullah dirinya mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang setulus-tulusnya kepada Letkol Inf Cecep Kurniyawan, S.A.P beserta isteri atas dharma bhaktinya dalam memimpin Kodim 1505/Tidore selama ini.  

Sementara kepada Letkol Inf Bunzamin Jayatri, S.E.,Ak.,M.M., dan isteri disampaikan selamat bertugas di Kodim 1505/Tidore yang mempunyai wilayah  tanggung jawab, yang  meliputi Kota Tidore Kepulauan dan Kabupaten Halmahera Timur (Haltim), dimana kedua wilayah ini memiliki kondisi sosial, ekonomi, suku bangsa, adat istiadat yang beragam. 

Ujar Danrem Kota Tidore Kepulauan sendiri sebagai kota adat di Provinsi Maluku Utara selain memegang teguh adat juga mempunyai tingkat kerawanan yang cukup tinggi karena heterogenitas masyarakat. 

“Hal tersebut harus menjadi perhatian Dandim 1505/Tidore dalam menciptakan stabilitas daerah  agar  tetap kondusif,” ungkap Danrem. 

Dandim 1505/Tidore yang baru yaitu Letkol Inf Bunzamin Jayatri, S.E.,Ak.,M.M. sebelumnya menjabat sebagai Danden Inteldam XVI/Pattimura sedangkan pejabat lama Letnan Kolonel Kav Bambang Sugiyarta, Letkol Inf Cecep Kurniyawan, S.A.P selanjutnya akan bertugas sebagai Pabandya-3/Tatalaksana Spaban II/Minops Staf Operasi Angkatan Darat. 

Kegiatan Serah Terima Jabatan dilaksanakan tetap mengedepankan protokol kesehatan Covid-19. (Penrem152/Ar)



KABARPROGRESIF.COM: (Lamongan) Musholla AL-Ghuroba yang berada di Lapangan Tembak milik Kodim 0812/Lamongan, akhirnya diresmikan. Peresmian itu, dilakukan oleh Bupati Lamongan, H. Fadeli beserta Kapolres.

“Adanya Musholla ini, diharapkan bisa memberikan manfaat banyak. Khususnya untuk meningkatkan keimanan,” kata Fadeli, Jumat (29/1).

Tak hanya itu saja, peresmian Musholla itu juga diwarnai dengan adanya pembagian sembako, sekaligus tabur benih ikan di kolam Musholla setempat.

“Musholla ini merupakan bukti kekompakan TNI, Polri dan Pemda dalam menjaga kondusifitas wilayah yang sudah terjalin dengan baik,” jelasnya.

Sementara itu, Dandim Lamongan, Letkol Inf Sidik Wiyono menambahkan jika pemberian nama Musholla itu, dilakukan langsung oleh salah satu Ulama di Lamongan.

“Pemberian namanya dilakukan langsung oleh bapak Abdul Azis. Beliau Ketua MUI Lamongan,” tandasnya. (Pendam V/Brw/Ar)



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bakal menghentikan pertikaian dengan Persebaya soal polemik wisma dan lapangan Karanggayam.

Solusi yang ditawarkannya itu yakni Persebaya harus mencabut gugatannya bila ingin menguasai wisma dan lapangan Karanggayam untuk sementara.

Keputusan yang diambil Pemkot Surabaya itu setelah melakukan rapat koordinasi dengan Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya, Pakar hukum serta Peradi.

"Karanggayam banyak masukan dari teman-teman kejaksaan, Peradi, tim kita. Mungkin dimungkinkan persebaya mau menyewa lagi di Karanggayam ada hasil perdamaian disana. Pencabutan gugatan. Soal sewa menyewa bisa dilakukan komitmen dari presiden percaya," kata Plt Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana, usai rapat dengan Kejari Sueabaya, pakr hukum dan Peradi di ruanh sidang Wali Kota, Jum'at (29/1).

Maka dari itu, dalam waktu dekat, Whisnu akan melakukan koordinasi mbicarakan hal tersebut dengan petinggi Persebaya.

"Otomatis habis ini mengundang Asrul sebagai presiden Persebaya untuk kita bicarakan tentang tiga hal ini. Ya duduk bareng, ngopi bareng dengan enak. Untuk bertemu Persebaya dengan pemkot surabaya. Seceparnya minggu depan ajak persebaya untuk bertemu," jelasnya.

Whisnu juga menjelaskan alasan pemkot ngotot mempertahankan wisma dan lapangan di Karangayam sebab lahan dan bangunan itu masih tercatat sebagai aset pemkot Surabaya.

Namun entah kenapa Persebaya malah mengklaim sebagai miliknya lalu melakukan gugatan hingga memenangkannya mulai dari gugatan perdata do PN Surabaya sampai ke tingkat PTUN.

Kendati Pemkot Surabaya selalu kalah hingga menempuh kasasi, Whisnu tetap akan membuka pintu perdamaian bagi Persebaya dapat memanfaatkan tempat tersebut dengan menyewa.

"Akan tetapi, Persebaya juga bisa memanfaatkan Karanggayam secara maksimal. Ternyata ada jalan solusinya. Makanya itu yang akan kita tawarkan kepada Persebaya. Persebaya bisa melakukan hubungan hukum dengan pemerintah kota. Tapi memang dengan konsekuensi Persebaya harus mencabut gugatan, karena posisinya Persebaya yang menang kan ini. Kasasi belum ada keputusan sampai tingkat banding Persebaya yang menang. Nah mau ndak Persebaya seperti itu. Kalau kita sudah welcome, boleh. Atau Persebaya ngotot nunggu kasasi, monggo dari Persebaya. Kalau dari kita sebetulnya kita bisa membuat perjanjian sewa itu. Tidak hanya sekian tahun tapi bisa juga dengan konsep bangun guna serah misalkan," tegasnya.

Dalam konsep yang ditawarkan yakni bangun guna serah, menurut Whisnu, Persebaya akan diberikan hak membangun bangunan dan lapangannya. Akan dibangun seperti apa dan dalam jangka berapa tahun, asalkan diserahkan kembali ke pemkot.

"Saya harapkan minggu depan ada titik temu kita bisa segera diselesaikan perjanjiannya. Kita harapkan begitu (sebelum masa jabatan berakhir)," pungkasnya. (Ar)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive