Minggu, 21 Februari 2021


KABARPROGRESIF.COM: (Jakarta) Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) menyoal kemampuan Gubernur DKI Jakarta Anies Badwedan dalam mengantisipasi dan menangani banjir yang terjadi pada banyak titik di wilayah Jakarta kemarin.

Ketua Umum PB HMI Ahmad Latupono menyebut Gubernur Anies Baswedan gagal dalam mengurai persoalan banjir di Ibu Kota.

“Selaku pemangku kebijakan tertinggi di Pemprov DKI, saya rasa beliau gagal dalam mengelola persoalan di Ibu Kota, terutama soal banjir ini. Kenapa demikian? Karena seharusnya Pemprov cekatan dan mampu bersinergi dengan berbagai macam sektor untuk mengurai bencana tahunan ini,” kata Ahmad dalam keterangannya pada Sabtu (20/2) kemarin di Jakarta.

Selain banjir, PB HMI pun menyoroti sejumlah kebijakan Pemprov DKI yang terkesan hanya sebatas pencitraan dan syarat akan kepentingan hiburan politik semata. 

Kuat dugaan, langkah pencitraan Anies terkait dengan ambisinya untuk menjadi Calon Presiden pada pilpres 2024 mendatang.

“Banyak kebijakan Gubernur DKI yang syarat akan kepentingan, jangan sampai itu hanya politik entertainment semata demi mendobrak popularitas menuju 2024. Kalau begitu adanya, tentu warga DKI juga yang akan dirugikan,” ujarnya.

Karena kepemimpinan Anies tak bisa diharapkan, Ahmad pun meminta kepada seluruh warga Ibu Kota untuk tetap sabar dan optimis. Ahmad yakin situasi pandemi dan musibah banjir ini akan segera berakhir dan keadaan bakal kembali seperti sedia kala.



KABARPROGRESIF.COM: (Jakarta) Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia, khususnya Jakarta, menjadi sorotan dunia.

Media asing sebut sikap Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan tidak fokus dalam menangani masalah banjir, dan Indonesia memiliki sistem pengairan yang salah.

Operasi penyelamatan korban banjir sedang berlangsung di ibukota Jakarta. Beberapa wilayah yang terdampak banjir parah telah mencapai 1.000 orang pengungsi.

Dalam sebuah wawancara, pelaksana tugas kepala badan mitigasi bencana Jakarta, Sabdo Kurnianto mengatakan bahwa warga dari daerah selatan dan timur kota mencapai 1.380 orang yang dievakuasi, setelah banjir naik pada ketinggian 1-8 meter di beberapa lingkungan.

“Dua ratus lingkungan telah terpengaruh, menurut data terbaru,” kata Anies Bawedan kepada televisi lokal, Sabtu pagi.

Dia juga mengatakan bahwa lebih dari dua lusin pusat evakuasi telah disiapkan di seluruh Jakarta.

“Hujan sudah berhenti, tapi air dari daerah lain masih mempengaruhi Jakarta. Mudah-mudahan tidak sempat sampai ke pusat kota dan saat surut orang bisa kembali beraktivitas,” lanjut Anie Baswedan, yang dikutip dari laman Al-Jazeraa, 21 Februari 2021.

Mengenai hal ini BMKG telah memperingatkan bahwa dalam beberapa hari ke depan, hujan terberat di musin ini mungkin akan turun di sekitar Jakarta yang padat penduduk.

Pihak BMKG juga mengatakan bahwa akan ada cuaca ekstrim, termasuk hujan lebat, petir, dan angin kencang yang akan terjadi di minggu ini hingga minggu depan.

“Ini adalah masa kritis yang perlu kita waspadai. Jakarta dan sekitarnya masih dalam puncak musim hujan yang diperkirakan akan terus berlanjut hingga akhir Februari atau awal Maret,” ujar Dwikorita Karnawati, Kepala BMKG Indonesia.

Lanjutnya, Jakarta akan siaga selama empat hari ke depan. Menurut data dari badan meteorologi, curah hujan tinggi dalam 24 jam terakhir terjadi di wilayah Pasar Minggu, Jakarta Selatan, yang mencatat curah hujan 226 mm sejak Jumat lalu.

Unggahan foto di media sosial yang menampilkan orang-orang sedang mengarungi air berlumpur setinggi bahu, mobil hampir seluruhnya terendam, dan tim penyelamat yang menggunakan perahu karet untuk mengevakuasi warga lnjut usia, juga menjadi sorotan dunia.

Jessica Washington dari Al Jazeera melaporkan dari salah satu wilayah yang terdampak banjir terparah di Jakarta Timur, menanyakan mengapa kota itu selalu dilanda banjir setiap tahaun.

Ahli lingkungan dan ilmuwan mengatakan bahwa insiden ini tidak bisa dinormalisasi.

Jessica mengatakan bahwa pembangunan di Jakarta terlalu berlebihan, terlalu banyak beton, kurangnya ruang hijau, dan pengambilan air tanah yang berlebihan juga menjadi penyebab banjir parah.

Hal ini menjadikan Jakarta sebagai kota yang paling cepat tenggelam di dunia.

“Para ilmuwan yang kami ajak bicara mengatakan bahwa Gubernus Jakarta, Anies Baswedan tidak bertindak seperti janjinya, alih-alih berfokus pada normalisasi sungai dan pelebaran sungai untuk membuat kota ini jauh lebih tahan banjir, tapi Anies lebih fokus pada Estetis daripada Praktis,” kata Jessica.

“Dan itu berarti, di tahun ini dan juga berpotensi di tahun-tahun mendatang, krisi banjir di Jakarta hanya akan bertambah parah,” sambungnya.***(Enjang Kusnadi/Mantra Sukabumi)



KABARPROGRESIF.COM: (Jakarta) Mantan Politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean mengkritik soal data korban banjir Jakarta yang disebar admin media sosial Pemda DKI.

Lewat cuitannya di Twitter, Minggu 21 Februari 2021, Ferdinand Hutahaean menyebut data yang disebar admin Pemda DKI Jakarta terkait jumlah korban jiwa akibat banjir baru-baru ini tidak faktual.

Menurutnya, admin Pemda DKI menyebar data dengan menyebutkan peristiwa banjir di Jakarta baru-baru ini tidak ada korban jiwa.

Hal itu, kata Ferdinand berbeda dengan pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kepada media dimana Anies menyebut korban jiwa akibat banjir tersebut yakni sebanyak lima orang meninggal dunia yang mayoritas adalah anak-anak.

Oleh karenanya, Ferdinand Hutahaean meminta kepada Anies Baswedan agar mengingatkan admin media sosial Pemda DKI Jakarta untuk tidak menyebar berita yang tidak faktual.

“Nies, tolong ingatkan admin DKIJakarta yang sebar data tak ada korban jiwa. Memalukan sebagai akun resmi Pemda DKI Jakarta sebar berita yang tidak faktual. Aniesbaswedan,” cuit Ferdinand menandai Twitter resmi Pemda DKI Jakarta dan Anies Baswedan.

Dalam cuitannya itu, Ferdinand Hutahaean juga menyertakan link artikel pemberitaan terkait pernyataan Anies soal korban jiwa akibat banjir di Jakarta yang terjadi baru-baru ini.

Dalam isi artikel yang tayang di situs Detik.com, Minggu 21 Februari 2021 itu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya lima korban banjir di DKI.

Anies mengatakan ada lima orang yang meninggal akibat banjir, empat di antaranya adalah anak-anak.

“Yang kedua kita berdukacita bahwa ada korban meninggal jumlahnya lima orang, dan empat dari lima orang ini adalah anak anak usia 7 tahun, 11, 13 tahun. Mereka meninggal saat bermain di air yang kemudian ada arus, yang kemudian ada yang terpeleset dan lain lain,” ujar Anies Baswedan.

Selain itu, kata Anies, Pemda DKI Jakarta juga mengimbau masyarakat dan jajarannya agar mengawasi kegiatan anak-anak saat situasi banjir. Ia pun berharap peristiwa korban jiwa akibat banjir tersebut tak terjadi lagi.

“Saya memberikan instruksi kepada seluruh jajaran dan mengimbau kepada seluruh masyarakat apabila anak-anak bermain di kawasan yang ada genangan, maka supaya ditegur, diajak untuk berhenti, karena bermain-main di tempat-tempat seperti ini sering berisiko, ada lubang, ada arus yang tidak terduga, akhirnya peristiwa yang tidak kita inginkan,” ujarnya.



KABARPROGRESIF.COM: (Bojonegoro) Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha mengkritik banjir Jakarta yang masih terus terjadi hingga kini.

Menurut Giring, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak pernah serius mengatasi banjir Jakarta, namun malah menyalahkan pihak lain, termasuk dalam banjir Sabtu kemarin.

“Jangan cuma melempar kesalahan pada curah hujan dan banjir kiriman. Pada banjir kemarin, status pintu air di Bogor dan Depok normal. Artinya banjir terjadi karena Gubernur Anies tidak punya rencana dan cara yang jelas untuk mengatasinya,” kata Giring di sela-sela kunjungannya di Bojonegoro, Jawa Timur, dikutip dari Tribunnews.com, Minggu (21/2/2021).

Giring mengutip data BMKG bahwa status pintu air Katulampa, Depok, dan Krukut Hulu adalah siaga 4 alias masih normal sejak Sabtu tengah malam sampai Sabtu petang.

Selama tiga tahun terakhir, lanjut Giring, Gubernur Anies tidak pernah serius mengatasi banjir.

"Gubernur Anies terbukti tidak punya kapabilitas mengelola Jakarta," kata Giring.

Dia juga menyoroti langkah Gubernur DKI menghapus program normalisasi sungai, lalu menggantinya dengan naturalisasi.

“Naturalisasi sungai yang selalu digembar-gemborkan Anies terbukti cuma konsep di atas kertas, tidak dikerjakan di lapangan sementara normalisasi sungai dihapuskan. Akibatnya banjir kian memburuk" kata Giring.

Selain itu, menjelang musim hujan, tidak terlihat ada upaya untuk mengeruk sungai, membersihkan saluran air, dan mengecek pompa.

“Ketika tindakan-tindakan itu tidak dilakukan, mustahil Jakarta bebas dari banjir. Padahal anggaran DKI Jakarta lebih dari cukup untuk membiayai itu semua,” tegas mantan vokalis band Nidji itu.

Alih-alih menjatahkan untuk pencegahan banjir, Giring menyesalkan alokasi anggaran untuk hal-hal yang jauh dari kebutuhan mendesak warga.

“Anggaran Jakarta diboroskan untuk hal-hal tak perlu. Lihat saja, untuk pembayaran uang muka Formula E, mempercantik JPO, atau mengecat genting-genting rumah warga. Dari sini, Gubernur Anies terlihat tidak mampu menyusun prioritas. Kebutuhan mendesak dinomorduakan, hal-hal bersifat kosmetik justru didahulukan,” kata Giring.

Banjir terjadi secara merata di banyak wilayah Jakarta pada Sabtu 20 Februari 2021. Ketinggian air bervariasi, dari 30 cm sampai 2 meter.

Sekitar 1.300 warga harus dievakuasi dari rumah masing-masing.



KABARPROGRESIF.COM: (Bogor) Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan wajar jika saat ini ditemukan banyak genangan di sejumlah wilayah Jakarta.

Ia menyebutkan, bahwa banjir yang terjadi di Jakarta kali ini merupakan kiriman dari Bogor dan Depok.

“Air kiriman dari hulu (Bogor) dan kawasan tengah (Depok) sekarang dalam perjalanan nih ke Jakarta. Dalam perjalanannya itu tentu berdampak pada kawasan-kawasan yang ada di sekitarnya,” ujar Anies.

Mendapatkan tudingan tersebut, Wali Kota Bogor Bima Arya pun meradang.

Bima Arya membantah kaitan banjir yang terjadi di sejumlah wilayah Jakarta itu kiriman dari Bogor.

Menurut Bima Arya, dari pantauan selama tiga hari terakhir, tinggi muka air (TMA) di Bendungan Katulampa hanya sampai 90 cm atau siaga III.

“Selama tiga hari kebelakang, di Bendungan Katulampa itu paling tinggi siaga III, biasanya Jakarta banjir kalau Katulampa siaga I. Ketika siaga III sudah banjir, berarti kan volume air di Jakarta yang tinggi,” katanya kepada wartawan, Minggu (21/2/2021).

Orang nomor wahid di Kota Hujan itu juga telah mengirimkan surat kepada Gubernur DKI Jakarta, kaitan Sungai Ciliwung.

Bima Arya menilai jika bicara persoalan hulu, bukan hanya sekadar kiriman air dari Puncak atau Bogor saja, tapi perlu ada penyelesaian persoalan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung.

“Kita sudah surati pak gubernur, tapi belum ada jawaban. Ini perlu menjadi perhatian bersama,” tegasnya.



KABARPROGRESIF.COM: (Jakarta) Anies Baswedan selaku Gubernur DKI Jakarta membuat pernyataan bahwa genangan air di sejumlah wilayah di Ibukota adalah ‘kiriman’ dari Depok.

Anies menyatakan Kali Krukut meluap karena mengalami penambahan jumlah air dari hujan lokal dari kawasan Depok, Jawa Barat.

Sedangkan segenap wilayah di Jakarta tergenang dikarenakan luapan dari Kali Krukut. Aliran Kali Krukut juga meluap di Jalan Kemang Raya, Jalan Widya Chandra, serta Jalan Tendean.

“Di hulunya terjadi curah hujan yang sangat tinggi tercatat 136 mm/hari. Kemudian lintas airnya melewati dua sungai, satu Kali Mampang dan dua Kali Krukut,” kata Anies, mengutip dari laman resmi PPID Jakarta, Sabtu 20 Februari 2021.

“Kedua aliran kali itu bertemu di belakang LIPI. Lalu mengalir ke Sudirman. Jadi saat ini adalah dampak dari air kiriman dari kawasan tengah sekitar Depok,” sambungnya.

Anies juga sempat menjelaskan bagaimana air bisa mengalir deras melewati Kali Krukut.

“Biasanya kalau hujannya di pegunungan (daerah Bogor) airnya akan lewat Kali Ciliwung, tapi kalau terjadinya hujan deras di kawasan tengah (sekitar Depok) maka lewat ke sungai aliran tengah, yakni kali Krukut ini,” tambahnya.

Anies juga mengatakan bahwa seluruh pemerintah daerah DKI Jakarta sedang berusaha dan fokus pada pembersihan sampah-sampah yang ada di sungai.

Pernyataan Anies menyoal banjir di Jakarta merupakan dampak dari Depok membuat warganet geram.

Sebagian warganet tak terima dengan ungkapan tersebut. Seperti akun @Dayaxx_Itah menuliskan “Mau banjir kiriman dari kota mana pun ya gak bisa di salahin kotanya”.

Bahkan ada warganet yang tak berkomentar banyak, contohnya @gomezmaang yang hanya menuliskan “keterlaluan….”



KABARPROGRESIF.COM: (Jakarta) Mantan Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, menyinggung banjir yang terjadi di Jakarta pada Sabtu (20/2/2021), karena rumahnya di kawasan Jakarta Selatan juga ikut terdampak.

Hal tersebut disampaikan Djarot usai menanam pohon dan menabur benih ikan di Waduk Cincin, Jakarta Utara, Minggu (21/2/2021), dalam rangka melaksanakan Program Gerakan Penghijauan dan Bersih-bersih Daerah Aliran Sungai (DAS), Cinta Ciliwung Bersih, gelombang kedua yang dicanangkan PDI Perjuangan (PDIP).

“Kemarin alhamdulillah dapat kiriman, sudah masuk sampai garasi. Kita tidak bisa keluar kemana-mana karena lingkungan sekitarnya, banjir semuanya. Jadi betul-betul terima kasih, saya dapat banyak kiriman. Ada kiriman ember, pot, bunga, ular belum, alhamdulillah,” ungkap Djarot yang juga Ketua DPP PDIP itu.

Ucapan Djarot itu juga menanggapi pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang sebelumnya menceritakan rumahnya kebanjiran.

Karena itu, Djarot mengajak semua pihak untuk membantu Gubernur DKI Jaksrta Anies Baswedan dalam mengatasi banjir yang terjadi di Jakarta agar tak terulang lagi.

“Oleh karena itu, Pak Gubernur, Pak Anies ini harus kita bantu karena kerja tiga tahun ini masih belum kelihatan. PDI Perjuangan sepakat untuk bisa membantu rakyat DKI sebetulnya,” ujarnya.

Mantan Wali Kota Blitar itu pun menyinggung soal Waduk Cincin yang belum diperhatikan oleh Pemprov DKI Jakarta.

“Saya tadi ngomong-ngomong dengan orang sini sudah berapa tahun di sini tidak dikeruk? Tiga tahun belum dikeruk makanya baunya sedikit agak menyengat, sulfur,” kata Djarot.

Djarot pun mengungkapkan, sejatinya Waduk Cincin itu awalnya bisa digunakan untuk wisata air.

“Padahal sebelum kita lengser jadi Gubernur itu, kita ground breaking untuk wisata air. Bahkan untuk atlet jet ski, dayung. Tapi dengan kondisi seperti ini maka mari kita bantu Pak Anies untuk menebarkan ikan di sini agar waduk ini dikeruk. Ditanemin di sini supaya rindang, bisa memberikan manfaat bagi warga Jakarta Utara,” ungkapnya.

Djarot juga menyampaikan soal cuaca ekstrem yang terjadi di Jakarta dan sekitarnya. Menurut Djarot, hal itu sudah diprediksi lama.

“Ini sudah diprediksi lama. Maka karena itu, ini menuntut kepala daerah bekerja ekstrem, bekerja keras untuk mengantisipasi perubahan iklim. Kalau kerjanya biasa-biasa saja susah,” ujarnya.

Djarot juga melihat banjir yang terjadi di Jakarta Selatan terjadi lantaran sodetan Kali Ciliwung ke Banjir Kanal Barat tidak diteruskan.

“Sehingga tidak melimpah kemana-mana. Ini bisa menyelamatkan orang banyak. Karena filosofinya berbeda. Mungkin filosofinya lebih arif, air itu ditahan saja biar lama supaya kita bisa dapat ikan di situ bikin kolamnya. Air ini kan seharusnya dialirkan ke laut,” katanya.

Adapun dalam kegiatan itu, turut hadir Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto, Wasekjen DPP PDIP Sadarestuwati dan Ketua DPP PDIP yang juga Menteri Sosial Tri Rismaharini.



KABARPROGRESIF.COM: (Jakarta) Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini alias Risma menyebut permasalahan banjir sebenarnya bisa diminimalisir.

Risma mengatakan, perlu ada tahapan intervensi yang harus dilakukan agar banjir tersebut dapat dikurangi.

Menteri Sosial ini menjelaskan, salah satunya adalah aliran sungai tidak boleh diganggu sehingga air bisa diantarkan dari hulu hingga hilir tanpa hambatan. 

Dia melanjutkan, sampah harus dipisahkan dan drainase kota juga harus bersih.

"Karena sampah bercampur antara plastik dengan limbah lainnya maka terjadi endapan yang tinggi di sungai," kata Risma dalam keterangan saat menanam dan melepaskan bibit mujair di Waduk Cincin, Minggu (21/2).

Risma menjelaskan bahwa setiap tahun permukaan air laut semakin meningkat menyusul pemanasan global yang mengakibatkan mencairnya kutub utara dan selatan. 

Karena itu, sambung dia, perlu dibuatkan tanggul dan pompa di pintu-pintu air.

"Nggak bisa kita hanya mengandalkan resapan karena kapasitasnya sudah tidak memadai dengan curah hujan yang semakin tahun semakin tinggi," ujarnya.

Mantan wali kota Surabaya itu juga melihat kalau Waduk Cincin Jakarta ini bisa dikelola dengan baik maka bisa menjadi salah satu alat untuk pengaturan air. 

Sayangnya, dia menilai kalau pemerintah setempat belum mengelolanya secara maksimal.

Risma percaya banjir di suatu daerah bisa diminimalisir asal seluruh pihak mau bekerja sama. Bukan hanya menteri saja, tetapi pemerintah daerahnya juga demikian.

"Dan itu saya percaya bisa, karena saya juga dulu Surabaya 52 persen sejak awal-awal wali kota (banjir). Sekarang relatif clear. Gresik, Sidoarjo banjir, kami (Surabaya) relatif tidak," katanya.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, banjir yang menerjang Jakarta kemarin, Sabtu (20/2), menelan lima korban jiwa. Empat di antaranya adalah anak-anak.

"Kita berduka cita bahwa ada korban meninggal. Jumlahnya lima orang dan empat dari lima orang ini adalah anak anak usia 7 tahun, 11, 13 tahun," kata Anies usai memantau Pintu Air Manggarai, Jakarta Pusat, Minggu (21/2).

Anies menjelaskan, anak-anak itu meninggal saat bermain air saat banjir berlangsung. Sebagian terseret arus. Ada pula yang terpeleset.

Anies mengaku sudah menginstruksikan jajarannya dan menghimbau masyarakat agar menghentikan anak-anak yang bermain saat banjir. 

"Tegur dan ajak untuk berhenti karena bermain-main di tempat seperti ini sering berisiko, ada lubang, ada arus yang tidak terduga, akhirnya terjadilah peristiwa yang tidak kita inginkan," ujar Anies.



KABARPROGRESIF.COM: (Jakarta) Hari Kamis (18/2), bertempat di Mabes TNI Cilangkap Jakarta Timur,Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menerima Laporan Korps Kenaikan Pangkat 23 Perwira Tinggi (Pati) TNI. Ada pun, 23 Pati TNI yang naik pangkat terdiri dari 15 Pati TNI Angkatan Darat, 4 Pati TNI Angkatan Laut, dan 4 Pati TNI Angkatan Udara.

Mengutip keterangan pers Puspen TNI yang diterima Koran Jakarta, Minggu (21/2), Laporan Korps Kenaikan Pangkat 23 Pati TNI tersebut berdasarkan Surat Perintah Panglima TNI Nomor Sprin/342/II/2021 tanggal 15 Februari 2021. Dari 15 Pati TNI AD yang naik pangkat, dua jenderal di antaranya resmi menyandang bintang tiga alias letnan jenderal.

Dua jenderal yang resmi menyandang bintang tiga adalah Letjen TNI Chandra W Sukotjo dan Letjen TNI Arif Rahman. Letjen Chandra naik pangkat jadi bintang tiga karena diangkat sebagai Dapuspomad. Sementara JenderalArif Rahman resmi menyandang pangkat Letjen karena menjabat Danpussenif Kodiklatad. Dua jabatan tersebut memang diperuntukkan untuk jenderal bintang tiga.

Jenderal angkatan darat lainnya yang baik pangkat adalah Mayjen TNI Gunawan Pakki, Pa Sahli Tk. III Bid. Jahpers Panglima TNI, Mayjen TNI Karmin Suhama, Pa Sahli Tk. III Kasad Bid. Komsos, Mayjen TNI Jeffry Apoly Rahawarin, Sahli Bid. SDM dan Teknologi Kemenko Polhukam, Brigjen TNI Arief Prayitno, Pa Sahli Tk. II Lingkungan Hidup Sahli Bid. Wassus dan LH Panglima TNI dan Brigjen TNI Sugeng Priyanto, Pa Sahli Tk. II Kumham dan Narkoba Sahli Bid. Sosbud Kumham dan Narkoba Panglima TNI.

Kemudian, Brigjen TNI Victor Deni S.A. Herianto, Ir Pusterad, Brigjen TNI Frengky E. Riupassa, Asdep Koordinasi Doktrin dan Strategi Pertahanan Kemenko Polhukam, Brigjen TNI Dadang Arif Abdurahman, Dirlem Secapaad, Brigjen TNI Eko Suhariyono, Pa Sahli Tk. II Wassus Sahli Bid. Wassus dan LH Panglima TNI, Brigjen TNI Nurcahyo Utomo, Dansatinteltek Bais TNI, Brigjen TNI Yusep Sudrajat, Kadislaikad, Brigjen TNI Drs. Winarto, Kadisinfolahtad) dan Brigjen TNI Bambang Sutisna, Kadispsiad.



KABARPROGRESIF.COM: (Jakarta) Politikus PDIP Djarot Saiful Hidayat, menyindir kerja Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan usai banjir merendam sejumlah titik di Ibu Kota, Sabtu (20/2/2021) kemarin.

Djarot menyebut kerja Anies dalam membenahi Jakarta belum kelihatan. Padahal, Anies telah menjabat gubernur sejak 2017.

“Pak Gubernur, Pak Anies ini harus kita bantu karena kerja tiga tahun ini masih belum kelihatan. PDI Perjuangan sepakat untuk bisa membantu rakyat DKI sebetulnya,” kata Djarot dalam keterangan tertulis, Minggu (21/2/2021).

Djarot mencontohkan dengan kondisi Waduk Cincin di Jakarta Utara yang tidak terawat. Menurutnya, waduk yang terkoneksi dengan Ciliwung itu tidak dirawat dengan baik.

Dia menyebut, tak ada pengerukan dasar waduk sejak 2017. Djarot berkata waduk ini selalu dibersihkan dan dirawat Pemprov DKI saat ia menjabat. Bahkan, waduk saat itu dijadikan lokasi wisata air.

“Saya tadi ngomong-ngomong dengan orang sini sudah berapa tahun di sini tidak dikeruk? Tiga tahun belum dikeruk, makanya baunya sedikit agak menyengat, sulfur,” ujar mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Djarot juga menyoroti pembangunan sodetan Kali Ciliwung ke Banjir Kanal Barat ditelantarkan. Ia menyebut hal itu jadi pemicu banjir di Jakarta Selatan saat ini.

“Mungkin filosofinya lebih arif, air itu ditahan saja biar lama supaya kita bisa dapat ikan di situ bikin kolamnya. Air ini kan seharusnya dialirkan ke laut,” ucap Djarot mencibir.

Djarot mengingatkan banjir adalah bencana alam yang bisa diprediksi. Ia menyarankan Anies agar terus bekerja keras membenahi kondisi Jakarta.

“Ini menuntut kepala daerah bekerja ekstrem, bekerja keras untuk mengantisipasi perubahan iklim. Kalau kerjanya biasa-biasa saja susah,” tuturnya.

Sebanyak 113 RW di DKI Jakarta terendam banjir usai hujan deras, Sabtu (20/2/2021). Pemprov DKI menyebut luas area tergenang sekitar 4 kilometer persegi. Sebanyak 44 titik pengungsian didirikan.

Sejumlah jalan besar bahkan tak bisa dilalui. Wilayah Kemang dan Duren Tiga Jakarta Selatan sempat putus akibat terendam banjir.



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Dalam rangka meningkatkan mental dan moralitas prajurit di jajaran Koarmada II, Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) II, Laksamana Muda TNI I N.G. Sudihartawan didampingi Ketua Daerah Jalasenastri Armada (KDJA) II Ny. Ria Sudihartawan, melaksanakan kunjungan kerja dan  bertatap muka dengan prajurit yang bertugas di Lanal-Lanal jajaran Koarmada II.

Kali ini kunjungan orang nomor satu di Koarmada II mengarah  ke Lanal Palu. Dalam kunjungan tersebut, Pangkoarmada II dan ketua Daerah Jalasenastri Armada II disambut oleh Komandan Lanal Palu Kolonel Laut (P) Rahadian Rahmadi dengan Ketua Cabang 4 Korcab VI DJA II beserta Perwira Staf Lanal Palu. 

Kunjungan ini juga diisi  tatap  muka dengan prajurit beserta  keluarganya yang dilaksanakan di Aula Lanal Palu, pada jumat (19/02)

Dalam sambutanya Laksda Sudihartawan menyampaikan bahwa kunjungan kali ini adalah untuk menguatkan tali silaturahmi dan menyampaikan arah kebijakan secara langsung sebagai upaya untuk memantapkan kualitas pengabdian kepada negara dan bangsa dalam menghadapi tugas yang semakin kompleks ditengah pandemi covid-19.

Laksda Sudihartawan juga menekankan kepada para prajurit Lanal Palu dan keluarganya agar senantiasa meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap bahaya bencana alam, 

" Jadikan pengalaman yang terjadi beberapa waktu lalu sebagai pelajaran dalam menghadapi situasi apabila terjadi bencana alam. Jadikan disiplin sebagai nafas kehidupan dalam melaksanakan tugas, tanpa disiplin maka prajurit akan kehilangan nafasnya sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional serta tentara profesional berdasar Sumpah Prajurit dan Sapta Marga, " ungkapnya.

Mengakhiri sambutannya, Laksda Sudihartawan mengingatkan kepada seluruh prajurit untuk menjalankan kehidupan sesuai kemampuan, 

" Jangan terpengaruh oleh budaya hidup konsumtif serta kegiatan yang melanggar aturan yang akan merusak jati diri seorang prajurit. Tingkatkan Iman dan Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, " pungkas Laksda Sudihartawan.

Usai tatap muka dengan prajurit dan keluarga Lanal Palu, Pangkoarmada II beserta Ibu Ketua Daerah Jalasenastri Armada II melanjutkan kegiatan dengan memberikan tali asih kepada para warakawuri di Lanal Palu. (Dinas Penerangan Koarmada II)


Sabtu, 20 Februari 2021


KABARPROGRESIF.COM: (Maluku) Dengan tetap memperhatikan Protokol kesehatan, 187 Mahasiswa STIKes Maluku Husada Ptodi S1 Keperawatan mendapatkan Pelatihan Evakuasi Medis Laut (EML) oleh TiM EML Rumkital dr.FX. Suhardjo Lantamal IX, bekal ini mutlak diperlukan pada korban tenggelam di laut. Kegiatan pelatihan dilaksanakan di dermaga beaching Lantamal IX Kec. Baguala Kota Ambon. Sabtu,  (20/02/2020).

Komandan pangkalan utama TNI AL (Danlantamal) IX Laksamana Pertama TNI Eko Joko Wiyono S.E., menyampaikan kepada para Mahasiswa bahwa disamping knowledge dan etika, skill juga harus dimiliki para tenaga kesehatan bidan maupun perawat. Mengingat kondisi geografis Maluku 92,4 persen wilayahnya merupakan laut, sehingga ilmu ini bisa bermanfaat saat penugasan mereka kedepan.

kegiatan pelatihan evakuasi ini merupakan salah satu bagian konsekuensi kita sebagai daerah maritim mengingat kondisi geografis Maluku 92,4 persen wilayahnya merupakan laut, sehingga bermanfaat jika terjadi musibah di laut. 

Wilayah maritim yang paling luas adalah Maluku, oleh karena itu masalah kelautan menjadi lebih dominan berbeda dengan daerah lain.

Pada kesempatan tersebut Kepala Rumah Sakit Angkatan Laut (Karumkital) dr. F.X. Suhardjo Lantamal IX Letkol Laut (K) dr. Satrio Sugiharto, M.Sp.PD., M.Tr (Opsla) menambahkan bahwa 187 mahasiswa juga akan dibekali pelajaran praktek dan teori Evakuasi Medis Laut (EML), latihan menaikan korban dari laut ke tandu air serta perahu karet, pengoperasian motor tempel, teknik Uitemate (mengapung dan menunggu), Resusitasi Jantung Paru (RJP) Serta Pernafasan buatan.

Sebelumya mahasiswa dikenalkan Chamber Hyperbaric atau peralatan terapi yang merupakan tindak lanjut EML untuk mendapatkan pengobatan dan kesehatan dengan menggabungkan oksigen murni dan tekanan udara di dalam Ruang Udara Bertekanan Tinggi (RUBT). Kegiatan dilaksanakan selama 2 hari berturut, Dengan pertimbangan jumlah mahasiswa dan situasi pandemi Covid-19. (DISPEN LANTAMAL IX).


Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive