Selasa, 04 Mei 2021


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Ribuan guru di Kota Surabaya, mulai dari jenjang SD dan SMP baik negeri dan swasta, mengikuti pengarahan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi secara daring melalui zoom meeting dan siaran langsung di Youtube Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Senin (5/03/2021). 

Pengarahan ini dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional tahun 2021 serta untuk meningkatkan mutu guru SD dan SMP di Kota Surabaya.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengaku tahu betul perjuangan guru dalam masa Pandemi Covid-19 ini sangatlah berat. 

Bagaimana daya dan upaya guru untuk menciptakan kader bangsa yang hebat tidak dilakukan melalui pembelajaran tatap muka, melainkan dalam jaringan (daring) atau online. 

Dengan begitu, kemampuan guru serta inovasi para guru sangat dibutuhkan dalam pendidikan di masa-masa sulit.

“Dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional, kita bisa serentak bergerak untuk mewujudkan merdeka belajar dan kita semua meniru Ki Hajar Dewantara, Ing Ngarsa Sung Tulada, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani. Ini yang dicontohkan oleh Ki Hajar Dewantara,” kata Wali Kota Eri, Senin (3/5).

Eri Cahyadi yakin, Kota Surabaya menjadi kota yang hebat, pendidikan menjadi kuat ketika seluruh stakeholder, terutama guru, menjadi garda depan dalam mewujudkan pendidikan yang maju di Kota Surabaya. 

“Saya berharap, sebagai guru menanamkan kepada anak didik bahwa pendidikan harus dicari terus, ilmu ini harus didapat, tidak pernah berhenti belajar,” tegasnya.

Para guru, lanjut Eri, juga tidak boleh tertinggal. Guru diharapkan memiliki kemampuan yang sama dengan peserta didik dibidang teknologi. 

Kalau tidak, peserta didik akan semakin tertinggal. Meskipun demikian, ia memahami ada sebagian yang malas belajar dengan teknologi. 

Namun, mau tidak mau, guru harus belajar untuk pengajaran ke anak didik. 

“Seperti yang sudah saya sampaikan tadi, belajar tidak pernah berhenti sampai napas terakhir, karena ilmu terus berkembang,” katanya.

Eri mengatakan, melihat data jumlah guru dan peserta didik jenjang SD dan SMP mulai setara antara sekolah negeri dan swasta. 

Hal ini yang diharapkan, karena sudah tidak ada perbedaan antara sekolah swasta dan negeri. 

Sehingga, pendidikan selama 9 tahun, anak didik di Kota Surabaya merasa nyaman untuk bersekolah di negeri atau swasta, tidak ada perbedaan kemampuan gurunya.

“Ketika ada pelatihan, insyaallah, di bawah kepemimpinan Pak Pomo (Kadispendik Kota Surabaya Supomo,red), akan dibagi rata. Tidak ada perbedaan. Perbandingan 50 persen 50 persen guru swasta dan negeri, saya yakin bisa dijalankan oleh Kadispendik, sehingga pemerataan bisa terwujud di Kota Surabaya,” jelasnya.

Ia meyakini, tidak mungkin pemerintah jalan sendiri, tidak mungkin pemerintah bisa mengentas kebodohan di Kota Surabaya kalau tidak bergandengan tangan dengan sekolah-sekolah swasta di Kota Surabaya. 

Sesuai dengan visi Pemkot Surabaya, Gotong Royong Menuju Surabaya Kota Dunia yang Maju, Humanis dan Berkelanjutan, tidak bisa lepas dari segi pendidikan.

“Ayo kita bangun Kota Surabaya dengan pendidikan yang kuat, pendidikan yang bermartabat, dengan pendidikan yang menjadi satu kekuatan utuh, tidak ada beda antara guru negeri dan swasta, bagaimana kita semua ini saling melengkapi satu sama lainnya,” pungkasnya.

Senin, 03 Mei 2021


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) II Laksda TNI I N.G. Sudihartawan sebagai orang nomor satu di Koarmada II, memimpin Apel Khusus yang diikuti Para Perwira, Bintara, Tamtama dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Koarmada II, bertempat Dermaga Madura Kormada II, Ujung Surabaya. Senin, (03/05/2021).

Dalam Amanatnya, Pangkoarmada II menyampaikan bahwa, apel khusus kali ini sengaja digelar dalam rangka akan selesainya masa tugas saya selaku Panglima Koarmada II, selama kurang lebih lima bulan 29 hari, yakni sejak tanggal 07 Oktober 2020 hingga tgl 05 Mei 2021. Dimana saya akan meyerahkan tugas, wewenang dan tangung jawab Jabatan melalui upacara serah terima jabatan yang akan di laksanakan di Jakarta.

Pangkoarmada II juga menyampaikan beberapa pesan kepada seluruh prajurit Koarmada II agar senantiasa dijadikan pedoman dalam pelaksanaan tugas Sehari-hari, yang pertama tingkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan YME sebagai landasan dalam setiap pelaksanaan tugas, pegang teguh dan amalkan Nilai-nilai luhur yang terkandung dalam trisila TNI AL, sapta marga dan sumpah Prajurit, plihara dan tingkatkan dedikasi dan loyalitas untuk memberi dukungan sepenuhnya kepada Panglima yang baru, pertahankan dan terus tingkatkan kesiapan Alutsista agar selalu siap untuk melksanakan tugas sesuai dengan fungsinya, tingkatkan pembinaan kemampuan melalui latihan secara bertingkat dalam rangka mewujudkan profesionalisme prajurit  dan tingkatkan Solidaritas antara satuan serta laksanakan kerja sama  yang baik dengan emua pihak dengan mengedepankan pola.” Tegas Laksda TNI I N.G. Sudihartawan.

Lebih lanjut, Pangkoarmada II juga mengingatkan kepada seluruh prajurit mako Koarmada II tetap menjaga solidaritas dan sinergitas baik antar satuan Koarmada  maupun dengan instansi TNI/Polri bina kerjasama seerat mungkin baik hubungan kedinasan maupun hubungan sosial di masyarakat. 

Bina hubungan keluarga, karena keharmonisan keluarga sangat mendukung keberhasilan pelaksanaan tugas dan bekerja keraslah dengan ikhlas agar hasil kerja yang didapatkan menjadi berkualitas.

Hadir dalam acara tersebut, Kaskoarmada II, Irkoarmada II, Kapoksahli Koarmada II, Danguspurla Koarmada II, Para Danlantamal jajaran Koarmada II, Asisten Pangkoarmada II, para Komandan Satuan jajaran Koarmada II, para Kasatker Koarmada II. (Dispen Koarmada II)



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Beberapa paket sembako dikemas oleh Bintara Pembina Desa atau Babinsa Koramil Pabean Cantian.

Ratusan paket sembako itu, ditujukan bagi warga yang kurang mampu di wilayah teritorial Koramil Pabean Cantian.

Bahkan, ada yang menarik pada pembagian sembako kali ini. Warga tak perlu lagi mengantri ke Makoramil. 

Beberapa Babinsa sengaja disebar di beberapa Kelurahan untuk membagikan paket sembako itu.

“Kita tidak ingin terjadi kerumunan. Kalau bisa, kita hindari terjadinya kerumunan. Jadi, Babinsa mendatangi rumah warga dan membagikan langsung sembako itu,” kata Danramil Pabean Cantian, Mayor Inf Heri Susanto, Senin, 03 Mei 2021 siang.

Selain membagikan sembako, para Babinsa tersebut juga diwajibkan untuk mensosialiasikan adanya larangan mudik dan patuh pada protokol kesehatan. 

Upaya itu, kata Mayor Heri, sebagai langkah lanjutan dari adanya himbauan yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah. 

“Terutama larangan mudik. Nah, ini harus dipatuhi oleh masyarakat. Tetep di rumah saja,” bebernya. (Kodim 0830/Surabaya Utara)



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa akan memberikan sebanyak 39 Unit sepeda motor kepada Tagana di Jatim. 

Bantuan sepeda motor ini diberikan sebagai bentuk dukungan penuh Pemprov Jatim untuk operasional Tagana di Jatim semakin lebih maksimal dalam tanggap penanggulangan bencana di Jatim.

“Tagana Luar biasa, dedikasinya luar biasa. Keiklasan teman-teman (Tagana,red) terbukti. Jadi setiap Tagana di kab/kota dan provinsi mendapatkan 1 unit sepeda motor untuk operasional,” ujar Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, saat memberikan sambutan acara buka bersama bersama anak yatim, Tagana dan TKSK di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Minggu (3/5).

Usai memberikan sambutan, Gubernur Jatim Khofifah menyempatkan foto bersama dengan para Tagana dan TKSK. 

Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur Alwi mengatakan, tahun ini akan mendapatkan kendaraan Operasional. 

“Pada Mei tahun ini rencananya Gubernur Jawa Timur Khofifah akan memberikan 39 unit kendaraan bermotor kepada Tagana,” ujarnya.

Dia menjelaskan, Tagana sendiri adalah relawan sosial atau Tenaga Kesejahteraan Sosial yang berasal dari masyarakat dan memiliki kepedulian serta aktif dalam penanggulangan bencana bidang perlindungan sosial.

Alwi menuturkan, jumlah tersebut sama seperti pada tahun lalu. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa juga memberikan 39 unit sepeda motor untuk Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) se Jatim sebagai kendaraan operasional.

Kendaraan bermotor tersebut dibagikan ke-masing-masing kabupaten/kota se Jatim mendapatkan sebuah sepeda motor plus untuk koordinator TKSK Jatim.

Ketua Koordinator Tim Tagana Dinsos Provinsi Jatim, Twiadi mengatakan, bahwa bantuan Tagana ada 39 unit kendaraan motor dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, masing - masing Kabupaten / Kota Koordinator ke Poskoan Tagana Kab/ kota disapu ada 38 Unit.

Namun untuk satu unit dioperasikan di posko Tagana prov jatim. 

“Jadi di Forum Koordinasi Tagana provinsi mendapatkan satu unit. Jadi total jumlahnya 39 unit kendaraan motor. Bantuan ini kemungkinan diberikan pada tanggal 4 Mei dan mula ada pemberkasan,” katanya.

Dia menjelaskan, Bantuan tersebut diberikan kepada tagana sebagai upaya untuk mempercepat dari kegiatan Tagana dalam penanggulangan bencana maupun membantu untuk penanganan masalah sosial lainnya. 

“Saat kejadian bencana memang banyak, sehingga motor untuk mobilitas sangat diperlukan untuk kegiatan lainnya. Selain itu, untuk memacu seluruh Tagana di Jatim yang ada sekitar  2000 Tagana tersebar di 38 kabupaten/ kota,” imbuh Twiadi.

Menurut Twiadi, bantuan tersebut merupahkan apresiasi yang luar biasa dari Gubernur Jatim untuk relawan Tagana yang notabenenya adalah spesifikasi dalam penanganan bencana. Sehingga keberadaan Tagana setiap ada bencana disitu ada Tagana.



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Direktorat Reserse Narkoba Polda Jawa Timur (Jatim) ambil bagian dalam pengungkapan 2,5 ton sabu yang diungkap Satgassus Merah Putih Polri belum lama ini.

Direktur Reserse Narkoba Polda Jatim Kombes Pol Hanny Hidayat yang ikut dalam pengungkapan kasus ini mengatakan, awalnya tim gabungan mendapat informasi terkait peredaran sabu jaringan internasional asal Pakistan yang akan dikirim melalui jalur laut ke wilayah Perairan Aceh, Sumatera.

Kemudian tim gabungan satgassus serta beberapa personel tim khusus Direktorat Reserse Narkoba Jatim melakukan penyelidikan ke wilayah Meulaboh, Aceh Barat dan berhasil menangkap 7 orang tersangka.

"Barang bukti yang kami amankan 43 bungkus besar dengan perhitungan kasar berat bruto 2,5 ton sabu atau kalau dirupiahkan mencapai Rp1,2 triliun," kata Hanny, Minggu (2/5/2021).

Menurut dia, barang haram tersebut sebelumnya diangkut dari sebuah kapal ikan tradisional yang disandarkan di Desa Pulo Tengah. Setelah itu disembunyikan di sebuah bak fiber di rumah yang berada di Lorong Kemakmuran Kecamatan Meureubo Aceh Barat. 

"Totalnya 2,5 ton sabu sebagaimana yang telah direles oleh Bapak Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo," ungkapnya. 

Mantan direktur kriminal khusus Polda Batam ini menegaskan tidak ada ampun dan tidak ada gigi mundur dalam pemberantasan narkoba ini. 

Kata dia, masih banyak anggota yang punya integritas dan komitmen dalam pemberantasan narkoba.

"Kita akan bersih-bersih baik di lingkungan kita sendiri. Kasus yang terjadi di Polrestabes Surabaya hanya oknum. Bagi yang terlibat kami usulkan ke pimpinan untuk di pecat dan di pidana seberat-beratnya," harap Hanny.



KABARPROGRESIF.COM: (Tanah Laut) Anggota DPRD Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, berinisial SY (25) ditangkap karena kasus penyalahgunaan narkoba jenis sabu, Sabtu (1/5/2021).

Bagi anggota DPRD Kabupaten Tanah Laut itu, penangkapan itu merupakan yang kedua kalinya kasus yang sama.

Kepala Subdirektorat I Direktorat Reserse Narkoba Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan, Meilki Bharata, mengatakan penangkapan SY berawal dari pengembangan terhadap pelaku lainnya yang telah diamankan polisi berinisial DV (27).

Saat itu, DV yang diketahui sebagai kurir narkoba diamankan polisi karena kedapatan membawa barang haram tersebut.

Saat dilakukan pemeriksaan, DV mengaku mendapatkan barang terlarang itu dari SY. Menindaklanjuti informasi tersebut, polisi langsung memburu SY.

Pada Sabtu (1/5/2021), SY bersama tiga temannya diringkus aparat kepolisian.

"Ya benar, kami telah mengamankan mereka," katanya. Saat menangkap SY, petugas mengamankan barang bukti sabu seberat 1,8 gram. Dalam penggeledahan di rumah SY, petugas juga menemukan alat isap sabu dan senjata tajam.

Untuk mengusut kasus itu, SY dan tiga rekannya langsung digelandang ke kantor polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka.

"Masih dalam pemeriksaan mendalam, sejauh mana keterlibatannya," ujar Meilki Bharata.

Meilki menambahkan, politikus muda tersebut sebelumnya juga pernah diamankan polisi karena kasus penyalahgunaan narkoba.

Saat itu, anggota DPRD tidak ditahan, tapi hanya direhabilitasi karena tidak terbukti terlibat memperdagangkan narkoba.



KABARPROGRESIF.COM: (Jakarta) Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPR RI, Saleh Partaonan Daulay menyoroti langkah Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini, yang melaporkan 21 juta data ganda penerima bantuan sosial (bansos) ke KPK.

Menurutnya, laporan yang disampaikan Risma itu menjadi bukti terbaru bahwa data kemiskinan memang masih bermasalah. Angkanya juga tidak tanggung-tanggung, hingga mencapai 21 Juta data ganda.

“Ini tidak bisa didiamkan. Betul datanya sudah ditidurkan. Tetapi proses pendataan sehingga bisa salah seperti itu harus diperiksa. Apakah dalam pemberian bansos sebelumnya ke-21 juta data itu masih menerima? Lalu, kenapa dengan mudah dilaporkan dan ditidurkan? Siapa penanggung jawab pendataannya?” kata Saleh dalam keterangannya, Minggu (2/5/2021).

Saleh menjelaskan, pada era Khofifah Indar Parawansa, sudah ada program satu pintu data kemiskinan. Yaitu, data yang diolah oleh Kemensos. Saat ini ada yang disebut data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS).

“Apa itu DTKS? Apa ini bukan bagian dari verifikasi data yang sudah divalidasi? Kenapa kok sekarang ada menteri baru yang menyebut ada 21 juta data yang salah?” tanya Saleh.

Mantan Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah itu menegaskan, persoalan kesalahan data semestinya tidak bisa begitu saja dibiarkan. Pasalnya, ada banyak konsekuensinya. 

Termasuk akan banyak yang mempertanyakan data yang dipakai dalam pemberian bantuan sosial yang berjalan saat ini.

“Katakanlah, misalnya, pemberian bantuan PKH. Begitu juga pendataan bagi KIS atau BPJS Kesehatan dari data PBI, dan program bantuan sosial lainnya. Data mana yang dipakai? Apakah ini tidak menjadi bagian dari kesalahan data tersebut?” ujar Saleh.

Untuk itu, dia meminta Risma memaparkan uraian data tersebut secara rinci. “Termasuk relevansinya dengan program lainnya. Konsekuensinya bisa juga menyangkut anggaran APBN kita. Kalau salah data, maka penggunaan dan pemanfaatan APBN pun pasti tidak akurat,” pungkasnya.



KABARPROGRESIF.COM: (Kuansing) Kejaksaan Negeri (Kejari) Kuansing akan mengusut sampai tuntas kasus proyek tiga pilar di Kuantan Singingi pada tahun 2021.

Dalam kasus ini sudah terdapat beberapa orang saksi yang telah dimintai keterangan termasuk mantan Wakil Bupati Kuansing Zulkifli.

Tak hanya itu, saat ini juga dijadwalkan pemeriksaan pihak rekanan yang terlibat dalam Pembangunan pasar Modren. 

"Terus terang kami melihat judul proyeknya pembangunan Pasar Modren berbasis tradisional tapi tidak se Modren Judulnya," kta Kajari Kuansing Hadiman, Minggu (2/5).

Dikatakan Hadiman, mangkraknya pembangunan Gedung Universitas Islam Kuansing (UNIKS) dan Hotel Kuansing juga menyita perhatian pihak kejaksaan agar diusut sampai tuntas.

Karena anggaran untuk ketiga bangunan tersebut telah menguras APBD Kuansing mencapai ratusan miliar rupiah.

“Namun kenyataannya pembangunannya sampai sekarang tidak tuntas sehingga tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Ini akan kami selidiki, pokoknya tahun ini kami prioritaskan tuntas,” ucapnya lagi.

Sekedar diketahui, proyek tiga pilar itu meliputi pembangunan Pasar Tradisional Berbasis Moderen, Gedung Uniks dan Hotel Kuansing itu mulai dibangun pada tahun 2014 lalu.

Pada awal mula dibangun pasar tradisional tersebut dianggarkan sebsar Rp44 miliar. Proyek ini dilakukan oleh PT Gunakarya Nusantara sebagai pelaksana.

Sementara untuk pembangunan Uniks dianggarkan sekitar Rp51 miliar. Sedangkan pembangunan Hotel Kuansing sebesar Rp47 miliar.

"Saya komitmen, kami tidak tebang pilih siapa yang terlibat dalam 3 pilar akan berhadapan dengan kami sebagai penegak hukum. Bahwa koruptor adalah musuh bersama dan harus kita Brantas sampai ke akar akarnya," pungkasnya.



KABARPROGRESIF.COM: (Merbau) Team pemburu Opsnal Unit Reskrim Polsek Merbau berhasil melumpuhkan 4 terduga pelaku Tindak Pindana Kasus Pencurian.

Awalnya, dilumpuhkan 3 terduga pelaku Pencurian tersebut berdasarkan Laporan Polisi Nomor : LP / 09 / IV / 2021 / RIAU / RES. KEP. MERANTI / SEK.MERBAU, tanggal 29 April 2021. Yang dipimpin oleh Kanit Reskrim Polsek Merbau IPTU Benny A.Siregar SH,MH dan pihaknya juga berhasil mengamankan sejumlah Barang Bukti (BB) 1 buah Mesin Chainsaw Merk Pro quip warna kombinasi orange dan putih, dan 1 buah senapan angin berwarna coklat.

Pengungkapan kasus tersebut dibenarkan Kapolres Meranti AKBP Eko Wimpiyanto SIK melalui Kanit Reskrim Polsek Merbau IPTU Benny A.Siregar SH,MH kepada awak media, Minggu (2/5/2021).

“Benar kita berhasil melumpuhkan setidaknya 3 terduga pelaku pencurian yang di TKP didalam rumah korban Suryanto (65) jalan Sempurna RT 002/RW001 Dusun I desa Selat Akar, Kecamatan Tasik Putri Puyu,” kata Benny.

Ditambahkan Pria Berpangkat Dua Balok Kuning ini, Ketiga pelaku berinisial Au (36) warga RT. 001 / RW. 001 Desa Selat Akar Jo alias Jon (33) warga Selat Akar RT. 001 / RW. 001, dan Ua alias Atuan (40) warga RT. 001/ RW. 001 desa Selat Akar Kecamatan Tasik Putri Puyu dijerat Pasal 363 ayat (1) ke 3,4 dan 5 KUH Pidana.

“Kejadiannya tanggal 11 Febuari, sekitar pukul 22:00 WIB. Ini semua berkat kerjasama team dan masyarakat kepada Pihak kami sehingga terduga Pelaku berhasil kami Gulingkan,” jelasnya.

Disampaikan Kanit Reskrim, ketiga pelaku melakukan Aksinya pada Kamis 11 Februari 2021. Selanjutnya, pada pukul 13.00 WIB, ketika pelapor pulang kerumahnya di jalan sempurna RT.002 RW.001 Dusun I Desa Selat Akar Kecamatan Tasik Putri Puyu, pelapor melihat 1 buah Mesin Chainsaw dan 1 senapan angin warna coklag yang sebelumnya di ruang tamu sudah tidak ada atau hilang.

“Korban (Pelapor) mengecek keseluruh bagian rumah untuk mencari barang – barang tersebut, tetapi tidak menemukannya. Selanjutnya, pelapor memberitahukan kejadian tersebut kepada Agung (30) dan Ihing (65) (Saksi). atas kejadian itu, korban mengalami kerugian sebesar Rp. 7.000.000, dan membuat laporan ke Polsek Merbau,” ujarnya.

Sementara itu, dilumpuhkan ketiga terduga pelaku Pencurian tersebut berawal pada Sabtu tanggal 01 Mei 2021 sekira pukul 12.00 WIB, dirinya selaku Kanit Reskrim Polsek Merbau IPTU Benny A Siregar mendapat informasi bahwa para pelaku pencurian di sedang berada di jalan Kuala desa Selat Akar Kecamatan Tasik Putri Puyu.

“Saya menghubungi Kapolsek Merbau IPTU Saharuddin Pangaribuan SH atas Informasi tersebut, lalu team Pemburu Unit Reskrim yang saya pimpin langsung melakukan penyelidikan dan ternyata benar tim langsung mengamankan Au pada pukul 13:00 WIB dijalan Kuala Desa Selat Akar,” ujarnya.

Setelah diamankan terduga Pelaku Au, pelaku tersebut mengakuinya kalau dirinya telah melakukan pencurian dirumah Suryanto di jalan Sempurna RT.02 RW.01 Dusun 1 Desa Selat Akar, bersama Jo, Ua dan Akek (DPO).

“Kalau dua pelaku Jo, dan Ua berhasil ditangkap Jalan Kuala Desa Selat Akar. Tak sampai disitu, team Pemburu juga mengejar Akek (DPO) dirumahnya di jalan Kuala Desa Selat Akar. namun, DPO Akek tidak berada di rumahnya dan sejumkah tersangka langsung dibawa ke Polsek Merbau untuk proses lebih lanjut,” Pungkasnya.

Setelah berhasil mengamankan terduga 3 pelaku dan satu pelaku Menjadi Buron, Pihak team Pemburu Unit Reskrim Polsek Merbau berhasil melakukan Pengembangan dengan pelaku yang sama dan Kasus berbeda.

Dengan Dasar Laporan Polisi Nomor : LP / 10 / IV / 2021 / RIAU / RES. KEP. MERANTI / SEK.MERBAU, tanggal 29 April 2021.

Selanjutnya team Pemburu Unit Reskrim Polsek Merbau melakukan pengembangan kasus Pencurian Sarang Burung Walet milik Alibun alias Abun di Jalan Sempurna RT.002 RW.001 Dusun I Desa Selat Akar Kecamatan Tasik Putri Puyu.

“Ternyata setelah kami lakukan pengembangan dari hasil Interogasi pelaku lP Pertama, ternyata Mereka ada yang ikut melakukan aksinya di Pencurian Sarang Burung Walet dengan satu tersangka yang berhasil diamankan AE alias Apeng (30) warga RT. 001 / RW. 001 Desa Selat Akar Kecamatan Tasik Putri Puyu,” jelas Kanit Reskrim Polsek Merbau.

Dijelaskan Benny, atas ulah yang dilakukan (Pencurian Sarang Burung Walet) oleh AE alias Apeng dengan BB 1 buah linggis besi, dab 2 buah scrap besi bersama tersangka lainnya pada Sabtu, (20/03/2021) lalu Korban Alibun alias Abun mengalami kerugian sebesar Rp. 11.000.000 dan membuat laporan ke Polsek Merbau,” Bebernya.

Selanjutnya, disampaikan Kanit Reskrim Polsek Merbau dari dua Kasus ini, “Pihak kami (Team Pemburu Unit Reskrim Polsek Merbau) berhasil mengamankan 4 Tersangka dan satu Tersangka Akek dalam Kasus Pembobol Rumah masuk Dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) yang hingga saat ini masih diburu,” tutupnya.



KABARPROGRESIF.COM: (Riau) Kepolisian Daerah (Polda) Riau menetapkan dua orang tersangka dugaan kelalaian pengelolaan sampah di Kota Pekanbaru. 

Mereka adalah mantan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Pekanbaru Agus Pramono, dan mantan Kabid Pengelolaan Sampah Adil Putra.

Pengusutan perkara ini bermula pada Januari 2021 dimana Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Riau melakukan penyelidikan. Dua pekan berselang, status perkara ditingkatkan status ke tahap penyidikan.

Selanjutnya, penyidik melakukan pemeriksaan sejumlah saksi. Baik dari kalangan masyarakat, saksi ahli lingkungan hidup, saksi ahli pidana, ahli tata negara, ahli baku mutu lingkungan serta saksi lainnya.

"Kami sudah melakukan pemeriksaan saksi-saksi dalam perkara ini. Jumlahnya mencapai puluhan orang," ujar Direktur Reskrimum Polda Riau, Kombes Pol Teddy Ristiawan, pekan kemarin.

Saat penyidikan umum, Agus Pramono dan Adil Putra pernah menjalani pemeriksaan sebagai saksi. Teranyar keduanya diperiksa pada Rabu (28/4) kemarin.

Sehari berselang, penyidik melakukan gelar perkara. Hasilnya, penyidik sepakat menetapkan keduanya sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam perkara itu.

"Kami sudah lakukan gelar perkara. Akhirnya, kami sepakat meningkat status dua orang saksi menjadi tersangka. Tersangka itu berinisial AP (Agus Pramono, red) dan AP (Adil Putra, red)," sebut Kombes Pol Teddy.

Kendati menyandang status tersangka, dalam waktu dekat keduanya diyakini belum dilakukan penahanan. Pasalnya ancaman pidana dalam perkara itu di bawah 5 tahun.

Menurut Kombes Pol Teddy, Agus Pramono dan Adil Putra dijerat dengan Pasal 40 dan atau Pasal 41 Undang-undang (UU) Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah. Yakni, Pasal 40 ayat (1) ancamannya 4 tahun penjara dan denda Rp100 juta. Sedangkan Pasal 41 ayat (1) ancamannya 3 tahun penjara dan denda Rp100 juta.

"Untuk kedua tersangka tidak ditahan. Karena ancaman pidananya di bawah 5 tahun," tegas mantan Wadir Reserse Kriminal Khusus (Reskrimsus) Polda Lampung itu.

Keduanya, kata dia, akan kembali menjalani pemeriksaan. Pihaknya akan mengagendakan pemeriksaan keduanya dalam status sebagai tersangka.

"Dalam waktu dekat, kami akan melakukan pemeriksaan keduanya sebagai tersangka," pungkas Kombes Pol Teddy.

Dalam penanganan perkara ini, sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru telah diperiksa. Di antaranya, Wali Kota Pekanbaru, Firdaus, Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Muhammad Jamil, dan Asisten II Bidang Pembangunan dan Perekonomian Setdako Pekanbaru, Elsyabrina.

Lalu, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Pekanbaru, Syoffaizal, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan (Bappeda) Pekanbaru Ahmad, dan Kepala Bagian (Kabag) Pemberdayaan, Erna Junita.

Lalu, penyidik telah melakukan pemeriksaan terhadap belasan saksi dari masyarakat, Dinas LHK Pekanbaru, ahli pidana, saksi ahli hukum tata negara, dan saksi ahli keselamatan lalu lintas,

Agus Pramono sendirinya sebelumnya pernah diperiksa pada Senin (18/1) lalu. Selain Agus Pramono, di hari yang sama penyidik juga memeriksa enam saksi lainnya. Mereka merupakan oknum Aparatur Sipil Negera (ASN) di DLHK Kota Pekanbaru.

Pengusutan perkara ini, berawal adanya tumpukan sampah di sejumlah titik pada ruas jalan di Kota Bertuah. Kondisi tersebut, lantaran kontrak kerja PT Samhana Indah dan PT Godang Tua Jaya selaku pihak ketiga dalam jasa angkutan sampah, telah berakhir. 

Sehingga, sementara waktu pengangkutan sampah diambil alih Dinas LHK Pekanbaru.

Dalam masa transisi itu, Dinas LHK Pekanbaru melakukan pengangkutan sampah di 12 kecamatan, menjelang didapatinya pemenang lelang proyek tersebut. 

Namun, kinerjanya dinilai belum maksimal dikarenakan keterbatasan sarana dan prasarana.

Atas permasalahan ini, Polda Riau melakukan proses penyelidikan. Dalam tahap ini, telah memintai keterangan sebanyak 20 pihak terkait yang disinyalir mengetahui perkara tersebut. 

Kemudian, dilakukan gelar perkara untuk menentukan kelanjutan penanganan kasus tersebut. 

Hasilnya, status perkara ditingkatkan ke tahap penyidikan.



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta mengambil langkah tegas, memecat lima anggota polisi yang tertangkap sedang pesta sabu. 

Kelimanya dijatuhi sanksi berat berupa pemberhentian dengan tidak hormat (PDTH) dari anggota polisi.

Nico mengatakan, tidak ada alasan apa pun terhadap anggota polisi di Jatim yang terbukti terlibat narkoba. Sanksi tegas berupa pemecatan kepada siapa pun yang bersalah.

"Saya sangat menyesalkan ada anggota yang terlibat dalam narkoba. Kerja keras kita memberantas narkoba justru tercoreng oleh ulah oknum," kata Nico Afinta, Minggu (2/5/2021).

Atas kejadian ini, pihaknya akan melakukan pembinaan dan pengawasan secara internal. 

Hal tersebut sekaligus juga untuk mengantisipasi penyalahgunaan narkoba di jajaran Polda Jatim. Selain itu secara rutin akan ditingkatkan tes narkoba kepada seluruh anggota di wilayah Polda Jatim.

Atas kasus ini, Nico juga memberikan peringatan kepada anggotanya agar tidak melakukan perbuatan sama. Dia juga menegaskan agar jajarannya dapat menjaga integritas Polri dengan tidak melakukan perbuatan tercela.

"Sebagai pengayom, pelindung dan pelayan masyarakat, anggota polisi tentunya harus menjadi contoh yang baik bagi masyarakat, bukan sebaliknya," ucapnya.

Diketahui, lima anggota polisi Satresnarkoba Polrestabes Surabaya berpangkat perwira dan bintara digerebek Divpropam Polri saat sedang pesta sabu di salah satu hotel di Surabaya. 

Selain lima anggota polisi, tiga warga sipil juga ditankap dalam penggerebekan itu.

Kapolrestabes Surabaya Kapolrestabes Surabaya Kombes Jhonny Eddizon Isir didampingi membenarkan adanya penindakan yang dilakukan oleh Divpropam Polri bersama Bidpropam Polda Jatim.

"Total ada delapan orang yang diamankan, terdiri atas 5 oknum personel Satreskoba Polrestabes Surabaya dan 3 warga sipil, selain itu juga diamankan sejumlah barang bukti," katanya.

Barang bukti yang diamakan antara lain sekitar 27,4 gram, 8 butir pil happy five dan 1 butir pil ekstasi. Saat ini kasus tersebut masih ditangani Bidpropam Polda Jatim.


Minggu, 02 Mei 2021


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Dalam rangka memeriahkan Hari Pendidikan Nasional 2021, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Pendidikan menggelar kegiatan melukis di tempat atau on the spot, di Balai Pemuda Surabaya, Minggu (2/5/2021).

Kegiatan itu, diikuti oleh pelajar jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) negeri maupun swasta yang sudah melalui tahap seleksi. 

Pada kesempatan itu, para pelajar melukis wajah sang proklamator Negara Republik Indonesia (RI) Soekarno, tokoh pendidikan Ki Hajar Dewantara serta beberapa tokoh nasional lainnya.

Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya Supomo mengatakan, kegiatan ini dilakukan untuk mengembangkan dan mengasah potensi yang dimiliki pelajar Surabaya. 

Selain itu, Supomo pun juga mengundang beberapa pelukis profesional salah satunya bernama Asri Nugroho. 

Tujuannya, untuk memberi motivasi serta semangat pelajar untuk lebih giat lagi dalam berkarya khususnya dalam dunia seni melukis.

"Melukis ini sebagai dasar. Karena dari melukis otak kanan berkembang sehingga semakin banyak memunculkan ide-ide kreatif," kata Supomo di sela-sela kegiatan.

Dia mengurai, ada 26 siswa yang terlibat dalam melukis on the spot. Dari 26 tersebut mereka terdiri dari pelajar gabungan yang terpilih melalui kompetisi sekolah masing-masing. 

Kemudian mereka mendapat dibina oleh Dispendik untuk terus mengasah kemampuan dalam bidang melukis. 

Bahkan, menurutnya, para pelajar itu telah mengikuti kelas melukis yang disediakan Dispendik sudah berjalan selama kurang lebih sekitar tiga bulan.

“Jadwalnya tiap satu minggu sekali. Saat ini kita coba untuk tampilkan selain mengasah, ini juga untuk memperkuat mental anak-anak. Dari kemampuan mental itu maka mereka akan mampu mengendalikan emosi. Bagaimana seharusnya kalau tampil di publik,” ungkapnya.

Tidak hanya itu, mantan kepala Dinas Sosial ini memastikan, acara berlangsung sesuai dengan protokol kesehatan (prokes) Covid-19 yang ketat. 

Bahkan, terlihat kursi peserta satu dengan yang lainnya pun berjarak lebih dari 1.5 meter. 

“Acara ini sudah melalui asesmen satgas Covid-19. Baik peserta maupun panitianya juga patuh prokes,” papar dia.

Supomo berharap, dari kegiatan anak didik di Kota Pahlawan menjadi pelajar yang menggenggam teguh, falsafah Pancasila, pelajar yang merdeka sepanjang hayat, pelajar yang mampu menyongsong masa depan dengan percaya diri. 

Terakhir, Pomo berpesan, melalui karya lukisan peserta didik itu, dapat memberi manfaat edukatif bagi pelajar lainnya. Terutama tentang peningkatan prestasi, minat dan bakat.

“Kita akan berusaha terus memfasilitasi dan memberikan wadah bagi anak-anak. Mari ciptakan sejarah yang gemilang. Mudah-mudahan anak-anakku menjadi pelukis yang profesional dan menjadi kebanggaan kita semua,” urainya.

Sementara itu, salah satu seorang peserta asal SMP Kristen Petra 3 Surabaya bernama Katrina Agatha mengakui dirinya sangat berbahagia. 

Sebab dia semakin terpacu lebih baik lagi dalam melukis. Apalagi menurut dia melukis on the spot merupakan kebahagiaan tersendiri karena dapat bertemu teman-teman yang memiliki kegemaran yang sama. 

“Ingin sekali ada kegiatan seperti ini rutin, dan belajar berkarya lebih baik lagi,” pungkas dia.


Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive