Sabtu, 17 April 2021


KABARPROGRESIF.COM: (Medan) Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumatra Utara (Sumut) memburu terpidana kasus narkoba Sugianto setelah putusan Pengadilan Tinggi (PT) Medan memvonisnya empat tahun penjara. 

Dia menghilang saat akan ditahan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IA Medan.

Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejati Sumut Sumanggar Siagian mengatakan terpidana ini sudah dicari di beberapa tempat, namun tidak ditemukan.

Menurutnya, jika terpidana tidak kooperatif untuk menyerahkan diri kepada pihak Kejati Sumut, maka akan ditetapkan sebagai buronan atau daftar pencarian orang (DPO).

"Kejati akan melakukan penangkapan terhadap terpidana itu karena melaksanakan putusan PT Medan yang telah berkekuatan hukum tetap," ujar Sumanggar yang juga mantan Kasi Pidum Kejari Binjai.

Sebelumnya, Pengadilan Tinggi Medan pada putusan banding menghukum Sugianto alias Aliang yang merupakan Bos KTV Electra, salah satu tempat hiburan malam empat tahun penjara dan membayar denda Rp1 miliar atau subsider tiga bulan kurungan.

Pada putusan sebelumnya di Pengadilan Negeri Medan, terdakwa Sugianto dihukum enam bulan dan direhabilitasi di Klinik Ketergantungan Napza Setia Budi Jalan Setia Budi Medan. Putusan tersebut pada bulan Januari 2021.

Dakwaan jaksa penuntut umum pada Agustus 2019, Sugianto datang ke Kantor KTV Elektra di Jalan Kompleks CBD Polonia, Kecamatan Medan Polonia, dan masuk ke dalam ruangan kerjanya.

Petugas Dit Res Narkoba Polda Sumut menerima informasi dari masyarakat Sugianto memiliki dan menyimpan narkotika.

Selanjutnya petugas menggeledah kantor milik terdakwa dan membuka laci meja kerja dalam keadaan terkunci, serta menemukan barang bukti satu lembar amplop warna putih berisi pil ekstasi logo Mahkota sebanyak 14 butir, 9 butir Happy Five (H5), dan 1,36 gram serbuk ketamin.



KABARPROGRESIF.COM: (Maringin) Nekat ngamar di bulan suci ramadhan, sepasangan bukan suami istri diamankn petugas gabungan Polres Maringin.

Mereka ini diduga berbuat tak senonoh dan minuman beralkohol.

Terjaringnya pasangan itu saat operasi pekat gabungan Polres Merangin dan Satpol-PP yang dilakukan pada Sabtu (17/4/2021) dimulai pukul 21.00 WIB.

Saat razia di salah satu penginapan, petugas menemukan pasangan bukan suami istri sedang melakukan hal yang tak senonoh.

Kaban Satpol PP Merangin melalui Kepala Bidang Ketertiban Umum, Arianto menyebutkan operasi itu dibagi menjadi dua tema, Penyakit Masyarakat (Pekat) dan Operasi kenyamanan lingkungan.

Dalam razia yang dilakukannya bersama tim bagian Pekat, dia mengatakan operasi mengarah ke penginapan Habibah.

"Saat di Habibah ditemukan satu pasang bukan suami Istri sedang iyo yo nian gituan," kata Arianto, Minggu (18/4/2021).

Dia menceritakan, pada awalnya pintu kamar pasangan bukan suami istri tersebut digedor-gedor petugas, namun tetap tidak mau terbuka.

Lantaran tidak dibuka, petugas lalu memanjat dan melihat dari ventilasi. Dan disaat itulah kedua pasangan tersebut kedapatan sedang berbuat tidak senonoh

Bahkan dari hasil interogasi, Arianto mengungkapkan bahwa laki laki yang terjaring tersebut telah memiliki istri.

"Kalau yang laki-lakinya sudah punya istri malahan, kalau yang cewek itu budak Bangko tinggi, itulah gawenyo," ungkapnya lagi.

Kata Arianto, hasil operasi lainnya juga ditemukan beberapa pasang dan wanita hiburan. saat razia petugas mengamankan sejumlah minuman-minuman keras.

"kita selesai razia malam tadi kurang lebih jam 02.00 malam," pungkasnya.



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Brand kedai kopi "Historisma" terus mengembangkan sayapnya di Kota Surabaya. Yang terbaru, Historisma membuka cabang kedua di Mal Royal Plaza Surabaya, Sabtu (17/4/2021).

Pembukaan kedai kopi di Royal Plaza itu diresmikan langsung oleh Menteri Sosial RI Tri Rismaharini beserta kedua anak dan menantunya. Secara simbolis, mereka bersama-sama melakukan pemotongan pita tepat di depan stand kedai kopi Historisma itu.  

Brand Historisma ini memang dikembangkan oleh putra sulung Mensos Risma, Fuad Benardi. Pada saat pembukaan itu, ia mengatakan bahwa sebenarnya tidak ada rencana untuk meresmikan kedai kopinya itu. 

"Tapi karena kebetulan ibunya (Mensos Risma) sedang pulang ke Surabaya, dia ajak sekalian untuk meresmikan kedai kopinya itu," kata Fuad. 

Ia juga menjelaskan bahwa konsep Historisma cabang kedua ini berbeda dari Historisma cabang pertama yang ada di Jalan Bratang Binangun nomor 17, Surabaya. 

Kalau yang pertama murni berbentuk kedai kafe karena memang merupakan rumah masa kecil Mensos Risma. 

"Tapi kalau yang kedua ini kan beda, jadi memang konsepnya tidak sama dengan yang pertama," kata dia. 

Ketua Karang Taruna Surabaya ini juga berharap, ke depan Historisma tak hanya menjadi brand kedai kopi ternama di Kota Surabaya, tapi diharapkan juga bisa merambah ke seluruh pelosok nusantara. 

Sementara itu, Mensos Risma yang ikut meresmikan Historisma cabang kedua itu mengatakan bahwa memang tidak ada rencana untuk peresmian, tapi karena kebetulan pulang ke Surabaya dan keperluannya untuk menemui ITS dan Unair sudah selesai, akhirnya dia pun mau meresmikan Historisma cabang kedua itu. 

"Jadi, tadi setelah pulang dari ITS dan Unair, terus dia (Fuad Benardi) minta untuk diresmikan sekalian, ya sudah kita resmikan. Mudah-mudahan ini terus berkembang besar, mohon doanya ya," kata Mensos Risma kepada awak media. 

Menurutnya, anak muda memang harus berani mencoba tantangan baru agar bisa menjadi tuan dan nyonya di kotanya sendiri. Salah satunya dengan memulai membuka wirausaha.

"Semakin banyak anak muda yang punya tekad menjadi wirausaha, justru menurut saya semakin bagus. Karena dia akan bisa menjadi tuan dan nyonya di kotanya sendiri," katanya.

Apalagi, setiap harinya perputaran uang di Surabaya itu begitu besar. Tentunya jika peluang emas itu tidak diambil, maka sangatlah rugi.

"Kalau kita tidak bisa ambil peluang ini, maka itu bisa diambil orang lain. Memang tidak ada yang mudah tapi belum tentu kita tidak bisa. Yang penting kita tidak usah malu untuk usaha," pungkasnya.



KABARPROGRESIF.COM: (Malang) Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Suharyanto, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dan Kapolda, Irjen Pol Nico Afianta meninjau lokasi pasca gempa di Jogomulyan, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Sabtu, 17 April 2021.

Kedatangan Forkopimda Jatim itu, disambut oleh beberapa pejabat setempat, termasuk diantaranya Danrem 083/Baladhika Jaya, Kolonel Inf Irwan Subekti.

Sebelum melakukan peninjauan, Forkopimda Jatim terlebih dahulu membagikan beberapa paket sembako ke para korban terdampak gempa bumi beberapa waktu lalu yang mengguncang beberapa Kecamatan di Kabupaten Malang.

Bahkan, peletakan batu pun dilakukan sebagai tanda dimulainya pembangunan beberapa rumah warga yang tak jauh dari lokasi tenda pengungsian.

“Pemberian bantuan dan pembangunan rumah untuk warga terdampak itu merupakan wujud kepedulian Forkopimda,” ujar Kepala Penerangan Korem, Mayor Inf Prasetya, H. K.

Diharapkan, bantuan tersebut bisa meringankan beban masyarakat yang menjadi korban gempa sebesar 6,1 skala ritcher tersebut. 

“Semoga bantuan sembako itu bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat,” pungkasnya. (Penrem 083/Baladhika Jaya)



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menggelar persiapan simulasi pembelajaran tatap muka kepada sejumlah perwakilan pelajar jenjang SMP swasta maupun negeri. 

Simulasi ini berlangsung di SMP Negeri 1 Surabaya, Jalan Pacar, Jumat (16/4). Setidaknya ada 18 siswa yang mengikuti simulai secara tatap muka dan diikuti pula para pelajar melalui virtual.

Seusai mengajar kelas simulasi, Wali Kota Eri Cahyadi mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim), terkait mekanisme pelaksanaan pembelajaran tatap muka. 

Selain itu, rencananya sekolah tatap muka akan berlangsung pada bulan Juli mendatang. Namun begitu, setelah Hari Raya Idul Fitri Wali Kota Eri Cahyadi bakal melakukan uji coba atau simulasi terlebih dahulu untuk SD - SMP se-Surabaya.

“Nanti yang jelas uji cobanya itu 25 persen dahulu. Tentunya ini bertahap ya. Siswa-siswi yang ikut simulasi juga bergiliran. Kita selalu bersinergi dengan pemprov melihat arahannya seperti apa. Itu yang kita jalankan,” kata Wali Kota Eri Cahyadi.

Eri Cahyadi menjelaskan, untuk mekanisme pelaksaan sekolah tatap muka tersebut,  berlaku bagi jenjang SD – SMP swasta maupun negeri. 

Tidak hanya itu, mantan kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) ini memastikan, ketika sekolah tatap muka diberlakukan maka dipastikan sudah sesuai dengan standar protokol kesehatan (prokes) Covid-19.

“Ya seperti ada pencuci tangan, mengenakan masker itu tetap diwajibkan. Kemudian kami lakukan terus pemantuan dan evaluasi tiap sepekan seperti apa perkembangannya,” jelas dia.

Bahkan, orang nomor satu di Kota Pahlawan itu menambahkan, seluruh guru yang datang ke sekolah sudah disuntik vaksin. 

Dari situ lah, dia meyakinkan kepada para orang tua bahwa rencana sekolah tatap muka berlangsung sesuai dengan prokes ketat. Tak ketinggalan pengajarnya pun telah mendapatkan suntik vaksin.  

“Alhamdulillah seluruh guru sudah dilakukan vaksin, sehingga ini yang menjadi keyakinan kita. Dan tetap menjaga prokes,” urai dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya Supomo menambahkan, untuk memastikan kembali semua sekolah sudah sesuai standar prokes, jajaran Dispendik pun akan melakukan pengecekan pada setiap sekolah. 

Hal itu menjadi penting dilakukan agar memastikan semua sudah sesuai dengan standar prokes.

“Sekolah itu kita wajibkan sudah harus melakukan simulasi dengan kapasitas 25 persen ya. Jadi sebelum mengarah pada pembukaan sekolah, maka harus simulasi,” kata Supomo.

Berikutnya, Supomo mengurai apabila wali murid belum berkenan anaknya sekolah tatap muka, maka Dispendik juga tetap melayani pembelajaran dengan menggelar secara daring atau virtual. 

Oleh sebab itu, dalam kegiatan ini pun Supomo melibatkan para pakar untuk melakukan pendampingan. 

Tujuannya, suapaya dari pembukaan sekolah tatap buka benar-benar memiliki kajian yang mendalam.

“Dan tentunya secara medis dibenarkan. Itu berlaku untuk semua sekolah SD-SMP se-Surabaya ya tanpa terkecuali," pungkasnya.



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pangkoarmada II Laksda TNI I N.G. Sudihartawan didampingi Inspektorat Koarmada II, Kapok Sahli serta Danguspurla Koarmada II memimpin Upacara Pelepasan KRI Karang Tekok (KTK-982) dari Dinas Aktif TNI AL yang dilaksanakan di Dermaga Tengah Mako Koarmada II, Ujung, Surabaya pada Jum’at (16/04).

Karang Tekok diambil dari sebuah nama daerah provinsi Jawa Timur tepatnya di Kabupaten Banyuwangi yang merupakan tempat basis marinir dalam membentuk insan prajurit yang tangguh, tanggap, tanggon dan trengginas dalam melaksanakan tugas untuk mempertahankan keutuhan wilayah NKRI.

KRI KTK-982 dibuat digalangan Kapal Laurzen Jerman pada tahun 1998. Pada tahun 2005 diserahkan operasionalnya dari PT. ASDP kepada TNI AL dan diresmikan pada tanggal 18 Oktober 2006 oleh Panglima TNI dan statusnya resmi menjadi Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) dimana pembinaanya dibawah jajaran Satuan Kapal Bantu (SATBAN) Komando Armada RI Kawasan Timur .

Dalam sambutannya Pangkoarmada II Laksda TNI I N.G. Sudihartawan mengatakan, “ KRI Karang Tekok-982 yang menjadi salah satu unsur satuan kapal bantu Koarmada II, hari ini telah sampai pada batas akhir pengabdiannya.  Berkaitan hal tersebut, maka kita melaksanakan upacara militer sebagai penghormatan terakhir terhadap pengabdian yang telah diberikan oleh KRI ini, “ Jelas Laksda Sudihartawan. 

Lebih lanjut, “ Harus diakui bahwa semua prestasi yang telah dicapai KRI Karang Tekok-982 hanya dapat dicapai melalui kerja keras, dedikasi, loyalitas serta tanggung jawab serta profesionalisme seluruh ABK.  Kinerja ABK KRI tersebut, merupakan hasil pembinaan yang panjang sejak kapal ini pertama kali masuk jajaran TNI AL hingga saat ini.

Untuk itu, kepada seluruh mantan komandan, prajurit yang saat ini masih bertugas di KRI tersebut, atas nama pemimpin TNI AL dan seluruh jajaran, saya ucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya, “ pungkas Laksda Sudihartawan. (Dispen Koarmada II)



KABARPROGRESIF.COM: (Jakarta) Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri S menegaskan, pria pelaku penganiayaan terhadap perawat Rumah Sakit Siloam Sriwijaya Palembang, Kamis (15/4) siang, bukan anggota Polri sebagaimana informasi yang beredar di media sosial.

"Setelah dilakukan penangkapan terhadap tersangka JT penganiaya Cr perawat RS Siloam yang bersangkutan warga sipil biasa dan sekarang dalam proses pemeriksaan penyidik Reskrimum Polrestabes Palembang," kata Kapolda Irjen Pol Eko di Palembang, Sabtu (17/4/2021).

Dia menjelaskan, JT merupakan warga sipil yang berprofesi sebagai pedagang suku cadang kendaraan bermotor.

Penangkapan tersangka dilakukan Tim Polrestabes Palembang di rumahnya wilayah Kayu Agung, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Jumat (16/4) malam, tanpa perlawanan.



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Bertempat di Gedung Mandalika Kolat Koarmada II Surabaya, Komandan Komando Latihan (Dankolat) Koarmada II Kolonel Laut (P) Mulyadi.SE, secara resmi menutup pelaksanaan Kursus SPT, LDD Embarkasi Debarkasi dan LDD Evakuasi dan P3K. Kamis (15/04/2021).

Dankolat Koarmada II dalam sambutannya menyampaikan," semoga selesai melaksanakan khursus dan LDD para peserta mampu mengaplikasikan ilmu dan pengetahuan di tempat tugas atau satker masing-masing, sehingga dapat menjadi prajurit TNI AL yang handal dan mampu memberikan kontribusi positif dalam mewujudkan TNI AL yang handal”.

Adapun jumlah siswa Sus SPT yang mengikuti kegiatan yaitu berjumlah 10 Orang kemudian untuk siswa LDD embarkasi debarkasi  sebanyak 10 orang, dan untuk siswa LDD Evakuasi dan P3K sebanyak 15 Orang. kegitan ini di buka Mulai Tgl 17 Maret hingga di tutup pada Tgl 21 April 2021.

Turut hadir dalam acara tersebut Wadan Kolat , Para Danpuslat dan Para perwira staf Kolat. (Dispen Koarmada II)



KABARPROGRESIF.COM: (Palembang) Pria botak yang menganiaya perawat RS Siloam Palembang Christina Ramauli Simatupang ditangkap polisi, Jumat (16/4/2021) malam.

Pada video yang Tribun dapatkan, pria penganiaya perawat itu dijemput oleh sejumlah petugas kepolisian di rumahnya.

Pada video terpantau rumah yang ditempatinya merupakan rumah mewah.

Rumah tersebut dipangar warna hitam dengan halaman yang cukup luas.

Cat luar rumah yang dihuni JT tersebut didominasi warna putih. Satu unit mobil putih juga terpantau parkir di sana.

Pria tersebut menggunakan kaos hitam dipadu celana jins biru saat dibawa polisi.

Ia sempat pamit kepada keluarganya sebelum dibawa polisi, dan terlihat kalem, tidak seperti saat melakukan penganiayaan itu.

Sejumlah warga menyaksikan detik-detik pria itu dijemput dari rumahnya.

Video penangkapan itu juga telah diunggah di akun lambe-turah yang sebelumnya turut memposting derita perawat RS Siloam tersebut.

Diberitakan sebelumnya, perawat RS Siloam Palembang, Christina Ramauli Simatupang dianiaya keluarga pasien pada Kamis 15 April 2021 saat bertugas.

Akibat penganiayaan Christina Simatupang mengalami trauma hebat dan juga luka fisik.

Hingga kini Christina Simatupang masih menjalani perawatan atas luka memar, sakit di perut, serta traumatik.

Kondisi terkini Christina tersebut disampaikan Direktur RS Siloam Sriwijaya Palembang, dr Bona Fernando, Jumat (16/4/2021).

"Perawat sedang kami rawat, bukan saja menyembuhkan luka fisik, tapi juga psikisnya," kata Bona.

"Memang beliau (perawat) itu mengalami trauma yang cukup hebat," ungkapnya.

Dia menyebut sudah bicara tadi siang dengan perawat itu.

Kondisinya dia lihat sudah lebih baik dibandingkan kemarin, namun belum pulih.

"Kita berdoa, pelan-pelan nanti bisa berkerja kembali seperti biasa merawat pasien lagi," jelas dr Bona.

Untuk menyembuhkan psikis Christina Simatupang, ia mengatakan tim psikolog sudah diturunkan untuk membantu korban.

"Sejak kemarin tim psikolog kita sudah turun untuk menangani korban," jelasnya.

Dokter Bona juga berterima kasih atas support dan dukungan dari internal dan eksternal.

"Termasuk dari sesama profesi termasuk Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) baik dari kota, provinsi maupun pusat yang memberikan dukungan," terangnya.

Bona mengatakan semua permasalahan ini diserahkan kepada pihak kepolisian.

Pihaknya meminta agar diberikan ditindak secara tegas ke pria penganiayaan perawat perempuan itu.

Penganiayaan terhadap perawat di RS Siloam Palembang bernama Christina Simatupang berawal dari ayah pasien yang melihat tangan anaknya berdarah setelah infus dilepas.

Saat itu ia berencana membawa pulang anaknya.

Pria berinisial JT itu kemudian mencari perawat yang melepas infus tersebut.

Christina Ramauli Simatupang datang didampingi beberapa rekannya ke ruang perawatan anak itu.

Belum sempat memberi penjelasan tentang penyebab adanya darah itu, korban langsung ditampar oleh JT.

Selain itu pelaku juga menyuruh perawat tersebut agar bersujud memohon maaf kepada keluarganya.

Korban menuruti perintah itu, bersujud di hadapan keluarga JT yang emosi.

Tapi tanpa diduga JT melakukan serangan fisik kepada si perawat, menendang perawat perempuan itu.

Melihat situasi ini rekan-rekan seprofesi korban berusaha melerai.

Mereka menahan supaya JT tidak melakukan perbuatannya yang sama.

Penganiayaan yang dialami perawat berinisial CSR ini viral di media sosial.

Kronologi tersebut disampaikan oleh Kepala Sub Bagian Humas Polrestabes Palembang, Kompol M Abdullah, Jumat (16/4/2021).

Abdullah mengatakan kepolisian sudah melakukan pemeriksaan kepada sejumlah saksi atas peristiwa tersebut.

Polisi juga sudah mengambil bukti visum atas kekerasan yang dialami perawat tersebut.

"Korban mengalami luka memar di bagian mata kiri, bengkak di bagian bibir, dan perut terasa sakit," ungkapnya.

"Saksi akan diperiksa. Pelaku bisa dijerat pasal 351 tentang penganiayaan," terangnya. 



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pangkoarmada II Laksda TNI I N.G. Sudihartawan didampingi Asintel Pangkoarmada II menerima Courtesy Call (CC) Kabinda Jatim Marsma TNI Rudy Iskandar. S.E bertempat di Ruang Kerja Pangkoarmada II Ujung, Surabaya. Kamis (15/04).

Kedatangan Marsma TNI Rudy Iskandar. S.E yang juga lulusan AAU 91 tersebut merupakan kunjungan kali pertama sejak dilantik menjadi Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (Kabinda) Jatim dan disambut langsung oleh Pangkoarmada II Laksda TNI I N.G. Sudihartawan.

“Semoga kunjungan silaturahmi ini mampu meningkatkan hubungan kerja sama yang telah terjalin dan terjaga baik selama ini antara Koarmada II dengan Badan Intelijen Negara, ” terang Laksda Sudihartawan-sapaan karib Pangkoarmada II Laksda TNI I N.G. Sudihartawan.

Senada dengan Laksda Sudihartawan, Marsma TNI Rudy Iskandar. S.E juga menyatakan rasa terima kasih dan bangga atas sambutan hangat selama kunjungan silaturahmi yang mereka laksanakan di Koarmada II.

" Kami mengucapkan terimakasih kepada Pangkoarmada II sudah berkenan menerima kunjungan yang pertama kali semenjak dilantik menjadi pejabat baru Kabinda Jatim, " ungkap Marsma Rudy. (Dispen Koarmada II)



KABARPROGRESIF.COM: (Palembang) Kapolda Sumsel Irjen Eko Indra Heri, menegaskan pelaku penganiayaan Christina Remauli (27), perawat RS Siloam, Palembang, Sumatera Selatan, bukan anggota polisi dan hanya mengaku-ngaku sebagai anggota Polri.

"Pelaku itu hanya ngaku-ngaku sebagai anggota Polri," katanya, Jumat, 16 April 2021. Menurutnya, anggota Polri yang ada di area kejadian justru mencegah pelaku melakukan penganiayaan. Anggota Polri tersebut merupakan keluarga pasien lain yang juga dirawat.

"Anggota Polri yang melerai dan melarang untuk melakukan aniaya. Keluarga pasien yang kebetulan di TKP, pasien lain," ujar Eko.

Sementara itu, pihak RS Siloam Sriwijaya Palembang menyesalkan aksi penganiayaan yang videonya kemudian beredar di media sosial. Penganiaya perawat tersebut sempat mengaku sebagai polisi.

Direktur Keperawatan Rumah Sakit Siloam Sriwijaya, Tata, mengatakan Christina mengalami memar di perut dan wajah akibat kejadian itu.

"Kejadian penganiayaan ini semestinya tidak perlu terjadi. Kami, manajemen RS Siloam sangat menyesali perbuatan pelaku, karena kami sudah berusaha memberikan pelayanan terbaik untuk pasien yang dirawat," katanya.

Peristiwa itu, sambung Tata, awalnya terjadi sekitar pukul 11.00 WIB. Saat itu anak pelaku dirawat di lokasi kejadian. Karena sudah diperbolehkan pulang, korban mencabut selang infus.

"Dikarenakan pasien merupakan anak pelaku dan masih berusia dua tahun, sedang aktif-aktifnya, kita berhati-hati untuk mencabut selang infus," imbuhnya.

Namun, sambung Tata, hal yang tak diinginkan terjadi. Saat itu ibu pasien menggendong pasien hingga tangan pasien mengeluarkan darah.

"Melihat itu, perawat kami langsung mengganti plester yang berdarah, sembari menghentikan darah di tangan pasien. Saat kejadian pelaku tidak berada di lokasi," bebernya.



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Ketua Daerah Jalasenastri Armada II Ny. Ria Sudihartawan hadir dalam perayaan HUT Dharma Pertiwi Ke-57, bertempat di  Ruang Hayam Wuruk Kodam V/Brawijaya Surabaya, pada Kamis (15/4).

Acara perayaan HUT ke-57 Dharma pertiwi ini dibuka langsung oleh Ketua Umum Dharma Pertiwi Ny. Nanny Hadi Tjahjanto secara virtual, akan tetapi suasana keakraban dan kebersamaan tetap terasa meskipun diselenggarakan secara virtual mengingat situasi dan kondisi pandemi Covid-19.

Adapun tema HUT ke-57 Dharma Pertiwi kali ini adalah “mewujudkan keluarga tangguh , produktif dan inovatif dimasa pandemi  Covid-19, menuju Indonesia maju , Dharma Pertiwi Jaya selalu...”.

Kegiatan diawali dengan sambutan Ketua Dharma Pertiwi Pusat , Sambutan Panglima TNI selaku Pembina Utama Dharma Pertiiwi , Sambutan Ibu Presiden Ibu Iriana Jokowidodo, penayangan filler ucapan HUT , pembacaan kategori lomba, penyerahan hadiah, pemotongan tumpeng, dan foto bersama.

Dalam sambutannya Ketua Dharma pertiwi menyampaikan bahwa Dharma Pertiwi sebagai organinsasi kemasyarakatan tetap konsisten dalam meningkatkan kepedulian sosial, pendidikan dan kesejahteraan Prajurit TNI beserta keluarganya.

Dalam HUT Dharma Pertiwi kali ini diselenggarakan berbagai  macam lomba, diantaranya perlombaan senam new normal, membatik, lomba bayi sehat, lomba keluarga tangguh , Dalam acara tersebut Dharma Pertiwi Daerah E menyabet beberapa lomba dengan rincian senam new normal juara 1, membatik juara 1 tingkat mahir, membatik juara 4 tingkat mahir, lomba bayi sehat juara 2, lomba keluarga tangguh juara 2.

Diakhir kegiatan KDJA II berharap, “Semoga dengan bertambahnya usia Dharma Pertiwi kian bertambah pula semangat serta mantap dan kuat dalam mendukung tiap tugas pokok suami”, jelas Ny. Ria.

Turut hadir Ketua Dharma Pertiwi Daerah E, Unsur Persit KCK, Pengurus DJA II, Unsur Pia Ardhiya Garini 3/D.II lanud Abd  Saleh. (Dispen Koarmada II)


Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive