Jumat, 12 Februari 2021


KABARPROGRESIF.COM: (Donggala) Seluruh Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dan Rumah Tahanan (Rutan) di Sulawesi Tengah over kapasitas.

Menurut data jumlah tahanan di Sulawesi Tengah mencapai kurang lebih 3.000 orang.

Menyikapi hal itu, Kantor Wilayah Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Sulawesi Tengah, menyiasati over kapasitas tersebut dengan berbagai cara.

Salah satunya, yakni memaksimalkan program asimilasi.

Program asimilasi merupakan proses pembinaan narapidana dari luar lapas dan rutan.

Program ini napi akan membaurkan ke masyarakat namun madih dalam pengawasan Balai Pemasyarakatan.

Kepala Kanwil Kemenkumham Sulteng, Lilik Sujandi mengatakan program asimilasi ini akan diberikan kepada kritesia napi.

"Meskipun mereka berada di luar, tetap dalam pengawasan dari Bapas. Tentunya program ini akan mengurangi jumlah orang yang ada di dalam," jelas Lilik Sujandi.

Selain itu, cara lainnya adalah menahan narapidana baru masuk ke dalam Lapas dan Rutan.

Narapidana akan dititipkan di sel tahanan milik kepolisian dan kejaksaan.

"Menahan dulu sehingga hanya ditahapan tertentu, kami bisa menerima tahanan dari kepolisian dan kejaksaan," terangnya.

Tahun 2021 ini, Kemenkumham Sulteng membangun kembali prasarana di Rutan Donggala.

Rutan yang berlokasi di Jl Poros Palu - Mamuju, Ganti, Banawa, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah ini rusak berat akibat bencana 28 September 2018 lalu.

Lilik Sujandi pastikan Rutan Donggala akan dibangun dengan kapasitas besar, guna menekan over kapasitas.

Menurutnya, daya tampungnya bisa mencapai 500 sampai dengan 700 orang.

"Tentunya ini bisa menambah daya muat. Kita berharap dengan adanya Rutan Donggala ini akan mengurangi jumlah over kapasitas di lapas dan rutan di Sulteng," sebutnya.



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pangkoarmada II Laksda TNI I N.G. Sudihartawan ikut mendampingi Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahyanto, dalam rangka peninjauan kesiapan Posko Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM)  Mikro di wilayah Surabaya, pada Kamis (11/2).

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa beserta pejabat Forkopimda, serta sejumlah petinggi TNI /Polri lainnya di wilayah Jawa Timur turut pula mendampingi Panglima TNI dalam peninjauan posko PPKM Mikro yang berada di Jalan Raya Kedung Asem RT IV RW V Wisma Asem Indah No.01 Kelurahan Kedung Baruk, Rungkut.

Dalam sambutannya Panglima TNI menjelaskan, TNI bersama-sama POLRI akan mengerahkan sebanyak 27.866 Babinsa, 1.768 Babinpotmar, dan 102 Babinpotdirga di 7 Provinsi di Jawa-Bali yang melaksanakan PPKM skala mikro. 

Para anggota TNI ini disiapkan untuk membantu pemerintah daerah dan Kementerian Kesehatan menekan laju penyebaran  Covid-19 melalui pengawasan protokol kesehatan.

“ Mereka masing-masing akan ditempatkan di 23.000 desa yang ada di Jawa hingga Bali. Termasuk anggota yang menjadi vaksinator sejumlah 10.000 anggota yang akan diperbantukan ke Kementerian Kesehatan. Mereka akan bertugas sesuai standar operasional yang sesuai perkembangan yang ada di wilayah masing-masing ,”ungkap orang nomor satu di tubuh TNI.

Sementara itu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa optimistis pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro di Jatim mampu menghasilkan kondisi yang lebih baik dari yang sebelumnya. pelaksanaan dilaksanakan serentak sejak hari ini hingga 22 Februari 2021 nanti.

Terpisah, Laksda Sudihartawan mengungkapkan bila TNI AL dalam hal ini Koarmada II dan Kotama TNI AL lainnya di Surabaya, siap mendukung penuh kebijakan terbaru pemerintah dalam memerangi Covid-19. 

“Sebagaimana penekanan Kasal Laksamana TNI Yudo Margono terkait penanganan Covid-19, yakni TNI AL harus menjadi contoh dan teladan dalam mendukung upaya pemerintah melakukan percepatan penanganan wabah Covid-19,” tegas Laksda Sudihartawan. (Dispen Koarmada II)



KABARPROGRESIF.COM: (Gresik) Ini peringatan bagi kepala desa (Kades) yang mempermainkan alokasi dana desa, atau ADD. Seperti dialami 

Kejaksaan Negeri (Kejari) Gresik me jebloskan Kades Dooro, Kecamatan Cerme, Matja’i ke penjara Rutan Banjarsari Cerme karena melakukan korupsi anggaran dana desa tahun 2015 hingga 2017.

Sebelum ditahan, Kades Dooro itu menjalani pemeriksaan Kejaksaan Negeri (Kejari) Gresik selama lima jam. 

Setelah bukti pemeriksaan dianggap cukup. Matja’i keluar dari ruang pidana khusus mengenakan baju rompi berwarna oranye yang bertuliskan ‘Tahanan Kejaksaan’ dengan kedua tangannya diborgol. 

Tersangka dana desa itu, langsung dimasukan ke mobil tahanan dan dibawa ke di Rumah tahanan (rutan) kelas II B Banjarsari Cerme.

Kasi Intel Kejari Gresik Dimaz Atmadi Brata Anandiyansyah didampingi Kasi Pidsus Dymas Adji Wibowo menuturkan, penahanan ini sudah sesuai prosedur. 

Kades Matja’i ditetapkan sebagai tersangka, atas korupsi Dana Desa anggaran tahun 2016 sampai 2017.

“Dari hasil audit yang dikeluarkan oleh Inspektorat Kabupaten Gresik, akibat korupsi ini negara mengalami kerugian sebesar Rp 253 juta,” tuturnya, Kamis (11/02/2021).

Dymas Adji menambahkan, sebelumnya tersangka ini pernah mengembalikan uang hasil yang dikorupsi sewaktu menjalani pemeriksaan. Uang yang dikembalikan sebesar Rp 210 juta. 

“Penahanan ini berdasarkan ketentuan pasal 21 ayat 1 KUHP pertimbangan subjektif. Maka tersangka dilakukan penahanan oleh seksi tindak pidana khusus,” imbuhnya.

Sementara itu, Riswanto Bendahara Desa Dooro yang turut diperiksa mengatakan, dirinya menjalani pemeriksaan selama satu jam. 

“Saya ditanya mengenai penggunaan dana desa cuma itu saja,” katanya.

Kejari Gresik, sebelum menetapkan Kades Dooro sebagai tersangka. 

Tim Pidsusnya bersama Inspektorat Pemkab Gresik, dan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Pemkab Gresik, melakukan cek fisik pembangunan waduk dan filterisasi air bersih pada April 2020.

Pada waktu itu, tim pidsus fokus pada pembuatan waduk dan filterisasi air bersih, yang menggunakan anggaran dana desa. 

Proses pembuatan waduk dan filterisasi air tersebut dilakukan dengan menggunakan anggaran dana desa sebesar Rp 200 juta.



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana mulai blak-blakan terkait pengajuan Rumah Sakit khusus pasien Covid-19 di kompleks Mal City Of Tomorrow (Cito) Surabaya.

Menurutnya bukan hanya soal 'menipisnya' Bed Occupancy Rate (BOR) ICU. Namun juga dikarenakan adanya dua anak buahnya terpapar virus dari Wuhan Tiongkok ini hingga menghembuskan nafas terakhir di rumah sakit.

"Waktu awal iya (kita ada permintaan), karena waktu itu BOR ICU kita 100 persen dan itu bertahan selama 2 Minggu. Awal Januari itu. saya kehilangan dua lurah saya dan istrinya. meninggal di UGD karena menunggu ICU," kata Whisnu saat meninjau rencana pembangunan Rumah Sakit Khusus Covid-19 di Kompleks Mal Cito, Rabu (10/2).

Nah, karena tragedi itulah, kata Plt Wali Kota Surabaya yang berakhir masa tugasnya pada 17 Februari mendatang itu berangkat ke Jakarta untuk membahas rumah sakit dadakan tersebut.

Bahkan kata Whisnu ketika di Jakarta, ia juga sempat menanyakan kapan rumah sakit dadakan di perbatasan Surabaya - Sidoarjo dapat beroperasi.

"Nah pengalaman itu kemudian ketika saya di Jakarta bertemu dengan jajaran kementerian juga saya sampaikan berapa lama ini rumah sakit darurat bisa saya buka? 7 hari katanya, makanya ketika saya pulang dari Jakarta saya langsung cek kesini 2 Minggu lalu," ungkap Whisnu menirukan ucapan dari Kementerian.

Sayangnya, lanjut Whisnu, pihak pengelola Rumah Sakit Khusus Covid-19 yakni Siloam belum memenuhi standart kreteria yang sudah ditentukan tersebut.

"Sudah saya tegaskan dari awal waktu itu warga sekitar harus sepakat karena ini berbatasan langsung dengan penghuni dan Mal (Cito) harus ada pembatas tegas. Nah tadi kan masih ada pembatas yang tidak tegas karena temboknya belum permanen," tandasnya.

Mengetahui kinerja dari pengelola Rumah Sakit Khusus Covid-19 yakni Siloam amburadul, Whisnu sangat terpukul. Ia menyayangkan sikap Siloam yang meremehkan aturan yang sudah disepakati.

"Tadi saya juga sampaikan. Saya kecewa kalau begitu," keluhnya.

Menurut Whisnu tak hanya soal pembatas yang dipermainkan oleh Siloam, namun upaya merangkul warga tak pernah dilakukan.

"Persyaratan yang utama bagi saya adalah persetujuan warga sekitar karena bagi saya keselamatan warga adalah hukum tertinggi. itu yang kita selamatkan dulu," tandasnya.

Whisnu juga mengapresiasi langkah Siloam segera mengajak warga duduk bersama demi berdirinya rumah sakit dadakan itu.

"Warga harus dipahamkan. Harus save. Termasuk mereka katanya mau mengajak perwakilan warga untuk tinjau ke dalam. Monggo itu cara mereka," pungkasnya. 


KABARPROGRESIF.COM: (Jakarta) Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Edhy Prabowo diduga menggunakan dana hasil korupsi perizinan ekspor benih lobster (benur) untuk memodifikasi mobil mewah miliknya.

Hal ini disampaikan oleh Plt Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Ali Fikri.

Ali Fikri mengatakan hal ini telah diselidiki oleh tim penyidik KPK dengan memeriksa saksi Ken Widharyuda Rinaldo selaku Karyawan Swasta.

"Ken Widharyuda Rinaldo dikonfirmasi terkait dengan dugaan pembayaran sejumlah uang oleh AF (Ainul Faqih) dan AM (Amiril Mukminin) untuk keperluan memodifikasi mobil milik EP (Edhy Prabowo), sumber uangnya diduga dari kumpulan uang yang berasal dari para eksportir yang mendapatkan izin ekspor benur di KKP," ungkap Ali Fikri, Jumat, 12 Februari 2021.

Selain memodifikasi mobil mewah, uang 'panas' tersebut diduga juga telah digunakan oleh tersangka Edhy Prabowo untuk membeli sejumlah barang mewah hingga tanah.

Hal itu diketahui oleh tim penyidik saat memeriksa Heryanto yang juga berprofesi sebagai Karyawan Swasta.

"Heryanto didalami pengetahuannya terkait dengan dugaan aliran sejumlah uang yang peruntukannya membeli berbagai aset dan barang mewah di antaranya tanah dan parfum dengan merek ternama untuk Edhy Prabowo," ujar Ali.



KABARPROGRESIF.COM: (Jakarta) Ormas Pemuda, Pelajar dan Mahasiswa mitra Kamtibmas (PPMK) melaporkan penyidik KPK, Novel Baswedan ke Bareskrim Polri karena dianggap melakukan ujaran hoaks atas meninggalnya Ustaz Maaher At-Thuwailibi atau Soni Eranata di Rumah Tahanan Bareskrim pada Senin, (8/2/ 2021). 

Dalam cuitannya, Novel meminta aparat penegak hukum tidak keterlaluan terhadap tahanan.

“Kami melaporkan saudara Novel Baswedan karena dia telah melakukan cuitan di twitter yang diduga melakukan ujaran hoaks dan provokasi,” kata Wakil Ketua DPP Pemuda, Pelajar dan Mahasiswa mitra Kamtibmas (PPMK), Joko Priyosi, Gedung Bareskrim, Kamis (11/2/2021).

Terkait pelaporan itu, Aktivis Dakwah Hilmi Firdausi (HF) ikut mengomentari pelaporan Novel Baswedan tersebut.

Hilmi pun mengingatkan bahwa pemerintah minta dikritik pedas dan keras. Tapi kenapa setelah ada yang mengkritik langsung dilaporkan ke polisi.

Dalam cuitannya Hilmi pun menyisipkan judul berita "Buntut Cuitan Soal Ustaz Maaher, Novel Baswedan Dilaporkan ke Polisi.

"Ingat, Pemerintah minta dikritik pedas dan keras loh...tapi kok yg di bawah macam ini ?," kata Hilmi Firdausi di akun Twitternya, Kamis (11/2/2021).

Cuitan Hilmi pun direspon berbagai komentar oleh netizen. Berikut komentar netizen, Jumat (12/2/2021).

@budiwidagdo2: Ya tidak bersalah atau yg kecelakan biasanya akan empati, terbuka jelaskan, pahami kedukaan keluarga dan kegundahan masyarakat. Yang bersalah, sengaja mencelakai atau membunuh biasanya tertutup, gak punya empati, mau menang sendiri dan main ancam kalo ada yg coba ungkap fakta.

@hirangYohanes: Kritik keras iya tapi bukan hoax yg membawa kebncian kepada aparat hukum kan bro. Itu uda melanggar uandang-undang bro.

@Rengkiag: Yg lapor slelau mengatas namakan organisasi, apa gue aja yg berfikir itu organisasi dadakan.. ga sekalian aja Akatsuki

@Prayz6: Bebas berpendapat..,

Tapi tidak jamin setelah berpendapat akan seperti apa...,Wkwkwk...,Bner2 dagelan..,Kita lihat apa yg akan dilakukan mreka terhadap pak novel baswedan..,



KABARPROGRESIF.COM: (Sidoarjo) Rutan Kelas I Surabaya (Medaeng) berhasil membongkar sindikat penyelundupan psikotropika ke dalam rutan. 

Obat yang membuat halu itu dilebur dengan bumbu pecel sehingga tak kasat mata. 

Berkat intelijen yang optimal, sindikat yang melibatkan tiga orang tahanan itu berhasil dibongkar kemarin sore (10/2/2021) atau sebelum barang haram itu diedarkan.

Terbongkarnya modus baru dalam penyelundupan narkotika ke dalam lapas/ rutan ini berawal dari informasi dari seorang warga binaan. 

Mengetahui hal tersebut, Plt. Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan Medaeng Prayogo Mubarak beserta tim melakukan pengecekan blok hunian. 

“Saat itu ada informasi intelijen bahwa di blok C ada tiga napi yang melakukan kegiatan mencurigakan,” ujar Prayogo. 

Saat dicek, ternyata ketiga napi yaitu MAKR (24th), AC (25th), MT (26th) sedang membuat bola-bola dari bumbu pecel. Karena curiga, petugas lalu menyita bola-bola bumbu pecel itu. 

“Secara kasat mata, barang yang dititipkan melalui layanan penitipan barang drive thru memang terlihat seperti bumbu pecel pada umumnya,” tutur Kepala Rutan Medaeng Wahyu Hendrajati Setyo Nugroho.

Wahyu menambahkan, bahwa jajarannya langsung melakukan pemeriksaan kepada ketiga tahanan itu. 

Ketiganya mengakui bahwa ini adalah upaya pertama yang dilakukannya. 

“Ketiganya mengaku baru coba-coba dan membeli paket bumbu pecel bercampur pil koplo seharga Rp700 ribu dari seorang pengedar di luar rutan,” lanjut pria 37 tahun itu.

Lebih lanjut, Hendrajati menjelaskan peran ketiganya. Berdasarkan hasil interogasi, MAKR yang divonis 1,5 tahun hukuman badan adalah otak dari penyelundupan. 

Dan AC yang sedang menjalani vonis penjara 2 tahun adalah orang yang namanya tercantum dalam kunjungan barang. 

Sedangkan MT yang mendapatkan hukuman 1 tahun 10 bulan, adalah penyandang dana dalam penyelundupan ini. 

“Ketiganya ini memang dalam kasus hukum yang sama yaitu AC dan MT adalah pelaku curas, sedangkan MAKR tejerat penadahan,” tuturnya. 

Selanjutnya, pihak Rutan Medaeng langsung berkoordinasi dengan Polsek Waru untuk pemeriksaan lebih lanjut. 

Ketiganya juga sudah ditempatkan di sel khusus sebagai bentuk hukuman tambahan.

Sementara itu Kakanwil Kumham Jatim Krismono memberikan apresiasi atas kinerja jajarannya itu.

Krismono menyampaikan terima kasih kepada seluruh personil dan jajaran intelijen yang terlibat.

Dalam mendukung program aksi Satgas Kamtib/ P4GN dilingkungan Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Jawa Timur. 

“Semoga dengan penemuan pil koplo yang dicampur dalam bumbu pecel ini bisa membuat petugas lapas/ rutan di Jatim menjadi lebih teliti dan mengoptimalkan fungsi intelijen,” pungkasnya.



KABARPROGRESIF.COM: (Sidoarjo) Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-52 tahun 2021 yang jatuh pada tanggal 14 Februari mendatang, Sekolah Penerbangan TNI Angkatan Laut (Senerbal) yang berada di bawah Pusat Pendidikan Khusus (Pusdiksus) Komando Pendidikan Operasi Laut (Kodikopsla) Kodiklatal menggelar kegiatan Donor darah yang dilaksanakan di Long Room Perwira Senerbal Pusdiksus yang berlokasi di Juanda Sidoarjo, Kamis, (11/2/2021).

Kegiatan donor darah yang bekerja sama dengan PMI Cabang Surabaya tersebut diikuti 200 peserta yang berasal dari prajurit antap, prajurit Siswa, Pegawai Negeri Sipil (PNS) Senerbal dan perwakilan personil dari satker Pusat Latihan Pendidikan Dasar Militer (Puslatdiksarmil) serta perwakilan dari Kotama Pusat Penerbangan TNI Angkatan Laut (Puspenerbal).

Donor darah yang merupakan bentuk kegiatan sosial hari jadi Senerbal ini ditinjau langsung Komandan Kodikopsla (Dankodikopsla) Laksma TNI Eko Wahjono, S.E, dan para pejabat utama Kodikopsla diantaranya Komandan Pusdiklapa, Komandan Pusdikpel, Komandan Pusdiksus dan Komandan Pusdik Intelmar.

Disela-sela kunjungan Dankodikopsla Laksma TNI Eko Wahjono, S.E mengapresiasi atas antusias para prajurit dan PNS Senerbal Pusdiksus dalam pelaksanaan donor darah tersebut. Menurutnya kegiatan sosial donor darah tersebut sebagai bentuk kepedulian prajurit Senerbal Pusdiksus Kodikopsla terhadap masyarakat yang membutuhkan darah terutama ditengah pandemi Covid 19 saat ini.

Sementara itu Komandan Sekolah Penerbangan TNI AL Mayor Laut (P) Tatang Yanuar Ristanto, M.Tr.Opsla., yang juga Ketua penyelenggara donor menyampaikan bahwa donor darah di hari jadi Senerbal ini selain bermanfaat untuk kesehatan diri sendiri pedonor, juga membantu PMI dalam memenuhi stok darah dalam masa Pandemi. 

Kebetulan saat ini juga ada beberapa personel yang telah sembuh dari Covid-19 melaksanakan donor plasma konvalesen, sehingga dapat membantu pasien lain yang belum sembuh dari Corona.

Menurutnya tema yang diambil dalam pelaksanaan donor darah ini yaitu “Sekolah Penerbangan TNI AL Pusat Pendidikan Khusus Kodikopsla Peduli Covid-19 Menuju Generasi Indonesia Sehat," (PenKodiklatal)



KABARPROGRESIF.COM: (Batu) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Kembali dalami kasus dugaan Tindak Pidana Korupsi (TPK) penerimaan gratifikasi Pemkot Batu tahun 2011-2017. 

KPK pun memeriksa tujuh saksi, lima saksi dari pihak swasta, satu saksi dari Pemkot Batu dan satu saksi notaris.

Hal ini diungkapkan oleh Jubir KPK, Ali Fikri, Kamis (11/02). Ia mengungkapkan bahwa pemeriksaan ini dilakukan di Mapolres Batu.

“Pemeriksaan tujuh saksi bertempat di Mapolres Batu. Telah dilakukan pemeriksaan para saksi yang hadir,” jelasnya.

Para saksi itu ialah, Kepala Seksi Hubungan Hukum Pertanahan Kantor Pertanahan Kota Batu pada masa jabatan Februari 2019, Kuncorobhakti Hanung Prihanto. Pihak wiraswasta Michael Tedjakusuma dan Steven.

Direktur PT Gunadharma Anugerah Jaya, Nofan Eko Prasetyo; Direktur Pupuk Bawang Cafe, Pranata Gempur.

Staf Ahli Pengembangan Jatimpark 2 dan 3, Ronny Sendjojo. Lalu Notaris Roy Pudyo Hermawan.

“Pada para saksi masih dilakukan penyitaan berbagai barang bukti yang telah mendapatkan izin Dewas KPK diantaranya berbagai dokumen yang terkait dengan perkara ini,” jelas Fikri.

Untuk Roy, Fikri mengungkapkan KPK mendalami pengetahuannya terkait dengan tugas saksi sebagai Notaris yang mengurus berbagai dokumen dugaan kepemilikan tanah dari pihak yang terkait dengan perkara ini.

“Sedangkan Steven didalami juga pengetahuannya terkait dugaan pengiriman sejumlah uang oleh saksi kepada pihak yang terkait dengan perkara ini,” tandasnya.



KABARPROGRESIF.COM: (Jakarta) Dunia hiburan kembali kejutkan publik gegara salah satu model kembali terjerat kasus narkoba.

Model seksi ini disebut-sebut mengkonsumsi narkoba jenis sabu-sabut.

Namun tak hanya itu saja, pihak kepolisian juga menemukan bukti bahwa model seksi ini ternyata ditipu penjual narkoba.

Model seksi Beiby Putri diamankan polisi bersama barang bukti berupa dua klip diduga berisi sabu-sabu.

Satu klip memiliki berisi 0.2 gram dan satunya lagi berisi 1.8 gram.

Saat diperiksa polisi didapati bahwa klip yang memiliki berat 1.85 gram bukanlah sabu-sabu melainkam tawas.

"Berhasil kami amankan yang bersangkutan dengan barang bukti dua klip pada saat itu dugaan kami adalah sabu-sabu," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus, saat rilis di Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Kamis (11/2/2021).

"Klip pertama beratnya 0.2 kemudian yang kedua 1.85 gram, setelah dilakukan pengecekan ternyata yang 1.85 gram ini adalah tawas, kemudian yang 0.2 gram baru sabu-sabu," bebernya.

Yusri menambahkan bahwa sabu seberat 0.2 gram yang diamankan bersama Beiby Putri adalah sisa pakai.

Semula klip tersebut memiliki berat 1 gram namun karena sudah dipakai oleh Beiby tinggal menyisakan 0.2 gram.

"Sebetulnya klip seberat 0.2 gram ini awalnya adalah 1 gram yang dipesannya ke pengedar berinisial R."

"Saat ini R sedang dalam pengejaran, itu pengakuan dari saudari IPT," tutur Yusri.

Beiby Putri diamankan pada 5 Februari 2021 di apartemennya di kawasan Jatinegara Jakarta Timur. Model majalah dewasa itu diamankan sekira pukul 23.50 WIB.

Inilah sosok dan profil Beiby Putri alias IPR, model majalah dewasa yang ditangkap polisi karena kasus narkoba.

Diberitakan sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan polisi menangkap Beiby Putri di Apartemen Bassura City Tower Geranium, Jakarta Timur, Jumat (5/2/2021).

Penangkapan terhadap Beiby terkait dengan kasus narkoba.

"Pelaku satu orang atas nama IPR," kata Yusri saat dikonfirmasi, Rabu (10/2/2021) dikutip dari TribunJakarta.

Berdasarkan hasil tes urine, Beiby Putri terbukti positif mengonsumsi sabu.

"Setelah dilakukan tes urine di Dokkes Polda Metro Jaya hasilnya positif," ujar Yusri.

Beiby Putri dikenal sebagai model majalah dewasa.

Saat ini, ia berusia 28 tahun.

Di akun Facebooknya, Beiby menuliskan ia lahir di Lampung, 23 Maret 1992.

Untuk domisili, Beiby menulis ia tinggal di Jakarta.

Penelusuran Tribunnews.com, tidak banyak diketahui informasi perihal keluarga maupun pendidikannya.

Dikutip dari Naviri.org, Beiby Putri memulai karier sebagai model dengan menjadi mengikuti ajang model Wajah Eksotika yang diselenggarakan sebuah produk kosmetik terkenal, pada tahun 2011.

Model seksi Beiby Putri saat dihadirkan dalam rilis perkara narkoba dirinya di Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Kamis (11/2/2021).

Sejak itu, berbagai sesi pemotretan pun diikutinya,

Selain aktif di Facebook, Beiby juga kerap membagikan aktifitasnya di akun Instagramnya.

Akun instagramnya beralamat di @bpofficial92 dengan jumlah folowernya saat ini sebanyak 44 ribu lebih.

Adapun akun Facebooknya yakni Beiby Putri (Pecinta Beiby).

Beiby terakhir postingan di akun facebooknya pada 25 Oktober 2020 lalu.

Menurut Kombes Pol Yusri Yunus, penangkapan terhadap Beiby berawal dari laporan yang diterima polisi.

"Saat itu tim bergerak untuk melakukan pengecekan dan menemukan ada satu orang di loby apartemen. Diduga sedang membawa narkoba jenis sabu," ujar Yusri dalam keterangannya, Rabu (10/2/2021) dikutip dari Kompas.com.

Polisi kemudian menangkap Beiby dan melakukan penggeledahan di kamarnya dengan disaksikan oleh petugas pengamanan apartemen tersebut.

"Hasil pemeriksaan dan penggeledahan di dalam kamarnya, ditemukan 2 plastik klip yang diduga sabu, kemudian orang tersebut diamankan ke Polda Metro Jaya," kata Yusri.

Adapun Beiby dinyatakan positif menggunakan sabu setelah menjalani tes urine di Biddokes Polda Metro Jaya.

Berdasarkan pemeriksaan, Beiby mengaku barang haram tersebut dipesan dari seorang pria berinisal R di Johar Baru, Jakarta Pusat.

"Kami melakukan pengejaran dan penangkapan terhadap R," kata Yusri.

Berdasarakan penangkapan Beiby, polisi mengamankan barang bukti berupa alat hisap sabu, cengklong, sedotan, korek, ponsel dan dua plastik klip kecil diduga berisi sabu berat 1,85 gram dan 0,20 gram.



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana mengaku sangat kecewa dengan pihak pengelola Rumah Sakit Khusus Covid-19 di kompleks Mal City Of Tomorrow (Cito) Surabaya.

Pasalnya pihak pengelola yang diketahui dari Siloam ini tak pernah mengikuti aturan yang harus dilaksanakan.

Selain belum melakukan sosialisasi dengan warga sekitar maupun terdampak, ternyata pihak siloam juga mengacuhkan infrastrukturnya. 

Padahal rumah sakit khusus pasien covid-19 itu berbatasan langsung dengan apartemen dan mal Cito.

"Saya kan sudah bilang pembatasnya harus tegas. Dinding bukan partisi. Kita tidak akan memberikan ijin kalau semuanya belum clear," tegas Whisnu saat meninjau rencana pembangunan Rumah Sakit Khusus Covid-19 di Kompleks Mal Cito, Rabu (10/2).

Tak hanya itu, menurut Whisnu, kendati pihak Siloam mengaku telah melakukan pertemuan dengan warga. Bukan berarti pihaknya percaya begitu saja.

Whisnu akan melakukan kroscek kebenarannya. Artinya Pemkot Surabaya akan menggali kebenarannya dengan mengundang warga sekitar maupun terdampak ke balai kota.

"Kalau nanti mereka sudah siap dan bilang warga setuju nanti kita cek betul tidak warga sudah setuju bisa jadi kan 
jika mereka bilang pak warga sudah sepakat. Jadi kemudian giliranku yang undang warga. Tak undang semuanya," ujarnya.

Kendati saat ini Bed Occupancy Rate (BOR)  ICU mengalami penurunan sekitar 74 sehingga ada 26 persen yang bisa dipakai. 

Hal itu kata Whisnu tak membuat Pemkot Surabaya menyerah dengan memberikan ijin rumah sakit khusus covid-19 itu beroperasi.

Pemkot Surabaya akan menunggu semua syarat kelengkapan rumah sakit khusus covid-19 terpenuhi.

"Tidak ada target harus selesai tapi yang penting warga sepakat," pungkasnya.



KABARPROGRESIF.COM: (Batu) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa salah satu pimpinan Jatim Park Group, Ronny Sendjojo di Mapolres Batu, Kamis (11/2/2021). 

Berstatus saksi, Staf Ahli Pengembangan Jatim Park 2 dan Jatim Park 3 (Dino Park) itu dimintai keterangannya terkait dugaan tindak pidana korupsi perkara gratifikasi di lingkungan Pemkot Batu, 2011-2017.

Ya, putra dari Paul Sastro Sendjojo, founder and owner Jatim Park Group itu diperiksa bersama tujuh saksi lainnya di Mapolres Batu, Kamis (11/2/2021). 

Selain Ronny, penyidik KPK juga memeriksa Kepala Seksi Hubungan Hukum Pertanahan Kantor Pertanahan Kota Batu (pada Februari 2019), Kuncoro Bhakti Hanung Prihanto.

Kemudian, Michael Tedjakusuma, Direktur PT Gunadharma Anugerah Jaya, Nofan Eko Prasetyo dan Direktur Operasional Pupuk Bawang Cafe and Dining, Pratama Gempur juga diperiksa KPK.

Juru Bicara KPK, Ali Fikri mengatakan, usai memeriksa sejumlah saksi tersebut, KPK telah menyita beberapa dokumen sebagai barang bukti.

"Pada para saksi, masih dilakukan penyitaan berbagai barang bukti yang telah mendapatkan izin Dewas KPK diantaranya berbagai dokumen yang terkait dengan perkara ini," ujarnya, Kamis.

Ali melanjutkan, penyidik KPK juga telah memeriksa Notaris Roy Pudyo Hermawan SH Notaris & PPAT. 

Kepada yang bersangkutan didalami pengetahuannya terkait dengan tugas saksi sebagai notaris yang mengurus berbagai dokumen dugaan kepemilikan tanah dari pihak yang terkait dengan perkara ini.

Ia menambahkan, KPK juga memeriksa seorang wiraswasta yang bernama Steven.

"Kepada Steven kita dalami pengetahuannya terkait dugaan pengiriman sejumlah uang oleh saksi kepada pihak yang terkait dengan perkara ini," ujarnya.


Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive