Kamis, 29 April 2021


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi bersama Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya, Anna Fajriatin dan jajarannya terjun langsung membantu satgas menyapu daun-daun kering di kawasan Jalan Ahmad Yani Surabaya, Rabu (28/4) pagi.

Kondisi kawasan itu cepat menjadi kotor lantaran saat itu adanya angin kencang dan hujan. Apalagi, ditambah dengan kurangnya satgas kebersihan di lapangan. 

Selain membantu satgas membersihkan sampah daun kering yang ada di sana, Wali Kota Eri Cahyadi juga memimpin rapat di lokasi. Rapat terbatas yang dilakukan ini untuk memberikan arahan langsung kepada jajarannya.

"Pak wali kota beberapa kali juga memberikan arahan. Salah satunya adalah agar satgas kebersihan itu harus mengerti, tugasnya apa, mulai kerja dan selesainya jam berapa hingga wilayah-wilayah yang harus dibersihkan itu sampai dimana," kata Plt Kepala DKRTH Kota Surabaya, Anna Fajriatin, Rabu (28/4).

Selain itu, kata Anna, Wali Kota Eri Cahyadi juga ingin melakukan evaluasi terkait seberapa kemampuan satu orang satgas membersihkan kawasan. 

Ini diharapkan agar ke depan jumlah satgas yang ditempatkan di setiap kawasan itu dapat menjangkau.

"Beliau memberikan wejangan (arahan) ke kami, ayo dihitung ulang. Jadi kemampuan atau tenaga satu orang (satgas) itu berapa. Ayo dihitung lagi. Jadi beliau memberikan waktu untuk evaluasi total terkait teman-teman Satgas," ungkapnya.

Sebetulnya, kata Anna, ada beberapa kawasan yang sebelumnya DKRTH menggandeng kerja sama dengan pihak ketiga untuk pembersihan. 

Namun, karena adanya refocusing anggaran dampak dari pandemi Covid-19, sehingga tahun ini kerjasama itu tidak dilakukan.

"Kemudian kemarin jumlah satgas kan juga berkurang, karena ada yang bukan KTP Surabaya. Nah ini kan juga membuat jumlah tenaga di DKRTH jadi berkurang," ujarnya.

Oleh sebab itu, Anna mengaku, bahwa Wali Kota Eri Cahyadi ingin melakukan evaluasi total terhadap satgas kebersihan yang ada di DKRTH Surabaya. 

Bahkan, wali kota juga memberikan solusi agar satu orang satgas tanggungjawab wilayahnya bisa dibuat per kilometer. 

Selanjutnya, untuk kilometer berikutnya bisa dibebankan atau menjadi tanggungjawab satgas yang lain.

"Jadi Pak Wali Kota ingin agar jalur protokol itu tidak kotor, bersih dari sampah-sampah daun ataupun ranting pohon. Apalagi, Pak Wali Kota dulu juga pernah di DKRTH, jadi paham kondisi di lapangan," ujarnya.

Setelah melakukan bersih-bersih di median Jalan Ahmad Yani Surabaya, Wali Kota Eri Cahyadi kemudian memantau kebersihan ke beberapa jalan protokol lain. Seperti, ke Jalan Sukomanunggal hingga kawasan Banyuurip.



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Tiga Pilar di Surabaya berkomitmen untuk memutus rantai penyebaran pandemi Covid-19 di sejumlah tempat.

Bahkan, sanksi-sanksi pun bakal diberlakukan bagi para pelanggar protokol kesehatan, terutama sanksi berupa tilang kartu identitas hingga denda.

“Untuk sasaran kita para pengguna jalan. Baik itu roda 2 atau roda 4, bahkan sampai pejalan kaki kita tindak kalau terbukti melanggar adanya protokol kesehatan,” kata Danramil Bubutan, Mayor Inf Slamet Prayitno, Rabu 28 April 2021.

Selama berlangsungnya razia yang digelar pada pagi hari itu, petugas gabungan berhasil mengamankan 5 pelanggar protokol kesehatan. 

3 diantaranya, mendapatkan teguran secara lisan. 

“2 lainnya kita sita kartu identitasnya, sekaligus kita kenakan denda,” bebernya. (Kodim 0830/Surabaya Utara)



Rabu, 28 April 2021


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wakil Wali Kota Surabaya Armuji atau Cak Ji menerima audiensi dari United States Agency for International Development (USAID) Mitra Kunci, di Ruang Sekretaris Daerah, Rabu (28/4).

Dalam audiensi tersebut, rombongan dari USAID Mitra Kunci membahas program terbarunya bertajuk Penguatan Ketenagakerjaan dan Kewirausahaan Bagi Penyandang Disabilitas. 

Rencananya, program tersebut bakal disinergikan dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

Pada kesempatan itu, Wakil Wali Kota Armuji langsung merespon positif program Ketenagakerjaan dan Kewirausahaan Bagi Penyandang Disabilitas itu. 

Bahkan, dia juga memaparkan keberhasilan program pemkot khususnya pemberdayaan disabilitias dengan tujuan memberikan ruang dan kesempatan untuk berkarya.

“Mereka harus menunjukkan kemampuan dan keahlian yang dimiliki. Kami berikan ruang itu, sehingga membuat orang tuanya merasa bangga. Lebih dari itu, anak-anak juga akan terus mengasah bakat dan kemampuan yang dimiliki,” kata Cak Ji.
 
Di sela-sela acara, Cak Ji pun memperkenalkan ada tiga orang disabilitas yang bekerja sebagai stafnya. 

Meskipun di tengah keterbatasannya itu, Cak Ji menyebut, mereka memiliki kemampuan yang lebih dibandingkan orang-orang pada umumnya. 

Selain itu, dia juga memastikan para disabilitas itu bekerja dengan baik dan dapat bekerja secara tim.

“Ada yang fotografer, bagian desain dan membuat konten. Mereka sangat kompak dengan timnya, bisa seirama. Mereka juga responsif, tidak ketergantungan. Terkadang tidak menggunakan penerjemah,” urainya.

Seperti gayung bersambut, Koordinator Provincial Project USAID Mitra Kunci, Yofianus Toni Sakera, mengungkapkan rasa bahagianya. 

Sebab, apa yang dipaparkannya mendapat respon positif oleh Wakil Wali Kota Armuji. Menurutnya, Kota Pahlawan ini memang memiliki tujuannya yang sama yakni memberikan kesejahteraan para disabilitas.

 "Senang sekali Pak Armuji memang sudah punya inisiatif sebelum kami datang sendiri ke sini. Jadi dengan kata lain ya kami semua justru terbalik yang terinspirasi dari apa yang beliau lakukan,” pungkasnya.


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam memberikan vaksin Covid-19, kepada seluruh masyarakat semakin masif. 

Bahkan, saat ini vaksinasi sudah menyasar hingga tingkat pedagang Sentra Wisata Kuliner (SWK) di Kota Pahlawan.

Alhasil, berdasarkan data yang tercatat dari Dinas Kesehatan (Dinkes), rata-rata dalam sehari sedikitnya ada sekitar 20 ribu orang yang menerima vaksin.

Jumlah pemberian vaksinasi Covid secara kumulatif sejak kali pertama hingga per kemarin, Senin (26/4) mencapai 788.313 orang yang terdiri dari dosis satu dan dua. 

Dari angka itu, mereka berasal dari Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK), lanjut usia (lansia) serta pelayanan publik.

“Alhamdulillah karena pelayanan tidak hanya di puskesmas saja, tetapi kami juga lakukan jemput bola seperti salah satunya lansia yang berhalangan hadir,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Febria Rachmanita, Rabu (28/4).

Feny sapaan akrab Febria Rachmanita merinci 788.313 orang yang telah divaksin itu, terdiri 85.659 SDMK, kemudian lansia 311.153 lansia serta total pelayanan publik yang sudah mendapat vaksin yakni 391.501 orang. 

"Untuk pelayanan publik ada 18 instansi maupun lapisan masyarakat yang termasuk kategori pelayanan publik,” lanjut Feny.

Diantaranya, lanjut Feny, jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sudah divaksin 77.482 pegawai. Kemudian polisi berjumlah 15.432 orang. 

Lalu untuk jajaran TNI 25.834 TNI.  Berikutnya, tenaga pendidik guru SD, SMP tercatat 46.936 guru sudah disuntik. 

“Untuk dosen 19.543 orang. Selain itu, pedagang yang meliputi pasar, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan mal berjumlah 33.890 orang. Kalau untuk SWKnya sudah sekitar 700 orang,” urainya.

Tidak hanya itu, sasaran vaksinasi berikutnya ditujukan kepada Badan Usaha MIlik Daerah (BUMD) dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). 

Feny pun menghitung untuk jumlah jajaran BUMD yang telah mendapat vaksin adalah 4.076 orang. Sedangkan, untuk BUMN sebanyak 121.517 sasaran.

“Tokoh agama 11.233 tokoh, termasuk semua agama. Lanjut, pekerja media sudah divaksin berjumlah 2.104 pekerja. Para kader 16.89 orang, berikutnya atlet ada 2.174 orang, Sementara itu, pekerja pariwisata yang sudah divaksin ada 7.585 dan pegawai resto berjumlah 173 orang,” paparnya.

Di samping itu, Feny menambahkan, bagi pekerja transportasi publik yang telah menerima suntik vaksin yakni 906 orang. 

Sedangkan, untuk tokoh masyarakat meliputi RT,RW, LPMK berjumlah 4.654 jiwa yang menerima vaksin. 

“Terakhir pelayanan publik lainnya ada sekitar 710 orang. Tentunya kami terus maksimalkan secara bertahap vaksinasi-Covid-19,” pungkasnya.


Selasa, 27 April 2021


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji membuka gelaran Festival Ramadhan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) Surabaya 2021 di Lapangan Parkir Maspion Square, Jalan Ahmad Yani, Margorejo, Surabaya, Senin (26/4). 

Bazar pameran ini menjadi salah satu upaya pemulihan ekonomi UMKM di tengah pandemi Covid-19.

Dalam sambutannya, Wawali Surabaya, Armuji mengatakan, bahwa lokasi ini cukup strategis digunakan sebagai pameran atau bazar UMKM. 

Ia berharap, mal-mal yang lain dapat mencontoh Maspion Square dengan menyediakan tempat berjualan atau promosi bagi UMKM.

"Mudah mudahan mal-mal lainnya juga menyediakan tempat seperti ini. Karena untuk membantu UMKM mempromosikan produknya seperti dulu, baik melalui offline maupun online," kata Armudji.
 
Menurut Armudji, dari beberapa pameran bazar UMKM yang sudah dikunjunginya, mayoritas antusias masyarakat begitu tinggi. 

Baik itu penyelenggaran bazar UMKM yang digelar di tingkat RW, kelurahan maupun kecamatan.

"Kebetulan ini ada Asa Karya Indonesia yang mana mereka menginisiasi untuk bisa memberikan wadah terhadap UMKM pameran di Maspion Square. Saya kira tempatnya cukup layak, cukup baik untuk pameran, pengunjung pun juga bisa banyak," katanya.

Dengan masifnya bazar pameran yang digelar untuk UMKM, ia optimis ke depan perekonomian di Kota Surabaya akan segera bangkit kembali. 

Tentunya hal itu harus didukung pula dengan ketersediaan fasilitas dan tempat yang strategis untuk UMKM mempromosikan produknya.

"Harapan ke depannya untuk mal-mal lain bisa memberikan tempat gratis, dalam arti tidak dituntut biaya. Ini untuk membangkitkan perekonomian masyarakat. Ini bisa diedukasi dari tempat-tempat (lain) yang disediakan strategis seperti ini," pungkasnya.

Sebagai informasi, pameran bertajuk Festival Ramadhan UMKM Surabaya 2021 ini, digelar selama sembilan hari. Yakni, mulai tanggal 24 April - 2 Mei 2021 dengan diikuti sekitar 80 pelaku UMKM.


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Surabaya, menghadiri acara Peringatan Hari Otonomi Daerah (Otoda) XXV Tahun 2021, secara virtual dari lobby balai kota, Senin (26/4).

Peringatan Hari Otoda XXV Tahun 2021 tersebut, mengusung tema Bangun Semangat Kerja dan Tingkatkan Gotong-royong di Masa Pandemi Covid-19, untuk Masyarakat Sehat, Ekonomi Daerah Bangkit dan Indonesia Maju.

Menurut Wali Kota Eri Cahyadi beberapa poin penting yang disampaikan oleh Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia (RI), K.H. Ma’ruf Amin dan Menteri Dalam Negeri RI Tito Karnavian. 

Diantaranya yakni, terkait strategi dan inovasi pemerintah daerah (pemda), dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Kedua, diharapkan adanya reformasi birokrasi dalam memberikan pelayanan publik. Tujuannya supaya lebih efektif dan efisien, sehingga dampak itu dapat langsung dirasakan oleh masyarakat,” kata Wali Kota Eri usai acara.

Eri Cahyadi menjelaskan, sebenarnya di Kota Pahlawan reformasi birokrasi tersebut terus berkembang dan dimaksimalkan. 

Dia juga menceritakan, beberapa waktu lalu, orang nomor satu di Kota Pahlawan itu telah mengeluarkan terobosan terbaru. 

Terobosan itu berupa pelayanan administrasi kepedudukan yang terintergrasi. 

Dari program yang bersinergi dengan Pengadilan Negeri (PN) itu, setidaknya ada 18 pelayanan yang dapat terselesaikan cukup di tingkat kelurahan atau kecamatan.

“Salah satunya ketika akan melakukan perubahan nama pada akta kelahiran. Itu hanya perlu sekali sidang. Kalau dulu memang dibutuhkan beberapa kali sidang di PN, sehingga ini lebih efektif dan efisien untuk warga,” ungkapnya.

Di momen itu, Eri Cahyadi memastikan terus berupaya semaksmial mungkin memberikan pelayanan yang terbaik bagi warganya. 

Bahkan, dia mengungkapkan akan terus menciptakan terobosan lainnya demi kesejahteraan dan kemaslahatan hidup warga. 

“Sehingga apa yang disampaikan bapak Mendagri bisa kita wujudkan. Intinya, semua yang kita lakukan ini bisa bermanfaat untuk masyarakat,” jelasnya.

Sementara itu, Wapres RI K.H. Ma'ruf Amin menyampaikan apresiasi kepada jajaran Kemendagri, Kepala Daerah serta seluruh rakyat Indonesia atas keberhasilan pelaksanaan Pilkada 9 Desember 2020 lalu. 

Menurutnya, selain pelaksanaan Pilkada berjalan lancar, partisipasi dari masyarakat pun juga dinilai tinggi.

"Tentunya juga melalui kepatuhan protokol kesehatan (prokes) yang ketat dan tidak berpotensi menimbulkan konflik," kata Wapres RI K.H. Ma'ruf Amin.

Di momen itu, Ma'ruf Amin juga berpesan kepada seluruh kepala daerah untuk turut mensukseskan program nasional yakni vaksinasi Covid-19. 

“Sekali lagi saya berharap pemda untuk selalu berinovasi meningkatkan pelayanan publik dan penegakan prokes serta mensukseskan vaksinasi COVID-19," pungkasnya.


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Meskipun masih masa pandemi Covid-19 dan banyak anggaran yang direfocusing, namun Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tetap mengerjakan beberapa proyek yang bisa digarap secara swakelola atau digarap sendiri tanpa melalui lelang seperti biasanya. 

Salah satu yang terus dilanjutkan pengerjaannya adalah pembangunan dua bozem, yaitu Bozem Tubanan dan Bozem Telaga Manukan.

“Akibat refocusing anggaran, memang ada beberapa proyek yang harus ditunda. Namun, proyek yang bisa dikerjakan secara swakelola atau dikerjakan sendiri oleh Satgas PU, maka kami lanjutkan, termasuk yang kami lanjutkan adalah dua bozem, yaitu di Tubanan dan Telaga Manukan,” kata Erna Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan Erna Purnawati, Selasa (27/4).

Menurut Erna, dua pembangunan bozem ini merupakan tindaklanjut sidak Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di awal-awal menjabat Wali Kota Surabaya. 

Kala itu, ia mencoba menelusuri beberapa saluran yang menyebabkan genangan di wilayah Kantor Imigrasi Kelas 1 Tanjung Perak dan sekitarnya.

“Ternyata saat itu ada tanah luas yang bisa dijadikan bozem, sehingga Pak Wali Kota langsung meminta kami untuk membuat bozem di dua tempat yang berbeda. Kalau dua bozem ini sudah jadi, maka airnya tidak akan bersatu lagi di depan Imigrasi, sehingga genangan di wilayah Imigrasi itu bisa diantisipasi,” tegasnya.

Ia memastikan, pembangunan dua bozem itu terus dilakukan pengerukan oleh Satgas Dinas PU Bina Marga dan Pematusan. Rencananya, Bozem Tubanan itu luasnya 3 hektar dan Bozem Telaga Manukan luasnya sekitar 1 hektar. 

“Kalau kedalamannya semuanya hampir sama, yaitu 3 meter kubik, karena khawatir kalau terlalu dalam, khawatir ada apa-apa,” ujarnya.

Selama ini, lanjut dia, Pemkot Surabaya sudah membangun bozem sebanyak 72, sehingga kalau ditambah dua bozem lagi pada tahun ini, berarti total bozem di Surabaya menjadi 74 bozem. Volume masing-masing bozem itu berbeda-beda, tergantung ketersediaan lahan. 

“Kalau yang 72 bozem itu total luasannya mencapai 147,5 hektar dengan total volume mencapai 6.164.889 meter kubik,” tegasnya.

Erna mengaku saat ini masyarakat sudah semakin sadar akan pentingnya bozem untuk menampung air pada saat hujan deras. 

Makanya, semakin banyak warga mengusulkan dan meminta supaya daerahnya dibangun bozem. 

Padahal, dulu banyak warga yang menolak pembangunan bozem itu karena berbagai alasan, termasuk alasan pembebasan tanah.

“Kalau sekarang sudah banyak yang sadar fungsi bozem. Malah sekarang ada warga yang meminta untuk dibuatkan jembatan dan gazebo di tengah-tengah bozem itu, sehingga bisa dijadikan tempat untuk memancing,” imbuhnya.

Ia juga memastikan bahwa pembangunan bozem di berbagai titik di Kota Surabaya ini untuk mengantisipasi terjadinya global warming yang sudah mulai dirasakan di belahan dunia, mulai dari banjir dimana-mana hingga bencana kekeringan. 

“Namun, yang paling utama memang untuk antisipasi banjir, karena ini sangat membantu untuk menampung air,” pungkasnya.


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) terus mengembangkan sub layanan di dalam aplikasi WargaKu. 

Selain pengaduan, kini di dalam platform tersebut juga dilengkapi sub aplikasi perizinan. 

Hingga saat ini, tercatat sebanyak 2.369 total pengaduan yang masuk melalui aplikasi tersebut.

Pada prinsipnya aplikasi WargaKu merupakan sebuah dashboard besar. Nah, di dalam dashboard tersebut berisi dengan sub-sub aplikasi atau fitur menu layanan untuk masyarakat.

"Seperti keluhan itu subdomain (fitur) dari aplikasi WargaKu, itu tentang pengaduan. Nah, sekarang kita tambah tentang perizinan, kependudukan dan layanan kesehatan," kata Kepala Dinkominfo Kota Surabaya, M Fikser saat ditemui di kantornya, Selasa (27/4).

Bahkan, kata Fikser, dalam waktu dekat pihaknya juga berencana menambah beberapa sub baru di dalam aplikasi WargaKu. 

Fitur atau sub yang sedang disiapkan saat ini berupa layanan pendidikan, informasi terkait MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah) hingga Kampung Tangguh. 

"Jadi masih kami siapkan itu masih proses. Seperti Kampung Tangguh, MBR, terus layanan informasi lain," jelasnya.

Menurut Fikser, dengan tersedianya beberapa sub aplikasi, masyarakat tak perlu repot membuka komputer jika ingin mengakses layanan lain di pemkot. 

Sebab, dengan melalui aplikasi WargaKu, masyarakat juga bisa mengajukan perizinan yang sudah terkoneksi ke dalam laman website Surabaya Single Window (SSW).

"Jadi orang ingin mengajukan perizinan, dia cukup menggunakan aplikasi WargaKu. Begitu dia mengajukan perizinan ternyata prosesnya lama, dia juga bisa melaporkan keluhannya itu ke layanan pengaduan," terangnya.

Tak hanya fitur layanan perizinan yang telah terkoneksi dengan laman website SSW. Namun, kata Fikser, fitur kependudukan juga telah terkoneksi dengan laman di layanan Klampid Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Surabaya.

"Kemudian fitur kesehatan, itu juga terkoneksi dengan laman E-health. Jadi dia mau mendaftar untuk mendapat layanan ke rumah sakit atau puskesmas juga bisa melalui aplikasi WargaKu," paparnya.

Data Dinkominfo Surabaya mencatat, sejak dirilis pada Senin (22/3) hingga Selasa (27/4) pukul 13.00 WIB, sebanyak 2.369 total pengaduan yang telah masuk melalui aplikasi WargaKu. 

Dari total pengaduan tersebut, 2.171 di antaranya sudah selesai ditindaklanjut dan ditutup instansi. Sedangkan 198 sisanya, dalam beberapa kategori status pengaduan. 

Dengan rincian, pengaduan baru belum ditanggapi hingga pukul 13.00 WIB ada 14, sudah ditanggapi dan sedang ditindaklanjuti 125 dan sebanyak 59 pengaduan sudah ditanggapi dan ditindaklanjuti oleh instansi.

Sementara itu, dari ribuan pengaduan yang diterima pemkot, ada 10 topik tertinggi yang terakumulasi di Dinkominfo Surabaya. 

Yakni, terkait bantuan sosial (bansos), lowongan pekerjaan, jalan rusak atau berlubang, MBR, KTP elektronik, bantuan UMKM, vaksinasi, PJU padam, BPJS PBI dan layanan PDAM.

Mantan Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya ini menyatakan, bahwa pengembangan aplikasi WargaKu ini berawal dari inovasi yang digagas Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi. 

Melalui aplikasi WargaKu, wali kota ingin melibatkan masyarakat dalam masalah pembangunan kota. 

"Sebab, Pemkot Surabaya tidak bisa bekerja sendiri dalam membangun kota. Untuk itu, perlu peran serta masyarakat," kata Fikser.

Hingga saat ini, Fikser menyebut, tak hanya ribuan pengaduan yang telah diterima Pemkot Surabaya melalui aplikasi WargaKu. Bahkan, warga yang telah memiliki akun di aplikasi ini jumlahnya mencapai 7.200 pendaftar.

"Saat ini kita juga sedang siapkan aplikasi namanya Layani WargaKu. Nah, ini khusus untuk aparat atau petugas. Isinya nanti untuk memantau terkait MBR, wilayah banjir, hingga PKL (Pedagang Kaki Lima). Ini yang sedang kita kerjakan," pungkasnya.


KABARPROGRESIF.COM: (Papua) Kontak tembak terjadi antara kelompok kriminal bersenjata (KKB) dengan Satuan Tugas Nemangkawi, di sebuah desa di Ilaga, Papua, Selasa (27/4/2021).

Dalam baku tembak tersebut, 5 KKB dikabarkan tewas. Informasi yang diperoleh Okezone, baku tembak terjadi saat Satgas Nemangkawi melakukan operasi rutin mengejar KKB di desa tersebut.

Sementara itu, pihak TNI masih mencari informasi peristiwa baku tembak tersebut. Kapendam Cendrawasih Letnan Kolonel Arm Reza Nur Patria menyatakan, pihaknya sedang melakukan pengecekan dan pengumpulan informasi di lapangan.

Sebelumnya, Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (Kabinda), Brigadir Jenderal TNI I Gusti Putu Danny Nugraha Karya gugur tertembak oleh KKB di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak Papua, Minggu (25/4/2021).



KABARPROGRESIF.COM: (Papua) Seorang anggota Brimob gugur dalam kontak tembak dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kampung Mauberi, Kabupaten Puncak, Papua.

Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri mengatakan, proses evakuasi saat ini sedang berlangsung.

"Memang benar dalam kontak tembak Selasa, satu anggota Brimob yakni Bharada Komang meninggal, sedang dua lainnya terluka," kata Mathius Fakhiri, Selasa (27/4).

Fakhiri mengatakan baku tembak antara aparat keamanan TNI-Polri dengan KKB terjadi sekitar pukul 11.30 WIT, namun saat ini pengejaran masih berlangsung.

"Belum bisa dipastikan itu dari kelompok mana, karena anggota masih melakukan pengejaran dan sebagian melaksanakan evakuasi korban," ujar Fakhiri.

Dua anggota yang terluka yakni Bripka Muhammad Saifudin anggota Polres Mimika dan Ipda Anton anggota Brimob. 



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Jam buka mini market yang terlalu pagi disorot Komisi A DPRD Surabaya. Imam Syafi'i anggota Komisi A mengatakan, dimasa pandemi banyak mini market yang memanfaatkan kesempatan. 

”Sejak Pandemi Covid-19, mereka buka jam 5 pagi. Bahkan ada yang jam 4 Subuh sudah buka," terangnya.

Menurut Imam Syafi'i tindakan ini melanggar Perda Nomor 8 tahun 2014. Didalam Perda disebutkan aturan tentang jam operasional toko swalayan. 

Yaitu Senin sampai Jumat buka jam 08.00 dan tutup pada jam 21.00.

Untuk sabtu dan minggu buka jam 08.00 sampai 23.00. Sedangkan untuk hari besar keagamaan dan libur nasional  toko bisa buka jam 09.00 sampai jam 24.00.

Imam kembali mengatakan, kalau mereka dibiarkan buka subuh, bisa mematikan pasar tradisional. Karena saat itulah orang-orang biasa pergi ke pasar. 

"Perda ini sudah mengatur bagaimana pasar rakyat dan UMKM itu tumbuh seiring dengan pertumbuhan toko swalayan," ungkapnya.

Imam menjelaskan dasar dari Perda jam operasional mulai 08.00, adalah untuk memberi kesempatan masyarakat pergi ke pasar tradisional. 

Baru setelah itu berbelanja ke mini market atau toko swalayan.

”Kalau seperti ini, apa fungsi peraturan itu kok malah mematikan. Apalagi saat ini masa-masa pandemi Covid-19, pasar-pasar rakyat susah,” ungkapnya.

Politisi Partai NasDem ini menghimbau hal ini Dinas perdagangan dan Satpol PP Kota Surabaya tidak diam atas pelanggaran ijin yang sudah dilakukan secara masif ini.

”Kalau betul-betul ingin melindungi pasar rakyat, ya minimarket harus ditertibkan,” tegasnya.

Imam menegaskan kalau kondisi ini terus terjadi, dirinya akan mengusulkan supaya Komisi memanggil para stake holder. 

"Kalau memang diperlukan, kami akan mengusulkan pencabutan ijin karena terus menerus melakukan pelanggaran,” pungkasnya.



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Meskipun masih masa pandemi Covid-19 dan banyak anggaran yang direfocusing, namun Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tetap mengerjakan beberapa proyek yang bisa digarap secara swakelola atau digarap sendiri tanpa melalui lelang seperti biasanya. 

Salah satu yang terus dilanjutkan pengerjaannya adalah pembangunan dua bozem, yaitu Bozem Tubanan dan Bozem Telaga Manukan.

“Akibat refocusing anggaran, memang ada beberapa proyek yang harus ditunda. Namun, proyek yang bisa dikerjakan secara swakelola atau dikerjakan sendiri oleh Satgas PU, maka kami lanjutkan, termasuk yang kami lanjutkan adalah dua bozem, yaitu di Tubanan dan Telaga Manukan,” kata Erna Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan Erna Purnawati, Selasa (27/4).

Menurut Erna, dua pembangunan bozem ini merupakan tindaklanjut sidak Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di awal-awal menjabat Wali Kota Surabaya. 

Kala itu, ia mencoba menelusuri beberapa saluran yang menyebabkan genangan di wilayah Kantor Imigrasi Kelas 1 Tanjung Perak dan sekitarnya.

“Ternyata saat itu ada tanah luas yang bisa dijadikan bozem, sehingga Pak Wali Kota langsung meminta kami untuk membuat bozem di dua tempat yang berbeda. Kalau dua bozem ini sudah jadi, maka airnya tidak akan bersatu lagi di depan Imigrasi, sehingga genangan di wilayah Imigrasi itu bisa diantisipasi,” tegasnya.

Ia memastikan, pembangunan dua bozem itu terus dilakukan pengerukan oleh Satgas Dinas PU Bina Marga dan Pematusan. Rencananya, Bozem Tubanan itu luasnya 3 hektar dan Bozem Telaga Manukan luasnya sekitar 1 hektar. 

“Kalau kedalamannya semuanya hampir sama, yaitu 3 meter kubik, karena khawatir kalau terlalu dalam, khawatir ada apa-apa,” ujarnya.

Selama ini, lanjut dia, Pemkot Surabaya sudah membangun bozem sebanyak 72, sehingga kalau ditambah dua bozem lagi pada tahun ini, berarti total bozem di Surabaya menjadi 74 bozem. Volume masing-masing bozem itu berbeda-beda, tergantung ketersediaan lahan. 

“Kalau yang 72 bozem itu total luasannya mencapai 147,5 hektar dengan total volume mencapai 6.164.889 meter kubik,” tegasnya.

Erna mengaku saat ini masyarakat sudah semakin sadar akan pentingnya bozem untuk menampung air pada saat hujan deras. 

Makanya, semakin banyak warga mengusulkan dan meminta supaya daerahnya dibangun bozem. 

Padahal, dulu banyak warga yang menolak pembangunan bozem itu karena berbagai alasan, termasuk alasan pembebasan tanah.

“Kalau sekarang sudah banyak yang sadar fungsi bozem. Malah sekarang ada warga yang meminta untuk dibuatkan jembatan dan gazebo di tengah-tengah bozem itu, sehingga bisa dijadikan tempat untuk memancing,” imbuhnya.

Ia juga memastikan bahwa pembangunan bozem di berbagai titik di Kota Surabaya ini untuk mengantisipasi terjadinya global warming yang sudah mulai dirasakan di belahan dunia, mulai dari banjir dimana-mana hingga bencana kekeringan. 

“Namun, yang paling utama memang untuk antisipasi banjir, karena ini sangat membantu untuk menampung air,” pungkasnya.

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive