KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mendorong agar Bank Jatim tidak hanya berperan sebagai institusi berorientasi untung.
Lebih dari itu, Gubernur Khofifah ingin Bank Jatim terus mendorong penyaluran kredit guna penguatan ekspansi sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jawa Timur.
Hal itu ditegaskan Gubernur Khofifah memberikan arahan pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank Jatim Tahun 2021 di Kantor Pusat Bank Jatim, Kamis (17/3/2022).
Meski begitu, ia mengapresiasi bahwa sejauh ini, Bank Jatim telah melakukan percepatan penyaluran Dana Bergulir.
Realisasi penyaluran Dana Bergulir Bank Jatim per Februari 2022 mencapai Rp 506,756 miliar untuk 12.633 debitur.
“Kami terus dorong agar Bank Jatim mampu menjadi institusi yang membantu UMKM untuk bangkit lewat percepatan penyaluran dana bergulir dan kredit,” tegas Khofifah.
Dalam RUPS tersebut, Gubernur Khofifah juga memberikan pujian atas kinerja Bank Jatim selama tahun buku 2021 yang menujukkan pertumbuhan positif.
Pasalnya selama tahun 2021, kenaikan total aset Bank Jatim tembus 20,45 persen dibandingkan dari tahun sebelumnya. Dimana total aset Bank Jatim tahun 2021 mencapai Rp 100,723 trilliun.
Selain itu, tak hanya aset yang meningkat, dana dari pihak ketiga juga mengalami kenaikan sebesar 21,52 persen. Kemudian Giro naik 22,94 persen, dan Tabungan naik 8,85 persen.
Begitu juga dengan deposito dan kredit yang diberikan juga mengalami kenaikan masing-masing sebesar 32,14 persen dan 3,06 persen.
Selain itu, laba bersih pada tahun 2021 juga lebih besar daripada laba bersih tahun sebelumnya, yaitu mencapai Rp 1,523 Trilyun, atau lebih besar 2,29 persen dibandingkan laba bersih tahun 2020.
"Saya ingin menyampaikan, bahwa laba bersih Bank Jatim ini di atas bank pembangunan daerah lainnya. Dari posisi produktivitas yang baik memang masih harus terus ditingkatkan di beberapa sisi yang lain," imbuhnya.
Tak hanya itu, lanjut Khofifah, prestasi yang patut diapresiasi dari kinerja Bank Jatim adalah rasio keuangan meliputi CAR/Capital Adequacy Ratio, ROA/Return On Asset, ROE/Return On Equity, NIM/Net Interest Margin juga mengalami kenaikan.
Rasio CAR naik yaitu lebih dari dan sama dengan 8 persen, ROA lebih dari 1,25 persen, ROE lebih dari 17,50 persen, NIM mengalami kenaikan lebih dari 2 persen.
Sedangkan untuk NPL/Non Performing Loan dan LDR/Loan To Deposit Rasio masih berada pada posisi di bawah benchmark yaitu NPL masih di bawah 5 persen dan rasio LDR berada di atas 78 persen serta kurang dari sama dengan 100 persen.
Khofifah juga meminta Bank Jatim meningkatkan efisiensi dan efektifitas operasional, sehingga rasio Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO) dapat dijaga pada angka yang ideal dan sehat.
"Kunci utama dalam industri perbankan adalah kepercayaan dan kehati-hatian, tidak bosan saya berpesan bahwa kepercayaan itu mahal harganya," pesannya.
Sementara itu, Dirut Bank Jatim Busrul Iman bersyukur pelaksanaan RUPS Tahun buku 2021 telah berjalan dengan baik dan diterima oleh seluruh pemegang saham. Ke depan ia berharap Bank Jatim akan mampu tumbuh berkembang dan berprestasi lebih baik.
"Alhamdulillaah pada hari ini telah kita simak bersama RUPST 2021 di tahun ini telah berjalan dengan baik semua, mata acara juga telah diterima dengan baik seluruhnya dan tentu ini awal yang baik untuk bank Jatim ke depannya bisa tumbuh dengan lebih baik. Bisa eksis dan bisa memperoleh suatu prestasi yang lebih baik, lebih membanggakan di tahun ini dan tahun ke depannya," ucapnya.