Bahkan, untuk memenuhi akselerasi target sasaran, seluruh instansi di Kota Surabaya berkolaborasi dalam pelaksanaan serbuan vaksinasi ini.
Seperti yang berlangsung hari ini, Senin (9/8). Serbuan vaksinasi dosis kedua digelar di Makodam V/Brawijaya. Vaksinasi massal kali ini menyasar 20 ribu jiwa dan terbagi di beberapa titik lokasi.
Dalam kesempatan ini, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jawa Timur berkeliling meninjau langsung proses pelaksanaan vaksinasi.
Bahkan, orang nomor satu di lingkup Pemkot Surabaya ini beberapa kali terlihat bercengkrama dengan para peserta vaksinasi yang hendak disuntik dosis kedua.
"Vaksin ini adalah salah satu cara memutus mata rantai Covid-19. Jadi, jangan takut, ayo vaksin. Insya Allah Surabaya sehat, warganya jadi nyaman, ekonominya jalan,” kata Wali Kota Eri.
Wali Kota Eri juga menegaskan, bahwa di Kota Surabaya semua stakeholder menjadi satu kesatuan untuk bersama-sama mensukseskan vaksinasi. Salah satunya seperti yang berlangsung hari ini di Makodam V/Brawijaya.
"Sehingga di Kota Surabaya itu bisa menunjukkan bahwa tidak hanya pemerintahannya saja yang bergerak. Tapi semua stakeholder juga bersama-sama mensukseskan vaksin ini,” katanya.
Sementara itu, Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Suharyanto menyampaikan, bahwa pelaksanaan vaksinasi di Kodam V/Brawijaya menyasar 20 ribu jiwa.
Untuk mencegah terjadinya kerumunan, maka pelaksanaannya dibagi menjadi tiga titik lokasi. Yakni, di Stadion Brawijaya, Gedung Balai Prajurit, serta Lapangan Brawijaya.
"Hari ini dilaksanakan kegiatan vaksinasi dengan sasaran cukup banyak. Sekitar 20 ribu orang dibagi (tiga) titik di Makodam V/Brawijaya. Karena tempat di sini cukup luas, sehingga dilaksanakan secara serentak," kata Pangdam V/Brawijaya saat menggelar konferensi pers di sela kegiatan vaksinasi, Senin (9/8).
Pangdam mengungkapkan, di Makodam V/Brawijaya, kegiatan vaksinasi massal masih memungkinkan untuk dilaksanakan dengan menargetkan puluhan ribu sasaran. Tentunya pelaksanaannya digelar dengan tetap menerapkan protokol kesehatan ketat.
"Yang dilaksanakan pagi ini adalah vaksinasi dosis kedua. Ini salah satu jawaban kekhawatiran beberapa masyarakat Jawa Timur yang beberapa waktu lalu menanyakan kapan diberikan vaksinasi dosis kedua. Nah, hari ini kita laksanakan secara masif. Namun beberapa hari yang lalu juga sudah dilaksanakan," terangnya.
Pangdam juga menuturkan, vaksinasi hari ini bukan hanya dilaksanakan oleh jajaran Kodam V/Brawijaya. Tetapi, dilaksanakan secara terpadu oleh TNI AL, TNI AD, dan TNI AU.
Bahkan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim dan Pemkot Surabaya juga melibatkan vaksinator beserta personel pendukungnya.
"Termasuk juga dari Polda Jawa Timur, Kajati (Kepala Kejaksaan Tinggi) juga mengerahkan personel untuk membantu kegiatan ini. Intinya kegiatan ini dilaksanakan secara bersama-sama untuk mendukung suksesnya vaksinasi," terangnya.
Dalam kesempatan itu, Pangdam V/Brawijaya juga mengimbau kepada seluruh masyarakat Jatim, khususnya Kota Surabaya yang belum menerima vaksin dosis kedua maupun pertama, agar tidak panik dan khawatir.
Sebab, pihaknya bersama Forkopimda Jatim dan Pemkot Surabaya bakal terus melaksanakan kegiatan vaksinasi.
"Bahwa vaksinasi dosis kedua pun akan (terus) dilaksanakan dan yang pertama belum pun juga kita laksanakan. Kita bagi tugas, tentunya dibawa arahan Ibu Gubernur Jawa Timur," tuturnya.
Di waktu yang sama, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa memberikan apresiasi kepada pemerintah daerah yang terus menggenjot pelaksanaan vaksinasi. Misalnya, di Kota Surabaya yang menargetkan 2,9 juta jiwa untuk target sasaran vaksinasi.
"Jadi kalau per hari ini sudah 71,58 persen, itu adalah sebuah prestasi yang luar biasa dari kerja sama seluruh elemen strategis. Termasuk, hari ini adalah jawaban dari beberapa hari kemarin warga Surabaya yang sudah divaksin dosis pertama menunggu dosis kedua. Tentu kita ingin menyampaikan terima kasih," kata Gubernur Khofifah.
Gubernur Khofifah menilai, bahwa Makodam V/Brawijaya memiliki lokasi yang cukup luas dan strategis. Sehingga pelaksanaan vaksinasi massal ini dapat dimaksimalkan dengan membagi di tiga titik lokasi.
"Tentu, kita akan memaksimalkan seluruh ikhtiar untuk bisa memastikan bahwa target sasaran itu bisa mendapatkan vaksinasi sesegera mungkin," jelasnya.
Pihaknya juga mengaku, saat ini masih menunggu tambahan pasokan vaksin dari pemerintah pusat.
Menurutnya, ketika jumlah vaksin yang diterima nanti dosisnya semakin besar, tentu saja percepatan pemenuhan target sasaran bisa segera dilakukan.
"Kami menunggu droping dari pusat. Semakin cepat dan semakin besar dosis yang di-drop ke kabupaten/kota, maka percepatan pemenuhan target sasaran, baik untuk dosis satu maupun kedua bisa kita laksanakan percepatannya," pungkasnya.