Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Soft Launching Kota Lama, Gelar Sejumlah Paket Wisata

Sejumlah paket wisata digelar Pemkot Surabaya usai soft launching Kota Lama zona Eropa yang berada di kawasan Jalan Rajawali, Krembangan, Surabaya.

Cegah Narkoba di Kalangan ASN dan Pelajar, Pemkot Surabaya Gandeng BNN dan Polisi

Upaya Pemkot Surabaya memberantas Narkoba tak hanya di kalangan pelajar dan masyarakat, tetapi juga Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemkot.

Peluang Investasi untuk Pengembangan Eks THR-TRS

Pemkot Surabaya menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mempromosikan proyek peluang investasi di Kota Pahlawan. Diantaranya di kompleks eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS).

Tekan Laju Inflasi, Pemkot Rutin Gelar Pangan Murah

Untuk menekan laju inflasi agar masyarakat bisa mendapatkan komoditas bahan pangan dengan lebih murah, Pemkot Surabaya rutin menggulirkan program Gerakan Pangan Murah setiap bulan.

Pemkot Surabaya Komitmen Amankan Aset yang Dikuasai Pihak Ketiga

Berbagai upaya strategis terus dilakukan Pemkot Surabaya untuk memastikan aset daerah dapat dimanfaatkan secara optimal demi kepentingan warga dan pemerintah.

Selasa, 20 April 2021

Sandi Diintimidasi Usai Bongkar Dugaan Korupsi di Damkar Depok


KABARPROGRESIF.COM: (Jakarta) Pegawai honorer Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Depok, Sandi Butar Butar dan rekan-rekannya mengaku sempat mendapat tekanan, atau intimidasi usai membongkar dugaan korupsi di instansinya. 

Sandi telah melaporkan dugaan sejumlah intimidasi itu ke kuasa hukumnya, Razman Arif Nasution.

"Saudara Sandi dan teman-temannya banyak mendapatkan tekanan, video-video apa gitu, rekaman-rekaman sudah dibuka tadi, dan itu kita duga suruhan dari kepala dinas. Siapa kepala dinasnya?," ungkap Kuasa Hukum Sandi, Razman di kantornya, Rasuna Office Park, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (19/4/2021).

Sekadar informasi, Sandi Butar Butar membongkar sejumlah dugaan korupsi di tubuh Damkar Kota Depok kepada Razman Nasution. Dugaan korupsi itu meliputi pengadaan sepatu hingga Pakaian Dinas Lapangan (PDL) petugas Damkar Kota Depok.

Tak hanya itu, kepada Razman, Sandi juga membeberkan adanya dugaan pemotongan anggaran honor untuk para petugas Damkar Depok. 

Bahkan, Sandi mengaku telah melaporkan dugaan korupsi terkait pemotongan honor petugas Damkar itu ke Polres Depok.

"Saudara Sandi sudah melaporkan tentang dugaan penggelapan atau penyalahgunaan dalam jabatan, pemotongan dana anggaran honor itu sudah dilaporkan ke Polres Depok," beber Razman.

"Sedangkan saudara Feri terkait dengan pengadaan sepatu, itu sudah dilaporkan ke Kejari Depok. Kedua kasus ini sedang bergulir," pungkasnya.

Bongkar Dugaan Korupsi Damkar Depok, Razman: Satu Sepatu Di-Mark Up Rp500 Ribu


KABARPROGRESIF.COM: (Jakarta) Pegawai honorer Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Depok Sandi Butar Butar menggandeng Razman Arif Nasution untuk menjadi kuasa hukumnya. Kepada Razman, dia membeberkan sejumlah dugaan korupsi di tempatnya bekerja.

Dugaan korupsi itu meliputi pengadaan sepatu hingga Pakaian Dinas Lapangan (PDL) petugas Damkar Depok.

Razman mengatakan, satu sepatu petugas Damkar Depok diduga dikorupsi berkisar Rp500 ribu. 

"Ternyata satu sepatu itu bisa dikorupsi sekitar setengah harganya dari harga pagu anggarannya. Saya lihat itu (pagu anggarannya) Rp850 ribu dan ternyata dicek harganya (sepatu yang dibeli) sekitar Rp400 ribu atau Rp300 ribuan," ujarnya di Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (19/4/2021).

"Satu sepatu bisa diduga di-mark up sebesar Rp500 ribu kali 150 karyawan Damkar pada 2018-2019 sebelum Covid-19," sambungnya.

Sandi menambahkan soal dugaan korupsi pengadaan PDL untuk petugas Damkar Depok, dirinya hanya mendapatkan PDL satu kali sejak 2019 hingga saat ini. Atas dasar itu, dia mencurigai dugaan korupsi pengadaan PDL petugas Damkar Depok.

"Intinya dapat itu terakhir 2018 atau kalau engga salah 2019 awal aja. Itu katanya pengadaan 2018, tapi diberikannya 2019," kata Sandi.

TNI AL Sita 100 Kg Sabu dan Ekstasi dari Kapal Penyelundup di Perairan Asahan Sumut


KABARPROGRESIF.COM: (Medan) TNI AL mengamankan 100 kilogram narkoba jenis sabu-sabu dan pil ekstasi yang diduga dibawa dari Malaysia di perairan Muara Sungai Asahan, Sumatera Utara.

Panglima Koarmada I Laksamana Muda TNI A. Rasyid mengatakan petugas gabungan TNI AL mendapat informasi adanya transaksi narkoba di perairan Pulau Jemur dan Rokan Hilir Provinsi Riau oleh sebuah kapal nelayan yang akan dibawa masuk ke Kota Tanjung Balai.

Saat itu, petugas TNI AL menghentikan kapal yang dinakhodai KH (33) dan HS (34) sebagai anak buah kapal pada Minggu, 18 April dini hari. 

Diduga kapal masuk dari perbatasan Malaysia ke perairan Sungai Asahan.

Dari hasil pemeriksaan awal dan penggeledahan ditemukan enam karung goni berisi 100 bungkus/paket mencurigakan di palka buritan kapal yang diduga narkoba jenis sabu-sabu dan pil ekstasi.

"Selanjutnya kapal beserta nakhoda dan ABK serta barang bukti dikawal menuju Lantamal I Belawan," ujarnya.

Rasyid mengatakan, setelah pemeriksaan lanjutan bekerjasama dengan kantor Balai Laboratorium Bea dan Cukai Kelas II Medan, diketahui karung tersebut berisi 87 paket narkoba jenis sabu seberat 92,512 kg dan perkiraan 61.378 pil ekstasi seberat 18,413 kg, sehingga total 110,925 kg yang dibungkus kertas koran.

Sedangkan, dari saku celana ABK didapat 1 bungkus plastik paket barang berbentuk kristal dan 1 bungkus plastik berisi 5 butir pil ekstasi serta secarik kertas berisi catatan rincian jumlah paket yang terbagi dalam huruf abjad A,B, C dan D.Abjad tersebut diduga merupakan daftar penerima barang haram tersebut.

"Selain mengamankan satu kapal tanpa nama GT 5, petugas juga menyita satu buah handphone, dompet, dan uang tunai sebesar Rp342.000.Barang bukti itu dibawa menuju Mako Lantamal I Belawan guna pemeriksaan dan pengembangan lebih lanjut," jelas Rasyid.

Kedua tersangka KH dan HS melanggar Pasal 114 ayat 2 Jo Pasal 132 ayat (1) Jo Pasal 132 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika dengan ancaman hukuman maksimal hukuman mati.

Jelang Lebaran, Danrem 082/CPYJ Tinjau Sentra Pelayanan Pertanian Padi Terpadu


KABARPROGRESIF.COM: (Mojokerto) Menjelang lebaran tahun ini, Sentra Pelayanan Pertanian Padi Terpadu atau SP3T diharapkan mampu memenuhi kebutuhan pangan.

Demikian dikatakan Danrem 082/CPYJ, Kolonel Inf M. Dariyanto di sela dirinya meninjau persiapan sentra yang berada di Desa Denanyar, Kecamatan Jombang, Jawa Timur, Senin (19/4).

“Di SP3T ini memiliki berbagai alat pertanian yang modern. Diharapkan bisa membantu para petani mulai dari penyamaian sampai dengan pengelolaan hasil panen,” ujarnya.

SP3T, kata Danrem, merupakan salah satu upaya pihak Korem dalam mewujudkan zona integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi atau WBK dan WBBM.

“Sentra ini harus mampu menghasilkan beras dengan kualitas premium. Tentunya pengolahan gabah disini akan lebih menguntungkan,” pungkasnya. (Penrem 082/CPYJ)

Seluruh PNS, TNI dan Polri dapat THR, Tidak seperti Tahun Lalu


KABARPROGRESIF.COM: (Jakarta) Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) untuk para pekerja, Aparatur Sipil Negara (ASN) serta anggota TNI/Polri sebelum Lebaran 2021.

"Sedangkan untuk pengungkit ekonomi, THR untuk pekerja sudah ada yaitu SE Menaker No. M/6/HK.04/IV/2021 dibayar secara penuh dan paling lama dibayarkan H-7," kata Airlangga di Kantor Presiden Jakarta, Senin 19 April.

Airlangga mengatakan Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) akan membentuk posko THR untuk melakukan pengawasan.

"Kemudian untuk ASN dan prajurit TNI/Polri ini juga difinalisasi oleh Ibu Menteri Keuangan Sri Mulyani dan dibayarkan H-10," tambah Airlangga.

Seperti diketahui pada 2020 lalu tidak semua ASN mendapatkan THR, hanya ASN eselon tiga ke bawah dan pensiunan yang mendapatkan THR sementara ASN eselon I dan II tidak mendapatkan THR pada tahun lalu.

Untuk komponen besaran THR tahun 2020 diatur didalam Peraturan Pemerintah (PP) No.24/2020 yang meliputi di antaranya meliputi gaji pokok, tunjangan keluarga, dan tunjangan jabatan atau tunjangan umum sedangkan komponen THR pensiunan meliputi pensiunan pokok, tunjangan keluarga, dan tunjangan tambahan penghasilan.

Selain penyaluran THR, untuk mengungkit pertumbuhan ekonomi, pemerintah juga menyiapkan tiga program lainnya.

"Kemudian terkait program perlindungan sosial dan sembako, ini terus dilakukan pada Mei dan Juni akan dibayarkan di awal bulan Mei," ungkap Airlangga.

Pemerintah juga berencana untuk mengadakan Hari Belanjan Online Nasional (Harbolnas) Ramadhan.

"Dengan ongkos kirim ditanggung pemerintah atau pun 'platform' digital," tambah Airlangga.

Program ketiga adalah bantuan sosial berupa beras.

"Saat ini sedang dalam pematangan yaitu terkait 10 kilogram dengan sasaran peserta kartu sembako non PKH (Program Keluarga Harapan)," kata Airlangga.

Lima Pelaku Pengeroyokan Anggota Brimob dan Kopassus Ditangkap


KABARPROGRESIF.COM: (Jakarta) Lima dari tujuh pelaku pengeroyokan terhadap anggota TNI Kopassus dan Brimob di depan Obama Cafe, Minggu (18/4/2021) pagi, yang terletak di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, akhirnya berhasil ditangkap.

Diketahui, ada tujuh orang pelaku pengeroyokan terhadap dua orang yang di depan kafe yang terletak di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Minggu (18/4/2021) pagi.

Lima orang kini sudah ditangkap sedangkan dua orang lagi masih dalam pencarian.

Dalam kejadian pengeroyokan itu dilaporkan seorang anggota Brimob Bharatu YSB tewas kehabisan darah.

Pengeroyokan tersebut selain menewaskan seorang anggota Brimob, juga membuat anggota TNI berinisial Serda DB mengalami luka serius akibat luka sabetan senjata tajam.

Dikutip dari data yang dipublish oleh akun @infokomando lima orang yang ditangkap semuanya laki-laki.

Mereka adalah RMA, PW, MIA, MS, dan HW.

Semuanya terlihat difoto di dalam sebuah ruangan yang ada logo Resmob di bagian background.

"Informasinya ini adalah wajah-wajah pelaku pengeroyokan anggota TNI dan Polri di Jl Falatehan, Kebayoran Baru Jaksel," tulis akun @infokomando.

"Diduga pelaku ada 7 sedangkan yang berhasil diringkus sementara 5. Sisanya sedang dalam pencarian," tambahnya.

Anggota Brimob yang meninggal akibat diserang menggunakan senjata tajam itu bernama Bharatu YS Diet.

Diberitakan sebelumnya, anggota Brimob dan TNI dikeroyok di depan Obama Cafe di Kebayoran Baru.

Pengeroyokan itu menyebabkan seorang anggota Brimob tewas dan atu orang anggota TNI luka-luka.

Pelaku pengeroyokan diperkirakan berjumlah tujuh orang yang menggunakan senjata tajam.

Informasi yang beredar, anggota Brimob yang meninggal itu berinisial Bharatu YSB.

Sementara anggota TNI yang terluka akibat sabetan senjata tajam berinisial Serda DB.

Camat Kebayoran Baru, Tomy Fudihartono saat dikonfirmasi membenarkan adanya peristiwa pengeroyokan tersebut.

Tapi camat mengaku belum tahu detil kronologi pengeroyokan anggota Brimob dan TNI itu.

“Kejadiannya sih benar. Cuma persisnya seperti apa, saya belum dapat informasinya," kata camat.

Dia mengatakan melihat foto korban meninggal dunia itu.

"Tapi kronologinya seperti apa saja juga belum tahu," ungkapnya.

Karena peristiwa kriminal, ucapnya, kasus ini ditangani oleh kepolisian.

Informasi peristiwa berdarah di Obama Cage ini disiarkan oleh akun instagram @infokomando.

Akun tersebut menampilkan sebuah rekaman video CCTV pengeroyokan anggota TNI dan Polri.

Bharatu YSB sempat dilarikan ke Rumah Sakit Pertamina Jakarta Selatan pukul 07.30 WIB.

Nyawanya tidak tertolong karena kehabisan darah 10 menit kemudian.

Sedangkan Serda DB dilarikan ke RSPAD Gatot Soebroto Jakarta.

Anggota TNI itu mendapat perawatan intensif.

Ia mengalami luka di lengan kanan dan paha kanan.

Luka itu akibat sabetan senjata tajam dari para pelaku yang belum diketahui identitasnya itu.

Fakta-fakta penyerangan 7 pelaku TNI dan Brimob

Berikut ini fakta-fakta sementara terkait penyerangan 7 pria terhadap anggota TNI dan Brimob di depan Obama Cafe, Jakarta.

Ada dua korban dalam kasus pengeroyokan ini. Yakni, Sersan Dua Donatus Boyau, yang merupakan anggota Kopassus.

Sersan Dua Donatus Boyau saat ini kritis dan dirawat intensif di RSPAD Gatot Subroto.

Sementara, korban lainnya yakni Bharatu (YS) Yohannes Samuel Biet, driver Kaba Intelkam, dikabarkan meninggal dunia.

Ia kehabisan darah. Saat ini jenazah di RSPP Kebayoran Baru Jakarta Selatan.

Kronologi

Dari kronologi yang dihimpun, Sersan Dua Donatus Boyau dan Bharatu Yohannes Samuel Biet ditemukan tergeletak warga tergeletak di trotoar Jl. Faletehan Keb. Baru Jaksel, Minggu (18/4/2021) sekitar pukul 07.30 WIB.

Karena kondisinya mengkhawatirkan, warga mengantarkan keduanya RSPP Jakarta menggunakan taksi.

Namun, nyawa Bharatu Yohannes Samuel Biet tak tertolong karena kehabisan darah.

Dari hasil pemeriksaan, Bharatu Yohannes Samuel Biet ditemukan luka tusuk lengan kanan tembus, luka robek paha kaki sebelah kanan.

Berikut Barang Bukti :

- Celana jeans biru,

- Kemeja kotak2

- Kaos abu2

- Kaos warna biru

- Sepatu cat Nike

- Topi Adidas

- Gasper warna hitam

- Kaos kaki abu-abu

- Handsanitiser

- Uang Rp 10.000 : 4 lembar

- Uang Rp 5.000 : 2 lembar

Pelaku Pengeroyokan Brimob dan Kopassus di Kebayoran Diduga Oknum Aparat


KABARPROGRESIF.COM: (Jakarta) Mabes Polri memberi bocoran pelaku pengeroyokan yang menyebabkan tewasnya satu orang anggota brimob dan satu anggota Kopassus luka berat. 

Pelakunya diduga bukan preman seperti yang diduga, tetapi oknum aparat.

“Oknum-oknum semua yang terlibat di sini akan dilakukan pendalaman oleh masing-masing kesatuannya,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Polisi Yusri Yunus di Polda Metro Jaya, Senin (19/4).

Namun, Yusri masih tutup mulut terkait oknum yang terlibat dalam kasus tersebut.

Dia mengatakan saat ini polisi masih memeriksa saksi-saksi untuk menggali keterangan dan mengumpulkan bukti terkait kasus pengeroyokan tersebut.

“Tim masih melakukan pendalaman soal permasalahan ini, masih didalami dilakukan penyelidikan, satu per satu sedang dilakukan pemeriksaan, nanti kita tunggu hasilnya,” ujarnya.

Sebelumnya, seorang anggota Brimob ditemukan tewas dan seorang anggota Kopassus mengalami luka diduga menjadi korban pengeroyokan oleh orang tidak dikenal di Jalan Falatehan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Camat Kebayoran Baru Tomy Fudihartono ketika dikonfirmasi pada Senin membenarkan dugaan pengeroyokan yang terjadi di wilayahnya pada Minggu (18/4).

Namun, ia mengaku belum mengetahui identitas korban yang tewas dan satu orang korban lain yang mengalami luka tersebut.

“Informasinya seperti itu (korban tewas diduga pengeroyokan) tapi belum tahu siapa (identitas korban),” katanya.

Beredar juga di media sosial video yang direkam kamera pengawas (CCTV) diduga aksi pengeroyokan terjadi di trotoar Jalan Falatehan, Melawai, Kebayoran Baru, pada Minggu (18/4) sekitar pukul 07.00 WIB.

Dalam rekaman CCTV yang diunggah akun Instagram @cetul.22, kemudian beredar viral itu terlihat sekelompok pria mengeroyok seseorang hingga terkapar.

Disebutkan, korban yang tewas tersebut berinisial YBS mengalami luka di lengan kanan dan paha kanan akibat sabetan senjata tajam.

“Korban meninggal akibat kehabisan darah,” sebut akun instagram @cetul.22 itu.

Dalam video itu juga terlihat setelah korban terjatuh tak berdaya, para pelaku langsung pergi meninggalkan lokasi.

Pengeroyokan Anggota Brimob dan TNI di Kebayoran, Polisi Periksa Enam Orang


KABARPROGRESIF.COM: (Jakarta) Polda Metro Jaya menyelidiki kasus pengeroyokan terhadap anggota Brimob dan TNI di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Dalam kasus ini Polda Metro telah memeriksa enam orang.

Direskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat belum menjelaskan detail mengenai kasus tersebut. Dia hanya mengatakan, kasusnya tengah didalami.

"Sudah ada lima sampai enam orang saksi yang diperiksa," ujar Ade Hidayat di Jakarta, Senin (19/4/2021).

Selain memeriksa saksi, polisi juga telah mengamankan Tempat Kejadian Perkara (TKP). "Masih dalam penyelidikan lebih lanjut," tambah Tubagus Ade Hidayat.

Sementara itu, pantauan di TKP telah terpasang garis polisi di kafe Obama Fans Club. Bercak darah kering dan pecahan botol juga masih terlihat di lokasi.

Pengeroyokan Brimob dan Kopassus di Jaksel IPW Duga Pelaku dari Oknum Aparat Juga


KABARPROGRESIF.COM: (Jakarta) Indonesia Police Watch meminta Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran transpran mengusut kasus pengeroyokan anggota TNI dan Polri di Jaksel.

Kejadian ini mengakibatkan tewasnya satu anggota Polri berinisial YSB yang diduga dilakukan orang tak dikenal (OTK).

IPW menilai biasanya insiden pengoroyokan anggota tersebut kerap dilatarbelakangi sesama anggota Polri dan TNI.

“Polda Metro Jaya perlu menjelaskan, apakah para pelaku bagian dari oknum aparatur keamanan atau bukan,” kata Ketua Presidium Indonesia Police Watch, Neta S Pane dalam keterangan tertulisnya, Senin (19/4/2021).

Neta menuturkan, dari informasi yang diperoleh IPW, lima dari tujuh pelaku berinisial RMS, PW, MI, MS, dan HW, sudah ditangkap. Sedangkan dua lagi masih buron.

Namun, penangkapan tersebut belum dipaparkan transpan oleh pihak Polda Metro Jaya.

“Polda Metro Jaya perlu menjelaskan. Benarkah lima dari ketujuh pelaku sudah ditangkap dan yang menangkap adalah aparat militer,” ujarnya.

Karena itu, Neta mendesak Polda Metro agar transparan menuntaskan kasus pengeroyokan tersebut, mengingat kasus serupa pernah terjadi di sebuah kafe di Cengkareng Jakarta Barat.

“Polda Metro Jaya segera mengungkapkan secara transparan kasus itu. Apa sebenarnya yang terjadi agar kasus ini tidak menjadi teror baru bagi warga Jakarta,” ujarnya.

Sebelumnya, video pengeroyokan di sebuah kafe, Jalan Falatehan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (18/4/2021) pagi, viral di media sosial.

Diduga, korban merupakan anggota TNI dan Polri dari kesatuan Brimob dan Kopassus.

Dalam pesan berantai, korban berjumlah dua orang, yakni Sersan Dua DB dan Bhayangkara Satu YSB. Serdan Dua DB mengalami luka, sedangkan Bhayangkara Satu YSB tewas.

Peristiwa ini dibenarkan Dandim Jakarta Selatan Kolonel Inf Ucu Yustiana. Ucu juga membenarkan nama-nama korban.

“Kronologinya dalam penyelidikan Polres Jakarta Selatan dan Pomdam Jaya, karena pagi tadi kami hanya menemukan korban saja,” kata Ucu saat dikonfirmasi, Minggu (18/4/2021).

ICW Nilai Penanganan Korupsi di Kepolisian Sepanjang 2020 Sangat Buruk


KABARPROGRESIF.COM: (Jakarta) Indonesia Corruption Watch (ICW) memberikan rapor merah pada penanganan kasus korupsi di kepolisian pada 2020. 

ICW mencatat Korps Bhayangkara hanya menangani 170 kasus korupsi sepanjang tahun lalu.

"Persentase kinerja penindakan kasus korupsi oleh kepolisian sekitar 8 persen atau masuk dalam kategori sangat buruk," kata peneliti ICW Wana Alamsyah melalui telekonferensi di Jakarta, Minggu, 18 April 2021.

ICW menyebut target penanganan kasus korupsi di Korps Bhayangkara pada 2020 mencapai 1.538 perkara. 

Penyelesaian 170 kasus dinilai sangat jauh dari target.

ICW sangat kecewa dengan kinerja polisi dalam menangani kasus korupsi. 

Terlebih, Korps Bhayangkara mempunyai fasilitas yang sangat memadai.

"Kepolisian memiliki 483 kantor," ujar Wana.

Selain itu, penanganan korupsi oleh polisi terlalu tertutup. 

Bahkan, ICW tidak bisa menemukan laporan keuangan penanganan rasuah yang dilakukan penyidik kepolisian.

"Tidak ditemukan adanya informasi mengenai penggunaan anggaran penyidikan kasus korupsi," tutur Wana.

Tersandung Kasus Baru, KPK Bidik Kembali Lucas


KABARPROGRESIF.COM: (Jakarta) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) semakin serius melakukan penyidikan terhadap advokat Lucas yang baru-baru ini diputus bebas di Mahkamah Agung (MA).

Kali ini, KPK mengajukan permohonan ke Ditjen Imigrasi untuk mencegah Lucas bepergian ke luar negeri.

Pencegahan diduga berkaitan penanganan kasus rasuah yang menjerat mantan Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Nurhadi.

“Pencegahan ke luar negeri tersebut berlaku selama enam bulan terhitung sejak 8 April 2021,” kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri dalam keterangan yang diterima, Senin (19/4).

Fikri menjelaskan, pencegahan ke luar negeri ini agar memudahkan KPK melakukan pemeriksaan terhadap Lucas.

Penyidik ingin memastikan Lucas berada di Indonesia.

"Pada saat diperlukan untuk dilakukan pemanggilan dan pemeriksaan pihak tersebut tetap berada di wilayah Indonesia dan kooperatif hadir memenuhi panggilan penyidik KPK,” kata Fikri.

Pada perkara ini, Nurhadi dijerat terkait perkara rasuah dan pencucian uang. Adapun kasus suap dan gratifikasi itu, Pengadilan Tipikor Jakarta telah menjatuhkan vonis untuk Nurhadi dan menantunya, Rezky Herbiyono.

Diketahui sebelumnya, Lucas juga pernah dicegah KPK terkait skandal suap mantan petinggi Lippo Group Eddy Sindoro.

Lucas diduga menghalang-halangi proses hukum di KPK.

Namun, Lucas bebas di tingkat Peninjauan Kembali (PK) setelah mendapat bonus berupa pengurangan hukuman di tingkat banding di PT Jakarta dan tingkat kasasi di MA.

Penyidikan Rampung, Kejari Pasuruan Belum Tetapkan Tersangka


KABARPROGRESIF.COM: (Pasuruan) Kejari Kabupaten Pasuruan melakukan penyidikan sudah rampung yakni, penyidikan dugaan korupsi pinjaman dana bergulir APBN Rp 25 milyar. 

Diduga kuat korupsi dilakukan oleh pengurus PKIS (Pusat Koperasi Industri Susu) Sekar Tanjung di Kecamatan Purwosari.

Kendati demikian penyidik belum menetapkn tersangka atas kasus tersebut.

"Pihak penyidik akan segera rilis penetapan tersangka dari pengurus inti PKIS (Pusat Koperasi Industri Susu) Sekar Tanjung." kata Kasi Intel Kejari Kab. Pasuruan Jemmy Sandra, Senin (19/4).

Masih kata Jemmy, penyelidikan dilakukan sejak awal 2020 dan 2021 ini ditingkatkan ke penyidikan. 

Pemeriksaan dugaan penyelewangan bantua APBN Rp 25 milyar di sistem konsorsium 6 koperasi dan masing-masing ketua menjadi pengurus inti PKIS Sekar Tanjung.

Penyidikan dilakukan kepada Ketua PKIS Sekar Tanjung, H. Kusnan yang notabene Ketua KPSP Setia Kawan Tutur yang paling bertanggung jawab. Pasalnya, sejak awal pembebasan lahan sampai PKIS Sekar Tanjung dipailitkan dibalik perannya H. Kusnan.

Selain itu, Hartanto, pengawas (mantan Ketua Koperasi Sembada Kecamatan Puspo), Sekretaris Div PKIS Sekar Tanjung (Ketua KUTT Suka Makmur Grati Riang Kulup Prayuda), Ketua KUD Dadi Jaya-Purwodadi Alm. Sarmadun, Ketua KUD DAU Pujon Malang H. Wardi Anang SS, dan Ketua KUD Sae Pujon Malang Abdi Swasono.

Saat dikonfirmasi, Ketua KUD Sembada H. Suhartanto membenarkan adanya pemanggilan dari kejaksaan. 

Saat itu, selain ketua KUD Sembada, ia juga menjabat sebagai pengawas PKIS Sekar Tanjung.

Bahkan, pihaknya menjelaskan ke jaksa penyidik, 6 koperasi hanya mengetahui angka. 

"Sedangkan uang Rp 25 miliar oleh kementerian sebagai penyertaan modal usaha ditransfer langsung ke rekening PKIS Sekar Tanjung," ungkap Suhartanto.

PKIS dinyatakan pailit oleh PN Surabaya. Pengajuan pailit oleh 8 karyawan PKIS yang tergolong masa kerja belum setahun, ada dugaan kuat pailit tersebut rekayasa.

Permohonan pailit dikabulkan dengan penetapan pailit pada April 2017. Oleh kurator M. Agung Budiman, SH, aset PKIS Sekar Tanjung dijual dan lelang dimenangkan oleh PT. Cimory. "Namun hasil penjualan aset tak cukup untuk bayar gaji, pesangon karyawan, dan utang," kata Suhartanto.

Pasalnya, PKIS Sekar Tanjung masih menyisakan hutang, baik dari konsorsium Rp 3 miliar, maupun dari BUMN Rp 25 miliar. Bahkan, mempertanggungjawabkan keuangan selama ini, utamanya pinjaman bergulir dari APBN sebesar Rp 25 miliar..

Sepengetahuannya, pinjaman dana bergulir sebanyak Rp 25 miliar itu dipergunakan membangun pabrik PKIS ST yang mulai beroperasi sejak tahun 2005. Namun pada tahun 2013 terjadi unjuk rasa karyawan dengan berbagai tuntutan, hingga pabrik tutup.