Senin, 11 Oktober 2021


KABARPROGRESIF.COM: (Jakarta) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan pemeriksaan terhadap 4 anggota DPRD Muara Enim terkait kasus dugaan suap 16 paket proyek perbaikan jalan senilai Rp 129 miliar di Dinas PUPR setempat.

Juru Bicara KPK, Ali Fikri, mengatakan penyidik kembali melakukan pemeriksaan terhadap saksi tindak pidana korupsi pengadaan barang dan jasa di Dinas PUPR dan pengesahan APBD Kabupaten Muara Enim tahun 2019 untuk tersangka ARK dan lainnya.

Adapun yang diperiksaa kali ini, yakni berinisial KAS, MAR, VER, dan SAM. Keempatnya merupakan anggota DPRD Muara Enim.

"Pemeriksaan terhadap saksi dilakukan di Kejati Sumsel," kata Ali Fikri, Senin (11/10).

Seperti diketahui, KPK sebelumnya telah menetapkan 10 orang anggota DPRD Muara Enim sebagai tersangka. Yakni berinisial IG IC AYS ARK, MS,MD MH FR SB dan PR.

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata, mengatakan dalam perkara di Dinas PUPR Muara Enim ini sebelumnya sudah ada 5 orang yang dijerat dan perkaranya sudah diputus pengadilan. 

Serta satu orang lagi berinisial J masih dalam proses persidangan di Pengadilan Tipikor Palembang.

Kemudian, setelah dilakukan pengumpulan data dan informasi serta ditemukannya bukti permulaan yang cukup, serta ditambah dengan fakta hukum selama proses persidangan dalam perkara awal maka KPK kembali melakukan penyelidikan dan meningkatkan status perkara ke penyidikan pada September 2021.

Menurutnya, 10 Anggota DPRD ini diduga turut menerima aliran dana suap atau fee proyek dari kontraktor Robi Okta Fahlevi untuk meloloskan perusahaannya sebagai pemenang lelang pengerjaan proyek.



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Dalam rangka meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) personil kesehatan, Sebanyak 29 orang Siswa Pendidikan Pembentukan Perwira (Diktukpa) Angkatan LI dan Siswa Pendidikan Pembentukan Perwira Singkat (Diktukpakat) TNI AL TA 2021 Korps Kesehatan yang sedang menempuh pendidikan di Pusat Pendidikan Kesehatan (Pusdikkes) Komando Pendidikan Dukungan Umum (Kodikdukum) Kodiklatal mendapatkan Pembekalan dari Kepala Dinas Kesehatan Angkatan Laut (Kadiskesal) Laksma Laksma TNI dr. Agus Guntoro melalui tatap muka, Senin, (11/10/2021).

Sebelum memberi pembekalan Kadiskesal mengawali dengan perkenalan mengenai riwayat hidup, status keluarga, riwayat sekolah atau pendidikan baik di lingkungan pendidikan militer dan pendidikan sipil, riwayat penugasan dan kedinasan mulai pangkat Letda hingga menjabat orang nomor satu dijajaran Kesehatan TNI Angkatan Laut.

Dalam pembekalanya Kadiskesal menyampaikan bahwa Tugas Pokok Dinas Kesehatan TNI Angkatan Laut berdasarkan keputusan Kasal Nomor Kep/28/VII/1997 tanggal 31 Juli 1997 tentang Dinas Kesehatan TNI Angkatan Laut yang disingkat Diskesal adalah badan pelaksana pusat TNI AL yang berkedududukan langsung di bawah Kasal.

Menurutnya Diskesal memiliki tugas dalam pembinaan kesehatan meliputi kesehatan matra laut, kesehatan Preventif, Kuratif dan Rehabilitatif. 

Selain itu memiliki tugas pembinaan Fasilitas Kesehatan (Faskes), pembinaan material kesehatan dan pembinaan personil kesehatan.

Lebih lanjut Kadiskesal menyampaikan bahwa para Siswa Diktukpa dan Diktupakat sebentar lagi akan dilantik menjadi Perwira. Menurutnya hakekat seorang perwira adalah sebagai pemimpin dan manajer. 

Sebagai pemimpin seorang perwira mempunyai tanggung jawab yang harus dipikul, menerapkan prinsip-prinsip kepemimpinan TNI secara utuh dan peduli terhadap permasalahan anak buah.

Sedangkan  sebagai manajer seorang perwira harus mampu memahami dan mengembangkan fungsi manajemen, mampu menjalin kerja sama dan koordinasi dengan lainya, mampu menjalin hubungan secara interpersonal dan mampu meningkatkan profesionalisme, kreativitas serta inovasi.

Hadir dalam pembekalan tersebut  Komandan Pusat Pendidikan Kesehatan (Danpusdikkes) Kolonel Laut (K) drg. Ketut Triwanto, Sp. Ort, para Komandan Sekolah dibawah Pusdikkes serta para Kabag dilingkungan Pusdikkes. (PenKodiklatal)



KABARPROGRESIF.COM: (Palembang) Berkas dua tersangka kasus korupsi pada pembangunan turap penahan tanah rumah sakit (RS) Kusta, dr Rivai Abdullah Kabupaten Banyuasin, Sumsel tahun anggaran 2017, dinyatakan lengkap dan telah dilimpahkan ke Pengadilan Tipikor Palembang, Senin (11/10/2021).

Dua tersangka yakni, Junaidi selaku Direktur PT Palcon Indonesia dan Rusman selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) yang juga merupakan oknum ASN RS Kusta sebagai Kasubag Rumah Tangga.

Kejaksaan Tinggi Sumsel membawa dua bal berkas dengan tebal mencapai 60 cm, dan diserahkan di PTSP Pengadilan Tipikor Palembang.

Dikonfirmasi pada Kasi Penuntutan Bidang Pidsus Kejati Sumsel Naimullah SH MH mengatakan, pihaknya resmi telah melimpahkan berkas perkara dua tersangka dugaan korupsi proyek penimbunan turap penahanan sungai oleh PT Palcon Indonesia pada Rumah Sakit Kusta dr. Rivai Abdullah.

Dijelaskannya, proyek tersebut bersumber dari APBN tahun anggaran 2017 dengan nilai pagu sebesar kurang lebih Rp12 miliar.

Yang mana dalam pelaksanaannya terjadi pengurangan volume pada bangunan, yang saat ini juga belum selesai, sehingga negara diduga mengalami kerugian sebesar Rp 4 miliar lebih.

"Berkas perkara dua tersangka sudah dinyatakan lengkap dan hari ini, kita telah resmi melimpahkan ke Pengadilan Tipikor Palembang. Akibat dari dugaan tindak pidana korupsi tersebut, pembangunannya hingga saat ini belum selesai, sehingga negara mengalami kerugian sebesar Rp 4 miliar lebih

Atas perbuatannya, kedua tersangka diancam sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1), pasal 3 UU No.20 tahun 2001 perubahan atas UU No.31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana.



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Mutasi di lingkungan TNI Angkatan Laut adalah hal yang biasa dan akan selalu terjadi, seperti yang tengah berlangsung saat ini Pangkoarmada II Laksda TNI Dr. Iwan Isnurwanto, SH., M.AP., M.Tr.(Han) memimpin langsung Upacara serah terima jabatan (Sertijab) 6 (enam) Jabatan Strategis di lingkungan Koarmada II , bertempat di Gedung Panti Tjahya Armada, Senin (11/10).

Adapun jabatan yang diserah terimakan yakni Asintel Pangkoarmada II dari Kolonel Laut (P) Muhammad. Risahdi, M.Si (Han) kepada Kolonel Laut (P) Ivong Wicaksono Wibowo, Kakuwil Koarmada II dari Kolonel Laut (S) Rachmat Kurniawan Putra, S.E kepada Kolonel Laut (S) Hotlomo Roland Manalu, Kadislambair Koarmada II dari Kol Laut (T) Eduard Simbolon ,S.E kepada Kol Laut (T) Sugeng Priono, S.E., M.M, Kadispen Koarmada II dari Kolonel Laut (P) Akhmad Alif Saifuddin, M.Tr.Hanla kepada Letkol Laut (P) Asep Aryansyah, S.E., M.Tr.Hanla.,CTMP, Dansatmar Koarmada II dari Kolonel Mar Rudi Sumantri, S.E.,M.M kepada Kolonel Mar Anjas Wicaksono Putro M.Tr Hanla, serta Kapuskodal Koarmada II dari Letkol Laut (P) Asep Aryansyah kepada Letkol Laut (P) Donny Abraham Diman.

Dalam amanatnya Pangkoarmada II mengatakan bahwa serah terima jabatan di lingkungan TNI mencerminkan tekad dan komitmen jajaran TNI Angkatan Laut untuk merefleksikan semangat pembaharuan dan kaderisasi pemimpin secara alamiah. Dinamisasi organisasi yang baik, akan menciptakan suasana baru dalam lingkungan organisasi dan akan muncul ide-ide baru yang segar dan inovatif dalam manajemen pembinaan organisasi yang semakin baik.

Lebih lanjut orang nomor satu dijajaran Koarmada II ini menyampaikan bahwa penempatan jabatan merupakan suatu kehormatan dan kepercayaan dari pemimpin, sekaligus juga sebagai tantangan tugas yang mulia bagi pejabat baru. 

Kehormatan dan kepercayaan ini harus dapat dijawab oleh pejabat baru melalui peningkatan kualitas pembinaan untuk menciptakan kemajuan dan kinerja organisasi yang professional dan proporsional.

Selain itu Laksda Iwan mengucapkan terimakasih kepada para Kasatker Lama atas dedikasi dan loyalitas selama menjabat di Koarmada II, dan untuk Para Kasatker Yang baru mengucapkan selamat dan semangat untuk melaksanakan tugas dikedinasan dengan sebaik-baiknya.

Kegiatan dilanjutkan dengan acara ramah tamah dan penyerahan cinderamata, seluruh pejabat yang hadir dalam kegiatan tersebut bergeser di Loungroom Majapahit untuk selanjutnya dilaksanakan pisah sambut dan juga perkenalan kepada pejabat yang baru.

Turut hadir Kapok Sahli Koarmada II, Danguskamla Koarmada II, Para Asisten Pangkoarmada II, Seluruh Kasatker Koarmada II, Ks Guspurla Koarmada II. (Dispen Koarmada II)



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Potensi besar Kota Surabaya dalam mengembangkan layanan wisata medis (medical tourism) ditangkap dengan konkret oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

Dengan menggandeng berbagai komponen, pelayanan itu akan segera diwujudkan di Kota Surabaya. 

Komitmen untuk mewujudkan Surabaya Medical Tourism (SMT) itu dibuktikan dengan adanya soft launching SMT disertai dengan penandatanganan nota kesepakatan bersama tentang penyelenggaraan layanan wisata medis (medical tourism) di Kota Surabaya, Senin (27/9/2021). 

Penandatanganan nota kesepakatan yang digelar di lobby lantai 2 Balai Kota Surabaya itu dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama dengan Rektor Universitas Airlangga Prof Mohammad Nasih, Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) wilayah Jawa Timur Dr Dodo Anondo, Ketua DPD Association of the Indonesian Tours & Travel Agencies (ASITA) atau asosiasi agensi tur perjalanan Jatim Imam Mahmudi, Ketua Astindo Jawa Timur Yongky Yanwitarko, dan Ketua Badan Pimpinan Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (BPD PHRI) Jatim Dwi Cahyono.

Pada kesempatan itu, Wali Kota Eri mengatakan medical tourism atau wisata medis ini untuk memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik di Kota Surabaya. 

Sebab, Surabaya memiliki potensi besar untuk memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik di Surabaya maupun di Indonesia Timur. 

“Jika kita bisa melakukan pelayanan ini, maka secara otomatis akan menggerakkan ekonomi, pariwisata, perhotelan, restoran dan semuanya yang ada di Kota Surabaya,” kata Wali Kota Eri.

Ia juga menjelaskan lebih detail sistem kerjasama itu. Nantinya, Medical Tourism Surabaya ini akan berbentuk sebuah aplikasi yang saat ini terus dikembangkan oleh Universitas Airlangga (Unair). 

Dalam aplikasi yang merupakan produk bersama itu, nantinya akan ada rumah sakit beserta layanan unggulannya serta biayanya, ada pariwisatanya, perhotelannya, restoran dan berbagai fasilitas lainnya. 

Makanya, ketika ada orang sakit dan berobat ke Kota Surabaya, pasti ada keluarganya yang ikut, sehingga sebelum dia berangkat ke Surabaya, sudah daftar duluan arahnya nanti ke mana saja, mulai rumah sakitnya dimana, hotelnya di mana, dan akan berkunjung ke mana. 

Bahkan, nantinya akan dijemput dari bandara menggunakan ambulancenya dari mana. 

“Itu sudah dirancang sejak awal, karena semuanya ini akan terangkai menjadi satu bagian,” tegasnya.

Di samping itu, Wali Kota Eri juga menjelaskan bahwa sekitar 70 persen orang Indonesia berobat ke luar negeri, dan dari 70 persen itu, sebagian besar adalah warga Kota Surabaya. 

Padahal, pengobatan di Indonesia tidak kalah dengan di luar negeri. 

Ia juga menceritakan pernah bertemu dengan seseorang yang menyampaikan bahwa awalnya orang tersebut tidak bisa didiagnosa di Surabaya, lalu dia ke luar negeri dengan menggunakan jet pribadi. 

Ternyata, sampai di luar negeri hasilnya sama dengan diagnosa di Kota Surabaya, sehingga dia menyampaikan bahwa sebenarnya dokter di Surabaya itu tidak kalah hebatnya dengan di luar negeri, karena hasil diagnosanya sama.

“Dari situ saya sadar bahwa kita punya kekuatan sebenarnya. Kita punya tenaga kesehatan yang hebat, punya rumah sakit yang hebat, sehingga bagaimana tugas kita sekarang untuk menggandengkan semua pelayanan itu. Nah, kalau itu bisa dilakukan di Indonesia, khususnya di Surabaya, kenapa harus pergi berobat di luar negeri,” katanya.

Oleh karena itu, ia sangat yakin dengan kerjasama ini akan bisa mewujudkan medical tourism itu. 

Ia juga memastikan bahwa pelayanan ini dilaunching pada 10 November mendatang, sehingga pelayanannya juga bisa dimulai pada hari itu juga. 

Sementara itu, Rektor Universitas Airlangga Prof Mohammad Nasih mengatakan kerjasama ini akan menjadi bagian dari catatan sejarah Surabaya dan bahkan Indonesia. 

Sebab, sudah bisa menghadirkan sebuah aktivitas yang menjanjikan, yaitu medical tourism. 

“Boleh saja kemerdekaan itu diproklamirkan di Jakarta, tetapi perjuangan untuk terus mengibarkan dan justru pahlawan kemerdekaan itu justru berasal dari Surabaya dengan 10 Novembernya yang sungguh luar biasa, dan apa yang kita lakukan hari ini akan menjadi catatan sejarah juga dari Kota Surabaya,” kata Prof Nasih.

Ia juga mengakui bahwa dalam jangka pendek, dia tidak terlalu berharap ada orang luar negeri berobat ke Indonesia. 

Namun, jangka pendeknya adalah mereka yang selama berobat ke luar negeri dapat dicegah dengan pelayanan yang sebaik-baiknya dan fasilitas yang sangat bagus di Kota Surabaya. 

“Kuncinya menurut saya adalah koordinasi dan kerjasama serta integrasi diantara semua komponen ini, ya dokternya, rumah sakitnya, dan semuanya termasuk pemkot yang harus terus bersama-sama demi mensukseskan inovasi ini,” kata dia.

Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Jatim dr Dodo Anando MPh mengatakan, Surabaya Medical Tourism itu akan mirip dengan yang ada di Malaysia. 

Namun, ia memastikan bukan karena Surabaya meniru Malaysia, tapi karena memang potensi Surabaya cukup besar untuk memberikan pelayanan ini.

"Kita hampir sama dengan yang di Malaysia, kita medical tourism sama. Jadi kita akan nerima pasien dari luar negeri. Tapi sementara ini kita coba yang dari luar Surabaya dulu, tes case apakah semuanya bisa dilayani dengan baik. Namun, kalau dilihat dari potensinya, Surabaya sudah cukup siap untuk menerapkan inovasi ini," pungkasnya. 





KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Penanggulangan pandemi Covid-19 di Jawa Timur kembali dievaluasi oleh Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan, beserta beberapa Menteri terkait lainnya.

Di konfirmasi mengenai hal itu, Kepala Penerangan Kodam V/Brawijaya, Letkol Arm Kusdi Yuli Suhandra menjelaskan jika dalam rakor virtual itu, Menteri Luhut mengimbau semua pihak untuk tetap memberlakukan protokol kesehatan secara ketat.

Meski sudah berada di posisi yang lebih baik, kata Kusdi, penerapan protokol kesehatan di Pulau Jawa dan Bali sangat penting dilakukan.

Pasalnya, saat ini terjadi beberapa kasus lonjakan pandemi di Provinsi Papua.

“Meskipun angka penurunan kasus di Papua sudah melandai, tapi sesuai angka reproduktif efektif menunjukkan belum terkendali,” jelas Kapendam di konfirmasi terkait rakor virtual yang berlangsung pada Minggu (10/10).

Beberapa arahan, ditegaskan oleh Menko Luhut termasuk soal antisipasi terjadinya penyebaran pandemi kasus Covid-19 pasca pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional atau PON XX yang dihelat di Papua.

“Forkopimda diminta untuk mempersiapkan skenario dan langkah antisipasi terjadinya gelombang baru kenaikan Covid,” jelas Kapendam. (Pendam V/Brawijaya)


Minggu, 10 Oktober 2021


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Pemuda dan Olahraga memulai seleksi Diklat Sepak Bola Surabaya di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Jumat (8/10/2021).

Seleksi itu diikuti oleh 523 anak berusia 13 hingga 15 tahun. Dari 523 remaja tersebut, akan dipilih 60 pemain berbakat oleh tim seleksi yang dipimpin oleh Hanafing.

Wakil Wali Kota Surabaya Armuji turut memantau proses seleksi di Gelora Bung Tomo pada Minggu (10/10/2021). 

Saat itu, ia mendatangi sejumlah calon peserta Diklat Sepak Bola yang sedang menunggu pasca registrasi kehadiran.

Armuji melihat langsung proses seleksi dimana para peserta dibagi menjadi sejumlah tim, dan bertanding di stadion yang merupakan kebanggaan masyarakat Surabaya tersebut. 

Selanjutnya, para peserta dikumpulkan untuk mendapatkan pengarahan dari Wakil Wali Kota Surabaya.

"Jadi, ini merupakan komitmen Pemerintah Kota Surabaya untuk menjadikan Kota Surabaya sebagai tempat lahirnya pesepakbola handal, kita punya Supriyadi besok akan muncul banyak lagi pemain handal," kata Cak Ji.

Oleh karena itu, ia meminta kepada para peserta yang nantinya akan ikut Diklat Sepak Bola untuk serius menimba ilmu. 

Sebab, nanti ada pelatih berpengalaman yang akan mengarahkan, diantaranya Coach Hanafing dan Edo yang dahulu merupakan pemain Niac Mitra. 

"Jadi, tolong kesempatan ini dimanfaatkan sebaik mungkin," ujarnya.

Setelah memberikan pengarahan, ia pun melihat pertandingan antar tim sembari melihat sejumlah pemain yang memiliki talenta serta penguasaan bola yang baik. 



KABARPROGRESIF.COM: (Mojokerto) Sebentar lagi program Tentara Manunggal Membangun Desa atau TMMD ke-112 di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur segera berakhir.

Beberapa pembangunan di Desa Duyung, Kecamatan Trawas hasil kinerja Satgas, sudah mulai bermunculan.

Rasa syukur pun tak lupa diungkapkan oleh warga setempat dengan adanya pembangunan-pembangunan yang dinilai mampu mendorong tali perekonomian masyarakat tersebut. Salah satunya, melalui tasyakuran yang dihadiri langsung oleh Danrem 082/CPYJ, Kolonel Inf M. Dariyanto, Sabtu (9/10).

“Saya berharap, nilai gotong-royong yang sudah tercipta dari adanya TMMD ini, bisa terus dipelihara. Sebab, itu merupakan warisan dari leluhur kita,” kata Danrem.

Selain budaya gotong-royong, dirinya juga berpesan pada masyarakat untuk bisa memelihara program hasil dari kinerja Satgas TMMD yang disajikan pada masyarakat.

“Semoga tali silaturahmi kita tidak putus sampai disini saja. Kemanunggalan TNI dan rakyat, harus bisa dipelihara dan dipertahankan dengan baik,” ujarnya. (Penrem 082/CPYJ)



KABARPROGRESIF.COM: (OKU) Polisi gerebek pembuat senjata api (senpi) rakitan di Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan (Sumsel). Tiga orang ditangkap saat sedang pesta sabu

Kapolres OKU Timur AKBP Dalizon didampingi Kasat Reskrim AKP Apromico mengatakan, penggerebekan dilakukan di Dusun Umbul Sari, Desa Muncak Kabau, Kecamatan Buay Pemuka Bangsa Raja, OKU Timur, Sumsel.

Ketiga tersangka adalah Rudi Yanto (37) warga Desa Muncak Kabau, kecamatan Buay Pemuka Bangsa Raja, yang merupakan pembuat senpi rakitan dan kepemilikan narkoba.

Kemudian, Riyan Hidayat (25) dan Pebriyanto (23), warga Desa Kalitawar, Kecamatan Buay Bahuga, Kabupaten Way Kanan, Lampung atas kepemilikan narkoba.

"Pengrebekan lokasi pembuatan senpi rakitan ini berdasarkan informasi dari masyarakat. Informasi menyebut di desa Muncak Kabau ada salah satu warga yang membuat senpi rakitan," kata Dalizon, Minggu (10/10/2021).

Berbekal informasi itu, tim mulai bergerak melakukan penyelidikan, Kamis (7/10/2021) sekitar pukul 17.00 WIB. Hingga akhirnya dilakukan penggerebekan.

Ketika tim melakukan penggerebekan di rumah tersangka Rudi Yanto (37), polisi berhasil menemukan barang bukti peralatan untuk membuat senpi. 

Dan dua tersangka lainnya Riyan Hidayat (25) dan Pebriyanto (23) sedang asyik menghisap narkoba jenis sabu.

"Saat kita gerebek, dua tersangka sedang asyik mengkonsumsi narkoba jenis sabu," katanya.

Dari penggerebekan itu, polisi mengamankan gerinda, dua alat bor, alat kikir, gulungan colokan kabel, kompresor las, ragum, lempeng besi pembentukan magazine, besi bekas rel kereta api, enam besi berbentuk magazine dan satu buah besi bulat bakal jadi silinder senpira.

"Kami amankan satu ujung laras senajta FN, 1 senpi rakitan FN gagang kayu warna cokelat. Senjata api rakitan jenis revolver bergagang kayu warna coklat bersama empat butir amunisi Pin 38 mm 3 aktif," kata dia.

Ada juga satu rangkaian senjata api jenis FN dengan Magazine dan satu buah laras berikut gagang kayu warna cokelat, satu buah kaca mata hitam, enam buah mata bor, dua buah obeng , dua buah tang, satu buah Besi Bodi Revolver, satu buah Peer, satu buah pendorong Slinder dan satu buah Pematik.

Ketiga pelaku dibawa ke kantor polisi untuk penyelidikan lebih lanjut. Atas perbuatanya, pelaku dijerat dengan Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951. Dan ditambah dengan Pasal lainnya terkait narkotika yakni Pasal 114 jo Pasal 112 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pihak Perbakin meresmikan salah satu lapangan tembak yang berlokasi di Jalan Raden Wijaya, Surabaya.

Beberapa pihak, turut menyaksikan peresmian lapangan tembak itu, salah satunya Irdam V/Brawijaya, Brigjen TNI Arie Subekti.

Lapangan tembak itu, nantinya dijadikan cikal bakal membentuk para atlet tembak yang ada di Jawa Timur.

Demikian dikatakan Kepala Penerangan Kodam V/Brawijaya, Letkol Arm Kusdi Yuli Suhandra ketika dihubungi berkaitan dengan adanya peresmian lapangan tembak tersebut, Minggu (10/10).

“Lapangan tembak itu nantinya dijadikan tempat latihan para komunitas, ataupun organisasi petembak. Bisa juga dijadikan ajang mencari bibit unggul atlet tembak,” kata Kapendam.

Beberapa sarana dan prasarana disediakan di lokasi itu, salah satunya kafe Perbakin Jatim.

Selain peresmian, acara itu juga dibalut dengan adanya pemberian medali emas, dan perunggu bagi para atlet yang berprestasi pada kejuaraan nasional menembak sebelumnya, diantaranya M. Ramadhan Dianti Akbar yang berhasil menyabet gelar juara pertama pada ajang air refile men junior.

“Atlet itu berhasil mendapat medali emas,” kata Kusdi. (Pendam V/Brawijaya)



KABARPROGRESIF.COM: (Jakarta) Staf Khusus Menteri BUMN Erick Thohir, Arya Sinulingga angkat bicara mengenai pembengkakan pembiayaan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). 

Menurut dia, pembengkakan biaya pada proyek tersebut merupakan hal yang wajar. Arya mengungkap pembengkakan anggaran terjadi karena ada perubahan desain.

Seperti diketahui, pembiayaan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung mengalami pembengkakan menjadi 7,97 miliar dolar atau setara dengan Rp26,6 triliun. 

Pada awalnya, proyek ini diperhitungkan membutuhkan biaya 6,07 miliar dolar melalui kerja sama pemerintah Indonesia dan China.

Karena itu, pemerintah diketahui akan mengalokasikan dana dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk proyek tersebut. 

Keputusan itu tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 93 Tahun 2021.

Lebih lanjut, Arya mengatakan perubahan anggaran bukan hal baru. Menurut dia, dalam beberapa proyek infrastruktur seperti pembangunan jalan tol, kenaikan anggaran juga kerap terjadi.

"Pembengkakan itu hal yang wajar. Namanya pembangunan awal dan sebagainya, itu membuat hal yang jadi agak terhambat. Jadi, di mana-mana juga kemunduran yang sebelumnya itu akan menaikkan cost (biaya)," katanya kepada wartawan, Minggu, 10 Oktober.

Di samping itu, Arya juga membantah bahwa pembengkakan anggaran tersebut sudah direncanakan. 

Ia menekankan bahwa pembengkakan terjadi karena menyesuaikan dengan kondisi geologis dan geografis. Salah satunya adalah harga tanah. 

Menurut Arya, kenaikan harga tanah adalah sesuatu yang tidak bisa dihindarkan. Apalagi, proyek ini dimulai pada 2016.

"Ada kenaikan harga. Itu wajar terjadi. Di hampir semua pembangunan yang kita lakukan, sejak dulu itu pasti ada perubahan-perubahan di sana yang membuat pembengkakan anggaran," katanya lagi.

Menurut Arya, perubahan anggaran dalam lanjutan pengembangan kereta api cepat Jakarta-Bandung, supaya proyek tersebut dapat diselesaikan. 

Adapun kemajuan proyek itu telah mencapai 80 persen.

Tak hanya itu, Arya memaparkan bahwa kondisi pandemi COVID-19 selama hampir dua tahun terakhir di Indonesia telah membuat proyek tersebut terhambat.

Sejumlah perusahaan yang tergabung dalam konsorsium proyek kereta cepat mengalami kondisi keuangan yang buruk.

"Nah problem-nya adalah ini COVID-19 datang dan kita ingin supaya pembangunan ini tepat waktu. Jangan tertunda. Dan COVID datang ada yang membuat beberapa hal menjadi agak terhambat. Pemegang sahamnya seperti WIKA itu terganggu cash flow-nya karena kita tahu COVID, pembangunan pembangunan juga banyak terhambat. Kemudian kereta api kita karena COVID penumpangnya turun semua, sehingga membuat mereka tidak bisa menyetor dananya sesuai dengan apa yang disiapkan dalam planing tanpa ada COVID itu," ucapnya.

Kata Arya, hal yang sama juga terjadi di Jasa Marga. 

Menurut dia, penurunan kinerja perseoran imbas pandemi COVID-19 seperti ini bukan hanya terjadi di Indonesia. 

Karena itu, pihaknya juga meminta agar pemerintah terlibat langsung dalam proyek tersebut. 

Arya mengatakan keterlibatan pemerintah dalam setiap pembangunan proyek kereta cepat juga dialami banyak negara.

"Jadi, hanya kemaren karena masalah corona ini yang membuat semuanya jadi terhambat. Jadi jangan dipelintir ini ada hal-hal lain dan sebagainya," ujarnya.

Arya menekankan bahwa proyek Kereta Api Jakarta-Bandung sangat penting. Sebab, setiap negara maju atau negara modern membutuhkan yang namanya kereta api cepat. Hal ini yang menjadi dasar dari hadirnya proyek tersebut di Tanah Air.



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus berupaya melakukan percepatan vaksinasi di tengah pandemi Covid-19. 

Bahkan, kini pemkot meluncurkan Mobil Vaksin Keliling untuk membantu percepatan vaksinasi di wilayah Aglomerasi. 

Peluncuran Mobil Vaksin Keliling itu digelar di halaman Balai Kota Surabaya, Minggu (10/10).  

Turut hadir dalam acara itu Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Akhmad Yusep Gunawan, Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Anton Elfrino Trisanto, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Surabaya Anton Delianto, Komandan Korem 084/Bhaskara Jaya Brigjen TNI Herman Hidayat Eko Atmojo dan Kasi Intel Kejari Tanjung Perak Putu Arya Wibisana.



Peluncuran Mobil Vaksin Keliling itu ditandai dengan pemotongan untaian melati oleh Danrem dan dilanjutkan pemecahan kendi oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. 

Setelah diluncurkan, mobil vaksin itu diserahkan kepada Danrem yang merupakan salah satu koordinator dalam pelaksanaan vaksinasi aglomerasi, sehingga jadwal operasional mobil keliling itu akan diatur oleh pihak Korem 084/Bhaskara Jaya.

Pada kesempatan itu, Wali Kota Eri mengatakan bahwa Mobil Vaksin Keliling ini akan digunakan untuk membantu percepatan vaksin pada wilayah aglomerasi, yaitu di wilayah Gerbang Kertasusila. Sebab, untuk menuju PPKM Level 2 dan Level 1, salah satu persyaratannya adalah vaksinasi, yakni vaksin dosis 1 dan dosis lansia. 

“Jadi, insyaallah Mobil Vaksin ini kita akan gunakan untuk membantu aglomerasi di wilayah Gerbang Kertasusila,” kata Wali Kota Eri usai meluncurkan mobil itu.



Ia juga memastikan bahwa pelaksanaan vaksinasi di Kota Surabaya sendiri sudah mencapai 110 persen untuk vaksin dosis 1, dan untuk vaksin lansianya sudah mencapai 90 persen lebih. 

Sedangkan untuk vaksin dosis 2 di Surabaya sudah mencapai 80 persen. 

“Nah, apabila Kota Surabaya ingin turun level menjadi level 2 hingga level 1, maka harus segera membantu wilayah aglomerasi, yakni Gerbang Kertasusila,” tegasnya.

Wali Kota Eri juga menjelaskan bahwa inilah fungsi dan dampak gotong royong antara Forkompinda Kota Surabaya dan Forkopimda Provinsi Jawa Timur. 

Makanya, ia berharap nantinya gotong royong ini bisa membuat Kota Surabaya menjadi PPKM level 1.

“Karena vaksin, percepatan kita sudah lebih tinggi, tetapi karena kita Aglometasinya Gerbang Kertasusila, maka bagi saya Gerbang Kertasusila ini bukan seperti persaingan tapi sebuah badan, yang satu sama lainnya harus saling menguatkan dan satu sama lainnya saling membantu,” ujarnya.



Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini juga menjelaskan, bahwa target percepatan vaksinasi dengan menggunakan Mobil Vaksin Keliling ini tidak hanya mengejar wilayah Bangkalan Madura saja, tetapi juga membantu menyelesaikan percepatan vaksin di wilayah Gerbang Kertasusila.

“Sebetulnya bukan hanya untuk di Bangkalan, tapi banyak tempat. Nanti insyaallah ketika Gresik sudah selesai mereka akan membantu juga, ketika Sidoarjo selesai juga akan membantu. Harapan kita, ketika daerah itu sudah terwujud, daerah itu akan bergabung bersama kita menjadi satu dan inilah yang terus kita lakukan. Maka saya bilang kepala daerah bukan persaingan, tapi kepala daerah itu bahu-membahu untuk kepentingan umatnya,” jelasnya.



Sementara itu, Komandan Korem 084/Bhaskara Jaya Brigjen TNI Herman Hidayat Eko Atmojo berterima kasih kepada Pemerintah Kota Surabaya dan Forkopimda Kota Surabaya yang memberikan respon cepat untuk melakukan percepatan vaksin untuk wilayah Aglomerasi.

“Alhamdulillah atas respon dari Bapak Wali Kota dan menindaklanjuti hasil rapat di Kodam dan diberi petunjuk arahan dari Forkopimda Provinsi Jawa Timur secara bersama-sama setiap wilayah kabupaten/kota yang masuk aglomerasi, yang hasil vaksinnya belum maksimal akan didukung maupun di bantu secara bersama-sama dari wilayah yang hasil vaksin nya sudah mencapai lebih dari 100 persen,” kata  Komandan Korem 084/Bhaskara Jaya Brigjen TNI Herman Hidayat Eko Atmojo.

Untuk mendukung keberhasilan Kota Surabaya menjadi PPKM Level 1, ia menjelaskan bahwa perlu menggandeng wilayah Aglomerasi. 

Nantinya, apabila wilayah itu sudah terlihat peningkatan capaian vaksin, maka bisa segera membantu wilayah lainnya.

“Keberhasilan Surabaya untuk menaikkan ke Level 1 itu harus menggandeng atau meningkatkan Aglomerasi yang dinilai masih belum maksimal vaksinnya. Untuk sekarang yang masuk dalam capain vaksin belum maksimal itu Bangkalan. Jadi, kemarin juga sudah ada mobil dari Kapolres, dan sekarang sudah ada di sana. Semoga ini dapat mempercepat vaksinasi di wilayah Aglomerasi,” pungkasnya. 

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive