Sabtu, 18 September 2021


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita memberikan data terbaru mengenai keterisian rumah sakit di Kota Surabaya. 

Setelah pihak Dinkes Surabaya menyurvei langsung ke tiap rumah sakit, ternyata mayoritas pasien di RS Surabaya adalah non-KTP Surabaya dengan perbandingan 63,82 persen warga luar Surabaya dan 36,18 persen warga KTP Surabaya.

"Selisihnya itu sekitar 300-an. Pada saat kami buat hasil hitungan kami, kalau hanya KTP Surabaya ada 124. Kalau kita hitung per 100.000 per minggu ada 4,25. Jadi yang disampaikan Dr Windhu benar sekali," kata Feny sapaan Kadinkes Kota Surabaya, Jum'at (17/9).

Karena Surabaya sudah masuk ke level 1, maka Pembina Persakmi Estiningtyas Nugraheni meminta masyarakat tidak euforia dengan kondisi seperti ini. 

Sebab, banyak warga yang tidak tinggal di Kota Surabaya tapi bekerja dan beraktivitas di Kota Pahlawan. 

“Kita harus konsisten dan komitmen. Jangan sampai kita abai dan lengah mengingat penyakit ini menular dari orang ke orang, seiring dengan banyaknya kegiatan dan pertemuan masyarakat,” kata Esti dalam forum virtual bersama Satgas Covid-19 Surabaya.

Ia juga mengapreasi Pemkot Surabaya dalam menangani pandemi Covid-19. Menurutnya, kerjasama semua elemen masyarakat membuat pengendalian Covid-19 dari hulu ke hilir dapat berjalan dengan baik. 

“Kita harus terus berkomitmen terhadap pengendalian Covid-19 dari sektor hulu hingga ke hilirnya. Semoga apa yang menjadi keberhasilan ini dapat terus dipertahankan,” pungkasnya.

Seperti diketahui Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama semua elemen masyarakat terus bahu membahu menangani pandemi Covid-19 di Kota Surabaya. 

Berbagai upaya itu akhirnya menuai hasil. Kini, kondisi Covid-19 di Surabaya semakin membaik dan berdasarkan asesmen situasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Kota Surabaya dinyatakan masuk level 1.

Namun, dalam Inmendagri Nomor 42 tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 4, Level 3, dan Level 2 Corona Virus Disease 2019 di wilayah Jawa dan Bali, Kota Surabaya masih harus menerapkan PPKM Level 3.

Pakar Epidemiologi Universitas Airlangga (Unair) Dr. Windhu Purnomo mengatakan berdasarkan hasil asesmen Kemenkes, Surabaya memang pantas masuk ke level 1, karena kalau dilihat dari kapasitas responnya dan transmisi komunitasnya sudah memenuhi semuanya dan di bawah standart atau level 1 semuanya.

“Kalau dari hasil asesmen Kemenkes, memang pantas Surabaya level 1. Asesmen ini yang terbaik yang kita punya sekarang, karena sesuai dengan acuan WHO. Berbeda dengan dulu ketika masih pakai warna-warni, itu lebih tidak fair. Kalau yang sekarang ini sudah bagus,” kata Dr. Windhu.

Ia juga merinci capaian Surabaya dilihat dari transmisi komunitas dan kapasitas respon. Khusus untuk transmisi komunitas ada tiga indikator, yaitu kasus konfirmasi sudah bagus dengan nilai 8,81 per 100 ribu penduduk, angka ini sudah di bawah standart Kemenkes 20 per 100 ribu penduduk. 

Kemudian untuk rawat inapnya 3,43 per 100 ribu penduduk, angka ini sudah di bawah standart Kemenkes 5 per 100 ribu penduduk. 

Lalu untuk angka kematiannya, Surabaya sudah 0,65 dan standartnya Kemenkes tidak boleh lebih dari 1. 

“Berarti oke semua kalau dilihat dari sini,” kata dia.

Selanjutnya, khusus untuk kapasitas responnya juga ada tiga indikator, yaitu untuk positivity ratenya sudah 0,41 persen dan jauh di bawah 5 persen sesuai standart Kemenkes. 

Lalu untuk tracingnya sekarang di Surabaya sudah 1:20,71 dan standartnya Kemenkes 1:14. 

Kemudian untuk BOR-nya sekarang 14,45 persen dan sudah jauh dari standart Kemenkes 40 persen. 

“Jadi, sudah bagus semuanya dan sudah cocok,” tegasnya.

Di samping itu, dalam rapat virtual bersama Satgas Covid-19 Surabaya, ia juga memastikan bahwa Surabaya pantas level 1 karena capaian vaksinasinya. 

Berdasarkan data terbaru dari Dinkes Surabaya, vaksinasi dosis pertama di Kota Surabaya sudah mencapai 101,32 persen dan khusus lansianya sudah mencapai 90,10 persen. 

Padahal, dari level 2 ke level 1 itu standart vaksinasi dosis pertamanya 70 persen dan untuk lansianya 60 persen. 

“Ini sudah luar biasa, sehingga kita pantas di level 1,” tegasnya.

Dalam rapat virtual itu, ia juga menegaskan bahwa jumlah pasien Covid-19 yang masih rawat inap di rumah sakit seharusnya tidak menjadi penghambat dan penghalang Surabaya masuk level 1. 

Sebab, pasien-pasien ini merupakan kiriman dari daerah-daerah lain.

Bahkan, ia juga memastikan bahwa pasien Covid-19 yang dirawat di RS di Kota Surabaya jumlahnya melebihi jumlah pasien terkonfirmasi positif. 

Dalam sepekan, selisih yang terjadi mencapai 462 kasus. Selisih jumlah pasien di RS dan jumlah kasus aktif ini cukup aneh dan menjadi anomali data untuk Kota Surabaya. 

Anomali ini kemudian membuat level asesmen Surabaya tak kunjung turun. 

"Pelaporan di Kemkes ini masih pakai dasar di RS. Tapi gak dipilah. Pokoknya yang dilaporkan sekian di Kota Surabaya, padahal gak dipilah," katanya.

Selama ini, lebih lanjut, jumlah pasien di RS ini menjadi salah satu indikator penentuan asesmen level oleh Kemenkes. 

Namun, pasien yang dimaksud di RS tidak memandang daerah asal pasien. Padahal, pasien yang dirawat di Kota Surabaya kebanyakan merupakan kiriman dari luar daerah. 

Apalagi, beberapa RS di Surabaya menjadi rujukan utama di wilayah Indonesia Timur. 

"Di kota-kota besar lain juga kasus rawat inapnya lebih besar dari kasus konfirmasinya karena jadi rujukan daerah-daerah lain,” ujarnya.

Oleh karena itu, Windhu berpesan kepada Kemenkes RI agar memperbaharui peraturan mengenai batas pasien RS tersebut. 

Seharusnya, asesmen dilakukan berdasarkan jumlah pasien yang berasal dari daerah yang bersangkutan. 

"Kalau seperti ini terus banyak daerah itu tidak bisa mencapai level yang lebih rendah karena ada ketidaktepatan," tegasnya.



KABARPROGRESIF.COM: (Malang) Setiba di lokasi TMMD, Satgas TMMD Kodim 0818/Malang-Batu langsung membuat gebrakan, sekaligus perkenalan diri ke warga yang berada di Desa Tulungrejo, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Meski waktu sudah menunjukkan petang, tak menyurutkan niat Satgas untuk mensosialiasikan adanya protokol kesehatan secara door to door.

Bukan tanpa sebab, itu dilakukan guna mengantisipasi timbulnya klaster baru di lokasi TMMD.

Suasana akrab pun tak lepas ketika Satgas memberikan berbagai pengarahan adanya bahaya pandemi Covid-19.

Kepala Penerangan Korem 083/Baladhika Jaya, Mayor Inf Prasetya, H. K, menjelaskan, selain program fisik selama pelaksanaan TMMD itu berjalan, pihak Satgas juga menggelar adanya program non fisik, berupa sosialisasi.

“Bisa berupa sosialiasi prokes atau mungkin penyuluhan hukum dan UMKM. Itu nanti dilakukan secara bertahap,” ujarnya. Jumat, 17 September 2021 pagi.

Untuk saat ini, kata dia, Satgas gencar mensosialisasikan adanya protokol kesehatan terlebih dulu. 

Pasalnya, protokol kesehatan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk diketahui oleh warga. 

“Itu untuk memutus rantai penyebaran pandemi,” bebernya. (Penrem 083/Baladhika Jaya)



KABARPROGRESIF.COM: (Jakarta) Mantan Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi pembelian gas bumi oleh BUMD Perusahaan Daerah Pertambangan dan Energi (PDPDE) Sumatera Selatan tahun 2010-2019 oleh Kejaksaan Agung layak diapresiasi.

Ketua Asosiasi Ilmuan Praktisi Hukum Indonesia (Alpha) Azmi Syahputra mengatakan, hal itu merupakan terobosan dan langkah berani kejaksaan Agung dalam penegakan hukum.

"Apalagi bagi pelaku yang dijadikan tersangka, padahal diketahui ia masih aktif sebagai anggota DPR, hal ini bisa jadi contoh bagi lembaga penegak hukum lainnya untuk menegakkan hukum," kata Azmi Syahputra, Jumat (17/9/2021).

Artinya, lanjut Azmi, penyidik jaksa berhasil menemukan titik terang peran dalam tindak pidana korupsi yang dilakukan pelaku.

"Dengan didapatkan serta terpenuhinya alat bukti dan fakta hukum yang benar, logis dan terungkap. Menduga pelaku telah melakukan tindak pidana korupsi sehingga dapat dikenakan upaya paksa dalam hal ini dilakukan penahanan oleh penyidik kejaksaan," ujarnya.

Azmi mengatakan, kedepan penegakan hukum dalam rangka melaksanakan proses peradilan untuk terus mendorong aparat penegak hukum tidak membiarkan korupsi terjadi lagi.

"Apalagi bila sudah diketahui ada tanda-tandanya telah terjadi, adanya kejahatan dan terdapat bukti merugikan keuangan negara," tutupnya. 



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Latihan Bersama antara TNI Angkatan Laut dengan The Republic of Singapore Navy (RSN), yang bertajuk Latma Eagle Indopura Tahun 2021 telah memasuki Fase Manuver Lapangan, ditandai dengan dilaksanakannya serial latihan Photo Exercise (Photoex).

Dua unsur Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) dari jajaran  Satuan Kapal Eskorta Koarmada II, yakni KRI Diponegoro-365 dengan Komandan sekaligus Dansatgas Latma Eagle Indopura 2021, Letkol Laut (P) Adam Tjahja Saputra dan KRI Malahayati-362 yang dikomandani oleh Letkol Laut (P) Nurulloh Zemy Prasetyo berhasil melaksanakan Photoex dengan membentuk gugus tugas formasi iring-iringan di perairan  Batam, Selat Singapura dan Laut Natuna pada Kamis (16/9).

Selain keduanya, Latihan Photoex Latma Eagle Indopura 2021 melibatkan helly panther dan pesawat Cassa TNI AL. Sedangkan dari Angkatan Laut Singapura adalah Kapal RSS  Tenacious-71, kapal RSS Justice-18 dan pesawat udara F50. 

Dalam latihan ini seluruh kapal membentuk berbagai formasi tempur dan dilakukan pengambilan foto serta video dari udara. Saat latihan berlangsung, unsur keselamatan baik personel maupun material sangat diperhatikan pada saat pembentukan formasi.

Dansatgas mengungkapkan bahwa fase manlap akan berlangsung hingga Minggu (18/9), karenanya beberapa serial latihan telah menunggu untuk dilaksanakan oleh kedua delegasi. Untuk itu selama manlap berlangsung seluruh kapal perang tetap stay di laut.

Ia menambahkan jika latihan bersama ini mendapat apresiasi penuh dari Pangkoarmada II Laksda TNI Dr.Iwan Isnurwanto, S.H.,M.A.P.,M.Tr.(Han), yang menyampaikan  bahwa keterlibatan TNI AL khususnya Koarmada II dalam Latma Eagle Indopura 2021 merupakan suatu kebanggaan. 

“Karena itu Pangkoarmada II meminta agar satgas menunjukkan yang terbaik pelaksanaan latihan, sebab latihan ini adalah untuk meningkatkan kualitas, profesionalisme dan kerjasama antara kedua negara di bidang kelautan. Beliau percaya latihan ini akan meningkatkan hubungan bilateral serta memberikan nilai positif yang akan menjaga stabilitas keamanan di wilayah Asia Tenggara, “ beber Adam. (Dispen Koarmada II)



KABARPROGRESIF.COM: (Bener) Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri (Kejari) Bener Meriah menerima penyerahan tersangka dan barang bukti (tahap II) perkara dugaan penggelapan dan penyalahgunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) Kampung Tanjung Pura tahun anggaran 2019 dari Penyidik Tipikor Satreskrim Polres Bener Meriah.

Penyerahan tersangka dan barang bukti perkara dugaan korupsi dana desa tersebut berlangsung di Kantor Kejari setempat, Jumat (17/9/2021).

Kepala Kejari Bener Meriah, Agus Suroto SH MH melalui Kasi Pidsus, Aulia SH mengatakan, perlimpahan tahap II kasus dugaan penggelapan dan penyalahgunaan APBDes Kampung Tanjung Pura tersebut, tersangka dan barang bukti saat ini menjadi kewenangan Kejari Bener Meriah.

Disebutkan, tersangka MT (31) sebelumnya menjabat sebagai kaur keuangan, operator kampung dan merangkap bendahara pada pelaksanaan pengelolaan keuangan Kampung Tanjung Pura tahun anggaran 2019.

“Dalam waktu dekat kita akan melimpahkan ke Pengadilan, saat ini tersangka kita tahan di Rutan Klas II B Bener Meriah berdasarkan surat perintah penahanan,” ujar Kasi Pidsus Kejari Bener Meriah, Aulia SH

Ia menyebutkan, kerugian negara dalam berkas perkara dugaan korupsi dana desa itu sesuai hasil audit sebesar Rp 152 juta.

Dengan itu kata Aulia, terhadap tersangka diduga melanggar Pasal 2 ayat (1) jo pasal 3 jo pasal 8 jo pasal 18 ayat (1) huruf a, b, c, d ayat (2) ayat (3) UU RI Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagai mana telah dirubah dengan UU RI Nomor 20 Tahun 2001.

“Dengan ancaman pidana paling singkat 1 (satu) tahun penjara dan paling lama 20 (dua puluh) tahun penjara,” beber Aulia.



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Kepala Staf Koarmada (Kaskoarmada) II Laksma TNI Rahcmad Jayadi, M.Tr. (Han) mewakili Pangkoarmada II Laksda TNI Dr. Iwan Isnurwanto, S.H.,M.A.P.,M.Tr (Han) memimpin jalannya briefing awal  latihan peperangan ranjau Tahun anggaran 2021, bertempat di Puslat Kaprang Ruang Auditorium Kolat Koarmada II, Kamis (16/9).

Dalam sambutan Pangkoarmada II yang dibacakan Kaskoarmada II , Laksma Rachmad Jayadi menyampaikan, “dengan mengusung tema Koarmada II melaksanakan latihan peperangan ranjau TA 2021 di Laut Jawa dan Perairan Pasir Putih guna meningkatkan profesionalisme Prajurit Satuan Kapal Ranjau dalam rangka mendukung tugas TNI AL, merupakan bukti konkret bahwa Koarmada II benar-benar mempersiapkan diri menghadapi tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan yang ada”,jelas Laksma Rachmad sapaan-akrab Kaskoarmada II.

Laksma Rachmad menambahkan bahwa, “peperangan ranjau merupakan salah satu peperangan yang sangat dinamis dan berbahaya, dan sejarah telah membuktikannya bagaimana taktik peranjauan dapat menenggelamkan ratusan Kapal Perang saat akhir perang dunia pertama dan kedua”,tandasnya.

Ditempat terpisah, Pangkoarmada II berharap agar latihan ini dilaksanakan secara serius dan penuh tanggung jawab dengan tujuan agar seluruh peserta latihan  memahami tentang pengetahuan dasar penyelamatan kapal selam baik secara perorangan maupun secara tim agar mampu melaksanakan prosedur dengan benar pada saat kondisi sebenarnya.

Dalam latihan ini juga diharapkan dapat membangun hubungan kerja sama dan kebersamaan antar sesama peserta latihan sehingga dapat bersama-sama mencari solusi terbaik terhadap berbagai permasalahan yang ada,  serta mengikuti prosedur standar operasi yang benar sehingga terhindar dari kerugian personel maupun material guna mewujudkan zero accident. (Dispen Koarmada II)



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya kembali menyelamatkan aset Pemerintah Kota (Pemkot) di Jalan Raya Kenjeran Nomor 254, Surabaya.

Aset itu adalah tanah dan bangunan milik pemkot seluas 194,82 meter persegi yang nilainya sekitar Rp 3 miliar.

Aset negara di Jalan Raya Kenjeran Nomor 254, Surabaya itu apabila dinominalkan, aset berupa tanah dan bangunan seluas 194 meter persegi itu nilainya sekitar Rp 3 miliar.

"Tapi saya yakin (nilainya) lebih, karena harga pasar di Surabaya jauh lebih tinggi daripada harga NJOP (Nilai Jual Objek Pajak)," kata Wali Kota Eri, Jum'at (17/9).

Karena lokasinya berada di dekat Jalan Raya, Wali Kota Eri pun berencana memanfaatkan aset tersebut sebagai kantor kelurahan atau tempat pelayanan masyarakat. 

Sehingga, lokasinya lebih strategis karena berada di dekat Jalan Raya.

"Dengan kembalinya aset itu ke pemerintah kota, maka akan kita manfaatkan untuk kantor, kelurahan, atau pelayanan ke masyarakat. Sehingga pelayanan masyarakat kita ada di tepi jalan, bukan di dalam kampung lagi," pungkasnya.



Seperti diberitakan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memberikan piagam penghargaan kepada Kepala Kejaksaan Negeri Surabaya (Kejari), Anton Delianto beserta jajarannya. 

Acara pemberian penghargaan ini berlangsung di ruang sidang wali kota, Balai Kota Surabaya, Jum'at (17/9).

Penghargaan ini diberikan karena jajaran Kejari Surabaya telah membantu pemkot dalam menyelamatkan aset negara di Jalan Raya Kenjeran Nomor 254, Surabaya.

Nah untuk itu Wali Kota Eri juga menyampaikan terima kasih kepada Kajari Surabaya bersama jajarannya. 

Sebab, berkat bantuan maupun pendampingan hukum yang diberikan, aset yang sebelumnya dikuasai pihak ketiga itu akhirnya kembali ke negara.

"Saya matur nuwun (terima kasih) kepada Pak Kajari dan jajarannya, karena ini bukan yang pertama, tapi beberapa kalinya. Sehingga aset-aset pemkot bisa dinikmati kembali oleh masyarakat Surabaya," kata Wali Kota Eri dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Jum'at (17/9).



Meski demikian, Wali Kota Eri memastikan bakal terus berupaya untuk menyelamatkan aset-aset lain yang saat ini masih dikuasai oleh pihak ketiga. 

Tentunya dalam upaya penyelamatan aset itu pihaknya bakal kembali meminta arahan dan pendampingan hukum Kejari Surabaya.

"Kami juga mohon izin ke Pak Kajari karena masih banyak aset yang akan kami sampaikan ke beliaunya, mohon arahan dan pendampingan. Sehingga aset negara itu kami harapkan bisa kembali untuk digunakan semaksimal mungkin bagi warga Kota Surabaya," pungkasnya.




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Ketua Daerah Jalasenastri Armada (KDJA) II, Ny. Dewi Iwan Isnurwanto menghadiri Serah Terima Jabatan (Sertijab) Ketua Badan Koordinator (Bakor) Jalasenastri Wilayah Surabaya dari Ny Wenny Edwin jabatan Ketua PG. Puspenerbal kepada Ny. Titi Nurhidayat jabatan Ketua PG. Kodiklatal, bertempat di Aula PG Jalasenastri Puspenerbal. Kamis (16/9).

Rangkaian kegiatan Sertijab berjalan dengan baik dan lancar diawali dengan  Pembukaan oleh MC, Penandatanganan berita acara sertijab , penyerahan Inventaris Bakor, penyerahan Bendahara Bakor dan pembacaan kegiatan serta dokumentasi yang telah dilaksanakan selama kepemimpinan Ny . Wenny Edwin.

Usai penandatangan Berita Acara Serah Terima Jabatan Ketua Bakor Jalasenastri Wilayah Surabaya, Ny. Dewi Iwan Isnurwanto mengucapkan selamat kepada Ny. Titi Nurhidayat sebagai Ketua Bakor Jalasenastri Wilayah Surabaya saat ini ,  yang memang dijabat secara bergilir oleh para Ketua Jalasenastri di Kotama TNI AL yang berada di Wilayah Surabaya.

Ny. Dewi berharap “semoga Bakor Jalasenastri Wilayah Surabaya kedepan semakin jaya sukses  dan lebih baik lagi kedepannya”.

Selama kegiatan berlangsung tetap menerapkan Protokol Kesehatan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah , guna mencegah penularan virus Covid-19. Turut hadir Ketua PG Jalasenastri STTAL, Ketua CBS Jalasenastri AAL. (Dispen Koarmada II)



KABARPROGRESIF.COM: (Jakarta) Ketua Komisi Kejaksaan (Komjak) Barita Simanjuntak mengapresiasi kinerja bidang pidana khusus kejaksaan dalam mengusut kasus korupsi. 

Menurutnya, kejaksaan telah menunjukkan bahwa pengusutan kasus-kasus korupsi tidak tumpul ke atas. 

Hal ini dibuktikan melalui penyidikan kasus dengan kerugian negara besar seperti korupsi di PT Asuransi Jiwasraya, PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Asabri), serta dugaan korupsi pembelian gas bumi negara oleh Perusahaan Daerah Pertambangan dan Energi (PDPDE) Sumatera Selatan yang menjerat Alex Noerdin.

"Sinyalemen sinis 'hukum tumpul ke atas namun tajam ke bawah' yang acap membuat kita khawatir terhadap masa depan penegakan hukum ternyata berhasil dipatahkan lewat kinerja tadi," kata Barita, Jumat (17/9).

Diketahui, perkara megakorupsi Jiwasraya mengakibatkan kerugian keuangan negara sebesar Rp16,708 triliun. 

Sebanyak delapan orang ditetapkan penyidik JAM-Pidsus Kejaksaan Agung sebagai tersangka. 

Enam di antaranya kini telah berstatus terpidana. Bahkan, dua dari enam terpidana itu, yakni Komisaris PT Hanson International Benny Tjokrosaputro dan Presiden Komisaris PT Trada Alam Minera Heru Hidayat dihukum pidana penjara seumur hidup.

Di sisi lain, kasus korupsi di ASABRI juga mengakibatkan kerugian negara yang tidak kalah kecil. Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) mengaudit setidaknya kasus itu merugikan negara sebesar Rp22,788 triliun. 

Benny dan Heru kembali ditersangkakan oleh penyidik Gedung Bundar. Keduanya, bersama enam terdakwa lain kini masih menjalani persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Sementara kasus korupsi pembelian gas bumi oleh PDPDE yang menjerat Alex disebut mengakibatkan kerugian negara sampai US$30 juta lebih. Jika dikonversi ke rupiah, nilainya kurang lebih Rp430 miliar.

Barita mengatakan selain dari sisi penyidikan dan penuntutan, pihaknya juga mengapresiasi kinerja kejaksaan dalam hal pengembalian kerugian negara, perampasan hasil korupsi, maupun penyitaan kekayaan dan aset negara dari hasil korupsi. 

Berdasarkan Case Management System Kejaksaan RI selama semester pertama 2021, kejaksaan telah menyelamatkan keuangan negara sebesar Rp15,815 triliun dan menyerahkan PNBP ke kas negara sebesar Rp82,159 miliar.

"Kami harapkan kinerja seperti ini dapat dijalankan secara komprehensif profesional, objektif, tegas, dan transparan," ujar Barita.

Komjak, lanjutnya, akan terus berkoordinasi dengan Jaksa Agung Muda Bidang Pengawasan (JAM-Was) untuk memastikan tidak ada celah bagi jaksa melakukan perbuatan tercela, khususnya penyalahgunaan wewenang dalam melaksanakan tugas. Menurut Barita, pihaknya akan melakukan tindakan dan memberikan sanksi tegas jika menemukan hal tersebut.



KABARPROGRESIF.COM: (Kediri) Sesuai instruksi Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M bahwa program vaksinasi Nasional harus dapat berjalan, oleh karena itu demi mendukung program tersebut TNI AL Koarmada II bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Kediri melaksanakan Serbuan Vaksinasi TNI AL yang telah memasuki hari ke-2 berpusat di Stadion Canda Bhirawa Pare , pada Kamis (16/9).

Pangkoarmada II, Laksamana Muda TNI Dr. Iwan Isnurwanto, S.H., M.A.P., M.Tr. (Han) yang terjun langsung ke Stadion Canda Bhiirawa disambut langsung oleh Bupati Kediri Handindhito Himawan Pramana.

“TNI AL Koarmada II sendiri menyiapkan 35.000 dosis vaksin Sinovac tahap I dengan prioritas masyarakat umum, santri serta pelajar usia 12 tahun ke atas yang digelar di beberapa lokasi diantaranya Stadion Canda Bhirawa di Pare, 37 Puskesmas yang berada di wilayah kerja Kabupaten Kediri, Ponpes Sabililhuda, dan MAN 1 Kota Kediri”, kata Laksda Iwan sapaan-akrab Pangkoarmada II saat meninjau pelaksanaan Vaksinasi.

“hari pertama alhamdulillah kami bisa meraih target kurang lebih ada 15.090 orang tervaksin , saya percaya bahwa hari ini bisa menghabiskan 35.000 dosis vaksin yang telah disiapkan oleh panitia, dan sesuai perintah KASAL bertepatan dengan HUT Ke 76 TNI Angkatan Laut kemarin tanggal 10 September untuk menyasar melaksanakan pemberian vaksinasi yang tidak berhenti-henti sejak tanggal 23 Juni yang lalu, serta menyasar ke sekolah-sekolah yang bertujuan untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi guna meraih kekebalan serta mampu menghadapi dan mendukung percepatan ekonomi nasional serta mempercepat pertemuan kegiatan sekolah bersama-sama”, ungkap Laksda Iwan.

Menanggapi itu Bupati Kediri Handindhito Himawan mewakili masyarakat Kabupaten Kediri mengucapkan terimakasih kepada bapak Pangkoarmada II beserta tim para Nakes dengan semangat yang sangat tinggi sudah bersedia membantu dalam pelaksanaan vaksinasi tersebut, Bupati Kediri juga menyampaikan kepada Pangkoarmada II selama dirinya berkeliling ada hal yang selama ini luput yaitu vaksinasi terhadap Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) dan disabilitas.

Usai meninjau pelaksanaan serbuan Vaksinasi di Stadion Canda Bhirawa selanjutnya Pangkoarmada II beserta rombongan bergerak menuju MAN 1 Kota Kediri yang disambut Kepala Kemenag Kota Kediri/Kepala MAN 1 Kota Kediri guna meninjau langsung pelaksanaan vaksinasi bagi Siswa Sekolah Man 1 Kediri. 

“Meskipun sudah divaksin, Pangkoarmada II tetap menghimbau kepada seluruh masyarakat dan pelajar di Kediri untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari sehingga dapat segera menciptakan kekebalan kelompok atau herd immunity sesuai harapan pemerintah”, pungkasnya. (Dispen Koarmada II)


Jumat, 17 September 2021


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memberikan penghargaan kepada pendonor darah sukarela, pendonor plasma konvalesen, penggerak donor darah, penggerak donor plasma konvalesen, penggerak donatur dan para donatur yang telah membantu PMI Surabaya. 

Penghargaan itu diberikan dalam acara Peringatan Hari PMI ke-76 Tahun 2021 dan Pemberian Penghargaan kepada Donor Darah Sukarela oleh Wali Kota Surabaya, di Graha Sawunggaling Lantai 6 komplek gedung Pemkot Surabaya, Jumat (17/9).

Saat itu, ada beberapa kategori penghargaan yang diberikan. Pertama, penghargaan pendonor darah sukarela 50 kali tahun 2021 yang diberikan kepada 425 orang dan secara simbolis diberikan kepada Teguh Santoso. 

Kedua, pendonor darah sukarela 100 kali tahun 2019 yang diberikan kepada 160 orang dan secara simbolis diberikan kepada Irwan Basri. 

Ketiga, pendonor darah sukarela 100 kali tahun 2020 yang diberikan kepada 164 orang dan secara simbolis diberikan kepada Kadar Lakirto. 

Keempat, penghargaan juga diberikan kepada pendonor plasma konvalesen yang sudah lebih 10 kali mendonorkan plasma konvalesennya, yaitu Basuki Sutikno.

Kelima, penghargaan juga diberikan kepada penggerak donor darah dua orang. Keenam, penghargaan diberikan kepada penggerak donor plasma konvalesen sebanyak lima orang. 

Ketujuh, penghargaan diberikan kepada penggerak donatur sebanyak empat orang. Dan Kedelapan, penghargaan itu diberikan kepada para donatur yang jumlahnya 14 orang, baik individu maupun instansi atau perusahaan, mulai dari PT Sier, Pelindo III, OJK, Bursa Efek Indonesia, hingga Konsulat Jendral Jepang di Surabaya Mr. Takeyama Kenichi. 

Bahkan, saat itu Wali Kota Eri juga menerima sejumlah bantuan yang selanjutnya bantuan tersebut diberikan kepada PMI Surabaya.

Pada kesempatan itu, Wali Kota Eri menyampaikan terimakasih sebesar-besarnya dan apresiasi setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan demi kemanusiaan ini. 

Apalagi, saat ini masih di tengah pandemi Covid-19, sehingga harus selalu bergerak untuk kemanusiaan dan kepekaan sosial harus terus dilakukan.

“Dengan jiwa-jiwa sosial yang tinggi seperti jenengan ini, tentu bisa dijadikan contoh bagi penerus bangsa, karena kalau generasi ini tidak ada contohnya, maka semakin lama penerus bangsa ini akan menjadi orang yang kapitalis, semakin lama menjadi orang yang merasa paling hebat, kita tidak pernah melihat betapa susahnya saudara-saudara kita di luar sana,” kata Wali Kota Eri.

Ia juga menegaskan bahwa apa yang sudah dilakukan oleh berbagai elemen itu dapat menjadi contoh yang luar biasa bagi warga Kota Surabaya. 

Bahkan, dapat dijadikan contoh bagi Wali Kota Eri untuk terus beramal dan bergotong royong, sehingga kebersamaan ini lebih baik dan lebih sempurna sebagai keluarga besar. 

“Sekali lagi atas nama warga Kota Surabaya saya ucapkan terimakasih, karena insyallah kegiatan PMI ini bisa disupport penuh,” tegasnya.

Menurut Wali Kota Eri, berbagai bantuan itu menunjukkan bahwa Surabaya adalah kota yang gotong royong, kota yang penuh empati dan bahu-membahu dalam menyelesaikan semua permasalahan yang ada di Kota Surabaya, sehingga bantuan itu bisa bermanfaat untuk warga Surabaya, khususnya yang digerakkan oleh PMI.

“Dengan gotong royong ini, kami juga semakin yakin bahwa Surabaya bisa melewati pandemi Covid-19 ini secara bersama-sama. Dan itu sudah terbukti dengan Surabaya masuk ke level 1. 

“Dulu ada yang tidak percaya Surabaya bisa Level 1. Masuk Level 3 saja sudah untung-untungan. Tapi sekarang bisa turun di level paling rendah. Itu bisa terjadi karena kebersamaan dan gotong royong. Sekali lagi terima kasih,” imbuhnya.

Sementara itu, Wakil Ketua I PMI Surabaya Tri Siswanto mengatakan PMI Surabaya bisa terus bergerak berkat partisipasi warga Kota Pahlawan, mulai dari pendonor darah, penggalangan donor darah, donatur hingga penggerak donatur.

“PMI Surabaya bisa jalan karena ada semua komponen ini. Makanya, di HUT PMI ke-76 ini, Wali Kota Surabaya memberikan penghargaan kepada mereka. Jadi yang memberikan penghargaan bukan PMI, tapi wali kota karena semua bantuan itu akan kembali ke warga Surabaya,” terangnya.

Tri Siswanto berharap, bantuan dari sukarelawan ini bisa menjadi bola salju, dimana semakin lama semakin baik dan semakin besar. Sehingga PMI bisa terus membantu warga Surabaya, Jawa Timur dan Indonesia ke depannya. “Partisipasi warga Surabaya untuk donor sangat tinggi. Setahun rata-rata jumlah pendonor darah bisa mencapai 200 ribu lebih. 

Sedangkan untuk donor konvalesen yang telah didistribusikan mencapai 16.750. Jumlah ini terbesar di Indonesia karena kita bergerak besama-sama,” kata dia.

Seusai acara ini, Wali Kota Eri memberikan penghargaan kepada pihak kejaksaan lalu berangkat lagi meninjau proses donor darah di PMI Surabaya. 

Saat itu, ia juga sempat menyapa para pendonor dan suasana akrab terasa kala itu.


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Hari ke-3 pengambilan data Ante Mortem, para prajurit mendapat pencerahan tentang pentingnya kesehatan gigi dan mulut yang bisa mempengaruhi aktivitas sehari-hari.

Penyuluhan disampaikan oleh Lettu Laut (K/W) drg. Diah Selvia dari Diskes Koarmada II, disela proses pengambilan data pemeriksaan gigi oleh petugas dari Ladokgi TNI R.E. Martadinata pada Rabu (15/9) di Gedung Panti Tjahaya Armada.

Pengambilan data kali ini didominasi prajurit dari Satuan Kapal Selam. Terlihat dua komandan kapal selam mengikuti kegiatan tersebut,  yakni Komandan  KRI Nagapasa-403, Letkol Laut (P) Topan Agung Yuwono, dan Komandan KRI Ardadedali-404 Letkol Laut (P) Moh. Akbar. Sementara hingga hari ke-3 pelaksanaan, tercatat 452 orang prajurit telah mengikuti pemeriksaan. Mereka adalah pasukan khusus Koarmada II dari Satkopaska, Satsel dan Dislambair. 

Terkait kesehatan gigi dan mulut, ada sejumlah poin penting yang disampaikan drg. Selvia. Diantaranya tentang gigi sensitif yang ditandai dengan gejala klinis berupa rasa nyeri yang singkat dan tajam ketika mengkonsunsi makanan /minuman panas,dingin,asam,atau bahkan terkena udara dingin karena dentin gigi yang terbuka.

Berikutnya mengenai Resesi atau penurunan gusi, dan  Penyakit Gusi akibat berlebihan mengkonsumsi makanan dan minuman asam atau mengandung soda. 

Yang tidak kalah penting menurut drg. Selvia adalah Dental Fitness, suatu program kesehatan gigi dan mulut yang bertujuan untuk membina dan meningkatkan kesehatan gigi maupun mulut prajurit satuan operasi, terutama yang bertugas di daerah terpencil. Sehingga tercapai suatu kondisi kesehatan gigi yang optimal, dan siap mendukung tugas pokok TNI AL. 

"Maka program dental fitness itu penting diketahui dan dilaksanakan oleh setiap prajurit, meliputi program pemeriksaan,penyuluhan dan pengobatan, "ujar drg. Selvia. 

Sementara itu Kolonel Laut (K/W) drg. Sri Wahyuni,  MARS,  Kadep Kedokteran Gigi Militer Ladokgi REM,  pengambilan data Antemortem berlangsung hingga 17 September 2021.

Ia menambahkan bahwa Antemortem adalah data yang dibutuhkan dalam proses identifikasi sebelum korban meninggal.Bisa  didapat dari pihak keluarga,meliputi penampilan atau visum korban sebelum meninggal. Antemortem juga meliputi data primer,yaitu sidik jari korban dan data pemeriksaan gigi.

"Data antermortem yang didapat harus memenuhi keakuratan,misalnya kelengkapan data,kejelasan data,dan kriteria yang sama.Maka dari itu kita wajib memiliki dokumen untuk membantu pengumpulan data ante mortem. Salah satunya sangat simple yakni " Tersenyum" yang bisa menunjukan struktur gigi depan," tandas drg. Sri Wahyuni. 

Pada bagian lain, dukungan terhadap upaya Ladokgi REM melakukan pengumpulan data Antemortem lewat pemeriksaan gigi ini, datang dari Pangkoarmada II Laksda TNI Dr. Iwan Isnurwanto, S.H.,M.A.P., M.Tr.(Han). Menurut orang nomor satu di Koarmada ini, langkah preventif tersebut amat membantu Tim DVI dalam mengidentifikasi korban jika terjadi kecelakaan massal yang menimpa prajurit TNI AL. (Dispen Koarmada II)


Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive