Jumat, 07 Mei 2021


KABARPROGRESIF.COM: (Lamongan) Kunjungan kerja yang dilakukan oleh Presiden RI, Joko Widodo di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur mendapat pengawalan ketat dari aparat Kodim 0812/Lamongan.

Sebelum melakukan pengawalan VVIP itu, personel Kodim terlebih dulu menggelar apel pengamanan yang digelar di Kecamatan Brondong. Kamis, 06 Mei 2021 pagi.

“Untuk personel Kodim sendiri, kurang lebih 310 pasukan. Itu nanti juga dibantu aparat dari Polres dan unsur pengamanan lainnya,” ujar Kepala Staf Kodim, Mayor Arh G. N, Putu Ardana.

Beberapa penekanan pun ditegaskan oleh dirinya, terutama berkaitan dengan adanya sinergitas dan koordinasi antar unsur pengamanan selama berlangsungnya kunjungan Presiden. 

“Koordinasi yang kita utamakan. Itu untuk menghindari adanya hal-hal yang tidak diinginkan,” bebernya. (Kodim 0812/Lamongan)



KABARPROGRESIF.COM: (Tulungagung) Penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) Tulungagung telah selesai memeriksa empat ruas jalan, yang terindikasi menjadi obyek korupsi.

Dalam pemeriksaan yang dilakukan pekan kemarin, Kejari Tulungagung menggandeng Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang.

Pemeriksaan ini untuk melihat spefisikasi yang direncanakan, dengan kondisi riil di lalapangan.

“Pemeriksaan dilakukan dua hari, karena ada empat ruas jalan. Setiap hari ada dua ruas jalan,” terang Kasi Intelejen Kejari Tulungagung, Agung Tri Radityo, Kamis (6/5/2021).

Empat ruas jalan itu adalah Jeli-Picisan, Sendang-Penampihan, Boyolangu-Campurdarat dan Tenggong-Purwodadi.

Semua proyek empat ruas jalan ini dikerjakan tahun 2018.

Ada yang berupa peningkatan jalan dan pelebaran ukuran jalan.

“Ahli dari ITN sudah mengukur dan mengambil sampel. Tinggal diuji dilaboratorium, kami menuggu hasilnya,” sambung Agung.

Setelah hasil laboratorium sudah keluar, Kejari Tulungagung akan menggandeng Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP), untuk menghitung kerugian negara.

Dugaan korupsi ini bermula dari temuan BPK di tahun 2019, bahwa terjadi kelebihan bayar pada proyek empat ruas jalan ini.

Dalam penjabarannya, jalan dikerjakan di bawah spesifikasi, namun dibayar secara penuh.

“Kontraktor yang seharusnya yang mengembalikan kelebihan bayar itu. Tapi hingga sekarang belum dilakukan,”tutur Agung.

Lanjut Agung, setelah BPK merilis kelebihan bayar itu, sebenarnya ada waktu 60 hari kontraktor memberikan sanggahan.

Sanggahan ini memungkinkan klaim kelebihan bayar akan lebih kecil nilainya.

Namun setelah waktu yang ditetapkan, kontraktor harus membayar sesuai nilai akhir yang ditetapkan.

Namun kini setelah dua tahun berselang, kontraktor tidak kunjung membayarkan klaim kelebihan bayar yang ditemukan BPK.

Karena itu kasus ini sudah memenuhi unsur korupsi, karena ada kerugian negara di dalamnya.

Bahkan meski ada pembayaran klaim BPK itu di tengah penyidikan perkara, tidak menghapus tindak pidananya.

“Pengembalian uang tidak menghapus tindak pidananya. Namun akan menjadi pertimbangan pasal maupun putusan hakim kelak,” tegas Agung.

Setelah Kejari Tulungagung mengumumkan tengah menyidik korupsi ini, ada yang melakukan penggembosan opini.

Salah satunya menyebut, kasus ini sudah menjadi bagian perkara yang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Perkara yang ditangani KPK ini yang membawa bupati, kepala dinas PUPR dan seorang rekanan masuk penjara.

Namun Agung menjelaskan, kasus yang ditanganinya berbeda dengan yang ditangani KPK.

Sebab terduga pelakunya juga berbeda dengan perkara yang ditangani KPK.

Pasal yang digunakan juga berbeda.

“Kalau KPK kan terpidananya ada tiga orang itu. Sementara kami tidak membidik mereka, ada pihak lain yang menjadi kontraktor,” pungkas Agung.



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pengolah Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) yang berada di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo Surabaya akan diresmikan Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) pada Kamis (6/4/2021).

Pengolahan sampah menjadi listrik ini dengan menggunakan metode Gasification Power Plant yang mulai tahun 2015

Keberhasilan daur ulang ini berkat kerjasama Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dengan PT. Sumber Organik.

Nah, agar sampah tersebut menjadi energi listrik, PT. Sumber Organik memiliki beberapa mekanisme.

"Pertama, sampah yang telah ditimbang akan dimasukkan Waste Pit atau proses pemilahan," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Kota Surabaya, Anna Fajriatin, Rabu (5/5).

Kemudian, lanjut Anna sampah itu diayak dengan menggunakan crane seperti capit dan dimasukkan ke dalam Boiler. 

Nah, di dalam Boiler itulah proses pembakaran dilakukan. Metode ini pun terbilang lebih cepat dibanding sebelumnya Landfill Gas Power Plant.

"Jadi melalui Gasification ini per hari minimal 1000 ton sampah yang diolah menjadi listrik. Dan mesin ini bekerja selama 24 jam tidak berhenti. Tapi memang dalam 1 tahun itu ada beberapa hari masa pemeliharaan, jadi saat itu mesin berhenti tidak beroperasi sama sekali, supaya tidak rusak," paparnya.

Saat ini, Anna menyebut, sampah yang dihasilkan Kota Surabaya mencapai sekitar 1.500 ton per hari. Sedangkan jenis sampah yang diolah di TPS Benowo adalah sampah domestik atau rumah tangga. Sementara untuk jenis sampah seperti limbah mebel, diolah kembali di lokasi lain, seperti di galeri milik pemkot.

"Jadi tidak semua jenis sampah masuk ke sini. Sebelum sampah masuk ke TPA Benowo itu kita pilah-pilah dulu di TPS (Tempat Pembuangan Sampah). Ada sebanyak 190 TPS di Surabaya," katanya.

Anna menambahkan, bahwa PSEL Benowo ini bakal menjadi pilot project proyek strategis nasional. 

Sebab, di Indonesia baru pertama kali instalasi pengolahan sampah terbesar menjadi listrik dilakukan. 

"Jadi ini Insya Allah bakal menjadi pilot project nasional," pungkasnya.

Seperti diberitakan Presiden Jokowi dijadwalkan bakal meresmikan PSEL TPA Benowo pada Kamis (6/5), rencananya juga bakal dihadiri beberapa Menteri. 

Di antaranya, Menteri Sekretaris Kabinet (Menseskab) RI, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) RI, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI, hingga Menteri Sosial RI. 

Saat ditiba di PSEL TPA Benowo, Pak Presiden juga ingin melihat secara langsung pengolahan sampah menjadi listrik itu.

Di PSEL Benowo, Presiden akan menuju lantai 3 dan lantai 6. Di lantai 3 sendiri, Presiden dapat melihat langsung bagaimana proses mesin bekerja mengolah sampah menjadi listrik. 

Dari jumlah tonase-nya hingga berapa jumlah listrik yang dihasilkan. Jadi akan terlihat di dalam layar.

Tak hanya di lantai 3, Presiden jokowi juga dapat melihat langsung suasana di luar area PSEL. Seperti, bagaimana dump truk bekerja mengangkut hingga menurunkan sampah ke waste pit, sebelum dimasukkan ke dalam mesin turbin untuk proses menghasilkan listrik.


KABARPROGRESIF.COM: (Banyumas) Kejaksaan Negeri Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menaikkan status kasus dugaan korupsi di PT KAI Daop 5 Purwokerto ke tahap penyidikan.

"Kami belum sampai ke penghitungan kerugian, tapi sudah naik ke penyidikan," ucap Kepala Kejari Purwokerto, Sunarwan di Purwokerto, Kamis (6/5)

Selain itu, Kejari Purwokerto masih mendalami calon tersangka karena penyidikan itu pada intinya mengumpulkan alat bukti guna membuat terang perkaranya dan menemukan siapa tersangka-nya.

"Kami baru mulai penyidikan sekitar dua minggu," jelas Sunarwan.

Meskipun belum penghitungan kerugian, dia memperkirakan potensi kerugian dalam kasus dugaan korupsi tersebut berkisar Rp6 miliar hingga Rp8 miliar.

Dalam menangani kasus dugaan korupsi tersebut, kata dia, pihaknya telah memeriksa sekitar 15-20 orang saksi.

"Yang kami periksa ada dari pihak KAI, pihak yang menempati. Pihak-pihak terkait semua sudah ada," ujarnya.

Kajari mengatakan kasus dugaan korupsi tersebut berkaitan dengan adanya pengalihan salah satu aset PT KAI (Persero) di Jalan Jenderal Soedirman, Purwokerto.

"Intinya ada pengalihan aset PT KAI (Persero) yang kami duga pengalihan itu tidak sesuai dengan ketentuan dan kami menemukan ada perbuatan melanggar hukum di situ pada saat pengalihan aset oleh salah satu pihak kepada pihak lain," tutur-nya.

Dalam hal ini, kata dia, PT KAI (Persero) khususnya PT KAI Daop 5 Purwokerto menjadi korban karena tidak mendapatkan hak yang semestinya sejak tahun 2012/2013.

"Sebenarnya bergulir sejak tahun 2006, tapi permasalahan muncul sejak tahun 2012/2013. PT KAI (Persero) sejak tahun 2012/2013 ke sini seharusnya m haknya, keuntungannya dalam arti atas sewa-sewa (aset) itu, ternyata tidak," pungkasnya.



KABARPROGRESIF.COM: (Jakarta) Dipimpin oleh Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M., jabatan Panglima Koarmada II resmi diserahterimakan dari Laksda TNI I N.G. Sudihartawan S.Pi., M.M.,kepada Laksda TNI Dr. Iwan Isnurwanto, S.H., M.A.P., M.Tr (Han).

Serah terima jabatan tersebut berlangsung di Gedung Neptunus Detasemen Markas (Denma) Markas Besar Angkatan Laut (Mabesal), Cilangkap Jakarta Timur, Rabu sore, (5/5).

Selain Pangkoarmada II,  empat jabatan strategis di TNI AL juga turut disertijabkan. Diantaranya jabatan Asisten Komunikasi dan Elektronika (Askomlek) Kasal dari Laksamana Muda TNI Atok Dushanto, M.Soc.Sc., kepada Laksamana Muda TNI I.N.G. Sudihartawan, S.Pi. M.M.

Gubernur Akademi Angkatan Laut (AAL) dari Laksamana Muda TNI Tunggul Suropati, S.E., M.Tr (Han), kepada Brigjen TNI (Mar) Nur Alamsyah, M.Tr.(Han)., S.E., M.M.

Komandan Sekolah Staf dan Komando  Angkatan Laut (Danseskoal) dari Laksamana Muda TNI Dr. Iwan Isnurwanto, S.H., M.A.P., M.Tr (Han)., kepada Laksamana Muda TNI Tunggul Suropati, S.E., M.Tr (Han).

Kepala Dinas Operasi dan Latihan Angkatan Laut (Kadisopslatal) dari Laksamana Pertama TNI Deny Septiana, S.I.P., M.A.P., kepada Laksamana Pertama TNI Eko Wahjono, S.E.

Sementara itu Laksda Iwan Isnurwanto sebagai pejabat baru Pangkoarmada II,  adalah sosok yang tidak asing bagi keluarga besar Koarmada II. 

Lulusan AAL tahun 1988 ini sebelumnya menjabat sebagai Danguskamla Koarmada II pada tahun 2019, dan Kaskoarmada II di tahun 2020. 

Karier dan pengalaman banyak dihabiskannya sebagai salah satu pasukan khusus TNI AL, yakni pengawak kapal selam dan Komandan Satuan Kapal Selam.

Sebelumnya, para Perwira Tinggi TNI AL ini telah dimutasi dan dipromosikan bersama-sama dengan Pati TNI AD dan TNI AU lainnya berdasarkan Surat Keputusan  Panglima TNI Nomor Kep/350/IV/2021 tanggal 26 April 2021 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan Tentara Nasional Indonesia.

Acara yang dihadiri  Wakasal Laksdya TNI Ahmadi Heri Purwono, S.E., M.M., para Pejabat Utama Mabesal, para Pangkotama wilayah Jakarta dan para Kadis jajaran Mabesal ditandai dengan pengambilan sumpah jabatan, penyerahan Pataka, penanggalan dan penyematan tanda jabatan dan penyerahan tongkat komando serta penandatanganan Pakta Integritas. (Dispen Koarmada II)



Kamis, 06 Mei 2021


KABARPROGRESIF.COM: (Bengkalis) Kejaksaan Negeri (Kejari) Bengkalis sepertinya terus serius berupaya mengungkap dugaan penyelewengan dana hibah di Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Bengkalis. 

Kali ini sang Ketua yaitu Darma Firdaus Sitompul kembali diperiksa penyidik Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Bengkalis dalam agenda perlengkapan keterangan.

Yangmana pemeriksaan Ketua KONI tersebut, berada diruangan Pidana Khusus Kejari, yang berlangsung selama 6 Jam dan diperiksa oleh penyidik Frengki Hutasoit dan dibantu oleh Doli Novaisal.

Dari keterangan Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasi Pidsus) Kejaksaan Negeri Bengkalis Jufrizal SH saat dikonfirmasi wartawan mengatakan, membenarkan atas pemeriksaan Ketua KONI Kabupaten Bengkalis tersebut dalam perkara dana hibah sebesar Rp 12 Miliar yang bersumber dari APBD Bengkalis Tahun 2019.

“Pemeriksaan terhadap Ketua KONI Bengkalis tersebut hanya melengkapi BAP lanjutan,” kata Jufrizal, Senin (03/05/21).

Terkait nanti, tambah Kasi Pidsus, adanya peningkatan saksi sebagai tersangka dalam perkara dugaan korupsi dana hibah KONI Kabupaten Bengkalis Tahun 2019 sebesar 12 Miliar, nanti diinfokan kembali kepada rekan-rekan media.

“Pemeriksaan saudara Darma Firdaus Sitompul tadi dimulai pada pukul 11.00 hingga 5.45 Wib, kita pihak Pidsus Kejari Bengkalis saat ini terus melakukan pemeriksaan terkait perkara dugaan Korupsi Dana Hibah KONI Bengkalis Tahun 2019,” sebut Jufrizal.

Terkait dugaan tersebut beberapa pengurus Cabor dan pengurus KONI dimintai keterangan sebagai saksi oleh penyidik Pidsus Kejaksaan Negeri.

Dimana kasus dugaan korupsi dana hibah KONI Bengkalis tersebut, sebelumnya pernah ditangani oleh Krimsus Polda Riau. Namun, perkaranya tidak sampai ke penyidikan.

Tetapi, penyidik Pidsus Kejaksaan Negeri Bengkalis berhasil menemukan alat bukti yang cukup untuk naik ke tingkat ke penyidikan.



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya)  Proses pembangunan Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB) menjadi salah satu prioritas pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya tahun ini terus dikebut.

Ada dua lokasi JLLB yang dibangun oleh pemerintah pusat atau Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). 

Awalnya, pemerintah pusat hanya membangun di Simpang Romokalisari hingga simpang 4 Romokalisari yang panjangnya sekitar 1,5 kilometer.

“Rencana awalnya, sebelum exit tol Romokalisari belok kiri hingga ke simpang 4 Romokalisari. Itu sudah lama dibangun dan saat ini progres pembangunannya sudah sekitar 55 persen,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Surabaya Erna Purnawati, Rabu (5/5).

Namun, dengan berjalannya waktu, ternyata Presiden Jokowi menambah bantuannya untuk membangun JLLB, karena waktu itu JLLB juga dipersiapkan untuk akses jalan perhelatan Piala Dunia U-20.

“Nah, lokasi yang kedua yang ditambah oleh Pak Jokowi adalah pembangunan dari Simpang 4 Romokalisari hingga rel kereta api Sememi yang panjangnya sekitar 3,2 kilometer, dan saat ini sudah mulai pengurugan,” tegas Erna.

Oleh karena itu, Erna memastikan bahwa titik pertemuan akses jalan itu berada di Simpang 4 Romokalisari. 

Sebab, dari Simpang 4 itu ke arah timur sudah nyambung dengan Fly Over Teluk Lamong yang dibangun oleh Pelindo. 

Lalu ke arah utara atau ke Simpang Romokalisari sudah dibangun oleh pemerintah pusat dan ini masuk bantuan yang pertama. 

Kemudian ke arah Selatan dari Simpang 4 Romokalisari sudah mulai pengurugan yang dibantu oleh pemerintah pusat untuk yang kedua kalinya.

“Nah, kalau yang ke arah barat dari Simpang 4 Romokalisari ini nanti akan tembus Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), sekarang sudah jadi dan sudah diaspal. Panjangnya sekitar 2 kilometer dan itu 620 meter diantaranya digarap oleh pengembang. Mohon doanya semoga Desember tahun ini bisa selesai semuanya,” pungkasnya.



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Dua Jabatan Strategis Jajaran Komando Pusat Latihan (Kolat) Koarmada II diserahterimakan dalam upacara militer yang dipimpin oleh Dankolat Koarmada II Kolonel Laut (P) Mulyadi, S.E bertempat di lapangan apel Kolat Koarmada II pada Selasa (04/05).

Kali ini Komandan Komando Latihan Koarmada II Kolonel Laut (P) Mulyadi, S.E memimpin langsung serah terima jabatan Komandan Pusat Latihan Kapal Perang dan Komandan Pusat Latihan Penerbangan Angkatan Laut.

Jabatan Danpuslatkaprang yang sebelumnya kosong diserahterimakan kepada Letkol Laut (P) Ferry Kurniawan. Sedangkan jabatan Komandan Puslat Penerbangan yang sebelumnya juga kosong diserahkan kepada letkol laut (P) Andreas suko Riyanto, S.H.

Dalam serah terima jabatan ini, para pejabat mengikuti serangkaian prosesi berupa Penyumpahan Jabatan, Penandatanganan Berita Acara dan Pakta Integritas, serta Laporan resmi serah terima jabatan kepada Dankolat.

Dalam sambutannya Dankolat Koarmada II Kolonel Laut (P) Mulyadi, S.E mengatakan, “ Serah terima jabatan pada hakikatnya merupakan simbol formal, tekad dan komitmen jajaran Koarmada II yang semakin profesional dan berkualitas, sehingga mampu menghadapi tantangan tugas masa depan yang semakin kompleks.  Kegiatan ini merupakan bagian rangkaian " Tour of Duty " dan " Tour of Area " didalam struktur organisasi Koarmada II khususanya Kolat Koarmada II, “ ungkapnya.

Diakhir sambutan, Kolonel Mulyadi berharap dengan dilaksanakannya serahterima jabatan ini maka kedepannya Puslat Penerbal dan Puslat Kaprang Koarmada II akan lebih maju, profesional dan menjadi lebih baik. (Dispen Koarmada II)



KABARPROGRESIF.COM: (Muna) Mungkin anda masih ingat dengan kasus korupsi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Desa Lasunapa, Kecamatan Duruka, Kabupaten Muna pada 2012 lalu.

Dua tersangka terjerat dalam kasus proyek senilai Rp4,7 miliar tersebut. Mantan kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Raha, Arifin dan mantan Kades Lasunapa, La Ode Mbirita dijebloskan dalam jeruji besi kala itu.

Terdakwa Arifin dan Mbirita dipidana selama 6 tahun penjara. Keduanya kini telah menghirup udara segar.

Namun, Arifin masih diwajibkan membayar uang pengganti alias denda sebesar Rp313.559.950. Uang ratusan juta itu diserahkan langsung oleh istri Arifin di Kejaksaan Negeri (Kejari) Muna, Rabu 5 Mei 2021, sekitar pukul 15.00 Wita.

Dihadapan awak media, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Muna, Agustinus Ba’ka mengatakan, dengan dibayarnya uang pengganti ini, maka terpidana Arifin tidak lagi menjalani hukuman selama setahun.

“Hari ini saya selaku Kajari Muna telah menerima uang pengganti sebesar Rp 313.559.950 dari keluarga terpidana Arifin SH,” Kata Agustinus Ba’ka.

Agustinus mengapresiasi tindakan yang dilakukan terpidana Arifin. Ia mengaku, uang yang telah diterima pihaknya langsung diserahkan ke kas negara melalui Bank Rakyat Indonesia (BRI) cabang Raha.

“Apa yang dilakukan keluarga terpidana Arifin hendaknya menjadi contoh bagi siapapun yang berperkara jika diwajibkan membayar denda ataupun uang pengganti,” pungkas Agus.



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wakil Wali Kota Surabaya, Armudji meninjau kesiapan jelang pemberlakuan larangan mudik di Stasiun Kereta Api (KA) Gubeng dan Terminal Purabaya, Rabu (5/5). 

Tinjauan ini dilakukan pula untuk memastikan kesiapan para petugas otoritas terkait, jelang kebijakan larangan mudik pada tanggal 6-17 Mei 2021.

Wakil Wali Kota Surabaya, Armudji mengatakan, hari ini merupakan batas terakhir perjalanan sebelum diterapkan kebijakan larangan mudik pada tanggal 6-17 Mei 2021. 

Dari hasil pantauannya ini, beberapa calon penumpang mengaku berencana bepergian ke luar Kota Surabaya.

"Hari ini kan batas terakhir (perjalanan). Kalau besok sudah tidak boleh lagi, (pengawasan) lebih ketat lagi. Mereka (calon penumpang) yang tidak membawa surat (perjalanan) ya balik," kata Armudji di sela tinjauannya itu.

Pihaknya menyatakan, akan secara tegas menerapkan kebijakan pemerintah pusat terkait pemberlakuan larangan mudik pada tanggal 6-17 Mei 2021. 

Setiap warga yang ingin bepergian atau masuk ke dalam Kota Surabaya, juga wajib disertai surat perjalanan dan bebas Covid-19.

"Jadi kita mengikuti aturan pemerintah pusat, dimana mereka yang mau naik angkutan umum, baik itu kereta api, bus,  maupun lainnya, ini paling tidak sudah melalui suatu tahapan," jelas dia.

Tahapan tersebut, kata Armudji, bisa dimulai dari pemeriksaan Covid-19 melalui Swab PCR atau Genose. 

Kemudian, calon penumpang juga harus memiliki surat perjalanan. Hal itu tentunya dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19 jelang Hari Raya Idul Fitri 1442 H.

"Nah, ini yang tentunya awal mereka bisa terverifikasi, lolos atau tidaknya. Tapi ini tidak menjadikan tolak ukur bahwa mereka sudah aman," terang dia.

Menurut Armudji, hasil tinjauannya yang dilakukan di Terminal Purabaya dan Stasiun KA Gubeng berbeda. 

Jika di stasiun, setiap calon penumpang yang akan bepergian ke luar kota harus melalui Swab PCR ataupun Genose. Namun hal ini tak ditemukan Cak Ji ketika berada di Terminal Purabaya.

"Untuk screening orang-orang yang mudik itu memang beda dengan di kereta api yang saya lihat di sana (Stasiun Gubeng). Kalau di sini (Terminal Purabaya) bebas, cuma cek suhu saja. Nah, ini yang tentu perlu menjadi perhatian khusus," tegas dia.

Bahkan, berdasarkan data laporan yang Armudji terima dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya, rata-rata penumpang yang menggunakan jasa angkutan bus dalam sehari bisa mencapai 6-7 ribu orang. Tentunya jumlah tersebut dinilai sangat tinggi.

"Karena ini hari terakhir sampai pukul 00.00 WIB, dan tidak ada aktivitas mudik. Maka saya tanya ke Dishub itu rata-rata (penumpang) sampai 6-7 ribu, tentunya ini masih sangat tinggi kalau per hari sekian," ungkap dia.

Maka dari itu, Armudji menegaskan, bahwa orang sudah terlanjur bepergian ke luar kota ini harus mendapatkan perhatian khusus. Paling tidak orang tersebut dilakukan tracing atau pemeriksaan tes Swab PCR maupun Genose di tempat tinggalnya.

"Karena belum tentu orang yang mudik ke sana positif atau tidak, kita belum ketahui. Tentunya ini yang menjadi perhatian, harus diantisipasi betul," pungkasnya. 


KABARPROGRESIF.COM: (Malang) Korem 083/Baladhika Jaya berkomitmen untuk mencetak generasi penerus bangsa yang berakhlak mulia. Pihak Korem pun, sengaja menyediakan sebuah tempat bagi anak-anak untuk menimbah ilmu.

Sontak saja, keinginan Korem itu mendapat dukungan dari berbagai pihak, salah satunya dari komunitas sepeda yang berada di Kota Malang.

“Kita dapat dukungan berupa paving dan pasir untuk pembangunan tempat itu. Alhamdulillah, ini berkah dan kepercayaan yang diterima oleh Korem,” ujar Kepala Penerangan Korem, Mayor Inf Prasetya H, K. Rabu, 05 Mei 2021 siang.

Ia menilai, dukungan yang diberikan oleh komunitas itu nantinya akan dipergunakan sebaik mungkin sebagai bentuk komitmen pihak Korem, sekaligus sinergitas yang selama ini sudah terjalin dengan baik.

“Bantuannya langsung kita taruh ke lokasi. Secepatnya segera terselesaikan pembangunannya,” bebernya. (Penrem 083/Baladhika Jaya)



KABARPROGRESIF.COM: (Tangsel) Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menggelar kegiatan berbagi takjil kepada warga masyarakat yang melintas dijalan raya Letnan Soetopo, BSD City Serpong, Rabu (5/5/2021).

Tampak hadir, Kepala Seksi Intelijen (Kasi Intel) Ryan Anugrah, Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasi Pidsus) Ate Quesyini Ilyas, Kepala Seksi Pidana Umum (Kasi Pidum) Taufiq Fauzie, dan Kepala Seksi Barang Bukti (Kasi BB) M. Ansari, beserta staff jajaran Kejari Tangsel.

Ketua pelaksana kegiatan yang juga selaku Kepala Sub Bagian Intelijen, Fatahilah mengatakan, kegiatan tersebut merupakan rangkaian dari kegiatan sebelumnya yaitu kegiatan bakti sosial (baksos) pada masyarakat Tangsel.

"Kegiatan hari ini kegiatan kejaksaan negri Kota Tangerang Selatan berbagi pada sesama merupakan bagian kegiatan bakti sosial dalam bentuk perhatian kita pada bulan ramadan, dan ini kontribusi kita dibidang sosial pada masyarakat Tangsel, tempat ini sengaja dipilih karena tidak mengganggu kemacetan lalulintas juga ada ruang agar tetap dapat berbagi jarak juga memperhatikan prokes," katanya.

Dikatakannya, sebelumnya Kejari Tangsel juga melakukan kegiatan serupa di wilayah Kelurahan Lengkong Gudang Timur (Leguti).

"Dan Tadi pagi kami juga sudah melakukan bakti sosial di pemukiman warga yaitu di kelurahan Lengkong Gudang Timur. dalam bentuk pemberian sembako pad masyarakat yang benar-benar sangat membutuhkan, ada sekitar 50 kepala keluarga, Ya kalau untuk saat ini adalah memang momentnya akibat covid 19," ungkapnya.

Dia berrharap dengan kegiatan bakti sosial dan berbagi takjil dapat mendorong masyarakat lainnya untuk lebih peduli kepada sesama dan kegiatan tersebut juga merupakan bentuk Kejari Tangsel dalam melayani masyarakat.

"Harapan saya semoga kedepan dengan adanya kegitan ini bisa menimbulkan kepedulian terhadap sesama dan semoga dapat menjadi kontribusi kita, salah satunya pelayanan pada masyarakat dalam hal sosial terlebih bulan ramadan ini," pungkasnya.


Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive