Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Soft Launching Kota Lama, Gelar Sejumlah Paket Wisata

Sejumlah paket wisata digelar Pemkot Surabaya usai soft launching Kota Lama zona Eropa yang berada di kawasan Jalan Rajawali, Krembangan, Surabaya.

Cegah Narkoba di Kalangan ASN dan Pelajar, Pemkot Surabaya Gandeng BNN dan Polisi

Upaya Pemkot Surabaya memberantas Narkoba tak hanya di kalangan pelajar dan masyarakat, tetapi juga Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemkot.

Peluang Investasi untuk Pengembangan Eks THR-TRS

Pemkot Surabaya menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mempromosikan proyek peluang investasi di Kota Pahlawan. Diantaranya di kompleks eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS).

Tekan Laju Inflasi, Pemkot Rutin Gelar Pangan Murah

Untuk menekan laju inflasi agar masyarakat bisa mendapatkan komoditas bahan pangan dengan lebih murah, Pemkot Surabaya rutin menggulirkan program Gerakan Pangan Murah setiap bulan.

Pemkot Surabaya Komitmen Amankan Aset yang Dikuasai Pihak Ketiga

Berbagai upaya strategis terus dilakukan Pemkot Surabaya untuk memastikan aset daerah dapat dimanfaatkan secara optimal demi kepentingan warga dan pemerintah.

Senin, 01 Februari 2021

AHY Bilang Partai Demokrat Mau Direbut Paksa, Denny Siregar: Pansos Apalagi?


KABARPROGRESIF.COM: (Jakarta) Pegiat media sosial Denny Siregar menyoroti pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang menyebut ada gerakan politik yang berusaha merebut partainya secara paksa.

Denny menuding AHY sedang panjat sosial alias pansos melalui ulahnya tersebut. Dia menyarankan putra Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono itu mengumbar prestasi partainya ketimbang cari sensasi.

“Oalahhh @AgusYudhoyono ini Pansos apalagi? Mending bicara prestasi @PDemokrat deh. Partai kok penuh sensasi,” cuitnya di akun Twitter @DennySiregar7, dikutip Senin (1/2).

Sebelumnya, AHY mencium adanya pergerakan yang ingin merebut paksa Partai Demokrat. Menurutnya, gerakan tersebut ada kaitannya dengan pemegang jabatan di pemerintahan atau orang yang dekat dengan Jokowi.

"Dari kesaksian banyak pihak, gerakan ini melibatkan pejabat penting yang berada di lingkaran dekat Presiden Jokowi," kata Agus dalam konferensi pers yang disiarkan secara virtual, Senin (1/2).

Demi memperjelas perkara tersebut, Agus mengaku sudah berkirim surat kepada Presiden Jokowi untuk mendapatkan konfirmasi langsung.

"Kami berpegang pada azas praduga tak bersalah, kami kirim surat tadi pagi," ujar AHY.

AHY Sebut Orang Dekat Jokowi, Ferdinand: Mengundang Musuh, Menambah Lawan, dan Menabuh Genderang


KABARPROGRESIF.COM: (Jakarta) Ferdinand Hutahaean menanggapi pernyataan Ketua Umum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

AHY menyebut ada orang pada lingkaran dekat Jokowi yang akan mengambil alih kepemimpinannya.

Ferdinand mengatakan bahwa pernyataan AHY tersebut seolah menybeut bahwa Jokowi terlibat atau mengetahui yang terjadi.

"Sebutan “Lingkaran Dekat Jokowi” seolah Jokowi terlibat atau setidaknya Jokowi mengetahui yg terjadi", cuit Ferdinand seperti dikutip mantrasukabumi.com dari akun twitter @FerdinandHaean3 pada Senin, (1/2).

Mantan politisi partai Demokrat, Ferdinand mengatakan bahwa pernyaataan AHY tersebut cacat dalam komunikasi politik.

Menurut Ferdinand, justru dengan pernyataan AHY itu malah akan mengundang musuh, menambah Lawan, dan seolah menabuh genderang perang dengan Jokowi.

"Bagi saya itu cacat komunikasi politik yang justru mengundang musuh, menambah lawan dan menabuh genderang perang dgn Jokowi", cuitnya.

Ferdinand menyarankan seharusnya AHY bisa lebih menghormati Jokowi sebagai Presiden.

"Mestinya bs lbh hormat kpd Jokowi sbg Presiden", pungkasnya.

Anak Wali Kota Serang Tersangkut Gratifikasi, Kejagung Tak Tutup Kemungkinan Periksa Bapaknya


KABARPROGRESIF.COM: (Jakarta) Kejaksaan Agung (Kejagung) telah melakukan pemanggilan dan pemeriksaan terhadap Sandy Bela Sakti, anak Walikota Serang, Syafrudin.

Pemeriksaan terhadap Sandy Bela Sakti tertuang dalam surat permintaan keterangan Kejagung bernomor B-41/F.2/Fd.1/01/2021 tertanggal 19 Januari 2021.

Anak orang nomor satu di Pemkot Serang tersebut diperiksa diduga menyangkut perkara gratifikasi di lingkungan Pemerintah Kota Serang.

Bahkan, Walikota Serang, Syafrudin, tidak tertutup kemungkinan turut diperiksa Kejagung.

Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Leonard Eben Ezer Simanjuntak, membenarkan adanya pemeriksaan terhadap Sandy Bela Sakti.

"Iya benar, kami telah melakukan pemanggilan saudara Sandy Bela Sakti untuk dimintai keterangan," ungkap Leo kepada wartawan, Senin (1/2/2021).

Pemanggilan ini, tambah Leo, masih penyelidikan untuk dugaan perkara di lingkungan Pemkot Serang.

"Ini masih penyelidikan, kami masih mengumpulkan bahan dan keterangan dari berbagai pihak," tambah Leo.

Namun Leo belum mengungkap perkara yang tengah dilakukan Kejagung di lingkungan Pemkot Serang. "Nanti dulu ya, ini masih penyelidikan," ujar Leo.

Selain Sandy Bela Sakti, Kejagung telah melakukan pemanggilan terhadap tujuh orang terkait kasus yang tengah didalami Kejagung.

Leo juga belum mau menjawab apakah kasus ini juga nantinya akan melibatkan Walikota Serang Syafrudin, orang tua dari Sandi Bela Sakti. "Keterangan tambahan nanti saja ya, ini masih penyelidikan," ujar Leo.

Sementara itu, Kordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (Maki) Boyamin Saiman mengatakan Kejagung harus bergerak cepat terhadap kasus ini.

"Kejagung harus bergerak cepat karena ini perintah undang-undang. Setiap perkara yang ditemukan bukti awal, Kejagung harus bergerak cepat," ungkap Boyamin.

Selain itu, Boyamin menilai gratifikasi juga bagian dari korupsi. "Gratifikasi juga bagian korupsi. Seharusnya gratifikasi dan pencucian uang," tambah Boyamin.

Di Pasar Grosir Surabaya, Forkopimda Jatim Bagikan 25ribu Masker


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Forkopimda Jatim sebelumnya telah berkomitmen untuk terus menjadi garda terdepan memutus rantai penyebaran pandemi Covid-19 di Jawa Timur.

Aksi nyata itu terlihat, ketika Mayjen TNI Suharyanto bersama beberapan pihak Forkopimda mengunjungi Pasar Grosir Surabaya (PGS), Senin (1/2).

Di lokasi itu, setidaknya 25 ribu masker dibagikan oleh Pangdam ke masyarakat maupun pengunjung yang berada di sekitaran PGS.

“Hari ini, kita melakukan pengecekan terkait penerapan PPKM di PGS. Itu berlaku bagi masyarakat, pedagang maupun pengunjung,” katanya.

Ia menilai jika penerapan protokol kesehatan di PGS, sudah cukup baik. Apresiasi pun tak luput diungkapkan oleh Pangdam ke para pengunjung maupun pedagang.

“Ini minggu terakhir penerapan PPKM. Jadi lebih masif. Pengecekan ini kita lakukan dengan beberapa pihak terkait lainnya, termasuk Pemprov Jatim dan Polda,” bebernya. (Pendam V/Brw/Ar)

AHY Sebut Demokrat Mau Diambil Alih Paksa Kubu JKW, Ferdinand sebut Saya Tak Percaya


KABARPROGRESIF.COM: (Jakarta) Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menggelar commanders call atau rapat pimpinan khusus bersama para pimpinan DPD dan DPC partai. AHY menyebut ada gerakan upaya merebut paksa Partai Demokrat oleh kibu atau pihak orang lingkaran Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Commanders calls tadi rapat DPP membahas hal cukup serius yang cepat atau lambat pasti jadi konsumsi publik dan diketahui oleh masyarakat secara luas," kata AHY dalam konferensi pers di DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Jakpus, Senin (1/2/2021).

"Kami memandang perlu dan penting untuk memberikan penjelasan secara resmi tentang duduk perkara yang sebenarnya, yaitu tentang adanya gerakan politik yang mengarah pada upaya pengambilalihan Partai Demokrat secara paksa yang tentu mengancam kedaulatan dan eksistensi Partai Demokrat," imbuh Agus Harimurti Yudhoyono.

Uniknya, mantan anak buah AHY, Ferdinand Hutahean (FH) tak percaya dengan pernyataan tersebut. Mantan politisi Demokrat ini justru menilai lingkaran Jokowi tak terlibat.

"Tuduhan yg sgt berani menyebut lingkaran Jokowi. Kalau ini tak bisa dibuktikan, mk sama sj Demokrat menabuh genderang perang kpd Jokowi dan lingkarannya. Mengambil alih sebuah Partai yg sdh sah kepengurusannya tdklah mudah dan sy tak percaya lingkaran Jokowi terlibat hal begini," kata Ferdinand.

Sebelumnya diberitakan, AHY mengaku sudah mendengar sejumlah kesaksian terkait gerakan politik ini. Menurut AHY, kesaksian itu menyebutkan orang-orang lingkar kekuasaan terdekat Presiden Jokowi terlibat.

"Menurut kesaksian dan testimoni banyak pihak yang kami dapatkan, gerakan ini melibatkan pejabat penting pemerintahan yang secara fungsional berada di dalam lingkar kekuasaan terdekat dengan Presiden Joko Widodo," ucap Agus Harimurti Yudhoyono.

AHY menyebut kesaksian dari gerakan politik ini juga menyebutkan dukungan dari sejumlah menteri.

"Lebih lanjut gerakan ini juga dikatakan sudah mendapatkan dukungan dari sejumlah menteri dan pejabat penting di pemerintahan Presiden Joko Widodo," jelas dia.

AHY mengaku mengedepankan asas praduga tak bersalah dalam isu ini. Karena itu, AHY menyurati Presiden Jokowi.

"Karena itu, tadi pagi saya telah mengirimkan surat secara resmi kepada Yang Terhormat Bapak Presiden Joko Widodo untuk mendapatkan konfirmasi dan klarifikasi dari beliau terkait kebenaran berita yang kami dapatkan ini," ucap AHY dinukil Detik.com.

Dituding Halusinasi, Wasekjen Demokrat: Maaf Bung, Demokrat Bukan Partai Sembarangan


KABARPROGRESIF.COM: (Jakarta) Upaya kudeta kepemimpinan Demokrat yang disampaikan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono bukan isapan jempol belaka.

Upaya-upaya yang diklaim muncul dari sejumlah mantan politisi Demokrat dan pihak eksternal tersebut disampaikan AHY setelah adanya kesaksian dari anak buahnya.

Demikian disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Ossy Dermawan merespons Nasdem yang menyebut pernyataan AHY sebagai halusinasi.

"Maaf bung, Demokrat bukan partai yang sembarangan keluarkan pernyataan. Semua yang disampaikan Ketum AHY memiliki fakta kesaksian yang kuat," kata Ossy di akun Twitternya, Senin (1/3).

Ia menegaskan, pihaknya tak akan tinggal diam bila ada pihak-pihak yang mencoba mengganggu kehormatan Demokrat, termasuk upaya untuk mengudeta kepemimpinan AHY.

"Jika ada yang ganggu kedaulatan dan kehormatan partai, jelas kami lawan. Tentunya dengan cara yang beradab dan sesuai pranata hukum," tandasnya.

Tudingan halusinasi sebelumnya disampaikan politisi Nasdem, Ahmad Ali yang menanggapi adanya upaya lima pihak yang mengudeta Demokrat, di mana salah satunya disebut berasal dari lingkungan pemerintah.

"Itu halusinasi, tuduhan enggak mendasar. Apa sih kepentingan Pak Jokowi untuk ambil alih Demokrat, sedangkan hari ini partai koalisi Pak Jokowi sudah 80%," kata Ahmad Ali kepada wartawan.

Kedatangan Danrem di Lokasi Garjas UKP Jadi Motivasi Prajurit


KABARPROGRESIF.COM: (Malang) Kedatangan Danrem 083/Baladhika Jaya, Kolonel Inf Irwan Subekti seakan menjadi pembangkit motivasi bagi prajurit yang saat itu sedang mengikuti garjas UKP di Lapangan Brawijaya Rampal, Kota Malang, Senin (1/2).

Meski disibukkan dengan berbagai kegiatan, orang nomor satu di tubuh Korem Baladhika Jaya itu, masih bisa menyempatkan diri untuk melihat perkembangan para personelnya.

Kasi Pers Korem, Mayor Inf Dedyk mengatakan, setidaknya terdapat 111 personel yang ikut garjas UKP kali ini. Dari ratusan itu peserta itu, dibagi menjadi 3 gelombang.

“Gelombang pertama digelar hari ini. Untuk gelombang kedua dan ketiga di hari Selasa dan Rabu,” ujarnya.

Sementara itu ditambahkan Danrem, terdapat beberapa kategori garjas yang digelar saat ini, termasuk diantranya Samapta A dan B.

Untuk Samapta A sendiri, meliputi lari materi lari yang hanya diberikan waktu 12 menit saja.

“Untuk Samapta B, ada Pull Up, Sit Up dan Push Up. Ada juga materi renang ketangkasan. Renang itu berjarak 50 meter,” bebernya. (Pendam V/Brw/Ar)

Nasdem Sebut Kudeta pada Demokrat Halusinasi


KABARPROGRESIF.COM: (Jakarta) Nasdem menyebut bahwa kudeta yang melibatkan orang lingkar Jokowi pada AHY di Demokrat adalah Halusinasi.

Menanggapi pernyataan kader Nasdem tersebut, Staf Pribadi SBY, Ossy Dermawan mengatakan bahwa apa yang disampaikan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) miliki fakta.

Didahului dengan permohonan maaf, Ossy menyebut bahwa partainya bukan partai yang sembarangan mengeluarkan pernyataan.

"Maaf bung, Demokrat bukan partai yg sembarangan keluarkan pernyataan", cuit Ossy seperti dikutip mantrasukabumi.com dari akun twitter @OssyDermawan pada Senin (1/2).

Ossy mengatakan bahwa semua yang disampaikan Ketua Umum Partai Demokrat memiliki fakta dan kesaksian.

"Semua yg disampaikan Ketum AHY memiliki fakta kesaksian yg kuat", tulisnya.

Staf Pribadi SBY itu juga menyebut jika ada yang menggangu kedaulatan dan kehormatan partainya jelas akan dilawan.

"Jika ada yg ganggu kedaulatan & kehormatan partai, jelas kami lawan", cuitnya.

"Tentunya dgn cara yg beradab & sesuai pranata hukum," pungkasnya.

Arief Puyono Tak Percaya, Ocehan AHY Soal Demokrat Direbut Orang-Orang Jokowi


KABARPROGRESIF.COM: (Jakarta) Mantan Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono mengaku tak percaya dengan pernyataan Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) usai mengatakan adanya gerakan upaya merebut paksa Partai Demokrat oleh orang-orang di lingkungan Presiden Joko Widodo.

Sikap Arief Puyono ini disalurkannya melalui akun media sosial Twitter miliknya @bumnbersatu, Senin, 1 Februari 2021.

"Masa mas sih...Percaya engak ya..," cuitnya.

Cuitannya ini lalu ditanggapi netizen yang mengikuti akun Twitter miliknya.

Akun @mangunsong63 menyebutkan hal serupa dengan Arief Puyono yang juga tidak percaya dengan perkataan dari anak Susilo Bambang Yudhoyono tersebut.

"Saya Prihatin. Itulah kalau anak kemarin sore didunia politik dipaksakan jadi Ketum Partai. Urusan Rumah Tangga Organisasi nya saja pake minta klarifikasi ke Presiden. Apakah karena merasa sebagai anak mantan presiden sehingga harus diurusi?," tanyanya.

Hal senada diutarakan oleh akun @usepra1. Netizen ini lagi-lagi tidak percaya dengan omongan AHY bahwa adanya gerakan upaya merebut paksa Partai Demokrat oleh orang-orang di lingkungan Jokowi.

"Si Mas terpilih aklamasi, pemilihannya juga blum lama.Yang mau dongkel siapa?," terangnya.

Untuk diketahui, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menggelar commanders call atau rapat pimpinan khusus bersama para pimpinan DPD dan DPC partai. AHY menyebut ada gerakan upaya merebut paksa Partai Demokrat oleh orang lingkaran Presiden Joko Widodo.

"Commanders calls tadi rapat DPP membahas hal cukup serius yang cepat atau lambat pasti jadi konsumsi publik dan diketahui oleh masyarakat secara luas," kata AHY dikutip dari detik.


Pandemi Meningkat, Wisata Religi Sunan Ampel Dirazia


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Kodam V/Brawijaya berkomitmen untuk terus melakukan razia di sejumlah daerah di Jawa Timur guna menekan angka pelonjakan pandemi Covid-19.

Seluruh Satuan di jajaran Kodam pun dikerahkan guna menekan terjadinya hal itu, seperti yang dilakukan oleh Kodim 0830/Surabaya Utara, Senin (1/2).

Operasi yustisi yang melibatkan petugas gabungan itu, mendapat perhatian langsung dari Dandim, Kolonel Inf Sriyono.

Di kawasan religi Sunan Ampel itu, Sriyono melihat langsung berjalannya operasi yustisi protokol kesehatan.

“Kegiatan ini ditujukan untuk menekan angka penyebaran pandemi. Ini sudah instruksi langsung dari Komando Atas,” kata dia.

Selain Dandim, di lokasi itu juga terlihat Kabag Ops Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Kompol Eko Nur, beserta beberapa Perwira TNI-Polri setempat.

Ia menilai, sosialisasi dan razia kali ini akan dilakukan secara masif dan menyebar oleh petugas gabungan di wilayah Kodim Surabaya Utara.

“Sasaran razianya itu, masyarakat yang tidak mematuhi protokol kesehatan,” pungkasnya. (Pendam V/Brw/Ar)

Kuasa Hukum Tolak Perdamaian, Plt Wali Kota Surabaya Ngotot Ketemu Presiden Persebaya


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Kendati keinginan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk berdamai soal sengketa wisma dan lapangan Karanggayam mendapat penolakan dari kuasa hukum Persebaya.

Namun hal itu tak membuat surut nyali dari Plt Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana.

Whisnu malah menganggap apa yang dikatakan kuasa hukum dari Persebaya itu belum sepenuhnya final.

Sebab bagi Whisnu, yang menentukan itu yakni presiden Persebaya, Azrul Ananda.

"Yang ngomong kan kuasa hukumnya, nanti ketemu presidennya langsung," tegas Whisnu usai meninjau museum olahraga di kompleks lapangan Thor jalan Indragiri, Senin (1/2).

Seperti diberitakan Pemkot Surabaya ingin menyudahi polemik soal wisma dan lapangan Karanggayam dengan Persebaya.

Pemkot pun menawarkan solusi asalkan Persebaya mau mencabut gugatannya.

Dalam konsep yang ditawarkan itu yakni bangun guna serah artinya Persebaya akan diberikan hak membangun bangunan dan lapangannya.

Kendati demikian, bukan berarti itu milik Persebaya tetapi akan di beri jangka waktu beberapa tahin menguasai lalu diserahkan ke Pemkot Surabaya lagi.

Sayangnya solusi yang ditawarkan Pemkot Surabaya itu mendapat penolakan dari Persebaya melalui kuasa hukumnya, Yusron Marzuki.

Seperti ramai diberitakan, Yusron malah mempertanyakan keseriusan dan kesungguhan langkah perdamaian tersebut yang baru dilayangkan saat ini.

“Sangat terlambat. Kenapa baru sekarang bicara soal perdamaian dan sewa? Saat proses hukum sudah berjalan. Bahkan sampai tingkat kasasi,” ucap Yusron, Sabtu (30/1). 

Yusron merasa tawaran ini terlambat lantaran proses yang terjadi sebelum urusan Karanggayam ini masuk ke pengadilan.

Persebaya sudah menawarkan skema kerja sama sejak jauh hari, namun tidak bersambut.

Sampai akhirnya urusan ini masuk ke pengadilan, begitu juga dengan kondisi sekarang. Proses kasasi sedang berlangsung, tiba-tiba tawaran sewa menyewa disampaikan.

Yusron mengajak semua pihak untuk menghormati proses hukum yang sedang berlangsung di Mahkamah Agung. Langkah itu, jauh lebih bijak dibanding membuat skema-skema di luar pengadilan.

“Jadi aneh rasanya sekarang ngomong seperti itu. Tapi, kemarin Pemkot ajukan kasasi. Mari kita hormati proses hukum yang berlangsung. Kita tunggu bersama apa keputusan kasasi soal Karanggayam nanti,” ucapnya.

“Itu yang paling bijak. Karena putusan pengadilan itu erga omnes dan res judicata pro veritate habetur.  Yakni semua keputusan pengadilan wajib diikuti karena itu dianggap benar,” pungkasnya. (Ar)

Luar Biasa Dengan Kaki dan Tangan Terikat, Siswa Diktaifib Lakukan Renang Laut


KABARPROGRESIF.COM: (Situbondo) Sebagai calon pasukan khusus TNI AL diperlukan kemampuan perorangan diatas rata-rata prajurit lainya, seperti yang dilaksanakan Siswa Pendidikan Intai Amfibi (Diktaifib) Marinir Angkatan XLVII Ta 2020 Komando Pendidikan Marinir (Kodikmar) Komando Pembinaan Doktrin pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Laut (Kodiklatal) berenang dalam kondisi tangan dan kaki terikat. Renang kondisi tangan dan kaki terikat ini merupakan bagian dari Lattek Kelautan yang dilaksanakan di Puslatpur Marinir, Pantai Tanjung Jangkar Banongan Situbono, Senin, (1/2/2021).

Adapun Lattek kelautan ini diikuti 39 prajurit Siswa Diktaifib yang saat ini sedang menempuh pendidikan di Sekolah Khusus Marinir (Sesusmar) dibawah Pusat Pendidikan Infanteri (Pusdikif) Kodikmar Kodiklatal. 

Latihan yang belangsung selama 20 hari tersebut dipimpin Komandan Sesusmar Pusdikif Letkol Mar Mintarjo sekaligus sebagai Perwira Pelaksana Latihan (Palaklat) lattek Siswa Diktaifib Marinir Angkatan XLVII Ta 2020.

Disela-sela Pelaksanaan Lattek Dansesusmar Pusdikif Letkol Mar Mintarjo menyampaikan bahwa Lattek kelautan ini terdiri beberapa materi diantaranya berenang dalam kondisi tangan dan kaki terikat, materi lainya adalah renang jarak jauh dari pantai Tanjung jangkar hingga pantai Gatel Banongan, renang rintis, penyeledikan pantai, Raid Amphibi, Long Range Navigation, Cast and Recoveri dan Search and Rescue.

Menurutnya untuk latihan lokasi di laut selain lattek kelautan di perairan Tanjung Jangkar Situbondo Siswa Diktaifib ini juga akan melaksanakan latihan laut ditempat lain yakni di perairan Lampon Banyuwangi dengan materi renang menembus Gelombang, mendayung menembus gelombang, pengintaian khusus dan latihan berganda lainya dalam tahap Intai Amphibi.

Selain menyampaikan materi dalam pelaksanaan latihan, dihari yang sama Dansesusmar Pusdikif Kodikmar ini juga memerintahkan kepada para instruktur, pelatih dan personil pendukung lainya agar mengutamakan keselamatan personil dan material, mengingat saat ini musim penghujan dan Kondisi laut sulit ditebak kadang muncul gelombang besar.

Lattek Siswa Siswa Diktaifib Marinir Angkatan XLVII Ta 2020 ini merupakan pelaksanaan dari perintah harian Kasal Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M dalam upaya membangun Sumber Daya Manusia TNI Angkatan laut yang unggul dan profesional serta tangguh mengadapi segala ancaman. (Pen Kodiklatal/Ar)