Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Soft Launching Kota Lama, Gelar Sejumlah Paket Wisata

Sejumlah paket wisata digelar Pemkot Surabaya usai soft launching Kota Lama zona Eropa yang berada di kawasan Jalan Rajawali, Krembangan, Surabaya.

Cegah Narkoba di Kalangan ASN dan Pelajar, Pemkot Surabaya Gandeng BNN dan Polisi

Upaya Pemkot Surabaya memberantas Narkoba tak hanya di kalangan pelajar dan masyarakat, tetapi juga Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemkot.

Peluang Investasi untuk Pengembangan Eks THR-TRS

Pemkot Surabaya menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mempromosikan proyek peluang investasi di Kota Pahlawan. Diantaranya di kompleks eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS).

Tekan Laju Inflasi, Pemkot Rutin Gelar Pangan Murah

Untuk menekan laju inflasi agar masyarakat bisa mendapatkan komoditas bahan pangan dengan lebih murah, Pemkot Surabaya rutin menggulirkan program Gerakan Pangan Murah setiap bulan.

Pemkot Surabaya Komitmen Amankan Aset yang Dikuasai Pihak Ketiga

Berbagai upaya strategis terus dilakukan Pemkot Surabaya untuk memastikan aset daerah dapat dimanfaatkan secara optimal demi kepentingan warga dan pemerintah.

Minggu, 18 April 2021

Jaksa Agung Kunker Virtual, Minta Evaluasi Kasus Berpotensi Mangkrak


KABARPROGRESIF.COM: (Jakarta) Jaksa Agung, Sanitiar Burhanuddin, meminta bawahannya melakukan evaluasi kasus yang berpotensi mangkrak. 

Hal itu dia sampaikan saat melakukan kunjungan kerja secara virtual yang mencakup 33 Kejaksaan Tinggi, 435 Kejaksaan Negeri, dan 63 cabang Kejaksaan Negeri, hari ini Minggu (18/4).

Selain itu, ada sejumlah arahan lainnya yang disampaikan Burhanuddin dalam kunjungan kerja virtualnya. 

Mulai dari mengawal kebijakan Pemerintah terkait penyaluran bansos dan PEN. Mendukung pencalonan Jaksa Agung ke-4 R. Soeprapto sebagai pahlawan nasional.

Dia juga berharap keterbatasan akibat situasi pandemi tidak membuat kinerja Korps Adhyaksa menurun baik di pusat maupun di seluruh daerah.

"Terus bergerak dan berkarya," katanya.

Dia juga meminta bawahannya mematuhi aturan pemerintah terkait larangan mudik.

"Mengingatkan Korps Adhyaksa untuk taat pada aturan pemerintah soal larangan mudik," jelasnya.

Sebelumnya, Jaksa Agung Muda Intelijen, Sunarta, juga menggelar kunjungan kerja Virtual dalam lingkup tugasnya di jajaran Bidang Intelijen pada 6 April 2021 lalu.

"Kepada seluruh jajaran Bidang Intelijen untuk selalu mengembangkan kemampuan dan potensi yang dimiliki sehingga dapat melaksanakan perannya secara sungguh-sungguh sebagai mata dan telinga pimpinan yang tajam, akurat, dan tepercaya sehingga pimpinan senantiasa well informed," kata Sunarta.

Sehari kemudian, Sunarta mencanangkan Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani di lingkungan kerjanya.

"Pencanangan ini menjadi langkah awal terwujudnya Reformasi Birokrasi pada bidang Intelijen dengan upaya penataan terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan yang baik, efektif, efisien dan pelayanan prima, dengan menyiapkan rencana aksi konkrit meliputi 6 (enam) area perubahan," ujarnya.

"Enam area perubahan yakni manajemen perubahan. Penataan tata laksana, penataan sistem manajemen SDM, penguatan akuntabilitas, penguatan pengawasan dan peningkatan kualitas pelayanan publik," sambungnya.

Terkait dengan pembangunan Zona Integritas, Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin telah memperoleh penghargaan sebagai Pemimpin Perubahan atau Pemimpin Kementerian atau Lembaga yang sukses membangun Zona Integritas (ZI) di wilayah kerjanya.

Penghargaan itu diberikan oleh Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Tjahjo Kumolo, pada Desember 2020 lalu.

Burhanuddin memperoleh penghargaan tersebut bersama sembilan pejabat lainnya, karena dinilai mampu membangun ZI. 

Sehingga lembaga-lembaga yang dipimpinnya mendapatkan predikat Wilayah Bersih dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).

Pada kesempatan itu Menpan RB juga memberikan penghargaan ZI kepada 50 Satuan Kerja (Satker) Kejaksaan Republik Indonesia (RI). 

Sedangkan di tingkat provinsi terdapat 6 Kejaksaan Tinggi yang terbagi menjadi 3 Kejati menerima predikat WBBM dan 3 Kejati menerima predikat WBK. 

Untuk satuan kerja Kejaksaan RI di tingkat kota atau kabupaten tercatat sebanyak 43 yang memperoleh apresiasi dan penganugerahan ZI.

Pemudik yang Masuk Surabaya Akan Dipantau RT dan RW Selama 14 Hari


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Masyarakat yang melakukan perjalanan mudik lokal ke Surabaya, Jawa Timur, akan langsung diawasi oleh rukun tetangga (RT) dan rukun warga (RW) setempat.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, pengawasan ini dilakukan untuk memastikan kondisi warga luar kota yang singgah di Surabaya benar-benar sehat.

"Ini pemudik Insya Allah sudah kita koordinasikan dengan RT/RW, siapa pun (warga luar kota yang ke Surabaya) untuk melaporkan. Tapi yang pasti prokes (protokol kesehatan) dan kondisi tubuhnya harus dijaga betul," kata Eri di Mal Pelayanan Publik Siola, Jumat (16/4/2021).

Eri menyerahkan pengawasan warga dari luar daerah kepada RT dan RW yang dibantu Satgas Covid-19 Kota Surabaya.

Meski begitu, Eri mengaku tak ada aturan ketat bagi warga luar kota yang datang ke Surabaya. Warga dari luar daerah tak perlu membawa surat keterangan bebas Covid-19.

"Kita cek saja pakai GeNose atau apa, jangan sampai memberatkan juga," kata Eri.

Menurut Eri, masyarakat di wilayah aglomerasi yang melingkupi Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan, diperbolehkan melakukan mudik lokal.

Ia pun memperbolehkan warga di wilayah aglomerasi memasuki Surabaya saat Lebaran.

Namun, warga yang memasuki Kota Surabaya itu tetap diawasi dan dipantu RT, RW, dan Satgas Covid-19 setempat.

Masyarakat yang melakukan mudik lokal akan dipantau selama 14 hari untuk memastikan kondisinya tetap sehat dan tidak menimbulkan penambahan kasus Covid-19 di Kota Pahlawan.

"Kalau sebelum tanggal 6 Mei 2021 dia datang duluan, setelah dia masuk Surabaya, kita serahkan ke RT/RW untuk dilakukan pemantauan dalam 14 hari," pungkasnya.

Pria yang Dikeroyok hingga Tewas di Melawai adalah Anggota TNI


KABARPROGRESIF.COM: (Jakarta) Korban tewas saat peristiwa pengeroyokan di Jalan Falatehan, Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan adalah anggota TNI.

Hal itu dibenarkan Komandan Distrik Militer (Dandim) 0504 Jakarta Selatan Kolonel TNI Ucu Yustiana.

"Dari kita memang betul dari pihak TNI jadi korban," kata Ucu saat dikonfirmasi, Minggu (18/4/2021).

Namun, Ucu menyebut anggota TNI tersebut bukan dari Kodim 0504 Jakarta Selatan.

"Bukan, bukan dari Kodim. Untuk lebih jelasnya bisa ke Kapolres saja ya" ujar dia.

Rekaman CCTV yang memperlihatkan pengeroyokan viral di media sosial Instagram.

Pengeroyokan tersebut diduga terjadi di trotoar Jalan Falatehan, Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Aksi pengeroyokan itu dibenarkan oleh Camat Kebayoran Baru Tomy Fudihartono.

"Iya betul (ada pengeroyokan). Kejadiannya sih tadi pagi di Jalan Falatehan," kata Tomy saat dikonfirmasi, Minggu (18/4/2021).

Dalam peristiwa pengeroyokan tersebut, Tomy mengungkapkan terdapat korban tewas.

"Informasinya seperti itu (ada korban tewas). Saya ada fotonya, tapi belum tahu (identitasnya) siapa," ujar dia.

Dalam rekaman CCTV yang beredar di media sosial, terlihat sekelompok pria mengeroyok seseorang hingga terkapar.

Setelah korban terjatuh tak berdaya, para pelaku langsung pergi meninggalkan lokasi.

Anggota Brimob dan Prajurit Kopassus Dikeroyok OTK di Jaksel, Seorang Dilaporkan Tewas


KABARPROGRESIF.COM: (Jakarta) Keributan terjadi di Jalan Falatehan I, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. 

Anggota Brimob dan prajurit Kopassus dikeroyok sejumlah orang tak dikenal.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, keributan tersebut terjadi di Jalan Falatehan I, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pagi tadi pukul 05.30 WIB. 

Peristiwa keributan yang menampilkan aksi pengeroyokan ini viral di media sosial juga.

Kabar keributan ini dikonfirmasi Komandan Kodim (Dandim) 0504 Jakarta Selatan Kolonel Inf Ucu Yustiana lewat pesan singkat, Minggu (18/4/2021). 

Anggota Brimob tewas dan prajurit Kopassus terluka akibat peristiwa tersebut.

“Kalau peristiwa dan korban benar,” kata Ucu saat dimintai konfirmasi mengenai keributan tersebut.

Namun Ucu belum bisa memberikan penjelasan lebih detail mengenai kejadian tersebut. Ucu menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian.

“Kronologis kejadian masih dalam penyelidikan,” ujar Ucu.

160 Orang Putra Maluku Utara Lulus Seleksi Cata PK TNI AD Gel I TA. 2021


KABARPROGRESIF.COM: (Ternate) Sejumlah 160 Orang peserta penerimaan Tamtama PK TNI AD Gel I Ta. 2021 Panda Korem 152/Babullah dinyatakan lolos seleksi dan akan mengikuti pendidikan Sekolah Calon Tamtama di Rindam XVI/Ptm Suli Kab. Malteng.

Para peserta yang sebelumnya berjumlah 201 orang mengikuti seleksi tingkat pusat serta melalui serangkaian test dimulai dari Kesehatan, Jasmani, Mental Ideologi, Psikologi, Kesehatan Jiwa hingga terakhir sidang Pantukhir.

Pelaksanaan Sidang yang dipimpin Danrem 152/Babullah Brigjen TNI Imam Sampurno Setiawan , serta dihadiri Tim Pemeriksa dan Penguji dari pusat untuk meninjau dan kross check kembali hasil pemeriksaan sebelum penentuan peserta yang lolos.

Usai pelaksanaan sidang para peserta kemudian diarahkan ke Kipan D untuk melaksanakan istirahat. Dan pagi tadi saat yang mendebarkan bagi para calon dan orang tua calon, pembacaan keputusan sidang yang dibacakan oleh Sekretaris Sidang bertempat di Gazebo Korem 152 Babullah sontak mengundang reaksi senang bagi yang lulus, dan kepada para calon yang dinyatakan tidak lulus diberikan motivasi agar tidak larut dalam kesedihan serta masih banya cara mengabdikan diri kepada bangsa selain melalui TNI dan  bagi yang masih memungkin dapat kembali mendaftarkan diri saat penerimaan yang akan datang. (Penrem 152)

KPK Kebut Pengusutan Dugaan Korupsi di Ditjen Pajak


KABARPROGRESIF.COM: (Jakarta) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengebut pengusutan kasus dugaan rasuah terkait pemeriksaan perpajakan pada 2016 sampai 2017 di Direktorat Jenderal (Dijten) Pajak. Lembaga Antikorupsi mencari bukti terkait kasus itu.

"Percepatan penanganan perkara oleh KPK selalu kami lakukan," kata pelaksana tugas (Plt) juru bicara KPK bidang penindakan Ali Fikri di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Sabtu, 17 April 2021.

Ali tidak bisa memerinci proses penanganan kasus tersebut. Dia irit bicara demi menjaga kerahasiaan proses penyidikan.

Lembaga Antikorupsi berjanji segera membongkar kontruksi perkara pemufakatan jahat itu ke publik. Pembeberan akan dilakukan saat penahanan para tersangka.

Masyarakat diminta bersabar. KPK perlu mencari bukti dengan detail karena kasus rasuah perpajakan ini rumit.

"Kami memahami harapan masyarakat terhadap KPK bagaimana agar cepat melakukan proses penanganan perkaram tetapi memang kita harus melihat ada beberapa perkara tingkat kompleksitasnya itu ya," ujar Ali.

Kasus ini sudah masuk ke tahap penyidikan dan penetapan tersangka. Namun, detail kasus tak dibeberkan.

Pelaku Penganiaya Perawat RS Siloam Minta Maaf


KABARPROGRESIF.COM: (Palembang) Melisa, istri pelaku penganiaya perawat RS Siloam panik ketika melihat tangan anaknya berdarah, ia pun langsung menghubungi JT.

Ketika tiba di ruangan anaknya, pelaku langsung marah-marah dan memukul korban.

Perawat lain yang berada di sana sempat mencoba melerai.

Namun, JT masih emosi dan menendang perawat itu ketika CRS meminta maaf.

"Istri pelaku menelepon suaminya yang ada di luar mengabarkan tangan anaknya berdarah.

pelaku panik langsung datang dan menganiaya korban, ponsel milik teman korban yang merekam juga dibanting pelaku," ujar Kapolres.

Pelaku yang berada di luar langsung emosi dan mendatangi rumah sakit.

JT pun mengakui perbuatannya salah dan mengaku tersulut emosi saat itu.

"Saya saat itu tidak di TKP pak. Lalu ditelepon istri, yang mengatakan bahwa tangan anak saya keluar darah usai dilepas infus.

Nah mengetahui hal itu saya langsung cepat -cepat menuju kamar ruang anak saya di 6026 lantai 6 RS Siloam Palembang," ungkapnya.

Melihat hal tersebut, JT melanjutkan bahwa emosinya pun langsung tersulut, memarahi korban dan memukulinya.

Hingga peristiwa ini pun diketahui perawat yang lain.

"Jujur pak saya saat itu merasa panik. Melihat anak saya tangan mengeluarkan darah, saat itulah saya langsung memarahi korban dan memukulinya,' katanya.

Atas peristiwa ini, JT pun meminta maaf sebesar-besarnya kepada korban, keluarga korban, dan semua pihak RS Siloam.

Suami Dipenjara Aniaya Perawat, Istri Siap Laporkan Balik, Bongkar Perlakuan Kasar Suster pada Anak


KABARPROGRESIF.COM: (Palembang) JT, pelaku penganiayaan terhadap perawat RS Siloam Palembang sudah ditahan di Polrestabes Palembang, sejak Jumat (16/4/2021) malam.

Tak terima melihat suaminya dipenjara, sang istri, Melisa pun meluapkan kegeramannya,

Lewat akun Instagram pribadi, Melisa, istri JT menyebut bahwa laporan pihak RS Siloam Palembang terhadap suaminya itu palsu.

Maka dari itu, Melisa siap menantang dan melaporkan balik sang perawat yang berinisial CRS kepada polisi.

"Saya pelaku, silakan tanya saya langsung. Untuk RS Siloam laporannya palsu. Siap-siap kita akan selesaikan secara hukum," tegas Melisa dilansir dari akun Instagram halomelisa21.

Diakui Melisa, ia sudah memiliki banyak bukti berupa foto dan video, bahwa sang suster lebih dulu menganiaya anaknya.

Bahkan akibat perlakuan kasar sang perawat, anak Melisa disebut sampai mengeluarkan darah cukup banyak.

"Foto anak saya ada, dan perawat sudah melakukan penganiayaan terhadap anak saya yang usianya 2,5 tahun. Sampai darah anak saya muncrat kemana-mana. Fotonya ada, kita siapkan," tegas Melisa.

Disebutkan Melisa, perawat RS tersebut juga sama sekali tak minta maaf ataupun merasa bersalah.

"Coba kalau anaknya yang masih bayi diperlakukan tidak baik oleh perawat RS, sehingga darah anaknya kemana-mana. Kira-kira kamu akan diam atau marah?"

"Suster nyabut infus dan hansaplast anak saya tidak sesuai dengan prosedur, dan ia tidak merasa bersalah ataupun minta maaf. Untung ya, jarumnya gak patah di dalam tangan anak saya," papar Melisa.

Maka dari itu, Melisa pun ngaku siap membongkar perlakuan kasar sang perawat di persidangan nanti.

"Sampai jumpa di persidangan," tulis Melisa.

Menurut Melisa, perawat RS Siloam Palembang yang dianiaya JT itu tidak profesional.

"Saya mau klarifikasi di sini, kejadian tersebut bermula karena adanya ketidak profesionalan seorang suster rumah sakit dalam melayani pasien.

Menurut saya sebagai orang tua bisa berakibat fatal, apalagi anak saya masih balita," ungkap Melisa.

Menurut Melisa, perlakuan perawat RS Siloam sudah tak mengenakan sejak awal.

Mulai dari nada bicara, hingga ucapannya saat menangani anak Melisa.

"Sebenernya jujur, dari awal di situ perasaan saya sudah tidak enak melihat sikap suster itu.

Dari nada bicaranya saja agak ketus saat menangani anak saya yang rewel,

juga nyeletuk 'Ini (anaknya) rewel terus, harusnya kalau siang jangan ditidurin jadi malem ngga rewel terus'.

Yah saya jadi tidak enaklah dengernya, kok bisa seorang suster tega ngomong seperti itu," kata Melisa.

Melisa mengatakan, cara perawat mencabut infus anaknya begitu kasar.

"Ternyata bener kejadian kan, udah dia nyabutnya kasar darah sampai kemana-mana di baju, lantai, kasur," kata Melisa.

Melisa mengaku malah disalahkan ketika banyak darah yang keluar.

"Eh, malah saya disalahin katanya, sebaiknya ibu-ibu jangan gendong anak," tuturnya.

Melihat yang terjadi pada anaknya, Melisa panik.

"Sebagai orangtua saya pikir wajar jika kita panik, apalagi setelah liat anak saya sampai keluar darah si suster itu tidak mau meminta maaf,

Masih ada bekas darahnya di baju, semua saya foto," kata Melisa.

Saat darah keluar, menurut Melisa perawat di RS Siloam hanya diam saja.

Ia baru mendapat penanganan ketika mengadukannya ke kepala perawat.

"Fatal sampai berdarah itu, saya sampai ngadu ke kepala perawat baru ditangani darah tersebut di kasih plester.

Sama suster itu darah anak saya cuma ditutul-tutul aja pakai tissu toilet. Saya ga bohong saya berani bersaksi nanti di pengadilan," kata Melisa.

Melisa pun menyarankan agar RS Siloam memperbaiki pelayanannya.

"Saya minta pihak Rumah Sakit apalagi Rumah Sakit Siloam punya record sebagai rumah sakit bagus, pertimbangkan lagi kejadian ini jangan sampai terjadi ke pasien yang lain apalagi balita karena bisa membahayakan,"

"Menurut saya sikapnya sangat tidak profesional dan sangat tidak layak bekerja di rumah sakit manapun. Harus dipertimbangkan suster itu jika diterima bekerja lagi," pungkasnya.

Kodim Lamongan Kirim Bantuan ke Lokasi Pasca Gempa


KABARPROGRESIF.COM: (Lamongan) Hampir seluruh Kodim di jajaran Kodam V/Brawijaya mulai mengirimkan berbagai paket bantuan sebagai bentuk empati bagi masyarakat terdampak bencana gempa di Kabupaten Malang, beberapa waktu lalu.

Salah satunya, Kodim 0812/Lamongan yang saat ini telah mengirimkan beberapa paket sembako ke lokasi pasca gempa tersebut.

Letkol Inf Sidik Wiyono mengatakan, beberapa paket bantuan itu meliputi adanya beras hingga mie instan.

Pengiriman bantuan tersebut, merupakan wujud kepedulian pihak Kodim terhadap warga terdampak.

“Semoga bantuan ini bisa meringankan beban masyarakat disana (Malang),” ujar Dandim. Minggu, 18 April 2021.

Selain dari pihak Kodim, bantuan juga mengalir dari beberapa masyarakat yang empati terhadap kondisi warga terdampak tersebut. 

“Kodim juga dipercaya oleh masyarakat untuk menyalurkan bantuan  ke lokasi gempa. Secepatnya, bantuan itu akan kita kirim ke Malang,” pungkas Dandim. (Kodim 0812/Lamongan)

Manajemen RS Siloam Sriwijaya Buka Peluang Mediasi dengan Tersangka Penyiksaan Perawatnya


KABARPROGRESIF.COM: (Palembang) Manajemen Rumah Sakit (RS) Siloam Sriwijaya Palembang membuka peluang mediasi bagi Jason Tjakrawinata dengan perawat, Christina Ramauli, atas kasus kekerasan yang terjadi. 

Saat ini, Polrestabes Palembang telah menahan dan menetapkan Jason sebagai tersangka, Sabtu (17/4/2021) kemarin.

Direktur Utama RS Siloam Sriwijaya Bona Fernando mengatakan, manajemen rumah sakit sangat mendukung penuh perawat Christina dalam menempuh proses hukum kejadian tersebut.

Dalam melengkapi laporannya pun, RS Siloam Sriwijaya Palembang memberikan rekaman CCTV kepada penyidik kepolisian dan mempersilakan sejumlah perawat rekan Christina untuk menjadi saksi.

Namun, pihak rumah sakit tidak menutup kemungkinan untuk kasus ini berakhir dengan mediasi apabila ada itikad baik dari tersangka Jason. 

Namun hingga saat ini belum ada itikad baik dari tersangka Jason maupun keluarganya untuk meminta maaf langsung kepada manajemen rumah sakit atau perawat Christina.

“Terkait kasus ini, perawat yang melapor. Jadi saya serahkan sepenuhnya keputusan ke perawat. Kalau setelah laporan polisi pelaku minta maaf dan perawat memaafkan, ya apa salahnya (mediasi),” ujar Bona dalam keterangannya, Minggu (18/4/2021).

Dalam kejadian yang memicu kekerasan tersebut terjadi, Bona berujar korban sudah menjalankan tugas dan fungsinya sebagai perawat secara optimal dan sesuai standar operasional prosedur (SOP).

“Kami menyesali tindakan kekerasan yang dilakukan terhadap tenaga kesehatan, ini tidak bisa ditolerir. Kami sudah serahkan semuanya kepada kepolisian untuk mengusut tuntas kejadian kekerasan dan menindak pelaku kekerasan dengan tegas sesuai hukum yang berlaku,” ujarnya.

Christina mencabut selang infus karena anak JT sudah dinyatakan sehat dan diperbolehkan pulang. 

Namun Bona enggan membeberkan secara detail kronologi kejadian yang menyebabkan korban Christina dianiaya oleh JT karena sudah ranah polisi untuk menyelidikinya.

Saat ini korban masih dirawat di RS Siloam Sriwijaya Palembang karena luka yang dideritanya. 

Christina juga disebut mengalami trauma psikis yang membekas atas kasus penganiayaan tersebut.

Sabtu, 17 April 2021

Hasil Survey Ungguli Anies Baswedan, Risma: Belum Tentu Juga Saya Masih Hidup


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Menteri Sosial Tri Rismaharini alias Risma enggan menanggapi hasil survei soal peluang maju Pilkada DKI Jakarta. 

Survei tersebut menunjukkan bahwa Risma unggul di Pilkada DKI.

Mantan Wali Kota Surabaya itu mengaku ingin fokus menangani bencana ketimbang memikirkan hasil survei.

Menurutnya, Pilkada DKI masih jauh dan tidak ada yang mengetahui apa yang akan terjadi.

"Saya mikir itu (bencana) dulu, enggak mikir yang lain-lain," kata Risma di Surabaya, Sabtu (17/4/2021), 

"Kok mikir yang aneh-aneh yang beberapa tahun ke depan. Belum tentu juga saya masih hidup," lanjut dia.

Sementara sebelumnya, beberapa hasil survei menunjukkan Risma mengungguli Anies Baswedan yang kini menjabat Gubernur DKI Jakarta.

Hasil survei Nusantara Strategic Network (NSN) menunjukkan elektabilitas Risma 34,0 persen, unggul dari Anies yang memperoleh 32,8 persen.

Pada hasil survei Jakarta Research Center (JRC), elektabilitas Risma mencapai 37,1 persen, unggul 5 persen dari Anies yang memperoleh 32,4 persen.

Namun dari hasil survei Media Survei Nasional (Median), Risma yang mendapat 23,5 persen masih kalah dengan Anies yang mendapat 42,5 persen.

Meski kalah, angka Risma tersebut meningkat tajam dibanding survei sebelumnya

Pada Surabaya Survei Center (SSC), Risma juga bisa menyaingi Khofifah Indar Parawansa di Pilkada Jatim 2024.

Khofifah mendapat 26,8 persen, sementara Risma memperoleh 21,8 persen.

Kades Bayongbong Hidup Dua Istri dari Hasil Korupsi Dana Desa, Kini Buron


KABARPROGRESIF.COM: (Garut) Seorang kepala Desa (Kades) Bayongbong, Kabupaten Garut nekat melakukan korupsi untuk menghidupi atau menafkahi kedua istrinya. Kepala Desa tersebut bernama Eri Susanto, dia bersalah dalam kasus korupsi dana desa yang menjeratnya.

Kajari Garut Sugeng Hariadi mengatakan, majelis hakim di PN Tipikor Bandung memvonis Eri bersalah dalam kasus tersebut. Vonis sendiri dijatuhkan beberapa hari lalu.

"Majelis yang mulia memutus terdakwa Eri ini bersalah in absentia. Divonis hukuman 6 tahun penjara," kata Sugeng kepada wartawan, Sabtu (17/4/2021).

Sebelumnya Eri meminta penangguhan penahanan dan dikabulkan oleh majelis hakim PN Bandung. 

Namun, Eri mangkir dalam beberapa kali panggilan sidang yang dialamatkan kepadanya, sehingga majelis hakim memutuskan Eri bersalah in absentia.

Sugeng menjelaskan, pasca vonis yang dijatuhkan majelis hakim, hingga saat ini keberadaan Eri misterius. 

Selain Eri, keberadaan sang istri yang sempat bertindak sebagai penjamin dalam proses penangguhan penahanan Eri yang dilakukan beberapa waktu lalu juga tidak diketahui.

"Kami sudah melakukan upaya dengan mendatangi rumah terdakwa di wilayah Bayongbong tapi tidak ada. Baik Eri maupun istrinya tidak ada," jelasnya.

Sugeng berharap Eri dan istrinya beritikad baik dengan datang ke Kejari Garut. Sebab, pihak kejaksaan juga saat ini menunggu langkah yang akan dilakukan Eri, apakah menerima putusan tersebut, atau mengajukan banding.

"Semoga ada itikad baik. Selain suaminya, istrinya juga pasti kita kejar. Karena dia kan penjamin saat pengajuan penangguhan penahanan," tuturnya.

Sebelumnya diketahui, Eri diketahui melakukan korupsi dana desanya pada tahun 2017 lalu dengan cara memalsukan laporan pertanggungjawaban. 

Eri diduga korupsi duit dana desa sebesar Rp400 juta dari total Rp1 miliar.

Kasi Pidana Khusus Kejari Garut Deny Marincka mengatakan, duit korupsi yang dilakukan Eri digunakan untuk menghidupi dua orang istri.

"Berdasarkan keterangan tersangka, uang tersebut digunakan untuk menghidupi dua orang istrinya. Satu di Indramayu, satu di Garut," ucap Deny saat jumpa pers di Kejaksaan Negeri Garut, Jumat (20/3/2020) lalu.