KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) DPRD Kota Surabaya membantah keras jika semua pembangunan fisik atau infrastruktur di Kota Surabaya saat ini dianggap Mubazir, atau sia-sia.
Padahal faktanya, sejumlah proyek yang sudah jadi seperti, Jembatan Joyoboyo, Jembatan Suroboyo di Kenjeran, Rumah Pompa Air Petekan, Box Culvert, Jembatan kayu wisata Mangrove yang kini bahkan rusak parah, semuanya belum berfungsi dan belum bisa dimanfaatkan oleh warga Kota Surabaya.
Jika di inventarisir, semuanya dibangun dengan APBD Kota Surabaya tahun 2019-2020 dan bentuk fisik bangunannya sudah jadi, tapi mengapa belum juga bisa digunakan bagi masyarakat.
“Jadi begini, pembangunan saat ini bukan hanya untuk saat ini, melainkan untuk masa depan generasi yang akan datang.”ujar Sukadar, anggota Komisi C DPRD kota Surabaya saat disinggung hal tersebut, Jumat (12/02/21).
Ia menambahkan, fakta memang jika publik Surabaya menilai pembangunan yang dikerjakan Pemkot Surabaya tahun anggaran 2019-2020 banyak yang Mubazir, karena belum bisa dimanfaatkan oleh publik.
Tapi perlu diingat, tegas Sukadar, apa yang sudah dibangun oleh Walikota Surabaya periode 2015-2020 itu pasti akan bermanfaat untuk 5-20 tahun kedepan, atau generasi yang akan datang.
“Tentu anak-anak kita nanti yang menikmati hasil dari pembangunan Kota Surabaya. Sederhana saja lah kita melihatnya, jadi ga ada yang sia-sia. Kamu juga wartawan ya melihatnya harus visioner dong, jangan cuma bisa mengkritik.”kata Sukadar.
Seperti diketahui, pendapatan belanja daerah Kota Surabaya mulai tahun 2019 hingga 2020 terus alami peningkatan yang signifikan. APBD Kota Surabaya tahun 2019 sebesar Rp9,7 triliun, sementara APBD tahun 2020 mencapai Rp10,3 triliun, atau naik sekitar 20-25% dari tahun 2019.
Hanya APBD Kota Surabaya tahun 2021 saja yang sedikit turun sebesar Rp500 miliar, menjadi Rp9,8 triliun, hal ini karena dihantam pandemi Covid-19 sehingga cukup mengganggu kurva pendapatan daerah Kota Surabaya.
“Betul memang APBD kita setiap tahun meningkat, oleh sebab itu pembangunan terus digenjot dan direalisasikan oleh Pemkot Surabaya, itu jangan dipungkiri loh Yo.”tegas Sukadar.
Untuk itu, tutur Sukadar, selama pembangunan di Surabaya untuk kebaikan publik ya jangan dilihat bahwa bangunan tersebut sia-sia.
“No, no.”kata Sukadar.
Kami selaku anggota legislatif Surabaya tentu tugas kita satu, terkait pengawasan, itu saja domain kita sebagai anggota dewan.
Misalkan saja terkait Jembatan Joyoboyo, stadion GBT renovasinya sudah jadi tapi batal digunakan Piala Dunia U-20, ya kita tetap melakukan pengawasan terhadap bangunan tersebut, termasuk jembatan Joyoboyo. Jadi, jika memang gedung atau jalan tersebut berguna bagi warga ya tidak ada yang tidak berguna.
“Kita harus positif thinking lah kepada pemerintah, jangan negatif thinking terus dong. Jadi sekali lagi tidak ada yang Mubazir dari pembangunan yang sudah direalisasikan oleh Pemkot Surabaya, lagi pula kan sesuai dengan program kerja Pemkot.”ungkapnya.