Minggu, 02 Mei 2021


KABARPROGREDIF.COM: (Lamongan) Langkah penyekatan mulai digencarkan oleh pihak Forkopimda Lamongan menjelang Idul Fitri mendatang.

Penyekatan itu, dikhususkan bagi para Pekerja Migran Indonesia yang di dominasi dari Malaysia dan Singapura.

“Hari pertama ada 7 PMI, hari kedua 16 PMI asal Malaysia dan Singapura. Sekarang dalam proses karantina di Rusunawa Pemkab Lamongan. Mereka tiba menumpang mini bus,” kata Dandim 0812/Lamongan, Letkol Inf Sidik Wiyono, Minggu, (2/5).

Sebelum memasuki proses karantina, beberapa tahapan wajib dilalui oleh PMI, diantaranya pengecekan kesehatan hingga suhu tubuh. 

“Kita lakukan penyemprotan disinfektan juga,” imbuh Dandim.

Ia menyebut jika pekerja Migran itu berasal dari beberapa Kecamatan di Lamongan. Selain Solokuro, pekerja itu juga berasal dari kecamatan Glagah, Laren dan Brondong. (dim 0812/Lamongan)




KABARPROGRESIF.COM: (Jakarta) Vokalis Deadsquad, Daniel Mardhany ditangkap polisi terkait dugaan kepemilikan narkoba di kawasan Pamulang, Tangerang Selatan.

Informasi itu dibenarkan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus. Dia mengatakan, Daniel ditangkap pada Sabtu (1/5).

"Yang bersangkutan saat ini masih dilakukan pemeriksaan," ujar Yusri, Minggu (2/5).

Menurutnya, penangkapan itu masih ditangani Polres Metro Jaya Jakarta Utara.

Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Guruh Arief Darmawan mengatakan bahwa Daniel diamankan usai kedapatan menggunakan ganja dan tembakau sintetis.

"Dia mengonsumsi ganja dan tembakau sintetis," ungkap Guruh

Guruh menjelaskan, dalam penangkapan itu tidak mendapatkan atau pun menemukan barang bukti lantaran sudah habis terpakai Daniel Mardhany.

Akan tetapi, Daniel dinyatakan positif narkoba usai menjalani tes urine.

"Tidak ada barang bukti, tapi tes urine," jelasnya.

Dari penangkapan itu, Polisi berhasil mengamankan barang bukti dua buah ponsel di kediamannya yang diduga sebagai alat komunikasi untuk memesan narkoba.

"Dua handphone itu, yaitu Iphone dan Vivo bersama simcard-nya, dan masih dalam pengembangan," tambahnya.

Daniel hingga kini masih dalam proses pemeriksaan lebih lanjut di Mapolres Metro Jakarta Utara.

Guruh berjanji pihaknya akan merilis kasus tersebut ke depan awak media jika sudah melakukan pemeriksan.


Sabtu, 01 Mei 2021


KABARPROGRESIF.COM: (Asahan) Tiga orang pelaku pemeras Kepala Desa diamankan aparat dari Unit Tipidkor Satreskrim Polres Asahan di kantor Kepala Desa Bunut Seberang, Jalan Keramik, Dusun III Kecamatan Pulau Bandring, Kabupaten Asahan pada Sabtu (1/5/2021).

Dalam menjalankan aksinya, ketiga pelaku itu mengaku sebagai wartawan, LSM, dan pengacara.

Pengungkapan kasus ini sendiri menurut Kasat Reskrim Polres Asahan, AKP Rahmadani berdasarkan laporan Kepala Desa Suka Dame Barat, Misgianto.

Dimana ia telah disurati oleh ketiga pelaku terkait dengan dugaan penyalahgunaan Anggaran Dana Desa tahun 2020 kepada 10 orang Kepala Desa di Kecamatan Pulo Bandring pada bulan April 2021.

Kemudian, melalui Kades Bunut Seberang para pelaku meminta agar digelar pertemuan dengan 10 orang Kepala Desa yang disebut dalam surat tersebut.

“Ketiga pelaku dengan menakut-nakuti akan melanjutkan temuan tersebut kepada pihak kepolisian dan kejaksaan,” kata AKP Rahmadani melalui keterangannya, Minggu (2/5/2021).

Lanjut, kata Rahmadani, diduga karena ketakutan, 10 orang Kades tersebut sepakat menyerahkan uang senilai Rp 3 juta sebagai uang panjar dari total Rp 10 juta yang diminta oleh para pelaku sebagai syarat untuk menghentikan temuan tersebut.

“Sekira pukul 12.30 Wib, petugas dari Unit Tipidkor Polres Asahan langsung menuju kantor Kepala Desa Bunut Seberang dan langsung mengamankan ketiga pelaku,” terangnya.

Dari tangan para pelaku, Polisi menyita sejumlah barang bukti, di antaranya 1 buah amplop yang berisi uang tunai Rp 3 juta, 2 buah kartu pengacara, sejumlah kartu identitas wartawan, 1 unit mobil Toyota Avanza dengan nopol BK 1592 AAD.

Kini para pelaku sudah digiring ke Polres Asahan untuk menjalani proses pemeriksaan.



KABARPROGRESIF.COM: (Jakarta) Kementerian Sosial (Kemensos) membekukan 21 juta data penerima batuan sosial (bansos) tunai covid-19. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meminta Kemensos segera mencari pengganti penerima bansos tersebut.

"Ketika 21 juta itu kemudian dinonaktifkan. Berartikan ada anggaran untuk 21 juta belum digunakan," kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata di Jakarta, Sabtu, 1 Mei 2021.

Alex mengatakan pemerintah telah menggelontorkan dana untuk 21 juta data yang ditidurkan Kemensos. Duit yang sudah dikeluarkan negara harus segera disalurkan ke orang lain yang membutuhkan.

"KPK selalu mendorong agar data masyarakat yang kurang mampu, miskin, itu ditunggalkan," ujar Alex.

Lembaga Antikorupsi menyarankan Kemensos menggunakan data lain dalam penyaluran bansos covid-19. Dia mencontohkan Kemensos bisa menggunakan data penerima keluarga harapan (PKH) atau data beras miskin (raskin) yang sudah dimiliki sebelumnya.

"Itu dipegang masing-masing Ditjen. Karena ada Direktorat Jenderal (Ditjen) PKH, ada Ditjen yang menyalurkan. Kita minta supaya itu disatukan. Karena itu tadi, ini jangan-jangan orangnya sama," tutur Alex.

KPK juga meminta Kemensos segera putar otak agar duit 21 juta data penerima yang sudah dikeluarkan negara tidak mandek. Uang itu diharapkan tidak diberikan ke orang yang sudah mendapatkan bantuan.

"Jangan sampai bantuan itu menjadi tumpang tindih dan tidak menutup kemungkinan ketika kalau ada data ganda penerimaannya juga ganda," ucap Alex.

Sebelumnya, Kemensos terus menyaring data penerima bansos tunai covid-19. Sebanyak 21 juta data penerima bansos tunai dibekukan Kemensos.

"Karena ada 21 juta yang kita tidurkan, kami meminta daerah-daerah untuk melakukan usulan tambahan untuk bisa kita tampung dan kita berikan bantuan," kata Menteri Sosial Tri Rismaharini di Jakarta, Sabtu, 1 Mei 2021.

Risma menjelaskan sebanyak 21 juta orang itu tercatat sebagai penerima ganda. Data mereka harus dibekukan agar penyaluran bansos tunai lebih akurat.



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Tak hanya Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) dan Jembatan Sawunggaling yang diresmikan oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan dihadiri Menteri Sosial Republik Indonesia (Mensos RI) Tri Rismaharini, Sabtu (1/5). 

Namun secara bersamaan pula, juga diresmikan Gedung Parkir di dalam TIJ.

Bangunan TIJ ini merupakan revitalisasi dari Terminal Joyoboyo yang dimaksudkan untuk memberikan pelayanan jasa angkutan. 

Baik sebagai tempat asal dan tujuan, maupun tempat tunggu penumpang angkutan.

Nah, usai diresmikan, TIJ ini mewadahi berbagai moda angkutan umum seperti bus kota, lyn, dan Suroboyo Bus. 

Gedung parkir dan TIJ, juga berfungsi sebagai tempat parkir untuk mengakomodir kendaraan yang parkir di terminal Joyoboyo dan sekitarnya.

"Gedung Parkir dan Terminal Intermoda Joyoboyo ini berdiri di atas lahan dengan luas sekitar 8669 meter persegi, dengan luas bangunan mencapai 34.624 meter persegi," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajad usai peresmian, Sabtu (1/5) malam.

Ia menjelaskan, bahwa Gedung Parkir dan TIJ ini kapasitasnya mewadahi untuk digunakan beragam jenis kendaraan. 

Dengan rincian, untuk kapasitas Parkir Mobil 363 SRP (Satuan Ruang Parkir), Parkir Motor 504 SRP, Parkir Sepeda 100 SRP, Slot Bus Pariwisata 8 SRP, Slot Bus Kota atau Suroboyo Bus 4 SRP, Slot Lyn 60 SRP, Drop-off Mobil pribadi atau Taxi 9 SRP. 

“TIJ ini juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk menunjang operasional terminal setinggi 5 lantai dan basement,” paparnya.

Bahkan, kata Irvan, untuk area indoor TIJ, juga dilengkapi dengan pendingin ruangan atau air conditioner (AC). 

Menariknya, Gedung Parkir dan TIJ juga dilengkapi dengan 100 Kios, 1 Ruang Laktasi, 1 Musala, 1 Zona Taman Bermain Lalu Lintas, serta 1 Ruang Kontrol (Ruang Pantau CCTV). 

“Terminal Intermoda dan Gedung Parkir Joyoboyo ini dirancang dengan konsep Green Building," terangnya.

Menurut Irvan, konsep Green Building yang dirancang ini bertujuan untuk menjadikan Terminal ramah lingkungan. 

Baik mulai tahap perencanaan, pembangunan, operasional serta pemeliharaan, diharapkan dapat mengurangi dampak lingkungan. 

Caranya yakni, dengan menciptakan ruang terbuka hijau serta memanfaatkan lahan dengan bijak. Sehingga dapat menciptakan kualitas udara yang baik dan nyaman untuk dikunjungi.

“Terminal Intermoda Joyoboyo saat ini sedang dalam proses mengikuti sertifikasi Silver dari Green Building Council Indonesia,” ungkapnya.

Untuk mewujudkan Green Building itu, Irvan menyatakan bahwa lahan terminal dilengkapi area terbuka hijau yang cukup dengan adanya area lanskap yang bebas dari struktur bangunan. 

Sedangkan fasad terminal, dikonsep dengan green facade dengan membuat tanaman vertikal untuk meningkatkan kualitas iklim mikro.

“Sedangkan efisiensi dan konservasi energi juga dihasilkan dengan masuknya cahaya alami yang cukup. Hal itu dibantu pula dengan penggunaan lampu hemat energi dan fitur hemat energi pada lift dan escalator,” paparnya.

Menurut Irvan, pembangunan Gedung Parkir dan TIJ ini juga memperhatikan konservasi air. Yakni, dengan cara mendaur ulang air bekas pakai (gray water) untuk kembali dipergunakan menyiram tanaman dan flushing toilet. 

Bahkan untuk manajemen lingkungan bangunan, pembuangan sampah dibedakan menjadi tiga jenis.

“Sehingga disediakan tiga jenis tempat sampah, yakni sampah basah, sampah kering, dan sampah bekas limbah kimia,” pungkasnya. 

Dalam peresmian itu, selain Mensos Tri Rismaharini sebagai undangan khusus dari Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

Tampak pula Wakil Wali Kota Surabaya, Armudji, Kajati Jatim M. Dhofir lalu jajaran Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Kota Surabaya diantaranya Danrem 084/Bhaskara Jaya Brigjen TNI Herman Hidayat Atmojo, Kajari Surabaya Anton Delianto, Kajari Tanjung Perak I Ketut Kasna Dedi, Perwakilan dari Polrestabes Surabaya, Kapolres Tanjung Perak Ganis Setyaningrum serta Ketua dan Wakil DPRD Surabaya dan jajaran Kepala OPD Pemkot Surabaya.


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menegaskan awal perencanaan pembangunan Jembatan Sawunggaling dan Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) memang dikhususkan untuk menggerakkan roda perekonomian UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah). 

Di samping itu bertujuan untuk mewadahi berbagai angkutan umum. 

"Ketika ini berjalan, memang pergerakannya untuk UMKM. Itu yang direncanakan sejak awal untuk menggerakkan ekonomi Kota Surabaya," kata Wali Kota Eri usai acara peresmian, Sabtu (1/5).

Di samping itu, kata Wali Kota Eri, pembangunan Jembatan Sawunggaling, TIJ dan Kebun Binatang Surabaya (KBS) ini juga saling terkoneksi satu sama lain. 

Nah, maka dari itu Wali Kota Eri berharap, masyarakat di sekitar dapat merasakan manfaat adanya pembangunan ini, khususnya dari segi peningkatan ekonomi.

"Setiap pembangunan di Surabaya, masyarakat di sekitar harus bisa merasakan manfaatnya. Adanya Sentra UMKM (di TIJ), masyarakat sekitar harus bisa merasakan," pungkasnya.

Seperti diketahui Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meresmikan Jembatan Sawunggaling dan Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) yang terkoneksi dengan Kebun Binatang Surabaya (KBS), Sabtu (1/5).

Kali ini peresmiannya juga dihadiri oleh Menteri Sosial Republik Indonesia (Mensos RI) Tri Rismaharini atau Risma.

Risma hadir sebagai undangan khusus sebab mantan Wali Kota perempuan di Surabaya itu merupakan penggagas berdirinya Jembatan Sawunggaling dan TIJ.

Selain Risma, tampak pula Wakil Wali Kota Surabaya, Armudji, Kajati Jatim M. Dhofir lalu jajaran Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Kota Surabaya diantaranya Danrem 084/Bhaskara Jaya Brigjen TNI Herman Hidayat Atmojo, Kajari Surabaya Anton Delianto, Kajari Tanjung Perak I Ketut Kasna Dedi, Perwakilan dari Polrestabes Surabaya, Kapolres Tanjung Perak Ganis Setyaningrum serta Ketua dan Wakil DPRD Surabaya dan jajaran Kepala OPD Pemkot Surabaya.


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Peresmian Jembatan Sawunggaling dan Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan dihadiri oleh Menteri Sosial (Mensos) RI Tri Rismaharini atau Risma, Sabtu (1/5).

Ternyata bertujuan untuk mendukung transportasi yang masuk TIJ. Selain itu pula untuk mendukung peningkatan jumlah pengunjung di Kebun Binatang Surabaya (KBS).

Bahkan jembatan ini memiliki panjang sekitar 136 meter sedangkan untuk lebar Jembatan mencapai sekitar 17 meter dan Lebar Badan Jalan sekitar 7 meter itu akan menjadi ikon baru Kota Surabaya.

"Jembatan Sawunggaling saat ini telah menjadi ikon baru Kota Surabaya yang juga sebagai salah satu cara untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Surabaya melalui jalan wisata," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajad, Sabtu (1/5).

Irvan menjelaskan jembatan yang menghubungkan ruas Frontage Wonokromo dengan Jalan Gunung Sari itu memiliki kwalitas bahan yang sesuai dengan standar yang sudah ditentukan.

"Kemudian, struktur utama pada bentang di atas sungai menggunakan beton precast berupa voided slab yang terbagi dalam 3 bentang, yakni 24 meter, 18 meter dan 16 meter. Sedangkan pada bentang di atas tanah, menggunakan full slab," jelasnya.

Kemudian untuk bangunan pelengkap, Irvan menyebut, pilon jembatan dengan tinggi sekitar 20 meter dilengkapi dengan tangga untuk naik ke mezzanine. 

Lalu, dilengkapi pula dengan Big tree lamp dengan tinggi 6 meter yang dapat menyala berwarna-warni lengkap dengan running text.

"Dilengkapi juga dengan dancing fountain atau air mancur yang bergerak seirama dengan lagu yang diputar. Sedangkan Railling Jembatan, menggunakan kaca tempered yang ditempeli stiker dan lampu hias," pungkasnya.

Dalam peresmian itu, selain Mensos Tri Rismaharini sebagai undangan khusus dari Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

Tampak pula Wakil Wali Kota Surabaya, Armudji, Kajati Jatim M. Dhofir lalu jajaran Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Kota Surabaya diantaranya Danrem 084/Bhaskara Jaya Brigjen TNI Herman Hidayat Atmojo, Kajari Surabaya Anton Delianto, Kajari Tanjung Perak I Ketut Kasna Dedi, Kapolres Tanjung Perak Ganis Setyaningrum serta Ketua dan Wakil DPRD Surabaya dan jajaran Kepala OPD Pemkot Surabaya.


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Menteri Sosial Republik Indonesia (Mensos RI) Tri Rismaharini alias Risma mengaku berterima kasih karena diundang secara khusus dalam peresmian Jembatan Sawunggaling dan Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) yang terkoneksi dengan Kebun Binatang Surabaya (KBS), Sabtu (1/5).

Menurutnya, konsep jembatan ini sebetulnya adalah untuk penanganan masalah intermoda. Artinya, bertujuan untuk memadukan moda transportasi di Kota Surabaya.

"Dulu memang rencananya juga ada trek, dan kemudian ketemu di lantai dua dan kemudian ketemu dengan bus. Sehingga kalau warga beralih (moda transportasi) itu memudahkan pergerakan," kata Mensos saat mengawali sambutan, Sabtu (1/5).

Di samping itu, kata Mensos Risma, selain jembatan ini untuk membantu frontage road, juga mendukung akses parkir di TIJ dan kendaraan yang menuju arah Surabaya Barat. 

"Terminalnya memang konsepnya untuk antarmoda, jadi ada trem, ada bus dan ada angkot. Menghubungkan warga bisa menyeberang dari sini," ujarnya.

Saat dia menjabat Wali Kota Surabaya, ide awal gagasan Jembatan Sawunggaling dan TIJ ini memang terkoneksi dengan KBS. 

Hal itu bertujuan untuk mendukung akses parkir pengunjung dan wisatawan di KBS. Sehingga diharapkan pula saat hari libur atau akhir pekan kemacetan di area KBS bisa berkurang.

"Kami berharap parkir pengunjung KBS bisa parkir di sini. Kenapa? Supaya KBS bisa lebih luas, karena lahannya tidak terkurangi parkir. Ternyata kemarin, dari beberapa di titik hari-hari tertentu lebaran itu sampai meluber sepeda motor sehingga kemudian mereka parkir di jalan," pungkasnya.

Dalam peresmian itu, selain Mensos Tri Rismaharini sebagai undangan khusus dari Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

Tampak pula Wakil Wali Kota Surabaya, Armudji, Kajati Jatim M. Dhofir lalu jajaran Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Kota Surabaya diantaranya Danrem 084/Bhaskara Jaya Brigjen TNI Herman Hidayat Atmojo, Kajari Surabaya Anton Delianto, Kajari Tanjung Perak I Ketut Kasna Dedi, Kapolres Tanjung Perak Ganis Setyaningrum serta Ketua dan Wakil DPRD Surabaya dan jajaran Kepala OPD Pemkot Surabaya.



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi meresmikan Jembatan Sawunggaling dan Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) yang terkoneksi dengan Kebun Binatang Surabaya (KBS), Sabtu (1/5). 

Kali ini peresmiannya dihadiri oleh Menteri Sosial (Mensos) RI Tri Rismaharini atau Risma.

Risma hadir sebagai undangan khusus sebab mantan Wali Kota perempuan di Surabaya itu merupakan penggagas berdirinya Jembatan Sawunggaling dan TIJ.

Selain Mensos Risma, tampak pula Wakil Wali Kota Surabaya, Armudji, Kajati Jatim M. Dhofir lalu jajaran Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Kota Surabaya diantaranya Danrem 084/Bhaskara Jaya Brigjen TNI Herman Hidayat Atmojo, Kajari Surabaya Anton Delianto, Kajari Tanjung Perak I Ketut Kasna Dedi, Kapolres Tanjung Perak Ganis Setyaningrum serta Ketua dan Wakil DPRD Surabaya dan jajaran Kepala OPD Pemkot Surabaya.

Jembatan Sawunggaling ini menghubungkan frontage road sisi barat Jalan Raya Wonokromo dengan Jalan Gunungsari. 

Bahkan berdirinya Jembatan Sawunggaling terkoneksi dengan TIJ dan KBS.

"Alhamdulillah matur nuwun (terima kasih) Bu Risma bisa hadir dalam peresmian ini. Ke depan kami semua warga Surabaya akan melakukan yang lebih baik lagi. Karena tujuan kami adalah meneruskan kebaikan-kebaikan apa yang ada di Surabaya," kata Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi saat mengawali sambutan, Sabtu (1/5).

Wali Kota Eri menambahkan dengan terkoneksinya Jembatan Sawunggaling dan TIJ diharapkan ketika Covid-19 hilang di Surabaya, maka ke depan seluruh akses parkir yang ada di area KBS bisa diarahkan ke TIJ. 

"Sehingga saya berharap ke depan, ketika itu sudah terbangun semuanya maka pergerakan ekonomi Kota Surabaya, pergerakan UMKM-nya Kota Surabaya bisa terus bergerak. Terus bergerak menjadi pergerakan ekonomi yang hebat," ujarnya.

Ia juga berharap, area KBS bisa lebih nyaman digunakan warga Surabaya dan wisatawan yang datang. 

"Semoga dengan diresmikannya Jembatan Sawunggaling dan TIJ ini maka bisa bermanfaat buat warga Surabaya dan bisa meningkatkan UMKM-nya Kota Surabaya," pungkasnya.



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengajak masyarakat untuk ikut berpartisipasi bersama-sama ketika ada pembangunan masjid atau pondok pesantren (ponpes). 

Bagi dia, ketika Kota Surabaya dipenuhi dengan ponpes, maka pemimpin-pemimpin di masa yang akan datang adalah mereka yang mempunyai akhlaqul karimah.

"Ayo kita berlomba, kita bersama-sama ikut membangun, ikut berpartisipasi dalam pengembangan ajaran agama islam, baik melalui pembangunan masjid maupun pembangunan pondok," kata Wali Kota Eri saat menghadiri acara peletakan batu pertama pembangunan asrama santri tahfidz bersanad putri Ponpes Hidayatullah Surabaya, Sabtu (1/5) pagi.

Menurut dia, dengan semakin banyaknya pembangunan ponpes tahfidz di Surabaya, maka secara otomatis anak-anak dan keluarga akan memiliki akhlaqul karimah. 

Ia yakin hal itu yang bakal menjadi dasar pembentukan keluarga yang sakinah mawaddah warahmah.

"Sehingga tujuan kita bersama untuk membangun Surabaya menjadi kota yang Baldatun Thoyyibatun Wa Rabbhun Ghaffur, Insya Allah terwujud di Kota Surabaya," tuturnya.

Maka dari itu, mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini kembali mengajak masyarakat untuk berlomba-lomba menjadi bagian dari pembangunan ajaran-ajaran islam di Kota Pahlawan. 

Salah satunya dengan cara ikut memakmurkan Kota Surabaya dengan berdirinya masjid, pondok pesantren, hingga balai-balai RW yang penuh dengan kumandang Al-Qur'an.

"Saya berharap ayo kita berlomba-lomba dalam Fastabiqul Khoirot atau menuju kebaikan. Ini yang selalu ingin saya wujudkan di Kota Surabaya," pesan dia.

Bagi dia, tidak ada artinya Surabaya menjadi Kota Metropolitan. Tidak ada artinya Surabaya menjadi kota yang hebat dan terkenal di dunia kalau penerus-penerusnya tidak mempunyai akhlaqul Karimah. 

"Ini yang saya khawatirkan," kata dia.

Oleh sebab itu, ia juga berkeinginan ke depan ketika pandemi Covid-19 sudah hilang maka kegiatan Pondok Ramadan yang biasanya dilaksanakan di sekolah, dapat digelar di lingkup pondok pesantren. 

Keinginan inipun sebelumnya telah disampaikannya ke Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya.

"Karena itu kemarin saya ngomong ke Pak Kadis Pendidikan, Insya Allah kalau Covid-19 hilang, nanti agar kegiatan Pondok Ramadan tidak digelar di sekolah lagi. Tapi Pondok Ramadan SD-SMP di seluruh Surabaya agar belajarnya langsung masuk ke pondok-pondoknya," ungkap dia.

Dengan demikian, ia berharap, pendidikan agama islam yang diajarkan ke anak-anak itu bisa terserap masuk. 

Dan tentunya, anak-anak Surabaya bisa merasakan langsung ilmu agama dari ponpes.

"Bagaimana ketika di ponpes nanti ilmu agamanya terserap, meskipun hanya seminggu namun di situ ada rasa di hati yang melekat. Karena ketika pendidikan agama sejak dini telah ditanamkan, maka hingga dewasa akan terus melekat ke anak-anak," pungkasnya.



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Sejak adanya larangan mudik atau pengetatan perjalanan per tanggal 6 hingga 17 Mei 2021 ternyata berdampak serius pada sektor usaha angkutan seperti yang dialami PT. Dharma Lautan Utama (DLU).

Saat ini dengan adanya SE oleh gugus tugas dan diamanatkan Peraturan Menteri (PM) Perhubungan No 13 tahun 2021 tentang pengendalian transportasi laut di masa hari raya idul fitri 1442 H, arus kegiatan di penyeberangan PT. Dharma Lautan Utama (DLU) mengalami penurunan hingga 90 persen pada lebaran 2021 ini.

Kendati demikian untuk jenis angkutan barang tetap jalan, karena Pelayaran DLU tetap berkomitmen melayani masyarakat bidang distribusi logistik nasional. 

“Praktis Angkutan Lebaran ini hanya angkutan logistik yang tetap jalan dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat antar pulau di tanah air,” ujar Direktur Utama PT DLU, Erwin H Poedjono, Jum'at (30/4).

Menanggapai PM Perhubungan no 13 tahun 2021, Erwin menjelaskan, bahwa Sebetulnya masyarakat sudah mulai terbiasa hidup dengan kenormalan baru sebab situasi saat ini sudah terjadi tahun lalu. 

“Aturan pun juga ada, bahwa masyarakat yang akan bepergian harus memenuhi persyaratan pemeriksaan Sehingga tidak perlu lagi ada larangan yang akhirnya malah tidak terkontrol,” kata Erwin.

Dia mencontohkan, dengan adanya larangan Mudik maka ada upaya-tindakan bepergian dengan menggunakan akses yang lain untuk menghindari pemeriksaan di Pelabuhan, 

“kalau begini justru mempersulit kami sebagai operator. Sebab sterilisasi pelabuhan itu kan Domain nya pemerintah, masak kami ikut penjaga jangan sampai ada penumpang gelap kan jadi lucu, kami ini operator yang menyediahkan alat transportnya seperti di moda yang lain,” ungkapnya.

Sementara Owner PT. Dharma Lautan Utama Bambang Harjo menambahkan, mestinya pengetatan larangan mudik tidak diberlakukan untuk transportasinya. Tapi di Daerahnya (pengetatan,red). 

“Apalagi transportasi publik, yang harusnya tidak boleh berhenti harus jalan terus, tapi Pengetatannya di daerahnya,” pungkas Bambang Harjo. 



KABARPROGRESIF.COM: (Singkawang) Pangdam XII/Tpr, Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad memberikan pengarahan kepada para Prajurit Tamtama Abituren Dikmata PK TNI AD Gelombang II Tahun Anggaran 2019 bertempat di Aula Dodik Bela Negara Rindam XII/Tpr, Kota Singkawang, Jum'at (30/4/2021).

Pengarahan tersebut dilakukan dalam rangka pembekalan masuk Satpur dan Satbanpur jajaran Kodam XII/Tpr.

Turut hadir dalam pengarahan tersebut yakni, Danrindam XII/Tpr, Kolonel Inf Washington Simanjuntak, S. Hub. Int., Asintel Kasdam XII/Tpr, Aspers Kasdam XII/Tpr, Danpomdam XII/Tpr, Wadan Rindam XII/Tpr, Danbrigif 19/Kh, para Dansatdik Rindam XII/Tpr, para Danyon dan Dankikav 12/MDC.

Pangdam XII/Tpr dalam awal arahannya menyampaikan agar para Prajurit Tamtama memiliki sikap dan bermental baja yang selalu siap berjuang untuk membela Ibu Pertiwi.

Menjadi Prajurit TNI merupakan kebanggaan bagi diri sendiri maupun keluarga dan kesempatan itu juga, Pangdam XII/Tpr memberikan informasi tentang pengamanan tubuh khususnya prajurit TNI AD, bahwasanya pelanggaran prajurit saat ini kebanyakan melakukan tindakan yang salah dan negatif seperti kasus masalah depresi yang tidak terselesaikan dengan baik sehingga mengambil keputusan sendiri yang dapat merugikan pribadi maupun keluarga, terjerat hutang, desersi, narkoba, pencurian/perampokan dan Laka Lalin dan masih banyak lagi yang semua itu kadang dilatarbelakangi karena masalah pribadi dan keluarga yang tidak terselesaikan dengan baik.

“Diharapkan dengan penjelasan dan wawasan yang saya berikan, setiap Permasalahan yang ada dapat dilaporkan dan diatasi untuk mendapatkan jalan keluar terbaik sehingga permasalahan dapat terselesaikan dengan baik dan tidak merugikan diri sendiri dan satuan,” tegas Pangdam XII/Tpr.

Selanjutnya Panglima juga menyinggung masalah latihan Kodam XII/Tpr khususnya Latihan Batalyon Tim Pertempuran (YTP) yang akan dilaksanakan pada Minggu kedua Juli 2021 didaerah Batu raja-Lampung oleh Batalyon Infanteri Raider 641/Beruang Hitam dan berharap agar prajurit yang ditempatkan di Satpur maupun Banpur nantinya segera menyiapkan mental dan fisik, sehingga Prajurit khususnya Satpur dan Banpur Kodam XII/Tpr yang nantinya akan ikut melaksanakan latihan YTP  didaerah Batu raja-Lampung pada bulan Juli 2021 dapat melaksanakan tugas Latihan dengan baik dan dapat membawa nama baik Kodam XII/Tpr.

Dalam pengarahan lainnya, Pangdam XII/Tpr memberikan tentang wawasan tentang Disiplin."Disiplin adalah Nafas tentara.

“Seorang Prajurit TNI harus mempunyai sikap yang disiplin baik dalam waktu, tempat atau cara kerja sehingga dapat menunjukkan kebanggaan kalian sebagai prajurit TNI yang bertugas sebagai Garda terdepan pengawal NKRI dan siap menerima tugas apapun dari Komando Atas,” tegas Pangdam XII/Tpr.

Pangdam XII/Tpr menambahkan juga bahwa kesetiaan, loyalitas dan kehormatan harus tetap di jaga dimanapun prajurit bertugas, karena hal tersebut yang akan membesarkan diri sebagai prajurit TNI AD. Selalu tingkatkan kedisiplinan diri,  pelihara kemampuan fisik dan jaga kesegaran jasmani kalian, tetap selalu  berlatih dan terus serta mengutamakan selalu berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

“Semoga setiap kegiatan kita semua selalu mendapatkan kemudahan dan kelancaran,” pungkas Pangdam mengakhiri arahannya pada pengarahan kepada para Prajurit Tamtama Abituren Dikmata PK TNI AD Gelombang II Tahun Anggaran 2019 bertempat di Aula Dodik Bela Negara Rindam XII/Tpr.


Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive