Jumat, 12 November 2021


KABARPROGRESIF.COM: (Solo) Wali Kota Solo, Jawa Tengah, Gibran Rakabuming Raka mengalami kejadian lucu saat melakukan sidak di beberapa sekolah dasar (SD).

Orang nomor satu di Solo tersebut malah tidak dikenali oleh petugas yang membukakan gerbang SD Nusukan Barat 113.

"Orang yang membukakan gerbang itu ora mudeng aku sopo (tidak paham saya siapa)," kata Gibran Rakabuming Raka, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari kanal Youtube Berita Surakarta, Jumat, 12 November 2021.

Dia pun mengaku terkejut saat melihat petugas tersebut ternyata tidak menggunakan masker.

Begitu memasuki area sekolah, Wali Kota Solo tersebut juga mendapati sejumlah guru tidak memakai masker.

"Saya kira pakai masker 'loh pak kok gak pakai masker?', saya masuk gurunya tidak pakai masker," tutur Gibran Rakabuming Raka.

Akibatnya, dia langsung meminta dilakukan tes swab antigen di sekolah tersebut, karena adanya pelanggaran protokol kesehatan.

Kemudian terkait tindak lanjut terhadap sekolah, akan dilakukan setelah adanya evaluasi.

"Ya tunggu kepala sekolahnya dievaluasi, yang penting muridnya negatif semua," ujar Gibran Rakabuming Raka.

Meski begitu, dia menegaskan pihaknya akan terus melakukan pengawasan terhadap seluruh sekolah di Solo.

Oleh karena itu, para guru diminta untuk mematuhi prokes agar menjadi contoh dan melindungi muridnya, terutama murid SD yang belum divaksin.

"Yang jelas surveillance seperti ini kan harus dilakukan terus, sekali lagi guru-guru di sekolah-sekolah di kota Solo itu harus (patuh prokes) agar (melindungi) anak muridnya itu pada belum divaksin semua, terutama yang SD itu loh. Simpel banget," tutur Gibran Rakabuming Raka.

Dia menambahkan jika para guru tidak menggunakan masker, justru akan menjadi contoh yang tidak baik bagi muridnya.



KABARPROGRESIF.COM: (Bali) Tim gabungan Kejati Bali dan Kejati Papua menangkap terpidana kasus korupsi bernama I Made Jabbon Suyasa Putra (41) alias I Made Jabbon Suyana Putra.

Dia merupakan buronan kasus korupsi pengadaan notebook dan genset di Dinas Pendidikan dan Pengajaran (Disdik) Kabupaten Keerom, Papua, beberapa tahun silam. Atas ulahnya, negara dirugikan Rp 805.908.700.

Kasipenkum Kejati Bali A Luga Harlianto mengatakan, Jabbon ditangkap di rumahnya di Banjar Tengah Bon Biu, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Bali, Jumat (12/11) pukul 06.00 WITA pagi tadi.

"Terpidana I Made Jabbon Suyasa Putra merupakan Daftar Pencarian Orang (DPO) Kejati Papua yang telah 9 tahun dicari keberadaannya oleh Kejati Papua untuk melaksanakan putusan tingkat kasasi Nomor 392 K/Pid.sus/2012 tanggal 27 Maret 2012," kata Luga dalam keterangan persnya.

Kejati Papua kehilangan Jabbon saat menunggu putusan kasasi tahun 2012 lalu. JPU mengeluarkan Jabbon dari tahanan demi hukum karena masa penahanannya habis. Namun Jabbon kabur.

Beberapa bulan terakhir, Kejati Papua mencium keberadaan Jabbon di Bali. Kejati Papua bekerja sama dengan Kejati Bali menangkap Jabbon.

Jabbon merupakan Direktur CV Romba Putra. Ia memanipulasi data pengadaan notebook dan genset di Disdik Keerom. Modusnya menyerahkan dokumen pernyataan berisi pengadaan proyek telah selesai 100 persen. Sehingga, Disdik Keerom wajib melakukan pembayaran 100 persen uang kontrak kerja. Padahal, pengadaan notebook dan genset tersebut belum selesai.

Majelis Hakim Pengadilan Tipikor Jayapura menilai Jabbon terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak perbuatan korupsi bersama-sama dengan Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Keerom, Papua, Sakir.

Jabbon melanggar Pasal 3 Jo Pasal 18 UU Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dan ditambah UU Nomor 20 Tahun 2001 JO Pasal 55 Ayat 1 Ke-1 KUHP.

Hakim menjatuhi Jabbon vonis 1 tahun 6 bulan penjara dan denda Rp 50 juta subsidair 3 bulan kurungan. Jabbon juga diwajibkan membayar uang pengganti sebesar Rp 740.908.700 atau subsidair 1 tahun penjara.

Pada tingkat banding di Pengadilan Tinggi Jayapura maupun tingkat kasasi di Mahkamah Agung menguatkan putusan tingkat tingkat pertama tersebut.



KABARPROGRESIF.COM: (Papua) Presiden Joko Widodo (Jokowi) diagendakan mengunjungi Papua untuk menutup event olahraga Pekan Paralimpik Papua XVI pada Sabtu 13 November 2021.

Untuk mengamankan kepala negara, jajaran Kodam XVII/Cenderawasih bersama Polda Papua menggelar apel pasukan di lapangan Frans Kaisiepo Makodam Cenderawasih, Kamis 11 November 2021.

Dalam arahannya, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono mengatakan, dalam tugas pengamanan presiden harus memegang prinsip anti toleransi dan tidak ambil risiko.

Hal ini dikarenakan presiden adalah simbol negara. Namun, jenderal bintang dua ini mengingatkan kepada personel agar tetap humanis, sehingga tidak menimbulkan konflik di lapangan.

“Perlu diingat juga bahwa VVIP (presiden) ini berhubungan langsung dengan masyarakat, sehingga kita harus bersifat humanis sehingga tidak menimbulkan konflik di lapangan,” pesannya.

Yogo meyakini pengalaman sejak PON XX Papua, personel dapat melaksanakan pengamanan kunjungan presiden saat penutupan Peparnas XVI.

Pada kesempatan itu, Kapolda Papua Inspektur Jenderal Polisi Mathius D. Fakhiri memberikan apresiasi kepada prajurit TNI-Polri yang telah melaksanakan tugas dengan baik sejak PON XX.

“PON XX Papua sudah kita laksanakan secara aman dan lancar, karena berkat pengamanan prajurit TNI-Polri. Sekarang kita masuk dalam pengamanan Peparnas XVI yang mana akan segera berakhir dalam waktu dekat,” tuturnya.

Fakhiri mengajak seluruh personel TNI-Polri untuk membuktikan kepada Panglima TNI dan Kapolri dapat menyukseskan pengamanan event nasional di Papua. *** 



KABARPROGRESIF.COM: (Jeneponto) Kejaksaan Negeri (Kejari) Jeneponto resmi mengumumkan tiga tersangka dugaan kasus korupsi di lingkup Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jeneponto.

Dari pantauan media ini di Kantor Kejaksaan Negeri Jeneponto, di Jl. Sultan Hasanuddin, Jumat (12/11/2021) sekira pukul 16.30 wita, para tersangka keluar dari ruangan penyidikan menggunakan baju rompi tahanan dan langsung di bawa ke Rutan Kelas II B Jeneponto.

Ketiga tersangka tersebut yakni inisial J selaku PPTK di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jeneponto (mantan kasi sarana dan prasarana), kemudian inisial D selaku fasilitator dan RK selaku rekanan atau kontraktor.

“Jadi sementara ini ada tiga (3) tersangka yaitu inisial J selaku PPTK, inisial D selaku fasilitator dan inisial R selaku rekanan,” ungkap Kasi Pidsus Kejari Jeneponto Ilma Ardi Riyadi, SH, MH kepada awak media.

Ardi mengatakan bahwa ketiganya diduga melakukan dugaan tindak pidana korupsi pada proyek rehabilitasi sekolah yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2019, dengan anggaran sebesar Rp 39 Milyar.

Meskipun demikian, Ardi tidak menyebutkan secara rinci besarnya kerugian negara dalam proyek rehabilitasi sekolah tersebut.

“Jadi yang di sangkakan disini adalah pasal 11 dan pasal 12 terkait gratifikasi sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Jo UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi,” sebut Ardi didampingi Kasi Intel Hendarta, SH dan Jaksa Ahmad Jafar.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jeneponto Nur Alam, juga turut diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi rehabilitasi sekolah tahun anggaran 2019 tersebut, pungkasnya. (*)



KABARPROGRESIF.COM: (Semarang) Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengundang seluruh Bupati/Wali Kota dan pimpinan DPRD ke Semarang, Kamis (11/11).

Mereka dikumpulkan dalam satu forum di Gedung Gradhika Bhakti Praja untuk mendengarkan arahan dari tamu istimewa, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri.

Semua Bupati/Wali Kota hadir dalam acara rapat koordinasi pemberantasan korupsi terintregasi itu. Para pimpinan DPRD juga hadir secara langsung.

Mereka dengan seksama menyimak paparan Firli dan Ganjar yang menjadi narasumber dalam acara itu.

Dalam kesempatan itu, Firli memberikan arahan terkait titik-titik potensi korupsi. Selain itu, ia juga memberikan cara pencegahan yang bisa dilakukan kepala daerah agar tidak terjerumus dalam praktik korupsi.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan, pihaknya sengaja mengumpulkan seluruh kepala daerah dan pimpinan DPRD se Jateng untuk mengingatkan kembali agar tidak melakukan korupsi.

Kehadiran pimpinan KPK diharapkan bisa menjadi pengingat mereka untuk memastikan pemerintahan berjalan dan anggaran negara dilaksanakan dengan baik.

"Jadi kemarin saya ditelpon pak Firli, minta kita rapat koordinasi pencegahan korupsi. Maka saya ajak semua Bupati/Wali Kota dan pimpinan legislatif untuk ikut bersama untuk kembali mengingatkan mereka agar tidak korupsi," katanya.

Menurut Ganjar, koordinasi dengan KPK sudah berjalan baik di Jawa Tengah. Jateng bahkan sudah memiliki group Whatsapp dengan para pimpinan KPK untuk konsultasi dan pencegahan tindak pidana korupsi.

Meski begitu, menurutnya masih banyak kegelisahan dari para kepala daerah saat berhadapan dengan aparat penegak hukum. Mereka banyak yang tidak tahu, kesalahannya di mana sehingga harus berurusan dengan aparat.

"Banyak kegelisahan kawan-kawan muncul, apalagi saat berhubungan dengan aparat penegak hukum. Sebenarnya kami ini salahnya di mana? Maka kita komunikasikan agar pencegahan korupsi benar-benar bisa dilakukan," kata Ganjar.

Dalam pertemuan itu lanjut Ganjar, KPK sudah memaparkan area-area yang rawan praktik korupsi. Misalnya jual beli jabatan, kolusi, pungli, perijinan dan lainnya. Diharapkan para kepala daerah dan pimpinan DPRD se Jateng bisa memahami dan berusaha sekuat tenaga untuk terjebak dalam pusaran korupsi.

"Semua harus mencegah itu. Mudah-mudahan kawan-kawan semua jadi paham dan tidak melakukan itu. Kalau masih nekat, ya ditangkap," tegasnya.

Dalam pertemuan itu, sejumlah kepala daerah menanyakan beberapa hal teknis kepada Firli dan Ganjar.

Misalnya Bupati Banyumas, Achmad Husein yang bertanya tentang pencegahan korupsi yang dilakukan KPK.

"Kami semua ini takut dan tidak mau di OTT KPK. Padahal semangat KPK itu kan pencegahan korupsi. Kami mohon ke KPK, agar terus mendampingi kami dan terus mengingatkan kami sebagai upaya pencegahan. Karena selama ini tidak sedikit kepala daerah daerah yang tidak tahu kalau yang dilakukannya itu salah," katanya.

Selain itu, ada juga pertanyaan dari Bupati Batang, Wihaji. Menurutnya, banyaknya kepala daerah yang melakukan korupsi karena biaya operasional kepala daerah yang sangat kecil. Sementara, ongkos Pilkada tiap lima tahunan sangatlah mahal.

"Ini suasana kebatinan kami, bahwa sistem politik inilah yang menjadi cikal bakal korupsi di Indonesia. Korupsi yang dilakukan kepala daerah, karena kami ini hasil dari sistem politik sekarang," ucapnya.

Menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, Ketua KPK, Firli Bahuri mengatakan, korupsi itu bisa terjadi karena ada kekuasaan, kesempatan dan keserakahan. Satu hal yang bisa dilakukan untuk menghindarinya adalah integritas.

"Kami selalu berkoordinasi dengan inspektorat di daerah sebagai upaya pencegahan terjadinya tindak pidana korupsi. Jadi saya minta kepada seluruh Bupati/Wali Kota untuk mengoptimalkan peran inspektorat pengawas internal masing-masing. Saya juga berharap, semua kepala daerah berintegritas dan sadar, bahwa korupsi itu perbuatan jahat karena merampas hak-hak masyarakat," ucapnya.

Firli juga menegaskan, semua kepala daerah tidak boleh takut dengan KPK. Selama mereka bekerja sesuai aturan dan tidak melakukan pelanggaran, maka tidak akan dipersoalkan.

"KPK tidak pernah mencari-cari kesalahan, tapi kesalahan pasti bisa kami temukan," tegasnya.

Terkait praktik korupsi karena mahalnya biaya politik saat ini, Firli sepakat dengan itu. Dari hasil survei yang dilakukannya, pihaknya menemukan beberapa persoalan yang harus dicarikan solusi.

"Kajian kita, memang pelaksanaan pilkada ini masih memerlukan biaya tinggi, karena banyak aktifitas politik yang membutuhkan biaya. Dari hasil kajian kita, biaya tinggi pelaksanaan pilkada, 82 persen biayanya dihasilkan dari sponsor," jelasnya.

Untuk itu, KPK lanjut Firli telah mengusulkan agar pemerintah melakukan evaluasi pelaksanaan Pilkada yang jauh dari praktik korupsi, biaya tinggi hingga jual beli suara. Caranya adalah semua pembiayaan Pilkada ditanggung oleh negara.

"Kami juga mengusulkan agar ada peningkatan fasilitas yang didapatkan kepala daerah, sehingga mereka tidak akan melakukan korupsi," pungkasnya.



KABARPROGRESIF.COM: (Karimun) Kejaksaan Negeri (Kejari) Karimun, Kepulauan Riau, mengembalikan uang hasil tindak pidana kasus korupsi senilai Rp5,6 miliar kepada sekretariat DPRD setempat.

Kajari Karimun Meilinda, mengatakan uang tersebut dikorupsi oleh bendahara pengeluaran DPRD atas nama Hera Herma Novianti di tahun 2020.

"Yang bersangkutan sudah ditetapkan jadi tersangka," kata Kajari Karimun Meilinda, Jumat, 12 November 2021.

Dia menjelaskan laporan kasus korupsi yang ditangani pihaknya itu berawal ketika Sekretariat DPRD Kabupaten Karimun, menganggarkan biaya belanja pegawai berupa gaji dan tunjangan pimpinan serta anggota dewan sebesar Rp13,5 miliar untuk tahun 2020.

Namun, dalam perjalanannya tersangka Hera ternyata tidak membayarkan gaji selama periode bulan November hingga Desember 2020.

"Gaji dan tunjangan pimpinan serta anggota dewan berkisar dari Rp15 juta hingga Rp30 juta," ungkapnya.

Adapun modus yang dilakukan tersangka, yaitu merekayasa surat perintah pembayaran langsung (SPP-LS) gaji dan tunjangan pimpinan serta anggota dewan dan memalsukan tanda tangan sekretaris dewan.

Kejari Karimun, lanjut Melinda, menemukan tujuh dokumen pencairan yang direkayasa atau dipalsukan oleh bendahara pengeluaran dengan cara mengubah pagu yang ada, tidak sesuai dengan pagu yang semestinya dalam rencana kerja dan anggaran (RKA).

"Dalam penyidikan ditemukan alat bukti yang cukup, sehingga yang paling bertanggung jawab dalam hal ini adalah bendahara pengeluaran dewan itu," ungkap Meilinda.

Selanjutnya, berdasarkan data-data dan pemeriksaan serta adanya perhitungan kerugian keuangan negara yang dikeluarkan oleh Inspektorat Kabupaten Karimun dengan selisih pencairan atau kelebihan pencairan sebesar Rp5,9 miliar.

Akan tetapi dalam proses penyelidikan dan penyidikan, tersangka mengembalikan kerugian keuangan negara dalam perkara tindak pidana korupsi ke kas daerah Kabupaten Karimun sebesar Rp5,6 miliar.

"Sehingga terhadap selisih kerugian keuangan negara tersebut, tersisa yang tidak dapat dipertanggung jawabkan sebesar Rp227 juta," katanya menegaskan.

Adapun pasal yang diterapkan dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi Penyahgunaan Anggaran Sekretariat DPRD Kabupaten Karimun Tahun Anggaran 2020 Pasal 2 ayat (1), Pasal 3 ayat (1), Pasal 8 Jo Pasal 18 UU No, 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas UU RI Nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.



KABARPROGRESIF.COM: (Jakarta) Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin meminta tim intelijen di tiap satuan kerja wilayah hukum yang memiliki pelabuhan segera bergerak dalam rangka memberantas mafia di pelabuhan.

Hal ini menyusul pernyataan dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan yang meminta aparat penegak hukum membentuk satuan tugas dan menindak mafia yang ada di pelabuhan.

"Memerintahkan satuan kerja yang di wilayah hukumnya terdapat fasilitas pelabuhan agar segera bergerak melakukan operasi intelijen dalam rangka pemberantasan mafia pelabuhan," kata Burhanuddin dalam keterangan persnya, Jumat (12/11/2021).

Burhanuddin pun meminta agar penegakkan hukum tidak tebang pilih. Ia menegaskan, jika ada aparat penegak hukum yang diduga terlibat dan menjadi penyokong mafia di pelabuhan, harus ditindak tegas.

"Tindak tegas jika ada indikasi oknum aparat yang terlibat dan mem-backing para mafia pelabuhan," ujar dia.

Menurut Burhanuddin, mafia pelabuhan menyebabkan tingginya biaya logistik di pelabuhan.

Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.

Dia mengatakan, hal ini ini dapat menghambat proses bisnis dan investasi serta memiliki efek domino dalam perekonomian.

"Biaya logistik di pelabuhan Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan biaya logistik di pelabuhan China sekitar 15 persen dan di pelabuhan Malaysia yang hanya 13 persen," ucap dia.

Ia menyebut, tingginya biaya logistik tersebut tidak terlepas dari faktor belum efektifnya kegiatan sistem bongkar muat di pelabuhan serta adanya indikasi mafia pelabuhan yang memperkeruh keadaan.

Sebelumnya, Luhut meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kejaksaan, dan Polri membentuk satuan tugas untuk memberantas dan memenjarakan mafia yang menghambat Indonesia menjadi negara maju.

Luhut mengatakan, berdasarkan hasil monitoring di lapangan, mafia-mafia di pelabuhan masih belum dapat perhatian.

Hal itu terjadi karena belum ada aturan yang ada sesuai dengan pelaksanaan di pelabuhan contoh, seperti di Tanjung Priok.

“Saya mohon KPK dengan kejaksaan, polisi ayo kita ramai-ramai bentuk task force untuk memonitoring ini. Ini saya kira bagus dipenjarakan," ujar Luhut dalam webinar Stranas PK 'Memangkas Waktu dan Biaya di Pelabuhan', Kamis (11/11/2021).



KABARPROGRESIF.COM: (Sidoarjo) Mutasi pimpinan di Polsek jajaran Polresta Sidoarjo kembali bergulir. Kali ini pergantian Kapolsek Sidoarjo Kota, Taman dan Sedati. Ditandai dengan prosesi serah terima jabatan (sertijab) dipimpin Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol. Kusumo Wahyu Bintoro, Jumat (12/11).

Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol. Kusumo Wahyu Bintoro menekankan ketiga kapolsek yang baru sertijab, dapat segera tancap gas untuk menyesuaikan dengan tugas dan tanggung jawabnya.

"Rotasi jabatan di tubuh Polri adalah hal yang biasa, sebagai bentuk penyegaran kinerja Polri, khususnya Polresta Sidoarjo dalam meningkatkan pelayanan masyarakat," ungkap Kombes Pol. Kusumo Wahyu Bintoro.

Selain itu, saat ini yang juga menjadi prioritas Polresta Sidoarjo selain menjaga kondusifitas kamtibmas, pemaksimalan penanganan Covid-19 dan percepatan vaksinasi harus diperhatikan dengan serius.

Tiga kapolsek baru saja melakukan sertijab di lingkup Polresta Sidoarjo, antara lain Kapolsek Sidoarjo Kota dari Kompol Anggono Jaya digantikan Kompol I Komang Yuwandi Sastra, sebelumnya sebagai Kabagops Polres Pamekasan.

Kapolsek Taman dari Kompol Hery Setyo Susanto digantikan Kompol Yoyok Dwi Purnomo, sebelumnya sebagai Kabag SDM Polres Pamekasan. Kapolsek Sedati AKP Agnis Juwita Manurung, digantikan Iptu Inda Purwati, sebelumnya sebagai Paur Bankum Bagsumda Polres Pelabuhan Tanjung Perak.



KABARPROGRESIF.COM: (Jakarta) Menteri Keuangan Sri Mulyani melontarkan pujiannya kepada Polri soal polisi wanita atau Polwan.

Hal itu disampaikan Sri Mulyani setelah menghadiri acara The 58th Annual International Association of Women Police (IAWP) Training Conference secara virtual.

"Saya merasa senang dan bangga bisa turut hadir secara virtual pada acara tersebut, apalagi Indonesia adalah tuan rumahnya!" ujar Sri Mulyani di akun Instagram pribadinya @smindrawati pada 11 November 2021.

"Polisi wanita memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan rasa aman yang berbeda antara perempuan dan laki-laki," kata Sri Mulyani lagi.

Menurut Sri Mulyani, pada kasus kekerasan terhadap wanita, kehadiran Polwan akan membuat korban lebih percaya bahwa hukum akan ditegakkan secara adil pada pelaku kejahatan.

"Hampir satu dari tiga perempuan di dunia, yaitu sekitar 736 juta perempuan, diperkirakan pernah menjadi korban kekerasan setidaknya sekali dalam hidup mereka (WHO, 2021)," ujar Sri Mulyani.

"Dari jumlah tersebut, kurang dari 40%-nya saja yang mau mencari pertolongan atas kekerasan yang dihadapinya."

Polri, kata Sri Mulyani, adalah kepolisian negara dengan kekuatan polisi wanita terbesar kedua di dunia setelah China.

"Namun hanya sekitar 5 persen anggotanya yang perempuan, sementara di negara lain rata-rata jumlah polisi wanitanya lebih dari 10 persen," kata Sri Mulyani.

"Begitu pun polisi wanita yang menduduki jabatan pimpinan, persentasenya masih kecil," ujar Sri Mulyani mengimbuhkan.

Sri Mulyani berharap, Polri bisa meningkatkan kesetaraan gender di kepolisian. "Kehadiran polisi wanita juga menjadi inspirasi tidak hanya bagi kesetaraan gender di lingkungan institusi kepolisian, namun juga bagi masyarakat kita dalam upaya menciptakan ekosistem yang aman dan menjamin perlindungan bagi wanita," sebutnya.***



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Setelah berkolaborasi dalam pelayanan kas keliling di pulau 3T yaitu Terdepan, Terpercaya, dan Terpencil meliputi Pulau Masalembu, Pulau Kangean, Pulau Sapeken dan Pulau Paninda dalam pelayaran Singa Nusantara menggunakan KRI SNA-632, kali ini TNI AL Koarmada II kembali berkolaborasi bersama BI dalam mensosialisasikan kebijakan pemerintah melalui Bank Indonesia tentang pembayaran non tunai menggunakan media QRIS. Jum’at (12/11).

Inspektorat Koarmada II Laksma TNI Bambang Supriyanto, CFrA yang hadir mewakili Pangkoarmada II Laksamana Muda TNI Dr. Iwan Isnurwanto, S.H., M.A.P., M.Tr.(Han)., dalam acara Sosialisasi QRIS di Gedung PTA Mako Koarmada II mengatakan,

“Bank Indonesia sebagai salah satu bagian dari perangkat negara dalam bidang keuangan tentunya akan mendukung pemerintah melalui berbagai upaya yang adaptif dan selaras dengan perkembangan teknologi guna mewujudkan kondisi masyarakat Indonesia yang semakin baik dari waktu ke waktu. Pada kesempatan yang baik ini Bank Indonesia melaksanakan kegiatan sosialisasi kepada prajurit Koarmada II berupa sebuah kebijakan Kanal atau media yang modern dalam sistem pembayaran Digital yaitu QUICK RESPONSE CODE INDONESIA STANDRD (QRIS) sebagai bentuk transformasi transaksi keuangan", paparnya.

"Dengan adanya kegiatan ini di harapkan mampu memberikan energi positif kepada masyarakat khususnya keluarga besar Koarmada II dalam melakukan pembayaran digital dengan mudah, efektif dan aman sebagai pengganti dari sistem pembayaran secara tunai. QRIS merupakan cara pembayaran non tunai dengan cara scan barcode terhadap barang-barang yang dibeli”, lanjutnya.

“Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan kecepatan dalam bertransaksi keuangan, mengurangi bahkan menghilangkan kerugian pada transaksi pembelian suatu produk barang serta menjamin keamanan dari potensi kehilangan uang dengan tidak perlunya lagi membawa uang tunai untuk berbelanja. Jadi QRIS ini merupakan wujud adaptasi dari perkembangan kemajuan teknologi industri 4.0 terutama teknologi kecerdasan buatan di bidang perbankan yang mau tidak mau harus dihadapi, tidak terkecuali prajurit dan PNS TNI AL”, pungkas Laksma Bambang .


Sementara itu Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jatim Bapak Budi Hanoto menjelaskan, “QRIS (QR Code Indonesia Indonesian Standard) adalah standarisasi pembayaran non tunai dengan menggunakan metode QR Code dari Bank Indonesia, dimana satu QR Code dapat dipindai oleh seluruh aplikasi yang menyediakan pembayaran dengan QR Code.  Fasilitas ini juga merupakan salah satu cara mencegah penyebaran Virus Corona yaitu dengan menghindari transaksi tunai yang menggunakan uang”, ungkapnya.


“Seiring dengan perkembangan teknologi kita semua harus mengupdate diri, mulai menggunakan transaksi non tunai yaitu menggunakan QRIS. Transaksi Non Tunai bisa di lakukan di UPTD Puskesmas / Labkes/ RS Pratama tentunya yang melayani pasien umum”, pungkas .


Tampak hadir dalam kegiatan ini diantaranya  Anggota Komisi XI DPR RI Ibu Indah Kurnia, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jatim Bapak Budi Hanoto, Kepala Grup Command Center, distribusi dan Layanan Kas Kantor Pusat BI Bapak Yudi Harimukti, serta Kepala Grup Sistem Pembayaran Pur dan MI Bapak Imam Subarkah, para Asisten Pangkoarmada II, para Dansat, Dankolat Koarmada II, Kakuwil Koarmada II, Kadisarhap, Kadismat, para Komandan  KRI, perwakilan prajurit  Koarmada II dan PNS Koarmada II, perwakilan Bank Mandiri, Bank BNI, Bank Jatim dan Bank BCA. (Dispen Koarmada II)




KABARPROGRESIF.COM: (Depok) Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dianugerahi gelar warga kehormatan oleh Korps Brimob Polri dalam rangka HUT Ke-76 Brimob Polri.

Dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat, penganugerahan gelar kehormatan itu disematkan oleh Komandan Korps Brimob (Dankorbrimob) Polri Irjen Pol. Anang Revandoko di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.

Gelar warga kehormatan Korps Brimob untuk Prabowo Subianto merupakan wujud terima kasih Korps Brimob Polri atas dedikasi Prabowo kala menjabat sebagai Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus).

Prabowo kala itu mengikutsertakan 128 personel Korps Brimob yang diberi nama Kompi Pemburu yang bertugas di Timor-timur hingga Aceh.

Apa yang dilakukan Prabowo saat itu memberikan efek semangat patriotisme terhadap pasukan Korps Brimob Polri hingga terus berkembang, bahkan melegenda.

Prabowo mengaku bangga bahwa Indonesia memiliki Korps Brimob yang tangguh dan disiplin.

"Hari ini saya besar hati karena saya melihat bahwa negara kita punya Korps Brigade Mobil yang sangat terampil, sangat disiplin, dan semangat," kata Prabowo dilansir Antara, Jumat, 12 November.

Dikatakan pula bahwa suatu pasukan dilihat dari sosok pemimpinnya. Prabowo lantas melempar pujian untuk Dankorbrimob Polri Irjen Pol. Anang Revandoko merupakan sosok hebat seperti harimau.

"Dalam sejarah manusia, sepanjang beberapa abad, dikatakan kalau mau lihat kehebatan satu pasukan, lihatlah komandannya. Kalau komandannya lesu, kalau komandannya malas, kalau komandannya ele-elean, kalau komandannya penakut, anak buahnya biasanya ikut-ikut seperti itu," kata Prabowo menegaskan.

Sementara itu, Irjen Pol. Anang Revandoko menyebut Prabowo telah mewariskan semangat patriotisme kepada Korps Brimob Polri.

Anang mengatakan bahwa semangat pasukan yang didik Prabowo hingga kini melegenda.

"Sampai sekarang Bapak, jiwa pemburu, jiwa patriotisme anggota Brimob yang Bapak bentuk sangat melegenda di Brimob," kata Anang.

Anang berharap pasukan Korps Brimob bisa belajar menjadi petarung sejati lewat pelatihan-pelatihan yang ada. Dengan begitu, generasi muda pasukan Korps Brimob dapat menjadi garda depan dalam penanganan aksi-aksi yang membahayakan negara.

"Kami berharap sekali, kalau dahulu satu kompi kami belajar menjadi seorang petarung sejati di Kopassus, mungkin Bapak selaku Menteri Pertahanan bisa memberikan kami ruang lagi pelatihan untuk generasi muda kami lagi, yang menjadi garda depan dalam penanganan kelompok-kelompok kriminal bersenjata dan terorisme," kata Anang.

Dalam kesempatan itu, Anang mengajak Prabowo melihat atraksi Detasemen Penindak tentang peningkatan kemampuan perang kota atau urban warfare dan perlawanan teror.

Kegiatan juga dihadiri total 43.800 anggota Korps Brimob Polri secara virtual. Kegiatan ditutup dengan Anang dan Prabowo yang saling bertukar cendera mata.



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Ketukan palu Asisten Komunikasi dan Elektronika (Askomlek) Kasal, Laksda TNI I.N.G. Sudihartawan, S.Pi.,M.M., resmi menutup Pelatihan Teknis Perwira Komunikasi KRI Tahun 2021, yang digelar di Ruang Auditorium Puslatkaprang Kolat Koarmada II pada Jumat (12/11).

Tampak pejabat utama Koarmada II yang ikut hadir pada acara penutupan antara lain Kepala Staf (Kas) Koarmada II Laksma TNI Rachmad Jayadi, Askomlek Pangkoarmada II, Komandan Kolat Koarmada II, Kadiskomlek Koarmada II, para Kasatker dan Komandan Satuan Koarmada II.

Menandai berakhirnya pelatihan, Askomlek Kasal melepaskan tanda peserta latihan dan memberikan penghargaan kepada peserta terbaik latihan teknis pakom, yakni  Kapten Laut (P) Muhammad Alpa Desdianto Kusuma yang kesehariannya berdinas sebagai Kadep Ops KRI Teluk Kupang- 519 Satfib Koarmada II.

Pelatihan teknis bagi perwira komunikasi yang bertugas di KRI ini telah dilaksanakan selama lima hari, yakni sejak tanggal 8 November 2021. Diikuti 30 peserta dari jajaran prajurit Koarmada I, Koarmada II, Satlinlamil Surabaya dan Satrol Lantamal V Surabaya.

Adapun materi yang diberikan dalam pelatihan teknis berupa teori maupun praktek, yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan para perwira, juga menjadi pedoman dalam meningkatkan profesionalitas dalam mengemban tugas-tugas yang akan datang. 

“Tentu kita menyadari bersama bahwa terbatasnya waktu pelaksanaan pelatihan belum dapat memenuhi pencapaian tujuan secara optimal, bila dibandingkan dengan kebutuhan kemampuan profesi yang dihadapkan dengan pesatnya perkembangan sistem komunikasi dan elektronika saat ini,” ujar Laksda Sudihartawan saat memberikan amanat kepada peserta pelatihan.

Lebih lanjut Laksda Sudihartawan menegaskan kepada para peserta pelatihan , agar hasil pelatihan dapat diaplikasikan di tempat tugas masing-masing. 

“Dan sebagai perwira komunikasi KRI kalian harus bisa meningkatkan kemampuan diri masing-masing agar lebih profesional dan selalu mengikuti perkembangan iptek yang semakin pesat. Pahami dan banyak belajar serta tingkatkan kemampuan individu dan organisasi demi keberhasilan pelaksanaan tugas TNI AL,” tegasnya.

Usai acara penutupan, Askomlek Kasal menyempatkan waktu untuk berkunjung ke. Ruang Multifunction Operational Console SIGMA yang berada di Puslatkaprang yang sebelumnya sempat dikunjungi oleh Wakasal. (Dispen Koarmada II)


Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive