KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Memiliki tugas pokok menjaga kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, prajurit TNI AL seringkali mendapat penugasan yang beresiko tinggi dengan peluang besar mengalami kejadian yang tidak terduga, utamanya bagi prajurit yang tergabung dalam pasukan khusus.
Kejadian tidak terduga dalam hal ini kecelakaan hingga menyebabkan adanya korban jiwa, kerap menimbulkan masalah baru manakala proses identifikasi terhambat karena data yang kurang lengkap baik Data Antemortem maupun Postmortem.
Untuk itu Lembaga Kedokteran Gigi (Ladokgi) TNI AL R.E. Martadinata mengantisipasinya dengan mengumpulkan data Antemortem, berupa pemeriksaan gigi personel pasukan khusus Koarmada II yakni Satkopaska dan Dislambair yang dilaksanakan di Gedung Panti Tjahaya Armada pada Senin (13/9).
“Antemortem itu adalah proses mengumpulkan data dari korban yang terdampak bencana atau kecelakaan. Bisa dibilang antemortem adalah pengumpulan riwayat dan data korban sebelum meninggal dunia,” terang Kadep Kedokteran Gigi Militer Ladokgi RE Martadinata , Kolonel Laut (K/W) drg. Sri Wahyuni, MARS.
Lebih lanjut Sri Wahyuni mengatakan jika data Ante mortem secara primer meliputi sidik jari korban dan data pemeriksaan gigi.
Selain itu Ante mortem juga bisa meliputi pakaian yang dikenakan, perhiasan, aksesoris, tanda lahir, tato, bekas luka, serta sampel DNA dari anggota keluarga kandung.
“Data gigi antemortem merupakan data yang dibutuhkan dalam proses identifikasi korban, mengingat penugasan prajurit sangat beresiko tinggi dengan kejadian yang tidak diduga. Demikian juga bila dihadapkan dengan kondisi negara Indonesia yang rawan bencana , data gigi antemortem sangat penting. Identifikasi yang valid sebagai upaya untuk memberikan kepastian pada keluarga dan kedinasan terhadap prajurit yang gugur dengan kondisi sulit dikenali, “ tambah Sri Wahyuni.
Dalam proses pengambilan data, ada empat tahap yang harus dilalui para peserta. Tahap pertama yakni pemotretan gigi untuk mengetahui strukturnya.
Setelah itu Charting, yaitu pengisian kondisi gigi. Kemudian tahap Pencetakan dan terakhir Pengecoran Gigi.
Menurut jadwal, kegiatan pengumpulan data ini akan dilaksanakan mulai hari ini hingga tanggal 17 September 2021 mendatang, dan diikuti oleh prajurit dari satuan khusus lainnya seperti Satuan Kapal Selam (Satsel).
Pengumpulan data Antemortem melalui pemeriksaan gigi ini pun mendapat respon positif dari Pangkoarmada II Laksda TNI Dr. Iwan Isnurwanto, S.H.,M.A.P., M.Tr.(Han). Menurut orang nomor satu di Koarmada ini, langkah preventif tersebut memiliki manfaat besar dalam membantu Tim DVI, bilamana terjadi kecelakaan massal yang menimpa prajurit TNI AL. (Dispen Koarmada II)