Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Soft Launching Kota Lama, Gelar Sejumlah Paket Wisata

Sejumlah paket wisata digelar Pemkot Surabaya usai soft launching Kota Lama zona Eropa yang berada di kawasan Jalan Rajawali, Krembangan, Surabaya.

Cegah Narkoba di Kalangan ASN dan Pelajar, Pemkot Surabaya Gandeng BNN dan Polisi

Upaya Pemkot Surabaya memberantas Narkoba tak hanya di kalangan pelajar dan masyarakat, tetapi juga Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemkot.

Peluang Investasi untuk Pengembangan Eks THR-TRS

Pemkot Surabaya menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mempromosikan proyek peluang investasi di Kota Pahlawan. Diantaranya di kompleks eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS).

Tekan Laju Inflasi, Pemkot Rutin Gelar Pangan Murah

Untuk menekan laju inflasi agar masyarakat bisa mendapatkan komoditas bahan pangan dengan lebih murah, Pemkot Surabaya rutin menggulirkan program Gerakan Pangan Murah setiap bulan.

Pemkot Surabaya Komitmen Amankan Aset yang Dikuasai Pihak Ketiga

Berbagai upaya strategis terus dilakukan Pemkot Surabaya untuk memastikan aset daerah dapat dimanfaatkan secara optimal demi kepentingan warga dan pemerintah.

Sabtu, 17 April 2021

Hanya Punya SDM, PN Surabaya Support 18 Layanan Adminduk


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Ketua PN Surabaya Joni juga menyampaikan terimakasih kepada Wali Kota Surabaya dan jajaran pemkot yang telah melahirkan layanan administrasi kependudukan (adminduk) yang terintegrasi dengan Pengadilan Negeri (PN) Surabaya.

Menurutnya, pengadilan negeri itu tidak punya sarana dan prasarana, namun pengadilan negeri hanya punya Sumber Daya Manusia (SDM), karena sifatnya hanya layanan jasa.

“Makanya, saya dan teman-teman di pengadilan negeri mensupport penuh program ini, terutama untuk SDM-nya, kalau ke depan dikembangkan di kelurahan dan kecamatan, kami siap support,” kata Joni usai Peresmian layanan ini dilakukan di Lantai 2 Gedung Siola, Surabaya, Jumat (16/4).

Ia juga memastikan bahwa di PN Surabaya itu ada sekitar 2 ribuan pengurusan adminduk selama setahun. 

Jumlah ini tentu sangat banyak karena harus melalui sidang yang terkadang persidangannya itu tertunda karena warga kadang tidak bawa saksi dan sebagainya. 

“Nah, dengan adanya terobosan ini, tentu akan semakin memudahkan masyarakat, sehingga kami di PN Surabaya siap support penuh. Semoga kerjasama ini lancar dan terus ditingkatkan ke depannya,” tegasnya.

Stefanie Jesselin, salah satu warga yang secara simbolis menerima salinan penetapan pengadilan dan menerima akta, KK dan KTP baru itu mengaku sangat bersyukur kepada Tuhan dan berterimakasih kepada Wali Kota Surabaya dan jajaran Pemkot Surabaya. 

Sebab, mimpinya sejak kecil untuk merubah namanya dari Njoo Hwie Tjien yang merupakan nama China, akhirnya bisa terwujud.

“Ini keinginan saya sejak kecil untuk merubah nama saya dari nama Cina ke nama Indonesia, karena saya lahir dan KTP saya Indonesia. Saya kira prosesnya masih panjang, tapi ternyata hari ini sudah diputuskan, terimakasih banyak Tuhan, terimakasih banyak Pak Wali Kota dan jajarannya,” katanya sambil meneteskan air mata bahagianya.

Oleh karena itu, ia juga mengakui bahwa pelayanan di Pemkot Surabaya ini sangat luar biasa, karena setelah ada keputusan dari PN Surabaya, akta kelahiran, KK dan KTP-nya sudah langsung selesai juga. 

“Sungguh luar biasa pelayanannya, saya sampai tidak bisa berkata-kata, pokoknya terimakasih banyak, saya sampai menangis sangat bahagia,” pungkasnya.

Seperti diketahui ada 18 layanan adminduk yang diintegrasikan dalam program ini dan biasanya harus diurus dan di sidang di PN Surabaya. 

Adapun 18 layanan itu adalah pelayanan perubahan biodata akibat perbedaan data pada NIK ganda, perubahan nama pada akta kelahiran, perubahan jenis kelamin pada akta kelahiran, perubahan tempat tanggal lahir pada akta kelahiran, perubahan nama orang tua pada akta kelahiran, perubahan nama pada akta kematian, perubahan nama pada akta perkawinan, perubahan nama pada akta perceraian, pengangkatan anak, pengesahan anak, dan pengakuan anak.

Lalu perubahan nama pada akta pengesahan anak, perubahan nama pada akta pengangkatan anak, perubahan nama pada akta pengakuan anak, perkawinan yang dilakukan antar umat beragama yang berbeda, akta kematian bagi seorang yang tidak jelas karena hilang/mati tetapi tidak ditemukan jenazah, pencatatan kematian yang tidak memiliki dokumen kependudukan dan atau keterangan kematian, dan permohonan orang yang sama.

Danpusdikpel Kodiklatal Pimpin Sertijab Dua Jabatan Strategis Pusdikpel


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Komandan Pusat Pendidikan Pelaut (Danpusdikpel) Komando Pendidikan Operasi Laut (Kodikopsla) Kodiklatal Kolonel Laut (P) Teguh Wibowo, M.Tr Hanla  memimpin Serah Terima Jabatan (Sertijab) dua Jabatan strategis di lingkungan Pusdikpel. 

Sertijab yang dilaksanakan secara sederhana tersebut di laksanakan di Hanggar Sekolah Artileri (Seart) Pusdikpel Kesatrian Kodiklatal Bumimoro Surabaya, Jumat (16/4/2021).

Kedua jabatan tersebut adalah Komandan Sekolah Artileri (Seart) dari   Letkol Laut (P) Hananto Dwi P, S. T., M. Tr. Hanla kepada Letkol Laut (P) Surya Ari Muryanto dan Jabatan Komandan Sekolah Komunikasi  (Dansekom) dari Letkol Laut (P) Adi Surono, S.T., M.T., M.Tr. Hanla kepada Mayor Laut (P) Muhammad M Wijaksono, S. H.

Sebelum menjabat Danseart Letkol Laut (P) Surya Ari Muryanto menjabat Pabandya Uji Buku Petunjuk Direktorat Doktrin Kodiklatal  sedangkan Letkol Laut (P) Hananto Dwi P, S. T., M. Tr. Hanla menempati jabatan di Dinas Pengadaan Angkatan Laut (Disadal) Mabesal. Untuk Mayor Laut (P) Muhammad M Wijaksono, S. H sebelum menjabat Dansekomal menempati  jabatan di Denma Koarmada II Surabaya, sedangkan Letkol Laut (P) Adi Surono, S.T., M.T., M.Tr. Hanla selanjutnya menjabat Komandan KRI Teluk Cendera Wasih Satfib Koarmada II Surabaya.

Serah terima jabatan  ini merupakan salah satu implementasi Perintah Harian Kasal Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M yaitu  pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) TNI Agkatan Laut yang unggul, profesional dan tangguh dalam dalam menghadapi segala ancaman.      

Komandan Pusdikpel Kodikopsla Kolonel Laut (P) Teguh Wibowo, M.Tr Hanla  selesai pelaksanaan Sertijab menyampaikan bahwa Sertijab dilingkungan organisasi TNI Angkatan Laut khususnya di lingkungan Pusdikpel Kodikopsla Kodiklatal merupakan suatu proses yang berkembang secara dinamis sesuai dengan tuntutan pembinaan personel dan tantangan tugas ke depan. Oleh karenanya melalui acara ini diharapkan akan tumbuh semangat baru ide dan pemikiran kreatif yang tidak hanya dapat membawa peningkatan kinerja akan tetapi juga mampu membawa kemajuan bagi lembaga pendidikan Kodiklatal secara keseluruhan ke arah yang lebih baik dari waktu ke waktu.

Menurutnya sebagai unsur pelaksana, Komandan Sekolah Artileri dan Komandan Sekolah Komunikasi bertugas membantu Komandan Pusdikpel dalam menyelenggarakan pendidikan pengembangan dalam lingkup sekolah yang bersangkutan. Adapun dalam melaksanakan tugas tersebut komandan sekolah menyelenggarakan fungsi-fungsi pelaksana pengawas dan pengendali pembinaan serta mutu hasil didik sekolah dan produknya juga mengevaluasi pelaksanaan program pendidikan.

Selain itu Komandan sekolah juga melaksanakan pengawasan kegiatan belajar mengajar meliputi operasi pengajaran pengasuhan siswa, pembinaan alins alongins serta dukungan operasi pendidikan. Hadir dalam sertijab tersebut para pejabat utama Pusdikpel diantaranya Komandan Sekolah Navigasi Bahari, Komandan Sekolah Senjata Bawah Air dan para Kepala Bagian Pusdikpel. (Pen Kodiklatal)

Dilerai Polisi, Orang Tua Pasien Aniaya Perawat di RS Palembang Malah Mengamuk


KABARPROGRESIF.COM: (Palembang) Video orang tua pasien aniaya perawat di RS Siloam Sriwijaya Palembang Sumatera Selatan (Sumsel) viral di media sosial.

Selain menganiaya perawat, orang tua pasien juga nyaris menganiaya polisi yang mengingatkan agar tidak main hakim sendiri.

Dalam video yang beredar viral, seorang perawat bernama Christina Ramauli tampak berlutut di depan pelaku.

Tak lama, dua perawat datang menarik tangan Christina Ramauli agar berdiri dan keluar dari ruang perawatan.

Namun hal itu dihalangi oleh pelaku. Pelaku menarik rambut Christina Ramauli dan mendorongnya hingga merapat ke dinding.

Seorang petugas keamanan RS Siloam Sriwijaya Palembang terlihat menarik korban agar keluar dari ruangan, tetapi juga dihalangi oleh pelaku.

Aksi tarik menarik antara petugas keamanan rumah sakit dengan pelaku yang mengenakan kaos berwarna merah dan topi itu pun tak terhindarkan.

Tak lama, datang seorang pria yang disebut-sebut anggota polisi. Ia mengingatkan agar pelaku tidak main hakim sendiri.

Bukannya mereda, pelaku malah mengamuk. Ia membentak polisi dan menunjuk-nunjuknya. Bahkan, dia nyaris memukul polisi itu.

“Anda polisi?,” teriak pelaku sambil menunjuk wajah pelaku.

Tak berselang lama, beberapa petugas keamanan RS Siloam Sriwijaya Palembang datang dan mengamankan korban.

Managemant RS Siloam Sriwijaya Sumatera Selatan (Sumsel) menyayangkan kejadian tersebut.

Peristiwa yang terjadi pada Kamis (15/4/2021) pukul 13.40 WIB itu menyebabkan perawat bernama Kristina Ramauli mengalami luka memar di bagian pipi kiri, robek di bibir dan sakit di bagian perut.

“Kejadian penganiayaan ini semestinya tidak perlu terjadi,” kata direktur Keperawatan RS Siloam Sriwijya, Tata, saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, Jumat (16/4).

“Kami, managemen RS Siloam sangat menyesalkan perbuatan pelaku, karena kami sudah berusaha memberikan pelayanan terbaik untuk pasien yang dirawat,” tambahnya.

Tata menceritakan kronologi kejadian perawat dianiaya orang tua pasien.

Awalnya, kata Tata, korban kemudian mencabut selang infus anak pelaku karena sudah diperbolehkan pulang.

“Dikarenakan pasien (anak pelaku) masih berumur dua tahun, sedang aktif-aktifnya, kita berhati-hati untuk mencabut selang infus. Tapi Ibu pasien menggendong pasien hingga tangan pasien mengeluarkan darah,” jelas Tata.

“Melihat itu, perawat kami langsung mengganti plester yang berdarah, sembari menghentikan darah ditangan pasien. Saat kejadian pelaku tidak berada di lokasi,” jelasnya.

Ditambahkan Tata, sekitar pukul 14.00 WIB pelaku datang dan memanggil perawat.

“Kemungkinan istrinya yang menceritakan kejadian tersebut, sehingga pelaku yang baru datang dari Kayu Agung memanggil perawat ke ruangannya,” imbuhnya.

Ada tiga orang yang menemui pelaku, salah satunya perawat yang menjadi korban penganiayaan, Christina Ramauli.

“Memang dia (pelaku) menyuruh yang tidak berkepentingan keluar, namun kami menolak karena kami yang bertanggung jawab, baik terhadap pasien dan perawat,” ucap Tata.

Pelaku, sambung Tata, melontarkan pertanyaan. Namun, belum sempat dijawab, pelaku langsung menampar wajah perawat.

“Tidak hanya itu, dia juga memaksa perawat kami bersujud meminta maaf,” sambungnya.

Saat korban berlutut minta maaf, pelaku justu menendang perut korban.

“Kami sempat menghalangi dan melerai, namun pelaku justru menarik rambut korban. Hingga petugas keamanan RS pun berdatangan dan mengamankan korban karena terluka dan memar,” jelas Tata.

Tata menambahkan, pelaku sempat mengatakan dirinya sebagai polisi.

“Kebetulan dalam kamar yang sama itu ada anggota polisi. Dia mencoba memperingatkan pelaku yang juga mengaku sebagai anggota polisi, untuk tidak main hakim sendiri,” bebernya.

Kasus penganiayaan yang dilakukan orang tua pasien kepada perawat RS Siloam Sriwijaya Palembang ini telah dilaporkan ke polisi.

Kasubag Humas Polrestabes Palembang, Kompol M Abdullah saat dikonfimasi membenarkan adanya laporan tersebut.

“Laporan sudah diterima, selanjutnya akan ditindaklanjuti ke Satuan Reskrim Polrestabes Palembang,” ujar M Abdullah.

Saat ini polisi masih mendalami kasus orang tua pasien aniaya perawat di RS Palembang tersebut.

Berikut ini video orang tua pasien aniaya perawat di RS Palembang Sumatera Selatan.

Nurhadi Kembali Jadi Tersangka, Kali Ini Terkait Kasus Suap Mantan Bos Lippo


KABARPROGRESIF.COM: (Jakarta) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan kembali mantan sekretaris Mahkamah Agung Nurhadi sebagai tersangka penerima suap.

Penetapan tersangka tersebut merupakan pengembangan perkara yang menjerat eks Presiden Komisaris Lippo Group Eddy Sindoro (ES).

"Saat ini KPK telah menaikkan status penyidikan tindak pidana korupsi berupa dugaan penerimaan hadiah atau janji terkait pengurusan perkara dari ES (Eddy Sindoro) dan kawan-kawan," kata Plt. Juru Bicara Penindakan KPK, Ali Fikri dalam keterangannya, Jumat (16/4/2021).

KPK, kata Ali, menetapkan Nurhadi sebagai tersangka kembali usai menemukan adanya bukti permulaan yang cukup dari fakta-fakta penyidikan maupun persidangan.

"Selain itu, juga telah dilakukan penyidikan dalam dugaan penerimaan gratifikasi dan tindak pidana Pencucian Uang/TPPU," ungkapnya.

"Penerapan TPPU ini karena ada dugaan terjadi perubahan bentuk dan penyamaran dari dugaan hasil tindak pidana korupsi kepada pembelian aset-aset bernilai ekonomis seperti properti maupun aset lainnya," tambahnya.

KPK bakal memastikan setiap perkembangan mengenai kegiatan penyidikan perkara ini akan selalu sampaikan kepada masyarakat.

Sebelumnya, Majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta Pusat memvonis Nurhadi dengan pidana penjara selama enam tahun dan denda Rp500 juta subsider 3 bulan kurungan.

Nurhadi divonis bersalah atas perkara suap dan gratifikasi sekitar Rp49 miliar terkait dengan pengaturan sejumlah perkara di lingkungan peradilan. Ia terbukti menerima suap dari Direktur Utama PT Multicon Indrajaya Terminal (MIT) Hiendra Soenjoto dan gratifikasi dari sejumlah pihak.

Ada Upaya Penghilangan Alat Bukti, KPK Perlu Segera Umumkan Tersangka Suap Pajak


KABARPROGRESIF.COM: (Jakarta) Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI) mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk segera menetapkan dan mengumumkan tersangka kasus dugaan suap pemeriksaan perpajakan Tahun 2016 dan 2017 pada Ditjen Pajak Kementerian Keuangan.

Pasalnya, sepanjang kasus ini berjalan sudah ada upaya penghilangan barang bukti.

“Pertama, segera menetapkan dan mengumumkan tersangka dan ditahan. Jadi, biar tidak melakukan upaya-upaya menghilangkan barbuk bersangkutan,” kata Boyamin, Jumat (16/4).

Boyamin juga meminta agar KPK perlu menetapkan tersangka korporasi yang mendapatkan manfaat dari suap tersebut.

“Dan itu kan sudah diumumkan oleh KPK sendiri, perusahaan itu ada tiga. Diduga adalah PT Jhonlin Baratama, Bank Panin, dan PT Gunung Madu,” katanya.

Selanjutnya, Boyamin juga meminta agar KPK segera melakukan proses pengenaan pasal menghalangi penyidikan terhadap pihak-pihak yang diduga menyembunyikan alat bukti.

Untuk diketahui, KPK sedang melakukan penyidikan kasus dugaan suap pajak pada Ditjen Pajak. Dengan ada penyidikan itu, KPK telah menetapkan tersangka. Adapun nilai suap yang terjadi mencapai sekitar puluhan miliar rupiah.

Pengumuman tersangka akan disampaikan saat tim penyidik KPK telah melakukan upaya paksa penangkapan atau penahanan para tersangka telah dilakukan.

Diketahui, terdapat dua pejabat pajak yang diduga menerima suap terkait pengurusan pajak. Dua pejabat pajak itu adalah mantan Direktur Pemeriksaan dan Penagihan Ditjen Pajak Angin Prayitno Aji dan Kepala Sub Kerja Sama dan Dukungan Pemeriksaan Ditjen Pajak Dadan Ramdani.

RS Siloam Sriwijaya Buka Suara Terkait Kekerasan Terhadap Perawatnya, Minta Polisi Usut Tuntas


KABARPROGRESIF.COM: (Palembang) Insiden penganiayaan yang dialami oleh salah satu perawat di RS Siloam Sriwijaya Palembang diduga dipukul oleh salah satu keluarga pasien berbuntut panjang.

Pasca video viral dan korban melaporkan kejadian tersebut di SPKT Polresta Palembang.

Para pihak RS Siloam Sriwijaya angkat bicara.

Direktur RS Siloam Sriwijaya Palembang, dr Bona Fernando mengatakan tenaga perawat dan kesehatan lainnya merupakan garda terdepan dalam memberikan pelayanan kesehatan.

"Tenaga kesehatan perlu mendapatkan apresiasi yang tinggi sehubungan dengan fungsinya yang vital dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang baik bagi pasien dan masyarakat yang sehat dan produktif," jelasnya, Jumat (16/4/2021).

Siloam Hospitals berkomitmen untuk memberikan pelayanan optimal kepada pasien dan untuk itu, berupaya keras untuk menciptakan dan menjaga lingkungan kerja yang aman dan kondusif bagi tenaga kesehatan agar dapat bekerja secara optimal dalam pelayanan kepada pasien.

"Karena itu, Siloam Hospitals menyesali tindakan kekerasan yang ditujukan kepada perawat kami di Siloam Sriwijaya. Kekerasan terhadap tenaga kesehatan adalah tindakan yang tidak dapat ditolerir," tegas dr Bona.

Kata dia, pihaknya telah menyerahkan kasus ini kepada pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kejadian kekerasan yang menimpa perawat kami.

Serta pihaknya meminta agar polisi menindak pelaku kekerasan kepada perawat kami dengan tegas sesuai hukum yang berlaku.

"Kami mohon doa bagi korban kejadian kekerasan terkait. Kami menghimbau masyarakat untuk menghargai semua tenaga kesehatan yang berjuang memberikan pelayanan kepada pasien di rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya," pungkasnya.

Layanan Adminduk yang Terintegrasi dengan PN Surabaya Diluncurkan, Kini Urus 18 Jenis Kependudukan Cukup di Kelurahan


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus berupaya memberikan pelayanan yang terbaik untuk warganya. 

Bahkan, pelayanan kependudukan terus didekatkan dengan warga melalui kelurahan dan kecamatan. 

Yang terbaru, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Ketua Pengadilan Negeri Surabaya Joni meluncurkan layanan administrasi kependudukan (adminduk) yang terintegrasi dengan Pengadilan Negeri (PN) Surabaya. 

Peresmian layanan ini dilakukan di Lantai 2 Gedung Siola, Surabaya, Jumat (16/4).

Pada saat peresmian itu, secara simbolis Wali Kota Eri Cahyadi menyerahkan akta lahir baru, kartu keluarga baru dan e-KTP baru milik warga yang melakukan pengajuan perubahan nama, termasuk warga yang mengajukan permohonan akta kematian yang bermasalah. 

Bahkan, saat itu Ketua PN Surabaya Joni juga menyerahkan salinan penetapan Pengadilan Negeri Surabaya kepada warga yang mengajukan perubahan nama dan juga permohonan akta kematian.

Dalam sambutannya, Wali Kota Eri Cahyadi langsung bersyukur karena kerjasama atau sinergi antara Pemkot Surabaya dan PN Surabaya sudah bisa direalisasikan, sehingga rakyat atau masyarakat Surabaya bisa terlayani dengan cepat dan lebih murah. 

Ia juga mengaku selalu menyampaikan kepada jajaran Pemkot Surabaya untuk terus melakukan berbagai terobosan yang bisa dirasakan oleh warga Kota Surabaya.

“Alhamdulillah sinergi ini sudah bisa dilakukan. Tadi kita sudah melihat juga yang biasanya sidangnya tidak bisa dilakukan hanya sekali, tapi ketika dilakukan di Dispendukcapil dan kemungkinan ke depannya di kecamatan, alhamdulillah langsung selesai hari ini juga,” kata Wali Kota Eri.

Menurut Eri, ada 18 layanan adminduk yang diintegrasikan dalam program ini dan biasanya harus diurus dan di sidang di PN Surabaya. 

Adapun 18 layanan itu adalah pelayanan perubahan biodata akibat perbedaan data pada NIK ganda, perubahan nama pada akta kelahiran, perubahan jenis kelamin pada akta kelahiran, perubahan tempat tanggal lahir pada akta kelahiran, perubahan nama orang tua pada akta kelahiran, perubahan nama pada akta kematian, perubahan nama pada akta perkawinan, perubahan nama pada akta perceraian, pengangkatan anak, pengesahan anak, dan pengakuan anak.

Lalu perubahan nama pada akta pengesahan anak, perubahan nama pada akta pengangkatan anak, perubahan nama pada akta pengakuan anak, perkawinan yang dilakukan antar umat beragama yang berbeda, akta kematian bagi seorang yang tidak jelas karena hilang/mati tetapi tidak ditemukan jenazah, pencatatan kematian yang tidak memiliki dokumen kependudukan dan atau keterangan kematian, dan permohonan orang yang sama.

“Saya sampaikan ke Dispendukcapil, ayolah itu diubah, coba ke Ketua PN, ternyata beliau punya program hebat yang akhirnya disinergikan dengan Pemkot Surabaya, sehingga nanti untuk adminduk yang ada 18 jenis itu, mengurusnya cukup di aplikasi e-capil dan berhenti di kelurahan atau kecamatan,” katanya.
 
Bahkan, nanti ke depannya sidang yang dilakukan oleh jajaran PN Surabaya, akan digelar di kecamatan, sehingga warga tidak perlu lagi ke kantor PN Surabaya atau ke Siola. 

“Seperti yang selalu saya sampaikan, pelayanan harus berhenti di tingkat kelurahan atau kecamatan, dan soal ini mungkin di kecamatan, karena garda terdepan pemkot adalah kelurahan dan kecamatan,” tegasnya.

Oleh karena itu, ia berharap kerjasama dan sinergitas ini bisa terus ditingkatkan ke pengurusan lainnya yang berhubungan antara Pemkot Surabaya dengan PN Surabaya, sehingga Pemkot Surabaya bersama PN Surabaya bisa bergandeng tangan memberikan kemudahan pelayanan yang terbaik untuk warga. 

“Saya mewakili teman-teman pemkot mengucapkan terimakasih banyak kepada Ketua PN dan jajarannya atas kerjasama ini, semoga ini lancar dan terus ditingkatkan ke depannya,” pungkasnya.

Korem Bhaskara Jaya Salurkan Bantuan Untuk Korban Gempa di 2 Daerah


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Selain Kabupaten Malang, bantuan yang disalurkan oleh pihak Korem 084/Bhaskara Jaya saat ini, Jumat, 16 April 2021, juga ditujukan bagi warga di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Danrem 084/Bhaskara Jaya, Brigjen TNI Herman Hidayat Eko Atmojo menegaskan, bantuan tersebut bukan hanya dari pihak Korem saja. 

Namun, bantuan itu juga datang dari pihak Kodim yang berada di wilayah teritorialnya.

“Bantuan kurang lebih ada 9 truk. Itu nanti kita sebar. 6 untuk Kabupaten Malang dan 3 untuk Lumajang,” ujar Danrem.

Senada, Kepala Seksi Teritorial Korem, Kolonel Inf Samsul Huda menambahkan, kebutuhan itu meliputi adanya sembako dan beberapa kebutuhan pokok lainnya.

Dirinya berharap, bantuan yang disalurkan oleh pihak Korem itu, mampu meringankan beban masyarakat yang berada di lokasi pasca gempa. 

“Kita berharap, semua keluhan disana bisa segera berakhir,” pungkasnya. (Penrem 084/Bhaskara Jaya)


Begini Kronologi Perawat Dianiaya, Dipaksa Bersujud Minta Maaf, Perut Ditendang


KABARPROGRESIF.COM: (Palembang) Managemant RS Siloam Sriwijaya Sumatera Selatan (Sumsel) menceritakan kronologi perawat dianiaya orang tua pasien.

Managemant RS Siloam Sriwijay mengatakan peristiwa itu terjadi pada Kamis (15/4/2021) pukul 13.40 WIB.

Kejadian tersebut mengakibatkan perawat bernama Kristina Ramauli mengalami luka memar di bagian pipi kiri, robek di bibir dan perut.

“Kejadian penganiayaan ini semestinya tidak perlu terjadi,” kata direktur Keperawatan RS Siloam Sriwijya, Tata, saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, Jumat (16/4).

“Kami, managemen RS Siloam sangat menyesalkan perbuatan pelaku, karena kami sudah berusaha memberikan pelayanan terbaik untuk pasien yang dirawat,” tambahnya.

Tata menceritakan kronologi kejadian perawat dianiaya orang tua pasien.

Awaknya, kata Tata, sekitar pukul 11.00 WIB, anak pelaku dirawat di lokasi (RS Siloam).

Korban kemudian mencabut selang infus karena sudah diperbolehkan pulang.

 “Dikarenakan pasien (anak pelaku) masih  berumur dua tahun, sedang aktif-aktifnya, kita berhati-hati untuk mencabut selang infus. Tapi Ibu pasien menggendong pasien hingga tangan pasien mengeluarkan darah,” jelas Tata.

“Melihat itu, perawat kami langsung mengganti plester yang berdarah, sembari menghentikan darah ditangan pasien. Saat kejadian pelaku tidak berada di lokasi,” jelasnya.

Ditambahkan Tata, sekitar pukul 14.00 WIB pelaku datang dan memanggil perawat.

“Kemungkinan istrinya yang menceritakan kejadian tersebut, sehingga pelaku yang baru datang dari Kayu Agung memanggil perawat ke ruangannya,” imbuhnya.

Ada tiga orang yang menemui pelaku, salah satunya perawat yang menjadi penganiayaan, Kristina Ramauli.

“Memang dia (pelaku) menyuruh yang tidak berkepentingan keluar, namun kami menolak karena kami yang bertanggung jawab, baik terhadap pasien dan perawat,” ucap Tata.

Pelaku, sambung Tata, melontarkan pertanyaan. Namun, belum sempat dijawab langsung menampar wajah perawat.

“Tidak hanya itu, dia juga memaksa perawat kami bersujud meminta maaf,” sambungnya.

Saat korban berlutut minta maaf, pelaku justu menendang perut korban.

“Kami sempat menghalangi dan melerai, namun pelaku justru menarik rambut korban. Hingga petugas keamanan RS pun berdatangan dan mengamankan korban karena terluka dan memar,” jelas Tata.

Tata menambahkan, pelaku sempat mengatakan dirinya sebagai polisi.

“Kebetulan dalam kamar yang sama itu ada anggota polisi. Dia mencoba memperingatkan pelaku yang juga mengaku sebagai anggota polisi, untuk tidak main hakim sendiri,” bebernya.

Usai Viral Petugas Bongkar Adanya Dugaan Korupsi, Kejari Periksa 6 Pejabat Damkar Depok


KABARPROGRESIF.COM: (Depok) Usai salah satu pegawainya mengungkapkan adanya dugaan korupsi, Kejaksaan Negeri (Kejari) Depok segera melakukan penyelidikan.

Penyelidikan tersebut dilakukan terhadap pihak terkait di Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Depok.

Diketahui, dugaan korupsi terkait pengadaan sepatu di Dinas Pemadam Kebakaran Depok tersebut mencuat setelah dibongkar oleh salah seorang petugas yang bernama Sandi.

Perihal penyelidikan dugaan korupsi tersebut, sebagaimana yang disampaikan oleh Kasie Intelijen Kejari Depok, Herlangga Wisnu Murdianto pada Rabu, 14 April 2021 lalu.

“Terkait dengan dugaan pengadaan sepatu di Dinas Damkar Depok, Kejaksaan Negeri Depok telah melakukan pengumpulan informasi dan data terkait sejak Maret lalu setelah pemberitaan ini beredar melalui media online,” kata Wisnu Murdianto dalam keterangannya.

Wisnu Murdianto menyebut pihaknya telah melakukan pemanggilan terhadap 6 orang pejabat Dinas Pemadam Kebakaran Depok guna dimintai keterangan terkait dugaan korupsi tersebut.

“Sejumlah pejabat dalam Damkar Depok juga sudah dimintai klarifikasi lebih lanjut untuk memperoleh informasi serta keterangan terkait dugaan perkara tersebut,” ucapnya.

Wisnu Murdianto mengungkapkan, dugaan perkara serupa di Dinas Pemadam Kebakaran Depok, sebelumnya juga pernah dilaporkan oleh masyarakat ke pihaknya.

“Lalu ada laporan juga dari masyarakat terkait dugaan korupsi serupa yang telah dilaporkan secara resmi pada Kejaksaan Negeri Depok di awal April kemarin,” ujarnya.

“Statusnya saat ini masih ditindaklanjuti dan sedang dalam proses pengumpulan data,” sambungnya.

Sebelumnya, salah seorang petugas bernama Sandi membongkar adanya dugaan korupsi di Dinas Pemadam Kebakaran Depok tersebut melalui media sosial.

Sandi mengunggah dua buah foto dirinya tengah memegang sebuah poster yang berisikan pesan dan protes yang ditujukan kepada Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Adapaun isi poster pertama dalam unggahan Sandi itu adalah sebagai berikut:

“Bapak Kemendagri tolong! Untuk tindak tegas pejabat di Dinas Pemadam Kebakaran Depok! Kita dituntut kerja 100%, tapi peralatan di lapangan pembeliannya tidak 100%. Banyak digelapkan!”.

Lalu poster kedua yang diunggah sandir berbunyi seperti ini, “Pak Presiden Jokowi tolong usut tindak pidana korupsi, Dinas Pemadam Kebakaran Depok."

Pemkot Surabaya Terima Bantuan Alat Terapi Pernapasan dari PT HM Sampoerna Tbk


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah (Pemkot) Kota Surabaya kembali menerima bantuan satu unit alat kesehatan (alkes) berupa Hi Flow Nasal O2 Therapy dari PT HM Sampoerna Tbk (Sampoerna). 

Alat ini dapat digunakan untuk membantu pasien yang mengalami masalah pernapasan seperti Covid-19.

"Ini bukan (bantuan) yang pertama dari Sampoerna. Karena kemarin sudah memberikan beberapa alat, mesin PCR juga. Ini yang kesekian kalinya Sampoerna memberikan bantuan kepada Pemkot Surabaya," kata Wali Kota Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi  usai menerima bantuan alkes di Halaman Balai Kota Surabaya, Jum'at (16/4).

Ia menjelaskan, bahwa alat ini dapat digunakan untuk membantu pasien Covid-19 yang mengalami gangguan masalah pernapasan. 

Alat ini sama halnya fungsinya dengan ventilator. Namun, cara penggunaan alat ini lebih sederhana dari ventilator yang harus dimasukkan ke dalam mulut hingga kerongkongan pasien. 

"Kalau (alat) ini cukup ditempelkan di hidung, jadi tidak menyakitkan. Sehingga alat yang diberikan dari Sampoerna ini banyak membantu," jelasnya.

Eri menyatakan, meski pasien Covid-19 di Surabaya menurun, alat ini ke depannya tetap dapat digunakan. Sebab, alat bantu pernapasan ini tak hanya dapat digunakan untuk terapi pasien Covid-19 tapi juga penyakit lainnya.

"Ini tidak hanya untuk penyakit Covid-19, tapi juga untuk penyakit lainnya. Dengan alat ini, jauh lebih (baik) dan tidak menyakitkan dari pada ventilator," ujarnya.

Terlepas dari semua itu, pihaknya berharap, kolaborasi dan sinergi antara Pemkot Surabaya dan Sampoerna ini ke depannya tetap terjaga. 

Tentunya kolaborasi yang telah terjalin ini dapat dirasakan manfaatnya untuk masyarakat Surabaya. 

"Semoga kolaborasi, sinergi, antara Pemerintah Kota dengan Sampoerna terus berlanjut, yang bisa dirasakan oleh masyarakat," tuturnya.

Di kesempatan yang sama, Kepala Bidang Urusan Eksternal, PT HM Sampoerna Tbk, Ishak Danuningrat menyatakan, bahwa bantuan ini merupakan salah satu bentuk rangkaian kepedulian PT HM Sampoerna Tbk kepada masyarakat Surabaya sejak pandemi Covid-19 melanda.

"Jangan lupa bahwa Sampoerna itu lahir di Surabaya. Jadi bagaimanpun juga apa yang kami lakukan selalu akan kami ingat. Bahwa tanpa Surabaya, Sampoerna tidak akan pernah ada," kata Ishak Danuningrat.

Menurut dia, bantuan alkes yang diberikan kepada pemkot ini merupakan bentuk implementasi falsafah dari logo tiga tangan PT HM Sampoerna Tbk. 

Dimana esensi salah satu dari tiga tangan itu adalah memperhatikan atau peduli terhadap masyarakat secara luas. 

"Ke depannya kami akan coba selalu berbakti atau mendukung baik itu untuk komunitas atau masyarakat secara luas," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita menambahkan, alat bantu pernapasan dari PT HM Sampoerna Tbk ini merupakan bantuan yang keempat kalinya. 

Di tahun sebelumnya, Sampoerna sudah memberikan tiga alat yang sama. 

"Ini merupakan bantuan keempat yang diberikan oleh Sampoerna," kata Febria.

Usai diserahterimakan, Febria langsung menginstruksikan jajarannya untuk segera memindahkan alat tersebut menuju ICU RSUD dr Soewandhie Surabaya. 

Tentunya dengan adanya tambahan alat baru ini diharapkan dapat semakin mendukung pelayanan di rumah sakit. 

"Jadi kalau (pasien) pakai Hi Flow Nasal ini tidak perlu lagi pakai ventilator," pungkasnya.

Usut Korupsi Pelabuhan Bagansiapiapi, Kejari Rohil Masih Tunggu Hasil Audit BPKP


KABARPROGRESIF.COM: (Rohil) Kejaksaan Negeri (Kejari) Rokan Hilir (Rohil) pastikan penanganan perkara dugaan kasus korupsi pembangunan Pelabuhan Bagansiapiapi terus berlanjut hingga saat ini.

"Sampai hari ini proses penyidikan masih berjalan dan Kejari telah memeriksa sejumlah saksi," kata Kajari Rohil Yuliarni Appy SH MH melalui Kasi Intel Hasbullah SH didampingi Kasi Pidsus Hardianto, Jumat (16/4/2021).

Kasi Intel menjelaskan, hingga saat ini penyidik Kejari Rohil telah memeriksa sebanyak 18 orang saksi yang terdiri dari rekanan, pihak ketiga, Syahbandar, serta satu orang ahli konstruksi.

"Sampai dengan saat ini kami masih terus melakukan pemeriksaan terhadap pihak terkait dan terus berkoordinasi dengan auditor dari BPKP Provinsi Riau,"paparnya.

Penyidik Kejari Rohil lanjutnya, telah mengajukan permohonan audit ke BPKP perwakilan Provinsi Riau sejak bulan September tahun 2020 yang lalu.

"Kita telah memohon ke BPKP sejak September 2020 dan sampai sekarang masih menunggu dan kita telah melakukan beberapa kali koordinasi karena BPKP masih melakukan perhitungan," paparnya.

Hasbullah juga menegaskan, penanganan perkara dugaan kasus korupsi pembangunan Pelabuhan Bagansiapiapi yang bersumber dari dana APBN itu tidak pernah terhenti dan terus berlanjut dan pihaknya masih menunggu hasil perhitungan dari BPKP perwakilan Provinsi Riau.