KABARPROGRESIF.COM: (Jakarta) Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman menghadiri apel jajaran yang diikuti prajurit TNI Angkatan Darat (TNI AD) wilayah Jabotabek, termasuk Korps Baret Merah Kopassus.
Jenderal Dudung didampingi Komandan Jenderal (Komjen) Komando Pasukan Khususu (Kopassus) Mayjen TNI Teguh Muji Angkasa, Danpuspomad Letjen TNI Chandra W Sukotjo, Perwira Tinggi TNI AD, dan Prajurit TNI AD.
Dalam kesempatan itu, mantan Pangkostrad ini menekankan tujuh pedoman harian yang harus diterapkan prajurit TNI AD.
“Pada kesempatan ini saya sampaikan beberapa amanat saya yang selama ini sudah saya tekankan ke seluruh TNI AD yang harus dipedomani dan camkan,” ucap Dudung di Pelataran Monas, Jakarta Pusat, Selasa (25/1/2022).
Adapun tujuh poin pedoman yang harus diterapkan prajurit TNI AD diantaranya; pertama, Implementasi sarta marga sumpah prajurit dan 8 wajib TNI dimana kalian berada. Kalian tidak akan melanggar, tidak akan menakuti rakyat, dan kalian akan dapat menjadi contoh yang baik bagi masyrakat.
“Saya berahap TNI AD hadir dan tunjukan kepercayaan kepada rakyat bahwa kalian bisa tampil dan membela untuk rakyat. Jangan ragu untuk membela Republik Indonesia, lakukan,” ujarnya.
Kedua, tunjukan jati diri TNI AD sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, dan tentara nasional. Itu harus disadari dan dicamkan bahwa kalian berasal dari tentara.
“Apapun yang kalian lakukan untuk kepentingan rakyat, bukan untuk kepentingan pribadi. Rakyat adalah segala-galanya,” ucapnya.
Ketiga, pertajamkan kepekaan terhadap perkembangan situasi dan lakukan tindakan proaktif dari segala bentuk ancaman, terutama yang dapat menganggu persatuan dan kesatuan bangsa.
Banyak di sosial media yang sekarang menganggu persatuan dan kesatuan bangsa.
“Jangan terkecoh dengan perkembangan di sosmed, bahkan jangan coba-coba apabila ada yang kelompok radikal yang masuk ke TNI AD,” tambahnya.
Keempat, tegakkan kedaulatan dan pertahankan kesatuan NKRI sampai titik darah penghabisan. Itu harus kalian pertahankan dan junjung tinggi, tidak ada satupun pihak-pihak tertentu yang mencoba mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa.
“Dengan pancasila, kita masih tegak berdiri. Jangan menganggu pancasia, mengganggu kesatuan dan persatuan, jangan pernah ragu-ragu. Kalian harus jadi petarung, jagoan, dan pemberani,” tegasnya.
Kelima, TNI AD harus hadir di tengah-tengah kesulitan masyarakat dalam bentuk apapun. Sekecil apapun yang menjadi kesulitan rakyat, apalagi saat pandemi seperti ekonomi menurun, di PHK, dll. Begitu juga dengan kegiatan TNI AD perlu dikembangkan untuk membantu rakyat.
Keenam, lakukan tindakan yang berdampak ke kesejahteraan rakyat agar menumbuhkan rasa kasih saying terhadap TNI AD.
Apabila terjadi sesuatu, maka TNI dan rakyat akan bahu membahu untuk menyusung kelompok yang mencoba mengganggu kesatuan RI.
“Rakyat Indonesia sangat menantikan ketegasan dari TNI AD dan keberanian yang telah ditunjukan pada 10 november 1945 dengan berbekal bamboo runcing. Rakyat dan tentara bentukan saat itu dipimpin oleh bung tomo mengusir penjajah dan sekutu. Saya punya keyakinan bahwa rakyat indo siap menghadapi pihak yang mengganggu persatuan bangsa,” tuturnya.
Ketujuh, tingkatkan sinergitas dengan pemerintah, polri, dan komponen bangsa lainnya dengan tujuan mensukseskan program pemerintah.
Pemerintah saat ini sedang malkukan banyak pembangunan di berbagai bidang, yang saat ini terasa dalah bagaimana pemulihan kesehatan dengan melakukan vaksin masal di seluruh elemen, baik anak – anak maupun segala umur.
“Oleh karena itu apabila pemerintah daerah meminta bantuan kepada TNI AD jangan pernah ragu-ragu,” tandasnya.