Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Soft Launching Kota Lama, Gelar Sejumlah Paket Wisata

Sejumlah paket wisata digelar Pemkot Surabaya usai soft launching Kota Lama zona Eropa yang berada di kawasan Jalan Rajawali, Krembangan, Surabaya.

Cegah Narkoba di Kalangan ASN dan Pelajar, Pemkot Surabaya Gandeng BNN dan Polisi

Upaya Pemkot Surabaya memberantas Narkoba tak hanya di kalangan pelajar dan masyarakat, tetapi juga Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemkot.

Peluang Investasi untuk Pengembangan Eks THR-TRS

Pemkot Surabaya menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mempromosikan proyek peluang investasi di Kota Pahlawan. Diantaranya di kompleks eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS).

Tekan Laju Inflasi, Pemkot Rutin Gelar Pangan Murah

Untuk menekan laju inflasi agar masyarakat bisa mendapatkan komoditas bahan pangan dengan lebih murah, Pemkot Surabaya rutin menggulirkan program Gerakan Pangan Murah setiap bulan.

Pemkot Surabaya Komitmen Amankan Aset yang Dikuasai Pihak Ketiga

Berbagai upaya strategis terus dilakukan Pemkot Surabaya untuk memastikan aset daerah dapat dimanfaatkan secara optimal demi kepentingan warga dan pemerintah.

Selasa, 02 Februari 2021

Tunggu Suratnya Dibalas Jokowi, AHY akan Beberkan Para Aktor yang Berencana Singkirkan Dirinya dari Demokrat


KABARPROGRESIF.COM: (Jakarta) Partai Demokrat siap buka-bukaan soal siapa saja aktor istana yang berupaya mengkudeta kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), usai menerima surat balasan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun hingga saat ini, Partai Demokrat belum menerima surat balasan dari Jokowi ihwal isu kudeta kepemimpinan AHY.

"Kepada rekan-rekan wartawan, pernyataan Ketua Umum kami tadi tentang duduk perkara dan kronologi kejadian sudah terang. Mengenai detil dan nama-nama, demi etika dan penghormatan kepada Kepala Negara, kami akan bicara setelah surat yang kami kirimkan tadi pagi dijawab Presiden," ujar politisi Demokrat Rachland melalui akun twitter pribadinya @RachlanNashidik yang diunggah pada Senin (1/2/2021) sekira pukul 16.03 WIB.

Sebelumnya, AHY menggelar konferensi pers terkait dengan kondisi Indonesia terkini, khususnya hal penting yang menyangkut masalah yang menimpa Partai Demokrat. Hal ini disampaikannya sesuai rapat pimpinan (Rapim) DPP Partai Demokrat.

AHY menyebut, berdasarkan kesaksian sejumlah pihak, ada upaya dari pejabat di lingkar kekuasaan Jokowi yang hendak merebut Partai Demokrat.

"Kami memandang perlu dan penting untuk memberikan penjelasan tentang duduk perkara yang sebenarnya yaitu, tentang adanya gerakan politik yang mengarah kepada upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat secara paksa yang tentu mengancam eksistensi dan kedaulatan Partai Demokrat," kata AHY di Taman Politik Wisma Proklamasi DPP Partai Demokrat, Jakarta.

AHY mengaku telah menyurati Presiden Jokowi untuk mengklarifikasi ihwal isu keterlibatan pihak istana yang ingin mengkudeta kepemimpinannya tersebut. Hingga saat ini, Partai Demokrat masih menunggu balasan surat dari Presiden Jokowi.

Sebenarnya politikus Partai Demokrat, Andi Arief sudah mengungkap sosok di lingkaran istana yang berencana mengkudeta kepemimpinan AHY. Sosok itu yakni, Kepala Kantor Staf Presiden (KSP), Moeldoko.

"Banyak yang bertanya siapa orang dekat Pak Jokowi yang mau mengambil alih kepemimpinan AHY di Demokrat, jawaban saya KSP Moeldoko," ujar politikus Demokrat, Andi Arief melalui akun twitter pribadinya, @Andiarief_ , Senin (1/2/2021).

Sementara itu, Moeldoko membantah adanya keterlibatan pihak Istana terkait isu dirinya akan mengkudeta Partai Demokrat. Menurut Moeldoko, isu tersebut murni tentang dirinya dan tidak ada kaitannya dengan Istana maupun Presiden Jokowi.

"Jangan sedikit-sedikit Istana. Jangan ganggu Pak Jokowi dalam isu ini. Beliau tidak tahu sama sekali tentang isu ini, itu urusan saya, itu murni Moeldoko," tutur Moeldoko saat menggelar konferensi pers secara daring, Senin (1/2/2021).

Denny Siregar ke AHY: Belajar Jadi Laki-laki, Sebelum Mimpi Jadi Pemimpin Negeri


KABARPROGRESIF.COM: (Jakarta) Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) resmi menyurati Presiden Joko Widodo. 

Surat tersebut berisi adanya dugaan makar di Partai Demokrat, dan melibatkan orang di lingkaran pemerintah.

Menanggapi hal tersebut, pegiat media sosial Denny Siregar mengaku bingung dengan sikap AHY. 

Pasalnya, partai yang berlambang bintang mercy itu bukanlah bagian dari koalisi.

"Berantem sendiri, ribut-ribut sendiri, mau kudeta-kudetaan sendiri, bikin suratnya ke Jokowi," ujar Denny melalui akun Twitter-nya.

Apa yang ditunjukkan AHY, kata Denny, bukanlah sikap dari seseorang yang berjiwa pemimpin. 

Dia juga menyindir putra dari mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu untuk belajar menjadi lelaki seutuhnya.

"AHY mending belajar dulu deh jadi laki-laki. Sebelum mimpi jadi pemimpin negeri," katanya.

Seperti diketahui, surat yang dikirimkan AHY pada Presiden Jokowi merupakan langkah mendapatkan konfirmasi dan klarifikasi. 

Karena diduga upaya makar yang melibatkan pejabat penting pemerintah.

"Tentunya kami tidak mudah percaya dan tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah, presumption of innocence dalam permasalahan ini," ujar AHY, Senin (1/2/21)

"Karena itu tadi pagi saya telah mengirimkan surat secara resmi kepda yang terhormat Bapak Presiden Joko Widodo untuk mendapatkan konfimasi dan klarifikasi dari beliau terkait kebenaran berita yang kami dapatkan," katanya.

Meski Memiliki Keterbatasan, Penyandang Disabilitas Ini Sukses Kembangkan Koperasi


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Selain membuka jasa pijat, Karjono juga aktif dalam kegiatan koperasi. 

Bahkan, penyandang disabilitas tunanetra ini merupakan salah satu penggagas dan pendiri koperasi syariah rusunawa pertama di Kota Surabaya. 

Karena kegigihannya itu, Karjono pun sukses mengembangkan koperasi dan memiliki anggota lebih dari 100 orang.

Saat ditemui di kediamannya di Rusunawa Siwalankerto Surabaya, Karjono menunjukkan “Koperasi Syariah Al-Muhajirin Siwalankerto Sejahtera” yang ada di lokasi rusun milik Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya itu. 

Ayah lima anak inipun dipercaya menjadi Ketua Harian di koperasi tersebut. Sedangkan Ketua Umumnya adalah Imam Besari yang juga Ketua Takmir Musala di rusunawa.

"Ini merupakan koperasi syariah yang pertama dan masih satu-satunya koperasi syariah di Rusunawa Surabaya," kata Karjono saat ditemui di koperasi Rusunawa Siwalankerto Surabaya, Selasa (2/2/2021).

Karjono pun bercerita awal dibentuknya koperasi ini. Saat itu ia bersama Imam Besari ingin mendirikan koperasi di rusunawa. 

Dengan harapan, warga di rusunawa ekonominya lebih sejahtera bersama melalui adanya koperasi. 

"Dulu kami untuk merintisnya tahun 2017 ke 2018 itu hanya dua orang saja, saya dengan Pak Imam Besari. Kemudian baru (warga rusun) yang lain mulai ikut," ungkap dia.

Meski demikian, Karjono mengakui, awal terbentuknya koperasi ini tidaklah mudah. Sebab, untuk mengajak warga agar mau bergabung menjadi anggota serta meyakinkan mereka untuk saling percaya bukanlah pekerjaan mudah. 

Namun, dengan ketekunan dan kegigihan Karjono, lambat laun warga di rusunawa satu persatu mulai bergabung menjadi anggota koperasi.

"Dulu awal simpanan wajib tiap bulan kami tetapkan Rp 10 ribu per orang. Nah, akhirnya ada 20 orang bergabung sehingga kemudian terkumpul uang Rp 200 ribu," katanya.

Namun, karena syarat pembentukan badan hukum koperasi modal awalnya Rp 15 juta, sehingga Karjono bersama rekannya masih harus memikirkan hal tersebut. 

Dari dana Rp 200 ribu yang terkumpul itu, Karjono kemudian menulis surat kepada Wali Kota Surabaya untuk pengajuan bantuan Rp 20 juta. Dengan rincian Rp 15 juta sebagai modal awal dan Rp 5 juta sebagai biaya notaris untuk legalitas koperasi.

"Kami menyampaikan keinginan kami waktu itu kepada Ibu Risma. Ternyata Ibu Risma luar biasa, beliau langsung merespons keinginan kami untuk membentuk koperasi ini dan itu benar-benar dibuktikan, termasuk modal awal dari beliau dulu dibantu Rp 20 juta," tutur Karjono.

Tepat di tanggal 30 Mei 2019, akhirnya “Koperasi Syariah Al-Muhajirin Siwalankerto Sejahtera” memiliki legalitas resmi. Dengan bantuan dana Rp 20 juta dari Pemkot Surabaya itu, Karjono gunakan sebagai modal awal pembentukan koperasi. 

“Alhamdulillah lagi ada notaris di Surabaya itu kami dibantu, dibebaskan biaya urus legalitasnya. Sehingga uang Rp 5 juta yang rencana digunakan untuk biaya notaris itu utuh, kita putar untuk modal (Toko Kelontong),” ujarnya.

Dalam manajemen pengelolaan koperasi, Karjono mengaku, selama ini pihaknya juga didampingi Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Dinkopum) Surabaya. 

Setiap dua pekan sekali, tim dari Dinkopum datang untuk memberikan pendampingan. Seperti membantu terkait pembukuan koperasi hingga stok barang.

"Kami didampingi setiap dua minggu sekali tim dari sana (Dinkopum) ke sini. Termasuk saat mengadakan RAT (Rapat Anggota Tahunan) yang pertama di bulan November 2020 kemarin kami juga diarahkan. Karena badan hukum kami di tahun 2019, sedangkan awal 2020 masa pandemi sehingga RAT-nya diundur bulan November 2020," terangnya.

Seiring berjalannya waktu, koperasi yang digagas Karjono bersama rekannya kini telah memiliki aset sekitar Rp 100 juta lebih, baik berupa uang cas maupun barang di Toko Kelontong. 

Bahkan, jumlah anggota di koperasi ini sekarang telah mencapai 130 orang. Mayoritas para anggota koperasi merupakan warga Rusunawa Siwalankerto.

"Ini kami lakukan karena kami ingin menjaga kestabilan usaha. Karena misi kami adalah mempersatukan. Kami punya prinsip sapu lidi, bagaimana agar sapu lidi kecil-kecil itu disatukan sehingga menjadi satu kekuatan ekonomi," imbuhnya.

Karjono hanya berharap, ke depan rusunawa dapat menjadi konsep one spot center. Dimana rusunawa tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal, tapi di situ juga ada kestabilan, serta ada pengendalian atau kerjasama dalam hal perekonomian.

"Kami berharap warga rusunawa lebih sejahtera. Mudah-mudahan nanti semua warga rusun bisa memiliki rumah sendiri-sendiri. Sehingga rusun ini bisa segera kami tinggalkan dan rusun ini bisa ditempati oleh warga Surabaya lainnya yang membutuhkan atau belum memiliki rumah," papar dia.

Di waktu yang sama, Ketua RT 07 RW 06, Rusunawa Siwalankerto, Kelurahan Siwalankerto, Kecamatan Wonocolo Surabaya, Tri Sugeng Purwidianto membenarkan, bahwa saat ini sudah banyak warga Rusunawa Siwalankerto yang menjadi anggota koperasi. "Sekarang lebih maju lagi. 

Artinya ada toko kelontongnya, anggotanya sudah bertambah sekitar 100-an lebih. Mereka adalah warga di dua Rusun Siwalankerto," kata Sugeng sapaan lekatnya.

Pihaknya pun bersyukur adanya koperasi di rusunawa ini. Sebab, warga tak harus belanja jauh-jauh ke luar rusun karena di Toko Kelontong milik koperasi sudah mencukupi. 

"Saya selaku Ketua RT hanya membantu memfasilitasi. Dengan adanya koperasi itu saya berharap warga juga bisa dapat manfaatnya," terang dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Dinkopum) Kota Surabaya, Widodo Suryantoro menyatakan terus melakukan pembinaan melalui pendampingan kepada pengurus koperasi yang ada di Kota Pahlawan. Misalnya dalam hal pembukuan, pengembangan usaha hingga pembinaan pengurus koperasi.

“Saat ini ada sekitar 800 koperasi dibawah binaan Dinkop yang tersebar di 31 kecamatan Surabaya. Mulai akhir tahun 2020 kemarin, di 31 kecamatan sudah terbentuk semua,” kata Widodo.

Widodo mengungkapkan, bahwa koperasi ini tak hanya dibentuk di lingkup perkampungan. 

Namun di rusunawa Surabaya juga terbentuk koperasi berupa Toko Kelontong. Di antaranya, Rusunawa Romokalisari, Tanah Merah, Penjaringan Sari, Sumbo hingga Siwalankerto.

“Harapannya memang dulu di masing-masing rusun ada koperasi toko kelontong. Saya harapkan tahun ini semua koperasi bisa beroperasi, semua jalan, supaya dapat membantu perputaran roda ekonomi di Surabaya,” pungkasnya. (Ar)

Tanggapi Terkait Kudeta AHY, Rocky Gerung: Ambisi dari Tokoh-tokoh yang Ingin Dapat Kendaraan untuk di 2024


KABARPROGRESIF.COM: (Jakarta) Terkait kasus yang menimpa pemimpin partai Demokrat yakni Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang akan di kudeta oleh kepala Staff presiden Moeldoko.

Dalam hal ini, Pengamat Politik sekaligus filsuf Rocky Gerung menanggapi hal tersebut, ia mengatakan bahwa itu adalah ambisi para tokoh-tokoh yang ingin dapat kendaraan untuk mencalonkan diri di tahun 2024.

Tak hanya itu, Rocky Gerung juga mengatakan bahwa permainan politik Moeldoko itu tidak etis, walaupun sebetulnya ini adalah hal biasa di dunia politik

Hal ini disampaikan langsung oleh Rocky Gerung melalui kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Selasa 2 Februari 2021.

"Ambisi dari tokoh-tokoh yang ingin dapat kendaraan untuk di 2024," ucap Rocky Gerung, seperti dalam unggahan video kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Selasa 2 Februari 2021.

Lebih lanjut, Rocky Gerung juga mengatakan bahwa memang Moeldoko yang akan mengambil alih kepemimpinan partai Demokrat tersebut sudah matang di dunia politik.

"Moeldoko sudah matang di dunia politik, karena sudah pasti ingin mencalonkan diri di 2024," ucap selanjutnya.

Rocky Gerung juga mengklaim bahwa sikap pemimpin partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono terkait pengiriman surat pernyataan terhadap presiden Jokowi.

"Maka dari itu Agus Harimurti Yudhoyono AHY melayangkan surat kepada presiden Jokowi untuk membenarkan apakah benar Jokowi merestui atau tidak," Pungkasnya.

SP3T Jombang Diyakini Mampu Atasi Keluhan Petani


KABARPROGRESIF.COM: (Jombang) Sentra Pelayanan Pertanian Padi Terpadu (SP3) yang diresmikan oleh Brigjen TNI Gathut Setyo Utomo beberapa tahun silam, diyakini mampu meringankan beban para petani di wilayah Korem 082/CPYJ, terlebih di Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

Hal itu, dikatakan oleh Danrem 082/CPYJ, Kolonel Inf M. Dariyanto ketika meninjau SP3T yang berlokasi di Desa Denanyar, Kecamatan Jombang, Selasa (2/2).

“SP3T ini mampu mengatasi berbagai persoalan yang kerap dirasakan oleh petani,” ujar Danrem.

Ia menjelaskan jika terdapat peralatan-pertalatan modern yang dapat mendukung kegiatan pertanian, hingga pasca panen. 

Bahkan, ia mengimbau jika petani tak perlu mengeluh jika di musim penghujan harga padi mengalami penurunan.

“Sebab, alat pengering dan penggilingan gabah ini mampu mengolah padi-padi petani dengan kapasitan 25 ton per harinya,” pungkasnya. (Penrem 082/Ar)

Massa Datangi KPK, Minta Usut Sejumlah Dugaan Korupsi di Kabupaten Langkat


KABARPROGRESIF.COM: (Jakarta) Kelompok masyarakat mengatasnamakan Aliansi Langkat Bersatu menyambangi Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (2/2/21). 

Kedatangan mereka guna menyerahkan bukti tambahan terkait dugaan korupsi di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.

Kordinator Aliansi Langkat Bersatu, Mulyadi, membenarkan bahwa kedatangan mereka hari ini untuk menyampaikan surat susulan serta menyerahkan sejumlah dokumen bukti tambahan sebanyak 4 kardus kepada KPK terkait adanya dugaan korupsi di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.

"Hari ini kami datang ke KPK berkaitan dengan menyampaikan surat susulan serta menyerahkan bukti tambahan, ada 4 dus dokumen yang kami serahkan ke KPK terkait dugaan korupsi yang terjadi di Kabupaten Langkat yang marak terjadi sejak dipimpin Bapak Terbit Rencana Perangin-Angin," kata Mulyadi.

Ia menambahkan, bahwa di Kabupaten Langkat sejak dipimpin oleh Bapak Terbit Rencana Perangin-Angin marak terjadi dugaan korupsi, gratifikasi dan lain-lain.

"Ya begini mas, kami lihat semenjak Bapak Terbit Rencana PA memimpin Kabupaten Langkat, Sumut ini, marak sekali persoalan dugaan korupsi dimulai dari dugaan proyek fiktif, fee proyek, pemotongan dana bos, jual beli jabatan, serta dugaan tindak pidana pencucian uang yang diperoleh dari dugaan korupsi, judi dan penggelapan pajak, itu hasil temuan-temuan kami di lapangan," tegas pria yang akrab disapa Mul itu.

Berkaitan dengan 4 dus dokumen yang diserahkan ke KPK, Mul menyampaikan bahwa sejumlah bukti ini didapat dari ASN dan Anggota DPRD di lingkungan Kabupaten Langkat.

"Saya juga menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya untuk ASN dan Anggota DPRD Kabupaten Langkat yang telah membantu kami dalam upaya melakukan bersih-bersih di Kabupaten Langkat yang kita cintai," tegasnya.

Terakhir Mul meminta kepada KPK agar segera turun ke Kabupaten Langkat untuk menindaklanjuti laporan serta tambahan bukti yang diserahkan hari ini.

"Kami Aliansi Langkat Bersatu bersama Komunitas Penyuluh Anti Korupsi Sumatera Utara (KOMPAK SUMUT) dan juga Aliansi Medan Perantau minta KPK segera turun ke Kabupaten Langkat, lalu mengusut tuntas sejumlah dugaan korupsi, kami siap menjadi mitra KPK dalam mewujudkan Kabupaten Langkat yang bersih, namun jika KPK tidak segera menindaklanjuti laporan dan bukti tambahan yang kami serahkan tadi, Kami akan menggelar unjuk rasa di depan KPK dan Istana Negara," tutup Mulyadi. 

Pendiri Demokrat: Dulu Kami Jemput SBY, dan Sekarang Moeldoko


KABARPROGRESIF.COM: (Jakarta) Para pendiri dan senior Partai Demokrat menyatakan, bahwa inisiatif mereka untuk mewacanakan pengusungan Moeldoko, sebagai bakal calon presiden 2024 seharusnya dianggap hal yang wajar.

Menurut mantan Ketua DPP Partai Demokrat, Yus Sudarso yang menjadi juru bicara forum, menjagokan seorang figur atau beberapa figur untuk menjadi capres merupakan bagian dari dinamika internal partai.

Terlebih, hal ini hanya mengulang apa yang dilakukan oleh para senior Demokrat menjelang Pilpres 2004 silam. 

Saat itu, Partai Demokrat menggadang-gadang Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk menjadi calon presiden.

“Para senior dan pendiri (Demokrat) di awal menjemput Pak SBY, kemudian mengantarkan beliau ke (kursi) pimpinan RI 2004. Jadi apa salahnya kalau kami sekarang menjemput figur atau tokoh ke depan? Apa salahnya (dengan) Pak Moeldoko?” ujar Yus di Jakarta, Selasa (2/2/2021).

Dia mengatakan, hal itu menanggapi pernyataan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus H Yudhoyono yang kemarin mengungkapkan, ada sejumlah pihak di internal partai dan Istana yang ingin mengambilalih parpol berlambang mercy itu.

Yus juga menegaskan, bahwa Presiden Joko Widodo tidak dalam posisi bersalah apabila ada pihak-pihak yang ingin Moeldoko menjadi presiden mendatang. 

Seperti diketahui, saat ini Moeldoko yang mantan Panglima TNI era SBY masih menjabat sebagai kepala staf presiden.

“Jadi semua ini bukan misteri lagi. Tanpa ada rekayasa,” kata Yus.

Sebelumnya, dalam jumpa pers siang tadi, Yus juga mengungkapkan, bahwa setidaknya ada empat faksi di tubuh Partai Demokrat yang bersepakat mengenai Partai Demokrat ke depan. 

Pertama, faksi pendiri dan Ketua Umum pertama Demokrat Subur Budhisantoso, faksi Ketua Umum hasil Kongres 2005 di Bali Hadi Utomo (almarhum), faksi Ketua Umum hasil Kongres Bandung 2010 Anas Urbaningrum dan Faksi mantan Sekjen Demokrat Marzuki Alie.

Selain Yus, Forum Pendiri dan Senior Partai Demokrat antara lain terdiri atas Subur Budhisantoso, mantan Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat Achmad Mubarok, mantan Wakil Ketua DPR dari Partai Demokrat Agus Hermanto, politisi Partai Demokrat Max Sopacua, salah satu penggagas Partai Demokrat Max Rompas dan mantan Ketua Komisi Pengawas Demokrat Ahmad Yahya.

Pengemudi Elf yang Sengaja Menyerempet Polisi hingga Terjungkal Tertangkap


KABARPROGRESIF.COM: (Probolinggo) Pengemudi Mobil Penumpang Umum (MPU) jenis Elf yang menyerempet anggota polisi hingga jatuh terjungkal tertangkap. Pelaku yakni SL, warga Wonoasih, Kota Probolinggo. 

"SL ditangkap polisi beberapa jam setelah kejadian. Saat ini yang bersangkutan menjalani pemeriksaan di Polres Probolinggo," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Repli Handoko, Selasa (2/2/2021). 

Gatot mengatakan, peritiwa itu bermula saat aparat Polres Probolinggo Kota melakukan operasi yustisi protokol kesehatan di jalan kawasan kota setempat. 

Saat itu semua kendaraan, baik roda dua maupun roda empat diperiksa, termasuk angkutan umum. 

Namun, mobil N 7663 UR yang dikemudikan SL tidak berhenti. Kondisi ini menimbulkan kecurigaan petugas, sehingga anggota polisi lalu lintas bernama Ivan Seriarso (42) melakukan pengejaran. 

Bukannya berhenti, mobil Elf justru terus melaju dengan kecepatan tinggi. Anggota polisi itupun terus mengejar, hingga akhirnya berhasil mendekat. 

Bahkan, saat posisi sejajar, anggota polisi tersebut sempat mengacungkan tangan, memberi isyarat agar mobil berhenti. Namun, bukannya menepi, pengemudi malah sengaja banting setir ke kanan dan menyenggol motor anggota polisi tersebut. 

Saat itu juga anggota polisi jatuh terjungkal. Beruntung anggota polisi tersebut tidak terlindas roda belakang mobil dan langsung mendapat pertolongan.  "Kalau kita lihat sopir itu sengaja menabrak anggota lantas," ujar Gatot.

Diketahui, video mobil MPU menyerempet anggota polisi viral di media sosial. Insiden di Jalan KH Hasan, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo, Jawa Timur itu menyebabkan anggota polisi terjungkal. 

Kejadian ini pun mendapat respons ribuan netizen. Mereka semua mengecam pengemudi mobil. 

Polisi Pulangkan Tujuh Perempuan yang Diamankan di Rumah Bordil


KABARPROGRESIF.COM: (Wajo) Jajaran Kepolisian Resor (Polres) Wajo, membebaskan 7 perempuan penghuni rumah bordil yang diamankan di Kecamatan Sabbangparu, Kabupaten Wajo.

Sebelumnya polisi menggerebek rumah warga yang dijadikan lokasi prostitusi pada pekan lalu, namun perempuan yang diamankan tersebut dibebaskan.

Kapolres Wajo, AKBP Muhammad Islam Amrullah mengatakan, ketujuh orang perempuan ini ditangkap di salah satu bordil di Kecamatan Sabangparu sudah dipulangkan akan tetapi kasusnya tetap berlanjut.

"Insyaallah kasusnya lanjut terus, tidak ada yang ditahan karena ancaman hukuman di bawah 5 tahun," ujarnya, Selasa, (2/2/2021).

Sayangnya, saat penggerebekan yang dilakukan tak ada lelaki hidung belang ditangkap. Hanya ada 7 perempuan, dan satu diantaranya adalah penyedia jasa atau muncikarinya.

"Kita kenakan pasal muncikarinya, yang lain jadi saksi dan nanti akan dikoordinasikan dengan Dinsos untuk pembinaannya," katanya.

Dirinya menjelaskan, pasal muncikari yang dimaksud adalah pasal 296 jo 506 KUHP dengan ancaman hukuman penjara paling lama 1 tahun 4 bulan.

Sebagaimana diketahui, mereka yang ditangkap malam itu, adalah dua orang beralamatkan Kolaka Timur, yakni RAS (25), RIS (25). Ada juga dari Malang, Jawa Timur yakni USU (56).

Selebihnya, SUM (46) warga Kabupaten Bone, EKA (34) warga Kota Makassar, SRS (45) warga Kabupaten Wajo, dan LDG (36) warga Kabupaten Gowa.

Kini, rumah bordil di Kecamatan Sabbangparu yang meresahkan warga itu sudah ditutup usai digerebek polisi. 

Banyak Pendonor Plasma Konvalesen, Kapolrestabes Surabaya Pastikan Angka Kesembuhan Semakin Banyak


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Johny Eddizon Isir memastikan blusukannya ke PT Sier dan PMI Surabaya bersama Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana dan jajaran Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya itu untuk memberikan dukungan moril dan memberikan semangat kepada pendonor plasma konvalesen. 

Bahkan, ia juga berharap di Kota Surabaya ini bisa terbangun sistem yang terintegrasi antara PMI, Persi, IDI dan tetap di bawah koordinasi Satgas percepatan dan penanganan Covid-19 Surabaya. 

“Sistem ini khususnya untuk mendorong metode pengobatan dengan transfusi plasma konvalesen,” kata Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Johny Eddizon Isir dikutip Kantor Berita RMOLJatim saat di PMI Surabaya, Selasa (2/2).

Dengan terbentuknya sistem ini dan semakin banyaknya pendonor plasma konvalesen, tentu yang diharapkan adalah angka kesembuhan bisa semakin banyak, durasi warga yang dirawat di rumah sakit semakin pendek, dan tingkat fatalitasnya bisa semakin ditekan. 

“Mudah-mudahan tidak ada lagi yang harus fatal atau meninggal akibat Covid-19,” imbuhnya.

Menurutnya, proses ini merupakan ikhtiyar bersama dalam rangka memutus mata rantai penyebaran Covid-19. 

Makanya, ia menyampaikan terimakasih kepada PT Sier yang telah mengadakan screening dan para penyintas yang telah bersedia mendonorkan plasma konvalesennya. 

“Arek-arek Suroboyo, Kota Pahlawan, kita siap untuk berjuang, kita siap untuk menang melawan pandemi Covid-19 di Kota Surabaya,” ujarnya.

Semwntara Direktur Operasi PT SIER Didik Prasetiyono menjelaskan pada hari ini PT SIER (Surabaya Industrial Estate Rungkut) mengadakan 

“Donor Darah dan Donor Plasma Konvalesen” di dua lokasi, yaitu di halaman Wisma SIER yang terletak di Kawasan Industri Rungkut Surabaya dan di halaman Kantor PIER yang terletak di Kawasan Industri Rembang-Pasuruan. 

Acara ini mengusung tema “Ayo Donor Plasma Konvalesen, Bersama Jadi Penolong”.

“Antusiasme masyarakat melebihi perkiraan. Di SIER, dari perkiraan kuota 100 orang pendonor darah dan 50 pendonor plasma konvalesen, pada saat penutupan acara tercatat 120 orang pendonor darah dan 64 orang pendonor plasma konvalesen. Sedangkan di PIER, dari perkiraan kuota 50 orang pendonor darah, tercatat 61 orang pendonor darah yang hadir di lokasi,” kata Didik.

Menurut Didik, antusiasme ini sangat melegakan mengingat kebutuhan darah dan plasma begitu tinggi di era pandemi. 

Sesuai arahan Menteri BUMN, semua BUMN diminta untuk terlibat aktif dalam Pembentukan Satuan Tugas Bencana Nasional dan Daerah, yang mana salah satunya dengan menggalang penyelenggaraan Donor Plasma Konvalesen.

“Jadi, ini adalah upaya PT SIER untuk membantu mendapatkan pendonor plasma dan berharap bisa membantu PMI dalam memenuhi tingginya permintaan plasma,” pungkasnya. (Ar)

Bersinergi dengan BRI, Putus Rantai Penyebaran Pandemi di Surabaya


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Dukungan untuk memutus rantai penyebaran pandemi Covid-19 di Surabaya mulai membanjiri Korem 084/Bhaskara Jaya.

Kali ini, dukungan itu diberikan oleh pihak BRI Surabaya. Bentuk dukungan itu, berupa adanya hibah 1 unit mobil Ambulance jenis Toyota Hiace. 

Penyerahan bantuan itu, disaksikan oleh para Perwira di lingkungan Makorem, Selasa (2/2).

“Kami ucapkan terima kasih dan apresiasi atas dukungan yang diberikan oleh BRI kepada kami (Korem, red). Bantuan ini, sangat berguna dalam rangka mendukung kesehatan. Apalagi sekarang pandemi mulai merajalela,” kata Danrem 084/Bhaskara Jaya, Brigjen TNI Herman Hidayat Eko Atmojo.

Sementara itu, menanggapi hal tersebut, Wakil Pimpinan PT BRI (Persero), Asep Nurdin menambahkan jika selama ini, pihaknya telah melakukan serangkaian kegiatan bersama pihak Korem, terlebih di bidang sosial.

Ia berharap, dengan adanya bantuan hibah itu bisa membantu pihak Korem, terlebih menghadapi adanya pandemi di Surabaya.

“Mudah-mudahan mobil itu bisa digunakan dalam meningkatkan kinerja aparat Korem, khususnya di bidang kemanusiaan,” pungkasnya. (Penrem 084/Bhaskara Jaya/Ar) 

Ungkap Korupsi Asabri, Mahfud MD: Ada yang Marah dan Ancam Lapor Polisi


KABARPROGRESIF.COM: (Jakarta) Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan ada pihak yang marah ketika dirinya menyebut ada indikasi korupsi dalam pengelolaan keuangan dana investasi PT Asabri (Persero) periode 2012-2019.

Meski demikian Mahfud tidak menyebut siapa pihak yang 'ngambek' ketika dirinya buka informasi soal adanya indikasi korupsi di PT Asabri. Menurutnya hal itu disampaikan sekitar tahun lalu.

"Nah ini yang saya katakan dulu, ketika pada bulan Januari dan Februari tahun 2020 awal. Setahun lalu, saya katakan memang di situ ada indikasi korupsi," kata Mahfud dalam konferensi pers yang disiarkan secara daring, Selasa (2/2/2021).

Mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) tersebut menjelaskan kalau pihak yang marah pada saat itu bahkan mengancam akan melaporkan ke pihak berwajib.

"Lalu ada yang marah-marah kan waktu itu. Pokoknya kalau bilang itu mau dilaporkan ke polisi," ujarnya.

Meski ada pihak yang berusaha menyangkalnya, tetapi pernyataan Mahfud tidak salah. Sebab, dugaan korupsi itu pun akhirnya tercium oleh pihak Kejaksaan Agung (Kejagung).

"Nah sekarang sudah terbukti, dulu saya sebut Rp16 triliun dugaan korupsinya," ucapnya.

Kejagung telah menetapkan delapan orang sebagai tersangka dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi di PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Asabri) senilai Rp22 triliun. 

Mereka ditetapkan sebagai tersangka berdasar hasil gelar perkara yang dilakukan oleh penyidik Direktorat Penyidikan Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus).

Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung RI Leonard Eben Ezer Simanjuntak menyebutkan dua diantaranya yang ditetapkan sebagai tersangka yakni mantan Dirut PT Asabri, Mayjen (Purn) Adam Rachmat Damiri dan Sonny Widjaja.

"Ada 8 yang ditetapkan sebagai tersangka dalam perkara tersebut," kata Eben saat jumpa pers di Gedung Kejaksaan Agung RI, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (1/2/2021).

Selanjutnya enam tersangka lainnya ialah berinisial BE selaku Mantan Direktur Keuangan PT Asabri; HS selaku Direktur PT Asabri; IWS selaku Kadiv Investasi PT Asabri; LP Dirut PT Prima Jaringan; BT dan HH.

Delapan tersangka tersebut pun kekinian telah ditahan selama 20 haru ke depan di Rutan Salemba cabang Kejaksaan Agung RI. Mereka tampak digiring ke mobil tahanan dengan mengenakan rompi tahanan Kejaksaan Agung RI warna merah muda.

Jaksa Agung ST Burhanuddin sebelumnya menyebut ada tujuh calon tersangka dalam kasus dugaan korupsi PT Asabri.

"Telah dilakukan pemeriksaan 18 saksi, sudah tujuh calon tersangka dan masih dapat berkembang lagi karena masih dilakukan pendalaman. Belum dapat kami sampaikan nama-nama tersangka-nya," ujar Burhanuddin dalam raker dengan Komisi III DPR di Jakarta, Selasa (26/1).