Sabtu, 27 Februari 2021


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Setelah kurang lebih menghabiskan waktu tiga bulan pembangunan sejak November 2020, akhirnya Gapura Majapahit Pura Segara Surabaya diresmikan oleh Panglima Koarmada II Laksda TNI I N.G.Sudihartawan yang didampingi oleh Ketua Daerah Jalasenastri Armada (KDJA) II Ny Ria Sudihartawan pada Jumat (26/2).

Acara peresmian terasa istimewa sebab dihadiri oleh dua Panglima. Sebab selain peresmian Gapura Majapahit , juga diresmikan Candi Bentar Pura Segara Surabaya oleh Pangkogabwilhan I Laksdya TNI I N.G Ariawan.

Peresmian oleh kedua Panglima ditandai dengan pengguntingan pita yang terbuat dari rangkaian bunga Melati serta penandatanganan prasasti. 

Sebelum dilaksanakan Upacara peresmian  terlebih dahulu dilaksanakan ibadah Pemlaspas dan Puja Astawa yang dipimpin oleh Ida Pedanda Gede Anom Jala Karana Manuaba,  guna menyatukan kekuatan sekala dan niskala dalam kedua bangunan tersebut. 

Adapun kedua bangunan memiliki makna dan spesifikasi berbeda. Menurut Laksda Sudihartawan, Gapura Majapahit setinggi 8,7 meter dan berada di sisi selatan pintu masuk, di desain meniru candi bentar Majapahit untuk mengenang kebesaran Kerajaan Majapahit yang pernah berjaya di tanah air Indonesia. 

" Dengan harapan semoga kemegahannya dapat menular ke Pura Segara Surabaya, " ujar Laksda Sudihartawan. 

Sedangkan Candi Bentar yang memiliki tinggi 8,6 meter dan diapit oleh dua buah patung singa ini bermakna sebagai pembatas area suci  Pura Segara yang berkonsep Tri Mandala yang berfungsi sebagai pintu masuk pertama atau pemedalan pura. 

Laksda Sudihartawan menambahkan bila anggaran yang digunakan untuk membangun berasal dari donasi umat Hindu. 

" Dengan adanya Gapura Majapahit dan Candi Bentar yang telah diperbaharui, semoga umat yang datang ke Pura Segara lebih khusyuk dan khidmat melaksanakan persembahyangan, " tandas orang nomor satu di jajaran Koarmada II ini. 

Dalam kesempatan ini,  Pangkogabwilhan I dan Pangkoarmada II memberikan tali asih berupa sembako kepada para sesepuh, serta anggota sektor Pura Segara yang berstatus Janda dan yatim piatu. 

Sementara dalam upaya percepatan penanganan Covid-19, Laksdya Ariawan turut menyumbangkan Masker kepada Ketua Pengurus Pura Segara untuk dibagikan kepada umat dan warga sekitar pura. 

Ikut hadir dalam acara peresmian diantaranya Komandan Lantamal V Laksma TNI M.Zaenal, Dirjianbang Kodiklatal Laksma TNI I Wayan Suarjaya,  Asisten Pangkoarmada II, dan tokoh Agama Hindu wilayah Surabaya. (Dinas Penerangan Koarmada II)



KABARPTOGRESIF.COM: (Mojokerto) Bupati dan Wakil Bupati terpilih Mojokerto, Ikfina Fahmawati dan Muhammad Albara secara resmi dilantik. Proses pelantikan, dilakukan secara virtual.

Beberapa pejabat turut menyaksikan prosesi pelantikan secara virtual yang digelar di Pendopo Graha Majatama, Pemkab Mojokerto. Jumat, 26 Februari 2021.

Ditemui usai menyaksikan proses pelantikan, Danrem 082/CPYJ, Kolonel Inf M. Dariyanto berharap pejabat baru tersebut, nantinya bisa mengemban amanah yang telah dipercayakan oleh masyarakat.

“Terutama dalam menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai Bupati dan Wakil Bupati untuk Kabupaten Mojokerto,” katanya.

Selain mampu mengemban amanah, dirinya juga berharap adanya sinergitas yang sudah terwujud dengan baik, bisa terus dijalankan. 

"Sinergitas antara Korem dan Pemkab Mojokerto sudah bagus, itu harus dipertahankan dalam mewujudkan Mojokerto yang aman dan tentram,” pungkasnya. (Penrem 082/CPYJ)




KABARPROGRESIF.COM: (Jakarta) Partai Demokrat (PD) memutuskan memecat Marzuki Alie sebagai kader karena dinilai terbukti berkelakuan buruk. Marzuki Alie pun justru mengaku bangga dipecat sebagai kader PD.

“Saya bangga dipecat oleh orang-orang yang nggak beres, para perampok partai, para tukang palak, nggak malu saya (dipecat),” kata Marzuki kepada wartawan, Jumat (26/2/2021).

Marzuki Alie dipecat karena dianggap berucap dan bertindak secara terbuka tentang kebencian dan permusuhan kepada PD. Marzuki pun mengungkapkan alasannya bertindak seperti yang anggapan PD.

“Kelakuan buruk karena difitnah, ngomong difitnah itu. Masih mending aku ngomong ke atas, daripada tukang fitnah. SBY itu harus tahu. Ayat yang paling keras dalam Qur’an itu adalah memfitnah, menyatakan bahwa tukang fitnah itu tidak akan masuk surga kalau yang difitnah tidak memaafkan,” papar Marzuki.

Mantan Sekjen PD itu juga mengklaim memiliki bukti perihal permintaan ke DPD-DPD Demokrat. Marzuki menyebut DPD-DPD Demokrat dimintai uang yang jumlahnya bervariasi.

“Mau dibuktikan? Banyak saya ada rekaman orang-orang lapor. Ada (yang diminta) Rp 500 juta, ada Rp 250 juta. Nanti malu dia (SBY),” ujar Marzuki.

Marzuki Alie mengaku akan membawa pemecatannya ke ranah hukum. Bahkan dia juga berencana melaporkan orang-orang yang memfitnahnya terlibat isu kudeta, salah satunya Agus Harimurti Yudhoyno (AHY).

“Kita pasti tegakkan. Artinya kita dari sisi itu, yang harusnya dipecat itu dia (SBY). Kita akan lakukan itu (upaya hukum). Nggak mungkin nggak lah. Kita tunggu SK-nya. Kalau nggak ada SK-nya, bohong aja. Itu satu, yang memfitnah saya akan laporkan,” terang Marzuki.

“Yang memfitnah kan termasuk Agus (AHY). Sudah ada indikasinya 6 tahun, sudah tidak aktif. Tinggal mengumpulkan aja kok, jejak digitalnya banyak kok,” lanjutnya.

Diberitakan sebelumnya, Partai Demokrat memecat Marzuki Alie sebagai kader. Marzuki Alie dinilai telah melakukan pelanggaran kode etik dan AD/ART partai terkait ucapan dan tingkah lakunya terkait kebencian dan permusuhan kepada partai.

“DPP Partai Demokrat juga memberikan sanksi pemberhentian tetap dengan tidak hormat sebagai anggota Partai Demokrat kepada Marzuki Alie karena terbukti melakukan pelanggaran etika Partai Demokrat, sebagaimana rekomendasi Dewan Kehormatan DPP Partai Demokrat,” kata Kepala Barkomstra DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra dalam keterangannya, Jumat (26/2/2021).

Herzaky mengatakan Marzuki Alie terbukti bersalah lantaran menyatakan secara terbuka kepada publik terkait kebencian dan permusuhan kepada Partai Demokrat. Tindakan Marzuki dinilai mengganggu integritas dan wibawa partai.

“Kenapa harus kecewa? Ini menunjukkan SBY yang sebenarnya. SBY yang sebenarnya itu dia tidak pernah merasa terima kasih kepada perjuangan orang, itu SBY. Ini kelihatan. Kalau dia merasa orang yang bersama-sama, ‘eh jangan dulu lakukan itu, kita tabayun dulu’. Itu kalau orang yang punya rasa untuk thank you. Dia (SBY) mister no thank you, tidak pernah terima kasih dengan orang,” kata Herzaky.



KABARPROGRESIF.COM: (Jakarta) Terpidana kasus korupsi PT Asuransi Jiwasraya (Persero), Benny Tjokrosaputro alias Bentjok menggungat hasil pemeriksaan investigatif Badan Pemeriksa Keuangan atau BPK ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta.

Benny Tjokrosaputro alias Bentjok, meminta manjelis hakim membatalkan laporan hasil investigasi BPK. Sejauh ini, BPK telah mengeluarkan audit investigasi terkait kasus korupsi Asuransi Jiwasraya (ASJ). 

Hasil investigasi tersebut menyimpulkan adanya kerugian negara senilai Rp16,8 triliun.

Benny Tjokro adalah salah satu pelaku utama korupsi dana investasi Jiwasraya. Bersama koleganya, dia telah divonis hukuman seumur hidup oleh Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta.

Adapun dalam petitum gugatan yang didaftarkan pada Jumat (26/2/2021), Bentjok meminta hakim PTUN memutuskan 6 pokok gugatan.

Pertama, mengabulkan gugatan untuk seluruhnya.

Kedua, menyatakan batal atau tidak sah Surat Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Investigatif yang dikeluarkan oleh BPK karena bertentangan dengan Peraturan yang berlaku Keputusan BPK.

Ketiga, memerintahkan untuk mencabut Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Investigatif dengan segera dan tanpa syarat apapun.

Keempat, mewajibkan BPK untuk membayar ganti rugi terhadap Benny Tjokro.

Kelima, memerintahkan kepada BPK untuk menerbitkan Surat Keputusan yang berisi tentang rehabilitasi namanya ke dalam status, kedudukan, harkat dan martabatnya semula sebagai warga negara yang baik. Keenam, membebankan biaya yang timbul dalam perkara ini kepada BPK.



KABARPROGREDIF.COM: (Jakarta) Mantan Pimpinan KPK Busyro Muqoddas mengapresiasi operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan oleh KPK terhadap Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah. Diketahui, Nurdin ditangkap KPK pada Sabtu (27/2) pukul 01.00 WIB.

"Bukti radikalisme korupsi republik. Apresiasi sangat tinggi kepada tim satgas yang bersangkutan," kata Busyro.

Busyro mengatakan, OTT tersebut menunjukkan bahwa pada level penyidik KPK, masih ada yang konsisten dalam bekerja secara independen.

"Sebagai alumnus pimpinan KPK, saya harus dan apresiasi sangat tinggi bahkan bangga dengan kasatgas yang bersangkutan," kata Busyro.

"Bukti bahwa level penyidik KPK terutama stok lama konsisten dengan militansi independen profesinya. Walaupun UU KPK hasil revisi usulan pemerintah nyata-nyata menghapus status independen itu," pungkasnya.

Terkait OTT ini, KPK sudah membenarkannya. Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengatakan, KPK melakukan giat di wilayah Sulsel. Tetapi ia belum merinci siapa saja yang ditangkap dalam OTT ini.

"Kami masih bekerja, belum dapat memberikan penjelasan detail siapa saja dan dalam kasus apa. Nanti pada saat, kami KPK pasti menyampaikan kepada publik," ucap Ghufron.



KABARPROGRESIF.COM: (Jakarta) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Nurdin Abdullah akhirnya tiba di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dia tiba sekira pukul 09.45 WIB.

Nurdin Abdullah tampak mengenakan topi berwarna biru, sepatu pantopel, celana jeans dan jaket berwarna hitam.

Tak banyak yang diucapkan Nurdin kepada awak media yang tengah bertugas di Gedung Merah Putih KPK.

“Saya (lagi) tidur dijemput,” singkatnya di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Sabtu,(27/2/2021).

Usai mengucapkan hal tersebut, Nurdin Abdullah langsung digiring oleh petugas KPK untuk menuju ruang pemeriksaan yang ada di lantai dua.

Setelah Nurdin masuk, tampak beberapa koper juga turut dibawa masuk ke dalam Gedung Merah Putih KPK. Belum diketahui isi koper yang dibawa masuk tersebut. Tetapi koper itu tampak dijaga ketat oleh satu orang polisi berlaras panjang.

Sementara itu, Plt Jubir KPK, Ali Fikri mengatakan, ada enam orang yang diamankan oleh lembaga antirasuah dalam operasi senyap kali ini.

Mereka akan menjalani pemeriksaan terlebih dahulu secara intensif. Penyidik KPK miliki waktu 1×24 jam untuk menentukan status hukum. Termasuk konstruksi perkara tersebut.

“Perkembangannya akan kami informasikan lebih lanjut,” pungkasnya.

Seperti diwartakan sebelumnya Nurdin Abdullah ditangkap di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Jalan Jenderal Sudirman, Kota Makassar, Sabtu, 27 Februari 2021 dini hari.

Tim satgas KPK juga mengamankan uang satu koper. Uang tersebut diduga nilainya mencapai Rp1 miliar.



KABARPROGRESIF.COM: (Jakarta) Partai Demokrat telah memecat 7 kadernya yang terlibat dalam Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD) atau kudeta Ketum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). 

Salah satunya adalah Jhoni Allen Marbun, yang kini masih aktif sebagai anggota DPR dan duduk di Komisi V.

Dengan dipecatnya Jhoni Allen, maka posisinya di DPR otomatis dicopot dan akan segera dilakukan Pergantian Antar Waktu (PAW).

Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Syarief Hasan menuturkan, saat ini partainya tengah mempersiapkan PAW Jhoni Allen di DPR.

"Sedang diproses. Saya pikir jadi harus ada surat resmi dari partai ditunjukan kepada DPR, DPR mengajukan ke KPU, KPU selesai masuk ke Presiden, Presiden turut, langsung dilantik," kata Syarief dalam preskon media, Sabtu (27/2).

Meski begitu, ia belum mengetahui pasti siapa nama pengganti Jhoni Allen. Yang pasti, sesuai UU Pemilu, maka pengganti Jhoni adalah yang memiliki suara terbanyak kedua di dapil Jhoni yakni Sumatera Utara 2 Partai Demokrat.

"Berdasarkan UU Pemilu itu diurutkan seluruhnya. KPU tinggal lihat daftar berikutnya Demokrat tinggal lihat daftarnya, siapa suara terbanyak kedua itu lah yang berhak untuk menggantikan," jelas Syarief.

Terkait upaya KLB yang terus didorong pendiri Demokrat, Syarief menyebut hal itu tidak akan terjadi karena harus dihadiri oleh pemilik suara.

Dia pun menganggap alasan kepemimpinan AHY sebagai dinasti tidak masuk akal. Sebab, AHY dipilih berdasarkan kemampuan.

"Suatu kongres yang dihadiri pemegang hak suara, memilih seseorang yang dianggap mampu untuk membesarkan partai. Jadi ini karena kebetulan saja beliau itu adalah putra dari Pak SBY, lalu orang mengatakan ini adalah dinasti," tutur dia.

"Tapi sekali lagi, yang pertama ini adalah menyangkut masalah kemampuan, dan penerimaan pada pemegang hak suara. Jadi ini bukan (dinasti), kebetulan saja, dinasti," sambung Syarief.

Lebih lanjut, Wakil Ketua MPR itu memastikan proses pemecatan 7 kader Partai Demokrat sudah sesuai dengan mekanisme partai. Selain itu, ia memastikan tidak akan ada lagi pemecatan kader gelombang kedua.

"Semuanya mekanisme ditempuh khusus untuk tujuh orang ini. Pelanggaran kode etik itu sangat luar biasa. Sehingga, penanganannya pun disamping mengikuti prosedur, juga penanganannya harus luar biasa," ungkap Syarief.

"Ini sama dengan kalau di tentara itu disersi. Kalau disersi itu hukumannya apa? Nah, sama ini kala mereka masih bisa dibina tentu itu menjadi pilihan Partai Demokrat," tutup dia.

AHY sebelumnya memutuskan memberikan sanksi pemberhentian tetap dengan tidak hormat sebagai anggota Partai Demokrat terhadap 7 nama kadernya. 

Mereka adalah Marzuki Alie, Darmizal, Yus Sudarso, Tri Yulianto, Jhoni Allen Marbun, Syofwatillah Mohzaib dan Ahmad Yahya.



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Setelah mengikuti prosesi pelantikan di Gedung Negara Grahadi, Wali Kota dan Wakil Wali Surabaya Eri Cahyadi-Armuji langsung bergeser menuju Balai Kota Surabaya, Jumat (26/2/2021) sore. 

Tiba di balai kota, ia langsung disambut jajaran Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) dan Kepala Organisasi Pimpinan Daerah (OPD) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

Wali kota dan wakil wali kota langsung menuju lobby lantai 2 Balai Kota Surabaya, tempat Forpimda menyaksikan pelantikan via virtual. Setelah itu, Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya langsung menyapa warga dan menyampaikan pidato pertamanya yang diikuti warga via virtual.

Pada kesempatan itu, ia menyampaikan di masa pandemi Covid-19 ini, yang menjadi kekuatan adalah gotong royong bersama-sama dan saling bahu membahu dalam menyelesaikan Covid-19. 

Ke depan, ia memastikan akan menjadi keluarga besar, sehingga dia sangat berharap ke depannya Surabaya bisa menjadi lebih hebat.

“Surabaya yang baldatun thoyibatun warobbun ghofur. Itu semua bisa terwujud ketika saya dan panjenengan (Anda) semua bisa menjadi bagian keluarga besar,” tegasnya.

Ia juga menyampaikan terimakasih banyak kepada seluruh warga Kota Surabaya dan menyampaikan permohonan maaf karena tidak bisa bertatap muka langsung dengan warga. 

Sebenarnya, ia bersama Wakil Wali Kota Surabaya Armuji ingin bertatap muka langsung dengan warga usai dilantik, namun karena keterbatasan jumlah dan masih dalam masa pandemi, maka tanpa mengurangi rasa hormat dia menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya.

“Mulai hari ini, kita sudah menjadi satu warga Surabaya, keluarga besar Kota Surabaya. Saya berharap ke depannya kita selalu mengingatkan, saling bergotong-royong untuk menjadikan Surabaya lebih hebat lagi,” ujarnya.

Seusai menyapa warga via zoom, ia menjelaskan program prioritas yang akan segera dilakukannya. Salah satunya dalam mengatasi pandemi Covid-19. Oleh karena itu, Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo yang sudah ada selama ini, akan dilihat lagi pergerakannya per-RW.

“Seluruh masyarakat harus menjadi bagian dari Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo, karena nanti juga beberapa kader-kader, insyallah akan menjadi bagian dari kampung tangguh itu,” kata dia.

Selain itu, ia juga mengaku akan mendata semua keluarga di Kota Surabaya, semua data itu akan digunakan untuk kepentingan bantuan. 

Dalam data itu, harus diketahui dalam satu keluarga itu pendapatannya berapa setiap keluarga, siapa di dalam keluarga itu yang butuh pekerjaan. 

“Itu yang akan kita carikan, sehingga ekonominya bisa berputar,” tegasnya.

Menurut Eri, salah satu cara supaya perekonomian terus berputar maka harus dilakukan bersama-sama dengan UMKM di Surabaya. 

Ia mencontohkan apabila harus menggunakan batik, berarti harus beli batik di UMKM. 

“Nanti insyallah kalau pemkot ada rapat-rapat, makanan dan kuenya langsung beli dari UMKM. Nanti juga kalau rumah sakit dan puskesmas butuh sprei, maka jahitnya harus dilakukan oleh UMKM binaan,” katanya.

Makanya, nanti ke depannya akan di data masing-masing keluarga ini pendapatannya berapa, siapa yang belum bekerja dan sebagainya, sehingga fokusnya bagaimana bisa menggerakkan ekonomi di masing-masing keluarga. 

“Kita bersama, baik eksekutif dan legislatif serta semua stakeholder dan semua masyarakat hanya satu tujuannya, yaitu bagaimana bisa mengatasi pandemi Covid-19 ini,” tegasnya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Surabaya Armuji juga mengajak warga Kota Pahlawan untuk saling menyadarkan diri sendiri untuk lebih disiplin menjalankan protokol kesehatan (prokes). 

Sebab, Covid-19 ini memang benar nyata. "Karena itu saya mengingatkan dan mengakui bahwa jika sudah terpapar, sangatlah berat," kata Wakil Wali Kota Armuji.

Terakhir, dia berharap kepada seluruh elemen masyarakat untuk terus bersinergi dalam hal apapun dengan tujuan membangun kota. 

"Saya juga selalu bersinergi dengan wali kota. Mudah-mudahan Surabaya lebih baik lagi ke depannya. Mari kita bekerja bersama-sama," pungkasnya.



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pangkoarmada II Laksda TNI I N.G. Sudihartawan merima Courtesy Call (CC) Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I Laksamana Madya TNI I Nyoman Gede Ariawan bertempat di Lounge Gedung Nala Mako Koarmada II pada Jumat (26/02).

Kedatangan Pangkogabwilhan I yang disambut langsung oleh Pangkoarmada II Laksda TNI I N.G. Sudihartawan dengan didampingi Pejabat utama koarmada II ini adalah dalam rangka menjalin silaturahmi dan melaksanakan kunjungan kerja sekaligus melaksanakan ibadah di Pura Jala Wira Dharma Koarmada II.


Dalam sambutannya Laksda Sudihartawan berharap kunjungan ini mampu meningkatkan sinergitas serta hubungan kerja sama yang telah terjalin dan terjaga baik antara Koarmada II dengan Kogabwilhan I guna mengoptimalkan peran dan tugas instansi masing-masing demi kemajuan bangsa dan negara, ” ungkap Laksda Sudihartawan.

Senada dengan Laksda Sudihartawan, Laksdya I Nyoman Gede Ariawan juga menyatakan rasa terima kasih dan bangga atas sambutan hangat selama kunjungan silaturahmi  di Koarmada II.

Ikut hadir mendampingi Pangkoarmada II dalam penyambutan kunjungan ini  aneka lain, Kasarmada II, Irkoarmada II dan Para asisten Pangkoarmada II. (Dinas Penerangan Koarmada II)



KABARPROGRESIF.COM: (Ternate) Bertempat di Aula Babullah Korem 152/Bbl sebanyak 25 orang Perwira yang memiliki kualifikasi intelijen menerima Pembekalan tentang Penelitian Personel dari Tim Pusat Intelijen Angkatan Darat yang dipimpin ketua tim Kapten Caj Andriyani. Jum'at (26/02/21). 

Tujuan dari terlaksananya pembekalan ini Para Perwira diharapkan mampu meningkatkan kemampuan dalam melakukan pemeriksaan personel dalam proses weving calon Prajurit TNI AD yang memiliki mental ideologi yang prima serta siap mengabdikan dirinya kepada Nusa dan Bangsa.

Pusat Intelijen Angkatan Darat secara khusus memberikan pembekalan materi Litpers kepada Perwira dan Bintara Intelijen jajaran Korem 152/Bbl yang akan bertugas sebagai petugas werving pada saat penerimaan prajurit khususnya dibidang intelijen atau penelitian personel peserta werving.  

Hadir dalam acara pembekalan tersebut Kapten Inf Rahmat Saleh Pasi Intel Korem 152/Babullah, kemudian kegiatan ini dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19. (PENREM152)



KABARPROGRESIF.COM: (Jakarta) Anggota intel Polres Jakarta Utara Briptu PN yang memanjat pagar di sebuah indekos di daerah Tanah Abang, Jakarta Pusat, disebut telah dipecat.

Wakapolres Metro Jakarta Utara AKBP Nasriadi mengatakan PN telah menjalani sidang kode etik pada 15 Januari lalu.

"Sudah dalam proses pemecatan itu. Kemarin sidang kode etiknya dinyatakan pecat, tinggal nunggu surat yang dari Polda," kata Nasriadi, Jumat (26/2).

Nasriadi mengungkapkan PN menjalani sidang kode etik lantaran terjerat kasus narkoba. PN juga diketahui melakukan desersi atau meninggalkan tugas tanpa izin.

Tak hanya itu, Nasriadi juga menyebut PN pernah menghamili perempuan dan tidak mengakui anak hasil hubungan tersebut.

"Jadi dia pernah hamili wanita, sudah lama dua tahun yang lalu, wanita itu hamil tapi tidak diakui ketika test DNA anaknya, itu anaknya dia tapi dia enggak mau tanggung jawab," tutur Nasriadi.

Nasriadi kemudian berkata, "Tapi sekarang dia mau merebut anak ke situ makanya datang ke sana (indekos di Tanag Abang)."

Lantaran sudah menjalani sidang kode etik dan direkomendasikan dipecat, kata Nasriadi, PN sudah tak lagi mendapat hak-haknya sebagai anggota polisi.

"Jadi seluruh hak-hak dia udah enggak diberikan lagi gaji, semua udah enggak diberikan lagi dari 15 Januari itu," ucap Nasriadi.

Sebelumnya, Briptu PN ditangkap warga di Jalan Kebon Kacang II RW 02, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (26/2) karena diduga maling.

Ketika itu, PN nekat memanjat pagar rumah kos dan berusaha masuk dengan cara melompat. 

Penghuni kos yang mengetahui aksi PN pun kaget lalu melaporkan ke warga sekitar.

PN bahkan sempat diteriaki maling oleh warga sekitar. Hingga akhirnya, PN pun ditangkap oleh warga dengan tuduhan pencurian.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menjelaskan PN datang ke rumah kos itu untuk menjemput istrinya yang berada di sana. 

Menurut Yusri, PN dan istrinya memang sedang ada masalah keluarga.

"Memang ada masalah keluarga dia dengan istrinya maupun keluarga istrinya pada saat itu, jadi dia datang untuk menjemput," kata Yusri kepada wartawan.

"(PN) anggota intel Polres Jakut," imbuhnya.



KABARPROGRESIF.COM: (Jakarta) Penyidik Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Agung telah menyita aset milik mantan Direktur Utama PT ASABRI (persero), Letjen (Purn) Sonny Widjaya. Aset tersebut berupa 17 unit bus di Boyolali, Jawa Tengah.

Menurut JAM-Pidsus Ali Mukartono, belasan bus itu akan dikelola oleh salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

"Pokoknya harus negara yang menangani. Kayak sekarang, ini kan lagi nyita bus juga di Boyolali, kita titipkan ke Damri, karena dia (perusahaan) negara kan. Intinya itulah, pokoknya ke lembaga pemerintah," jelas Ali di Gedung Bundar Kejagung, Jakarta, Jumat (26/2).

Kendati demikian, sampai saat ini penyidik belum bisa memastikan kepemilikan belasan bus tersebut. Yang jelas, belasan bus itu memiliki keterkaitan dengan Sonny.

"Pokoknya dengan penyitaan sambil nanti di dalam pemeriksaan ditanyakan kepemilikannya seperti apa, dikonfirmasikan," kata Ali.

Sebelumnya, Direktur Penyidikan pada JAM-Pidusus Kejagung, Febrie Ardiansyah menyebut belasan bus yang disita itu diatasnamakan ke sebuah perusahaan.

"Perusahaan itu kan tentu ada pemegang sahamnya, jadi tidak murni dia. Tapi kalau kita yakini itu punya Sonny, tetap kita sita," ujar Febrie.

Selain belasan bus di Boyolali, Febrie juga menyebut bahwa penyidik telah menyita empat tambang yang diduga kuat milik tersangka Benny Tjokrosaputro dan Heru Hidayat. Tambang batubara dan nikel itu tersebar di wilayah Sukabumi, Sulawesi, dan Kalimantan Tengah.

"Jadi kita konsentrasi aset-aset yang besar. Mudah-mudahan dengan perusahaan tambang-tambang ini nanti ada aparsial nilai yang mudah-mudahan uang ASABRI bisa dihitung pengembaliannya cukup besar, sampai sekarang kan masih diupayakan," tandas Febrie.

Diketahui, Kejagung telah menetapkan sembilan orang sebagai tersangka. Selain Sonny, Benny, dan Heru, tersangka lain yang telah ditetapkan adalah mantan Dirut ASABRI Mayjen (Purn) Adam Rachmat Damiri.

Lima tersangka lainnya adalah Direktur Utama PT Prima Jaringan Lukman Purnomosidi, mantan Direktur Keuangan ASABRI Bachtiar Effendi, mantan Direktur ASABRI Hari Setiono, mantan Kepala Divisi Investasi ASABRI Ilham W Siregar, dan Direktur Jakarta Emiten Investor Relation Jimmy Sutopo.

Berdasarkan hasil audit sementara yang dikerjakan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), kerugian keuangan negara dalam kasus tersebut mencapai Rp23 triliun lebih.


Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive