Tak heran jika antusiasme warga sangat tinggi. Bahkan, warga Surabaya membanjiri rute Surabaya Vaganza dari Siola Jalan Tunjungan hingga depan Alun-alun Surabaya.
Kerinduan mereka akan Parade Bunga dan Pawai Budaya seakan terbayar tuntas.
Antusiasme warga itu sudah terlihat mulai siang hari. Mereka berdatangan dan berjejer di pinggir jalan sepanjang rute Surabaya Vaganza.
Ribuan warga itu semakin membludak ketika acara pagelaran Surabaya Vaganza itu dimulai pada sore hari.
Mereka memadati sepanjang rute Surabaya Vaganza.
Khusus tahun ini, Surabaya Vaganza dibagi menjadi dua tahap.
Pertama Pawai Bunga pada sore hari, dan dilanjutkan Parade Budaya pada malam hari.
Meski digelar mulai sore hingga malam hari, namun warga Surabaya tetap antusias.
Mereka seakan tak mau kelewatan dengan event spektakuler itu.
Ribuan warga Surabaya terus membanjiri Jalan Tunjungan hingga depan Alun-Alun Surabaya.
Sore itu, Pawai Bunga dibuka langsung oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama jajaran Forkopimda Kota Surabaya.
Pembukaan itu ditandai dengan pengibaran bendera start dari Siola Jalan Tunjungan.
Setelah memberikan sambutan dan memberangkatkan Pawai Bunga itu, lalu Wali Kota Eri bersama istri dan kedua anaknya menaiki sebuah mobil bak terbuka yang sudah dihias, kemudian disusul dengan Wakil Wali Kota Surabaya Armuji, Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono, dan jajaran Forkopimda Surabaya.
Di atas mobil itu, Wali Kota Eri juga menyapa warga yang menonton acara tersebut.
Sesekali ia turun untuk menyapa warga. Berkali-kali pula ia menyampaikan terimakasih kepada warga yang sudah hadir menyaksikan acara tersebut.
Pada kesempatan itu, Wali Kota Eri mengatakan sudah dua tahun lamanya Parade Bunga itu dilewatkan akibat pandemi Covid-19.
Namun, kini ia yakin bahwa berkat doanya seluruh warga Kota Surabaya, Covid-19 di Surabaya akan hilang.
"Saya minta tolong jaga kota ini, tolong cintai kota ini, sayangi kota ini, jangan sampai ada lagi Covid-19 merebak di Kota Surabaya,” kata Wali Kota Eri.
Menurutnya, yang bisa menjaga kota ini adalah warga Kota Surabaya. Kalau nanti terpuruk lagi, maka yang rugi adalah ekonomi warga Surabaya.
Bagi dia, Surabaya menjadi hebat dan Surabaya menjadi makmur dan luar biasa bukan karena wali kotanya.
Tapi karena warganya, terutama yang hadir dalam acara tersebut.
“Maka hari ini, kita mulai dengan Parade Bunga, kita bangun Surabaya dengan kekuatan kekeluargaan dan kegotong-royongan. Kita lewati pandemi Covid-19 ini, kita lewati susahnya perekonomian Surabaya menjadi kesejahteraan dan kebahagiaan bagi warga Surabaya,” kata dia.
Di akhir sambutannya, Wali Kota Eri juga membakar semangat arek-arek Suroboyo dengan mengajak meneriakkan kata “wani” tiga kali ketika dia menggelorakan kata “Surabaya”.
Bagi dia, ini menandakan bahwa Surabaya berani menghadapi semua hal, dan tidak ada kata menyerah bagi warga Kota Surabaya.
“Surabaya.......” teriak Wali Kota Eri melalui pengeras suara. “Wani...wani...wani...” jawab para pengunjung dengan lantangnya.