Vaksinasi di tempat ini digelar berbeda dari tempat biasanya, sebab vaksinasi di kampus tersebut menggunakan model Layanan Tanpa Turun (Lantatur) atau Drive Thru.
Tiba di kampus Muhammadiyah itu, Wali Kota Eri disambut dengan hangat oleh Rektor UM Surabaya beserta jajarannya dan disambut pula oleh para mahasiswa difabel UM Surabaya.
Makanya, saat itu Wali Kota Eri selain meninjau pelaksanaan vaksinasi, ia juga diperkenalkan sebuah kursi cerdas untuk para mahasiswa difabel.
Bahkan, saat itu Wali Kota Eri diminta oleh Rektor UMSurabaya untuk memberikan sebutan atau nama produk tersebut.
“Mungkin Pak Wali berkenan memberikan nama dari inovasi ini? Ini sudah multifungsi Pak, bisa untuk kuliah, makan, dan berbagai fungsi lainnya,” kata Rektor UM Surabaya Sukadiono dalam sambutannya saat acara vaksinasi itu.
Ia menjelaskan bahwa program vaksinasi drive thru itu akan dilakukan selama tiga hari ke depan.
Untuk hari ini sasarannya ditargetkan 1.500 orang, hari kedua besok juga 1.500 orang, dan hari ketiga sebanyak 2.000 orang.
“Jadi, kita targetkan selama 3 hari ini dapat menyasar 5 ribu orang. Kali ini kami menggunakan vaksin sinovac,” katanya.
Menurut Sukadiono, pihaknya sengaja menggelar vaksinasi drive thru karena untuk mengurangi kerumunan massa, sehingga ini juga bisa mengurangi resiko penularan.
Selain itu, vaksinasi drive thru ini juga untuk memperlancar proses vaksinasi, sehingga warga tidak perlu menunggu lama untuk melakukan vaksinasi, apalagi proses pendaftarannya sudah dilakukan satu hari sebelumnya, sehingga proses dari awal hingga akhir sangat cepat dan terhindar dari kerumunan.
“Tentu kami berterimakasih kepada Pak Wali Kota dan Ibu Kadinkes Surabaya yang sudah mensupport kami dalam menyediakan vaksin ini. Saya kira tanpa bantuan dari Pak wali dan Dinkes, mungkin acara ini tidak akan bisa terlaksana,” imbuhnya.
Setelah diminta untuk memberikan nama kursi cerdas itu, akhirnya Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi langsung memberikan nama dari inovasi tersebut, yaitu Es-Cede. Harapannya, dengan nama itu bisa lebih mudah diingat dan dapat dikembangkan ke depannya.
"Apresiasi setingginya kepada UMSurabaya yang telah memperhatikan temen-temen disabilitas. Kita kasih nama Es-Cede ya, agar mudah diingat," kata Wali Kota Eri.
Dalam sambutannya, Wali Kota Eri juga mengapresiasi sistem vaksin drive thru yang dilakukan oleh UM Surabaya.
Sebab, dengan cara itu vaksinasi bisa lebih cepat dan menghindarkan kerumunan, sehingga orang yang divaksin bisa lebih nyaman.
“Percepatan-percepatan itu fainsyallah akan dijadikan contoh ketika tempat lain akan mengadakan vaksinasi. Jadi, kalau tempat luas dan bisa mencukupi, maka bisa dilakukan dengan role model drive thru semacam ini,” katanya.
Selain itu, ia juga mengaku bangga dan berbahagia karena UM Surabaya itu selain bermanfaat bagi umat dengan adanya vaksinasi, ternyata UM Surabaya juga ramah dengan teman-teman disabilitas.
Makanya, ke depan ia mengajak kerjasama supaya nanti ke depannya mahasiswa disabilitas dari UM Surabaya bisa diperbantukan di lingkungan Pemkot Surabaya.
“Kita harus memberikan kesempatan yang sama bagi mereka. Mereka ini diciptakan oleh Allah dengan kesempurnaannya, makanya kita harus saling melengkapi dan memberikan kesempatan yang sama. Semoga apa yang dilakukan UM Surabaya ini bisa dijadikan contoh dan menjadi cambuk semangat bagi kami untuk memberikan yang terbaik,” kata dia.
Wali Kota Eri juga mengaku sangat bahagia karena UM Surabaya sudah menciptakan sarana dan prasarana kursi cerdas untuk disabilitas yang akhirnya diberi nama Es-Cede.
Inovasi ini sudah sangat lengkap untuk memfasilitasi mahasiswa yang disabilitas, termasuk ada cas laptopnya.
“Semoga apa yang dilakukan oleh UM Surabaya ini bisa terus menjadi panutan dan terbaik di seluruh Surabaya. Jadi, atas nama Pemerintah Kota Surabaya saya haturkan terimakasih sebesar-besarnya,” pungkasnya.