KABARPROGRESIF.COM: (Banyumas) Acara pengajian yang dihadiri penceramah Gus Nur, di Sokaraja, Banyumas, nyaris diwarnai kericuhan.
Setelah kelompok Banser mendatangi acara tersebut di rumah seorang warga Sabtu (29/1/2022).
Kelompok Banser ini tiba-tiba datang saat kegiatan sedang berlangsung.
Gus Nur hadir disitu untuk mengadakan presentasi madu dan penggalangan dana.
Namun suasana berubah sedikit tegang ketika kelompok Banser datang dan membuat acara terhenti sementara.
Gus Nur pun mempersilakan perwakilan Banser duduk disampingnya dan menjelaskan apa maksud kedatangan mereka ke acara pengajian.
Kejadian itu terekam dalam video yang diunggah di Channel Gus Nur 13 Official.
"Acara Presentasi Madu Ruqyah GN13 - Jihad Ekonomi Bersama Gus Nur di Sokaraya - Banyumas berakhir ricuh saat kedatangan Banser.. Alasan Banser mendatangi Acara Jihad Ekonomi Bersama Gus Nur tersebut karna adanya laporan MERESAHKAN dari masyarakat... ." bunti keterangan pada video, dikutip pada Sabtu (29/1/2022)
"Walaupun dis aat Gus Nur menanyakan Masyarakat mana yang resah, pihak Banser tidak dapat menunjukkan atau mempertemukan masyarakat resah tersebut dengan Gus Nur. Bahkan disaat Gus Nur menanyakan Video mana yang bikin resah Masyarakat, ujaran kebencian. Lagi-lagi Pihak Banser tidak dapat menunjukkan video tersebut dengan alasan “mungkin kalau mendadak agak kesulitan untuk mencari video nya,” imbuh keterangan dalam video tersebut.
Sementara itu, dalam video itu, seorang perwakilan Banser langsung menanyakan mengenai soal apakah Gus Nur sudah divaksin.
Gus Nur pun menjawab bahwa dirinya sudah divaksin. Gus Nur menunjukkan bukti bahwa dirinya sudah divaksin melalui smartphone miliknya.
Lantas, perwakilan Banser menanyakan apakah acara pengajian di rumah warga itu itu sudah mendapatkan izin dari pihak RT dan RW.
Gus Nur pun menjawab bahwa kedatangannya ke sana hanya untuk presentasi madu.
"Saya cuma peresentasi madu, jualan madu, terus galang dana," ungkap Gus Nur.
Banser kemudian berkata, "Intinya acara ini kami ingin tahu apakah ada acara apa, supaya kita bisa clear," ungkapnya.
Gus Nur kembali menegaskan bahwa kedatangannya ke tempat itu adalah untuk presentasi madu.
"Saya presentasi madu, diminta galang dana untuk saudara kita yang kecelakaan, sudah," kata Gus Nur lagi.
Banser itu lantas menyebut bahwa dirinya mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa Gus Nur hadir di tempat tersebut.
Masyarakat yang dimaksud Banser, merasa tidak nyaman Gus Nur berada di Banyumas lantaran pernah melihat isi ceramah Gus Nur sebelumnya.
Gus Nur bilang, setiap kali dirinya datang ke suatu kota, alasan yang disampaikan oleh Banser ketika menggeruduk dirinya sama, yakni adanya cemarah yang dianggap meresahkan.
"Kayaknya dimana-mana saya datang, mesti bahasanya selalu begini. Ada laporan masyarakat, meresahkan masyarakat, padahal nggak ada. Saya yang mana yang meresahkan?" tanya Gus Nur.
Banser itu lantas membahas mengenai video yang ia sebut mengandung ujaran kebencian.
Lantas, Gus Nur menanyakan konten ceramah mana yang dianggap meresahkan dan mengandung ujaran kebencian.
"Monggo, yang mana videonya. Nah ini saya seneng, baru ketemu nih. Kalau selama ini kan katanya-katanya," ujar Gus Nur dalam video itu.
Banser tersebut tak bisa menunjukkannya.
"Mungkin kalau mendadak mencari rada kesulitan. Tapi intinya masyarakat tersebut pernah melihat bahkan seringkali melihat ujaran kebencian yang tidak pro dengan pemerintah, yang menghujat pemerintah dengan terang-terangan. Ini kan demokrasi. Namun ujaran-ujaran panjenengan tersebut menyudutkan bahkan menjadi provokatif. Jadi mengantisipasi yang seperti itu."
Gus Nur lantas menanyakan kepada jemaah.
"Oke, yang pertama, Ini mumpung belum pulang. Ada nggak saya ujaran kebencian mengajak warga membenci pemerintah?"
Lantas jamaah menjawab kompak, "Tidak."
Seorang jamaah kesal dengan tingkah Banser dan mencoba menanyakan maksud Banser menggeruduk pengajian yang digelar di rumah.
Namun, seorang Banser segera menghardik dan memasang badannya.
Bentrokan nyaris terjadi.
Seorang anggota Banser mengepalkan tangan hampir memukul.
Gesekan lalu terjadi. Bahkan anggota Banser ada yang menunjuk.
Beruntung masih ada yang bisa meredam ketegangan itu dengan kepala dingin.
Gus Nur kemudian dievakuasi dan diarahkan untuk keluar rumah.